BAB I PENDAHULUAN
I.1. TUJUAN PEMBELAJARAN I.1.1. Tujuan Instruksi Umum
Agar mahasisiwa/i mampu memahami seluk beluk tata niaga khususnya liberalisasi perdagangan produk pertanian sehingga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
I.1.2. Tujuan Instruksi Khusus 1. Agar mahasisiwa/i mengetahui tentang hukum dan mekanisme satu harga. 2. Agar mahasiswa mengetahui tentang globalisasi dan perdagangan internasional.
3. Agar mahasiswa mengetahui tentang factor-factor pendorong globalisasi industry. 4. Agar mahasiswa mengetahui tentang perdagangan dan pemasaran internasional.
5. Agar mahasiswa mengetahui tentang tahap-tahap perusahaan yang beroperasi di
pasar dunia. 6. Agar mahasiswa mengetahui tantang alasan-alasan go internasional. 7. Agar mahasiswa mengetahui tentang asper-aspek analisis pasar internasional. 8. Agar mahasiswa mengetahui sterategi memasuki pasar internasional. 9. Agar Agar
maha mahasi sisw swaa
meng menget etah ahui ui
tent tentan ang g
hamb hambat atan an-h -ham amba bata tan n
dala dalam m
bisn bisnis is
internasional. 10. Agar mahasiwa mengetahui tentang efek tarif bea masuk terhadap penetrasi pasar. 11. Agar Agar mahasi mahasiswa swa menget mengetahui ahui tentan tentang g kebija kebijakan kan harga, harga, produk produk dan distri distribus busii
internasional.
I.3. LATAR BELAKANG MASALAH Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
1
Dewasa ini, kata globalisasi globalisasi begitu sering disebut orang, baik dalam forum formal maupun informal. informal. Segala hal acap kali dikaitkan dikaitkan dengan globalisasi. globalisasi. Di Indonesia, Indonesia, datang era globai globaisas sasii telah telah memuncu memunculka lkan n serang serangkai kaian an diskus diskusii mengena mengenaii kesiap kesiapan an bangsa bangsa ini menyambut menyambut globalisasi globalisasi.. Memang Memang benar, globalisasi globalisasi tidak dapat dihindari, dihindari, tetapi harus dihadapi dengan sikap professional. Kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi dan transfortasi seakan-akan membuat membuat dunia akan menjadi semakin sempit. Perjalanan Perjalanan dari satu Negara ke Negara lain dapat dapat ditemp ditempuh uh dengan dengan waktu waktu yang yang singkat singkat.. Ditemu Ditemukan kannya nya intern internet, et, memung memungkin kinkan kan terjadinya informasi antar Negara dalam hitungan menit atau bahkan detik. Digunakannya sateli satelitt dala dala berkom berkomuni unikas kasi, i, menjad menjadika ikan n pembic pembicara araan an intern internasi asional onal seakan seakan menjad menjadii pembicaraan local. Dunia akan menjadi tanpa batas. Dunia telah berubah menjadi sebuah desa global (global village). Dalam beberapa tahun terakhir ini, pasar barang dan uang dunia tengah menggalami proses proses globalisasi globalisasi yang sangat cepat. Perekonomian Perekonomian antar Negara menjadi semakin saling saling terintegrasi dan terkait. Pasar dunia disebut terintegrasi (integrated) bilamana suatu asset yang sama dijual denag harga yang relative sama pula diberbagai Negara. Kebalikanya adalah pasar yang tersegmentasi (segmented), dimana harga asset yang identik berbeda secara cukup signifikan. Banyak factor yang yang menyebabkan tersegmentasinya pasar dunia, termasuk didalamnya adalah biaya transaksi, peraturan pemerintah (misalnya bea masuk barang impir, perbedaan tarif pajak), hambatan imformasi, immobilitas sumber daya manusia, dan sebagainya. Integrasi perdagangan di pasar barang dan jasa selain dipicu oleh adanya tren global kearah kearah pereko perekonom nomian ian pasar pasar bebas, bebas, juga juga sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh lahir lahirnya nya kerja kerja sama sama ekonomi ekonomi regional regional (misalnya (misalnya APEC-Asia APEC-Asia Pasific Pasific Economic Economic Cooperation, Cooperation, NAFTA-North NAFTA-North American Free Trade Agreement, EU-European Union) dan organisasi perdagangan dunia (WTO-W (WTO-Worl orld d Trade Trade Organi Organizat zation ion)) yang yang mendor mendorong ong setiap setiap Negara Negara anggota anggotanya nya untuk untuk melonggarkan atau bahkan atau bahkanmenghilangkan hambatan-hambatan perdagangan intern internasi asiona onal. l. Ekspan Ekspansi si perusa perusahaa haan-p n-peru erusah sahaan aan
multin multinasi asional onal ke barbag barbagai ai Negara Negara,,
khus khusus usny nyaa ke Negar Negaraa yang yang seda sedang ng berk berkem emba bang, ng, juga juga memp memper erce cepat pat pros proses es inte integas gasii perdagangan dunia. Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
2
Hasrat perusahaan untuk selalu memperluas pasar, juga turut mempergencar proses globalisasi. Tentunya keinginan ini harus diimbangi dengan penelaahan ulang terhadap formul formulasi asi strate strategi gi perusa perusahaan haan.. Kenich Kenichii Ohmae Ohmae (1990) (1990) menyat menyatakan akan bahwa bahwa dalam dalam era globalisasi, dimana perekonomian antar Negara menjadi semakin terkait perusahaan perlu lebih serius memperhatikan asfek mata uang (currency) dan Negara (country), disamping memperhitungkan aspek pelanggan (costumer), persaingan (competition), dan perusahaan (company), dalam proses perumusan sterategi usahanya. Perus Perusaha ahan n yang yang berm bermai ain n di bisn bisnis is glob global al haru haruss memp memper erti timb mban angka gkan n resi resiko ko perusahan perusahan kurs mata uang dalam setiap pengambilan keputusan strategisnya. strategisnya. Semakin meraknya perdagangan internasioanal dan investasi ke manca Negara, telah membuat kurs mata uang yang semakin volatile. Perusahaan harus mampu menetralisir volatilitas untuk mengur menguragi agi resiko resiko usahany usahanya. a. Oleh Oleh karena karena itu, itu, setian setian keputus keputusan an untuk untuk memasu memasuki ki pasar pasar intern internasi asiona onall perlu perlu memper memperhit hitung ungkan kan volati volatilit litas as kurs kurs mata mata uang uang setiap setiap Negara Negara tujuan tujuan investasi. Selain itu, manajemen perlu juga untuk menempuh upaya-upaya pengamanan untu untuk k meng menghi hind ndar arka kan n diri diri dari dari resi resiko ko peru peruba baha han n kurs kurs mata mata uang uang,, misa misaln lnya ya denga dengan n melakukan hedging, netting, pembelian opsi, dan sebagainya. Aspek Aspek Negara Negara perlu perlu dipert dipertimb imbangk angkan an karena karena sangat sangat mempen mempengar garuhi uhi eksist eksistens ensii perusahaan dalam jangka panjang. Strategi mendekati pelanggan harus didukung dengan analis analisis is menyel menyeluru uruh h mengena mengenaii prosfe prosfek k pasar pasar (volum (volumee dan pertum pertumbuha buhanny nnya), a), resiko resiko polotik,kom polotik,kompetis petisii dengan perusahaan perusahaan local, local, keselarasan keselarasan dengan strattegi strattegi pembangunan negara tuan rumah, kemungkinan timbulnya komplik karena perbedaan orientasi produk atau atau jasa jasa yang yang ditawa ditawarka rkan n dengan dengan selera selera dan kebiasa kebiasaan an kon konsum sumen en diberb diberbaga agaii pasar pasar internasional.
BAB II LIBERALISASI PERDAGANGAN PRODUK PERTANIAN Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
3
II.1. HUKUM SATU HARGA
Hukum satu harga menjelaskan hubungan antara nilai tukar dan harga komoditas. Hukum ini menyatakan menyatakan bahwa komoditas komoditas yang sama akan memiliki memiliki harga yang (relative) (relative) sama pula, meskipun dijual ditempat yang berbeda. Adanya perbedaan harga komoditas akan menciptakan peluang untuk melakukan arbitrase. Arbitrase dilakukan dengan membeli komoditas di tempat yang lebih murah dan menjualnya di tempat yang lebih mahal. Adanya arbitrase pada akhirnya akan menaikkan harga komoditas ditempat yang lebih murah dan menurunkan harga di tempat yang lebih mahal. Pada akhirnya, harga-harga komoditas diberbagai tempat akan relative sama. Setiap perbedaan harga komoditas hanya disebabkan oleh adanya biaya transportasi, proteksi dan biaya-biaya transaksi lainnya. Prinsip Prinsip utama pasar persaingan persaingan menyatakan menyatakan bahwa harga akan menjadi menjadi sama antar dua pasar jika biaya transaksi dan biaya pengiriman barang dan jasa antar pasar tidak ada. Apabil Apabilaa terdapa terdapatt dua pasar pasar dalam dalam dua Negara Negara yang yang berbed berbeda, a, harga harga barang barang mungki mungkin n ditetapkan dalam unit mata uang yang berbeda, tetapi harga produk yang sama pada kedua pasar yang berbeda tersebut akan sama. Sebagai contoh, apabila harga apel di amerika serikat diberi notasi PAS dan nilai tukar spot dolar dolar per poundsterling poundsterling dinyatakan dinyatakan dengan S($/t) S($/t) maka harga apel di amerika amerika serikat adalah :
PAS = S(US$/t) x P1
(6.1)
Misal PAS/kg =t2,50 =t2,50 dan S(US$/ S(US$/t) t) =$1,70, =$1,70, maka maka PAS/kg adalah $4,25. Apabila harg hargaa apel apel di amer amerik ikaa seri serikat kat $5,0 $5,00/ 0/kg kg maka maka terc tercip ipta ta pelu peluan ang g utuk utuk memp memper erol oleh eh keuntungan, yaitu dengan membeli apel di inggris dan menjualnya di amerika serikat. Untuk setiap kilogram apel, arbitrator akan memperoleh keuntungan $0,75 dikurangi biaya transa transaksi ksi.. Arbit Arbitras rasee akan akan terus terus berlan berlangsu gsung ng sampai sampai harga harga apel di inggri inggriss dan amerik amerikaa serikat menjadi(relative) sama.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
4
Deng Dengan an
demi demiki kian an
dapa dapatt
disi disimp mpul ulka kan n
bahw bahwaa
jika jika
arbi arbitr tras asee
inte intern rnas asio iona nall
menggunakan menggunakan hukum satu harga, maka kurs dalam negeri dan barang domestic akan sama dengan dengan kurs dalam dalam negeri dan barang barang luar negeri. negeri.
Dengan Dengan kata lain, lain, unit mata uang
domestic setiap Negara akan mempunyai daya beli yang sama. Karena itu, jika satu dolar dapat dipakai untuk membeli satu bungkus roti di amerika serikat, maka satu dolar tersebut harus dapat dipakai untuk membeli satu bungkus roti yang sama di inggris. Berdasarkan peristiwa diatas, valuta asing akan berubah berdasarkan perbedaan inflasi domestic dan luar negeri. Hubungan ini dikenal dengan istilah purchasing power parity (PPP). Salah satu contoh penggunaan hukum satu harga adalah hamburger standard yang digunakan oleh Big Mac. Dianggap bahwa harga Big Mac identik di setiap Negara (didasarkan (didasarkan pada daftar Big Mac). Sebagai contoh, harga Big Mac di Thailand Bath 48, dan harga Big Mac yang sama di amerika serikat adalah $2,30. Hal ini menunjukkan kurs paritas daya beli sebesar :
Bath 48/$2,30 = Bath 20,87/$
Dari data survey survey diperoleh diperoleh bahwa kurs actual antara kedua Negara Negara tersebut diatas diatas adalah Bath 25,3/$. Karena itu Bath Thailand mengalami undervalued sebesar ;
Bath 48/$2,30 = Bath 20,87/$
II.1.1. Strategi Satu Harga (Harga Tunggal)
Dalam Dalam stra strate tegi gi ini, ini, peru perusa saha haan an memb membeba ebank nkan an harg hargaa yang yang sama sama pada pada seti setiap ap pelanggan yang membeli produk dengan kualitas dan kuantitas yang sama pada kondisi yang sama pula (termasuk syarat penjualannya sama). Strategi ini sering di jumpai pada perusahaanperusahaan-perus perusahaan ahaan yang melakukan distribusi distribusi massa dan penjualan penjualan massa. massa. Tujuan Tujuan stra strate tegi gi ini ini adal adalah ah untu untuk k memp memper ermu muda dah h kepu keputu tusa san n pene peneta tapa pan n harg hargaa dan dan untu untuk k mempertahankan goodwill serta menjalin hubungan baik dengan semua pelanggan (tak satupun pelanggan yang mendapatkan harga khusus atau dianggap lebih penting daripada
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
5
pelanggan yang lain). Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi guna melaksanakan strategi ini, diantaranya : 1. Perlu adanya adanya analisis analisis secara secara terperi terperinci nci mengenai mengenai posisi posisi perusahan perusahan dan struktur struktur biaya biaya bila dibandingkan dengan industry secara keseluruhan. 2. Dibutu Dibutuhka hkan n inform informasi asi yang berkaitan berkaitan dengan variabi variabilit litas as harga harga pada pada penawar penawaran an harga yang sama pada setiap orang. 3. Perlu pemaham pemahaman an atas skala skala ekonomis ekonomis yang yang tersedia tersedia bagi bagi perusahaa perusahaan. n. 4. Dibutuhkan Dibutuhkan informas informasii tentang tentang harga kompotiti kompotitif, f, yaitu harga harga yang sanggup sanggup dibayar dibayar oleh pelanggan.
Hasil Hasil yang yang dihara diharapka pkan n dari dari implem implementa entasi si strate strategi gi satu satu harga harga mellip melliputi uti 4 aspek aspek pokok yaitu ; 1. Biaya penjualan penjualan dan biaya administr administrasi asi yang yang semakin semakin menurun menurun.. 2. Marg Margin in lab labaa yang yang kons konsta tan. n. 3. Image Image pelangg pelanggan an yang yang baik terha terhadap dap perus perusaha ahaan. an. 4. Pertum Pertumbuha buhan n passe passerr yang yang stabil stabil..
II.2. GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN DUNIA
Dunia kini menghadapi era baru yang ditandai dengan kecendrungan globalisasi dunia sebagai akibat semakin banyaknya Negara yang melaksanakan liberalisasi / reformasi ekonomi ekonomi yang yang ditunj ditunjang ang pula pula dengan dengan majuny majunyaa teknol teknologi ogi komuni komunikas kasii dan transf transfort ortasi asi.. Globallisasi sendiri mengandung pengertian bahwa setia Negara, bahkan setiap bisnis dan perusahaan, perusahaan, menghadapi persaingan persaingan global, global, baik secara langsung langsung maupun tidak langsung. langsung. Globalisasi telah mengubah secara drastic pola produksi dari perusahaan multinasional yang semula berupaya memproduksi semua kebutuhannya menjadi spesialisasi produksi, yaitu yaitu hanya memproduksi memproduksi komponen atau begian tertentu tertentu saja, sedangkan komponen atau bagian bagian lainnya lainnya diproduksi diproduksi oleh perusahaan-p perusahaan-perusah erusahaan aan lainnya lainnya yang bertindak sebagai sebagai pemasok sehingga terjadi internasionalisasi produk (Sastrowardoyo, 1994).
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
6
Sejalan dengan adanya perubahan tersebut, kerja sama multilateral dan regional semakin banyak dikembangkan guna mengantisifasi perkembangan yang sedang dan alan terjadi. Wujud kerja sama yang ada antara lain : 1. Kerja sama sama multilater multilateral al dalam rangka rangka putaran Uruguay Uruguay Kesepakatan GATT (General Agreement On Tariff and Trade) tanggal 15 april 1994 mengha menghasil silkan kan keputus keputusan an penting penting menyan menyangkut gkut pembent pembentukn ukn WTO (World (World Trede Trede Organi Organizat zation ion)) pada pada tangga tanggall 1 januar januarii 1995 dan rencan rencanaa libera liberalis lisasi asi perdaga perdaganga ngan. n. Keha Kehadi dira ran n WTO WTO yang yang seka sekali ligu guss juga juga meng mengga gant ntik ikan an GATT GATT dan dan libe libera rali lisa sasi si perdagangan menghadirkan beberapa menfaat besar, terutaman pasar atas produk yang dihasilkan setiap Negara. Dunia usaha juga dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitsnya, agar dapat bersaing dengan produk sejenis dan produk substitusi di seluruh penjuru dunia. 2. Kerja Kerja sama sama regi regiona onall Ada beberapa jenis kerja sama regional yang berkembang, diantaranya : a.
Masyarakat Eropa (E (Euro uropea pean Co Community)
Kerj Kerjaa sama sama ini ini bertu bertuju juan an untuk untuk meng menghap hapus uska kan n hamaba hamabata tan-h n-ham amba bata tan n tekni teknis, s, perpajakan, dan fisik pembatas terhadap pergerakan bebas orang, barang, modal, dan jasa antar Negara-negara anggotanya mulai akhir tahun 1992. b.
NAFTA (N (North Am America Fr Free Tr Trade Ar Area)
Pembentukan Pembentukan NAFTA diawali diawali degan ditanda tanganinya tanganinya perjanjian perjanjian perdagangan perdagangan bebas antara Amerika Serikat dengan Kanada pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1991 perjanjian tersebut diperluas juga dengan Meksiko. NAFTA dibentuk dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efisiensi sect sector or indu indust stry ry mela melalu luii
inte integr gras asii
dan dan
pema pemanf nfaa aata tan n
skal skalaa
ekon ekonom omii
sert sertaa
meningkatkan investasi asing di Negara-negara anggotanya. c.
APEC PEC (Asia Asia pasi pasipi picc Econo conomi micc Coor Coorpe perrati ation) on)
APEC APEC didiri didirikan kan pada pada bulan bulan Novemb November er 1989 dan memili memiliki ki 18 negara negara anggot anggotaa (beberapa diantaranya beru bergabung kemudian), dengan tujuan meliberalisasikan perdagangan dan investasi dikawasan tersebut. berdasarkan deklarasi Bogor, akan diciptakan perdagangan yang bebas dan terbuka di kawasan Asia Pasifik pada tahun Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
7
2020. Sasaran waktu untuk anggota ekonomi industry maju adalah tahun 2010, sedangkan untuk ekonomi berkembang pada tahun 2020. d.
AFTA (ASEAN Free Trade Area)
Konferensi tingkat tinggi ASEAN ke IV yang diselenggarakan di Singapura pada bul bulaa Janua Januari ri 1992 1992 anta antara ra lain lain tela telah h meny menyep epak akat atii perj perjan anji jian an meng mengen enai ai CEPT CEPT (Common Effective Preferential Tariff) untuk membentuk AFTA. AFTA sendiri dibentuk bukan sebagai regionalisasi perdagangan tertutup, melainkan agar ASEAN dapat bersaing di pasar global. Hal ini dapat memberikan dampak positif berupa mengalirnya arus investasi asing, baik intra ASEAN maupun di luar ASEAN dan mendorong industry-industri di kawasan ASEAN untuk menempuh orientasi pasar yang lebih besar dan skala ekonomi yang lebih besar dalam kegiatan produksi dan pemasarannya. 3. Kerja sama sama pengembangan pengembangan sub-regional sub-regional antar antar Negara-negara Negara-negara ASEAN ASEAN Indonesia mengembangkan kerja sama ekonomi dengan beberapa Negara ASEAN lainnya, misalnya segitiga pertumbuhan SIJORI (Singapura-Johor-Riau): kerja sama pengembangan wilayah Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh dengan daerahdaerah tertentu di Malaysia dan Thailand.
II.3. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG GLOBALISASI INDUSTRI
Menurut Yip (1994), factor-factor yang mendorong globalisasi industry (industry globalization drivers) terdiri atas : 1. Marke Markett dri drive vers rs
Factor Factor ini tergan tergantun tung g pada pada berbaga berbagaii asfek, asfek, di antara antaranya nya perila perilaku ku kon konsum sumen, en, struktur saluran distribusi, dan sifat pemasaran industry yang bersangkutan. Ada beberapa perubahan yang terjadi dalam market drivers, yaitu : a.
Pend Pendap apat atan an per kapit kapitaa bebe bebeap apaa Nega Negara ra mulai mulai manya manyama maii Nega Negara ra-n -neg egar araa
industry, misalnya GNP Hong Kong mendekati GNP Selandia Baru dan GNP Jepang menyusul GNP Amerika serikat.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
8
b. b.
Konv Konver erge gens nsii gaya gaya hidup hidup dan seler selera, a, misal misalny nyaa McDo McDona nald ld’s ’s di Paris Paris dan
Peerier di Amerika Serikat. c.
Sema Semaki kin n menin meningk gkat atny nyaa arus arus wisat wisataw awan an dan dan perja perjala lanan nan yang yang pada pada gil gilir irann annya ya
menciptakan konsumen global. d.
Organi Organisas sasi-o i-orga rganis nisasi asi mulai mulai berper berperila ilaku ku sepert sepertii pelang pelanggan gan global global..
e.
Pert Pertum umbu buha han n salur saluran an dist distri ribu busi si glob global al dan dan regio regiona nall semak semakin in pesa pesat. t.
f.
Pemb Pemben entu tuka kan n mere merek k glob global al,, sepe sepert rtii coca coca-c -col ola, a, Lev Levi’ i’s, s, Mar Marlb lbor oro. o.
g.
Teka Tekana nan n untuk untuk men menge gemb mban angk gkan an peri perikl klan anan an glo globa bal. l.
2. Cost Cost Dri Drive vers rs
Cost Cost driver driverss tergan tergantun tung g pada aspek aspek ekonom ekonomii dunia dunia bisnis bisnis.. Ada beberap beberapaa perubahan yang terjadi dalam cost drivers, diantaranya: a.
Berl Berlanj anjut utny nyaa tek tekana anan n unt untuk uk menc mencap apai ai skal skalaa eko ekonom nomis is..
b. b.
Inov Inovas asii tekn teknol olog ogii yang yang sema semaki kin n cep cepat at..
c.
Kemajuan da dalam tr transportas.
d.
Munc Mu ncul ulny nyaa NIC (Newl (Newly y Indus Industr tria iali lizi zing ng Countr Countrie ies) s) denga dengan n kapabi kapabili lita tass yang
produk produkti tiff dan biaya biaya tenaga tenaga kerja kerja yang yang murah, murah, misaln misalnya ya China, China, Taiwan, Taiwan, dan Thailand. e.
Meni Meningk ngkat atny nyaa biaya biaya peng pengem emba banga ngan n produk produk sec secar araa relat relativ ivee terha terhada dap p market market
life. 3. Governm Government ent drivers drivers
Government Government drivers drivers tergantung tergantung pada tindakan tindakan pemerintah pemerintah dan factor-fakt factor-faktor or berikut: a.
Pengura urangan gan hambatan tarif
b. b.
Peng Pengur uran anga gan n ham hambat batan nonnon-ttari arif, misal isalny nyaa Jepan epang g yang ang kini kini sem semakin akin
membuka pesannya. c.
Pemb Pemben entu tuka kan n blokblok-bl blok ok perda perdaga ganga ngan, n, sepe sepert rtii pasar pasar tuung tuungga gall Eropa, Eropa, AFTA AFTA,,
NAFTA. d.
Ber Berkur kurangn angny ya per peranan anan pem pemeri erintah ntah sebag ebagai ai prod produ usen sen dan dan pel pelangg anggan an,,
misalnya denasionalisasi beberapa industry di Eropa.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
9
4. Compot Compotit itive ive drivers drivers
Competitive drivers terganung pada tindakan para pesaing. Beberapa perubahan yang mempengaruhi competitive drivrs meliputi: a.
Peningkatan level perdag dagangan dun dunia.
b. b.
Sema Semaki kin n bany banyak ak Negar Negaraa yang ang menj menjad adii key key comp compet etiitive ive bat battleg tlegro roun unds ds,,
misalnya munculnya Jepang sebagai lead country. c.
Sema Semaki kin n ber berta tamb mbah ahny nyaa jum jumla lah h per perus usah ahaa aan n yng yng dimi dimili liki ki oleh oleh piha pihak k asi asing. ng.
d.
Munc Mu ncul ulny nyaa pesai pesaing ng baru baru yan yang g menja menjadi di pesa pesain ing g globa global, l, teru teruta tama ma peru perusa saha haan an
Jepang dalam industry otomotif dan elektronik. e.
Tumb Tu mbuh uhny nyaa jari jaring ngan an glob global al yan yang g meny menyeb ebab abka kan n seti setiap ap Neg Negar araa dapat dapat sal salin ing g
tergantung dalam industry-industri tertentu, misalnya dalam industry elektronik. f.
Sema Semaki kin n banya banyakn knya ya peru perusa saha haan an yang yang bers bersif ifat at glob global ally ly-c -cen ente tere red, d, misa misaln lnya ya
fasilitas produksinya tersebar di beberapa Negara. g.
Sema Semaki kin n berta bertamb mbah ahny nyaa pemb pemben entu tuka kan n glob global al str strat ateg egic ic all allia ianc nces es..
5. FaktorFaktor-fak faktor tor lain lain
Factor-faktor lain yang juga menjadi pemicu globalisasi g lobalisasi industry antara lain: a.
Revolusi usi da dalam in informasi da dan kom komu unik nikasi
b.
Globali alisasi pasar-pasar financi ncial
c.
Penyemp empurn urnaan dal dalam bis bisnis travel.
II.4. PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMASARAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional dan pemasarn internasional merupakan bagian dari bisnis internasional. Dalam ilmu ekonomi perdagangan internasional sering kali dikaitkan dengan kegitan ekspor impor, valuta asing, serta neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Dala Dalam m kait kaitan anny nyaa denga dengan n pema pemasa sara ran n inte intern rnas asio iona nal, l, maka maka dasar dasar ekono ekonomi mi teor teorit itis is p per erda daga ganga ngan n inte intern rnas asio iona nall memb member erik ikan an pema pemaha hama man n dasar dasar meng mengap apaa suat suatu u Negar Negaraa berda berdagang gang dengan dengan Negara Negara lain, lain, dan karenan karenanya ya member memberika ikan n pemaham pemahaman an bagi bagi pemasa pemasar r internasion internasional al mengenai mengenai kebijakan kebijakan perdagangan perdagangan luar negeri suatu suatu Negara. Negara. Perdagangan Perdagangan Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
10
internasion internasional al juga umumnya merupakan langkah pertama pertama bagi suatu perusahaan perusahaan untuk memasuki arena internasional. Sementara itu yang dimaksud dengan pemasaran internasional adalah penerapan konsep, konsep, prinsip,akt prinsip,aktivita ivitass dan proses manajemen manajemen pemasaran pemasaran dalam rangka menyalurka menyalurkan n b bar aran ang g atau atau jasa jasa peru perusa sahaa haan n ke kon konsu sume men n di berb berbag agai ai Nega Negara ra demi demi terc tercapa apain inya ya keuntun keuntungangan-keun keuntun tungan gan terten tertentu. tu. Yang membed membedakan akannya nya dengan dengan pemasa pemasaran ran domest domestic ic hanyala hanyalah h pemasa pemasarr mengha menghadi di lingku lingkungan ngan yang yang asing asing dengan dengan polit politik, ik, regula regulasi, si, bud budaya aya persa persaing ingan an dan kon konsum sumen en setemp setempat at yang yang berbeda berbeda dengan dengan lingkun lingkungan gan tempat tempat tingga tinggall pemas pemasar ar yang yang bersan bersangku gkutan tan.. Pemasa Pemasaran ran intern internasi asional onal sering sering kali kali dikabu dikaburka rkan n dengan dengan pemasaran asing yang berarti kegiatan pemasaran di lingkungan yang berbeda dengan lingkungan asalnya. Yang dimaksud dengan asing disini adalah anggapan tingkat kebiasaan dari dari asal asalny nya. a. Dari Dari defi defini nisi si ini ini sebe sebena narn rnya ya pemas pemasar aran an asin asing g hany hanyaa berb berbed edaa deng dengan an pemasaran internasional dalam hal lokasi perusahaan pemasar yang berbeda di luar negeri.
II.5. TAHAP-TAHAP PERUSAHAAN YANG BEROPERASI DI PASAR DUNIA
Paling tidak ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh suatu perusahaan yang beroperasi di pasar dunia yaitu : 1. Perusahaan Perusahaan domestic, domestic, yaitu perusahaan perusahaan yang memfokuskan memfokuskan operasi dan strateginy strateginyaa pada pasar, pemasok dan pesaing domestic. Pada tahap ini manajemen perusahaan masih memandang pasar domestic padat dengan peluang serta jauh lebih aman. Hal ini dapat dimungkinkan karena pasar domestic belum dimasuki oleh perusahaan asing. 2. Perus Perusaha ahaan an inte intern rnas asio iona nal, l, yait yaitu u peru perusa saha haan an yang yang mela melaya yani ni pasa pasarr dome domest stic ic di negaranya sendiri dan pasar nasional di Negara lain. Atau dengan kata lain kegiatan pemasaran perusahaan yang melewati batas-batas Negara. Istilah sehari-sehari untuk per perus usah ahaa aan n
inte intern rnas asio ional nal
adal adalah ah
perus perusah ahaan aan
ekspor eksporti tir. r.
Peru Perusa saha haan an
domes domesti ticc
berkembang menjadi perusahaan internasional karena merasa pasarnya di dalam negeri sedikit demi sedikit digerogoti oleh perusahaan asing dan mulai memandang adanya pelua peluang ng yang yang menari menarik k dipasa dipasarr intern internasi asiona onal. l. Namun Namun orient orientasi asi bisnis bisnisnya nya bersif bersifat at etnosentris yakni memandang operasi domestic sebagai aktivitas primer sedangkan Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
11
oper operas asii inte intern rnas asio ional nal sebag sebagai ai aktiv aktivit itas as seku sekund nder er.. Mo Moti tiva vasi siny nyaa terj terjun un kepa kepasa sar r inte intern rnas asio iona nall
pun pun
masi masih h
sema semata ta-m -mat ataa
mele melemp mpar ar
kele kelebi biha han n
prod produk uksi si
atau atau
memperpanjang daur hidup produk perusahaan. Keputusan-keputusan yang diambil mana manaje jeme men n dala dalam m pema pemasa sara ran n inte intern rnas asio iona nall dila dilanda ndasi si oleh oleh nila nilaii-ni nila laii buday budaya, a, pengalaman dan pengetahuannya sendiri. Untuk menangani aktivitas internasionalnya itu maka perusahaan perusahaan internasion internasional al biasanya biasanya membentuk membentuk divisi divisi internasion internasional al dalam struktur organisasinya yang sifat pengambilan keputusannya adalah sentralisasi. 3. Perusa Perusahaan haan multi multinas nasiona ional, l, yaitu yaitu perusa perusahaa haan n yang yang menjua menjuall produkn produknya ya ke banyak banyak Neg Negar araa yang yang seti setiap ap Negar Negaraa dipe diperl rlak akuk ukan an sebag sebagai ai pasa pasarr ters tersen endi diri ri.. Peru Perusa sahaa haan n intern internasi asiona onall memasu memasuki ki tahap tahap ini karena karena mulai mulai menyad menyadari ari bahwa bahwa setiap setiap Negara Negara membutuhkan penanganan yang berbeda agar operasi perusahaan disana dapat sukses. 4. Perusahaan Perusahaan global atau transnasio transnasional, nal, yaitu perusahaan perusahaan yang memperlakukan memperlakukan dunia sebagai satu pasar.
Berikut ini merupakan langkah memasuki pasar pa sar internasional :
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
12
II.6. ALASAN-ALASAN UNTUK GO INTERNATIONAL
1. Proaktif a.
Untu Untuk k mem mempe pero role leh h man manfa faat at-m -man anfa faat at tert terten entu tu.. Den Denga gan n mem memin inda dahk hkan an pabr pabrik ik
ke luar negeri maka perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja murah, lebih dekat denagan denagan sumber bahan baku, memperoleh memperoleh tanah yang lebih murah, dapat menikmati kemudah kemudahan-k an-kemu emudah dahan an yang yang diberi diberikan kan pemeri pemerinta ntah h suatu suatu Negara Negara yang yang berupa berupaya ya menarik investor dari luar negeri serta serta dapat memperoleh memperoleh keuntungan dari fluktuasi valuta asing. b. b.
Per Perusah usahaa aan n memi memilliki iki prod produk uk yan yang g uni unik, yan yang g sum sumber ber-sum -sumbe bern rny ya tida tidak k ada
dinegara lain. c.
Perusahaan ingin memnfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi sehingga dapat menjangkau konsumen internasional secara lebih mudah. d.
Untuk me menin ningkat katkan pe penga ngaruh politik pe perusa usahaa haan
e.
Untu Untuk k mem mempe pero role leh h pel pelua uang ng rise risett mis misal alny nyaa men mengu guji ji prod produk uk di pasa pasarr asi asing ng..
2. Reaktif a.
Per Perusah usahaa aan n meng mengha hada dapi pi anc ancam aman an aka akan n kehi kehillanga angan n pasa pasarr di kan kanda dang ng sen sendi diri ri
karena diserbu berbagai perusahaan asing dengan produk-produknya yang bermutu tinggi dan dan bernilai lebih b.
Perusahaan mengalami ami overprodu oduksi sehingg ngga kelebi ebihanny nnya dip dipasarkan
keluar negeri c.
Untu Untuk k men menga gata tasi si penu penuru runa nan n pen penju jual alan an akib akibat at peng pengar aruh uh peru perusa saha haan an vari variab able le
demografi di dalam negeri, misalnya pertumbuhan penduduk yang melambat d.
Untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas
e.
Untuk me mengu ngurang angi ke ketergan gantunga ngan pa pada sa satu pa pasar sa saja
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
13
II.7. ASPEK-ASPEK ANALISIS PASAR INTERNASIOANAL
Setiap Setiap perusa perusahaa haan n yang yang melakuk melakukan an pemasa pemasaran ran intern internasi asiona onall akan akan mengha menghadapi dapi lingkungan ekonomi yang berbeda-beda di setiap negar yang dimasuki. Dewasa ini semakin banya banyak k bermun bermuncul culan an pasar pasar dan pesain pesaing g global global yang yang bisa bisa menjad menjadii peluan peluang g sekali sekaligus gus tantangan bagi pemasar internasional. Menurut koegan (1995) ada 5 perubahan mendasar yang telah terjadi dalam beberapa decade yang lalu yaitu : a. Perpin Perpindah dahan an modal modal telah telah mengam mengambil bil alih alih peranan peranan perdaganga perdagangan n sebagai sebagai driving driving force perekonomian dunia. b. Aspek Aspek produks produksii mulai mulai dapat dapat terlep terlepas as dari dari aspek aspek ketenag ketenagake akerja rjaan. an. Hal ini dapat dilihat pada kenyataan bahwa meskipun jumlah tenaga kerja dalam sector industry dan perta pertania nian n cender cenderung ung konstan konstan atau atau bahkan bahkan mengal mengalami ami penurun penurunan, an, tetapi tetapi jumlah jumlah produksi tetap meningkat. c. Produk Produksi si primer primer tidak lagi lagi mendom mendomina inasi si ekonom ekonomii indust industry. ry. Adanya penurunan penurunan secara drastis dalam harga bahan mentah tertentu(misalnya minyak bumi) tidak akan menyebabkan depresi ekonomi dunia. d. Makro ekonomi ekonomi sebagai pengendal pengendalii ekonomi tidak tidak lagi pada tingkat tingkat Negara tetapi tetapi berkembang pada tingkat ekonomi dunia e. Kont Kontes es sela selama ma 75 tahu tahun n anta antara ra kapi kapita tali lism smee dan dan sosi sosial alis isme me tela telah h bera berakh khir ir.. Keberhasila Keberhasilan n yang nyata dari system kapitalis dibandingkan dibandingkan model komunis yang terken terkendal dalii dan terpus terpusat at telah telah menyeb menyebabka abkan n runtuh runtuhnya nya komuni komunisme sme sebaga sebagaii sebuah sebuah model mengorganisasi kegiatan ekonomi dan sebagi sebuah ideology. Ada beberapa informasi mengenai lingkungan makro ekonomi yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan mengembangkan strategi pemasaran untuk memasuki memasuki suatu suatu Negara tertentu tertentu diantarany diantaranyaa karakterist karakteristik ik pasar (pertumbuhan (pertumbuhan serta serta distribus distribusii populasi populasi dan pendapatan), pendapatan), neraca pembayaran, pembayaran, pola perdagangan perdagangan barang dan jasa, pola konsumsi dan perkembangan perkembangan pasar.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
14
Tahap-tahap perkembangan pasar dapat diklasifikasikan menjadi 5 kategori yaitu : 1. Kasus keranjang keranjang yaitu yaitu sebuah Negara dengan masalah masalah ekonomi, ekonomi, social dan politik politik yang sangat serius sehingga Negara tersebut tidak menarik untuk investasi dan operasi 2. Negara berpenghasi berpenghasilan lan rendah atau Negara pra-industr pra-industrii yaitu Negara-negara Negara-negara yang memiliki GNP per kapita kurang dari $400 pada tahun 1992. Diantaranya Bangladesh dan India. 3. Negara Negara berpeng berpenghas hasila ilan n meneng menengah ah bawah bawah atau atau Negara Negara berkem berkembang bang yaitu NegaraNegaranegara yang memiliki GNP perkapita antara $400 dan kurang dari $2,000 ditahun 1992. Diantaranya Polandia, Cile, Fiji, Irak dll 4. Negara berpenghasil berpenghasilan an menengah menengah atas atau atau Negara Negara industry industry baru yaitu yaitu NegaraNegaranegara yang mempunyai GNP antara $2,001 dan $12,000 perkapita pada tahun 1992 diantaranya Hongaria, Iran, Arab Saudi dll 5. Negara Negara berpeng berpenghas hasil ilan an tinggi tinggi atau yang yang kerapka kerapkali li dikena dikenall dengan dengan Negara Negara maju, industry, pasca industry atau dunia pertama yaitu Negara-negara yang mamiliki GNP diatas diatas $12,000 $12,000 perkapi perkapita, ta, dianta diantaran ranya ya adalah adalah Amerik Amerikaa serika serikat, t, Kanada, Kanada, Jepang, Jepang, Singapura,Hongkong, Belgia, Jerman, Perancis, Italia, Inggris, Australia,Kuwait, Uni emirat arab,dll
Sem Sement entara ara
itu
lingk ingkun unga gan n
mikr ikroeko oekono nom mi
merup erupak akan an
ling lingku kung ngan an
yang ang
mempeng mempengaru aruhi hi kepent kepenting ingan an produk produk dan atau atau pasar pasar sebuah sebuah perusa perusahaa haan. n. Pada Pada dasarn dasarnya ya lingkungan mikroekonomi menyangkut aspek persaingan yang bisa berasl dari 3 sumber utama yaitu bisnis lokal, perusahaan lainnya dalam Negara yang sama dan perusahaan luar negeri negeri.. Setiap Setiap pesain pesaing g yang yang berbeda berbeda dapat dapat berupay berupayaa memenuh memenuhii jenis jenis permi perminta ntaan an yang yang berlainan yaitu ; a. Existing Existing demand, yaitu yaitu produk yang dibeli dibeli untuk memuaskan memuaskan kebutuhan kebutuhan tertentu tertentu b. b. Late Latent nt dema demand, nd, yait yaitu u situ situas asii dima dimana na kebut kebutuha uhan n tert terten entu tu tela telah h dike diketa tahu huii atau atau diidentif diidentifikasi ikasi tetapi belum ada produk yang ditawarkan ditawarkan untuk memuaskan memuaskan kebutuhan kebutuhan tersebut.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
15
c. Incipi Incipient ent demand, demand, yaitu yaitu suatu suatu kebutu kebutuhan han yang yang diperk diperkira irakan kan akan akan muncul muncul apabila apabila konsumen menyadarinya pada suatu saat di masa mendatang. Disamping Disamping itu, persaingan persaingan dapat pula dianalisis dianalisis berdasarkan berdasarkan karakterist karakteristik ik produk. Dalam hal ini produk dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu : 1. Brea Breakt kthr hroug ough h prod produc uct, t, yait yaitu u suat suatu u inova inovasi si unik unik yang yang sifa sifatn tnya ya sang sangat at tekn teknis is.. Contohnya arloji digital, TV warna, komputer palmtop atau pesawat jet. 2. Compet Competit itive ive product, product, yaitu yaitu salah salah satu satu dari dari sekian sekian banyak banyak merek merek yang yang tersed tersedia ia di pasar dan tidak memiliki keunggulan khusus kh usus atas produk-produk yang bersaing.
II.8. STRATEGI MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL
Sangat sulit bagi sebuah perusahaan perusahaan untuk mencoba melayani semua Negara yang ada di dunia yang jumlahnya lebih dari 100 negara. Biasanya sebuah perusahaan (termasuk yang bear sekalipun) akan memulai bisnisnya dari satu atau beberapa Negara. Perlahan tapi pasti baru mengembangkan diri dan mencakup banyak Negara. Dengan demikian, setiap perusahaan memilih Negara yang akan dipilih sebagai pasar sasaran. Pemilihan ini harus didasarkan pada keteria tertentu yang tidak dapat dilakukan secara random. Semua ini dikarenakan dikarenakan adanya keanekaragam keanekaragaman an lingkungan lingkungan politik, hukum, ekonomi dan budaya antar antar Negara Negara.. Pasar Pasar sasara sasaran n akan dipilh dipilh atas atas dasar dasar kesesu kesesuaia aianny nnyaa dengan dengan produk produk dan kemampuan perusahaan. Proses Proses pemili pemilihan han pasar pasar sasara sasaran n dimula dimulaii dengan dengan segmen segmentas tasii pasar, pasar, yaitu yaitu teknik teknik memb membagi agi dan dan menge mengelo lomp mpokk okkan an seti setiap ap Negar Negaraa ke dala dalam m kelo kelomp mpokok-ke kelo lomp mpok ok yang yang homoge homogen. n. Setiap Setiap segmen segmen memili memiliki ki karekt karekteri eristi stik k yang yang relati relative ve sama sama dalam dalam hal daya daya tanggapnya terhadap berbagai aspek strategi pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas lima langkah berikut: 1. Menggambarkan Menggambarkan taksonomi taksonomi pasar untuk untuk mengklasifika mengklasifikasikan sikan pasar dunia. dunia. 2. Mengel Mengelomp ompkkan kkan semua Negara Negara ke dalam dalam kelomp kelompok-k ok-kelo elompo mpok k homogen homogeny y yang yang memiliki karekteristik yang sama, sesuai dengan criteria atau dimensi yang digunakan dalam taksonomi pasar.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
16
3. Menent Menentukan ukan metode metode yang yang secara secara teorit teoritis is paling paling efisie efisien n untuk untuk melaya melayani ni masing masing-masimg kelompok/segmen. 4. Memil Memilih ih kelomp kelompok ok yang yang memili memiliki ki kesesu kesesuaia aian n paling paling tinggi tinggi antara antara kemamp kemampuan uan perusahaan (produk, jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang bersangkutan. 5. Menyesuaikan Menyesuaikan klasifika klasifikasi si ideal diatas dengan dengan hambatan yang dijumpai dijumpai dalam dunia nyata (hambatan hukum dan politik, budaya dan lain-lain).
Apabil Apabilaa telah telah terbent terbentuk uk segmen segmen-se -segme gmen n pasar pasar berdas berdasark arkan an kerite keriteri riaa yang yang dipili dipilih, h, maka maka langkah langkah selanj selanjutn utnya ya dalah dalah memil memilih ih segmen segmen yang yang paling paling sesuai sesuai untuk untuk dilaya dilayani. ni. Pemilihan segmen pasar perlu memenuhi kondisi-kondisi berikut: 1. Dapat Dapat dijangka dijangkau u (accessab (accessable) le) Segmen Segmen pasar pasar yang yang sudah sudah dibent dibentuk uk atau atau direnc direncanak anakan an belum belum tentu tentu semua semua dapat dapat dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Factor penyebabnya antara lain hambatan perda perdagang gangan, an, perila perilaku ku masyar masyaraka akatt terten tertentu, tu, perbed perbedaan aan kebuday kebudayaan, aan, hukum hukum dan sebagainya. 2. Dapat Dapat diukur diukur (meassu (meassureb reble) le) Meskipun perilaku bagian-bagian pasar adalah homogen, tetapi dalam kenyataannya sulit sulit untuk untuk melaku melakukan kan penguku pengukuran ran perbeda perbedaan-p an-perb erbeda edaan an terseb tersebut. ut. kerite keriteria ria dasar dasar pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata, sehingga perbedaannya dapat menjadi lebih jelas. 3. Memberikan Memberikan keuntungan keuntungan (profitabl (profitable) e) Kondisi ini perlu dipenuhi, karena bila tidak, maka akan sia-sia lah segemntasi yang dilakukan. 4. Dapat memberika memberikan n perbedaan maksimum maksimum dalam strateg strategii bersaing. bersaing.
Dalam penentuan cara atau strategi memasuki pasar internasional, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa factor khusus (khas) yang berlaku bagi setiap perusahaan dan industry. Fakor-faktor tersebut meliput: 1. Tujuan perusaha perusahaan an berkaitan berkaitan dengan dengan 3 aspek berikut: berikut: a.
Volu Volume me bisn bisnis is inte intern rnas asio iona nall yan yang g diha dihara rapk pkan an Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
17
b.
Lingkup geografis
c.
Jangk Jangkaa waktu waktu kete keterl rlib ibat atan an perus perusaha ahaan an dala dalam m pemas pemasar aran an inte intern rnas asio ional nal
2. Ukuran atau atau volume penjual penjualan an dan asset perusah perusahaan. aan. 3. Lini produk produk dan sifat produk produk (produk konsumen konsumen atau industry, industry, harga harga renddah atau tinggi, teknologi) yang dihasilkan perusahaan. 4. Persaingan Persaingan dalam dalam pasar pasar di luar negeri. negeri.
Disamping factor-faktor khusus, ada pula beberapa keriteria umum lainnya, diantara lainnya: 1. Juml Jumlah ah pasar pasar Sasaran jumlah pasar yang ingin dimasuki dalam setiap perusahaan sangat bervariasi. Oleh karena itu, metode memasuki pasar internasional yang dapat dipilih juga berbeda beda. beda. Yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan adalah adalah bahwa bahwa setiap setiap metode metode dapat dapat mengha menghasil silkan kan cakupan pasar internasional yang berbeda dan seringkali tidak semua metode dapat diterapkan di setiap Negara. 2. Penetra Penetrasi si dala dalam m pasar pasar Hal ini berkaitan dengan kualitas cakupan pasar, yaitu seberapa besar akses yang dipero diperoleh leh,, apakah apakah mencak mencakup up pasar pasar nasion nasional al suatu suatu Negara Negara secara secara keselu keseluruh ruhan an atau atau hanya meliputi ibukota atau beberapa kota di Negara yang dituju. 3. Umpan balik (feedback) (feedback) dari pasar Semaki Semakin n tinggi tinggi tingkat tingkat keterl keterlibat ibatan an langsu langsung ng perusa perusahaa haan n di suatu suatu Negara Negara maka maka semakin baik informasi pasar yang peroleh. Jadi, metode masuk secara langsung akan member memberika ikan n peluan peluang g lebih lebih besar besar dari dari pada pada metode= metode=met metode ode tidak tidak langsu langsung ng dalam dalam upaya mencari umpan balik dari pasar. 4. Peng Pengal alam aman an Pengala Pengalaman man akan akan semaki semakin n banyak banyak dipero diperoleh leh bila bila suatu suatu perusa perusahaan haan terli terlibat bat secara secara langsung dalam pemasaran internasional. 5. Kendali Kendali (contr (control) ol) Kendali Kendali yang dipegang dipegang perusahaan perusahaan atas pemasaran internasion internasionalnya alnya bervariasi bervariasi dari tidak ada kendali sama sekali hingga kendali sepenuhnya. Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
18
6. Biaya Biaya pemasar pemasaran an increme incrementa ntall Biaya pemasaran incremental incremental adalah biaya tambahan tambahan yang diperlukan diperlukan sehubungan dengan dengan pemili pemilihan han dan pengguna penggunaan an salura saluran n distri distribus busii terten tertentu. tu. Biaya Biaya ini semaki semakin n meningkat meningkat seiring seiring dengan meningkatny meningkatnyaa keterlibat keterlibatan an perusahaan perusahaan dalam pemasaran pemasaran internasional. 7. Kemungk Kemungkina inan n memperol memperoleh eh laba Dalam melakukan evaluasi laba potensial masing-masing masing-masing metode memasuki memasuki pasar internasion internasional, al, factor factor yang perlu diestimasi diestimasi adalah penjualan penjualan dan biaya total jangka panjang yang berrkaitan dengan setiap metode. 8. Persya Persyarat ratan an invest investasi asi Persyaratan investasi yang paling besar adalah pada metode wholly owned foreign subsidiary, karena membutuhkan investasi pabrik, pendanaan persediaan, dan lain-lain. 9. Pesyar Pesyarata atan n admini administr strati ative ve Persya Persyarat ratan an yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan dokumen dokumentas tasi, i, perizi perizinan, nan, maupun maupun waktu waktu yang yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap metode berbeda-beda. 10.
Persyaratan sum sumb ber da daya ma manusi usia ya yang di dibutuhkan
Umum Umumny nyaa sema semaki ki lang langsu sung ng kete keterl rlib ibat atan an suat suatu u peru perusa saha haan an dala dalam m pema pemasa sara ran n internasional, maka tuntutan akan sumber daya manusia yang terlatih dan berwawasan intiernasional semakin besar pula. 11.
Permasalahan di Negara yang dituju
Semakin langsung keterlibatan suatu perusahaan dalam pasar asing yang dimasuki, maka pihak managemennya akan semakin teerlibat dalam permasalahan yang berkaitan dengan pasar yang dituju, sperti perundang-undangan, regulasi, pajak, permasalahan tenaga kerja, dan sebaianya. 12.
Fleksibilitas
Bila perusahaan ingin berada di pasar asing untuk jangka panjang, maka fleksibilitas dalam metode memasuki memasuki pasar internasional internasional merupakan factor yang penting. penting. Adanya Adanya perub perubahan ahan lingku lingkunga nga dan pasar, pasar, serta serta situas situasii dan sasara sasaran n perusa perusahaa haan, n, menunt menuntut ut Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
19
kemamp kemampuan uan perusa perusahaa haan n untu untu berubah berubah dalam dalam langka langkah h menyes menyesuai uaikan kan diri diri dengan dengan kondisi-kondisi yang baru dihadapi. 13.
Risiko
Risiko dalam pemasaran internasional meliputi risiko ekonomi dan politik.
Secara umum ada empat macam cara memasuki pasar internasional, antara lain : II.8.1. Ekspor
Akivitas ekspor merupakan kegiatan produksi barang di satu Negara dan menjual hasilnya hasilnya di Negara lain. Ada dua bentuk aktivitas aktivitas ekspor, accasional accasional exporting exporting dan active active exporti exporting. ng. Occasi Occasional onal export exporting ing merupak merupakan an bentuk bentuk keterl keterlibat ibatan an yang yang pasif, pasif, di mana mana perus perusaha ahaan an hanya hanya mengeks mengekspor por karena karena adanya adanya permin permintaa taan n dari dari luar luar negeri negeri.. Sedangka Sedangkan n active active exporti exporting ng adalah adalah komit komitmen men perusa perusahaan haan untuk untuk mengem mengembang bangkan kan ekspor ekspor ke pasar pasar tert ertentu entu..
Sala Salah h
sat satu
keun keungg ggul ulan an
dar dari
eksp ekspor or
adal adalah ah
memun emungk gkiinkan nkan
kegi kegiat atan an
pemanufakt pemanufakturan uran dikonsentrasika dikonsentrasikan n disatu disatu Negara saja (di dalam negeri), yang mana hal ini member memberika ikan n keuntu keuntungan ngan biaya biaya dan kualit kualitas as daripa daripada da kegiata kegiatan n pemanu pemanufak faktur turan an yang yang terdesentralisasi. Meskipun ekspor merupakan alternative strategi memasuki pasar dengan investasi investasi yang murah dan beresiko beresiko rendah, namun strategi strategi ini memerlukan memerlukan investasi investasi yang cukup besar dan berarti dalam aspek pemasaran : 1. Ekspor Ekspor tida tidak k langsu langsung ng Perusahaan biasanya memulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu memanfaatkan jasa perantara independen untuk menangani aktivitas ekspornya. Di satu sisi, hal ini dapat dapat menghh menghhema ematt waktu waktu dan tenaga tenaga perusa perusahaa haan n pegeksp pegekspor. or. Namun, Namun, di sisi sisi lain, lain, perusahaan tersebut tidak tidak memiliki kendali atas perantaranya. Yang lebih buruk lagi lagi umumny umumnyaa perant perantara ara-per -perant antara ara sepert sepertii ini buk bukanl anlah ah pemasa pemasarr yang yang agresi agresiff dan biasanya tidak menghabiskan volume penjualan yang besar. Berbagai perantara yang dapat digunakan meliputi : a.
Domesic-Based Exp Export ort Mer Merchant
Perantara ini membeli produk-produk perusahaan dan menjualnya di luar negeri atas biaya dan bentuk keuntungan sendiri. b.
Domestic-Ba -Based Ex Expor port Ag Agent Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
20
Perantara ini hanya mencarikan dan menegosiasikan transaksi dengan pembeli asing atas imbalan komisi. c.
Cooperativeve-Organizat zation
Organisasi ini melakukan kegiatan ekspor dengan mengatas namakan beberapa produsen, yang sebahagian memegang kendali administrative. d.
Expo xport-Managem gement Compan pany
Perantara ini hanya bersedia mengelola aktivitas ekspor perusahaan lain dengan imbalan bayaran (fee) tertentu.
2. Ek Eksp spor or lang langsu sung ng Untuk menghindari kelemahan dari ekspor tidak langsung maka perusahaan dapat melakukan ekspor secara langsung dengan cara membentuk : a.
Dome Domest stic ic-B -Bas ased ed Exp Expor ortt Depa Depart rtem emen entt or Div Divis isio ion n
Devisi atau cabang ini dapat berdiri sendiri dalam menangani ekspor dan berfungsi sebagai pusat laba. b. b.
Over Overse seas as Sale Saless Bran Branch ch or Subs Subsid idia iary ry
Dengan membuka cabang di luar negeri perusahaan dapat mengendalikan kegiatan pemasaran di luar negeri. c.
Trav Travel elin ing g Ex Expo port rt Sale Saless Repr Repres esen enta tati tive vess
Perus Perusah ahaa aan n dapat dapat mengi mengiri rim m waran warania iaga ga dala dalam m neger negerii ke luar luar nege negeri ri untu untuk k menemukan peluang bisnis. d.
Fore Foreig ignn-Ba Base sed d Dist Distri ribu buto tors rs or Agen Agents ts
Perusa Perusahaa haan n dapat dapat menggun menggunakan akan jasa jasa distri distribus busii atau atau agen di luar luar negeri negeri untuk untuk menjual produk dengan mengatas anamakan perusahaan.
II.8.2. Lisensi
Member Memberii lisens lisensii berart berartii pember pemberii lisen lisensi si (lisen (lisensor sor)) membuat membuat perset persetuju ujuan an dengan dengan penerima penerima lisensi lisensi (licensee) (licensee) bahwa licensee memperolah memperolah hak untuk menggunakan proses/teknologi produksi, merek dagang, paten, dan sebagainya dengan membayar
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
21
fee atau royalty royalty tertentu tertentu kepada license licensee. e.
Lisenco Lisencorr dalam dalam hal ini memper memperola olah h
manfaat, yaitu dapat memasuki pasar asing dengan resiko rendah. Ada beberapa bentuk lisensi yang sering dijumpai diantaranya: 1.
Franchising Franchi Franchisin sing g adalah adalah kontrak kontrak kerja kerja sama sama tertul tertulis is antara antara pihak pihak franch franchiso isorr dan franchisee, dimana pihak franchisee diberi hak untuk mendistribusikan produk atau jasa tertentu dalam periode dan wilayah tertentu serta dengan cara-cara yang ditentukan franchisor.
2.
Manag anagem emen entt cont contrract act Peru Perusa sahaa haan n hany hanyaa mena menawa wark rkan an keahl keahlia ian n manaj manajem emen en untu untuk k menj menjal alan ankan kan beberapa atau seluruh fungsi operasi pihak mitra kerjanya, sedangkan pihak mitra tersebut menyediakan fasilitas.
3.
Cont Contra ract ct manu manufa fact ctur urin ing g Yaitu mengajak produsen local untuk membuat produk perusahaan.
II.8.3. Joint Venture
Joint venture adalah perjanjian kemitraan antara investor asing dan investor local setempat untuk mendirikan usaha local, yang keduanya barbagi kepemilikan dan penge pengendal ndalian ian..
Keuntun Keuntungan gan dari sterater steraterii ini adalah adalah adanya adanya pembagia pembagian n dalam dalam
menangg menanggung ung resiko resiko dan kemamp kemampuann uannya ya mengkom mengkombin binasi asikan kan dua kekuat kekuatan an untuk untuk menciptakan sinergi.
II.8.4. Direct Investment
Apabila perusahaan memandang pasar asing memiliki prosfek yang bagus, maka maka perus perusah ahaa aan n itu itu dapa dapatt mela melang ngka kah h lebi lebih h jauh jauh denga dengan n inve invest stas asii langs langsung ung.. Innvestasi langsung ini dapat membuka cabang perusahaan dan dapat pula dalam bentuk investasi fasilitas perakitan atau produksi diluar negeri.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
22
II.9. HAMBATAN DALAM BISNIS INTERNASIONAL Dalam bisnis internasional dikenal dua macam hambatan, yaitu tariff barrier (TB) dalam bentuk pungutan bea masuk dan nontariff barrier (NTB), yaitu hambatan selain dalam bentuk bea masuk. 1.
Tariff Barriers/TB (Hambatan Tarif Bea Masuk)
Inst Instru rume ment nt kebi kebija jaka kan n tari tariff ff barr barrie ierr (TB) (TB) dala dalam m bent bentuk uk pung pungut utan an bea bea masu masuk k dapa dapatt dikelompokkan sebagai berikut : a.
b.
c.
Menutut system pumungutan bea masuk
Bea harga (value tariff)
Bea spesifik (specific tariff)
Bea campuran (compound tariff)
Menurut tingkat tarif
Bea masuk rendah/pembebasan tarif bea masuk (0% s.d 5%)
Bea masuk sedang (>5% s.d 20%)
Bea masuk tinggi (>20 s.d 300%)
Menurut tujuannya
Tarif proteksi (regulator
Tarif revenue (budgeter)
2. Nontariff
Barrier (NTB)
Kebijakan nontariff barriers (NTB) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk masuk yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an distor distorsi, si, sehing sehingga ga mengur mengurang angii poten potensi si manfaa manfaatt bisnis bisnis internasional. Secara garis besar, NTB dapat dikelompokkan sebagai berikut (A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts, 7995:765). a. Pembatasan Pembatasan spesifi spesifik k (specific (specific limita limitation) tion),, berupa berupa halhal halhal sebagai sebagai berikut. berikut. 1) Larangan Larangan impor impor secara secara mutlak. mutlak. 2) Pembatasan Pembatasan impor (quota (quota system) system).. 3) Peraturan Peraturan atau ketentua ketentuan n teknis untuk untuk impor produk produk tertentu. tertentu. 4) Peraturan Peraturan kesehatan kesehatan/karan /karantina. tina. 5) Peraturan Peraturan pertahan pertahanan an dan keamana keamanan n negara. negara.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
23
6) Peratu Peraturan rankeb kebuda udayaa yaan. n. 7) Perizinan Perizinan impor impor (impor (importt licenses licenses). ). 8) Embar mbargo go..
9) Hambatan Hambatan pemasar pemasaran an /marketi /marketing, ng, sepert seperti: i:
VER (voluntary export restraint )yaitu pembatasan ekspor secara sukarela oleh negara eksportir, OMA (orderly marketing agreement)yaitu,pembatasan ekspor produk tertentu atas permintaan negara importir. 10)The bioterrorism act (TBA ), biosubversive , biosecurity,vyaitu bentuk hambatan nontariff nontariff yang digunakan digunakan oleh negara negara USA/Eropa USA/Eropa/Aus /Australi traliaa untuk untuk mengantis mengantisipas ipasii serangan teroris melalui produk agribisnis dan produk kimia dengan mernberlakukan prosedur tertentu yang ketat terhadap impor dari negara-negara yang dicurigai sebagai sarang/membantu gerakan teroris internasional, 11)Label halal, yaitu hambatan nontariff yang dilakukan oleh negara yang mayoritas penduduknya muslim, seperti negara Timur Tengah dan Indonesia.
b. Peraturan bea cukai (customs administration rules) 1) Tatalaksa Tatalaksana na impor tertentu tertentu (procedu (procedure) re) 2) Penetapan Penetapan harga harga pabean pabean (customs (customs value) value) 3) Penetapan kurs valas (forex rate) dan pengawasan pengawasan devisa devisa (forex control) control) 4) Consul Consulat at formalit formalities ies 5) Packaging Packaging/labe /labeling ling regul regulation ation 6) Docume Documenta ntatio tion n needed needed 7) Quality Quality and and testin testing g standard standard 8) Pungutan Pungutan administra administrasi si 9) Tariff Tariff classifica classification tion
c. Government participation 1) Kebijakan Kebijakan pengadaan pengadaan pemerintah pemerintah 2) Subsidi Subsidi dan intensif intensif ekspor ekspor 3) Counte Counterva rvaili iling ng dutie dutiess 4) Domestic Domestic assistence assistence programms programms
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
24
5) Trad Tradee-di dive vert rtin ing g
d. Import charges 1) Impo Import rt depo deposi sits ts 2) Suppl Supplemen ementar tary y dutie dutiess 3) Vari Variab able le lev levie iess
Bentuk- bentuk nontarrif barrier (NTB) akhir-akhir ini diperlukan oleh negara-negara tertentu yang menghadapi aktivitas terorisme dan telah menimbulkan hambatan bisnis internasional, terutama bagi negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, antara lain TBA diperlukan oleh USA, biosubversioeo leh negara-negara Eropa dan biosecurity oleh Australia.
II.10. EFEK TARIF BEA MASUK DAN KUOTA TERHADAP PENETRASI PASAR
1. Tujuan dan fungsi tarif bea masuk a. Menurut tujuannya, kebijaksanaan tarif bea masuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1)
Tarif
proteksi,
yaitu
pengenaan
tarif
bea
masuk
yang
tinggi
untuk
mencegah/membatasi impor barang tertentu. 2)
Tarif Tarif reven revenue, ue, yalt yaltu u pengen pengenaan aan tari tariff bea masu masuk k yang yang bertuj bertujuan uan unt untuk uk menin meningka gkatka tkan n
negara.
b. Berdasarkan tujuan tersebut, maka fungsi tarif bea masuk adalah sebagai berikut. 1)
Fung Fungsi si meng mengat atur ur (regu (regule lere rend nd), ), yait yaitu u untu untuk k meng mengat atur ur perl perlin indu dung ngan an kepe kepent ntin inga gan n ekonomi/ industri dalam negeri.
2)
Fungsi Fungsi budget budgeter,ya er,yaitu itu sebagai sebagai salah salah satu sumber sumber penerima penerimaan an negara negara..
3)
Fungsi Fungsi demokrasi demokrasi,, yaitu peneta penetapan pan besarny besarnyaa tarif bea bea masuk masuk melalui melalui persetuju persetujuan an DPR.
4) Fungsi pemerataan, yaltu untuk pemerataan distribusi pendapatan nasional, misalnya dengan pengenaan tarif bea masuk yang tinggi untuk barang mewah.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
25
2. Analisis mengenai efek-efek tarif bea masuk dan kuota dapat dilihat pada grafik L0.1 di bawah ini. Grafik 1. Analisis Efek-Efek Tarif Bea Masuk dan Kuota
Keterangan grafik analisis mengenai efek-efek tarif bea masuk dan kuota. adalah keadaa keadaan n autark autarki, i, di mana mana negara negara belum belum mengad mengadaka akan n hub hubung ungan an ekonom ekonomii 1. Eo adalah internasional (tanpa ekspor dan impor) dan quantity demand = quantity sup ply = OQo
2. E1 adalah keadaan free trade, di mana negara telah mengimpor barang sejumlah Q 1,Q2. Dengan adanya impor tersebut, harga barang dalam negeri turun dari P o ke P1, dan supply total dalam negeri naik dari OQ o menjadi OQ2, tetapi produksi dalam negeri turun dari OQ o menjadi OQ1. Karena produksi turun, maka perusahan merugi dan karyawan mulai di PHK. Untuk Untuk melind melindung ungii produk produksi si dalam dalam negeri negeri dan menceg mencegah ah PHK, PHK, perus perusaha ahaan an memint memintaa proteksi tarif bea masuk atau pembatasan impor (kuota) kepada pemerintah, masingmasing sebesar P1,P2, atau Q3Q4.
3. E2 adalah keadaan proteksi dengan tarif bea masuk sebesar P 1,P2, atau system kuota impor sebesar Q3,Q4. Dengan pengenaan tarif bea masuk sebesar P 1, P2, atau kuota impor sebesar Q3,Q4, maka terdapat efek-efek tarif atau kuota sebagai berikut.
1) Efek terhadap harga barang yang naik dari P1, ke P2. 2) Efek terhadap impor yang menurun dari Q 1,Q2, menjadi Q3, Q4. 3) Efek terhadap konsumsi dalam negeri yang menurun dari OQ 2, menjadi OQ4. 4) Efek terhadap produksi dalam negeri yang meningkat dari OQ 1, menjadi OQ3.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
26
Efek peneri penerimaan maan bea masuk masuk bagi bagi pemeri pemerinta ntah h atau atau keuntu keuntunga ngan n bagi bagi pemili pemilik k kuo kuota ta 5) Efek sebesar segi empat aE2 bc. bc.
6) Efek subsidi dari konsumen kepada produsen sebesar trapesium P 1P2ad. b. 7) Efek biaya proteksi sebesar segitiga acd + segitiga E 1E2 b.
II.11. KEBIJAKAN HARGA INTERNASIONAL
Dalam konteks pemasaran pemasaran internasion internasional, al, peranan peranan yang dimainkan dimainkan oleh perusahaan induk induk dalam dalam peneta penetapan pan kebijak kebijakan an harga harga perlu perlu mendap mendapatk atkan an perhat perhatian ian khu khusus sus.. Hal ini menyangkut tiga kemungkinan : 1.
Extension/E Extension/Ethnocen thnocentric tric Pricing Pricing Policy Policy (Standard (Standard Worldwide Worldwide Pricing) Pricing) Dalam Dalam kebijak kebijakan an ini, ini, perusa perusahaa haan n induk induk meneta menetapka pkan n harga harga yang yang sama sama bagi suatu pro produ duk k di selu seluru ruh h dun dunia ia dan pela pelang nggan gan (imp (impor orte ter) r) mena menagg gguan uang g semu semuaa biay biayaa pengangkutan dan bea impor.
2.
Adapta Adaptatio tion/Po n/Poly lycent centric ric Pricin Pricing g Policy Policy Kebijakan ini memberi wewenang kepada kantor cabang atau anak perusahaan di luar negeri untuk meneapkan sendiri harga yang tepa untuk pasar yang dilayaninya.
3.
Inve Invent ntio ion/ n/Ge Geoc ocen entr tric ic Prici Pricing ng Polic Policy y Dala Dalam m pende pendeka kata tan n ini, ini, perus perusah ahaan aan tida tidak k mene meneta tapka pkan n harg hargaa tungg tunggal al atau ataupun pun menyerahkan keputusan harga kepada setiap cabang secara terpisah tetapi mengambil posisi di tengah.
Masalah-masalah Seputar kebijakan Harga Produk Internasional Ada beberapa masalah seputar kebijakan harga produk internasional yang sering muncul : 1. Pric Pricee Esca Escala lati tion on Yaitu, mahalnya harga di luar negeri bila dibandingkan dengan harga di dalam negeri. Hal ini terjadi karena biaya-biaya seperti transfortasi, tarif, marjin para perantara, pajak khusus khu sus,, fluktu fluktuasi asi valuta valuta asing asing dan biayabiaya-bia biaya ya lain lain yang yang timbul timbul dalam dalam perjal perjalana anan n produk untuk mencapai konsumen asing dibebankan ke harga jual itu di luar negeri. Untuk menghindari menghindari kemungkinan-k kemungkinan-kemungki emungkinan nan negative negative akibat membumbungny membumbungnyaa harga di luar negeri, ada beberapa sterategi yang sering dilakukan, antara lain:
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
27
a. Beban tarif tarif dan biaya transfortasi transfortasi dapat diimbangi diimbangi dengan menetapkan menetapkan marjin marjin yang rendah pada prooduk yang dijual di luar negeri. b. Memindahkan Memindahkan atau atau mendirikan mendirikan pabrik di luar luar negeri. negeri. c. Merombak Merombak struktur struktur distri distribusi busi di pasar pasar sasaran. sasaran. d. Menghilangka Menghilangkan n cirri-ciri cirri-ciri fungsional fungsional yang memakan memakan biaya yang mahal pada produk atau menurunkan kualitas produk. d. Memo Memodi difi fika kasi si produ produk k agar agar dapa dapatt memp memper erol oleh eh beban beban tari tariff yang yang lebi lebih h rend rendah, ah, misalnya membongkar produk dan merakitnyalagi di pasar pa sar nasional yang dituju. e. Mendir Mendirika ikan n zone zone perdag perdaganga angan n bebas bebas untuk untuk menghi menghilan langkan gkan beban pajak, pajak, beban pengangkutan, biaya-biaya ekstra serta biaya-biaya lainnya. 2.
Transfer Pri Price yaitu harga yang ditetapkan untuk barang atau jasa yang ditransfer antar unit bisnis perusahaan yang sama, dalam konteks ini unit bisnis tersebut berlokasi diberbagai Negara yang berbeda.
3.
Dumping Yaitu salah satu bentuk strategi dual pricing yang menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah daripada harga di dalam negeri atau menjual barang di luar negeri dengan harga dibawah produksinya.
4.
Grey Market Yaitu menjual suatu merek atau produk yang diimpor secara legal tapi tidak melalui saluran distribusi regular atau resmi.
II.12. KEBIJAKAN PRODUK INTERNASIONAL
Tidak ada jaminan bahwa suatu produk yang sukses dan laku di satu negara akan sukses pula di negara-negara lain. Ada produk-produk tertentu yang memiliki daya tarik univer universal sal,, sehing sehinggga gga tidak tidak perlu perlu atua atua hanya hanya membut membutuhka uhkan n sediki sedikitt modifi modifikas kasii untuk untuk dipasa dipasarka rkan n ke berbag berbagai ai negara. negara. Akan Akan tetapi tetapi banyak banyak pula pula produk produk yang yang membut membutuhka uhkan n modifikasi untuk disesuaikan dengan preferensi konsumen di negara-negara tertentu. Oleh sebab itu, pemasar internasional yang ingin produknya diterima di suatu pasar local wajib Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
28
ber berup upay ayaa
mema memaha hami mike kebu butu tuha han n
dan dan
kein keingi gina nan n
kons konsum umen en..
Hal Hal
lain lain
yang yang
perl perlu u
diperhatikannya adalah kerakteristik produk yang memiliki potensi untuk ekspansi ke pasar luar luar negeri. negeri. Kedua Kedua hal terseb tersebut ut tergant tergantung ung pada pada tujuan tujuan dan sasara sasaran n perusa perusahaa haan, n, serta serta persepsinya terhadap peluang. Ada empat kelompok produk yang dapat dipilih perusahaan, yaitu : yaitu produk yang dipersepsi dipersepsikan kan hanya berpotensi berpotensi di dalam satu satu 1. Local product, yaitu pasar nasianal. Internationall produk, yaitu yaitu produk produk yang yang dipers diperseps epsika ikan n memili memiliki ki potens potensii jika jika 2. Internationa
distribusinya diperluas ke sejumlah pasar nasional yang lain. yaitu produk yang diadaptasi diadaptasi agar dipersepsi dipersepsikan kan memiliki memiliki 3. Multionational product , yaitu karakteristik yang khas (unik) oleh pasa-pasar nasional yang dilayani.
4. Global product , yaitu produk yang didesain untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar global.
Berdas Berdasark arkan an pertan pertanyaa yaan-pe n-perta rtanya nyaan an di atas, atas, maka maka para para pemasa pemasarr intern internasi asional onal minimal memiliki tiga pilihan ketika memasuki pasar asing : 1. Menjual Menjual produk yang yang sama sepert sepertii dijual dijual di dalam negeri negeri sendiri sendiri (home (home country) country)..
2. Menyesuaikan produk yang ada dengan selera dan kebutuhan tertentu dari pasar baru. 3. Mencip Menciptak takan an produk produk yang yang benar benar-ben -benar ar baru. baru.
Keega Keegan n (199 (1995) 5) meng mengid ident entif ifik ikas asii lima lima stra strate tegi gi adap adapta tasi si produ produk k dan dan pesa pesan n komunikasi di pasar luar negeri, yaitu : 1. Product Product-Co -Commun mmunica icati tion on extensi extension on
Perusahaan menjual produk yang sama seperti yang dijual di dalam negeri sendiri dan menggunakan tema dan daya tarik promosi serta iklan yang sama pula. Strategi ini cocok diterapkan jika produk dan pesan komunikasi promosi dapat digunakan secara efektif disemua negara beserta kebudayaannya. 2. Product Product-Ex -Exten tentio tion, n, Communica Communicatio tion n Adapti Adaption on
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
29
Apabila Apabila produk dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda dari yang diperkirak diperkirakan an atau produk produk terseb tersebut ut dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk fungsi fungsi yang yang lain, lain, maka maka penyes penyesuai uain n yang yang diperlukan hanyalah pada pesan komunikasi. Strategi ini juga merupakan alternatif yang murah karena biaya riset dan pengembangan, peralatan, set-up, dan persediaan yang besar dapat dihindari. 3. Product Product-- Adaptati Adaptation, on, Communi Communicat cation ion Extent Extention ion
Strategi ini dilaksanakan dengan mengubah atau mendesain kembali produk agar dapat memenuhi kebutuhan selera setempat tanpa mengubah strategi komunikasi. Penerapan strate strategi gi ini teruta terutama ma didasa didasarka rkan n pada pada asumsi asumsi bahwa bahwa produk produk yang yang dipasa dipasarka rkan n akan melayani fungsi yang sama di pasar asing pada kondisi pemakaian yang berbeda. 4. Dual Dual Adap Adapta tati tion on
Strategi ini mengubah produk dan pesan iklan bagi pasar setempat. Strategi ini harus dila dilaku kuka kan n bila bila tern ternya ya di pasa pasarr
asin asing g fungs fungsii yang yang dila dilaya yani ni prod produk uk dan dan kondi kondisi si
pemakainya berbeda. 5. Prod Produk uk Inve Invent ntio ion n
Dalam strategi ini perusahaan membuat produk baru untuk pasar setempat. Ada dua pendekatan product invention , yaitu : a. Backwar Backward d Invent Invention ion,, yaitu yaitu memperke memperkenalk nalkan an bentuk produk produk semula semula yang pernah pernah berhasil diupasarkan di sebuah negara tertentu. Strategi ini sering diterapkan untuk pasarpasar-pas pasar ar yang yang daya daya beliny belinyaa lemah, lemah, misaln misalnya ya negara negara terbel terbelaka akang ng yang yang tarap tarap kesiapannya untuk menerima produk tertentu masih ketinggalan. b. Forward Forward Invention, Invention, yaitu yaitu membuat membuat produk produk yang benar-b benar-benar enar baru baru untuk memenuhi memenuhi permintaan permintaan atau kebutuhan negara-negar negara-negaraa tertentu. tertentu. Strategi Strategi ini memang memang mahal, mahal, namun hasil yang diperoleh sangat memuaskan.
II.12.1. Faktor-faktor yang Mendorong Standarisasi Produk
Pada Pada dasa dasarn rnya ya
stan standa dari risa sasi si adal adalah ah pros proses es memp memper erla lakuk kukan an berb berbag agai ai pasa pasar r
(multimarket) sebagai satu pasar homogen, dengan jalan mencari kesamaan antara pasar yang satu dengan yang lain. Daya tarik standarisasi produk adalah memberikan alternatif
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
30
biaya biaya rendah rendah dan skala skala ekonom ekonomis is dalam dalam pemanu pemanufak faktur turan, an, pengemb pengembanga angan n produk produk dan pemasaran. Faktor-faktor yang mendorong standarisasi produk adalah : 1. Biaya Biaya untuk untuk adaptasi adaptasi mahal, mahal, 2. Perusahaan Perusahaan hanya hanya memiliki memiliki satu sumber sumber produksi, produksi, 3. Terdapat Terdapat kesamaan kesamaan selera di berbagai berbagai pasar nasional nasional yang berbeda, berbeda, 4. Pemakaian Pemakaian produk terutama terutama di lingkungan urban (dalam (dalam kasus negara berkembang), berkembang), 5. Pemasaran Pemasaran diarahkan diarahkan ke negara-negar negara-negaraa utama yang sama (misalnya (misalnya perekonomian perekonomian triadAmerika, Jepang, dan Eropa), 6. Strategi Strategi utama dalam memasuki memasuki pasar internasional internasional adalah adalah ekspor, Manajemen Manajemen operasi internasional akan terpusat apabila perusahaan menerapkan strategi ekspor, 7. Pengaruh Pengaruh atau citra negara produsen produsen produk sangat menentukan menentukan keputusan pembelian pembelian konsumen, 8. Pesaing Pesaing juga memasar memasarkan kan produk produk standar. standar.
II.12.2. Faktor-faktor yang Mendorong Adaptasi Produk
Umumny Umumnyaa adapta adaptasi si produk produk diland dilandasi asi pemiki pemikiran ran ”think ”think global globally ly,, act locall locally”. y”. Perusahaan yang mengadaptasi produknya dengan karakteristik pasar local berargumentasi bahwa pendapatan pendapatan yang diperoleh diperoleh dari modifikas modifikasii produk seringkali seringkali dapat lebih lebih besar daripada biayanya. Selain Selain alasan ini, pertimbangan berikut merupakan faktor-faktor faktor-faktor yang ikut mendorong adaptasi produk : 1.
Per Persyar syarat atan an stnd stndar artt tekn tekniis berv bervar aria iassi di seti setiap ap
nega negarra atau atau wila wilay yah int integra egrasi si
ekonomi, 2.
Produ Produk k peru perusa saha haan an yan yang g utam utamaa adal adalah ah pro produ duk k kons konsum umen en dan dan per perso sonal nal-u -use se pro produc duct, t,
3.
Sele Selera ra dan dan kebu kebutu tuha han n pel pelan angg ggan an sang sangat at bera berane neka kara raga gam, m,
4.
Adan Adanya ya varia variasi si kondi kondisi si pemak pemakai aian an,, sepe sepert rtii ikli iklim, m, tingk tingkat at keter keteram ampi pila lam m pema pemaka kaii atau kebiasaan setempat dalam mengkonsumsi produk,
5.
Adan Adanya ya per perbe beda daan an day dayaa beli beli kere kerena na pen pendap dapat atan an per per kapi kapita ta di di seti setiap ap nega negara ra ber berbed bedaa beda,
6.
Caban Cabang g di di lua luarr neg neger erii mem memil ilik ikii kebe kebeba basa san n untu untuk k men mengg ggar arap ap pas pasar ar sete setemp mpat at,,
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
31
7.
Adan Adanya ya perb perbed edaa aan n bahas bahasaa dan kebud kebuday ayaa aan n yang yang berpe berpeng ngar aruh uh terh terhad adap ap pemb pembel elia ian n dan pemakaian produk,
8.
Adan Adanya ya pen penga garu ruh h peme pemeri rinta ntah h nega negara ra tuj tujua uan, n, mis misal alny nyaa pers persya yara rata tan n kandu kandung ngan an loka lokal, l, peraturan perpajakan, peraturan mengenai produk (termasuk kemasan dan label),
9.
Stra Strate tegi gi ada adapt ptas asii ter terbu bukt ktii suks sukses es dit diter erap apka kan n oleh oleh pes pesai aing ng,,
10. 10. Prod Produk uk diju dijual al teru teruta tama ma di wila wilaya yah h semi semi urba urban n atau atau pasa pasarr nasi nasiona onall 9kas 9kasus us nega negara ra berkembang).
II.13. KEBIJAKAN DISTRIBUSI INTERNSIONAL
Kebijakan distribusi dalam pemasaran internasonal erat kaintannya dengan tingkat keterlibatan suatu perusahaan dalam pasar luar negeri, yang ditunjukkan dengan strategi atau metode memasuki pasar luar negeri. Kotler, et al. (1996) mengklasifikasi kebijakan distribusi dalam tiga kelompok yaitu : 1. perusa perusahaa haan n menggun menggunaka akan n salesf salesforc orcee (compa (company ny salesf salesforc orcee dan/ata dan/atau u contra contractu ctual al salesforce) salesforce) yang dikelola dikelola oleh divisi internasion internasionalnya alnya,, baik yang beroperasi beroperasi sampai aktifitas ekspor saja maupun yang sampai dikirim dikirim ke luar negeri untuk menjual produk perusahaan atau mendirikan cabang di luar negeri, 2. per perusahaan
mengguna unakan
perantara
anta ntar
negara
yang
hanya
bertugas
mengantarkan barang masuk ke suatu negara saja, 3. perusahaan perusahaan menggunakan menggunakan peranta perantara ra asing asing di negara negara lain lain untuk menyalu menyalurkan rkan produk produk ke konsumen di negara yang bersangkutan. Perbedaan yang nyata tampak pada jumlah perantara dan jenis perantara.
II.13.1. Jenis-jenis Perantara dalam Perdagangan Internasional
Secara garis besar perantara dalam pemasaran internasional dapat dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Perantara Perantara yang tidak tidak bertanggung bertanggung jawab atas penyerahan penyerahan barang barang kliennya kliennya
a. Purchasing agent (Export Commission House, Export Comfirming house), yaitu perantara yang mencari perusahaan domestic yang harga dan kualitas produknya sesuai dengan permintaan prinsipalnya di luar negeri. Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
32
Export ort b. Exp
,r yaitu Broke Broker
perant antara
yang ang
mener nerima
imbalan
atas
jasanya
mempertemukan perusahaan internasional dengan pembeli di luar negeri. Dalam hal ini export export broker broker tidak tidak memili memiliki ki sendir sendirii barang barang yang yang dinego dinegosia siasik sikanny annyaa dan biasanya ia berspesialisasi pada komoditi tertentu saja.
c. Export Merchant (Jobber), yaitu perantara yang mencari kebutuhan-kebutuhan di pasar luar negeri dan membeli barang dari perusahaan domestik tempat ia tinggal, lalu lalu menjua menjualny lnyaa sendir sendirii untuk untuk memenuh memenuhii kebutuh kebutuhanan-kebu kebutuh tuhan an di luar luar negeri negeri tersebut.
d. Norazy Agent , yaitu perantara yang berspesialisasi daloam transaksi-transaksi yang tidak tidak fair fair dan transa transaksi ksi yang yang sulit. sulit. Biasan Biasanya ya mereka mereka menanga menangani ni barangbarang-bar barang ang selundupan dan perdagangan haram lainnya.
II.14. KEBIJAKAN PROMOSI INTERNASIONAL
Kebijakan promosi erat kaitannya dengan kebijakan produk, dimana perusahaan dapat menerapkan menerapkan strategi strategi promosi yang sama seperti di dalam negeri (standari (standarisasi) sasi) atau mengub mengubahny ahnyaa sehing sehingga ga sesuai sesuai dengan dengan kondisi kondisi setiap setiap pasar pasar asing asing (adapt (adaptasi asi). ). Bebera Beberapa pa kendala yang dihadapi dalam komunikasi k omunikasi pemasaran internasional meliputi : 1. Perb Perbed edaa aan n baha bahasa sa Perbedaan bahasa dalam pasar internasional bisa menimbulkan permasalahan, terutama bila makna atau artinya jauh berbeda dengan yang dimaksud dalam bahasa aslinya. Permas Permasala alahan han ini akan tambah tambah runyam runyam jika jika ternya ternyata ta suatu suatu merek merek maupun maupun pesan pesan komunikasinya berkonotasi negatif di negara tujuan pemasaran internasional. Pemasar inte intern rnas asio iona nall mema memang ng tida tidak k haru haruss meng mengua uasa saii semu semuaa baha bahasa sa,, teta tetapi pi ia haru haruss berkomunikasi dalam bahasa-bahasa negara tujuan pemasarannya.
2. Peranan Peranan perikl periklanan anan dala dalam m masya masyarak rakat at Pera Perana nan n
peri perikl klan anan an
di
setia etiap p
nega negara ra
ber berbeda beda-b -bed eda. a.
Bebe Bebera rapa pa
fakt aktor
yang yang
memp mempen engar garuhi uhiny nyaa meli melipu puti ti tingk tingkat at perkem perkemba banga ngan n ekono ekonomi mi,, regu regula lasi si di bida bidang ng periklanan dan medianya, dan faktor-faktor budaya. Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
33
3. Kete Keters rsed edia iaan an medi mediaa Media yang tersedia tersedia di suatu negara sangat tergantung tergantung pada regulasi regulasi dan infrastru infrastruktur ktur komunikasi.
4. Kend Kendal alii pemer pemerin inta tah h Regulasi Regulasi pemerintah pemerintah mngenai periklanan sangat berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap komunikasi komunikasi pemas pemasara aran n yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan pemasa pemasarr intern internasi asional onal.. Regulas Regulasii pemeri pemerinta ntah h bisa bisa mencaku mencakup p penggun penggunaan aan media, media, pesan pesan yang yang disamp disampaik aikan, an, anggar anggaran an perikl periklanan anan dan kepemilikan agen periklanan. Yang patut diperhatikan adalah bahwa ketentuan atau aturan yang berlaku di setiap negara berbeda-beda (Mills dalam Keegan, 1995) .Misalnya di Inggris semua jenis jenis periklanan periklanan diperbolehk diperbolehkan an kecuali kecuali bila secara spesifik spesifik dinyatakan dilarang. Di Jerman, Jerman, segala segala jenis periklanan periklanan dilarang, dilarang, kecuali kecuali bila dinyatakan (diijinkan) (diijinkan) secara spesifik. Selain periklanan, promosi penjualan juga tidak dapat dilaksanakan di semua negara. negara. Bebrapa Bebrapa faktor utam yang membatasin membatasinya ya adalah peraturan peraturan budaya, budaya, dan situasi persa persaing ingan an lokal. lokal. Hukum Hukum di beberap beberapaa negara negara membat membatasi asi ukuran, ukuran, bentuk bentuk,, dan sifat sifat produk sampel, premium, dan hadiah. Nilai suatu item yang diberikan secara gratis umumnya dibatasi sebesar persentase tertentu dari nilai produk.
5. Per Persaingan Intensitas persaingan yang dihadapi setiap pemasar internasional berbeda-beda. Strategi periklanan yang sukses diterapkan di suatu pasar belum tentu dapat sukses pula jika dilaksanakan di pasar yang berbeda situasinya. Lagipula, strategi periklanan di setiap pasar nasional dapat memancing reaksi pesaing lokal yang berbeda.
6. Kete Keters rsed edia iaan an age agen n Jumlah dan kualitas biro periklanan yang ada di suatu negara berkaitan erat dengan pembanngunan dan tingkat kemajuan ekonomi negara yang bersanmgkutan. Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
34
II.15. STUDI KASUS Permasalahan SPS (Sanitary and Phytosanitary) menurut negara tujuan
Amerika Amerika Serikat Serikat memberikan memberikan penalti dalam bentuk diskon/redu diskon/reduksi ksi harga secara otomatis kepada produk asal Indonesia untuk komoditaskomoditas kakao, lada, udang dan jamur dengan alasan antara lain terkontaminasi serangga, salmonella, logam berat dan antibiotik. Dalam hal ini Indonesia tidak bisa mengadu ke Komisi SPS WTO karena AS bisa membuktikan secara ilmiah dan Indonesia memang belum bisa mengatasinya. Jepang Jepang menola menolak k masukn masuknya ya bebera beberapa pa buah-bu buah-buaha ahan n Indone Indonesia sia sepert sepertii pisang pisang dan beberapa jenis buah-buahan lainnya dengan alsan lalat buah. Dalam hal ini Indonesia tidak mengajukan protes ke Komisi SPS WTO karena kenyataannya memang terjadi di Indonesia dan Indonesia sejauh ini belum mampu mengatasinya. Selain itu, Jepang juga menolak masuknya pucuk tebu asal Indonesia dengan alasan penyakit mulut dan kuk (PMK). Untuk kasus ini Inonesia mengadukannya ke Komisi SPS WTO karena Indonesia dalam daftar OIE merupakan salah satu negara yang dinyatakan bebas PMK. Saat ini pembahasannya sudah sampai pada sidang Komite dan harus terus diperjuangkan sampai Jepang mengakui keputusan OIE tersebut dan menotifikasi ke Sekretariat WTO bahwa Jepang mencabut larangan tersebut.
Permasalahan TBT
Kasus-kasus penolakan ekspor produk pertanian asal Indonesia dengan alasan Technical Bari Barier er and and
Trade rade (TBT (TBT))
seba sebagi gian an besa besarr kare karena na fact factor or label abelli ling ng yang ang
dini dinila laii
membin membingung gungkan kan kon konsum sumen en atau atau tidak tidak mengik mengikuti uti standa standarr intern internasi asional onal.. Selain Selain itu, itu, ada Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
35
beberapa kasus dengan alasan mutu, seperti tercemarnya produk CPO Indonesia dengan solar.
BAB III KESIMPULAN
1. Dala Dalam m stra strate tegi gi satu satu harg hargaa ada ada bebe bebera rapa pa pers persya yara rata tan n yang yang perl perlu u dipe dipenu nuhi hi,, diantaranya : a. Perlu adanya adanya analisis analisis secara secara terperi terperinci nci mengenai mengenai posisi posisi perusahan perusahan dan struktur struktur biaya biaya bila dibandingkan dengan industry secara keseluruhan. b. Dibutu Dibutuhka hkan n inform informasi asi yang berkaitan berkaitan dengan variabi variabilit litas as harga harga pada pada penawar penawaran an harga yang sama pada setiap orang. c. Perlu pemahaman pemahaman atas atas skala skala ekonomis ekonomis yang yang tersedia tersedia bagi perusah perusahaan. aan. d. Dibutuhkan Dibutuhkan informas informasii tentang tentang harga kompotiti kompotitif, f, yaitu harga harga yang sanggup sanggup dibayar dibayar oleh pelanggan. 2. Secara umum ada empat empat macam cara memasuki memasuki pasar internas internasional, ional, antara antara lain : Ekspor, Lisensi, Joint Venture, dan Direct Investment. kebijakan Harga Produk Internasional Internasional antara lain : Price 3. Masalah-masalah Seputar kebijakan Escalation, yaitu, mahalnya harga di luar negeri bila dibandingkan dengan harga di dalam negeri. Dan Transfer Price yaitu harga yang ditetapkan untuk barang atau jasa yang ditransfer antar unit bisnis perusahaan yang sama, yang berbeda negara. 4. Ada empat kelompok kelompok produk produk yang dapat dipilih dipilih perusahaan perusahaan,, yaitu : Local product, International product, International produk, Multionational product , dan Global product .
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
36
DAFTAR PUSTAKA
Hady,Hamdy Hady,Hamdy.2004.M .2004.Manajem anajemen en Bisnis Bisnis Internasio Internasional nal Teori dan Praktek. Praktek. Jakarta: Jakarta: Gralia Gralia Indonesia.
Handaru, sri (dkk).1997.Manajemen Keuangan Internasional.Yogyakarta:Andi Yogyakarta. Husodo Siswono Yudo,dkk. 2004.pertanian mandiri. Bogor : penebar swadaya
Sugeng,Bambang.2003.How AFTA Are You ?.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono,Pandi.2008.Strategi Pemasaran.Yogyakarta:Andi Yogyakarta.
Liberalisasi Liberalisasi Perdagangan Produk Pertanian
37