LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS PROKSIMAT ANALISIS KUALITAS LEMAK
DIKERJAKAN DIKERJAKAN OLEH OLE H :
ASRI NUANSA QOLBI 3 ANALISIS KIMIA 3 NIS : 10906899
PEMERINTAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BANDUNG PROGRAM KEAHLIAN: KIMIA INDUSTRI, TEKNOLOGI TEKSTIL, ANALISIS KIMIA, FARMASI Jalan Soekarno-Hatta No. 596 Tlp./Fax. (022) 7563077 Bandung 40286 Website: www.smkn7bandung.sch.id Email:
[email protected]
ANALISIS KUALITAS LEMAK 26
I.
Januari - 1 Februari 2011
TUJUAN PRAKTIKUM y
Siswa dapat menentukan angka penyabunan, angka asam dan angka yodium dalam sampel miyak atau lemak.
y
II.
Siswa dapat mengetahui dan menentukan kualitas suatu minyak atau lemak.
PRINSIP Untuk mengetahui kualitas suatu minyak atau lipida maka diperlukan pengujian kualitas lemak termasuk diantaranya pengujian angka asam, angka penyabunan dan angka Iod. Dalam hal ini sampel minyak dilarutkan dengan pelarut organik baru kemudian ditambahkan pereaksi sesuai dengan prosedurnya.
III.
DASAR TEORI Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger 1982). Lipid secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelas besar, yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks. Yang termasuk lipid sederhana antara lain adalah: 1) trigliserida dari lemak atau minyak seperti ester asam lemak dan gliserol, contohnya adalah lemak babi, minyak jagung, minyak biji kapas, dan butter, 2) lilin yang merupakan ester asam lemak dari rantai panjang alkohol, contohnya adalah beeswax, spermaceti, dan carnauba wax, dan 3) sterol yang didapat dari hidrogenasi parsial atau menyeluruh fenantrena, contohnya adalah kolesterol dan ergosterol (Scy Tech Encyclopedia 2008).
Lipid yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai unit penyusunnya adalah triasilgliserol, juga sering disebut lemak, lemak netral, atau trigliserida. Jenis lipid ini merupakan contoh lipid yang paling sering dijumpai baik pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi (Lehninger 1982). Triasilgliserol terakumulasi di dalam beberapa area, seperti jaringan adiposa, dalam tubuh manusia dan biji tanaman, dan triasilgliserol ini mewakili bentuk penyimpanan energi. Lipid yang lebih kompleks berada dekat dan berhubungan dengan protein dalam membran sel dan partikel subselular. Jaringan yang lebih aktif mengandung lipid kompleks yang lebih banyak, contohnya adalah dalam otak, ginjal, paru-paru, dan darah yang mengandung konsentrasi fosfatida dalam jumlah tinggi pada mamalia (Scy Tech Encyclopedia 2008). Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis kualitatif maupun kuantitatif.
IV.
ALAT dan BAHAN Alat :
Bahan :
y
Botol timbang
y
Lemak/minyak 20 g
y
Pendingin
y
C2H5OH
y
Labu erlenmeyer 250 ml
y
Larutan KOH 0,1 N
y
Buret 50 ml
y
Laruran KOH alkoholik 0,5 N
y
Pipet
y
Indikator phonolptalein
y
Indikator bromtymol biru
refluks
seukuran 50 ml dan 10
ml
95%
y
Pipet
tetes
y
CHCl3
y
Gelas
kimia 200 ml
y
Larutan HCl 0,5 N
y
Reagen Yodium bromida
y
KI 15%
y
Na2S2O3.5H2O 0,1
V.
PROSEDUR KERJA
1. Penentuan Angka Asam y
Timbang 5 gr lemak, masukkan ke dalam labu erlenmeyer dan tambahkan 50 ml C2H5OH 95% netral.
y
Tutup dengan pendingin balik, setelah ditutup panaskan sampai mendidih dan dikocok kuat-kuat untuk melarutkan asam l emak bebasnya.
y
Setelah dingin, larutan lemak dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N standar terhadap indikator phenolptalein hingga terjadi perubahan warna dari tidak berwarna sampai berwarna merah muda yang tidak hilang selama 30 detik. Apabila cairan yang dititrasi berwarna gelap dapat ditambahkan larutan indikator bromtimol biru.
y
Angka asam dinyatakan sebagai mg KOH yg dipakai untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gr lemak atau minyak.
2.
Penentuan Angka Penyabunan y
Timbang minyak/lemak dengan teliti antara 1,5-5 gr dalam erlenmeyer 200 ml. Tambahkan 50 ml larutan KOH yang dibuat dari 40 gr KOH dalam 1 li ter alkohol. Setelah itu ditutup dengan pendingin balik, didihkan dengan hati-hati selama 30 menit.
y
Selanjutnya dinginkan dan tambahkan beberapa tetes indikator phenolptalein dan titrasilah kelebihan larutan standar dengan HCl 0,5 N. Untuk mengetahui kelebihan larutan KOH ini perlu dibuat titrasi blanko, yaitu dengan prosedur yang sama kecuali tanpa bahan lemak atau minyak.
y
Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan lemak secara sempurna dari 1 gr lemak atau minyak.
3. Penentuan Angka Yodium y
Timbang minyak atau lemak dengan teliti antara 1,5 5 gr dalam erlenmeyer. Tambah 10 ml
CHCl3
atau
CCl4
dan 25 ml reagent yodium-Bromida dan
biarkan ditempat gelap selama 30 menit dengan sekali digojog. y
Kemudian tambahkan 10 ml larutan KI 15% aquadest
yang
telah
dididihkan
dan
dan tambahkan 50-100 ml
segera
titrasi
dengan
larutan
Na2S2O3.5H2O 0,1 N sampai larutan berwarna kuning pucat kemudian tambahkan 2 ml larutan amilum titrasi dilanjutkan sampai warna biru menjadi hilang.
y
Banyaknya Na2S2O3.5H2O untuk titrasi blanko dikrangi titrasi sesungguhnya adalah equivalen dengan banyaknya yodium yang diikat oleh lemak atau minyak.
VI.
DATA PENGAMATAN
1. Data titrasi angka penyabunan
Titrasi ke
1
2
Akhir
16,30
15,20
Awal
3,00
2,00
pemakaian
13,30
13,20
2. Data titrasi angka asam
Titrasi ke
1
2
Akhir
1,28
0,30
Awal
1,00
0,00
pemakaian
0,28
0,30
4. Data titrasi Angka Yodium
V.
Titrasi ke
1
2
Akhir titrasi
6,00
32,80
Awal titrasi
4,00
0,00
Pemakaian
2,00
32,80
PERHITUNGAN 1. Angka penyabunan y
Titrasi ke 1 Diketahui berat sampel = 2,5073 gr Diketahui Normaltas H Cl = 0,4952 N Normalitas KOH = 0,1000 Mol eqivalen KOH awal = v x N = 0,25 x 0,7143 = 17,8575 mmol Mol KOH yang bereaksi dengan lemak = 17,8575-6,58616= 11,27134
Massa KOH = mol x Mr = 11,27134 x 56 = 631,19504 gr Jadi 631,2 mg KOH bereaksi dengan 2,5073 gr lemak jadi bilangan penyabunannya
Jadi 251,74 mg KOH bereaksi dengan 1 gr lemak
Mol lemak = = 3,76 mmol Berat formula lemak =
y
Titrasi Ke 2 Mol KOH yang bereaksi dengan HCl = 13,2 x 0,4952 = 6,53664 mmol Mol KOH yang bereaksi dengan lemak = 17,8575-6,5344 = 11,32 Massa KOH = mmol x Mr = 11,32 x 56 = 633,92 Jadi 631,2 mg KOH bereaksi dengan 2,5073 gr lemak jadi bilangan penyabunannya
Jadi 251,74 mg KOH bereaksi dengan 1 gr lemak
Mol lemak = = 3,77 mmol Berat formula lemak =
Rata-rata angka penyabunan =
2.
Angka Asam y
Titrasi ke 1 Berat sampel 1 = 5,0095 gr Angka asam =
y
= 0,2586
Titrasi ke 2 Berat sampel 2 = 5,0038 gr Angka asam =
Rata-rata angka asam =
= 0,263
= 0,2674
3. Angka Iod
Diketahui berat sampel : 5,0028 Angka Iod = =
= 7,6258
VI.
REAKSI KIMIA
VII.
PEMBAHASAN
Angka asam menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam suatu lemak atau minyak. Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram lemak atau minyak. Angka penyabunan menunjukan berat molekul lemak dan minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek berarti memiliki berat molekul yang relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gr lemak atau minyak. Penentuan
Iodine menunjukkan ketidakjenuhan penyusunan asam lemak
dan minyak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iodium dan membentuk senyawaan yang jenuh, banyaknya iodine yang menunjukkan banyaknya ikatan rangkap tang terdapat dalam lemaknya. Dalam prosesnya harus disimpan di tempat yang gelap karena yodium memiliki sifat yang mudah terurai oleh cahaya. Angka iodine dinyatakan sebagai banyaknya iodine dalam gram yang diikat oleh 100 gr kemak atau minyak.
5.
KESIMPULAN
Untuk mengetahui kualitas suatu minyak atau lemak maka perlu dilakukan pengujian diantaranya pengujian angka asam, angka penyabunan dan ankga Iod. Dalam praktikum kali ini sampel yang saya uji memiliki angka asam 0,263, angka penyabunan 249,64 dan angka Iodnya 7,63. Sampel yang kami periksa memiliki kualitas yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan pangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://jejaringkimia.blogspot.com/2009/12/analisa-kualitatif-protein-pada.html http://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.html http://mgmpkimiasumbar.wordpress.com/2009/02/11/reaksi-analisa-protein Anonim. 2008. Protein. (http://www.wikipedia.com) diakses tanggal 12 Oktober 2008. Sudarmaji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Yogyakarta.
Pertanian.
Penerbit
Liberty: