Large Group Interventions at Airbus

Organization Development and Change Case : Large Group Interventions at Airbus’ ICT Organization

Kelompok Anggota: Muhamad Alfian

(041514353005)

Cathelya Angelyn

(041514353039)

Yessi Argina

(041514353038)

Sylvia Rumikawati

(041514353032)

Suryaningsih

(041514353035)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

1. What is your analysis and evaluation of the design of this intervention? What large group intervention theories and models were applied in this case? Do you believe that the interventions made a difference in this organization?  If your analysis is positive, what do you think were the critical intervention features that led to success  If your analysis is negative, what changes would you make in the intevention’s design or implementation Jawaban: 1. Menurut kami, design dari proses intervensi telah berjalan dengan baik dan membuat perubahan pada organisasi, hal ini terlihat dari hasil pencapaian dari grup ICT setelah dilakukannya proses intervensi:  ICT dapat melakukan menjalankan proyek, servis dengan biaya operasional yang ditargetkan  Komunikasi ke atas, ke bawah dan secara horizontal membaik  Menghasilkan saving  Karyawan dari ICT memilih utnuk berperan sebagai agen perubahan di bagiannya masing-masing.  ICT summit terus dilakukan pada tahun-tahun kedepannya. Menurut kami, proses critical yang menjadikan intervensi ini sukses adalah:  Support dari tim executive  Design dari summit di mana setiap orang dihargai dan aman untuk berpendapat secara terbuka  Engagement hasil dari summit terhadap semua karyawan ICT Large group intervensi yang digunakan adalah: open system methods, hal ini terlihat dari peserta membahas misi dari ICT, kondisi kinerja ICT, kelebihan dan kekurangan dari ICT. Peserta juga memvisualisasikan kesuksesan ICT yang ingin dicapai, hal ini merupakan tahapan yang ada pada open system methods, dimana:  Pada open systems methods bertujuan untuk menilai bagaimana perusahaan dapat mengatasi tantangan dari lingkungan luar. Tahap pertama yang dilakukan adalah memetakan bagaimana kondisi lingkungan di sekitar perusahaan, menentukan bagaimana perusahaan akan mengatasi ekspektasi lingkungan, menentukan tujuan utama organisai, membuat skenario masa depan yang realstis dan ideal dari ekspektasi lingkungan serta respon organisasi, melakukan perbandingan antara kondisi saat ini dan ideal serta membuat action plan untuk menjembatani hal tersebut.

Pada Summit ICT, hal tersebut tidak dilakukan, sehingga large group intervensi yang digunakan bukanlah open space methods.  Positive methods digunakan untuk membantu melihat berbagai issue organisasi, yang membedakan adalah cara melihat issue dan bagaimana melihat kelebihan-kelebihan dari organisasi. Tahapan yang dilakukan adalah melihat kelebihan dari organisasi, menggambarkan/menuliskan masa depan yang diinginkan, melakukan design untuk organisasi di masa depan dan membuat action plan untuk mencapainya.  Pada open space methods, anggota per kelompok adalah bebas serta peserta dapat menentukan topik yang ingin dibahas. 2. What do you think of the summit’s agenda and flow? Jawaban : Summit agenda sudah tepat untuk dilakukan. Tujuan dan outcome yang diharapkan ditampilkan pertama kali sehingga setiap orang dapat mengerti mengapa summit diadakan. Setiap harinya diisi dengan kegiatan kolaboratif, feedback pertanyaan, dan komunikasi personal. Semua hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengimplementasikan visi ICT yaitu satu pikiran dan satu suara. Do you think the right activities were planned and executed given the objectives of the intervention? Jawaban : Aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik membantu mencapai tujuan intervensi. Dengan mengumpulkan karyawan dari semua level menunjukkan bahwa organisasi ingin bekerjasama dengan semua orang untuk menjalankan komitmen transformasi dan menjalankan perubahan. Komitmen individu dan kesempatan untuk memberikan feedback mempererat ikatan antara karyawan ICT dan memberi mereka tools yang tepat untuk mengkomunikasikan visi yang baru kepada seluruh anggota organisasi melalui transformasi dan manajemen perubahan.