52
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
53
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini seiring dengan perkembangan teknologi, sektor industri terus didesak untuk ikut sejalan berkembang menjadi suatu perindustrian yang maju. Perusahaan-perusahaan terus bersaing dalam meningkatkan produktivitas perusahaannya. Dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari aktivitas produksi. Di mana aktivitas produksi erat kaitannya dengan pekerjaan yang melibatkan manusia dan mesin. Mencapai keefektifan dan keefisienan proses produksi yang mencangkung seluruh elemen sistem menjadi salah satu tujuan dari suatu perusahaan dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara simulasi.
Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci. Software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah Basic Process. Namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam-macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum terdefinisikan. Modul yang digunakan adalah Advance Process dan Advance Transfer.
PT Triplex Wijaya merupakan perusahaan industri yang bergerak di produksi. Perusahaan ini memproduksi plywood. Proses di dalam sistem berjalan dengan menggunakan manusia dan mesin. Analisa sistem produksi dapat dilakukan dengan simulasi. Harapannya agar dapat dilakukannya perbaikan terhadap sistem di produksi pada PT Triplex Wijaya tersebut. Sistem produksi pada perusahaan ini dilakukan secara semi terotomasi. Proses-proses yang melibatkan manusia rawan mengalami keterlambatan dan memiliki faktor-faktor ketidakpastian.
Pada praktikum tentang Arena Advanced ini memberikan dasar-dasar pembuatan simulasi komputer yang lebih terperinci, mudah, dan cepat serta bagaimana melakukan analisis terhadap output yang diperoleh, baik untuk sistem manufaktur maupun sistem non-manufaktur (jasa). Model yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pada proses pembuatan plywoods yang diproduksi oleh PT Triplex Wijaya. Penerapan pada praktikum ini diharapkan dapat memodelkan sistem secara utuh dan dapat menjadi referensi untuk perancangan sistem yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan proses produksi.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini antara lain:
Memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam Arena
Melakukan analisis terhadap output simulasi
Melakukan skenario untuk dapat mengetahui alternatife terbaik dari suatu sistem
Manfaat
Manfaat dari praktikum ini antara lain:
Dapat memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam Arena
Dapat melakukan analisis terhadap output simulasi
Dapat melakukan skenario untuk dapat mengetahui alternatife terbaik dari suatu sistem
Batasan
Batasan dari praktikum ini antara lain:
Data yang diambil dari data pengamatan langsung
Pengamatan dilakukan sebanyak 5 replikasi tiap replikasi 8 jam
Sistem yang digunakan mulai kedatangan log kayu meranti dan sengon hingga proses pengiriman.
Asumsi
Asumsi dari praktikum ini antara lain:
Tidak ada komponen yang keluar dari antriannya.
Tidak ada kerusakan mesin.
Pada proses inspeksi, produk cacat tidak di rework tetapi langsung di dispose dari sistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ARENA
ARENA adalah software simulasi yang menggunakan system aplikasi Microsoft windows dimana secara packaging akan terlihat familiar dalam penggunaannya yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan terkait dengan suatu system yang diindikasi terjadi antrian dengan input data primer maupun sekunder yang diplot dan diinputkan ke dalamnya. Dalam ARENA akan disimulasikan model yang telah dibentuk sebelumnya dengan input data primer maupun sekunder sebagai resources dalam pengoperasiannya (Wahyani, 2010).
Arena juga termasuk Software simulasi yang memiliki ciri general purpose simulation language, dimana pengguna dapat membangun model, templates, bahkan membuat sendiri modul jika diperlukan dengan menggunakan bantuan program seperti Visual Basic, FORTRAN, atau C/C++.Arena banyak digunakan oleh perusahaan dengan kategori bisnis untuk membantu dan melindungi jalannya kegiatan bisnis pada sebuah perusahaan dengan menganalisis dampak global yang timbul dari dalam dan luar perusahaan untuk meningkatkan performa perusahaan tersebut, membantu mengelola ide bisnis, aturan dan strategi sebelum implementasi pada pelanggan tanpa menyebabkan gangguan pada pelayanan.
Gambar 2.1 Tampiran Software ARENA
Sumber: Hamzah (2013)
ARENA Basic
ARENA Basic merupakan salah satu modul yang terdapat di dalam software Arena. Sesuai dengan namanya, modul-modul yang terdapat pada Arena basic biasa dijadikan dasar untuk membuat simulasi proses dari sistem nyata yang ada. Berikut ini akan dijelaskan mengenai modul pada ARENA Basic.
Basic Process Panel
Basic process panel ada Arena berisikan module-module yang digunakan untuk memodelkan simulasi sebuah sistem. Berikut adalah module yang terdapat dalam Basic Process Panel.
Tabel 2.1 Create Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
1
Create Module
Sebagai titik awal atau kedatangan entitas kedalam simulasi.
Kedatangan pelanggan dalam proses pelayanan.
Kedatangan bahan baku dalam proses produksi.
Prompt &Deskripsi
a
Name
digunakan untuk memberi nama pada modul yang dibuat
b
Entity Type
mendeskripsikan jenis entitas yang akan dibangkitkan
c
Type
menentukan jenis aliran kedatangan yang akan dihasilkan
d
Value
menentukan mean dari distribusi eksponensial (jika Random digunakan) atau nilai konstan (Constant jika digunakan) untuk waktu antara kedatangan.
e
Unit
menjelaskan satuan waktu yang digunakan untuk pembuatan antar kedatangan.
f
Entity per arrival
Jumlah entitas yang akan masuk sistem pada waktu tertentu dalam masing-masing kedatangan.
g
Max Arrival
Maksimum jumlah entitas dapat dihasilkan oleh modul ini. Ketika nilai ini tercapai, penciptaan entitas baru dengan modul ini berhenti.
Tabel 2.2 Dispose Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
2
Dispose Module
Modul ini adalah titik akhir untuk entitas dalam model simulasi yang dimana entitas statistik dapat direkam sebelum entitas tersebut dijual.
Part-part meninggalkan model fasilitas
Customer keluar dari sebuah toko.
Prompt &Deskripsi
a
Name
Identifier modul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.
b
Record entity statistic
Menentukan penyimpanan statistik entitas yang masuk.
Tabel 2.3 Process Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
3
Process Module
Modul ini digunakan untuk mendefinisikan langkah-langkah proses dimana ketika entity masuk ke Process Module maka akan menunggu sampai server yang bisa berupa resource atau transporter dalam kondisi siap.
Pelayanan customer
Peninjauan dokumen untuk kelengkapan data.
Prompt dan Deskripsi
a
Type
Metode menentukan logika dalam modul.
b
Action (Seize delay Release, Delay, Seize Delay, Delay Release)
Menunjukkan bahwa sumber daya (s) akan dialokasikan diikuti dengan penundaan proses dan kemudian sumber daya yang dialokasikan (s) akan dirilis.
c
Resource:
Daftar sumber daya atau set sumber daya yang digunakan untuk pengolahan entitas.
d
Delay Type
Jenis distribusi atau metode menentukan parameter delay.
e
Allocation
Menentukan bagaimana waktu proses dan biaya proses akan dialokasikan untuk entitas.
Tabel 2.4 Assign Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
4
Assign Module
Modul ini memberikan penetapan nilai kepada variabel pengguna yang didefinisikan tingkat atau level kontinu, atribut entity atau gambar, variabel-variabel status model, atau tempat sumber daya.
Penyusunan prioritas customer.
Pengubahan tipe entity untuk mewakili salinan data customer.
Prompt dan Deskripsi
a
Assigments
menentukan satu atau lebih tugas yang akan dilakukan ketika entitas mengeksekusi modul.
b
Type
Jenis tugas yang akan dibuat. Lainnya dapat mencakup variabel sistem, seperti kapasitas sumber daya atau waktu simulasi akhir.
c
Variable Name
Nama variabel yang akan diberi nilai baru ketika entitas memasuki modul.
d
Attribute Name
Nama atribut entitas yang akan diberi nilai baru ketika entitas memasuki modul.
e
New Value
Penugasan nilai atribut, variabel, atau variabel sistem lainnya.
Tabel 2.5 Batch Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
5
Batch Module
Modul ini digunakan untuk mengumpulkan sejumlah entitas sebelum dapat diproses pada proses selanjutnya.
Penyatuan salinan data yang pada awalnya terpisah.
Pasien dan data pasien yang dibawa sebelum dimulai pemeriksaan.
Prompt dan Deskripsi
a
Type
Metode batching entitas bersama-sama.
b
Batch Size
Jumlah entitas yang akan batched.
c
Save Criterion
Metode untuk nilai yang ditetapkan pengguna untuk menugaskan perwakilan entitas atribut.
d
Rule
Menentukan bagaimana entitas yang masuk akan di batch.
e
Atributte Name
Nama atribut yang nilainya harus sesuai dengan nilai.
Tabel 2.6 Separate Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
6
Separate Module
Modul ini digunakan untuk menyalin entitas yang ada untuk menjadi beberapa entitas atau membagi sebuah entitas yang sebelumnya telah dikelompokkan (batch).
Pemisahan dokumen sebelum dikelompokkan.
Pengiriman sebuah pesanan untuk memenuhi proses paralel.
Prompt
a
Type
Metode memisahkan entitas yang masuk. Duplikat Asli hanya akan mengambil entitas asli dan membuat beberapa jumlah duplikat yang identik.
b
Percent cost duplicates
Alokasi biaya dan waktu dari entitas yang masuk ke duplikat keluar. Nilai ini ditetapkan sebagai persentase dari biaya entitas asli dan waktu (antara 0-100)
c
# of duplicates
Jumlah entitas yang keluar akan meninggalkan modul, di samping entitas asli yang masuk.
ARENA Advanced
Software ARENA memiliki module yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Salah satu sistem simulasi yang dapat diterapkan menggunakan software ARENA menggunakan Advanced Process Panel.
Advanced Process Panel
Advanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa module yang memiliki fungsi dan aplikasi proses yang lebih bervariasi daripada panel basic process. Panel tersebut dibagi menjadi General flowchart Module dan Data Module.
General Flowchart Module
Berikut adalah macam-macam module pada General Flowchart Module
Tabel 2.8Signal Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
1
Signal Module
Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda untuk setiap hold module dalam model untuk menunggu sinyal dan melepaskan banyak entitas tertentu.
Pemberian tandaoperator untuk menyelesaikan pesanan yang menunggu komponen lain.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Identifier modul unik yang ditampilkan pada bentuk modul.
b
Signal Value
Nilai dari sinyal yang akan dikirim ke entitas dalam modul Hold.
c
Limit
Jumlah maksimum entitas yang akan dibebaskan dari setiap Hold modul ketika sinyal tersebut diterima.
Tabel 2.9Hold Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
2
Hold Module
Modul ini akan memegang sebuah entitas dalam sebuah antrian untuk menunggu sinyal, menunggu untuk kondisi tertentu benar kemudian dilakukan pemindaian, atau terpegang selama waktu yang tidak terbatas.
Saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Identifikasi modul yang unik yang ditampilkan pada bentuk modul.
b
Type
Alasan untuk memegang entitas dalam waktu tertentu. Wait For Signalmenunjukkan entitas akan di hold sampai sinyal darinilai yang sama diterima. Scan for Condition mengadakan entitas sampai kondisi yang ditetapkan menjadi benar. Infinite Hold mengadakan entitas sampaitersebut akan dihapus dari antrian oleh modul Hapus.
c
Wait for Value
Nilai Sinyal untuk entitas menunggu.
d
Limit
Jumlah maksimum entitas tunggu yang akan dirilis setelah menerima sinyal.
e
Condition
Menentukan kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas dimodul. Jika kondisi ini dievaluasi dan bernilai benar, entitas meninggalkan modul segera. Jika kondisi salah, entitas akan menunggu di terkait antrian sampai kondisi menjadi benar.
f
Queue Type
Menentukan jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas. Jika Antrian dipilih, nama antrian ditentukan. Jika Set dipilih, antrian diatur dan anggota dalam set yang ditentukan. Jika internal dipilih, antrian internal yang digunakan untuk menyimpan semua entitas menunggu. Atribut dan Ekspresi adalah tambahan metode untuk menentukan antrian yang akan digunakan.
g
Queue Name
Untuk mendefinisikan simbol nama antrian.
h
Set Index
Untuk mendefinisikan indeks ke set antrian. Perhatikan bahwa ini adalah indeks ke set dan bukan nama antrian di set. Misalnya, entri hanya berlaku untuk antrian set berisi tiga anggota adalah ekspresi yang mengevaluasi ke 1,2, atau 3.
i
Attribute
Bidang ini hanya akan terlihat jika Jenis Antrian Atribut. Atribut masuk di bidang ini akan dievaluasi untuk menunjukkan antrian adalah menjadi digunakan.
j
Expression
Ekspresi ini hanya akan terlihat jika Jenis Antrian Expression. Ekspresi masuk di bidang ini akan dievaluasi untuk menunjukkan antrian akan digunakan.
Tabel 2.10Signal Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
3
Match Module
Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk menunggu di antrian yang berbeda.
Perakitan part.
Mempertemukan produk yang bervariasi untuk pesanan pelanggan.
Sinkronisasi pelanggan yang keluar dengan pesanan yang terisi.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Module unik untuk mengidentifikasikan bentuk module yang ditampilkan.
b
Number to Match
Jumlah entitas yang cocok yang harus berada dalam antrian yang berbeda sebelum proses matching dapat diselesaikan.
c
Type
Metode pencocokan entitas yang masuk. Jika Jenis adalah Any Entities, salah satuentitas harus berada di setiap antrian untuk pertandingan yang akan dibuat. Jika Type berdasarkanpada Atribut, satu entitas harus berada dalam antrian masing-masing dengan nilai atribut yang sama.
DataModule
Data module adalah kumpulan module yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses, yaitu advanced set module dan expression module.
Advanced Set Module
Advanced set module menentukan set antrian, set storage, dan set-set yang lain, dan masing-masing bagiannya.
Expression Module
Expression Module adalah ekspresi dan nilai-nilai yang berhubungan.
Advanced Transfer Panel
Advanced Transfer Paneladalah panel yang memiliki beberapa moduledengan fungsi transfer atau transportasi yang bervariasi. Panel ini dibagi menjadi 4 yaitu General Flowchart Module, Conveyor Flowchart Module, Transporter Flowchart Module dan Data Modules.
General Flowchart Module
General Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi. General flowchart module berwarna merah. Berikut adalah module pada General Flowchart Module.
Tabel 2.11Signal Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
1
Station Module
Station module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan station) yang cocok secara fisik atau logis lokasi dimana proses muncul. Jika station
Penetapan area perajangan.
Penetapanset dari beberapa proses.
Prompt & Deskripsi
a
Station Type
Jenis stasiun yang ditetapkan, baik sebagai stasiun individu atau Set
b
Station Name
Nama dari setiap station.
c
Set Name
Nama untuk pengaturan station.
d
Parent Activity Area
Nama untuk aktivitas sumber Area.
e
Associated Intersection
Nama untuk irisan yang disatukan dengan station ini dalam jaringan transporter terpandu.
f
Report Statistics
Menentukan apakah statistik otomatis akan dikumpulkan dan disimpan dalam database laporan untuk stasiun ini dan yang sesuai kegiatan daerah.
g
Save Attribute
Nama atribut digunakan untuk menyimpan nomer indexdalam pengaturan station dari anggota yang telah dipilih.
h
Station Set Members
Nama untuk station-station yang menjadi anggota dalam pengaturan station tersebut.
i
Station Name
Sebuah stasiun yang diberikan hanya dapat eksis sekali dalam model. Oleh karena itu, stasiun individu hanya dapat menjadi anggota dari satu set stasiun, dan bahwa stasiun individu mungkin bukan nama sebuah stasiun di module lain.
j
Parent Activity Area
Nama dari Activity Area's parent untuk anggota station.
Conveyor Flowchart Modules
Conveyor Flowchart Moduleadalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu conveyor.Conveyor Flowchart Module berwarna hijau.
Tabel 2.12Convey Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
1.
Convey Module
Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari lokasi tertentu ke station tujuan.
Membawa produk ke stasiun lain.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama unik pada module yang akan ditampilkan pada diagram alir.
b
Conveyor Name
Nama dari conveyor yang entitas akan menyampaikan. Jikadibiarkan kosong, yang conveyor sebelumnya diakses akan diasumsikan.
c
Destination Type
Metode untuk menentukan tujuan entitas (Dengan Sequence, Stasiun,Atribut, atau Expression).Selection of By Sequence mensyaratkan entitas telah diberi nama urutan dan urutan sendiri telah didefinisikan.
d
Station Name
Nama stasiun individu.
e
Attribute Name
Nama atribut yang menyimpan nama stasiun yang entitas akan rute.
f
Expression
Ekspresi yang dievaluasi untuk nama stasiun di mana entitas akan rute.
Tabel 2.13Access Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
2
AccessModule
Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari conveyor, kemudian ke entitas untuk pemindahan dari satu station ke yang lain.
Produk Pot masuk dalam conveyor untuk dikirimkan ke tempat lain.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur.
b
Conveyor Name
Nama dari conveyor.
c
# Cell
Nomor Sel sel pada conveyoryang menentukan gerakan pada konveyor.
d
Queue Type
Menentukan jenis antrian digunakan untuk menahan entitas, baik sebagai Antrian individu, Set antrian, dan antrian internal atau Atribut atau Ekspresi yang mengevaluasi nama antrian.
e
Queue Name
Nama antrian yang akan terjadi sampai entitas mengakses conveyor.
f
Set Name
Nama atribut yang menyimpan nama stasiun yang akan dilalui entitas.
g
Set Index
Mendefinisikan indeks ke set antrian. Bukan nama dari antrian di set.
h
Attribute Name
Mendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama antrian dimana entitas akan berada.
i
Expression
Mendefinisikan nama ekspresi yang menyimpan nama antrian dimana entitas akan berada.
Tabel 2.15Exit Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
3
Exit Module
Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu.jika entitas yang lain menunggu dalam antrian conveyor di station yang sama ketika cell itu lepas, entitas kemudian masuk ke conveyor.
Keluar station pengadukan untuk di berhentikan dan masuk ke proses selanjutnya
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur.
b
Conveyor Name
Nama dari conveyor dimana entitas akan keluar. Jika dibiarkan kosong, conveyor sebelumnya diasumsikan telah diakses.
c
# Cell
# Cell: # Nomor Sel sel conveyor yang bersebelahan dimana entitas akan dilepaskan.
Transporter Flowchart Modules
Transporter flowchart modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu transporter. Transporter flowchart module berwarna biru.
Tabel 2.16 Transport Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
1.
Transport Module
Transport module mentransfer entitas pengendali ke stasiun tujuan.
Forklift mengangkut palletberisi produk dari part ke stasiun pemrosesan selanjutnya.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama unik untuk module yang akan ditampilkan dalam dalam diagram alir.
b
Transporter Name
Nama transporter yang bergerak.
c
Unit Number
Menentukan unit transporter yang berapa dalam transporter setuntuk transportasi.
d
Entity Destination Type
Menentukan metode untuk spesifikasi logika station tujuan dari entitas.
e
Attribute Name
Nama untuk atribut yang menyimpan nama station untuk entitas yang akan dijalankan.
f
Expression
Ekspresi yang akan dievalusi untuk station dimana entitas akan dijalankan.
g
Velocity
Menspesifikasikan kecepatan sementara pada entitas dan transporter yang akan bergerak ke station tujuan.
h
Units
Satuan kecepatan waktu.
i
Guided Tran Destination Type
Memungkinkan spesifikasi tujuan guided transporter yang berbeda dari tujuan entitas. Field ini diabaikan jika Transporter Name adalah free-path transporter.
j
Station Name
Mendefinisikan nama station dengan menyatukan irisan untuk transporter yang dikendalikan akan bergerak.
k
Attribute Name
Mendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama station dengan sebuah penyatuan irisan hingga transporter yang akan dikendalikan akan bergerak.
l
Expression
Mendefinisikan sebuah ekspresi yang mengevalusi untuk lokasi hubungan dimana transporter yang dikendalikan akan bergerak.
m
Intersection Name
Mendefinisikan nama dari irisan dimana transporter yang dikendalikan akan bergerak.
n
Network Link Name
Mendefinisikan nama dari hubungan jaringan dimana transporter yang dikendalikan akan bergerak.
o
Zone
Jumlah zona spesifik pada Network Link Name.
Tabel 2.16 Transport Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
2
RequestModule
Request module menugaskan unit tansporter ke suatu entitas dan menggerakkan unit ke lokasi stasiun entitas.
Konsumen di restoran siap untuk memesan dan meminta seorang pelayan untuk datang ke mejanya.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama unik pada module yang akan ditampilkan dalam diagram alir.
b
Transporter Name
Nama dari transporter untuk dialokasi.
c
Selection Rule
Aturan untuk menentukan transporter yang mana yang akan udialokasikan ke entitas, tiap Cylical, Random, Preferred Order, Spesific Member, Largest Distance, dan Smallest Distance.
d
Save Attribute
Menyatakan nama atribut yang akan menyimpan nomor unit yang dipilih transporter.
e
Unit Number
Menentukan unit transporter tertentu.
f
Priority
Prioritas nilai entitas menunggu di module ini untuk transporter ditentukan jika satu atau lebih entitas yang menunggu untuk transporter yang sama di mana saja dalam model.
g
Entity Location
Transporter akan bergerak setelah lokasi dialokasikan.
h
Velocity
Kecepatan di mana transporter tersebut akan dipindahkan ke lokasi entitas panjang unit per satuan waktu. Waktu unit ditentukan dalam bidang Unit.
i
Units
Satuan kecepatan waktu.
j
Queue Type
Jenis antrian digunakan untuk menahan entitas sambil menunggu untuk mengakses transporter, baik sebagai Individual Queue, Queue Set, Internal Queue, atau Attribute atau Exspression yang mengevaluasi nama antrian tersebut.
k
Queue Name
Nama untuk setiap antrian.
l
Set Name
Nama untuk set antrian.
m
Set Index
Indeks ke set antrian. Perhatikan bahwa ini adalah indeks ke set dan bukan nama antrian di set.
n
Attribute Name
Nama atribut yang akan dievaluasi untuk nama antrian.
o
Expression
Ekspresi mengevalusi nama antrian.
Tabel 2.17 Free Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
3
Free Module
Free module melepaskan entitas yang terakhir dialokasikan oleh transporter unit.
Partsebuah produk menunggu dilepaskan oleh forklift untuk diletakkan di truk pengiriman.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur.
b
Transporter Name
Nama transporter untuk membebaskan entitas.
c
Unit Number
Menentukan mana unit transporter dalam transporter yang diatur untuk membebaskan entitas.
Data Module Advanced Transfer Panel
Data module adalah sekumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang mendefinisikan kerakteristik bermacam-macam elemen proses seperti distance dan segment. Berikut adalah macam-macam module yang termasuk dalam data module Advanced Transfer Panel.
Tabel 2.18Distance Module
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
1.
Distance Module
Distance module digunakan untuk menetapkan jarak perjalanan antara semua stasiun yang dapat diakses oleh free-path Transporter.
Pendefinisian jarak perjalanan di Pabrik Perajangan Tembakau
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama distance set
b
Beginning Station
Nama station awal.
c
Ending Station
Nama Station akhir.
Tabel 2.19ConveyorModule
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
2
ConveyorModule
Conveyor module didefinisikan sebagai conveyor yang terakumulasi atau non terakumulasi untuk membantu gerakan entitas antara stasiun.
Perpindahan produk menggunakan bottling conveyor
Perpindahan produk menggukan baggage handling belt
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama dari conveyor.
b
Segment Name
Nama segmen yang ditetapkan yang terkait dengan conveyor yang ditentukan. Set segmen mendefinisikan stasiun antara transfer conveyor entitas.
c
Type Determine
Menentukan jenis conveyor, baik mengumpulkan atau tidak
d
Velocity
Kecepatan awal di mana entitas bergerak sepanjang conveyor
e
Units
Waktu velocity unit.
f
Cell Size
Bagian terkecil conveyor dimana yang dapat ditempati oleh suatu entitas.
g
Max Cell Occupied
Jumlah maksimum sel conveyor bahwa setiap entitas yang diberikan akan diakses pada suatu waktu.
h
Accumulation Length
Panjang akumulasi entitas. Ukuran ini digunakan dalam simulasi hanya ketika tipe conveyor accumulation.
i
Initial Status
Status status awal awal dari conveyor, baik Aktif atau Nonaktif.
j
Report Statistics
Menentukan statistik akan dikumpulkan secara otomatis
Tabel 2.20TransporterModule
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
3
Transporter Module
Transporter module menetapkan perangkat Free-path atau guided transporter untuk menggerakkan entitas dari satu lokasi ke lokasi lain.
Kursi roda memindahkan pasien antar ruang diagnosa
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama segmen.
b
Beginning Station
Nama stasiun pertama yang terletak di conveyor.
c
Next Station
Nama stasiun berikutnya yang terletak di conveyor.
d
Length distance
Panjang Jarak antara stasiun dan stasiun sebelumnya.
Tabel 2.21SegmentModule
No
Module
Fungsi Module
Contoh Penggunaan
4
Segment Module
Segment module menetapkan jarak antara 2 stasiun set segment conveyor. Stasiun awal, stasiun berakhir, dan segment yang digunakan untuk membuat set segmen yang sesuai, mempangaruhi penetapan jalur conveyor.
Membawa part dari stasiun oven ke station pendinginan.
Prompt & Deskripsi
a
Name
Nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur. Atribut, atau Expression.
b
Conveyor Name
Nama dari conveyor yang entitas akan menyampaikan entitas. Jika dibiarkan kosong, conveyor sebelumnya diasumsikan telah diakses.
c
Destination Type
Metode untuk menentukan tujuan entitas.
d
Station Name
Nama stasiun individu.
e
Attribute Name
Nama Atribut yang menyimpan nama stasiun yang entitas akan rute.
f
Attribute Name
Nama atribut yang menyimpan nama stasiun yang akan dilalui entitas.
g
Expression
Ekspresi yang dievaluasi untuk nama stasiun yang menjadi rute entitas.
2.2 Input Analyzer
Input analyzer adalah fasilitas dari software Arena yang berguna untuk mencari distribusi yang sesuai dari data historis yang telah dikumpulkan atau didapatkan. Misalnya data waktu antar kedatangan, waktu proses, waktu pelayanan, dan data lainnya.
2.2.1 Langkah-Langkah Penggunaan Input Analyzer
Pengujian distribusi data dengan menggunakan software ARENA dengan media Input Analyzer, memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Buka program Arena.
Pilih menu Tools – Input Analyzer.
Pilih menu File – New atau langsung klik icon Newpada toolbar.
Lalu masuka data waktu dalam Data Tabel, setelah muncul lembar kerja, klik File>Data File > Use Existing >Pilih lokasi dan nama file atau klik pada toolbar Use Existing Data File. File yang bisa dibuka dalam bentuk *txt.
Kemudian akan muncul suatu grafik, Klik Fit > Fit All, atau pilih pada toolbarFit All.
Untuk memindahkan Expression, blok nilai Expression, klik Edit dan pilih Copy Expressions.
Pindahkan nilai Expression ke model Arena yang sesuai.
Lakukan pengulangan langkah Input Analyzer untuk mencari distribusi waktu proses lainnya.
2.3 Process Analyzer
Process analyzer membantu dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan oleh eksekusi model simulasi scenario yang berbeda. Hal ini berguna untuk pengembangan model simulasi, serta pembuatan keputusan dimana tidak dikenal dengan model, namun akrab disebut dengan menangani solusi model simulasi. Biasanya process analyzer untuk menentukan skenario mana yang cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.
2.3.1 Project Item
Project item pada process analyzer adalah sebagai berikut:
Skenario
Merupakan sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi yang diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk report.
Control
Input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang dapat dipantau/dilihat dalam output dari model. Contoh: resources mesin rotary dryer.
Response
Output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama menjalankan. Contoh: resources berupa hasili mixing WIP.
Chart
Diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi. Chart yang ditampilkan dapat berupa Hi-Lo dan dapat mengidentifikasikan skenario terbaik.
2.3.2 Langkah-Langkah Penggunaan Process Analyzer
Langkah-langkah penggunaan Process analyzer pada Arena adalah sebagai berikut:
Ada dua cara memulai Process analyzer. Pilih Start – Programs – Rockwell Software – Arena – Program analyzer. Atau buka Arena, pilih Tools – Process Analyzer.
Setelah Process analyzer dibuka, pilih File – New.
Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang digunakan untuk mengetahui perbaikan sistem.
Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.
Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response, dan Scenarios.
a. Controls
1) Pilih Insert – Control.
2) Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resources yang akan dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan memilih Num Reps – OK. Maka akan muncul di default dan isi replikasi yang dibutuhkan.
b. Response
1) Pilih Insert – Response.
2) Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Kotak Response kosong karena belum dilakukannya replikasi.
c. Scenarios
1) Duplikat skenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan Duplicate Scenario.
2) Ulangi hinga 10 skenario.
3) Ganti nama, level kontrol, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan untuk mengetahui yang paling efektif.
6. Jalankan skenario. Klik Run – Go. Pilih OK setelah muncul kotak dialog, maka akan terlihat respon dari masing-masing skenario.
Tampilkan chart dengan cara:
1) Blok kolom skenario yang akan ditampilkan chart.
2) Pilih menu Insert Chart.
3) Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.
4) Klik Next.
5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart.
6) Klik Next.
7) Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kategori yang diinginkan.
8) Klik Finish.
2.4 Activity Cycle Diagram
Activity Cycle Diagram (ACD) adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit terhadap waktu. Entitas di ACD ada dua, permanen dan sementara. Sedangkan aktivitas pada ACD ada dua, pasif dan aktif. Simbol-simbol yang dipergunakan pada ACD adalah:
Segilima ke kanan
Merepresentasikan menciptakan (create) atau membangkitkan (generate) entitas.
Segilima ke kiri
Merepresentasikan membuang (dispose) atau memberhentikan (terminate) entitas.
Lingkaran (passive state)
Merepresentasikan aktivitas pasif.
Segi empat (active state)
Merepresentasikan aktivitas aktif.
Panah (connect)
Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukkan bahwa status/aktivitas pendahulu berubah/berlanjut menjadi status/aktivitas berikutnya.
Belah ketupat (alternate)
Merepresentasikan kondisi (condition) piliha dua alternatif kemungkinan yang perlu diputuskan (decide).
Trapesium ke kanan (assembly/batch)
Merepresentasikan aktivitas aktif yang melibatkan dua entitas (atau lebih) dan bertransformasi menjadi satu entitas (lain).
Trapesium ke kiri (disperse/separate)
Merepresentasikan aktivitas aktif yang mentransformasikan satu entitas menjadi dua entitas (atau lebih).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Diagram Alir Praktikum
Gambar 3.1 Flowchart Praktikum
Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah
Tinjauan pustaka
Melakukan studi pustaka dengan beberapa literatur sehingga praktikum yang dilaksanakan memiliki dasaran yang jelas.
Melakukan pengamatan di PT. Triplex Wijaya
Melakukan pengamatan terhadap proses produksi plywood di mana yang diamati adalah sistem dan elemen-elemennya. Sedangkan data yang diambil berupa waktu kedatangan, waktu proses, jarak antar stasiun, dan jumlah operator.
Penentuan Distribusi
Penentuan distribusi dilakukan dengan cara Input Analyzer pada Arena. Tools ini digunakan untuk menentukan fungsi distribusi probabilitas dari data input. Selain itu juga dapat diguankan untuk mencocokkan fungsi spesifik dari distribusi data file dan membandingkan fungsi distribusi atau untuk menampilkan efek dari perubahan parameter untuk distribusi yang sama.
Permodelan konseptual dengan Activity cycle diagram
Activity cycle diagram dipergunakan untuk menganalisa informasi penting mengenai struktur dan perilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.
Pemodelan Sistem dengan Arena
Pemodelan sistem merupakan proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu system nyata dalam bahasa komputer yang ada pada Arena. Arena memiliki beberapa modul yang dapat digunakan untuk memodelkan suatu sistem, di mana dalam praktikum ini menggunakan tambahan modul yaitu Advanced Process Panel dan Advanced Transfer Panel.
Verifikasi
Pada prosedur ini sistem yang diuji apakah sudah terverifikasi sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat dijalankan tanpa ada error terhadap program komputer.
Simulasi Sistem dalam Arena
Tahap ini sistem dijalankan pada Arena untuk mengetahui alur dan cara kerja sistem yang telah dibuat. Disini dapat dilihat hasilnya, serta dapat diatur kecepatan proses sehingga dapat menghemat waktu dalam simulasi ini.
Validasi
Melakukan uji apakah sistem yang dimodelkan telah sesuai dengan sistem nyata. Validasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Suatu model dikatakan valid jika struktur dasarnya dan polanya dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, atau dapat mewakili dengan cukup akurat, data yang dikumpulkan sehubungan dengan sistem nyata atau asumsi yang dibuat berdasarkan referensi sesuai cara sistem nyata bekerja. Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data ouput dan data aktual ke software SPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji Independent T-Test.
Analisis dan Pembahasan Hasil Simulasi
Melakukan analisis pada output simulasi berupa waiting time, output, dan waktu proses serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut.
Perancangan dan Perbaikan Sistem
Melakukan perancangan dan perbaikan sistem terhadap hasil simulasi yang telah didapatkan dengan harapan dapat lebih meningkatkan produktivitas.
Pemilihan Skenario Terbaik
Melakukan scenario yaitu sebuah koleksi kontrol (control) dan tanggapan (response) yang diterapkan pada model simulasi yang diberikan. Control adalah input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang dapat dipantau / dilihat dalam output dari model sedangkan response adalah output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama menjalankan. Kemudian hasil dari scenario tersebut ditampilkan dengan chart yang merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi dan perbandingan antara skenario-skenario yang telah direncanakan sehingga dapat dipilih skenario terbaik untuk perbaikan sistem.
Kesimpulan dan Saran
Menarik kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan dan merumuskan beberapa rekomendasi atau saran baik untuk perusahaan maupun sistem perusahaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Sistem
Sistem pembuatan plywood ini dimulai dengan proses kedatangan bahan baku berupa log kayu. Bahan baku tersebut dikumpulkan dalam sebuah tempat penampungan kayu yang disebut logpon. Kemudian bahan baku tersebut diangkut dalam stasiun produksi, untuk siap diproses.
Tahap awal pemrosesan log kayu tersebut adalah proses pengupasan dimana kayu gelondongan diubah bentuk menjadi lembaran-lembaran tipis atau veneer dengan bantuan mesin rotary. Selanjutnya lembaran-lembaran kayu tersebut mengalami proses pengeringan pada mesin dryer untuk mengurangi kelembaban pada veneer yang masih basah.
Lembaran kayu ini dikumpulkan dalam sebuah tempat dengan frekuensi kedatangan sekitar 15 menit. Tempat yang dimaksudkan disini adalah tempat atau pengumpulan sementara bahan baku yang datang untuk selanjutnya diproses.
Proses selanjutnya adalah terjadi inspeksi, tahap ini digunakan untuk penyeleksian antara lembaran kayu yang layak untuk diproses dan lembaran kayu yang tidak layak untuk diproses. Lembaran kayu yang tidak layak diproses disini dapat disebabkan oleh berbagai macam, seperti berjamur, lubang yang terlalu besar dan masih banyak lagi. Untuk kecacatan pada lembaran kayu yang tidak terlalu banyak, veneer tersebut selanjutnya akan dilakukan penyetingan yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia.
Setelah penyeleksian, lembaran kayu hasil penyeleksian diangkut oleh troli untuk dlanjutkan pada proses pengeleman dengan menggunakan mesin glue spreader. Pada tahap ini terjadi pelapisan lem. Selanjutnya masuk ke tahap proses pengepresan menggunakan mesin press dalam tahap ini lembaran kayu yang sudah dilapisi dengan lem pada tahap sebelumnya dipres untuk menjadi coreboard (kumpulan lembaran-lembaran yang telah melekat menjadi satu). Coreboard selanjutnya dilakukan proses penutupan permukaan pori-pori dan sambungan yang belum merata, yang disebut dengan proses pendempulan. Proses pendempulan dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Setelah itu, dilanjutkan pada proses sanding atau pengamplasan dengan menggunakan mesin sander.
Selanjutnya, yaitu proses pelapisan coreboard. Proses pelapisan ini dilakukan sama dengan proses pembuatan coreboard, yang dimulai dengan peleburan lem, kemudian pelapisan dengan jenis kayu meranti untuk face-back. Kemudian, diteruskan ke proses pengepresan.
Plywoodyang sudah melalui mesin pressakan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian diangkut oleh forklift menuju proses selanjutnya yaitu pemotongan atau proses sawing. Proses saw ini bukan dengan tujuan untuk membagi plywood menjadi beberapa bagian melainkan untuk merapikan sisa – sisa lembaran kayu yang kurang rapi pada setiap sisi.
Setelah plywood telah selesai diproses, kemudian dilanjutkan pada proses seleksi. Penyeleksian dilakukan untuk mengetahui produk mana yang bisa dikirim atau di proses ulang/repair. Untuk plywood yang sudah lolos seleksi akan dipindahkan ke dalam gudang jadi untuk selanjutnya diangkut ke truk. Pada proses ini plywood diangkut dari tempat produksi ke truk setiap telah terkumpul 50 unit plywood dengan menggunakan bantuan forklift.
Tabel 4.1 Data Waktu Proses Pembuatan Plywood
p1
p2
p3
p4
p5
p6
p7
p8
p9
p10
p11
p12
p13
p14
p15
1
1
4.3
8.20
2.58
8.31
4.3
4.23
5.13
4.68
1
5.17
8.25
4.73
4.02
1.21
2
1
4.34
8.31
3.98
8.3
4.49
4.56
4.57
4.51
1
5.19
8.06
5.19
4.02
1.35
3
1
4.56
8.42
2.3
8.36
5.13
4.3
5.3
4.33
1
5.21
8.24
5.08
5.02
1.32
4
1
4.37
8.33
4.21
8.5
4.57
4.22
5.41
4.25
1
4.23
8.23
5.4
4.08
1.53
5
1
4.2
8.02
4.35
8.31
5.2
4.89
5.1
4.27
1
5.25
8.43
5.05
4.52
1.39
6
1
5.1
8.35
2.46
8.42
5.17
4.22
5.55
4.16
1
4.27
8.22
5.96
5.09
1.36
7
1
4.55
8.25
1.98
8.56
5.1
4.49
5.2
4.43
1
4.29
8.51
5.09
5.22
1.41
8
1
4.32
8.06
4.62
7.59
5.55
3.59
5.24
4.12
1
4.31
8.31
4.55
5.16
1.36
9
1
4.12
8.24
3
7.88
4.4
4.58
5.3
4.12
1
4.33
8.36
4.51
4.28
1.2
10
1
4.33
8.23
4.26
7.45
4.3
4.48
5.05
4.16
1
4.35
8.15
4.12
4.31
1.21
11
1
4.21
8.43
4.77
7.5
5.32
4.5
5.43
4.21
1
4.37
8.35
4.36
4.12
1.26
12
1
5.13
8.22
2.7
8.34
4.5
3.8
5.17
4.39
1
4.32
8.14
4.36
4.17
1.4
13
1
4.59
8.51
2.58
8.27
5.2
4.59
4.59
4.37
1
4.12
8.24
5.37
4.1
1.28
14
1
5.02
8.31
5.1
8.46
5.56
3.53
5.09
4.16
1
4.33
8.13
5
4.48
1.51
15
1
4.37
8.2
3.25
8.35
5.2
4.22
4.55
4.57
1
4.21
8.33
5.56
4.17
1.43
16
1
4.56
8.4
3.65
8.56
5.24
5.12
4.51
4.36
1
5.13
8.26
5.26
4.09
1.58
17
1
4.68
8.51
2.3
8.12
4.76
4.36
4.95
4.41
1
4.59
8.56
4.95
4.3
1.31
18
1
4.51
8.28
1.84
8.4
4.87
4.41
5.12
4.26
1
5.02
8.11
5.12
4.16
1.57
19
1
4.33
8.18
2.86
8.6
5.05
4.26
5.19
4.49
1
4.37
8.10
5.19
4.43
1.56
20
1
4.25
8.27
3.87
8.34
5.43
4.49
5.19
4.27
1
4.56
8.18
5.12
4.12
1.22
21
1
4.27
8.17
4.62
8.11
5.17
4
5.12
4.29
1
4.68
8.07
4.17
4.12
1.24
22
1
4.29
8.36
2.28
8.1
4.59
4.34
4.17
4.11
1
4.51
8.36
4.49
4.16
1.25
23
1
4.11
8.15
4.1
8.58
4.49
4.45
4.49
4.43
1
4.33
8.36
4.69
4.21
1.23
24
1
4.43
8.35
4.15
8.29
4.76
3.58
4.69
4.25
1
4.25
8.45
5.76
4.24
1.34
25
1
4.25
8.14
3
8.18
4.6
5.08
4.59
4.57
1
4.27
8.05
4.82
4.02
1.35
26
1
4.57
8.24
5.23
7.48
5.17
3.59
5.02
4.74
1
4.29
8.5
5.13
3.54
1.29
27
1
4.50
8.13
2.6
7.59
4.54
4.08
5.12
4.88
1
4.11
8.03
5.24
3.59
1.36
28
1
4.52
8.33
2.4
8.42
5.4
4.14
5.19
5.32
1
4.3
8.03
5.02
4.26
1.3
29
1
4.24
8.26
2.81
7.57
5.95
5.1
5.12
4.44
1
4.34
8.02
5.84
3.18
1.38
30
1
4.16
8.56
3.55
8.1
5.56
3.56
5.2
4.32
1
4.56
8.22
4.68
5
1.49
31
1
4.18
8.11
3.21
8.31
4.8
4.39
4.54
4.15
1
4.37
8.01
4.59
3.54
1.46
32
1
5.00
8.10
3.46
8.4
5.4
4.42
5.4
4.22
1
4.2
8.33
5
4.39
1.43
33
1
5.02
8.1
2.45
8.5
5.3
5.27
5.95
4.89
1
5.1
8.26
5.49
4.37
1.3
34
1
4.04
8.09
4.24
8.42
5.28
5.02
5.56
4.22
1
4.55
8.56
4.98
4.16
1.37
35
1
5.06
8.08
3.2
7.5
5.3
4.13
5.37
4.49
1
5.06
8.11
5.29
4.57
1.5
36
1
5.08
8.18
1.9
7.56
4.74
4.5
4.44
4.55
1
5.08
8.10
4.67
3.52
1.37
37
1
5.10
8.07
2.44
7.43
4.88
4.18
4.32
4.36
1
5.10
8.1
4.97
4.12
1.41
38
1
5.12
8.36
3.87
7.48
5.32
4.44
4.15
4.32
1
5.12
8.09
4.09
4.52
1.41
39
1
4.15
8.36
3.74
7.35
5.1
4.32
5.17
4.24
1
4.15
8.08
5.37
4.3
1.18
40
1
5.17
8.45
4.51
7.47
4.71
4.56
5.19
4.28
1
5.17
8.18
4.44
4.27
1.36
41
1
5.19
8.05
2.54
7.53
5.32
4.21
5.21
4.24
1
5.19
8.07
4.32
5.02
1.4
42
1
5.21
8.5
5.23
8.3
5.18
4.08
4.23
4.55
1
5.21
8.36
5.07
4.12
1.31
43
1
4.23
8.03
4
8.43
4.63
4.58
5.25
5.21
1
4.23
8.36
4.77
4.21
1.47
44
1
5.25
8.03
4.1
8.13
5.22
4.21
5.08
5.45
1
5.25
8.45
4.72
4.37
1.41
45
1
4.27
8.02
3.26
8.44
5.2
5.04
5.4
5.32
1
4.27
8.20
4.8
4.38
1.43
46
1
4.29
8.22
4.8
8.35
4.86
4.55
5.05
4.46
1
4.27
8.31
4.72
4.3
1.27
47
1
4.31
8.01
3.23
8.23
4.65
4.36
5.32
4.2
1
4.29
8.42
4.69
5.12
1.45
48
1
4.33
8
2.4
8.14
5.2
4.32
5.18
4.31
1
4.11
8.33
4.2
3.59
1.57
49
1
4.35
8
2.8
8.42
5.29
4.24
4.63
4.2
1
4.43
8.02
5.19
4.08
1.38
50
1
4.37
8.20
3.41
8.1
4.81
4.28
5.22
4.3
1
4.25
8.35
5.31
4.17
1.48
Keterangan :
p1
kedatangan Kayu Sengon
menit
p9
sander coreboard
menit
p2
pengupasan kulit sengon
menit
p10
Kedatangan kayu meranti
menit
p3
pengeringan kulit sengon
menit
p11
pengupasan kulit meranti
menit
p4
inspeksi
detik
p12
pengeringan lembaran meranti
menit
p5
penyetingan sengon
detik
p13
pengeleman plywood
detik
p6
pengeleman veneer sengon
detik
p14
pres plywood
menit
p7
pres veneer sengon
menit
p15
pemotongan plywood
menit
p8
pendempulan coreboard
detik
Activity Cycle Diagram (ACD)
Activity Cycle Diagram (ACD) proses pembuatan plywood terlampir.
Penentuan Parameter Distribusi dengan Input Analyzer
Hasil dari penentuan distribusi tiap proses menggunakan input analyzer adalah sebagai berikut
4.3 Tabel Distribusi Data
No
Proses
Satuan
Distribusi
1
kedatangan Kayu Sengon
menit
CONSTAN (1)
2
pengupasan kulit sengon
menit
TRIA(1.13, 1.37, 1.62)
3
pengeringan kulit sengon
menit
NORM(8.23, 0.151)
4
inspeksi
detik
UNIF(1.5, 5.57)
5
penyetingan sengon
detik
TRIA(7.22, 8.41, 8.73)
6
pengeleman veneer sengon
detik
TRIA(4.13, 5.33, 6)
7
pres veneer sengon
menit
NORM(4.35, 0.425)
8
pendempulan coreboard
detik
TRIA(4, 5.06, 6)
9
sander coreboard
menit
NORM(4.44, 0.318)
10
Kedatangan kayu meranti
menit
CONSTAN (1)
11
pengupasan kulit meranti
menit
TRIA(4, 4.29, 5.37)
12
pengeringan lembaran meranti
menit
NORM(8.24, 0.153)
13
pengeleman plywood
detik
NORM(4.93, 0.438)
14
pres plywood
menit
NORM(4.27, 0.432)
15
pemotongan plywood
menit
TRIA(1.13, 1.37, 1.62)
Flowchart Sistem
Berikut merupakan flowchart sistem dalam proses pembuatan plywood di pabrik tripleks PT. Triplex Wijaya.
Gambar 4.1 Flowchart Sistem Pembuatan Plywood
Pembuatan Model Sistem Plywood PT. Triplex Wijaya
Berikut langkah pembuatan model:
Buka program Arena
Pembuatan model dilakukan menggunakan advance proses
Langkah-langkah pembuatan model adalah sebagai berikut:
Drag create menuju layout
Klik create 1 kemudian definisikan:
Gambar 4.2 Pendefinisian Module Create
Name: kedatangan kayu sengon
Entity type: log kayu sengon
Time between arrivals
Type: constant
Value : 1
Units: Minutes
Entities per arrivals: 2
Max arrivals: Infinite
First creation: 0.0
Klik OK
Langkah tersebut diulangi untuk mendefinisikan module create yang lain. Definisi semua module create dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 4.3 Tabel Pendefinisian Module Create
Drag station menuju layout
Klik station 1 kemudian definisikan :
Name : station pengupasan sengon
Station type : station
Station name : stasiun pengupasan kayu sengon
Gambar 4.4 Pendefinisian Module Station
Definisi module station yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.5 Tabel Pendefinisian Module Station
Drag seize menuju layout kemudian definisikan :
Name : Seize operator mesin rotary sengon
Allocation: Others
Priority :Medium (2)
Resource :
Resource, mesin rotary sengon,1
Resource, operator pengupasan sengon1,1
Resource, operator pengupasan sengon2,1
Resource, operator pengupasan sengon3,1
Resource, operator pengupasan sengon4,1
Queue Type : Queue
Queue Name : Seize operator dan mesin rotary sengon.Queue
Klik OK
Gambar 4.6 Pendefinisian Module Seize
Definisi module seize yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.7 Tabel Pendefinisian Module Seize
Drag delay menuju layout kemudian definisikan :
Name : Seize operator mesin rotary sengon
Allocation: Value Added
Delay Time : TRIA( 1.13, 1.37, 1.62 )
Unit :Minutes
Klik OK
Gambar 4.8 Pendefinisian Module Delay
Definisi module delay yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.9 Tabel Pendefinisian Module Delay
Drag release menuju layout kemudian definisikan :
Name : Release Mesin Rotary Sengon
Resource :
Resource, mesin rotary sengon,1
Resource, operator pengupasan sengon1,1
Resource, operator pengupasan sengon2,1
Resource, operator pengupasan sengon3,1
Resource, operator pengupasan sengon4,1
Gambar 4.10 Pendefinisian Module Release
Definisi module release yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.11 Tabel Pendefinisian Module Release
Drag module Request menuju layout kemudian definisikan :
Name : Request 4
Transporter Name : Operator 1
Selection Rule : Cyclical
Save Attribute : -
Priority : High(1)
Velocity : 0.4
Units : Per Second
Queue Type : Queue
Queue Name : Request 4.Queue
Klik OK
Gambar 4.12 Pendefinisian Module Request
Definisi module request yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.13 Tabel Pendefinisian Module Request
Drag module Transport menuju layout kemudian definisikan :
Name : Transport 1
Transport Name : Operator 1
Unit Number : -
Destination type : Station
Station Name : Stasiun pengeringan kayu sengon
Velocity : 0.4
Units : Per Second
Klik OK
Gambar 4.14 Pendefinisian Module Transport
Definisi module transport yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.15 Tabel Pendefinisian Module Transport
Drag module Free menuju layout kemudian definisikan :
Name : Free 1
Transport Name : Operator 1
Unit number : -
Klik OK
Gambar 4.16 Pendefinisian Module Free
Definisi module free yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.17 Tabel Pendefinisian Module Free
Drag module batch menuju layout kemudian definisikan :
Name : Batch veneer sengon
Type : Temporary
Batch Size : 5
Save Criterion : First
Rule : any antity
Klik OK
Gambar 4.18 Pendefinisian Module Batch
Definisi module batch yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.19 Tabel Pendefinisian Module Batch
Drag module separate menuju layout kemudian definisikan :
Name : separate 1
Type : Split Exciting Batch
Member Attributes : Retain Original Entity Value
Klik OK
Gambar 4.20 Pendefinisian Module Separate
Definisi module separate yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.21 Tabel Pendefinisian Module Separate
Drag module Dispose menuju layout kemudian definisikan :
Name : kirim
Aktifkan Record Entity Statistic
Klik OK
Gambar 4.22 Pendefinisian Module Dispose
Definisi module dispose yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar 4.23 Tabel Pendefinisian Module Dispose
Verifikasi Model
Verifikasi model pada Arena 5.0
Langkah-langkah verifikasi model dapat menggunakan F4 atau menggunakan langkah sebagai berikut:
Klik Run
Check Model
Maka akan keluar tampilan verifikasi model tanpa error
Gambar 4.24 Verifikasi Model
Dari hasil diatas ditunjukkan "No errors or warnings in model". Hal itu membuktikan bahwa model simulasi telah terverfikasi.
Validasi Model
Validasi digunakan untuk mengevaluasi model simulasi, yaitu dengan membandingkan antara sistem pada kondisi nyata dengan model pada simulasi yang telah dibuat. Validasi dilakukan pada data output, waktu antrian, dan waktu proses.
Data Output
Berikut merupakan data output pada kondisi nyata dan pada model simulasi dengan 5 kali replikasi:
Tabel 4.4 Data Output Aktual dan Simulasi
Data Simulasi (unit)
Data Sistem Nyata (unit)
25
26
24
26
26
25
25
25
25
24
Sebelum melakukan validasi data, perlu untuk melakukan uji kenormalan data, langkah-langkah untuk menguji kenormalan data sebagai berikut:
Membuka SPSS dan membuat file baru.
Klik Variable View, kemudian mengisi nama variabel.
Menguji kenormalan data dengan memilih menu Analyze Descriptive Statistics Explore.
Memasukkan variabel Data Output ke dalam Dependent List, klik Plots pilih None pada kotak Boxplots hilangkan semua centang pada kotak Descriptive centang Normality Plots with Test klik OK.
Hasil Outputnya:
Tabel 4.5Test of Normality Data Output
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
output
.305
10
.009
.781
10
.008
a. Lilliefors Significance Correction
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian kenormalan ini adalah:
H0 diterima apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,05
H0 ditolak apabila Asymp. Sig (2-tailed) <0,05
Dari tabel 4.15 diatas, nilai Sig (0,013) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data output pembuatan plywood tidak berdistribusi normal.
Langkah-langkah pengujian validasi yang dilakukan pada software SPSS sebagai berikut:
Aktifkan variable view dan isikan nama variabel dengan Variabel dan Data, pada Variabel masukkan nilai value dengan 1= Data Aktual dan 2= DataSimulasi, kemudian isikan data pada data view.
Klik analyze, pilih Nonparametric Tests, kemudian pilih Legacy Dialogs dan klik 2 Independent Samples.
Masukkan Data pada kotak test variable list dan Variabel pada Grouping Variable kemudian centang Mann-Whitney U pada kotak Test Type.
Untuk menentukan grup, klik define groups. Selanjutnya pada kotak dialog groups, tuliskan "1" untuk group 1 dan "2" untuk group 2. Lalu klik continue.
Klik tombol options, kemudian centang descriptive dan pilih Exclude cases test-by-test, lalu klik continue, kemudian klik OK.
Kemudian muncul output sebagai berikut:
Tabel 4.6 Output Uji Mann-Whitney
Test Statisticsa
output
Mann-Whitney U
4.500
Wilcoxon W
19.500
Z
-1.848
Asymp. Sig. (2-tailed)
.065
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.095b
a. Grouping Variable: data
b. Not corrected for ties.
Hipotesis:
H0= tidak terdapat perbedaan antara data simulasi dengan data nyata (valid)
H1= terdapat perbedaan antara data simulasi dengan data nyata (tidak valid)
Nilai taraf nyata = 0.05
Kriteria pengujian:
H0 diterima jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,05/2
H0 ditolak jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) <0,05/2
Kesimpulan
Berdasarkan hasil output, didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.025, yaitu 0.065, maka H0 diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara data simulasi dengan data nyata (valid).
Analisis Hasil Simulasi
Setelah model dijalankan maka akan keluar hasil dari simulasi produksi yang dilakukan selama 8 jam sebanyak 5 kali replikasi. Hasil tersebut adalah sebagai berikut.
Produk yang keluar dari system
Gambar 4.25 Number Out
Berdasarkan output diatas dapat dilihat bahwa jumlah entity yang keluar sistem rata 25,6 untuk setiap replikasi.
Number In
Gambar 4.26 Number In
Berdasarkan output diatas dapat diketahui Number in terbesar adalah pada log kayu meranti dan log kayu sengon rata-ratanya 962, dan yang paling kecil adalah pada plywood gagal sebesar 1.
Work-In-Process
Gambar 4.27 Work-In-Process
Jumlah WIP dapat dilihat pada output diatas, jumlah WIP terbesar adalah pada entitas log kayu meranti sebesar 452,97 dan yang paling kecil adalah plywood gagal dan plywood jadi yaitu sebesar 0.
Utilisasi
Gambar 4.28 Utilization
Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa utilization terbesar untuk mesin adalah pada mesin rotary meranti dan mesin rotary sengon sebesar 1 dan utilization terkecil untuk mesin adalah pada mesin press veneer sengon sebesar 0.0982. Sedangkan utilization operator terbesar adalah pada operator pengupasan meranti yaitu 1 dan utilization operator paling kecil adalah pada operator pendempulan 1 & 2 yaitu sebesar 0.00188.
Waiting Time
Gambar 4.29 Waiting Time
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui nilai waiting terbesar adalah pada batch 5 yaitu sebesar 3,916.
Rancangan Perbaikan Sistem
4.9.1 Rancangan Skenario dengan Proses Analyzer
Setelah program selesai dan dianalisis terdapat beberapa permasalahan yang ada dalam sistem seperti berikut :
Utilisasi operator pengupasan meranti terlalu besar sehingga perlu dikurangi.
Utilisasi mesin rotary meranti dan rotary sengon terlalu besar sehingga perlu dikurangi
Utilisasi operator pendempulan terlalu kecil sehingga perlu penambahan kerja.
Dari masalah yang ada, maka untuk menyelesaikannya diperlukan beberapa alternatif dalam sistem untuk membuat sistem tersebut lebih optimal. Alternatif-alternatif tersebut kemudian diolah ke dalam process analyzer dalam bentuk skenario. Skenario yang dibuat dalam sistem ini sebanyak 5 buah dengan control yang terdapat pada tabel di bawah ini :
Gambar 4.30 Skenario Control Plywood
Hasil output dari skenario yang telah diolah dalam process analyzer adalah sebagai berikut :
Gambar 4.31 Skenario Plywood
Hasil output pada response setelah ditampilkan dalam chart dapat dilihat pada gambar di bawah :
Operator Pengupasan Meranti1 Utilization
Gambar 4.32 Grafik Skenario Operator Pengupasan Meranti1
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa skenario yang memberikan hasil paling minimal untuk utilisasi operator pengupasan meranti1 adalah skenario 2, scenario 3 dan skenario 5.
Mesin Rotary Meranti Utilization
Gambar 4.33 Grafik Skenario Mesin Rotary Meranti
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa skenario yang memberikan hasil paling minimal untuk utilisasi operator pengupasan meranti1 adalah skenario 3, scenario 4 dan skenario 5.
Mesin Rotary Sengon Utilization
Gambar 4.34 Grafik Skenario Mesin Rotary Sengon
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa skenario yang memberikan hasil paling minimal untuk utilisasi operator pengupasan meranti1 adalah skenario 2, scenario 3 dan skenario 4.
4.9.2 Analisis dan Pembahasan Hasil Eksperimen
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan dengan pembuatan skenario sebanyak 3 buah dan replikasi sebanyak 5 kali dapat dilihat bahwa hasil dari responses, sebagai berikut
Operator pengupasan meranti1
Berdasarkan skenario yang dilakukan dapat dilihat bahwa hasil utilisasi operator pengupasan meranti terbaik berada pada skenario 2, scenario 3 dan 5 dengan dengan nilai utilisasi sebesar 0.500. Namun terdapat perbedaan pada bagian controls, yaitu pada ,skenario 2 mesin rotary meranti sebanyak 1 buah , dan mesin rotary sengon sebanyak 1 buah pada skenario 5.
Mesin rotary meranti
Berdasarkan skenario yang dilakukan dapat dilihat bahwa hasil utilisasi mesin rotary meranti terbaik berada pada skenario 3, scenario 4 dan 5 dengan dengan nilai utilisasi sebesar 0.500. Namun terdapat perbedaan pada bagian controls, yaitu pada skenario 2 operator pengupasan meranti1 sebanyak 2 buah , dan mesin rotary sengon sebanyak 2 buah pada skenario 5.
Mesin rotary sengon
Berdasarkan skenario yang dilakukan dapat dilihat bahwa hasil utilisasi mesin rotary meranti terbaik berada pada skenario 2, scenario 3 dan 4 dengan dengan nilai utilisasi sebesar 0.500. Namun terdapat perbedaan pada bagian controls, yaitu pada skenario 4 operator pengupasan meranti1 sebanyak 2 buah , dan mesin rotary sengon sebanyak 2 buah pada skenario 2.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Penulisan Sub bab….
Satu halaman dengan gambarnya, alternatifnya gambar diatas dikecilin..
Jangan mencar kehalaman brikutnya
Pindah ke halaman selanjutnya
Spasi, untuk semuanya diperhatikan
Verifikasi dilakukan setelah model pemodelan simulasi dengan arena, kalimat verifikasi tolong diperhatikan, contoh, apakah model sudah terverifikasi ?..
Kalo tidak larinya ke pembuatan model simulasi dengan arena.
Untuk validasi juga kalimatnya diperbaiki, kalo gak valid larinya ke pengolahan data
Fontnya diperhatoikan, kecil gppa tapi jenis fontnya tetep samain aja
Font
Kemarin sudah kasih tau kan perbaikannya dibagian apa aja untuk flowchartnya
Ditambahi penampiklan modul advance transfer sama process, diawal ditampilin prinscreen program arena yang kalian buat , baru dibawahnya dijelasin pembuatan permodulnya.
Ini diubah dalam bentuk tabel, bukan dprintscreen gini
Verifikasi dilakukan gak hanya satu aja, tapi 4.. kemaren sudah tak sampaikan .. setiap verifikasi dibuat poin2, jadi ada 4 poin, dijelasin masing2 secara detail.
Tampilan gambar diini diprintscreen diatas gambar model arena kalian , jadi posisinya arena kalian juga keliatan.
Kok Cuma 1, kan 3…
Analisa out meliputi number in entity, number out in entity, waiting time, wip, utilitas resource, number waiting.
Dimasukan dalan bentuk tabel.. judul kolom berupa replikasi, ex, replikasi 1 sampai 5.
Judul baris berupa nama yang dianalisis, missal entity berarti yan macam2 entitynya aja
Number in yang dianalisa entitias input sistemnya aja. Apa aja yg di create itu yang dianalisa di sini. Jadi output sistem gak usah dimasukkan tabel dan dianalisa.
Pembuatannya mana, kan di tinjauan pustaka kalian nyebutin cara buatnya,
Pada poin ini dijelasin per point skenarionya..
Kalau ada 5 skenario berarti ada 5 point yang dijelasin
Poin 4.9.3 mana ????
Menjawab tujuan, pointnya sesuai dengan poin tujuan
Saran untuk perusahaan dan untuk sistem mereka setelah kalian tahu masalahnya.