Laporan Pendahuluan Hidrokel
A. Definisi Definisi Penyakit Penyakit (sertakan (sertakan sember sember referens referensinya) inya) Hidrokel Hidrokel berasal dari dua kata yaitu hidro (air) dan cell (ronggga (ronggga atau celah yang mana diartikan sebagai adanya penumpukan air pada rongga khususnya pada tunika vaginalis. (Behram. !!!) Hidrokel merupakan penimbunan cairan dalam selaput yang membungku membungkuss testis" yang menyebabka menyebabkan n pembengkak pembengkakan an lunak pada salah satu testis. Penyeba Penyebabny bnyaa karena karena ganggu gangguan an dalam dalam pemben pembentuk tukan an alat genital genitalia ia ekstern eksternal" al" yaitu yaitu kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. #airan peritonium mengalir melalui saluran yang terbuka teersebut dan terperangkap didalam skrotum sehingga skrotum membengkak. (Pramono" Budi .!!$) %lasifikasi %lasifikasi hidrokel berdasarkan kapan ter&adinya" ter&adinya" yaitu ' () Hidrokel Hidrokel primer yang ang
terl terlih ihat at
pada ada
anak anak
akib akibat at
keg kegagal agalan an
penu enutup tupan
prose rosesu suss
vagin aginal alis is..
Prosesu Prosesusva svagin ginali aliss adalah adalah suatu suatu diverti divertikul kulum um perito peritoneu neum m embrio embrionik nik yang yang melint melintasi asi kanalis inguinalisdan membentuk tunika vaginalis. Hidrokel &enis ini tidak diperlukan terapi karena dengansendirinya rongga ini akan menutup dan cairan dalam tunika akan diabso diabsorps rpsi. i. () Hidrok Hidrokel el sekund sekunder er pada pada orang orang deasa" deasa" hidrok hidrokel el sekun sekunder der cender cenderung ung berkembang lambat dalam suatu masa dandianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe. Dapat disebabkan oleh kelainantestis atau epididimis. %eadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik.*adang lapisan mesotel dan tunika vaginalis menyebabkan ter&adinya produksi cairanberlebihan yang tidak dapat dibuang keluar dalam ¨ah yang cukup oleh saluran limfedalam lapisan luar tunika. %lasifikasi menurut letak kantong hidrokel dari testis" yaitu ' () Hidrokeltestis yang merupakan kantong hidrokel seolah+olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis" anamnesis" besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepan&ang hari. () Hidrok Hidrokelu elunik nikulu uluss yang yang mana mana kanton kantong g hidrok hidrokel el berada berada di funiku funikulus lus yaitu yaitu terleta terletak k disebelah disebelah cranial dari testis" sehingga pada palpasi" testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepan&ang hari. (,) Hidrokel Hidrokel %omunikan %omunikan yang terdapat hubungan antara prosesus prosesus vaginalis vaginalis dengan dengan rongga rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis kant kanton ong g hidr hidrok okel el besar besarny nyaa dapa dapatt beru beruba bah+u h+uba bah h yaitu yaitu bert bertam amba bah h pada pada saat saat anak anak menang menangis. is. Pada Pada palpasi palpasi kanton kantong g hidrok hidrokel el terpisa terpisah h dari dari testis testis dan dapat dapat dimasu dimasukka kkan n kedalam rongga abdomen.
B. -tiologi Hidrokel yang ter&adi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga ter&adi aliran cairan peritonium ke prosesus vaginalis atau belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. Pada bayi laki laki hidrokel dapat ter&adi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan $ minggu" testis turun dari rongga perut bayi kedalam sskrotum" dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang deasa" hidrokel dapat ter&adi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder dapat ter&adi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan dikantong hidrokel. %elainan pada testis itu mungkin suatu tumor" infeksi" atau trauma pada testis atau epididimis. %emudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis" maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Hidrokel komunikan. Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritonium sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum
#. Patofisologi Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih terbuka. %antong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan fetal" prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum. /&ung baah kantong ini mengelilingi testis dan disebut tunika vaginalis. Apabila ter&adi atrofi pada u&ung proksimal dan tengah sehingga bagian distal yang mengelilingi testis tetap terbuka" maka ter&adi hidrokeltestikularis. Hidrokel dapat ditemukan dimana sa&a sepan&ang funikulus spermatikus" &uga dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama" umumnya tidak memerlukan pengobatan" &ika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepan&ang processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong seaktu anak dalam posisi tegak" tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak
tidur semalaman. Pada orang deasa hidrokel dapat ter&adi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder ter&adi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel. %elainan tersebut mungkin suatu tumor" infeksi atau trauma pada testis atau epididimis. Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik. D. 0anda dan 1e&ala 1ambaran klinis hidrokel kongenital tergantung pada ¨ah cairan yang tertimbun. Bila timbunan cairan hanya sedikit" maka testis terlihat seakan akan sedikit membesar dan teraba lunak. Bila timbunan cairan banyak terlihat skrotum membesar dan agak tegang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya ben&olan dikantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan peneraangan menun&ukkan adanya transiluminasi. 2enurut letak kantong hidrokel terhadap testis" secara klinis dibedakan beberapa macam hidrokel" yaitu hidrokel testis. Pada hidrokel testis" kantong hidrokel seolah olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis" besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepan&ang hari. Pada hidrokel funikulus" kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak disebelah kranial testis" sehingga pada palpasi" testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel -. 34# (terlampir) 5. Data 5okus . 3aancara a. %lien Dilakukan dengan menanyakan identitas klien yaitu nama" tanggal lahir" usia" berat badan" tinggi badan. 6erta dengan menanyakan riayat kesehatan dahulu" riayat kesehatan sekarang" riayat tumbuh kembang serta riayat sosial klien b. 4rang tua mencakup nama" umur" alamat" peker&aaan" riayat kehamilan serta riayat kesehatan keluarga c. Anamnese Anamnese berkaitan tentang lamanya pembengkakan skrotum dan apakah ukuran pembengkakan itu bervariasi baik pada aktu istirahat maupun pada keadaan emosional (menangis"ketakutan).
. Pemeriksaan 5isik Pemeriksaan dilakukan dari area kepala meliputi lingkar kepala" rambut" mata" telinga" hidung" mulut. Leher" dada pada &antung" paru. %emudian lan&ut pada abdomen" punggung" ektremitas atas dan baah" kulit" dan berfokus pada genitalia. Pada pemeriksaan fisik" hidrokel dirasakan sesuatu yang oval atau bulat" lembut dan tidak nyeri tekan. Hidrokel dapat dibedakan dengan hernia melalui beberapa cara 7 a. Pada saat pemeriksaan fisik dengan 0ransiluminasi8diaponaskopi hidrokel berarna merah terang" dan hernia berarna gelap. b. Hidrokel pada saat di inspeksi terdapat ben&olan yang hanya ada di scrotum" dan hernia di lipatan paha. c. Auskultasi pada hidrokel tidak terdapat suara bising usus" tetapi pada hernia terdapat suara bising usus. d. Pada saat di palpasi hidrokel terasa seperti kistik" tetapi pada hernia terasa kenyal. e. Hidrokel tidak dapat didorong" hernia biasanya dapat didorong. f. Bila dilakukan transiluminasi pada hidrokel terlihat transulen" pada hernia tidak. ,. Pemeriksaan Penun&ang a. /ltrasonografi /ltrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara meleati skrotum dan membantu
meihat
adanya
hernia"
kumpulan
cairan
(hidrokel
atau
spermatokel)" vena abnormal (varikokel)" dan kemungkinan adanya tumor. b. 0ransilumisasi 6crotum Bila dilakukan transiluminasi pada hidrokel terlihat translusen" terlihat ben&olan terang dengan masa gelap oval dari bayangan testis
c. Pemeriksaan /rine %adang+kadng terdapat nanah dalam urin dan kemungkinan &uga terdapat bakteri. 9uga perlu diperiksa cairan prostat untuk mengetahui adanya pen&alaran ke prostat. d. *ontgen abdomen 6ebuah sinar :+dasar menggunakan radiasi elektromagnetik untuk membuat gambar tulang" gigi dan organ internal. :+ray dapat membedakan hidrokel dari hernia inguinalis.
G. Analisa Data ;o. .
Data Data 6ubyektif 7 + %eluarga mengatakan
Patofisiologi Penumpukan cairan di scrotum
Diagnosa keperaatan Hipertermia b.d Proses
+
+ + + + + + + . +
+
+ + + + + + ,. +
+
+ + + + + + +
anaknya demam sudah , hari yang lalu %eluarga mengatakan anakknya mengigil Data 4byektif7 Anak reel" sering menangis 6uhu tubuh = ,$ o# Anak menggigil Anak susah tidur 07 !8>! ;7 ?@8i rr7 @8i Data 6ubyektif 7 %eluarga mengatakan anaknya reel se&ak , hari yang lalu. %eluarga mengatakan anakknya menangis terus dan susah ditenangkan Data 4byektif7 Anak reel" sering menangis 6kala nyeri = C Anak susah tidur 07 !8>! ;7 ?@8i rr7 @8i Data 6ubyektif 7 %eluarga mengatakan anaknya demam sudah , hari yang lalu %eluarga mengatakan anakknya mengigil Data 4byektif7 Anak reel" sering menangis 6uhu tubuh = ,$ o# Anak menggigil Anak susah tidur 07 !8>! ;7 ?@8i rr7 @8i
2icroorganisme berkembang 2enginfasi åan sekitar 6timulasi sel makrofag untuk memproduksi pirogen endogen 2asuk ke hipotalamus Hiperpireksia Penumpukan cairan di scrotum 2enekan åan sekitar 2enekan saraf nyeri *eseptor menyampaikan rangsangan nyeri ke medula oblongata ;yeri Akut
;yei Akut b.d proses Penyakit
Penumpukan cairan di scrotum 6crotum membesar Penatalaksanaan pembedahan Luka insisi Pa&anan m.o patogen *esiko infeksi
*esiko infeksi b.d luka pembedahan
H. Diagnosa keperawatan . Penyusunan
diagnosa keperawatan dilakukan setelah
data
didapatkan, kemudian dikelompokkan dan difokuskan sesuai dengan
masalah yang timbul sebagai contoh diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus Hidrokel diantaranya : a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi. N! : "ermoregulasi N#! : $% &egulasi "emperatur '% Pengobatan Deman (% )anagemen !airan b. ;yeri Akut berhubungan dengan proses penyakit
N! : kontrol nyeri N#! : $% )anagemen nyeri '% Pemberian Analgetik (% )onitor ""* c. *esiko
N! : kontrol infeksi N#! : $% Pengendalian #nfeksi '% Perawatan +uka
Diagnosa %eperaatan ;A;DA" %riteria Hasil ;4# dan
Diagnosa Keperawatan NANDA HIPERTERMIA Definisi 7suhu tubuh meningkat melebihi batas normal
Kriteria Hsil NOC
a. termoregulasi • • •
Batasan karakteristik + konvulsi + kulit memerah + peningkatan suhu tubuh diatas normal + ke&ang + takikardi + takipnea + diraba han gat
• • • • • •
• • •
!aktor "ang #er$%#%ngan + anestesi + penurunan keringat + dehidrasi + terpapar lingkungan yang panas + pakaian yang tidak layak + peningkatan metabolisme + penyakit + pengobatan + trauma
• • •
•
0emperatur kulit <-* 0emperatur tubuh 3;L 0idak adanya sakit kepala 0idak adanya ngilu pada otot 0idak adanya iritabilitas 0idak adanya perasaan mengantuk 0idak adanya perubahan arna kulit 0idak adanya ke&ang pada otot Adanya ton&olan buli roma ketika dingin Berkeringat ketika panas 2enggigil ketika dingin Angka denyutan <-* Angka pernapasan <-* %ecukupan hidrasi 2elaporkan kenyamanan tingkat panas Lainnya EEEEEEEEEEEE(tetapkan)
Intervensi Keperawatan NIC a. pengobatan demam aktivitas 7 •
Pantau suhu berkali+kali &ika diperlukan
•
Pantau kehilangan cairan yang tidak sadar
•
Adakan
pemantauan
suhu
•
Pantau arna kulit dan suhu
•
Pantau
secara
berkelan&utan" &ika diperlukan tekanan
darah"
nadi
dan
pernafasan" &ika diperlukan •
Pantau
untuk
penurunan
tingkat
kesadaran •
Pantau aktivitas berlebihan
•
Pantau kadar 3B#" Hgb dan Hct
•
Pantau intake dan output
•
Pantau adanya abnormalitas elektrolit
•
4antau ketidakseimbangan asam basa
•
Pantau adanay irama &antung
•
Atur pengobatan dengan anti piretik" &ika diperlukan
•
0utup pasien dengan selimut" &ika hanya diperlukan
•
Atur spon mandi
suam+suam" &ika
+
aktivitas yang berlebihan
diperlukan •
An&urkan peningkatkan asupan cairan oral" &ika diperlukan
•
Atur cairan
•
1unakan
kantong
es yang
ditutup
dengan handuk pada lipatan paha dan ketiak •
0ingkatkan
sirkulasi
udara
dengan
•
An&urkan atau atur kebersihan oral" &ika
menggunakan kipas angin diperlukan •
Berikan pengobatan yang tepat untuk
•
Atur oksigen" &ika diperlukan
•
0empatkan
mencegah atau mengontrol gemetaran pasien
pada
bagian
hipotermia" &ika diperlukan •
Pantau selalu suhu untuk mencegah indikasi hipotermia
b. *egulasi 0emperatur Aktivitas 7 •
2onitor temperatur tiap hari
•
2onitr temperatur BBL hingga stabil
•
6elalu sediakan alat untuk memonitr
•
2onitor
suhu inti tekanan
darah"
nadi
dan
respirasi •
2onitor arna kulit dan temperatur
•
2onitor dan laporkan tanda dan ge&ala hipotermia dan hipertermia
•
Pantau asupan nutrisi dan cairan yang
•
Bedung BBl langsung estela lahir untuk
adekuat mencegah kehilangna panas •
9aga kehangatan suhu tubuh BBL
•
Pakaikan
stockinette
cap
untuk
emncegah kehilangan panas BBL •
A&arkan pasien cara ntuk mencegah kelebihan dan strok panas
•
0empatkan BBL dalam ruangan isolasi atau dibaah penghangat bila perlu
•
Diskusikan pentingnya termoregulasi dan kemungkinan efek negatif dari dingin yang berlebihan
•
•
A&arkan pasien" terutama pasien lansia" cara mencegah hypotermi tere@pose udara ddingin
&ira
A&arkan indikasi dari keletihan
dan
penatalaksanaan emergency yang tepat •
A&arkan indikasi dari hypotermia dan penatalaksanaan emergency yang tepat
•
1uakan matras panas dan kantong
hangat untuk mengatur suhu tubuh temperatur
perubahan
•
Atur
lingkungan
sesuai
•
Beri obat yang tepat untuk mencegah
kebutuhan pasien atu kontrol menggigil •
Atur pemberian obat anti piretik
•
1unakan matras dingin dan mandi air hangat untuk mengatur temperatur.
.
N&ERI AK'T a. %ontrol ;yeri 2enilai factor penyebab • Defenisi7 *ecogniGe lamanya ;yeri • Pengalaman emosional dan sensori 1unakan ukuran pencegahan • yang tidak menyenangkan yang Penggunaan mengurangi nyeri dengan • muncul dari kerusakan åan non analgesic secara aktual dan potensial atau Penggunaan analgesic yang tepat • menun&ukkan adanya kerusakan 1unakan tanda tanda vital memantau • (Assosiation for 6tudy of Pain) 7 peraatan serangan mendadak atau perlahan dari Laporkan tanda 8 ge&ala nyeri pada • intensitas ringan sampai berat yang tenaga kesehatan professional diantisipasi atau diprediksi durasi 1unkan sumber yang tersedia • nyeri kurang dari ? bulan. 2enilai ge&ala dari nyeri • 1unakan catatan nyeri • Batasan Karakteristik Laporkan bila nyeri terkontrol • 2elaporkan nyeri secara •
perubahan
a. 2anagemen ;yeri Aktivitas : •
•
•
+akukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan penyebab. a-i ketidaknyamanan secara nonerbal, terutama untuk pasien yang tidak bisa mengkomunikasikannya secara efektif Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic
verbal dan nonverbal
•
•
2enun&ukkan kerusakan
•
Posisi untuk mengurangi nyeri
•
1erakan untuk melindungi
•
0ingkah laku berhati+hati
•
2uka topeng
•
1angguan tidur (mata sayu"
•
tampak capek" sulit atau gerakan kacau" menyeringai) •
5okus pada diri sendiri
•
5okus menyempit (penurunan persepsi aktu" kerusakan proses berfikir" penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan )
•
•
•
0ingkah laku distraksi (&alan+ &alan" menemui orang lain" aktifitas berulang)
•
*espon otonom (diaporesis"
•
perubaha tekanan darah" perubahan nafas" nadi dilatasi pupil) •
Perubahan
otonom
dalam
tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku) •
0ingkah
laku
•
ekspresif
(gelisah" merintih" menangis"
•
Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat menyatakan pengalamannya terhadap nyeri serta dukungan dalam merespon nyeri Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri "entukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari/hari 0tidur, nafsu makan, aktiitas, kesadaran, mood, hubungan sosial, performance ker-a dan melakukan tanggung -awab sehari/hari% 1aluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap nyeri kronik atau yang mengakibatkan cacat 1aluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam menilai efekti2tas pengontrolan nyeri yang pernah dilakukan 3antu pasien dan keluarga mencari dan menyediakan dukungan. Gunakan metoda penilaian yang
aspada" iritabel" pan&ang" mengeluh) •
nafas
Perubahan dalam nafsu makan
!aktor "ang #er$%#%ngan •
Agen
ced era
(biologi"
•
psikologi" kimia" fisika)
•
•
•
•
•
•
berkembang untuk memonitor perubahan nyeri serta mengidenti2kasi faktor aktual dan potensial dalam mempercepat penyembuhan Pilihlah ariasi dari ukuran pengobatan 0farmakologis, nonfarmakologis, dan hubungan atar pribadi% untuk mengurangi nyeri Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih metoda mengurangi nyeri )enyediakan analgesic yang dibutuhkan dalam mengatasi nyeri )enggunakan Patient/ !ontrolled Analgesia 0P!A% Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum men-adi menyakitkan 0puncak nyeri% Pengobatan sebelum beraktiitas untuk meningkatkan partisipasi , tapi ealuasi resiko pemberian obat penenang Pastikan pretreatmen strategi
•
•
•
•
analgesi dan4 non/farmakologi sebelum prosedur nyeri hebat a-i tingkat ketidaknyamanan bersama pasien, catat perubahan dalam catatan medis dan informasikan kepada tenaga kesehatan yang lain 1aluasi efekti2tas metoda yang digunakan dalam mengontrol nyeri secara berkelan-utan )odi2kasi metode kontrol nyeri sesuai dengan respon pasien An-urkan untuk istirahat4tidur yang adekuat untuk mengurangi nyeri
b. Pemberian Analgetik Aktiftas:
)enentukan lokasi , karakteristik, mutu, dan intensitas nyeri sebelum mengobati pasien Periksa order4pesanan medis untuk obat, dosis, dan frekuensi yang ditentukan analgesik !ek riwayat alergi obat )engealuasi kemampuan pasien dalam pemilihan obat penghilang
sakit, rute, dan dosis, serta melibatkan pasien dalam pemilihan tersebut 5tamakan pemberian secara #* dibanding #) sebagai lokasi penyuntikan, -ika mungkin )onitor ""* sebelum dan sesudah pemberian obat narkotik dengan dosis pertama atau -ika ada catatan luar biasa. !ek pemberian analgesik selama '6 -am untuk mencegah ter-adinya puncak nyeri tanpa rasa sakit, terutama dengan nyeri yang men-engkelkan )enginformasikan indiidu yang mendapatkan analgesik narkotika,bahwa pasien akan merasa mengantuk hingga ' sampai ( hari kemudian kembali normal Dokumentasikan respon pasien tentang analgesik, catat efek yang merugikan )engealuasi dan mendokumentasikan tingkat pemberian obat penenang pada pasien yang menerima opioids
)enga-ari tentang penggunaan analgesik, strategi ke menurunkan efek samping, dan harapan untuk keterlibatan dalam membuat keputusan dalam mana-emen nyeri.
,.
RESIKO INFEKSI Defnisi
: )eningkatnya resiko terinasi oleh organisme patogen 7aktor &esiko : • •
•
•
•
•
Penyakit kronis %etidakadekuatan imunitas yang spesifik8dibutuhkan. Pertahanan primer tidak adekuat (misalnya7 kerusakan kulit" kerusakan åan" penurunan aksi silia" stasis cairan tubuh" perubahan sekresi pH" gangguan peristaltik) Pertahanan sekunder tidak adekuat ( misalnya7 penurunan kadar hemoglobin" leukopenia" penekanan respon imun) 2eningkatnya pemaparan lingkungan terhadap patogen Penurunan kekebalan tubuh
a. %ontrol *esiko a. Pengendalian
• •
• •
•
•
• •
Prosedur invasif Pengetahuan yang kurang dalam mencegah pemaparan terhadap patogen 2alnutrisi Agen obat+obatan (misalnya7 imunosupresan) *uptur prematur dari membran amnion *uptur berkepan&angan dari membran amnion 0rauma %erusakan åan
•
•
• •
kebutuhan 2enggunakan sistem dukungan pribadi utk mengontrol risiko 2enggunakan sumber komunitas utk mengontrol risiko 2engenal perubahan status kesehatan Pantau perubahan status kesehatan
•
An-urkan intake cairan.
•
An-urkan istirahat.
•
•
•
•
•
•
•
)onitor perubahan tingkat energi 4 malaise. An-urkan peningkatan mobilitas dan latihan. #nstruksi pasien untuk mendapatkan antibiotik sesuai resep. A-ari pasien dan keluarga tentang tanda dan ge-ala dari infeksi dan kapan mereka dapat melaporkan untuk mendapatkan perawatan kesehatan. A-ari pasien dan anggota keluarga bagaimana menghindari infeksi. +aporkan kemungkinan adanya infeksi dalam upaya pengendalian infeksi. +aporkan kebiasaan positif dalam mengendalikan infeksi.
b. Peraatan Luka Aktivitas •
:
3ersihkan balutan yang melekat dan debris
•
• •
•
• •
•
!ukur rambut sekitar area yang rusak !atat karakteristik luka 3ersihkan dengan sabun antibakterial 3ersihkan area yang rusak pada air mengalir &endam pada larutan saline 3erikan perawatan pada tempat #* menstimulasi sirkulasi
•
Gunakan salep kulit dengan tepat 3alut dengan tepat
•
Gunakan balutan yang oklusif
•
uatkan balutan
•
•
•
•
•
Pertahankan teknik balutan steril selama perawatan luka #nspeksi luka setiap penggantian balutan 3andingkan dan catat dengan teratur setiap penggantian balutan Posisikan untuk menghindari tegangan pada luka, dengan tepat.
•
A-arkan pasien dan anggota keluarga prosedur perawatan luka
Daftar P%staka
#arpenito. (!!$). Ilmu Keperawatan Anak Edisi 3. 9akarta 7-1# ;gastiyah. (!!C). Perawatan Anak Sakit: Edisi 2. 9akarta7 -1#. 3iley" ;A;DA