LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI (USIA BUMIL < 20 TAHUN)
Disusun Oleh : Tunun! Te" Mu#$i G%A0&'00
PROGRAM STUDI PROESI NERS AKULTAS ILMU KEPERA*ATAN DAN KESEHATAN UNI+ERSITAS UNI+ERSITAS MUHAMMADI,AH MUHAMMADI,AH SEMARANG 20&'-20&.
A. Pen!e/$in Keh1iln Resi#" Tin!!i
Kehamilan resiko tinggi adalah (high risk pregnance) adalah kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam (Mochtar, 2009) Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan atau janinnya mempunyai outcome yang buruk apabila di lakukan tata laksana secara umum seperti yang dilakukan pada kasus normal. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi (Manuaba, dkk., 200). Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang disertai dengan !aktor" !aktor yang menaikkan kemungkinan terjadinya keguguran, kematian janin, persalinan prematuritas, retardasi perumbuhan intrauterin, penyakit janin atau neonatus, mal!ormasi congenital, retardasi mental atau kecacatan (handicaps) (#elson, 200$). Kehamilan resiko tinggi adalah terdapat perkiraan akan terjadi gangguan terhadap out"come pada ibunya atau janinnya sehingga memerlukan pengawasan lebih intensi! dan mungkin tindakan proakti!. %engawasan dan tindakan proak ti! ini sangat penting dengan tujuan memperkecil kesulitan komplikasi yang terjadi sehingga hasil mendekati well born babydan well mother (Manuaba, 200). &alah satu kehamilan yang beresiko adalah kehamilan dengan usia yang masih muda (˂20 tahun). Kehamilan usia dini memuat risiko yang berat. %asalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. &ementara, kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya ('baydillah, 200).
B. #$"/ n! Me13en!/uhi Keh1iln Resi#" Tin!!i
Menurut .& *esinski dalam buku Manuaba, (200+) !aktor yang mempengaruhi kehamilan risiko tinggi di kelempokkan berdasarkan waktu kapan !aktor tersebut dapat mempengaruhi kehamilan. 1. aktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil a.
aktor genetik
1) %enyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu,
sehinggga perlu dilakukan pemeriksaan sebelum hamil 2) -ila terjadi kehmailan, maka perlu dilakukan pemeriksaan kelainan
bawaan. b. aktor lingkungan
iperhitungkan !aktor pendidikan dan sosial ekonomi, kedua !aktor ini menimbulakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim mempengaruhi cara pemilihan tempat dan penolong persalinan, sehingga dapat menimbulkan resiko saat persalinan atau saat hamil. c.
aktor keadaan umum menjelang kehamilan
d. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, kecanduan obat) e.
aktor penyakit yang mempengaruhi kehamilan (hipertensi, gestosis" toksemia gra/idarum)
2. aktor risiko yang bekerja saat persalinan a.
&ebagai akibat mekanis dalam hubungan %. 1) Kelainan letak1 sungsang atau lintang 2) Malpresentasi 3) Ketuban pecah didi 4) istress janin 5) %erdarahan antepartum 6) randemultipara
3. aktor nonmekanis a.
%engaruh obat analgesic atau sedati!
b. %enyakit ibu yang menyertai kehamilan 4. aktor yang bekerja langsung pada neonates a.
&indrom distress perna!asan 1) 3s!iksia neonatorum 2) 3spirasi air ketubab atau meconium
b. aktor umu hamil yang mengganggu neonatus 1) %rematuritas 2) #eonatus dengan termoregulator premature
3) -ayi kecil cukup bulan (berat bayi lahir rendah. angguan mengisap
dan menelan, hipo!ibrinogemia, gangguan congenital) c.
%enyakit ibu 1) 4ipertensi 2) iabetes mellitus 3) antung 4) %aru"paru 5) 4epar 6) %ertumbuhan intrauterin 7) %erdarahan antepartum 8) 5n!eksi intrauterine 9) angguan pertumbuhan jiwa atau neurologis 10) 6oksemia (gestosis) 11) Kelainan kongenital (hidrose!alus, anase!alus, kembar siam)
C. Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi 1. Perdarahan a.
Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
b. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan
bayi dalam kandungan 2. Bengkak di kaki/ tangan/ wajah, dan sakit kepala disertai kejang
Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan 3. Demam tinggi
Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan 4. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan 5. Bayi dalam kandungan tidak bergerak
Keadaan ini tanda bahaya pada janin 6. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu
D. Penilin #$"/ Resi#" Keh1iln
alam menentukan adanya !aktor resiko ada 2 cara yaitu 1 1. 7ara Kriteria
8ochati, (2009) mengemukakan batasan !aktor resiko pada ibu hamil ada kelompok yaitu 1 a.
Kelompok aktor resiko 5 (3da %otensi awat bstetri : 3%) &eperti %rimipara muda terlalu muda umur kurang dari ; tahun, primi tua, terlalu tua, hamil pertama umur $ tahun atau lebih, primi tua sekunder, terlalu lama punya anak lagi, terkecil ;0 tahun lebih, anak terkecil < 2 tahun, grande multi, hamil umur $ tahun atau lebih,6inggi badan kurang dari ;=$ cm, 8iwayat persalinan yang buruk, %ernah keguguran,%ernah persalinaan premature, 8iwayat persalinan dengan tindakan (>?, ekstraksi !orcep, opersi &.7). eteksi ibu hamil beresiko oleh kader yang bisa di lakukan pada deteksi !aktor resiko ibu hamil kelompok 5 yaitu 3da %otensi awat bstetri (3%) artinya adalah masalah kehamilan yang perlu diwaspadai. eteksi ibu hamil beresiko kelempok 5 ini dapat ditemukan dengan mudah oleh petugas kesehatan khususnya kader melalui pemeriksaan sederhana yaitu wawancara dan periksa pandang pada kehamilan muda atau pada saat kontak.
b. Kelompok aktor 8esiko 55 ( 3da awat bstetri : 3)
5bu hamil dengan penyakit, %re"eklamsia" eklamsia, hamil kembar atau gameli, kembar air atau hidramnion, bayi mati dalam kandungan. Kehamilan dengan kelainan letak,hamil lewat bulan. %ada kelempok !aktor resiko 55, tenaga non kesehatan khususnya kader hanya dapat menduga adanya !aktor resiko pada ibu hamil untuk mendapatkan kepastiannya dilakukan rujukan ke bidan atau puskesmas terdekat. 3da kemungkinan masih membutuhkan pemeriksaan dengan alat yang lebih canggih ('&) oleh dokter &pesialis di 8&. c.
Kelompok aktor 8esiko 55 ( 3da awat bstetri : 3)
%erdarahan sebelum bayi lahir dan pre eklamsia berat atau eklampsia. %ada kelempok !aktor resiko 555, ini harus segera di rujuk ke rumah sakit sebelum kondisi ibu dan janin bertambah buruk:jelek yang membutuhkan penanganan
dan
tindakan
pada
waktu
itu
juga
dalam
upaya
menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya yang terancam, pertolongan yang dapat diberikan tenaga non kesehatan (kader) antara lain 1 melaporkan ke bidan atau ke puskesmas terdekat, memberikan K5? pad ibu dan keluarga untuk segera dirujuk ke rumah sakit. 2. 7ara skor
Menurut 8ochati, (2009) kartu skor digunakan sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga yang mempunai $ !ungsi yaitu 1 a.
Melakukan skrining antenatal atau deteksi dini resiko tinggi ibu hamil.
b. Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan. c.
Mencatat dan melaporkan keadaan kehamilan, persalinan, ni!as.
d. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman dan terencana. e.
>alidasi
data
mengenai
perawatan%uji
8ochjati membagi
!aktor
kehamilan risiko tinggi berdasarkan kelompok !aktor risiko dengan menggunakan skor. -erdasarkan jumlah skor !aktor resiko kehamilan di bagi menjadi kel (epkes, 200) 1 1) Kehamilan resiko rendah (K88) dengan jumlah skor 2 kehamilan
tanpa masalah atau !aktor resiko, !isiologis dan kemungkinan besar di ikuti oleh persalinan normal dengan ibu sehat. 2) Kehamilan 8esiko tinggi (K86) dengan jumlsh skor ";0. 3) Kehamilan 8esiko tinggi (K86) dengan jumlsh skor ";0.
E. D13# Keh1iln Resi#" Tin!!i 34 Usi Mu4 (< 20 Thun) 1. Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya 1 karena terkejut, cemas, stres. 6etapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non pro!esional sehingga dapat menimbulkan
akibat e!ek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan in!eksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. 2. %ersalinan prematur, berat badan lahir rendah (--*8) dan kelainan bawaan
%rematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (--*8) juga dipengaruhi gi@i saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gi@i rendah, pemeriksaan kehamilan (3#7) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat"obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat"loncat dan memijat perutnya sendiri. 5bu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gi@i masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai @at yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cac at bawaan. 3. Mudah terjadi in!eksi
Keadaan gi@i buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi in!eksi saat hamil terlebih pada kala n i!as. 4. 3nemia kehamilan : kekurangan @at besi
%enyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gi@i pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan @at besi dalam tubuh !ungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.. 5. Keracunan Kehamilan (estosis)
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre"eklampsia atau eklampsia. %re"eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian. 6. Kematian ibu yang tinggi
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan in!eksi. &elain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukuptinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh
tenaga non
pro!esional (dukun). 3dapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain1 a.
8esiko bagi ibunya 1) Mengalami perdarahan
%erdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses in/olusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir. 2) Kemungkinan keguguran : abortus.
%ada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh !aktor"!aktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat"obatan maupun memakai alat. 3) %ersalinan yang lama dan sulit
3dalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. %enyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu. Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan in!eksi. b. ari bayinya 1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan
3dalah kelahiran prematur yang kurang dari minggu (2$9 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin @at yang diperlukan berkurang. 2) -erat badan lahir rendah (--*8)
Aaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.$00 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gi@i saat hamil,
umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil. 3) 7acat bawaan
Merupakan
kelainan pertumbuhan
saat pertumbuhan.
4al ini
struktur organ
dipengaruhi
oleh
janin
beberapa
sejak !aktor,
diantaranya kelainan genetik dan kromosom, in!eksi, /irus rubela serta !aktor gi@i dan kelainan hormone. 4) Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur hari pertama
hidupnya atau kematianperinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.$00 gram, kehamilan kurang dari minggu (2$9 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan as!iksia (Manuaba, 200+).
F. Deteksi Kehamilan Resiko Tinggi
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter/bidan terdekat.
G. Pencegahan
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian. 1. Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC (Antenatal Care)
atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur
± 4
kali selama masa kehamilan.
2. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X. 3. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.
4. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. 5. Hindari rokok, alkohol, dll
H. Rencanakan Kehamilan
1. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. 2. Rencanakan jumlah anak 2 orang saja. 3. Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh. 4. Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga kesehatan. 5. Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. 6. Melahirkan denan pertolongan tenaga kesehatan. DATAR PUSTAKA
3nonim, (200). -uku Kesehatan 5bu dan 3nak. akarta1 epertemen Kesehatan 85. Manuaba, 5-, dkk. (200). %engantar Kuliah bstetri. akarta1 ?7. Manuaba, 5-. (200+). Konsep bstetri dan inekologi &osial 5ndonesia. akarta1 ?7. Meuthia. 5no, (200+). Kehamilan 8esiko 6inggi. http:www.medicaltrol.com 8ochati, (2009). %encegahan Kematian 5bu 4amil. akarta1 -inarupa 3ksara. Biknjosastro, 4., (200$). 5lmu Kebidanan.. akarta1 Aayasan -ina %ustaka &arwono %rawirohardjo.