LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK PERLAKUAN BAHAN CETAK PLASTIK Disusun sebagai syarat lulus mata kuliah Praktek Pengujian Bahan yang diampu oleh Satworo Adiwidodo, S.T.,M.T. semester V tahun ajaran 2009 / 2010
Oleh: Aditya Dwi Nugraha 0731210062 Alfan Khairudin 0731210013 Maria Azmi Piscessanella 0731210067 JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2009
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Pengujian Bahan dengan bahan uji berupa plastik ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada dasarnya praktikum pengujian bahan ini, bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat lulus tugas mata kuliah praktek pengujian bahan pada program Diploma III di Politeknik Negeri Malang. Selain itu, melalui praktikum ini, mahasiswa mampu dan berbagai memahami ilmu tentang plastik itu sendiri. Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk menyusun serta menyajikan laporan ini dengan baik. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik, saran dan masukan demi penyempurnaan laporan ini. Akhirnya, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Satworo selaku dosen pengajar Praktek Pengujian Bahan 2. Rekan – rekan kelas III F
dan seluruh relasi yang telah memberikan dukungan, saran, serta perbaikan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Malang, 20 Oktober 2009
Penulis POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page i
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR GAMBAR iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Rumusan Tujuan 1 1.4 Batasan Masalah 2 1.5 Manfaat 2 BAB II PEMBAHASAN 3 2.1 Pengertian Plastic Injection 3 2.2 Sejarah Plastic Injection 3 2.3 Proses Plastic Injection 3 2.4 Injection Process Mechanism 7 2.5 Keuntungan Plastic Injection 8 2.6 Kerugian Plastic Injection 8 BAB III METODOLOGI PENGERJAAN 9 3.1. Spesifikasi Alat Plastic Injection 9 3.2 Bagian - Bagian Alat Plastic Injection 9 3.3 Langkah Kerja Alat Plastic Injection 10 BAB IV PEMBAHASAN 12 4.1. Analisa Hasil Cetakan 12 4.1.1 Hasil Cetakan yang Gagal 12 4.1.2 Hasil Cetakan yang Sukses 13 BAB V PENUTUP 14 5.1. Kesimpulan Saran 14 5.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 1 POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page ii
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kepala Gundam Terbuat dari Thermoplastic 3 Gambar 2.2 Clamping Unit Type 4 Gambar 2.3 Standard Mold Unit 5 Gambar 2.4 Bagian Detail Plastic Injection Machine 6 Gambar 2.5 Reciprocating Screw 7 Gambar 2.6 Komponen Dasar Injection Unit 7 Gambar 2.7 Plastic Raw Material 8 Gambar 3.1 Mesin Injection Moulding 9 Gambar 3.2 Pengatur Suhu 9 Gambar 3.3 Handle 9 Gambar 3.4 Push Botton dan on/off switch 10 Gambar 3.5 Nozel 10 Gambar 4.1 Hasil Pencetakkan yang Gagal karena Kurangnya Isi Lelehan Plastik Saat Pencetakan 12 Gambar 4.2 Hasil Pencetakkan yang Gagal karena Temperatur Pelelehan Terlalu Tinggi Serta Kurangnya Isi Lelehan Plastik Saat Pencetakan 12 Gambar 4.3 Hasil Pencetakkan yang Gagal Karena Masuknya Angin Saat Proses Injeksi Kedalam Cetakan yang Diakibatkan oleh Penekanan Handle yang Kurang Kuat 13 Gambar 4.4 Hasil Pencetakkan yang Sukses 13 POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page iii
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan termo plastik yang merupakan gabungan dari beberapa senyawa non logam yang salah satunya bisa dimanfaatkan untuk membentuk desain bentuk sesuai dengan keinginan kita. Plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Dalam proses perlakuan sebelum proses pumbentukan, tentunya dibutuhkan perlakuan untuk melelehkan sehingga dalam proses pembentukan dapat dibentuk dengan mudah. Proses yang dilakukan adalah proses penekanan termo plastik yang sudah meleleh dengan dibantu aliran udara dari kompresor. Proses ini merupakan salah satu proses yang dilakuakan dalam pencetakan, diantara banyak proses seperti extruding, dan masih banyak lagi yang lainnya, tapi dalam praktek kali ini kita mengguanakan proses injeksi. Dalam proses pelelehan banyak sekali ditemui masalah, sehingga proses pencetakan tidak hanya sekali namun dilakukan berkali – kali. Oleh karena itu, dengan adanya proses pengujian tersebut kami dapat ditemukan solusinya sehingga dapat mengefisiensikan waktu dan juga bahan yang digunakan. POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page 1
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan plastic injection ? 2. Bagaimana metodologi pengerjaan plastic injection ? 3. Bagaimana hasil pengerjaan plastic injection? 1.3 Rumusan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1. Mengetahui segala sesuatu tentang plastic injection 2. Mengetahui metodologi pengerjaan plastic injection 3. Mengetahui hasil pengerjaan plastic injection 1.4. Batasan Masalah Meskipun sangat banyak metode pencetakan yang ada, namun dalam praktikum yang telah kami lakukan, kami menggunakan metode injeksi dengan proses penekanan yang menggunakan udara dari kompresor sebagai tenaga untuk melakukan penekanan termo plastik yang sudah meleleh kedaam cetakan. POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page 2
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Plastic Injection Plastic injection adalah proses pembuatan produk dengan berbahan baku termoplastik dengan menggunakan teknik penyuntikkan atau injeksi plastic oleh plunger ke dalam cetakan atau dies yang didinginkan oleh air, dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga nantinya bisa dikeluarkan dari cetakan. Meskipun banyak variasi dari proses dasar ini, 90 persen plastic injection adalah memproses material termoplastik. plastic injection mengambil porsi sepertiga dari keseluruhan resin yang dikonsumsi dalam pemrosesan termoplastik. Sekarang ini bisa dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang - barang yang terbuat dari plastik yang dibuat dengan cara plastic injection, misalnya pesawat telepon, printer, keyboard, mouse, rumah lampu mobil ,dashboard, reflektor, roda gigi, helm, televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain. Gambar 2.1 Kepala Gundam Terbuat dari Thermoplastic
2.2 Sejarah Plastic Injection Pada sekitar tahun 1800 an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun 1968 John Wesley Hyatt membuat ball bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke dalam mold, pada tahun 1872 – John dan Isaiah Hyatt mematenkan POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page 3
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
mesin injection molding untuk pertama kalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik di bentuk pada tahun 1937, yang di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik engineer pada tahun 1941. 2.3 Proses Plastic Injection Proses plastic injection paling banyak di gunakan untuk material Thermoplastics, Elastomers dan Thermosets. Pada mesin injection di bagi menjadi tiga garis besar, yaitu : 1. Clamping Unit Clamping unit berfungsi utuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit, serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit, pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat di buka dan berapa panjang ejektor harus bergerak. Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp (gambar 1.a) dan hidrolik clamp (gambar 1.b) POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page 4 Gambar 2.2 Clamping Unit Type Stamanary plawn l- Crossrnead 1
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
2. Molding Unit Pada dasarnya molding unit adalah bagian lain dari mesin plastic injection, yang mana molding unit sendiri adalah bagian yang membentuk benda yang di buat. Karena mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik, bentuk benda plastik sangat tergantung dari bentuk mold. Hal itu terjadi karena setelah plastik masuk ke dalam mold, di dinginkan maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan bventuk mold, ada berbagai tipe mold, di sesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat, untuk mengenal lebih jauh tentang mold perlu pembahasan tersendiri, secara umum mold unit dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.3 Standard Mold Unit
Pada gambar diatas merupakan mold yang paling simple atau biasa di sebut dengan standrad mold, secara umum terdiri dari : 1). Sprue dan Runner System Bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner akan di masukkan ke dalam cavity mold. POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page 5 Sprue 8 Runner System Core sm Epclof System
Stondord Mold
LAPORAN PRAKTEK MOULDING
2). Cavity Side Bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk plastik, cavity side terletak pada stationary plate, yaitu plate yang tidak bergerak saat prosses ejecting produk plastik. 3). Core Side Bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan bentuk pada produk plastik yang di cetak, bedanya core side berada pada moving plate, dan bagian ini selalu di hubungkan dengan ejektor. Secara umum dua bagian inilah yang membentuk produk plastik. 4). Ejector System Setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas produk yang selesai di cetak dari cavity mold, bagian inilah yang disebut dengan ejektor, walau jenis ejektor bermacam-macam, secara umum dapat dilihat pada gambar diatas. Pengerak utama ejektor adalah mesin injeksi pada bagian clamping unit. 3. Injection Unit Injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu : POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009 Page 6 Gambar 2.4 Bagian Detail Plastic Injection Machine --- m Injection unit 41 Clamping unit