c c c c ccc cccc c Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Perkembangan Kognitif dan Kreativitas Dosen pengampu : Qristin Violinda
Nama
: Iska Yunita
NIM
: 1601409049
Rombel
:2
c c c c c c c c !"#"c
c $c Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ³Hasil Observasi Perkembangan Kognitif di TK Nurul Islam Semarang´ ini dengan baik. Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Kognitif dan Kreativitas dan Kreativitas Anak Usia Dini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini tidak mungkin terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam pembuatan laporan ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain : 1.c Dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Kognitif dan Kreativitas Anak Usia Dini atas bimbingan yang telah diberikan 2.c Guru-guru di TK Nurul Islam Semarang atas izinnya kepada kami untuk melakukan observasi Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dengan lapang dada agar laporan ini menjadi lebih baik. Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat, bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
Semarang, Desember 2010
Penulis c c c c c c c
cc A.c Latar Belakang
Usia 0-8 tahun adalah usia golden age, anak akan menyerap segala informasi yang ia dapat dari luar. Perkembangan kognitif terjadi pada aspek mental dan intelektual. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya faktor genetik sedangkan faktor luar seperti lingkungan sekitar, lingkungan sekitar dalam arti sempit dapat diartikan sebagai lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. Sekolah adalah salah satu faktor terpenting dalam pembentukan kognitif anak, Pendidikan Anak Usia Dini merupakan lembaga yang memberikan layanan pendidikan pada anak usia dini pada rentang usia 0-6 tahun. Para pendidik di lembaga ini harus dapat memberikan layanan secara profesional kepada anak didiknya dalam rangka peletakan dasar ke arah pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan agar
anak
didiknya
mampu
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungan
serta
mempersiapkan diri mereka untuk memasuki pendidikan dasar. Mengingat pentingnya kemampuan tersebut, maka pada kesempatan ini kami melakukan observasi dan interview di TK Nurul Islam untuk mengamati secara langsung mengenai perkembangan kognitif dan kreativitas yang terjadi pada anak secara langsung agar nantinya dapat dianalisis dan dikaji secara baik agar dapat memberikan layanan secara profesional nantinya .
cc Dasar dan Teori Kognitif dan Kreativitas
c c
c
Perkambangan Kognitif adalah perubahan atau stabilitas dalam kemampuan,
seperti balajar, perhatian, memori, bahasa, berpikir, penalaran dan kreativitas. Kreativitas dihasilkan atas dasar keinginan dan kecintaannya terhadap kegiatan atau pekarjaan yang dilakukannya tanpa mengharapkan sebuah popularitas. Usia 4 tahun seorang anak semakin bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru. Keadaan ini ditandai dengan semakin seringnya anak mengajukan pertanyaan sebagai wujud rasa keingintahuannya. Kenapa adik bayi harus minum susu ibu atau ASI ? atau bagaimana trjadinya pelangi.rasa ingin tahu anak semakin hari akan semakin banyak dengan fariasi pertanyaan yang juga semakin kompleks termasuk juga masalah seksual.suatuhari, anak mungkin akan bertanya bagaimana cara dia hadir didunia bahkan bukan tak mungkin akan didapati seorang anak sedang memegang atau memereiksa alat genitalnya. Sebagian orang tua tentunya akan merasa bingung dan kesal dengan polah tingkah anaknya. Namun, sebenarnya hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan dan perlu diingat bahwa keadaan ini merupakan fase normal yang biasa dilewati setiap anak untuk itu bantulah anak melewati fase ini dengan baik lewat sikap bijaksanan dengan cara memberikan penelasan yang bersifat wajardan dissuiakan dengan tingkat kemampuan berpikirnya. Pada umumnya diakhir usia yang ke 4, daya hayal anak semakin menis seiring dengan meningkatnya kemampuan memahami realitas. Kemampuan mengatasi masalahpun meningkat anak mulai mahir mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan cara yang lebih tepat. Penyesuaian diri dengan lingkungannya ini disebabkan oleh kemampuanya membedakan salah dan benar. Kontrolinternal ini memudahkan anak bergaul dengan teman sebayanya. Hal ini juga berdampak terhadap perubahan tahapan bermain anak, yaitu dari tahapan bermain asosiatif (terjadi interaksi dalam kelompok bermain, namun masih sering terjadi konflik) ketahap bermain kooperativ (mampu bekerjasama mendengarkan dan merespon dengan tepat ) saat anak sedang bermain. Pada rentang usia 3-4 sampai 5-6 tahun, anak mulai memasuki masa prasekolah yang merupakan masa persiapan untuk memasuki pendidikan formal yang sebenarnya di Sekolah Dasar. Menurut Montessori masa ini ditandai dengan masa peka
terhadap segala stimulus yang diterimanya melalui pancaindranya. Masa peka memiliki arti penting bagi perkembangan setiap anak, itu artinya apabila orangtua mengetahui bahwa anak telah memasuki masa peka dan mreka segera memberi stimulasi yang tepat maka akan mempercepat peguasaan terhadap tugas-tugas perkembangan pada usianya. Mengenai perkembangan kognitif, Piaget berpendapat bahwa anak pada rentang usia ini masuk dalam perkembangan berpikar praoprasional konkret. Pada saat ini sifat egosentris pada anak semakin nyata. Anak mulai memiliki prepektif yang berbeda dengan orang lain yang berada disekitarnya. Orangtua sering menganggap periode ini sebagai masa sulit karena anak menjadi susah diatur, biasa dikenal istilah nakal atau bandel, suka membantah dan banyak bertanya. Menurut suber lain cirri-ciri pada usia ini, yaitu anak mengembangkan keteranpilan berbahasa dan menggambar, namun egois dan tak bisa mengerti penaalaran abstrak atau logoka(bryden dan fos, 2000). Pada usia ini, Hurlock(1996) berpendapat unutk membuat anak kecil mengerti agama konsep keagamaan diajarkan dalam bahasa sehari-hari dan dengan contoh dari kehidupan sehari-hari. Dengan demikian konsep-konsep manjadi konkret dan realistis. Hurlock juga berpendapat pada rentang usai ini, kebanyakan anak ulai bertanya tentang agama, misalnya ´ sipakaah Tuhan?´, ³dimana surga itu?´ dan sebagainya. Menurut Sigmund Freud, anak yang berada pada rentang usia 3-5 tahun berada pada tahap falish. Perhatian anak pada saat ini berhubungan dengan peran seksnya. Setiap anak akan mengalami masa-masa pertumbuhan dan perkembangan pada berbagai dimensi. Perkembangan setiap anak tidaklah sama karena setiap individu memiliki tempo dan perkambangan yang berbeda. Teori kognitif Vigotsky, apabila pada anak diberiakan stimulasi edukatif secara intensif dari lingkunganya maka anak akan mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik, sekalipun terdapat anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan fungsi mental memiliki koneksi sosial .Kemampuan berpikir dan memecahkan masalah (kata/bahasa) merupakan dasar dari proses sosial . Lahirnya perilaku sosial yaitu mampu berinteraksi dengan orang lain tetapi hanya sedikit saja dapat mempraktekkan dan menggunakan intelektualnya baik untuk diri sendiri dan oranglain. Seringkali, kita menggunakan kebebasan dan ketahanan diri dalam melakukan aktivitas sosial yang dapat mentransfer kemampuan . Bahasa memiliki peran penting dalam
perkembangan kognitif anak. Pentingnya pengaruh sosial pada perkembangan kognitif anak direfleksikan dalam konsepnya mengenai zona perkemb proximal.What Is ZPP? Rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimb orang dewasa. Vigotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Ketika anak berbicara pada diri sendiri mereka menggunakan bahasa untuk menata perilaku dan menata perilaku. Penggunaan bahasa untuk kemandirian pribadi Hasil penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang menggunakan private speech cenderung lebih baik daripada yang tidak melakukan private speech. Teori Vygotsky yang dapat diterapkan : 1.c Nilailah Zona Proximal Development anak. Ex : Tes formal yg distandarisasikan. Penilaian sebaiknya difokuskan untuk menentukan ZPD 2 Gunakan ZPD anak dalam mengajar. Pengajaran
sebaiknya dimulai dari batas atas
sehingga anak dapat mencapai tujuan akhir dan bergerak ke tingkat keahlian dan pengetahuan yang lebih tinggi. Ex: Tawarkan bantuan seperlunya. 3.Manfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru. 4.Awasi dan doronglah anak untuk memanfaatkan private speech. Sadarilah perubahan dari berbicara pada diri sendiri secara eksternal. 5.Tempatkan instruksi pada konteks yang bermakna 6. Ubahlah ruang kelas seperti teori vigotsky
cc %c cc &c c
Berdasarkan observasi dan interview yang telah kami lakukan di TK Nurul Islam
selama satu hari dapat diambil kesimpulan sebagi berikut: Pengembangan kemampuan kognitif dan kreativitas yang dilakukan disekolah dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu guru, teman sebaya, kondisi kelas dan fasilitas sekolah itu sendiri. Yang pertama akan saya bahas adalah masalah guru, di TK Nurul Islam menurut saya penampilan guru sudah cukup bagus dan sopan. Pengalaman guru dalam mengelola kelas juga sudah cukup bagus walaupun belum sepenuhnya mengikuti teori tentang perkembangan anak. Dalam hal materi karena pada saat itu sedang dijelaskan materi tentang durian, guru sempat bingung menentukan warna durian namun dalam penyampaian sudah cukup baik dan anak-anak bisa memahaminya dengan baik pula. Cara yang paling berkesan adalah cara guru yang tidak pilih kasih terhadap anak dan cara guru memberi motivasi kepada setiap anak ketika sudah mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Terjalin keakraban antara guru dan siswa sehingga anak-anak merasa nyaman dan bersemangat ketika pelajaran. Yang kedua adalah teman sebaya, karena teman juga salah satu faktor terpenting dalam perkembangan kognitiv dan kreativitas anak .Anak-anak di TK ini termasuk anak-anak dengan tingkat ekonomi menengah keatas, namun adapula dari kalangan bawah. Hal ini tidak berpengaruh terhadap cara pandang mereka dalam memilih teman mereka tetap bermain bersama dengan rukun dan ceria, saling membantu ketika melihat temanyya kesusahan. Hal ini pula yang diterapkan oleh TK tersebut, pendidikan moral agar anak tidak bersikap individual dan ingin menang sendiri. Pada proses pembelajaran peran teman sebaa adalah membantu mengembangkan kreativitas. Contohnya ketika menggambar sesekali salah seorang anak meminta pendapat mengenai warna yang akan dia pakai pada temannya. Yang ketiga adalah kondisi kelas, kondisi kelas di TK Nurul Islam sudah baik dengan lengkapnya fasilitas di kelas seperti TV, DVD, ruang AC, tempat cuci tangan, serbet makan, almari untukmenyimpan barang-barang,media-media pembelajaran dan suasana kelas yang sangat bersmangat dan ramai hal ini dapat membantu mengoptimalkan perkembangan kognitif anak, dengan cara anak memanfaatkan media dengan baik maupun dibantu oleh guru
dan membantu anak dengan melihat secara langsung untuk memudahkan anak dalam memahami materi. Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah fasilitas sekolah. Fasilitas yang disediakan adalah kantor guru sehingga dalam mempersiapka materi guru tidak perlu terganggu dengan kehadiran anak, kamar mandi hal ini bisa melatih kemandirian anak untuk belajar menggunakan kamar mandi dengan baik dan benar, kemudian UKS apabila ada anak yang sakit hal ini sangat penting agar apabila terdapat anak yang sakit tidak mengganggu anak lain atau proses belajar mengajar dan dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan, meskipun tidak ada dapur sendiri tetapi di setiap ruangan kelas disedakan alat makan dan tempat cuci tangan sehingga dapat membantu anak dalam melatih kemandirian menggunakan alat-alat dapur.
c'c c Setelah membahas hasil observasi dan teori yang ada dapat kita lihat banyak terdapat perbedaan dalam pola mgngajar maupun yang lainnya. Haran saya selanjutnya adalah a
c c Papalia, Diane E., dkk. 2008. ' akarta : Kencana Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. Cet.6,2006. akarta : Universitas Terbuka Hurlock, Elizabeth B. 1978. . akarta : Penerbit Erlangga Soetjiningsih. 1995. . akarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Suyanto, Slamet. 2003 . Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta c c c
c c ccc c c cccc
Hari/tanggal
: Senin/12 Des 2010
Nama Lembaga
: TK Nurul Islam
Kelas
:B
umlah Guru : 1 umlah siswa : 29 Tema
: Buah-buahan
(c #(c
c)cc
%c c
c
c c*c a.c Kondisi/suasana kelas
Rapi, dan tertib sesuai
Rapi dan bersih karena anak
petunjuk dan aba-aba dari
dibiasakan merapikan
guru
kembali apa yang sudah digunakan
b.c Media di dalam ruang
Sudah bagus dan bervariasi
Banyak terdapat media di sekeliling kelas
kelas
c.c media yang digunakan dalam pembelajaran
Belum banyak
meskipun banyak media
menggunakan media dalam
dikelas guru tidak
pembelajaran
menggunakannya untuk mengajar
d.c sarana pendukung
Terdapat kamar mandi, kantor, UKS dan taman
(kamar mandi, dapur,
yang tidak ada hanya dapur
kantor, UKS, taman)
e.c pemanfaatan media
Belum maksimal
pembelajaran
!(c
Guru tidak mengggunakan media pada waktu mengajar
cc a.c persiapan guru sebelum
Merapikan diri, menyiapkan Persiapan biasa dilakukan bahan yang akan diajarkan
untuk memantapkan materi
Sudah rapi dan sopan
Mengenakan jilbab dan
memulai kelas
b.c Penampilan guru
seragam guru c.c Penyampaian materi
Masih menggunakan cara
Sedikit otoriter, pada waktu
lama
menyuruh anak mewarnai dan menggunakan metode kelompok
d.c Penguasaan materi
Masih kurang
Guru tidak mengetahui warna buah durian padahal gambar yang diwarnai adalah durian
e.c Penguasaan kelas
Sudah bagus
Guru mampu membuat anak memperhatikan materi pembelajaran
ü(c
cc a.c Kondisi anak
Ceria dan terlihat sehat
Hanya ada satu anak yang tidak mau mengikuti pelajaran karena ditinggal ibunya dan terus menerus menangis
b.c Kreatifitas anak dalam Masih kurang membuat karya
Pada waktu mewarnai, warna gambar harus sama dengan yang dicontohkan oleh guru
c.c Antusias anak dalam Sangat antusias menerima materi
Bersemangat setiap diberi materi oleh guru
d.c Kemampuan anak Sudah bagus menyelesaikan tugas-
Sudah tepat waktu dan sesuai yang diperintahkan
tugas yang diberikan
c c
c+&,c ccc c c (c 1.
)c Bagaimana kondisi anak secara umum?
%c&&,c
c
Anak ceria dan mampu
Hanya ada satu dua yang
menguasai materi yang
masih sulit menerima
diberikan
materi dan suka menjaili temannya
2.
Seperti apa sistem pembelajaran di lembaga
Sistem yang digunakan
Hal ini disesuaikan dengan
dalam pembelajaran adalah
kondisi ruangan yang
sistem kelompok
tersedia di TK
PAUD tersebut?
3.
Strategi apa yang digunakan Setiap tutup semester anakguru untuk mengembangkan
Hal ini bertujuan untuk
anak diajak berjalan-jalan
membantu anak
kekebun binatang misalnya
memperoleh banyak
kognitif dan kreativitas
informasi lain dari
anak?
pengalaman mereka sendiri
4.
Bagaimana kualifikasi pendidikan guru?
Untuk guru kelas rata-rata
Terdapat 2 guru seni
D3 dan sedang melanjutkan
lulusan SMA
studi S1
5.
Berapa jumlah guru?
Terdapat 4 guru kelas 1
Satu tukang kebun
guru pendamping 2 guru seni 6.
Kendala apa yang sering dihadapi guru saat
Kurangnya ruang lingkup
Kecilnya ruangan dengan
kelas
dipenuhi banyak media yang jarang digunakan
mengajar?
7.
Permasalahan apa yang sering dihadapi anak?
8.
Bagaimana kemampuan
Sakit yang kadang-kadang
Batuk, pilek dan demam
sering diderita anak-anak
dll.
Sudah bagus
Sesuai dengan instruksi guru walaupun masih ada
anak dalam menyelesaikan
yang belum tugas-tugas yang diberikan?
c