LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI ANTIDIABETES Laboratorium Laboratorium Farmakologi, 1 Mi !"1#
Di$u$u% Ol&' Klom(ok ) * Farma$i I) B El$a El+ria
11111"!""""#!
Ria% D$tia%i P
11111"!""""#-
Fara&ila N.S
1111 11111"!""""#/ 1"!""""#/
Fitri Ra&maa%i
11111"!""""0/
Ra&ma Ra&m a Au%a Au%a
11111"!""""11111"!""""-0 0
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESE2ATAN UIN S3ARIF S3ARIF 2IDA3 2ID A3A ATULLA2 4AKART 4AKA RTA A !"1#
BAB I PENDA2ULUAN
A. La%a$ La%a$a% a% T Tori Diabet Diabetes es mellit mellitus, us, suatu suatu penya penyakit kit kronik kronik yang yang terjad terjadii akibat akibat kekura kekuranga ngan n metabo metabolism lismee glukos glukosa, a, disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin dari sel-sel beta. Keadaan ini menyebabkan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia). Ditandai oleh tiga hal, yaitu Poliuri (meningkatnya keluaran urin), polidipsi (meningkatnya rasa haus), polifagia (meningkatnya rasa lapar). Kadar glukosa darah normal adalah 60-00mg!d" dan glukosa serum, #0-0 mg!d". Ketika kadar glukosa darah lebih besar dari $0 mg!d", dapat terjadi glukosuria (gula dalam urin). Diabet Diabetes es mellit mellitus us adalah adalah sekelom sekelompok pok sindrom sindrom yang yang ditand ditandai ai dengan dengan hiperg hiperglik likemi emia, a, perubahan metabolism lipid, karbohidrat, dan protein, dan peningkatan resiko komplikasi penyakit pembuluh darah. Diabetes mellitus dibagi menajdi beberapa jenis yaitu diabetes mellitus tipe (diabetes bergantung-insulin atau %DD&) dan diabetes melli tus tipe ' (diabetes tak bergantung-insulin atau %DD&). Diabetes mellitus atau intoleransi karbohidrat juga menyebabkan kondisi atau sindrom tertentu lainnya. aik aik D& tipe tipe ataupun ataupun tipe tipe ' memilik memilikii kompon komponen en geneti* geneti* dan lingku lingkunga ngan. n. +erda +erdapat pat sejumlah fa*tor yang menyebabkan seseorang beresiko tinggi terhadap D& tipe '. iayat keluarga yang positif D& dapat diprediksi terhadap penyakit ini. +erdapat dasar geneti* yang kuat untuk D& tipe tipe ', tetapi tetapi mekani mekanisme sme geneti geneti** yang yang terliba terlibatt belum belum diketa diketahui hui.. Kerusa Kerusakan kan selsel- β pan*reas pan*reas dan berkurangnya sensitiit as jaringan terhadap insulin harus mun*ul sebelum fenotip D& tipe ' terlihat. amun, D& tipe ' dianggap sebagai penyakit yang sangat heterogen, dan sepertinya melibatkan banyak gen yang berbeda. elain itu, fa*tor lingkungan juga dapat berperan. /leh karena itu, D& tipe ' dianggap sebagai penyakit multifa*tor. etiap kombinasi di antara fa*tor geneti* dan lingkungan yang melebihi nilai ambang dapat menyebabkan D& tipe '. Dasar geneti* untuk D& tipe ' disebut &/D', mengalami mutasi pada gen glukokinase yang menjadi penyebab utama diabetes. Karena menurunnya akti1itas glukokinase, pasien tersebut mengalami peningkatan ambang batas glikemia untuk pelepasan insulin. 2al ini selanjutnya menyebabkan kondisi hiperglikemia sedang se*ara terus menerus. entuk &/D tersebut bersifat familial, karena sifat pearisan dominan autosom, dan tampaknya *ukup berbeda dan tipe umum pada D& tipe ' seperti bentuk &/D lainnya.
Pada D& tipe , tingkat pearisan pada kembar identik hanya '3-304. 2al ini diduga baha pengaruh lingkungan maupun geneti* berperan penting untuk penyakit ini.namun, fa*tor geneti* D&
tipe sudah terkontrol respons imun. 5da banyak bukti baha D& tipe dapat disebabkan oleh penyakit autoimun sel-β pan*reas. Kondisi pada D& tipe ' tidak terlalu jelas. ebagian besar penelitian menunjukan baha terjadi penurunan masa sel- β pada pasien D& tipe '. /besitas, durasi diabetes, dan hiperglikemia berpotensial kuat menga*aukan penafsiran data, tetapi penelitian yang disertai pengendalian 1ariable1ariable 1ariable tersebut tersebut melaporkan melaporkan terjadinya terjadinya penurunan penurunan 1olume sel- β seki sekita tarr 304 304 pada pada D& tipe tipe ' dibandingkan dibandingkan dengan subjek *ontrol *ontrol nondiabete nondiabetess konsentrasi konsentrasi insulin plasma ' jam pada pasien dilaporkan ber1ariasi dari rendah sampai normal, bahkan relati1e meningkat pada nilai subjek *ontrol. 2ampir 2ampir semua bentuk diabetes diabetes mellitus mellitus disebabkan disebabkan oleh menurunny menurunnyaa konsentras konsentrasii insulin insulin dalam dalam sirkul sirkulasi asi (defis (defisien iensi si insuli insulin) n) dan menuru menurunny nnyaa respon respon jaring jaringan an perife periferr terhad terhadap ap insuli insulin n (resistensi insulin). 5bnormalitas ini menyebabkan perubahan pada metabolism karbohidrat, lipid, keton, dan asam amino. 7iri utama sindrom ini adalah hiperglikemia. %nsulin %nsulin menurunkan menurunkan konsentrasi konsentrasi glukosa glukosa dalam darah dengan dengan *ara menghambat menghambat produksi produksi glukosa glukosa di hati dan menstimulasi menstimulasi ambilan dan metabolisme metabolisme glukosa oleh otot dan jaringan jaringan adipose. adipose. Kedua efek penting ini terjadi saat konsentrasi insulin yang berbeda. Produksi glukosa dihambat maksimal setengahnya dengan konsentrasi insulin sekitar '0 µ8!m", sedangkan penggunaan glukosa maksimal sebagian distimulasi sekitar 30 µ8!m". Pada kedua tipe diabetes, glu*agon (kadarnya yang meningkat pada pasien yang tidak diobati) melaan melaan efek insulin hati dengan dengan *ara menstimulasi menstimulasi glikogenol glikogenolisis isis dan glukoneoge glukoneogenesis, nesis, tetapi efeknya relati1e ke*il terhadap pengguna glukosa di perifer. Dengan demikian, pasien diabetes karena defisiensi insulin atau resistensi insulin dan hiperglukagonemia, terjadi peningkatan produksi glukosa di hati, penurunan ambilan glukosa di perifer, dan berkurangnya berkurangnya kon1ersi glukosa menjadi glikogen di hati. Perubahan pada sekresi insulin dan glu*agon juga memberikan efek yang besar terhadap metabolisme metabolisme lipid, keton dan protein protein pada konsentrasi konsentrasi rendah rendah yang dibutuhkan dibutuhkan untuk menstimulasi menstimulasi ambilan ambilan glukos glukosaa insuli insulin n mengha menghamb mbat at lipase lipase sensit sensiti1e i1e-ho -hormo rmon n di jaring jaringan an adipos adipose, e, sehingg sehinggaa menghambat menghambat hidrolisis hidrolisis trigliserida trigliserida yang disimpan disimpan di adiposit. adiposit. 2al ini meniadakan meniadakan kerja lipolitik lipolitik katekolamin, katekolamin, kortisol, dan hormone hormone pertumbuhan pertumbuhan,, serta mengurangi mengurangi konsentrasi konsentrasi gliserol gliserol (sesuatu (sesuatu substrat untuk glukoneogenesis) dan asam lemak bebas (suatu substrat untuk produksi badan keton dan bahan bakar yang diperlukan untuk glukoneogenesis). Kerja insulin ini kurang baik untuk pasien diabetes karena menyebabkan meningkatnya glukoneogenesis dan ketogenesis.
&etformin
&etformin dan fenformin diperkenalkan pada tahun 93# dan buformin diperkenalkan pada tahun 93$. uformin terbebas penggunaannya, tetapi metformin dan fenformin digunakan se*ara luas. :enformin ditarik dan berbagai egara sekitar tahun 9#0an karena menyebabkan asidosis laktat. &etformin jarang menyebabkan komplikasi tersebut dan telah banyak digunakan di ;ropa dan Kanada. /bat ini tersedia di 5merika pada tahun 993. &etformin yang diberikan tunggal atau kombinasi dengan sulfonylurea memperbaiki *ontrol glikemia dan konsentrasi lipid pada pasien yang merespon kurang baik terhadap diet atau sulfonylurea saja. &etformin terutama diabsorpsi dari usus ke*il. /bat ini stabil, tidak berikatan dengan protein plasma dan diekskresi dalam bentuk tidak berubah dalam urin.
>ika kadar laktat plasma melebihi = m&, sebaiknya dipertimbangkan untuk menghentikan pengobatan dengan metformin. erupa dengan hal tersebut, menurutnya fungsi ginjal dan hati juga merupakan indikasi kuat untuk menghentikan pengobatan. &etformin tidak menyebabkan peningkatan berat badan dan dapat mengurangi trigliserida plasma sekitar 34 sampai '04 ada kesepakatan kuat baha penurunan hemoglobin he moglobin 5 i* oleh terapi apapun (insulin atau senyaa oral) dapat menyebabkan hilangnya komplikasi mikro1askular, namun metformin satu satunya senyaa terapeutik yang terbukti menurunkan kejadian makro1askular pada pasien D& tipe '. &etformin dapat diberikan dalam kombinasi dengan sulfonylurea, tia?oli?inedion, dan atau insulin.
B. Tu5ua% 5ua% Praktik Praktikum um 1. Mampu melaksanaka melaksanakan n pengujian antidiabet antidiabetes es 2. Memperoleh Memperoleh gambaran manifestas manifestasii dari efek antidiabetes antidiabetes
BAB II ISI A. Mtool Mtoologi ogi Praktik Praktikum um B.
Alat
• atang Pengaduk • @elas Kimia • @elas 8kur • @likometer • Kanula • Kertas +imbang • "abel • puit ml • endok +anduk • +imbangan 5nalitik
6.
Ba&a%
• 5Auadest • etadine • &etanol • "arutan gula 304 • &etformin
D.
Pro Pro$ur ur K Kr5 r5a a
• 2ean uji (tikus) di puasakan dulu selama semalam. • ebelum digunakan hean tersebut ditimbang terlebih dahulu. • Diberikan tanda pada hean untuk men yatakan berat. +ikus diamb diambil il darahny darahnyaa melalu melaluii ekor ekor kemudi kemudian an diamat diamatii gula gula darahny darahnyaa menggu menggunak nakan an alat alat • +ikus glikometer.
• +ikus diberi larutan metformin melalui oral. • Kemudian di ukur kadar glukosa pada menit =0, 60 dan 90.
• Pada menit ke 90, tikus diberi glukosa. • 5mati kadar gula darah tikus pada menit ke 3 setelah pemberian glukosa.
B. 2a$il Ktra%ga%' Tiku$ A' A' Klom(ok 1,!,# B a% 0,-,7 D PERLAKUAN
&etformin @lukosa Klom(ok 0,-,7 B a% 1,!,# D
Tiku$
KADAR GULA DARA2 8mg9L: #"; 7"; <"; 1!"; =6 '$ =0
Tabl &a$il (%gkura% kaar gluko$a ara& Tiku$ A
Kadar gula darah sebelum perlakuan B 00 mg!dl Brat baa& hean uji (tikus 5)
C 0,'='3 kg
Tabl &a$il (%gkura% kaar gluko$a ara& tiku$ B
erat badah hean uji (tikus ) C 0,933 kg Kadar gula darah sebelum perlakuan B '$ mg!dl PERLAKUAN
&etformin @lukosa
KADAR GULA DARA2 8mg9L: #"; 7"; <"; 1!"; =# 69 ' '=
Mt+ormi%'
Dosis manusia Kon1 Kon1er ersi si dos dosis is pad padaa hea hean n uji uji (tik (tikus us))
C 300 mg C Dosi Dosiss manu manusia sia km man manus usia ia!km !km hea hean n C dosis manusia =#!= C 3,=3 mg!kg
Konsentrasi
C 300 mg!00 ml
B'
C ',00# ml
Gluko$a
Konsentrasi
30 4
Dosis untuk hean uji ( tikus)
C '30 gram gula dalam 300 ml air C gr!kg
C 0,=9 ml
6. Pmba Pmba&a &a$a $a% %
Diabetes Diabetes merupakan merupakan suatu penyakit penyakit yang ditandai dengan meningkatnya meningkatnya kadar gula darah yang disebab disebabkan kan oleh oleh defisie defisiensi nsi insuli insulin n relatif relatif atau atau absolu absolut. t. Pelepa Pelepasan san insuli insulin n yang yang tidak tidak adekua adekuatt disebabkan oleh glukagon yang berlebihan. Diabetes melitus (D&) merupakan salah satu kelainan yang paling sering terjadi. alah satu kelenjar endokrin yaitu pankreas sebagai insulin tidak normal. Diabetes terdapat ' tipe, yaituB . Diabet Diabetes es melitu melituss tergant tergantung ung insul insulin in (%DD& (%DD& (tipe (tipe %)) Penyakit Penyakit ini ditandai ditandai dengan dengan defisiensi defisiensi insulin absolute yang disebabkan oleh lesi atau nekrosis sel E berat. 5kibat dari dekstruksi sel E, pankreas gagal merespon adanya glukosa dan diabetes tipe % menunj menunjukk ukkan an gejala gejala sepert sepertii polidi polidipsia psia,, polifa polifagia gia dan poliur poliuria. ia. Diabet Diabetes es tipe tipe ini biasanya biasanya terjad terjadii sebelum sebelum usia 3 tahun dan mengakibatk mengakibatkan an penurunan penurunan berat badan, badan, hipergliko hiperglikomia, mia, hetoksidosis, hetoksidosis, asteroksis, asteroksis, kerusakan kerusakan retina retina dan gagal ginjal. ginjal. Diabetes Diabetes tipe % memerlukan memerlukan insulin endeogen endeogen untuk menghindari hiperglikemia dan ketoasidosis yang mengan*am kehidupan. '. Diabetes Diabetes melitus melitus tidak tergantun tergantung g insulin insulin (%DD& (%DD& (tipe %%)) Penyakit ini disebabkan oleh penurunan fungsi sel E yang menyebabkan kadar insulin ber1ariasi dan tidak *ukup untuk memelihara homeostasis glukosa. Pada diabetes tiepe %% ini terjadi resistensi insulin yang disebabkan oleh penurunan jumlah reseptor insulin. +ipe ini sering terjadi pada usia lebih dari =3 tahun. Diabetes tipe %% memerlukan obat-obat hipoglikemik oral untuk memelihara konsentrasi glukosa darah dalam batas normal. Pengurangan berat badan, melakukan program diet juga dapat menurunkan resistensi insulin dan memperbaiki hiperglikemia pada penderita. @ejala F gejala penyakit penyakit diabetes melitus adalah polyuria polyuria yaitu 1olume urin yang banyak atau sering buang air ke*il, polydipsia yaitu *epat merasa haus, polyphagia yaitu banyaknya makan yang dapat menyebabkan meningkatnya glukosa dalam darah. Kadar glukosa serum puasa normal (teknik autoanalisis) adalah #0-0 #0-0 mg!dl (kurang dari 0 mg!d"). Hiperglikemia mg!d"). Hiperglikemia didefinisik didefinisikan an sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 0 0 mg!dl. mg!dl. @lukosa difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan hampir semuanya diabsorpsi oleh tubulus ginjal selama kadar glukosa dalam plasma tidak melebihi 60-$0 mg!dl. >ika konsentrasi tubulus naik melebihi kadar ini, glukosa tersebut tersebut akan keluar keluar bersama urine, dan keadaan ini disebut disebut sebagai glikosuria. 5dapun tabel kontrol gula darah adalah sebagai berikutB
Tabel Kontrol Gula Darah Kadar Pemeriksaan Sebelum
penderita (mg/dL) makan 90-130
gula
darah diabetes
Kadar
gula
normal (mg/dL) 1 10
(puasa) Setelah makan !ua jam setelah
90-130 120-1"0
11 0 1 #0
makan Sebelum tidur
110-1$0
1 20
darah
edangkan metformin, metformin metformin diperkenalkan pada tahun tahun 93#. /bat ini digunakan se*ara luas. &etformin jarang menyebabkan komplikasi asidosis laktat dan telah banyak digunakan pada ;rop ;ropaa dan dan Kana Kanada da.. &etf &etfor ormi min n yang yang dibe diberi rika kan n tung tungga ga atau atau komb kombin inas asii deng dengan an sulf sulfon onil ilur urea ea memperbaiki kontrol glikemia dan konsentrasi lipid pada pasien yang merespon kurang baik terhadap diet atau sulfonilurea saja. &etformin terutama diabsorpsi dari usus ke*il. /bat ini stabil, tidak berikatan dengan protein plasma dan diekskresi dalam bentuk tidak berubah di dalam urin.
tikus diberikan glukosa melalui oral. etelah itu pada tikus, diamati kadar gulanya setelah menit ke 3 setelah pemberian glukosa. +ujuan pemberian glukosa ini adalah untuk meningkatkan kadar gula darah tikus. Dari kur1a hasil diatas, dapat dilihat baha hasil yang didapat mengalami fluktuatif. Pada menit ke-0 setelah pemberian pemberian metformin, metformin, kadar gula tikus tersebut sebesar '$ mg!d". mg!d". 5pabila dibandingkan dengan literatur, kadar gula darah normal seharusnya adalah H0 mg!d". ehingga dapat disimpulkan disimpulkan baha tikus tersebut tersebut mengalami mengalami hiperglike hiperglikemi. mi. 2iperglikem 2iperglikemii ini dapat terjadi terjadi karena karena beberapa beberapa faktor. :aktor pertama karena karena tikus tersebut mengalami diabetes. :aktor kedua karena karena timbul timbulny nyaa keadaa keadaan n stres stres atau atau sakit sakit sehing sehingga ga menyeb menyebabk abkan an kadar kadar gula gula mening meningkat kat se*ara se*ara berlebihan. Pada praktikum ini, pengambilan darah tikus dilakukan dengan memotong sedikit bagian dari ekor tikus sehingga dimungkinkan tikus tersebut mengalami kesakitan dan stres. 5kibatnya gula darah tikus mengalami peningkatan. Kenaikan kadar gula darah saat stres ini terjadi karena stres dapat merangsang hipotalamus untuk untuk memprod memproduks uksii 72 72 (Corticoste (Corticosteroi roid d Releasing Releasing Hormon) Hormon).. etela etelah h itu 72
diteri diterima ma oleh oleh
hipofisis hipofisis anterior. anterior. Kemudian Kemudian hipofisis hipofisis anterior anterior memproduk memproduksi si 57+2 57+2 (Adrenocorticotropic Hormon) dan diterima oleh korteks adrenal. etelah itu korteks adrenal mengeluarkan hormon kortisol yang dapat meningkatkan glukoneogenesis. Pengam Pengamatan atan kadar gula gula selanju selanjutny tnyaa dilaku dilakukan kan pada pada menit menit ke =0, kadar kadar gula gula darah darah tikus tikus mengalami kenaikan menjadi =# mg!d". Kenaikan ini terjadi sampai menit ke 60. Pada menit ke 60, gula gula darah darah tikus tikus ini men*apai men*apai 69 mg!d". mg!d". 2al ini merupaka merupakan n hal yang kurang kurang ajar karena karena seharusnya setelah diberikan metformin, kadar gula tikus berkurang karena metformin merupakan obat antidiabetes antidiabetes yang dapat menurnkan menurnkan kadar glukosa, glukosa, terutama terutama dengan dengan *ara mengurangi mengurangi produksi produksi glukosa di hati dan meningkatkan kerja insulin di otot dan lemak. 2al ini dimungkinkan terjadi karena efek obat yang belum men*apai konsentrasi pun*ak. elain itu, hal ini terjadi dimungkinkan karena obat metformin yang diberikan tidak sesuai dengan G5/ yang seharusnya, karena ketika pemberian metformin se*ara oral ini, terdapat 1olume obat yang dimuntahkan oleh tikus sehingga menyebabkan dosis metformin yang dimetabolisme oleh tubuh tikus juga berkurang. Pada menit ke 90, metformin sudah memberikan efek terhadap kadar gula darah tikus. Pada menit ini kadar gula tikus menurun menjadi ' mg!d". 2al ini mengindikasikan baha metformin sudah mulai bekerja dan memberikan efek. Pada referensi yang kami dapatkan, aktu pun*ak plasma metformin terjadi pada ,3 sampai =,3 jam setelah pemberian metformin. 5kan tetapi pada praktikum ini belum dapat disimpulkan apakah pada menit ke 90 ini metformin sudah mengalami aktu pun*ak karena pengamatan kadar metformin pada tikus ini terakhir dilakukan pada menit ke 90. 5pabila pengamatan masih dilakukan sampai menit ke '0 setelah pemberian metformin, data pada menit ke '0 tersebut bisa dapat dijadikan perbandingan sehingga nantinya dapat disimpulkan pada menit ke berapa metformin ini men*apai kadar pun*ak.
etelah menit ke 90, pada tikus diberikan glukosa se*ara oral. Kemudian 3 menit setelah pemberian glukosa, dilakukan pengamatan terhadap kadar glukosa tikus. Kadar glukosa tikus ini mengalami kenaikan drastis, dari ' mg! d" menjadi '= mg!d". 2al ini mengindikasikan baha glukosa yang diberikan se*ara oral tersebut dapat dimetabolisme dengan baik sehingga menyebabkan meningkatnya kadar glukosa tikus, karena tujuan pemberian glukosa ini adalah untuk meningkatkan kadar glukosa tikus. elain itu, kenaikan kadar glukosa darah ini juga menunjukkan baha metformin sudah tidak dapat memberikan efek menurunkan kadar glukosa darah dikarenakan kadar glukosa yang dimiliki tikus terlalu tinggi.
BAB III PENUTUP A. K K$im $im(ul (ula% a% !ari pembahasan data di atas% dapat disimpulkan bah&a' •
Diabetes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah
•
yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolute. Diabetes melitus tergantung insulin (%DD& (tipe %)). Penyakit ini ditandai dengan defisiensi
•
insulin absolute yang disebabkan oleh lesi atau nekrosis sel E berat. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (%DD& (tipe %%)). Penyakit ini disebabkan oleh penurunan fungsi sel E yang menyebabkan kadar insulin ber1ariasi dan tidak *ukup untuk
• •
memelihara homeostasis glukosa. @ejala F gejala penyakit diabetes melitus adalah polyuria, polydipsia, dan polyphagia Kadar glukosa serum puasa normal (teknik autoanalisis) adalah #0-0 #0-0 mg!dl (kurang dari dari
• • •
0 mg!d"). Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 0 mg!dl. &etformin merupakan obat-obatan hipoglikemik oral golongan biguanida. &ekani &ekanisme sme kerja kerja metfor metformi min n adalah adalah dengan dengan mengur mengurang angii pengur pengurang angan an glukos glukosaa hati hati dan
•
sebagian besar akan menghambat glukonoegenesis. Dari kur1a hasil diatas, dapat dilihat baha hasil yang didapat mengalami fluktuatif, tikus
•
mengalami hiperglikemi. :aktor pertama karena tikus tersebut mengalami diabetes. :aktor kedua karena timbulnya
•
keadaan stres atau sakit sehingga menyebabkan kadar gula meningkat se*ara berlebihan. Kadar glukosa tikus ini mengalami kenaikan drastis, dari ' mg! d" menjadi '= mg!d". 2al ini mengindikasikan baha glukosa yang diberikan se*ara oral tersebut dapat dimetabolisme dengan dengan baik baik sehing sehingga ga menyebab menyebabkan kan mening meningkat katnya nya kadar kadar glukos glukosaa tikus, tikus, karena karena tujuan tujuan pemberian glukosa ini adalah untuk meningkatkan meningkatkan kadar glukosa tikus.
•
elain itu, kenaikan kadar glukosa darah ini juga menunjukkan baha metformin sudah tidak dapat memberikan efek menurunkan kadar glukosa darah dikarenakan kadar glukosa yang dimiliki tikus terlalu tinggi.
B. Sara% •
ila akan ada simulasi sebelum praktikum, lebih baik aktunya diperpanjang, baik di aal
•
atau di akhir. 8ntuk memaksimalkan aktu pengamatan saat praktikum. 8ntuk alat dan bahan lebih baik dipersiapkan terlebih dahulu, supaya praktikan tidak bigung men*ari alat yang dibutuhkan. Dan mengefisiensikan aktu.
DAFTAR PUSTAKA
@oodman I @ilman.'00$. Dasar Dasar Farmakologi Terapi Terapi.>akartaB .>akartaB ;@7. Kat?ung, ertram.99#. Farmakologi Farmakologi Dasar dan Terapi Terapi Edisi VI .>akartaB .>akartaB ;@7. " key >oy*e.996. farmakologi >oy*e.996. farmakologi pendekatan proses proses keperaatan. >akartaB ;@7. &y*ek, >. &ary, dkk.'00. Farmakologi Farmakologi !lasan "ergam#ar "ergam#ar Edisi $. $. >akartaB ;@7. &y*ek, &.>, dkk. '00, Farmakologi '00, Farmakologi !lasan "ergam#ar "ergam#ar . >akarta B akartaB 'stem. >akartaB ;@7. ustra ustrani, ni, "anny "anny.. yamsi yamsirr 5lam. 5lam. %an %an 2adibr 2adibroto oto.. '006. '006. Dia#etes. Dia#etes. >akartaB P+ @ramedia Pustaka 8tama.