INFEKSI POST PARTUM A. Defi Defini nisi si
Infeksi adalah berhubungan dengan berkembang-biaknya mikroorganisme dalam tubuh tubuh manusi manusiaa yang yang diserta disertaii dengan dengan reaksi reaksi tubuh tubuh terhad terhadapn apnya ya (Zulka (Zulkarna rnain in Iskandar, Iskandar, 1998 ). Infeksi Infeksi pascapartum pascapartum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) ialah infeksi klinis pada saluran genital yang teradi dalam !8 hari setelah abortus atau persalinan ("obak, !##$). Infeksi postpartum adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genetalia pada %aktu persalinan dan nifas (&ar%ono 'ra%irohardo, !##*89). Infeksi Infeksi postpartum postpartum adalah keadaan keadaan yang yang mencakup mencakup semua peradangan peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas (+ochtar ustam, 1998 $1). B. Etiologi 1. Faktor Faktor Presipit Presipitasi asi Infeksi Infeksi post part! part!
'enye 'enyebab bab dari dari infeks infeksii postpa postpartu rtum m ini melibat melibatkan kan mikroo mikroorga rganism nismee anaerob dan aerob patogen yang merupakan flora normal seriks dan alan lahir atau mungkin uga dari luar. 'enyebab yang terbanyak dan lebih dari # / adalah streptococcus streptococcus dan anaerob yang sebenarnya sebenarnya tidak patogen patogen sebagai sebagai penghuni normal alan lahir. 0uman-kuman 0uman-kuman yang sering menyebabkan infeksi postpartum antara lain a.
&trep &trepto toco cocc ccus us haem haemati atilic licus us aerob aerobic ic +asu +asukn kny ya seca secara ra ekso eksoge gen n dan dan meny menyeb ebab abka kan n infe infeks ksii bera beratt yang ang ditu ditula lark rkan an dari dari pend pender erit itaa lain lain , alat alat alat alat yang yang tida tidak k steri sterill , tang tangan an penolong , dan sebagainya. sebagainya.
b.
&taphylococcus aurelis +asuk secara eksogen, eksogen, infeksiny infeksinyaa sedang, sedang, banyak banyak ditemukan ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit
c.
sch scheric richia coli &ering berasal dari kandung kemih dan rectum , menyebabkan infeksi terbatas
d.
2lostridium %elchii 0uman anaerobik yang sangat berbahaya , sering ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit.
". Faktor pre#isposisi infeksi post part!
a.
&emua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti perdarahan, dan kurang gi3i atau malnutrisi
b.
'artus lama, terutama partus dengan ketuban pecah lama.
c.
4indakan bedah aginal yang menyebabkan perlukaan alan lahir.
d.
4ertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan dara
e.
5nemia, higiene, kelelahan
f.
'artus lama6macet,
korioamnionitis, persalinan traumatik, kurang
baiknya proses pencegahan infeksi, manipulasi yang berlebihan, dapat berlanut ke infeksi dalam masa nifas.
$. Klasifikasi
1. Infeksi uterus a. ndometritis ndometritis adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). infeksi ini dapat teradi sebagai kelanutan infeksi pada seriks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim (5nonym, !##8). ndometritis adalah infeksi yang berhubungan dengan kelahiran anak, arang teradi pada %anita yang mendapatkan pera%atan medis yang baik dan telah mengalami persalinan melalui agina yang tidak berkomplikasi. Infeksi pasca lahir yang paling sering teradi adalah endometritis yaitu infeksi pada endometrium atau pelapis rahim yang menadi peka setelah lepasnya plasenta, lebih sering teradi pada proses kelahiran caesar, setelah proses persalinan yang terlalu lama atau pecahnya membran yang terlalu dini. 7uga sering teradi bila ada plasenta yang tertinggal di dalam rahim, mungkin pula teradi infeksi dari luka pada leher rahim, agina atau ula.
4anda dan gealanya akan berbeda bergantung dari asal infeksi, sedikit demam, nyeri yang samar-samar pada perut bagian ba%ah dan kadangkadang keluar dari agina berbau tidak enak yang khas menunukkan adanya infeksi pada endometrium. 'ada infeksi karena luka biasanya terdapat nyeri dan nyeri tekan pada daerah luka, kadang berbau busuk, pengeluaran kental, nyeri pada perut atau sisi tubuh, gangguan buang air kecil. 0adang-kadang tidak terdapat tanda yang elas kecuali suhu tunbuh yang meninggi. +aka dari itu setiap perubahan suhu tubuh pasca lahir harus segera dilakukan pemeriksaan. Infeksi endometrium dapat dalam bentuk akut dengan geala klinis yaitu nyeri abdomen bagian ba%ah, mengeluarkan keputihan, kadang-kadang terdapat perdarahan dapat teradi penyebaran seperti meometritis (infeksi otot rahim), parametritis (infeksi sekitar rahim), salpingitis (infeksi saluran tuba), ooforitis (infeksi indung telur), dapat teradi sepsis (infeksi menyebar), pembentukan pernanahan sehingga teradi abses pada tuba atau indung telur (5nonym, !##8). 4eradinya infeksi endometrium pada saat persalinan, dimana bekas implantasi plasenta masih terbuka, terutama pada persalinan terlantar dan persalinan dengan tindakan pada saat teradi keguguran, saat pemasangan alat rahim yang kurang legeartis (5nonym, !##8). 0adang-kadang lokia tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta dan selaput
ketuban.
0eadaan
ini
dinamakan
lokiametra
dan
dapat
menyebabkan kenaikan suhu. terus pada endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek.'ada endometritis yang tidak meluas, penderita merasa kurang sehat dan nyeri perut pada hari-hari pertama. +ulai hari ke- suhu meningkat, nadi menadi cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah normal kembali. okia pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau. :al ini tidak boleh dianggap infeksinya berat. +alahan infeksi berat kadang-kadang disertai oleh lokia yang sedikit dan tidak berbau. ntuk mengatasinya biasanya dilakukan pemberian antibiotik, tetapi harus segera diberikan sesegera mungkin agar hasilnya efektif. ;apat pula
dilakukan biakkan untuk menentukan enis bakteri, sehingga dapat diberikan antibiotik yang tepat. b. +iometritis (infeksi otot rahim) +iometritis adalah radang miometrium. &edangkan miometrium adalah tunika muskularis uterus.
yeri unilateral tanpa geala rangsangan peritoneum, seperti muntah. 'enyebab 'arametritis yaitu a. ndometritis dengan cara yaitu 1. 'er continuitatum endometritis ? metritis ? parametitis !. ymphogen . :aematogen phlebitis ? periphlebitis ? parametritis b. ;ari robekan seriks c. 'erforasi uterus oleh alat-alat ( sonde, kuret, I; ) !. &yok bakteremia Infeksi kritis, terutama yuang disebabkan oleh bakteri yang melepaskan endotoksin, bisa mempresipitasi syok bakteremia (septic). Ibu hamil, terutama
mereka yang menderita diabetes mellitus atau ibu yang memakai obat imunosupresan, berada pada tingkat resiko tinggi, demikian uga mereka yang menderita endometritis selama periode pascapartum. ;emam yang tinggi dan mengigil adalh bukti patofisiologi sepsis yang serius. Ibu yang cemas dapat bersikap apatis. &uhu tubuh sering kali sedikit turun menadi subnormal. 0ulit menadi dingin dan lembab. @arna kulit menadi pucat dan denyut nadi menadi cepat. :ipotensi berat dan sianosis peripheral bisa teradi. "egitu uga oliguria. 4emuan laboratorium menunukkan bukti-bukti infeksi. "iakan darah menunukian bakteremia, biasanya konsisten dengan hasil enteric gram negatie. 'emeriksaan tambahan bisa menunukkan hemokonsentrasi, asidosis, dan koagulopati.
'erubahan
0<
menunukkan
adanya
perubahan
yang
mengindikasikan insufisiensi miokard. "ukti-bukti hipoksia antung, paru-paru, ginal, dan neurologis bisa ditemukan. 'enatalaksanaan terpusat pada antimicrobial, demikian uga dukungan oksigen untuk menghilangkan hipoksia aringan dan dukungan sirkulasi untuk mencegah kolaps ascular. Aungsi antung, usaha pernafasan, dan fungsi ginal dipantau dengan ketat. 'engobatan yang cepat terhadap syok bakteremia membuat prognosis menadi baik. ;an morbiditas dan mortilitas maternal diturunkan dengan mengendalikan distrees pernafasan, hipotensi
dan ;I2
("obak, o%dermilk B 7ensen, !##$). . 'eritonitis 'eritonitis nifas bisa teradi karena meluasnya endometritis, tetapi dapat uga ditemukan bersama-sama dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis pelika. &elanutnya,
ada
kemungkinan
bah%a
abses
pada
sellulitis
pelika
mengeluarkan nanahnya ke rongga peritoneum dan menyebabkan peritonitis. 'eritonitis, yang tidak menadi peritonitis umum, terbatas pada daerah pelis. anah yang biasanya terkumpul dalam kaum douglas harus dikeluarkan dengan kolpotomia posterior untuk mencegah keluarnya melalui rektum atau kandung kencing.
'eritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat patogen dan merupakan penyakit berat. &uhu meningkat menadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, ada defense musculaire. +uka penderita, yang mulamula kemerah-merahan, menadi pucat, mata cekung, kulit muka dinginC terdapat apa yang dinamakan facies hippocratica. +ortalitas peritonitis umum tinggi. $. Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih (I&0) teradi pada sekitar 1#/ %anita hamil, kebanyakan teradi pada masa prenatal. +ereka yang sebelumnya mengalami I&0 memiliki kecenderungan mengidap I&0 lagi se%aktu hamil. &erisitis, aginitis, obstruksi ureter yang flaksid, refluks esikoureteral, dan trauma lahir mempredisposisi %anita hamil untuk menderita I&0, biasanya dari escherichia coli. @anita dengan '+& kronis, trutama gonore dan klamidia, uga memiliki resiko. "akteriuria asimptomatik teradi pada sekitas / nsampai 1/ %anita hamil. 7ika tidak diobati akan teradi pielonefritis pada kira-kira #/ pada %anita hamil. 0elahiran dan persalinan premature uga dapat lebih sering teradi. "iakan dan tes sensitiitas urin harus dilakukan di a%al kehamilan, lebih disukai pada kunungan pertama, specimen diambil dari urin yang diperoleh dengan cara bersih. 7ika didiagnosis ada infeksi, pengobatan dengan antibiotic yang sesuai selama dua sampai tiga minggu, disertai peningkatan asupan air dan obat antispasmodic traktus urinarius. . &epticemia dan piemia 'ada septicemia kuman-kuman yang ada di uterus, langsung masuk ke peredaran darah umum dan menyebabkan infeksi umum. 5danya septicemia dapat dibuktikan dengan alan pembiakan kuman-kuman dari darah. 'ada piemia terdapat dahulu tromboflebitis pada ena-ena diuterus serta sinus-sinus pada bekas tempat plasenta. 4romboflebitis ini menalar ke ena uterine, ena hipogastrika, dan6atau ena oarii (tromboflebitis pelika). ;ari tempat-tempat thrombus itu embolus kecil yang mengandung kuman-kuman dilepaskan. 4iap kali dilepaskan, embolus masuk keperedaran darah umum dan diba%a oleh aliran darah ketempat-tempat lain, antaranya ke paru-paru, ginal, otak, antung,
dan sebagainya, dan mengakibatkan teradinya abses-abses ditempat-tempat tersebut. 0eadaan ini dinamakan piemia. 0edua-duanya merupakan infeksi berat namun geala-geala septicemia lebih mendadak dari piemia. 'ada septicemia, dari permulaan penderita sudah sakit dan lemah. &ai tiga hari postpartum suhu meningkat dengan cepat, biasanya disertai menggigil. &elanutnya, suhu berkisar antara 9 - $#D2, keadaan umum cepat memburuk, nadi menadi cepat (1$# - 1*# kali6menit atau lebih). 'enderita meninggal dalam enam sampai tuuh hari postpartum. 7ika ia hidup terus, geala-geala menadi seperti piemia. 'ada piemia, penderita tidak lama postpartum sudah merasa sakit, perut nyeri, dan suhu agak meningkat. 5kan tetapi geala-geala infeksi umum dengan suhu tinggi serta menggigil teradi setelah kuman-kuman dengan embolus memasuki peredaran darah umum. &uatu ciri khusus pada piemia
ialah
berulang-ulang suhu meningkat dengan cepat disertai menggigil, kemudian diikuti oleh turunnya suhu. Ini teradi pada saat dilepaskannya embolus dari tromboflebitis pelika. ambat laun timbul geala abses pada paru-paru, pneumonia dan pleuritis. mbolus dapat pula menyebabkan abses-abses di beberapa tempat lain. D. Manifestasi Klinis
ubor (kemerahan), kalor (demam setempat) akibat asodilatasi dan tumor (benngkak) karena eksudasi. ung syaraf merasa akan terangsang oleh peradangan sehingga terdapat rasa nyeri (dolor). >yeri dan pembengkan akan mengakibatkan gangguan faal, dan reaksi umum antara lain berupa sakit kepala, demam dan peningkatan denyut antung (&amsuhidaat, . 199E). 1. +anifestasi klinis yang lain
a. 'eningkatan suhu b. 4akikardie. c. >yeri pada pelis d. ;emam tinggi e. >yeri tekan pada uterus
f. okhea berbau busuk6 menyengat g. 'enurunan uterus yang lambat h. >yeri dan bengkak pada luka episiotomy E. Pe!eriksaan Penn%ang 1. 'emeriksaan aboratorium a. ;arah :emoglobin dan :ematokrit 1!-!$ am post partum (ika :b F
1# g/ dibutuhkan suplemen A), eritrosit, leukosit, 4rombosit. b. 0lien dengan ;o%er 0ateter diperlukan culture urine. c. 'emeriksaan +ikroskopis rine guna pemeriksaan mikroskopis urine adalah untuk melihat kelainan ginal dan salurannya (stadium, berat ringannya penyakit) d. 'emeriksaan protein urine ;itemukan protein dalam urine tetapi kelainan yang teradi tidak menandakan adanya indikasi penyakit. >ormalnya tidak boleh sampai G 1. e. 'emeriksaan glukosa urin & 'ada keadaan normal tidak ditemukan glukosa disalam urine. 0arena molekul glukosa besar dan ginal akan menyerap kembali hasil filtrasi dari glumerulus (>ormal 1 -! mg6 d ) F. Penatalaksanaan
1. +asa 'ersalinan a. :indari pemeriksaan dalam berulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah. b. :indari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama. c. 7agalah sterilitas kamar bersalin dan pakailah masker, alat-alat harus suci hama. d. 'erlukaan-perlukaan alan lahir karena tindakan baik peraginam maupun perabdominal dibersihkan, diahit sebaik-baiknya dan menaga sterilitas. e. 'akaian dan barang-barang atau alat-alat yang berhubungan dengan penderita harus teraga kesuci-hamaannya. f. 'erdarahan yang banyak harus dicegah, bila teradi darah yang hilang harus segera diganti dengan transfusi darah. g. +asa >ifas
h. uka-luka dira%at dengan baik angan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kndung kencing harus steril. i. 'enderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat. . 4amu yang berkunung harus dibatasi. !. +asa 0ehamilan +engurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi seperti anemia, malnutrisi dan kelemahan serta mengobati penyakit-penyakit yang diderita ibu. 'emeriksaan dalam angan dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu. "egitu pula koitus pada hamil tua hendaknya dihindari atau dikurangi dan dilakukan hati-hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban, kalau ini teradi infeksi akan mudah masuk dalam alan lahir. a. 'encegahan infeksi postpartum
5nemia diperbaiki selama kehamilan. "erikan diet yang baik. 0oitus pada kehamilan tua sebaiknya dilarang.
+embatasi masuknya kuman di alan lahir selama persalinan. 7aga persalinan agar tidak berlarut-larut. &elesaikan persalinan dengan trauma sesedikit mungkin. 2egah perdarahan banyak dan penularan penyakit dari petugas dalam kamar bersalin. 5lat-alat persalinan harus steril dan lakukan pemeriksaan hanya bila perlu dan atas indikasi yang tepat.
&elama nifas, ra%at higiene perlukaan alan lahir. 7angan mera%at pasien dengan tanda-tanda infeksi nifas bersama dengan %anita sehat yang berada dalam masa nifas.
b. 'enanganan umum
5ntisipasi setiap kondisi (faktor predisposisi dan masalah dalam proses persalinan) yang dapat berlanut menadi penyulit6komplikasi dalam masa nifas.
"erikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas.
anutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yang dikenali pada saat kehamilan ataupun persalinan.
7angan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui.
"eri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan geala-geala yang harus di%aspadai dan harus mendapat pertolongan dengan segera.
akukan tindakan dan pera%atan yang sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu yang mengalami infeksi pada saat persalinan. ;an "erikan hidrasi oral6I= secukupnya.
c. 'engobatan secara umum
&ebaiknya segera dilakukan pembiakan (kultur) dan sekret agina, luka operasi dan darah serta ui kepekaan untuk mendapatkan antibiotika yang tepat dalam pengobatan.,
"erikan dalam dosis yang cukup dan adekuat.
0arena hasil antibiotika
pemeriksaan
spektrum
luas
memerlukan %aktu, maka berikan (broad
spektrum)
menunggu
hasil
laboratorium.
'engobatan mempertinggi daya tahan tubuh penderita, infus atau transfusi darah diberikan, pera%atan lainnya sesuai dengan komplikasi yang diumpai.
d. 'enanganan infeksi postpartum
&uhu harus diukur dari mulut sedikitnya $ kali sehari.
"erikan terapi antibiotik, 'erhatikan diet. akukan transfusi darah bila perlu, :ati-hati bila ada abses, aga supaya nanah tidak masuk ke dalam rongga perineum.
'. Ko!plikasi a. 'eritonitis (peradangan selaput rongga perut) b. 4romboflebitis pelika (bekuan darah di dalam ena panggul), dengan resiko
teradinya emboli pulmoner.
c. &yok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh bakteri di dalam darah. &yok toksik bisa menyebabkan kerusakan ginal yang berat dan bahkan kematian. (. Prognosa 'rognosis infeksi intra partum sangat tergantung dari enis kuman, lamanya infeksi berlangsung, dapat6tidaknya persalinan berlangsung tanpa banyak perlukaan alan lahir. I. Diagnosa Kepera)atan
;iagnosa kepera%atan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (actual) dan kemungkinan akan teradi (resiko) dimana pemecahannya dalam batas %e%enang pera%at. ;iagnosa yang mungkin muncul antara lain a. nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen, after pains, distensi kandung kemih. b. isiko penyebaran infeksi berhubungan dengan rauma persalinan, alan lahir, dan infeksi nasokomial. c. 'erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anoreksia, mual, muntah, dan pembatasan medis. d.
*. Inter+ensi Kepera)atan
encana kepera%atan merupakan mata rantai penetapan kebutuhan pasien dan pelaksanaan tindakan kepera%atan. ;engan demikian rencana asuhan kepera%atan adalah petunuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan diagnosa kepera%atan, rencana asuhan kepera%atan pada klien post partum menurut (;ongoes, 199$ $1E). a. nyeri berhubungan dengan luka insisi, distensi abdomen, after pains, distensi kandung kemih. Tujuan : ;alam %aktu hari, rasa nyeri berkurang atau hilang Kriteria evaluasi :
4anda-tanda ital normal (nadi *#-8# H6menit, respirasi 18-!$ H6menit),
4idak meringis,
0egiatan tidak terganggu dengan rasa nyeri.
&kala nyeri Inter+ensi 1. 4entukan
skala
nyeri
Rasional dan 1. ntuk
mengenal
intensitas nyeri, pantua tekanan
kemauan
darah,
penyimpangan
nadi
dan
pernafasan
setiap $ am. !. 5nurkan
indikasi atau
dari
hasil
yang diharapkan. klien
untuk !. elaksasi dan nafas dalam
menggunakan teknik relaksasi
dapat
mengurangi
dan nafas dalam serta teknik
ketegangan
otot
distraksi (untuk nyeri ringan
menghambat rangsang nyeri
dan sedang).
serta menambah pemasukan oksigen.
dan
;istraksi
mengganggu stimulus nyeri tetapi
tidak
mengubah
intensitas nyeri, paling baik untuk periode pendek. . 5nurkan posisi tidur miring.
. +empermudah pengeluaran gas
$. "erikan obat analgetik sesuai $. 5nalgetik order
bersifat
menghambat reseptor nyeri, sehingga
persepsi
berkurang6hilang
nyeri
b. esiko 'enyebaran Infeksi berhubungan dengan trauma persalinan, alan lahir, dan infeksi nasokomial. Tujuan :;alam hari setelah proses persalinan, infeksi tidak teradi Kriteria evaluasi :
4anda-tanda ital dalam batas normal (nadi *#-8# H6menit, suhu tidak lebih dari 8 #2),
Insisi kering
ochea tidak berbau busuk
terus tidak lembek
;olor 1 - !
0alor * J E! 2
ubbor >ormal
Aunction laesa normal
Inter+ensi Rasional 1. akukan pera%atan luka dengan 1. 5kan meminimalkan
teknik aseptic dan anti septic.
dan
mencegah kontaminasi dan atau
masuknya
mikroorganisme. !. Kbserasi adanya tanda-tanda !. 5kan
memudahkan
infeksi pada daerah luka dolor,
interensi lebih dini dan
kalor, rubor dan function laesa.
interensi selanutnya.
. "erikan antibiotic sesuai order . 5ntibiotik dan
kolaborasi
untuk
pemeriksaan leukosit.
bakterisida leukositosis
bersifat dan
adanya
merupakan
salah satu tanda infeksi. $. 5nurkan
untuk
makan $. 'rotein
dan
iatamin
2
makanan tinggi protein, itamin
dibutuhkan
untuk
2 dan 3at besi.
pertumbuhan aringan dan 3at besi untuk pembentukan hemoglobin.
c.
secara rutin dan teratur.
mendukung
tidak
pertumbuhan
bakteri. !. 4empatkan bila
kantung
dipasang
kencing !. ntuk
kateter
lebih
rendah dari pasien. . 5arkan
teknik
sehingga
mencegah tidak
refluk, tumbuh
bakteri merangsang . 0lien biasanya bisa buang
kencing setelah diangkat kateter
air kecil setelah *-8 am
seperti siram daerah kandung
setelah
kemih dengan air dan anurkal
kateter.
klien duduk.
dapatmenimbulkan penuh
pengangkatan 'osisi
sehingga
duduik rasa klien
terangsang untuk kencing. $. 5ngkat kateter sesuai ketentuan $. ntuk biasanya *-1! am post operasi
menghindari
pertumbuhan bakteri.
;5A45 '&4505
"obak + Irene, ;eitra eonasd o%dermilk dkk. !##$. L"uku 5aran 0epera%atan +aternitasM. 7akarta. <2
"iomed + mitayani,&.&4. !##9.M5suhan kepera%atan maternitasM. 7akarta &alemba +edika
"runner and suddart.!##!.+edical practical nursing, 1st edition, 7akarta <2
@@@.&2I"6infeksipostpartum.2K+
http66%%%.lusa.%eb.id6tag6infeksi-post-partum
http66ainicahayamata.%ordpress.com6!#116#6#6infeksi-postpartum6
Presdisposisi
Presipitasi
Anemia, Preklamsia, KPD,
Bakteri, dan kuman
Melalui VT / Episiotomi
Bakteri yang sudah ada di dalam agina
Bakteri mengin!eksi "aringan
Trom)o%e)itis
#eokosit meningkat
Pelepasan mediator nyeri
$n%amasi/Peradangan
Vagina )erdekatan dg uretra
&ara! peri!er terangsang oleh
Port the entry ke saluran perkemihan $&K
(yeri akut
&ensiti'tas
- Eliminasi urin
(yeri akut Anoreksia
Mual * Muntah
(utrisi kurang dari ke)utuhan
+esti in!eksi
+esiko penye)aran in!eksi