LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF AV SHUNT RUANG OPERASI RSI NURHIDAYAH IMOGIRI BANTUL
Penyusun:
Rr. Fitriyana F itriyana Kesumaningsih 3208100 S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA 2012 1
A. Pengertian Tindakan Operasi AV shunt adalah suatu tindakan pembedahan dengan cara menghubungkan arteri radialis dengan vena cephalica sehingga terjadi fistula arteriovena sebagai akses dialisis. B. Persyaratan pembuluh darah yang dapat disambung 1. Persyaratan pada pembuluh darah arteri : a. Perbedaan tekanan antara kedua lengan < 20 mmHg b. Cabang arteri daerah palmar pasien dalam kondisi baik dengan melakukan tes Allen. c. Diameter lumen pembuluh arteri ≥ 2.0 mm pada lokasi dimana akan dilakukan anastomosis. 2. Persyaratan pada pembuluh darah vena : a. Diameter lumen pembuluh vena ≥ 2.0 mm pada loka si dimana akan dilakukan anastomosis. b. Tidak ada obstruksi atau stenosis c. Kanulasi dilakukan pada segmen yang lurus
C. Indikasi operasi Pasien dengan End Stage Renal Disease (ESRD) yang memerlukan akses vaskular untuk dialisis berulang dan jangka panjang.
D. Kontraindikasi operasi: 1. Lokasi pada vena yang telah dilakukan penusukan untuk akses cairan intravena, vena seksi atau trauma. 2. Pada vena yang telah mengalami kalsifikasi atau terdapat atheroma. 3. Tes Allen menunjukkan aliran pembuluh arteri yang abnormal.
E. Tujuan Tindakan Operasi Tujuan dilakukan operasi AV shunt yaitu untuk membentuk fistula arteriovena sebagai akses dialisis.
F. Persiapan Preoperative di Ruangan 1. Status Pasien Lembar status pasien harus diisi dengan lengkap meliputi berat badan, riwayat pemberian anti tetanus, riwayat perkawinan, last meal. 2
2. Informed Consent Merupakan penjelasan kepada pasien sampai pasien mengerti. Sebelum dilakukan tindakan operasi, keluarga pasien diminta persetujuannya, sebaiknya dalam hal ini ada saksi, pasien, dan petugas. 3. Barang-barang Segala macam perhiasan yang menempel pada tubuh pasien harus dilepas. 4. Darah Transfusi darah pada pasien pre operasi harus disediakan terutama pada kasuskasus emergency dengan haemoglobin kurang dari 10
G. Persiapan Atau Prosedur di Ruang Operasi 1. Persiapan meja operasi dan alat-alatnya Persiapan meja operasi diposisikan datar. 2. Lampu Cek lampu operasi, lampu operasi harus nyala semua. Perhatikan dalam penggeseran lampu saat akan memfokuskan lampu pada daerah operasi jangan sampai menyentuh daerah steril. 3. Kursi Kursi harus ada, kursi ini dibutuhkan untuk operasi yang membutuhkan waktu lama. 4. Meja instrument Meja instrument harus sudah disiapkan lengkap dengan set instrumennya. Yang harus diingat antara medan operasi dengan meja instrument harus terpasang duk steril karena daerah ini harus daerah steril. Siapkan juga yang akan dibutuhkan. 5. Suction apparatus Terdiri dari 2 tabung: a. Tabung penampung b. Tabung vacum Alat ini berfungsi untuk menyedot cairan pada daerah operasi misalnya setelah dilakukan pencucian dengan NaCl. Usahakan cairan kotor hanya tertampung pada tabung penampunan. Bila suction tidak berfungsi dengan baik cek dulu bagian tutup tabung, mungkin tutupnya kurang kencang. 6. Elektro couter
3
Cek alat ini dengan menyalakannya semua harus pada angka 30. Untuk ground sebelum digunakan harus diolesi dengan jelly ultra sonic. Ground jangan ditempatkan pada daerah yang menyeberangi jantung. Tombol kuning berfungsi sebagai pisau, tombol biru berfungsi untuk menghentikan perdarahan. Bila elektro couter tidak berfungsi cek dulu groundnya jangan langsung menambahkan angka. Yang perlu diperhatikan saat akan mematikan couter semua tombol harus pada angka 30. 7. Anastesi set Anastesi disiapkan oleh anestiolog 8. Tempat limbah operasi Tempat limbah harus dibedakan antara tempat limbah medis dan non medis 9. Obat-obat emergency Obat-obat emergency harus disiapkan dahulu
ANASTESI Sebelum anastesi dilakukan, dilakukan penilaian dan persiapan pra anestesi dimulai dari anamnesis yang meliputi riwayat penyakit sistemik yang diderita, yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh anastesi, riwayat pemakaian obat yang telah atau sedang digunakan, riwayat operasi terdahulu dan riwayat alergi. Pemberian obat-obatan anestesi terdiri dari premedikasi, induksi, dan maintenance. Urutan tindakan anastesi adalah premedikasi, preoksigenasi, i nduksi, intubasi, maintenance. Jenis anastesi: 1. General Anastesi Obat bius masuk ke sistemik tubuh baik lewat pernafasan atau intravena. 2. Lokal Anastesi Biasanya yang dianastesi hanya bagian yang akan dioperasi saja. 3. Blokade Memblok pada daerah yang akan dilakukan pembedahan/operasi.
PROSEDUR OPERASI AV SHUNT 1. Persiapan perawat a.
Mengekspresikan perasaan, memakai baju operasi, masker, topi dan celemek dengan benar.
4
b.
Memberi pengalas pada meja operasi dan mengatur meja operasi serta lampu operasi dengan benar
c.
Mengatur meja instrumen dan mengoleskan alkohol pada meja instrument
d.
Menyiapkan minor set, duk steril dan baju operasi diatas meja instrument
e.
Mengantar pasien memasuki kamar operasi
f.
Memasang ground couter dan menyiapkan alat suction serta tempat sampah.
2. Persiapan alat dan ruang a.
Alat steril Jas operasi, kassa, duk, minor set, couter, jarum, benang, com, infus set, bengkok, mess.
b.
Alat tidak steril Lampu operasi, mesin couter, mesin anastesi, meja operasi, meja instrumen, tiang infuse, tempat sampah, bantal dan selimut.
c.
Bahan Habis Pakai 1.
Kassa
7. Benang vicril 3/0
2.
Betadin
8. Handscoon steril
3.
Mess no 11 dan 21
9. Jarum jahit cutting
4.
Hypafix
10. Sufratulle
5.
Benang etilon 7/0
11. Alcohol 70%
6.
Benang zyde 3/0
12. NaCl 0,9%
Set av shunt: 1. Pinset anatomis
7. Pean
2. Pinset cirurgis
8. Gunting mata
3. Nal fuder/needle holder
9. Bulldog
4. Koker
10. Scalpel
5. Com
11. Klem
6. Klem duk
3. Prosedur Tindakan Operasi a. Klien dianastesi b. Operator, asisten operator, perawat instrumen dan asissten instrumen mencuci tangan, melakukan gowning dan gloving c.
Perawat instrumen mengecek jumlah instrumen dan kassa yang disediakan 5
d. Dilakukan desinfektan dengan menggunakan alkohol 70% dan betadin pada area yang akan dilakukan pembedahan. e. Pasien dialakukan anastesi lokal dengan menggunakan lidocain f. Dilakukan incisi pada daerah radialais g. Membebaskan arteri radialis h. Membebaskan vena cephalica. i.
Melakukan penyambungan arteri radialis dengan vena cephalica
j.
Melakukan penutupan luka dengan hecting
k. Mendesinfektan luka jahit dengan betadhin dan Nacl l.
Memberikan sufratulle secukupnya
m. Menutup luka dengan kassa dan plester
H. Perawatan Pasca Operasi Sebelum pasien dipindahkan pastikan dulu dalam keadaan aman. On loop memindahkan pasien ke ruang pemulihan. Petugas bangsal memindahkan pasien dari kamar operasi ke bangsal, sedangkan scrub nurse bertugas membersihkan instrument yang digunakan. Scrub nurse dibantu oleh on loop, darah yang tercecer di lantai dibersihkan, pastikan ruang operasi dalam keadaan bersih. Instrument dicuci, diset seperti semula lalu disterilkan. Semua linen yang kotor dikeluarkan. Cek semua alat yang digunakan, suction, couter, O2, NO2 harus dalam keadaan mati. Dan yang terakhir sterilkan ruang operasi.
I. Daftar Pustaka Bruner dan Suddarth, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Carpenito, LJ.(2001). Buku Saku Keperawatan, Edisi VIII. Penerjemah Monica Ester, SKp. Jakarta : EGC. Latief, dkk.2001.Petunjuk Praktis Anestesi. Jakarta: Penerbit FK UI. Swearingen. 2004. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC
6
LEMBAR PENGESAHAN
Bantul, Desember 2012
Pembimbing Klinik
Mahasiswa
(
)
(
)
Pembimbing Akademik
(
)
7