BAB I TINJAUAN TEORI
A. Pengertia Pengertian n Epilepsi adalah suatu gejala atau manifestasi lepasnya muatan listrik yang yang berl berleb ebih ihan an di sel sel neur neuron on sara saraff pusa pusatt yang yang dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n hilangny hilangnya a kesadara kesadaran, n, gerakan gerakan involun involunter, ter, fenomena fenomena sensorik sensorik abnormal abnormal,, kenaikan aktivitas otonom dan berbagai gangguan fisik (Doenges, (Doenges, 2000). Epilepsi grand mal merupakan istilah Peranis. !rand berarti besar, mal, sakit. Pada epilepsi ini penderita nyeri kepala, mendadak kehilangan kesadara kesadaran, n, terjatuh, terjatuh, kekurang kekurangan an oksigen, oksigen, kemudian kemudian kejang kejang tonik tonik klonik klonik kurang labih selama "0 detik, air liur keluar melalui mulut, setelah sadar penderita mengeluh badan terasa pegal, relaksasi, hipertensi, hipertensi, bingung, bingung, lupa, dan mampu tertidur 2 jam (#arkam, $%%&).
B. Etiolo Etiologi gi #enurut #ansjoer (2000), etiologi dari epilepsi yaitu ' $. diopatik tik 2. *uiret *uiret adalah adalah kerus kerusakan akan otak otak kerau keraunan nan obat obat metaboli metabolik k +. rau rauma ma kepa kepala la -. umor otak . /troke ". ere erebr bral al edem edema a 1. ipoksia &. 3eraunan %. !ang !anggu guan an meta metabo boli lik k $0. nfeks nfeksii
C. Patofisiol Patofisiologi ogi
/kema bab 2.$ patofisiologi (444. 3haidir #uhaj 5log6site.om)
#enurut para peneliti bah7a sebagian besar kejang epilepsi berasal dari sekumpulan sel neuron yang abnormal di otak, yang melepas muatan seara berlebihan dan hypersinkron. 3elompok sel neuron yang abnormal ini, yang disebut juga sebagai fokus epileptik mendasari semua jenis epilepsi, baik yang umum maupun yang fokal (parsial). 8epas muatan listrik ini kemudian dapat menyebar melalui jalur9jalur fisiologis9anatomis dan melibatkan daerah disekitarnya atau daerah yang lebih jauh adalah yang terdapar di bagian otak. idak
semua sel neuron
di susunan
saraf pusat
dapat
mengakibatkan kejang epilepsi klinik, 7alaupun ia melepas muatan listrik berlebihan. /el neuron diserebellum di bagian ba7ah batang otak dan di medulla spinalis, 7alaupun mereka dapat melepaskan muatan listrik berlebihan,
namun
posisi
mereka
menyebabkan
tidak
mampu
mengakibatkan kejang epilepsi. /ampai saat ini belum terungkap dengan
pasti mekanisme apa yang menetuskan sel9sel neuron untuk melepas muatan seara sinkron dan berlebihan.
D. Tanda dan gejala $. 3ejang umum a. onik gejala kontraksi otot, tungkai dan siku berlangsung kurang lebih 20 detik, dengan ditandai leher dan punggung melengkung, jeritan epilepsi selama kurang lebih "0 detik. b. 3lonik gejala spasmus fleksi berselang, relaksasi,
hipertensi
berlangsung kurang lebih -0 detik, dengan ditandai midriasis, takikardi, hiperhidrosis, hipersalivasi. . Pasa serangan gejala aktivitas otot terhenti ditandai dengan penderita sadar kembali, nyeri otot dan sakit kepala, penderita tertidur $ sampai 2 jam. 2. :enis parsial a. /ederhana dengan tidak terdapat gangguan kesadaran b. omple; dengan gangguan kesadaran. E. Jenis dan klasifikasi $. !rand mal (tonik klonik) Ditandai dengan gangguan penglihatan dan pendengaran, hilang kesadaran, tonus otot meningkat fleksi maupun ekstensi, sentakan kejang klonik, lidah dapat tergigit, hipertensi, takikardi, berkeringat, dilatasi pupil, dan hipersalivasi, kemudian setelah serangan pasien dapat tertidur $92 jam, penderita lupa, mengantuk,dan bingung. 2. Petit mal 3ehilangan kesadaran sesaat, penderita dapat melamun, apa yang akan dikerjakan klien akan terhenti, penderita lemah namun tidak sampai terjatuh. +. nfatile spasme erjadi pada usia + bulan sampai 2 tahun, kejang fleksor pada ekstermitas dan kepala, kejang terjadi hanya beberapa detik dan berulang, sebagian besar penderita terjadi retardasi mental. -.
erbagi atas tiga jenis ' a.
F. Penatalaksanaan Dibagi menjadi 2 pengobatan' $. Pengobatan kausal. Penyebab perlu diselidki terlebih dahulu, apakah penderita penyakit yang aktif misalnya tumor serebri, hematoma sub dural kronik, bila benar perlu diobati terlebih dahulu penyebab kejang tersebut. 2. Pengobatan rutin. Penderita epilepsi diberikan obat anti konvulsif seara rutin, biasanya pengobatan dilanjutkan sampai + tahun, kemudian obat dikurangi seara bertahap dan dihentikan dalam jangka 7aktu " bulan. Pada umumnya lama pengobatan berkisar antara 2 9 - tahun bebas serangan. /elama pengobatan harus di periksa gejala intoksikasi dan pemeriksaan laboratrium seara berkala. =bat yang diberikan untuk kesemua jenis kejang yaitu a. b. . d. e.
kg 55 > ari Dia?epam, dosis 0,290, mg > kg 55 > ari Diamo; (aseta?olamid) , dosis $09%0 mg > kg 55 > ari Dilantin (difenilhidantoin), dosis 9$0 mg > kg 55 > ari #ysolin (primidion), dosis $292 mg > kg 55 > ari
5ila menderita spasme infatil diberikan obat yaitu a. Prednison, dosis 29+ mg > kg 55 > ari b. De;amethason, dosis 0,290,+ mg > kg 55 > ari . drenokotrikotropin, dosis 29- mg > kg 55 > ari
G. Peeriksaan !en"njang $. Pemeriksaan laboratorium /eperti pemeriksaan darah rutin, darah tepi dan lainnya sesuai indikasi misalnya kadar gula darah, elektrolit. Pemeriksaan airan
serebrospinalis
(bila
perlu)
untuk
mengetahui
tekanan,
7arna,
kejernihan, perdarahan, jumlah sel, hitung jenis sel, kadar protein, gula @al dan pemeriksaan lain atas indikasi.
2. Pemeriksaan EE!
!ambar bab 2.$ pemeriksaan EE!
Pemeriksaan EE! sangat berguna untuk diagnosis epilepsi. da kelainan berupa epilepsiform discharge atau (epileptiform activity), misalnya spike sharp wave, spike and wave dan sebagainya. Aekaman EE! dapat menentukan fokus serta jenis epilepsi apakah fokal, multifokal, kortikal atau subkortikal dan sebagainya. arus dilakukan seara berkala (kira9kira &9$2 B pasien epilepsi mempunyai rekaman EE! yang normal).
+. Pemeriksaan radiologis
!ambar bab 2.2
sisterna,
rongga
sub
arahnoid
serta gambaran
otak.
rteriografi untuk mengetahui pembuluh darah di otak ' anomali pembuluh darah otak, penyumbatan, neoplasma dan hematoma.
#. $o!likasi #engakibatkan kerusakan otak akibat hipoksia jaringan otak, dan mengakibatkan retardasi mental, dapat timbul akibat kejang yang berulang, dapat mengakibatkan timbulnya depresi dan emas. I.
As"%an ke!era&atan /umber teoritis yang ada pada klien epilepsi, didapatkan pengkajian berdasarkan dari sumber (Doenges, 2000). '. Pengkajian a. ktivitas dan istirahat !ejala yaitu keletihan, kelemahan umum, keterbatasan dalam beraktivitas yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau orang lain. anda yaitu perubahan tonus, kekuatan otot, gerakan involunter, kontraksi otot atau sekumpulan otot. b. /irkulasi.
!ejala yaitu iktal ' hipertensi (tekanan darah tinggi), peningkatan nadi, sianosis, tanda9tanda vital normal atau depresi dengan penurunan nadi dan pernafasan. . ntegritas ego. !ejala yaitu stressor eksternal atau internal yang berhubungan keadaan dan atau penanganan peka rangsang, perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya, perubahan dalam berhubungan.Ditandai
d.
dengan pelebaran rentang respon emosional. Eliminasi. !ejala yaitu inkontinesia, ditandai dengan iktal ' peningkatan tekanan kandung kemih, dan tonus sfingter, postiktal ' otot relaksasi yang
e.
mengakibatkan inkontinensia baik urine maupun fekal. #akanan dan airan. !ejalanya yaitu sensitivitas terhadap makanan, mual dan muntah yang berhubungan
f.
dengan aktivitas
kejang.
Ditandai dengan
kerusakan jaringan lunak dan gigi (edera selama kejang). @eurosensori !ejalanya yaitu ri7ayat sakit kepala, kejang berulang, pingsan, pusing dan memliki ri7ayat trauma kepala, anoksia, infeksi erebral, adanya
aura
(rangsangan
audiovisiual,auditorius,
area
halusinogenik). Ditandai dengan kelemahan otot, paralisis, kejang
g.
umum, kejang parsial (kompleks), kejang parsial (sederhana). @yeri dan kenyamanan !ejalanya yaitu sakit kepala, nyeri otot, nyeri abnormal paroksismal selama fase iktal. Ditandai dengan sikap atau tingkah laku yang hati9
h.
i.
hati, distraksi, perubahan tonus otot. Pernafasan !ejalanya yaitu fase iktal ' gigi mengatup, sianosis, pernafasan epat dan dangkal, peningkatan sekresi muus, fase postiktal apnea. 3eamanan
!ejalanya yaitu ri7ayat terjatuh, fraktur, adanya alergi. Ditandai dengan trauma pada jaringan lunak, ekimosis, penurunan kesadaran,
j.
kekuatan tonus otot seara menyeluruh. nteraksi soial !ejalanya yaitu terdapat masalah dalam hubungan interpersonal dalam keluarga atau lingkungan sosialnya melakukan pembatasan,
k.
penghindaran terhadap kontak sosial. Penyuluhan dan pembelajaran. !ejalanya yaitu adanya ri7ayat epilepsi pada keluarga, penggunaan obat maupun ketergantungan obat termasuk alkohol.
(.
Diagnosis ke!era&atan Diagnosa yang didapat berdasarkan sumber dari (Doenges, 2000) a. Aesiko edera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan
b.
keseimbangan). !angguan harga diri,identitas diri berhubungan dengan persepsi tidak terkontrol, ditandai ketakutan, dan kurang kooperatif tindakan
.
medis. 3urang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan dengan kurang pemahaman, salah interpretasi informasi, kurang mengingat.
). Peren*anaan
Diagnosa
T"j"an
Aesiko edera b.d aktivitas
/etelah dilakukan asuhan
kejang yang tidak terkontrol
kepera7atan selama ....C 2-
(gangguan keseimbangan).
jam,klien dapat mengidentifikasi faktor
Inter+ensi $. dentivikasi faktor
Rasional $. 5arang9 barang di
lingkungan yang
sekitar pasien dapat
memungkinkan resiko
membahayakan saat
terjadinya edera. 2. Pantau status
terjadi kejang. 2. #engidentifikasi
presipitasi serangan dan dapat neurologis setiap &
perkembangan atau
meminimalkan>menghindarinya jam.
penyimpangan hasil
, meniptakan keadaan yang +. :auhkan benda9 benda aman untuk klien, menghindari
yang diharapkan. +. #engurangi terjadinya
yang dapat adanya edera fisik,
edera seperti akibat mengakibatkan
menghindari jatuh, dengan
aktivitas kejang yang terjadinya edera pada
kriteria '
tidak terkontrol. pasien saat terjadi
$. tidak terjadi edera fisik pada klien 2. klien dalam kondisi
aman +. tidak ada memar -. tidak jatuh
kejang. -. Pasang penghalang
tempat tidur pasien.
-. Penjagaan untuk keamanan, untuk menegah idera atau
. 8etakkan pasien di
jatuh. . rea yang rendah dan
tempat yang rendah datar dapat menegah dan datar. terjadinya edera pada ". inggal bersama pasien dalam 7aktu
pasien. ". #emberi penjagaan
beberapa lama setelah
untuk keamanan pasien
kejang.
untuk kemungkinan terjadi kejang kembali. 1. 8idah berpotensi
1. #enyiapkan kain lunak tergigit saat kejang untuk menegah karena menjulur keluar. terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang.
aman +. tidak ada memar -. tidak jatuh
tempat tidur pasien.
-. Penjagaan untuk keamanan, untuk menegah idera atau
. 8etakkan pasien di
jatuh. . rea yang rendah dan
tempat yang rendah datar dapat menegah dan datar. terjadinya edera pada ". inggal bersama pasien dalam 7aktu
pasien. ". #emberi penjagaan
beberapa lama setelah
untuk keamanan pasien
kejang.
untuk kemungkinan terjadi kejang kembali. 1. 8idah berpotensi
1. #enyiapkan kain lunak tergigit saat kejang untuk menegah karena menjulur keluar. terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang.
&. anyakan pasien bila
&. ntuk mengidentifikasi
ada perasaan yang
manifestasi a7al
tidak biasa yang
sebelum terjadinya
dialami beberapa saat
kejang pada pasien.
sebelum kejang. %. njurkan pasien untuk
%. /ebagai informasi pada pera7at untuk segera
memberi tahu jika melakukan tindakan merasa ada sesuatu sebelum terjadinya yang tidak nyaman, kejang berkelanjutan. atau mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang. $0. 5erikan informasi pada
$0. #elibatkan keluarga
keluarga tentang
untuk mengurangi
tindakan yang harus
resiko edera.
&. anyakan pasien bila
&. ntuk mengidentifikasi
ada perasaan yang
manifestasi a7al
tidak biasa yang
sebelum terjadinya
dialami beberapa saat
kejang pada pasien.
sebelum kejang. %. njurkan pasien untuk
%. /ebagai informasi pada pera7at untuk segera
memberi tahu jika melakukan tindakan merasa ada sesuatu sebelum terjadinya yang tidak nyaman, kejang berkelanjutan. atau mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang. $0. 5erikan informasi pada
$0. #elibatkan keluarga
keluarga tentang
untuk mengurangi
tindakan yang harus
resiko edera.
dilakukan selama pasien kejang. $$. 5erikan obat anti $$. #engurangi aktivitas konvulsan sesuai kejang yang advie dokter. Ad
berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke
3etidakefektifan bersihan jalan
/etelah dilakukan asuhan
nafas berhubungan dengan
kepera7atan selama ....C 2-
sumbatan lidah di endotrakea, peningkatan sekresi saliva
$. njurkan klien untuk
otak. Ad $. menurunkan resiko
mengosongkan mulut
aspirasi atau masuknya
dari benda > ?at
sesuatu benda asing ke
dengan kriteria ' jalan nafas
tertentu > gigi palsu
faring.
menjadi efektif
atau alat yang lain jika
jam jalan nafas menjadi efektif,
fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika
dilakukan selama pasien kejang. $$. 5erikan obat anti $$. #engurangi aktivitas konvulsan sesuai kejang yang advie dokter. Ad
berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke
3etidakefektifan bersihan jalan
/etelah dilakukan asuhan
nafas berhubungan dengan
kepera7atan selama ....C 2-
sumbatan lidah di endotrakea, peningkatan sekresi saliva
$. njurkan klien untuk
otak. Ad $. menurunkan resiko
mengosongkan mulut
aspirasi atau masuknya
dari benda > ?at
sesuatu benda asing ke
dengan kriteria ' jalan nafas
tertentu > gigi palsu
faring.
menjadi efektif
atau alat yang lain jika
jam jalan nafas menjadi efektif,
fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika
kejang terjadi tanpa ditandai gejala a7al. 2. 8etakkan pasien dalam 2. meningkatkan aliran posisi miring, (drainase) sekret, permukaan datar. menegah lidah jatuh dan menyumbat jalan
+. anggalkan pakaian
nafas +. untuk memfasilitasi
pada daerah leher >
usaha bernafas >
dada dan abdomen. -. #elakukan sution
ekspansi dada. -. #elakukan sution
sesuai indikasi . 3olaborasi untuk
5.
sesuai indikasi #embantu memenuhi
memberikan oksigen
kebutuhan oksigen
sesuai program
agar tetap adekuat, dapat menurunkan
terapi. Ad
hipoksia serebral
kejang terjadi tanpa ditandai gejala a7al. 2. 8etakkan pasien dalam 2. meningkatkan aliran posisi miring, (drainase) sekret, permukaan datar. menegah lidah jatuh dan menyumbat jalan
+. anggalkan pakaian
nafas +. untuk memfasilitasi
pada daerah leher >
usaha bernafas >
dada dan abdomen. -. #elakukan sution
ekspansi dada. -. #elakukan sution
sesuai indikasi . 3olaborasi untuk
5.
sesuai indikasi #embantu memenuhi
memberikan oksigen
kebutuhan oksigen
sesuai program
agar tetap adekuat, dapat menurunkan
terapi. Ad
hipoksia serebral
sebagai akibat dari sirkulasi yang menurun atau oksigen sekunder terhadap spasme vaskuler selama
solasi sosial b.d rendah diri
/etelah dilakukan asuhan
terhadap keadaan penyakit
kepera7atan selam ....C 2- jam
pasien, fator9 fator
pada pera7at tentang
dan stigma buruk penyakit
dapat mengurangi rendah diri
yang berpengaruh
fator yang
epilepsi dalam masyarakat
pasien, dengan kriteria hasil '
pada perasaan isolasi
menyebabkan isolasi
$. adanya interaksi pasien
$. dentifikasi dengan
serangan kejang. Ad $. #emberi informasi
sosial pasien. 2. #emberikan dukungan
sosial pasien. 2. Dukungan psikologis
dengan lingkungan
psikologis dan motivasi
dan motivasi dapat
sekitar
pada pasien.
membuat pasien lebih
+. njurkan keluarga 2. menunjukkan adanya
untuk memberi
peraya diri. +. 3eluarga sebagai orang
sebagai akibat dari sirkulasi yang menurun atau oksigen sekunder terhadap spasme vaskuler selama
/etelah dilakukan asuhan
terhadap keadaan penyakit
kepera7atan selam ....C 2- jam
pasien, fator9 fator
pada pera7at tentang
dan stigma buruk penyakit
dapat mengurangi rendah diri
yang berpengaruh
fator yang
epilepsi dalam masyarakat
pasien, dengan kriteria hasil '
pada perasaan isolasi
menyebabkan isolasi
$. adanya interaksi pasien
$. dentifikasi dengan
serangan kejang. Ad $. #emberi informasi
solasi sosial b.d rendah diri
sosial pasien. 2. #emberikan dukungan
sosial pasien. 2. Dukungan psikologis
dengan lingkungan
psikologis dan motivasi
dan motivasi dapat
sekitar
pada pasien.
membuat pasien lebih
+. njurkan keluarga 2. menunjukkan adanya
peraya diri. +. 3eluarga sebagai orang
untuk memberi
motivasi kepada
terdekat pasien, sangat
pasien.
mempunyai pengaruh
partisipasi pasien dalam lingkungan masyarakat besar dalam keadaan psikologis pasien. -. #enghilangkan stigma -. #emberi informasi buruk terhadap pada keluarga dan penderita epilepsi teman dekat pasien (bah7a penyakit bah7a penyakit epilepsi dapat epilepsi tidak menular. . 3olaborasi dengan tim
menular). . 3onseling dapat
psikiater.
membantu mengatasi perasaan terhadap
". Aujuk pasien> orang
6.
kesadaran diri sendiri. #emberikan
terdekat pada
kesempatan untuk
kelompok penyokong,
mendapatkan
motivasi kepada
terdekat pasien, sangat
pasien.
mempunyai pengaruh
partisipasi pasien dalam lingkungan masyarakat besar dalam keadaan psikologis pasien. -. #enghilangkan stigma -. #emberi informasi buruk terhadap pada keluarga dan penderita epilepsi teman dekat pasien (bah7a penyakit bah7a penyakit epilepsi dapat epilepsi tidak menular. . 3olaborasi dengan tim
menular). . 3onseling dapat
psikiater.
membantu mengatasi perasaan terhadap
". Aujuk pasien> orang
6.
kesadaran diri sendiri. #emberikan
terdekat pada
kesempatan untuk
kelompok penyokong,
mendapatkan
seperti yayasan
informasi, dukungan
epilepsi dan
ide9ide untuk mengatasi masalah.dari orang lain
sebagainya. Ad
yang telah mempunyai pengalaman yang
sama. Ad
seperti yayasan
informasi, dukungan
epilepsi dan
ide9ide untuk mengatasi masalah.dari orang lain
sebagainya. Ad
yang telah mempunyai pengalaman yang
sama. Ad
DAFTAR PU,TA$A
Doenges, #.E. #oorhouse #.<., !eissler .., (2000) Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi +, :akarta, E!.
idayat. (200%). http'>>hidayat2.7ordpress.om. diakses pada tanggal $1 juni 20$-.
#ansjoer, ,./uprohaita, 4ardhani 4,. /etio7ulan, (2000). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 2 . :akarta: #edia esulapius.
DAFTAR PU,TA$A
Doenges, #.E. #oorhouse #.<., !eissler .., (2000) Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi +, :akarta, E!.
idayat. (200%). http'>>hidayat2.7ordpress.om. diakses pada tanggal $1 juni 20$-.
#ansjoer, ,./uprohaita, 4ardhani 4,. /etio7ulan, (2000). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 2 . :akarta: #edia esulapius.
Potter Perry. (200"). Fundamental Keperawatan : Konsep !roses dan !raktik "disi # vol $% :akarta' E!.
/melt?er, /. 5are, 5.!. (2002). &uku Ajar Keperawatan 'edikal &edah Edisi & vol +. :akarta' E!.