LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN II UJI KATION
OLEH NAMA
: HABRIN KIFLI HS.
STAMBUK
: F1C1 15 034
KELOMP KEL OMPOK OK : V (LIM (LIMA) A) ASISTEN
: ERVIANA AHMAD
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 01!
I. PENDAHULUAN
A. L"#"$ B%&"'"
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel. Untuk analisis kuantitatif, tipe analisis dapat dikelompokkan berdasarkan sifat informasi yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan. Untuk melakukan suatu analisis kimia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain keterangan yang ada waktu yang dan biaya yang tersedia. Penerapan kimia analitik cukup luas artinya tidak hanya berperan dalam bidang kimia saja tetapi dapat juga diterapkan pada bidang-bidang lain maupun masyarakat. Analisis
pendahuluan
atau
pemeriksaan
pendahuluan,
meliputi
pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering. Pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering meliputi uji rupa dan bentuk zat pada suhu kamar, uji warna zat pada keadaan panas dan dingin, uji zat dalam pipa pijar gejala yang dapat dilihat adalah! perubahan warna, melumer, meyublim, keluarnya uap air, keluarnya gas", uji tes nyala, uji mutiara boraks, fosfat, dan natrium karbonat, uji reduksi arang kayu. #engan uji pendahuluan maka akan diperoleh data sementara dari zat yang diperiksa, maka selanjutnya dilakukan identifikasi kation ataupun anion. Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan
kedalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan didasarkan pada perbedaan sifat-sifat kimianya. dengan cara penambahan pereaksi yang akan mengendapkan ion-ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya. $etelah endapan dipisahkan, perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan terpisahnya golongan lain. Umumnya penggolongan kation didasarkan atas perbedaan kelarutan kation-kation tersebut dalam klorida sulfide, dan karbonat. %erdasarkan uraian di atas dilakukan percobaan tentang uji kation.
B. R*+*," M","&"-
&umusan
masalah
dalam
percobaan
ini
adalah
bagaimana
cara
menentukan adanya kation secara kumulatif dengan melakukan uji spesifik' C. T**"
(ujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan adanya kation secara kumulatif dengan melakukan uji spesifik. D. M"/""#
)anfaat dari percobaan ini adalah dapat menentukan adanya kation secara kumulatif dengan melakukan uji spesifik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh Underwood, *+". Air tanah dapat pula dilakukan secara eolusi kimia. Penentuan umur air tanah dengan cara ini dilihat berdasarkan anion dominannya. Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan
selanjutnya
subgolongan
dan
diikuti
pemisahan
masing-masing
komponen-komponennya.
golongan
Pemisahan
dalam
ke
dalam
golongan
digunakan pada perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-on yang lain. &eagensia golongan yang umum dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat /ogel, *++0". $ecara alamiah, kandungan kimiawi di dalam air
terproduksi akan
berbeda-beda dari masing-masing lapangan, namun dibeberapa tempat air terproduksi akan mengandung senyawa kimia seperti minyak yang belum terpisahkan dari air, logam berat seperti 1d, 2g, As, 1r, 1u, Pb, 3i dan 4n serta kimia organik seperti fenol dan lain sebagainya Partuti, 50*6".
Perak atau argentums Ag" adalah metal berwarna putih. Ag didapat pada industri antara lain industri alloy, keramik, gelas, fotografi, cermin dan cat rambut. %ila masuk kedalam tubuh, Ag akan diakumulasikan di berbagai organdan menimbulkan pigmentasi kelabu, disebut argyria. Pigmentasi ini bersifat permanen, karena tubuh tidak dapat mengekskresikannya. $ebagai debu, senyawa Ag dapat menimbulkan iritasi kulit, dan menghitamkan kulit argyria". %ila terikat nitrat, Ag akan menjadi sangat korosif. Argryria sistemik dapat juga terjadi, karena perak diakumulasikan di dalam selaput lender dan kulit $aid, 50*0". 7ogam berat yang sering ditemukan di lingkungan perairan adalah logam berat Pb, 1r, 1u, 4n, dan 3i. Konsentrasi logam berat 1u di perairan meningkat sejalan dengan berkembangnya industrialisasi, pestisida,
cat
antifouling,
fungisida, dan limbah buangan tambang. 7imbah logam berat sulit didegradasi, apabila limbah tersebut masuk ke dalam perairan akan menyebabkan peningkatan jumlah ion logam dalam air. 7ogam berat dapat dibagi menjadi dua kelompok, logam berat esensial dan non esensial. 7ogam berat non esensial meliputi Pb, 1d, 2g, 1r, dan Ag. 7ogam berat non esensial sangat beracun dan tanpa nilai gizi. 7ogam berat esensial seperti 8e, )n, 1u, )o, 4n dan )g. 7ogam berat esensial penting sebagai mikronutrien pada sejumlah organisme tetapi beracun pada tingkat tinggi Pranajaya dkk., 50*6".
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. "'#* " T%+2"#
Praktikum uji kation dilaksanakan pada hari $elasa, tanggal *9 3oember 50*, pukul 0:.;0-*0.00 <=(A, bertempat di 7aboratorium Kimia >rganik, ?urusan Kimia, 8akultas )atematika dan =lmu Pengetahuan Alam, Uniersitas 2alu >leo, Kendari. B. A&"# " B"-"
1. A&"#
Alat yang digunakan pada praktikum uji kation yaitu tabung reaksi, pipet tetes, lap halus dan sikat tabung. . B"-"
%ahan yang digunkan pada paraktikum uji kation yaitu sampel air sungai, air sumur dan air laut", 2 5$>6 5 ), K%r * ), 21l * ), K 51r>6 * ), dan Alkohol.
C. P$,%*$ K%$"
*. Pengujuan Kation Ag@ menggunkan 21l 5)
Air $umur
Air wanggu
Air teluk wanggu
dipipet sebanyak * ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan * tetes 21l 5 )
-
diamati
(abung * Air $umur" ! tidak ada endapan (abung 5 Air $ungai"! tidak ada endapan (abung ; Air 7aut" ! tidak ada endapan 5. Pengujian Kation Ag@ menggunakan K%r *)
Air $umur
Air wanggu
-
Air teluk wanggu
dipepet sebanyak * m7 dan dimasukan dalam tabung reaksi. - ditambahkan * tetes K%r 5) - diamati
(abung * Air $umur" ! tidak ada endapan (abung 5 Air $ungai"! tidak ada endapan (abung ; Air 7aut" ! tidak ada endapan
;. Pengujian kation Pb 5@ menggunakan K 51r>6 * )
Air $umur
Air wanggu
-
Air teluk wanggu
dipepet sebanyak * m7 dan dimasukan dalam tabung reaksi. - ditambahkan * tetes K 51r>6 * ) diamati
(abung * Air $umur" ! tidak ada endapan (abung 5 Air $ungai"! tidak ada endapan (abung ; Air 7aut" ! tidak ada endapan 6. Pengujian Kation Pb 5@ menggunakan 21l 5 ) dan Alkohol
Air $umur
Air wanggu
-
Air teluk wanggu
dipepet sebanyak * m7 dan dimasukan dalam tabung reaksi. ditambahkan * tetes 21l 5 ) dan * tetes Alkohol diamati
(abung * Air $umur" ! tidak ada endapan (abung 5 Air $ungai"! tidak ada endapan (abung ; Air 7aut" ! tidak ada endapan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. H",& P%"+"#" 1. Pengujian Kation Ag@ menggunkan 21l 5)
3 o
Perlakuan
*
Air sumur @ 21l 5)
5
Air wanggu @ 21l 5)
;
Air teluk wanggu @ 21l 5)
2asil (idak terdapat endapan dan berwarna bening (idak terdapat endapan dan berwarna bening (idak terdapat endapan dan berwarna bening
5. Pengujian Kation Ag@ menggunakan K%r *)
3o
Perlakuan
*
Air sumur @ K%r *)
5
Air wanggu @ K%r *)
;
Air teluk wanggu @ K%r *)
2asil (idak terdapat endapan dan berwarna bening (idak terdapat endapan dan berwarna bening (idak terdapat endapan dan berwarna bening
;. Pengujian kation Pb 5@ menggunakan K 51r>6 *)
3o
Perlakuan
*
Air sumur @ K5 1r>6 *)
5
Air wanggu @ K5 1r>6 *)
;
Air teluk wanggu @ K 51r>6 *)
2asil (idak terdapat endapan dan berwarna kuning (idak terdapat endapan dan berwarna kuning (idak terdapat endapan dan berwarna kuning
6. Pengujian Kation Pb 5@ menggunakan 21l 5) dan Alkohol
3o
Perlakuan
*
Air sumur @ 21l 5) @ Alkohol
5
Air wanggu @ 21l 5) @ Alkohol
;
Air teluk wanggu @ 21l 5) @ Alkohol
2asil (idak terdapat endapan dan warna keruh (idak terdapat endapan dan warna keruh (idak terdapat endapan dan warna keruh
&eaksi yang terjadi Ag@ @ 21l
(idak terbentuk endapan
Ag@ @ K%r
(idak terbentuk endapan
Pb5@ @ K 51r>6
(idak terbentuk endapat
Pb5@ @ 25$>6 @ alkohol
(idak terbentuk endapan
DAFTAR PUSTAKA
Partuti (., 50*6, fektiitas &esin Penukar Kation Untuk )enurunkan Kadar (otal #issoled $olid (ds" #alam 7imbah Air (erproduksi =ndustri )igas, Jurnal Integrasi Proses, 5(1). Pranajaya &.2., Ali #., %ambang B., 50*6, Pengaruh (embaga (erhadap Kandungan Pigmen #an Pertumbuhan )ikroalga )erah Porphyridium 1ruentum, Jurnal Ilmu kelautan, 1(). Underwood C &.A #ay, *+, Analisis Kimia Kuantitatif , rlangga, ?akarta. /ogel, *+:+, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, P( Kalman )edia Pustak,. ?akarta. $aid =.3., 50*0, )etoda Penghilangan 7ogam %erat As,1d, 1r, Ag, 1u, Pb, 3i dan 4n" #i #alam 7imbah =ndustri, Jurnal Kimia, ! ().
B. P%+6"-","
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. #ala m metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis kation suatu larutan. Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan
kedalam sub golongan dan komponen-komponennya. #alam analisis sistematik, kation-kation diklasifikasikan dalam 9 golongan golongan = D golongan /" berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara lain asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide, dan ammonium karbonat. $ecara umum, pereaksi-pereaksi yang digunakan untuk pemisahan kation didasarkan pada kemampuan peraksi untuk mengoksidasi ion-ion dalam sampel yang akan diidentifikasi. prinsip ini sama pada semua pengidentifikasian yang dilakukan. Uji lain yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan kation adalah dengan menguji kelarutannya. #alam pengujian kelarutan ini, berlaku prinsip bahwa perekasi yang diguanakan haruslah mampu berikatan dengan ionion yang terurai dari sampel hingga menjadi produk baru dalam suatu pencampuran yang dilakukan. Percobaan ini bertujuan untuk identifikasi senyawa kation yang dilakukan dengan uji spesifik. Uji spesifik ini melihat ada tidaknya endapan berdasarkan ada tidaknya suatu kation dalam suatu senyawa dengan ketika senyawa yang diidentifikasi ditambahkan suatu pereaksi tertentu dan dengan melihat perubahan warna yang terjadi setelah reaksi berlangsung. %erdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap sampel air sumur, air wanggu dan air teluk wanggu dengan pereaksi 21l 5 ) diperoleh hasil tidak terbentuknya endapan. 2al ini karena ketiga sampel tersebut tidak terdapat kation Ag@. Pada pengujian terhadap ketiga sampel dengan pereaksi K%r * ) untuk menentukan kation Ag @ diperoleh hasil tidak terbentuknya endapan. 2al ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kation Ag @ dalam ketiga sampel tersebut.
Pengamatan selanjutnya terhadap ketiga sampel dengan pereaksi K 51r>6 * ) untuk menentukan kation Pb 5@ tidak terdapat endapan timbal yang dimaksud. 2al ini menunjukkan bahwa tidak adanya adanya kation Pb 5@ dalam ketiga sampel tersebut. $elanjutnya dilakukan pengujian terhadap ketiga sampel dengan pereaksi 21l 5 ) dan alkohol, terlihat tidak adanya perubahan yang terjadi pada larutan. Kemudian di tetesi lagi dengan 21l dan alkohol larutan tetap tidak berubah warna. 2al ini menunjukkan bahwa ketiga sampel tersebut tidak terdapat Pb 5@. %erdasarkan hasil pengamatan tidak terbentuknya endapan kemungkinan disebabkan
konsentrasi
setiap
pereaksi
kecil
sehingga
tidak
mampu
mengendapkan setiap kation pada ketiga sampel tersebut.
V. KESIMPULAN
%erdasarkan data pengamatan dan hasil yang didapatkan bahwa kandungan suatu kation dalam larutan sampel akan terdeteksi jika direaksikan dengan pereaksi-pereaksi tertentu, yang dimana akan mengendapkan ion-ion tersebut. Pada pengujian kation Ag @ dengan menggunakan peraksi 21l 5) dan K%r *) yang direkasikan dengan sampel air, tidak ada ditemukan endapan pada larutan sampel. %egitu pun pada pengujian kation Pb5@ dengan menggunakan
pereaksi K 51r>6, 21l dan Alkohol yang direaksikan dengan sampel air juga tidak terdapat endapan dalam sampel.