LAPORAN PENDAHULUAN HEMODIALISA
A. Pengertian Proses transportasi darah dalam tubuh dapat digantia n oleh suatu mesin dimana mesin tersebut menun!ang er!a organ "ital tubuh tertentu #aitu gin!al. Penurunan $ungsi gin!al ter!adi arena penderita mengalami ondisi linis gagal gin!al roni atau gagal gin!al terminal dimana $ungsi pen#aring pada organ gin!al tida beer!a sehingga berdampa sistemi pada organ%organ lain ditubuh penderita. Oleh arena itu dialisa dibutuhan oleh penderita gagal gin!al untu memperpan!ang usia penderita. Dialisa merupaan suatu proses pembuangan limbah metaboli dan elebihan &airan dari tubuh. 'erdapat dua metode dialisa #aitu ( a. Hemodialisa) suatu proses dimana darah dieluaran dari tubuh penderita dan dipompa e dalam mesin #ang aan men#aring *at%*at ra&un eluar dari darah) emudian darah #ang sudah bersih diembalian lagi edalam tubuh penderita. b. Dialisa peritoneal ) suatu proses dimana &airan #ang mengandung &uran gula dan garam husus dimasuan e dalam rongga perut dan aan men#erap *at%*at ra&un dari !aringan. Hemodialisa merupaan suatu prosedur dimana darah dieluaran dari tubuh manusia+penderita dan beredar dalam suatu perangat+mesin diluar tubuh #ang biasa disebut dial#*er.Prosedur ini memerluan !alan masu e aliran darah) sehingga dibuatan hubungan diantara arteri dan "ena ,$istula arterio"enosa- melalui pembedahan.
. Etiologi Hemodialisa dilauan erena pasien menderita gagal gin!al aut dan roni aibat dari ( a*otemia) simtomatis berupa ensel$alopati) periarditis) uremia) hiperalemia berat) elebihan &airan #ang tida responsi"e dengan diureti&) asidosis #ang tida bisa diatasi) batu gin!al) dan sindrom hepatorenal.
/. 'u!uan 0. Membuang sisa produ metabolisme protein seperti ( urea) reatinin dan asam urat. 1. Membuang elebihan air dengan mempengaruhi teanan banding antara darah dan bagian &airan. 2. Mempertahanan atau mengembalian sistim bu$$er tubuh.
3. Mempertahanan atau mengembalian adar eletrolit tubuh.
D. Indiasi Pri&e dan 4ilson ,0556- menerangan bah7a tida ada petun!u #ang !elas berdasaran adar reatinin darah untu menentuan apan pengobatan harus dimulai. 8eban#aan ahli gin!al mengambil eputusan berdasaran esehatan penderita #ang terus diiuti dengan &ermat sebagai penderita ra7at !alan. Pengobatan biasan#a dimulai apabila penderita sudah tida sanggup lagi beer!a purna 7atu) menderita neuropati peri$er atau memperlihatan ge!ala linis lainn#a. Pengobatan biasan#a !uga dapat dimulai !ia adar reatinin serum diatas 9 mg+0:: ml pada pria ) 3 mg+0:: ml pada 7anita dan glomeluro $iltration rate ,;1:: ml+01 !am2. Anuria ,produsi urine >6: ml+01 !am3. Hiperalemia ,terutama !ia ter!adi perubahan E/;) biasan#a 8 ?9)6 mmol+l 6. Asidosis berat , pH >=)0 atau biarbonat >01 me@+l9. Uremia , UN ?06: mg+dL=. Ense$alopati uremium . Neuropati+miopati uremium 5. Periarditis uremium 0:. Disnatremia berat ,Na ?09: atau >006 mmol+L00. Hipertermia b. 8era&unan aut ,alohol) obat%obatan- #ang bisa mele7ati membran dialisis. 1. Indiasi Hemodialisis 8roni Hemodialisis roni adalah hemodialisis #ang dier!aan berelan!utan seumur hidup penderita dengan menggunaan mesin hemodialisis. Menurut 8+DOBI dialisis dimulai !ia ;06 ml+mnt. 8eadaan pasien #ang mempun#ai ;06ml+menit tida selalu sama) sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai !ia di!umpai salah satu dari hal tersebut di ba7ah ini ,Daurgirdas et al., 1::=-( a. ;06 ml+menit) tergantung ge!ala linis b. ;e!ala uremia meliputiC lethargy) anoresia) nausea) mual dan muntah.
&. Adan#a malnutrisi atau hilangn#a massa otot. d. Hipertensi #ang sulit diontrol dan adan#a elebihan &airan. e. 8ompliasi metaboli #ang re$rater.
E. 8ontraindiasi Menurut 'hiser dan 4il&o ,055=- ontra indiasi dari hemodialisa adalah hipotensi #ang tida responsi$ terhadap presor) pen#ait stadium terminal) dan sindrom ota organi. Sedangan menurut PERNE
<. Prinsip 'u!uan hemodialisa adalah untu mengambil *at%*at nitrogen #ang tosi dari dalam darah dan mengeluaran air #ang berlebihan. Ada tiga prinsip #ang mendasari er!a hemodialisa #aitu di$usi) osmosis dan ultra$iltrasi. 'osin dan *at limbah di dalam darah dieluaran melalui proses di$usi dengan &ara bergera dari darah) #ang memilii onsentrasi lebih tinggi e &airan dialisat #ang onsentrasin#a rendah. Air #ang berlebihan dieluaran dari dalam tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat diendalian dengan men&iptaan gradien teanan( dengan ata lain) air bergera dari daerah dengan teanan #ang lebih tinggi ,tubuh pasien- e teanan #ang lebih rendah ,&airan dialisat-. ;radien ini dapar ditingatan melalui penambahan teanan negati$ #ang dienal dengan ultra$iltrasi pada mesin dialisis. 'eanan negati$ diterapan pada alat ini sebagai euatan pengisap pada membran dan mem$asilitasi pengeluaran air. 8arena pasien tida dapat mengesresian air) euatan
ini
diperluan
untu
mengeluaran
&airan
hingga
ter&apai
isovolemia
,eseimbangan &airan - ,Smelt*er) 1::0-. Prinsip dialisis digunaan dalam alat &u&i darah bagi penderita gagal gin!al) di mana $ungsi gin!al digantian oleh dialisator. Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapan proses osmotis dan ultra$iltrasi pada gin!al buatan) dalam membuang sisa%sisa metabolisme tubuh. Pada hemodialisis) darah dipompa eluar dari tubuh lalu masu edalam mesin dialiser ,#ang ber$ungsi sebagai gin!al buatan- untu dibersihan dari *at%*at bera&un melalui proses di$usi dan ultra$iltrasi oleh &airan husus untu dialisis ,dialisat-.
'eanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingan dengan teanan di dalam darah) sehingga &airan) limbah metaboli dan *at%*at ra&un di dalam darah disaring melalui selaput dan masu e dalam dialisat. Proses hemodialisis melibatan di$usi solute ,*at terlarut- melalui suatu membrane semipermeable. Moleul *at terlarut ,sisa metabolismedari ompartemen darah aan berpindah edalam ompartemen dialisat setiap saat bila moleul *at terlarut dapat mele7ati membran semipermiabel demiian !uga sebalin#a. Setelah dibersihan) darah dialiran embali e dalam tubuh
;ambar 3. Sema Hemodialisa
•
Mesin hemodialisis ,HD- terdiri dari pompa darah) sistem pengaturan larutan dialisat) dan sistem monitor. Pompa darah ber$ungsi untu mengaliran darah dari tempat tusuan "asuler e alat diali*er.
•
Diali*er adalah tempat dimana proses HD berlangsung sehingga ter!adi pertuaran *at%*at dan &airan dalam darah dan dialisat. Sedangan tusuan "asuler merupaan tempat eluarn#a darah dari tubuh penderita menu!u diali*er dan selan!utn#a embali lagi etubuh penderita. 8e&epatan dapat di atur biasan#a diantara 2::%3:: ml+menit.
•
Loasi pompa darah biasan#a terleta antara monitor teanan arteri dan monitor larutan dialisat. Larutan dialisat harus dipanasan antara 23%25 / sebelum dialiran epada diali*er. Suhu larutan dialisat #ang terlalu rendah ataupun melebihi suhu tubuh dapat menimbulan ompliasi.
Sistem monitoring setiap mesin HD sangat penting untu men!amin e$eti$itas proses
•
dialisis dan eselamatan. ;. 8ompliasi 0.8ompliasi aut 8ompliasi aut adalah ompliasi #ang ter!adi selama hemodialisis berlangsung. 8ompliasi #ang sering ter!adi adalah( hipotensi) ram otot) mual muntah) sait epala) sait dada) sait punggun g) gatal) demam) dan menggigil ,Daurgirdas et al., 1::=C ieber dan Himmel$arb) 1:02-. 8ompliasi #ang &uup sering ter!adi adalah gangguan hemodinami. 8ompliasi #ang !arang ter!adi adalah sindrom diseuilibrium) reasi dialiser) aritmia) tamponade !antung) perdarahan intraranial) e!ang) hemolisis) emboli udara) neutropenia) ati"asi omplemen) hiposemia ,Daurgirdas et al., 1::=-. eriut adalah ompliasi hemodialisa dan pen#ebabn#a ( No
Komplikasi
Penyebab
0
Hipotensi
penarian &airan #ang berlebihan) terapi antihipertensi) in$ar !antung) tamponade) reasi ana$ilasis
1
Hipertensi
elebihan natrium dan air) ultra$iltrasi #ang tida adeuat
2
Reasi Alergi
Reasi alergi) dialiser) tabung) heparin) besi) lates
3
Aritmia
;angguan eletrolit) perpindahan &airan #ang terlalu &epat) obat antiaritmia #ang terdialisis
6
8ram Otot
Ultra$iltrasi terlalu &epat) gangguan eletrolit
9
Emboli Udara
Udara memasui siruit darah
=
Dialysis disequilibirium
Perpindahan osmosis antara intrasel dan estrasel men#ebaban sel men!adi benga) edema serebral.
Penurunan onsentrasi urea plasma #ang terlalu &epat
Chlorine
Hemolisis oleh arena menurunn#a olom charcoal
5
8ontaminasi Fluoride
;atal) gangguan gastrointestinal) sinop) tetanus) ge!ala neurologi) aritmia
0:
8ontaminasi bateri + endotosin
Demam) mengigil) hipotensi oleh arena ontaminasi dari dialisat maupun siruti air
H. agian beserta $ungsi dialis a. Pompa darah Pompa ini berguna untu memompa darah dari dalam tubuh e alat hemodialisa dan mengalirann#a e blood path. Pompa !uga berguna untu memompa darah dari alat e dalam tubuh. b. lood path ,!alur darahlood path ini merupaan saluran darah pada proses hemodialisa. Digunaan untu mengaliran darah dari pasien ,arterial &atheter port- menu!u $ilter dan detetor udara gumpalan dan embali e pasien. &. Ultra$iltrate path Ultra$iltrate path merupaan !alur #ang digunaan untu mengeluaran air) *at terlarut) &reatinin) dan *at tertentu lainn#a dari darah pasien. Fat%*at tersebut dieluaran mele7ati detetor dan saringan ultra$iltrasi) #ang nantin#a berahir pada &olle&tion bag ,antong penampung-. d.
$.
Hemo$ilter Darah mengalir melalui bagian ini. Hemo$ilter memilii beberapa ruang di seitar tabung clump dan dinding plasti bening.
g. Membran Digunaan untu men#aring moleul%moleul #ang le7at) dengan uuran lebih besar dari lubang%lubang membran. Membran bersi$at semipermeabel. h. Air dete&tor Detetor udara ini berguna untu memantau blood path utama) memantau ondisi darah sebelum embali e tubuh pasien agar tida terdapat udara #ang masu. Sehingga menghindaran ter!adin#a pen#umbatan darah arena adan#a udara. i.
lood lea dete&tor Detetor ini digunaan untu mendetesi adan#a darah pada !alur ultra$iltrasi ,ulttrafiltrate path-.
!.
'ransdu&er 'ransduser ber$ungsi untu memantau teanan dalam sistem. 'erdapat beberapa ma&am transduser) #aitu arterial transdu&er) "enous transdu&er) dan transdu&er lainn#a. Arterial transdu&er digunaan untu menguur teanan negati$) #aitu etia darah ditari e luar tubuh pasien. Genous transdu&er digunaan untu menguur teanan positi$ #aitu etia darah diembalian masu e dalam tubuh. 'ransduser lainn#a salah satun#a ber$ungsi untu menguur teanan #ang berasal dari blood leak
detector #ang penuh dengan ultra$iltrat. . /ir&uit heater Digunaan untu meningatan suhu ,panas- pada aliran replacement fluid bags) arena &airan pada replacement fluid bags aan terasa dingin pada tubuh pasien !ia tanpa pemanasan. I.
Prosedur Hemodialisa men&aup shunting + pengalihan arus darah dari tubuh pasien e dialisator
dimana ter!adi di$usi dan ultra$iltrasi dan emudian embali e sirulasi pasien. Untu pelasanaan hemodialisa ter!adi #ang masu e darah pasien) suatu meanisme #ang mentraspor darah e dan dari dialisator) dan dialisator ,daerah dimana ter!adi pertuaran
larutan eletrolit dan produ%produ sisa berlangsung-. /ara utama #ang masu e aliran darah pasien. Ini terdiri dari #ang beriut( a.
'ipe 8ateterisasi
Indiasi 0. Segera
8euntungan 0. Mudah
Impliasiepera7atan 0. Menga!i lien #ang
"ena lemoral
masu
masu
sering mengenai perdarahan
1. Agara
1. Dapat
pada tempat masu
terlihat segera
segera dipaai
1. Harus sering dibilas
masu dalam
dengan larutan heparin agar
7atu singat
tetap paten 2. 'eni steril sangat penting bila mengenai
Esternal
0. Perlu 7atu
0. Mudah
ateter. 0. Menga!i lien #ang
shunt
lama
masu
sering mengenai perdarahan
,mingguan
1. Dapat
pada tempat masu
atau bulanan-
segera dipaai
1. Menga!i epatenan
untu masu
masu #ang sering dan
e "asuler 1. Masu
memperhatian aliran darah le7at shunt
dalam
2. Shunt merupaan tempat
8ateterisasi
beberapa !am 0. Langsung
0. Ati$itas
potensial men!adi in$esi 0. Menga!i lien #ang
"ena
masu
lien tida
sering mengenai perdarahan
sub&la"ia
1. 4atu
terbatas
pada tempat masu
pende atau
1. Han#a
1. 'eni sterilitas
pan!ang
diperluan
diperluan bila mengelola
satu ateter
ateter 2. Perlu dibilas dengan larutan heparin untu
pemeliharaan epatenan
0. Perlu
0. Semua
0. Penga!ian $istula atau
gra$t
masu #ang
tempat masu
gra$t depalpasi atau
arterio"ena
permanen
sangat urang untu in$esi
austultasi bruit+bun#i arus 1. Pesanan epada lien
1. Setelah ada
agar $istula tida tertean
memudahan
oleh ba!u #ang etat atau
untu masu
mengangat sesuatu dengan lengan dibeloan 2. 8lien diminta untu menga!i $istula mengenai tanda%tanda ge!ala in$esi) terdiri dari n#eri) merah benga atau sangat panas.
Setelah penga!ian pradialisis) mengemba ngan tu!uan dan memerisa eamanan peralatan) pera7at sudah siap untu memulai hemodialisis. Ases e s#stem sirulasi di&apai melalui salah satu dari beberapa pilihan( $istula atau tandur arterio"enosa ,AG- atau ateter hemodialisis dua lumen. Dua !arum berlubang besar ,diameter 06 atau 09- dibutuhan untu menganulasi $istula atau tandur AG. 8ateter dua lumen #ang dipasang bai pada "ena subla"iula) !ugularis interna) atau $emoralis) harus dibua dalam ondisi asepti& sesuai dengan ebi!aan institusi.
;ambar 9.
men&apai dialiser dan dalam a&uan untu meleta an !arum( !arum arterialJ dileta an paling deat dengan anastomosis AG pada "istula atau tandur untu memasimalan aliran darah. 8antong &airan normal salin #ang di lep selalu disambungan e siruit tepat sebelum pompa darah. Pada e!adian hipotensi) darah #ang mengalir dari pasien dapat dilem sementar a &airan normal salin #ang dilem dibua dan memunginan dengan &epat mengin$us untu memperbaii teanan darah. 'ran$usi darah dan plasma espander !uga dapat disambungan e siruit pada eadaan ini dan dibiaran untu menetes) dibantu dengan pompa darah. In$us heparin dapat diletaan bai sebelum atau sesudah pompa darah) tergantung peralatan #ang digunaan. Dialiser adalah omponen penting selan!utn#a dari siruit. Darah mengalir e dalam ompartemen darah dari dialiser) tempat ter!adin#a pertuaran &airan dan *at sisa. Darah #ang meninggalan dialiser mele7ati detetor udara dan $oam #ang menglem dan menghentian pompa darah bila terdetesi adan#a udara. Pada ondisi seperti ini) setiap obat% obat #ang aan diberian pada dial#sis diberian melalui port obat%obatan. Penting untu diingat) bah7a eban#aan obat%obatan ditunda pemberiann#a sampai dial#sis selesai e&uali memang diperintahan. Darah #ang telah mele7ati dial#sis embali e pasien melalui "enosaJ atau selang postdialiser. Setelah 7atu tindaan #ang diresepan) dial#sis diahiri dengan menglem darah dari pasien) membua selang aliran normal salin) dan membilas siruit untu mengembalian darah pasien. Selang dan dialiser dibuang edalam perangat aut) mesipun program dialisis roni sering membeli peralatan untu membersihan dan menggunaan ulang dialiser. 'indaan e7aspadaan umum harus diiuti dengan teliti sepan!ang tindaan dial#sis arena pema!anan terhadap darah. Maser pelindung 7a!ah dan sarung tangan 7a!ib untu digunaan oleh pera7at #ang melauan hemodialisis. Prosedur ini memerluan !alan masu e aliran darah. Untu memenuhi ebutuhan ini) maa dibuat suatu hubungan buata diantara arteri dan vena ,fistula arteriovenosa-) lebih populer disebut ,res&ia%- /imino
;ambar . Pemasangan selang inlet dan outlet 8emudian aliran darah dari tubuh pasien masu e dalam sirulasi darah mesin HD #ang terdiri dari selang Inlet+arterial ,e mesin- dan selang Outlet+"enous ,dari mesin e tubuh-. 8edua u!ungn#a disambung e !arum dan anula #ang ditusuan e pembuluh darah pasien. Selama proses HD) darah pasien diberi Heparin agar tida membeu etia berada di luar tubuh #aitu dalam sirulasi darah mesin. Selama men!alani HD) posisi pasien dapat dalam eadaan dudu atau berbaring. Selain men!alani HD) dalam !anga pan!ang) obat%obat #ang diperluan antara lain obat #ang mengatasi anemia seperti suntian hormon eritropoetin serta pemberian *at besi. Selain itu obat #ang menurunan adar $os$at darah #ang meningat #ang dapat mengganggu esehatan tulang) diberian obat pengiat $os$at ,Phosphate binder-. Obat%obat lain #ang diperluan sesuai ondisi pasien misaln#a obat hipertensi) obat%obat antigatal) "itamin penun!ang ,#ang bebas $os$or maupun mineral #ang tida perlu-.
Ne$ropati 'osi
0. Pendahuluan ;in!al merupaan salah satu organ tubuh #ang sangat penting bagi manusia oleh arena organ ini beer!a sebagai alat esresi utama untu *at%*at #ang tida dibutuhan lagi oleh tubuh. Dalam melasanaan $ungsi esresi ini maa gin!al mendapat tugas #ang berat mengingat hampir 16 K dari seluruh aliran darah mengalir e edua gin!al. esarn#a aliran darah #ang menu!u e gin!al ini men#ebaban eterpaparan gin!al terhadap bahan+*at%*at #ang beredar dalam sirulasi &uup tinggi. Aibatn#a bahan%bahan #ang bersi$at tosi aan mudah men#ebaban erusaan !aringan gin!al dalam bentu perubahan strutur dan $ungsi gin!al. 8eadaan inilah #ang disebut sebagai ne$ropati tosi dan dapat mengenai glomerulus) tubulus) !aringan "asuler) maupun !aringan interstitial gin!al. Ne$ropati tosi penting diperhatian) mengingat pen#ait ini merupaan pen#ait #ang dapat di&egah dan bersi$at re$ersibel sehingga penggunaan berbagai prosedur diagnosti seperti arteriogra$i) pielogra$i retrograd atau biopsi gin!al dapat dihindaran. Sampai searang tida dietahui dengan pasti anga e!adian ne$ropati tosi bai pada ana maupun orang de7asa. Nanra melaporan bah7a emunginan 9:K dari semua onsultasi pen#ait gin!al disebaban oleh *at ne$rotosi dan seban#a 6%0: K benar%benar dietahui sebagai aibat ne$rotosi. /ronin #ang melauan penelitian pada asus pen#ait gin!al menemuan bah7a 1: K penderita gagal gin!al disebaban oleh pemaaian obat antibioti. Penelitian lain menun!uan bah7a hampir 16 K asus%asus gagal gin!al aut dan roni diaibatan oleh *at ne$rotosi. Selain obat antibioti maa pemaaian obat analgesi !anga pan!ang #ang &uup luas bai di negara ma!u maupun negara berembang dapat men#ebaban timbuln#a ne$ropati analgesi #ang merupaan pen#ebab penting gagal gin!al roni. 1. Etiologi Fat%*at #ang dapat merusa gin!al bai strutur maupun $ungsi gin!al disebut sebagai ne$rotosin) #ang dapat merupaan ( 0. Maanan) #aitu maanan #ang ter&emar ra&un imia) ra&un tanaman serangga atau maanan #ang se&ara alamiah sudah mengandung ra&un seperti !engol) singong atau !amur #ang dapat merusa gin!al. 1. ahan imia) #aitu bahan #ang mengandung logam berat seperti timah ,Pb-)emas) admium. 2. Obat%obatanC antibioti) obat emoterapi) silosporin) sitostati) dll.
3. Fat radioontras. Dari eempat ne$rotosin maa obat dan bahan imia #ang paling sering men#ebaban erusaan gin!al.
2. Patogenesis ;in!al merupaan organ tubuh #ang paling sering terpapar *at imia dan metabolitn#a terutama obat #ang dipaai se&ara meluas dimas#araat. 8emudahan eterpaparan gin!al terhadap *at%*at tersebut diaibatan oleh si$at%s$at husus gin!al) #aitu ( 0. ;in!al menerima 16 K) &urah !antung sedangan beratn#a han#a ira%ira :)3K dari berat badan. 1. Untu menampung &urah !antung #ang begitu besar) gin!al mempun#ai permuaan endotel apiler #ang relati$ luas dianatara organ tubuh #ang lain. 2. Permuaan endotel apiler #ang sangat luas ini men#ebaban bahan #ang bersi$at imunologi sering terpapar didaerah apiler glomerulus dan tubulus. 3.
Si$at%si$at has #ang disebut di atas inilah #ang memudahan ter!adin#a gangguan strutur dan $ungsi gin!al) bila didalam darah terdapat *at #ang bersi$at ne$rotosi. eriut beberapa obat serta *at imia dengan potensi dapat merusa gin!al) #aitu ( 0. Asetamino$en) dapat menimbulan erusaan pada papilla renalis. 1. Salisilat) dapat menimbulan ne$ritis interstitial. 2. Antibioti golongan aminogliosida dan golongan se$alosporin) berpotensi menimbulan eadaan ne$ritis interstitial dan erusaan sel%sel tubulus. 3. asitrasin) dapat menimbulan degenerasi epitel tubulus. 6. Polimisin dan E) berpotensi menimbulan erusaan tubulus gin!al. 9. 'etrasilin) dapat menimbulan sindrom $an&oni. =.
Am$oterisin ) berpotensi meni mbulan erusaan pada glom erulus dan atro$i pada !aringan tubulus gin!al.
. Logam berat) misaln#a meruri dapat menimbulan nerosis pada !aringan tubulus se&ara aut dan isemia pada gin! al. 'imah ,Pb- berpotensi menimbulan eadaan sindrom $an&oni dan erusaan pada tubulus gin!al.
Dienal 6 ma&am meanisme ter!adin#a ne$ropati tosi) #aitu (
A. Dampa langsung terhadap sel parenim gin!al. 8erusaan langsung ini terutama disebaban oleh penggunaan *at #ang mengandung logam berat. Logam berat #ang di$iltrasi oleh glomerulus dapat diresorpsi embali oleh sel tubulus sehingga sel tubuluslah #ang paling sering mengalami erusaan. 8erusaan ini mengenai hampir seluruh strutur subseluler seperti membran plasma) mitoondria) lisosom) retiulum endoplasma dan inti sel.
. Reasi imunologis Proses imunologis lebih sering ter!adi pada pemaaian obat%obatan seperti penisilin) metisilin) dsb. Reasi #ang ter!adi merupaan reasi hipersensiti$itas terhadap *at tersebut di atas) sedangan proses #ang timbul merupaan proses imunologi bai se&ara humoral seperti terbentun#a deposit imun omples) reasi antara antibodi dengan antigen membrana basalis glomerulus) maupun se&ara seluler.
/. Obstrusi saluran emih. Umumn#a obstrusi #ang ter!adi sebagai aibat ristalisasi *at tertentu #ang emudian mengendap di lumen tubulus #ang selan!utn#a disertai pula dengan pengendapan sel tubulus #ang rusa. Pengendapan ristal dan sel tubulus #ang rusa ini sering disertai proses in$lamasi #ang ahirn#a men#ebaban obstrusi lumen tubulus. Di Indonesia dienal era&unan !engol #ang dapat men#ebaban obstrusi saluran emih bai intrarenal maupun estrarenal. Diduga pengendapan asam !engol #ang men#umbat saluran emih.;angguan $ungsi gin!al #ang paling sering ter!adi aibat era&unan !engol ini ialah gagal gin!al aut.
D. Penghambatan produsi prostaglandin 'erdapat obat%obat #ang dapat menghambat sintesis prostaglandin E1 #aitu aspirin dan anti in$lamasi non steroid. Obat%obat ini menghambat sintesis prostaglan din E1 dengan &ara mengiat silo%osigenase) suatu en*im #ang dipaai untu memprodusi Prostaglandin E1. Penggunaan obat ini dalam !anga 7atu tertentu aan men#ebaban penurunan aliran darah e gin!al dan la!u $iltrasi glomerulus sehingga dapat berpotensi menimbulan eadaan gagal gin!al.
E. Memperburu pen#ait gin!al #ang telah ada sebelumn#a. Misaln#a pielone$ritis #ang diperberat aibat pemaaian obat%obat tertentu #ang meningatan esresi asam urat atau obat%obat #ang men#ebaban hipoalemia. 3. Mani$estasi lini ;e!ala ne$ropati tosi tergantung dari !enis%!enis bahan imia atau obat #ang terpapar pada gin!al. elainan gin!al #ang ditimbulan mulai dari proteinuria) hematuria) sindrom ne$riti aut) sindrom ne$roti) ne$ritis interstitial aut) ne$ritis tubulo%interstitial) sampai gagal gin!al bai aut maupun roni.
6. Diagnosis Diagnosis ne$ropati tosi sering terlambat dietahui) alaupun diagnosis dapat ditegaan) elainan gin!al #ang ter!adi sudah berat) misaln#a ter!adi gagal gin!al bai aut maupun roni. Atas dasar inilah maa pada gagal gin!al ne$ropati tosi harus selalu dipertimbangan sebagai pen#ebab dalam diagnosis banding. Hal%hal #ang dapat membantu diagnosis ne$ropati tosi adalah ( 0. Anamnesis( ri7a#at pemaaian obat tertentu atau onta dengan bahan imia bai dalam 7atu singat maupun 7atu lama. 1. ;e!ala lini( tergantung dari elainan gin!al #ang timbul seperti #ang telah disebutan di atas. 4alaupun begitu ge!ala suar !adi pegangan oleh arena ban#a pen#ait gin!al dengan ausa #ang berbeda memberian ge!ala #ang sama dengan ne$ropati tosi. 2. Pemerisaan laboratorium (berguna untu mengetahui adar bahan tosi dalam darah dan urin) ada tidan#a penurunan Prostaglandin E1 dalam urin)untu mengetahui 8adar beta%1 miroglobulin di urin) serta adar en*im di urin misaln#a alali $os$atase dan LDH.
9. Penatalasanaan 0. 8era&unan obat Mengingat sering terlambatn#a diagnosis ne$ropati tosi aibat obat%obatan ini) maa penanganan #ang dilauan sama dengan penanganan pen#ait gin!al pada umumn#a seperti sindrom ne$roti atau ;;A. ila pada pengobatan pen#ait tertentu dengan antibioti ter!adi penigatan adar ureum atau retinin dalam darah) maa pemberian obat sebain#a dihentian atau bila sangat perlu maa dosis harus diturunan sesuai dengan penurunan $ungsi gin!al.
1. 8era&unan *at ontras Dengan berembangn#a prosedur diagnosti radiologi #ang memaai *at ontras pada 1: tahun terahir ini) maa e&endrungan menigatn#a e!adian ;;A dihubungan !uga dengan menigatn#a pemaaian *at ontras tersebut. Untu menghindari ter!adin#a ne$ropati tosi aibat pemaaian *at ontras ini) maa perlu diperhatian hal%hal sebagai beriut ( a. Menggunaan *at ontras dengan dosis #ang tepat dan tida melebihi dosis masimal. b. Menghindari ter!adin#a dehidrasi. &. Menghindaran pemerisaan radio logi #ang mema ai *at ontr as se&ara berturut% turut. d. Memperhatian $ator%$ator predisposisi seperti a*otemia) anemia) proteinuria) hiperuriemia) hipertensi dan gangguan $ungsi hati. Dari seluruh $ator pen&etus atau $ator predisposisi di atas maa hal #ang terpenting #ang harus diperhatian sebelum dilauan pemerisaan radiologi ialah adan#a a*otemia #ang ditandai oleh adar retinin serum #ang meninggi.
Asuhan 8epera7atan Pasien Hemodialisis
I. Penga!ian a. 8eluhan( 8lien dengan hemodialisis biasan#a mengeluhan( Lemas) pusing) gatal) baal%baal) benga%benga) sesa) ram) A8 tida lan&ar) mual) muntah) tida na$su maan) susah tidur) berdebar) men&ret) susah A) penglihatan tida !elas) sait epala) n#eri dada) n#eri punggung) susah beronsentrasi) ulit ering) pandangan gelap) n#eri otot) n#eri pada penusuan !arum) rembes pada ases darah) eringat dingin) batu berdaha+tida. b.Ri7a#at 8esehatan Saat Ini Pengembangan 8eluhan Utama dengan perangat PBRS' dan pengaruhn#a terhadap ati"itas sehari%hari. &. Ri7a#at 8esehatan Dahulu Menan#aan adan#a ri7a#at in$esi saluran emih) in$esi organ lain) ri7a#at en&ing batu+obstrusi) ri7a#at onsumsi obat%obatan) !amu) ri7a#at trauma gin!al) ri7a#at pen#ait endorin) ri7a#at pen#ait ardio"asuler) ri7a#at darah tinggi) ri7a#at ehamilan) ri7a#at dehidrasi) ri7a#at trauma. d.Ri7a#at 8esehatan 8eluarga Menan#aan ri7a#at poliisti) diabetes) hipertensi) ri7a#at pen#ait gin!al #ang lain. e.Pemerisaan
Aktivitas istirahat/tidur o
Lelah) lemah atau malaise
o
o
o
Insomnia 'onus otot menurun ROM berurang
irkulasi o
Palpitasi) angina) n#eri dada
o
Hipertensi) distensi "ena !ugularis
o
Disritmia
o
Pallor
o
Hipotensi+hipertensi) nadi lemah+halus
o
Edema periorbital%pretibial
o
Anemia
o
Hiperlipidemia
o
Hiperparatiroid
o
'rombositopeni
o
Peri&arditis
o
Ateroslerosis
o
/H<
o
LGH
!liminasi o
Poliuri pada a7al gangguan gin!al) olguri dan anuri pada $ase lan!ut
o
Disuri) a!i 7arna urin
o
Ri7a#at batu pada saluran en&ing
o
As&ites) meteorismus) diare) onstipasi
"utrisi/cairan o
o
Edema) peningatan Dehidrasi) penurunan
o
Mual) muntah) anoreia) n#eri ulu hati
o
E$e pemberian diureti&
o
'urgor ulit
o
Stomatitis) perdarahan gusi
o
Lema subutan menurun
o
Distensi abdomen
o
Rasa haus
o
;astritis ulserasi
"eurosensor o
Sait epala) penglihatan abur
o
Letih) insomnia
o
8ram otot) e!ang) pegal%pegal
o
Iritasi ulit
o
8esemutan) baal%baal
"yeri/kenyamanan o
o
o
Sait epala) pusing N#eri dada) n#eri punggung ;atal) pruritus)
o
8ram) e!ang) esemutan) mati rasa
#ksigenasi o
Pernapasan usmaul
o
Napas pende%&epat
o
Ron&hi
$eamanan o
Reasi trans$use
o
Demam ,sepsis%dehidrasi-
o
In$esi berulang
o
Penurunan da#a tahan
o
Uremia
o
Asidosis metaboli&
o
8e!ang%e!ang
o
Penurunan libido
o
Haid ,%-) amenore
o
;angguan $ungsi eresi
o
Produsi testoteron dan sperma menurun
o
In$ertile
$. Penga!ian Psiososial o
Integrita@s ego
o
Interasi so&ial
o
'ingat pengetahuan tentang pen#ait dan penatalasanaann#a
o
Stress emosional
o
8onsep diri
g. Laboratorium o
Urine lengap
o
Darah lengap meliputi( Hb)H&t) L) 'rombosit) LED) Ureum pre dan post) reatinin pre dan post) protein total) albumin) globulin) S;O'%S;P') bilirubin) gama gt) alali $os$atase) alsium) $os$or) alium) natrium) lorida) gula darah) SI) 'I/) saturasi
trans$erin) $eritin serum) pth) "it D) olesterol total) HDL) LDL) trigliserida) asam urat) Hbs Ag) antiH/G) anti HIG) /RP) astrup(pH+P:1+p/:1+H/O2 iasan#a
o
dapat
ditemuan
adan#a(
anemia)
hiperalemia)
hiper$os$atemia)
hipoalsemi) ureumium) reatinin meningat) pH darah rendah) ;D lien DM menurun Radiologi Ronsen) Usg) E&ho( emunginan ditemuan adan#a gambaran pembesaran !antung)
o
adan#a batu saluran en&ing+gin!al) uuran ortes) gambaran eadaan gin!al) adan#a pembesaran uuran gin!al) "asularisasi gin!al. Sidi nulir dapat menentuan ;
o
iopsi o
Mendetesi adan#a eganasan pada !aringan gin!al
ii. Diagnosa dan Inter"ensi 8epera7atan No 0
Diagnosa 8epera7atan Pola na $as tida e $eti$ b.d. O"er hidrasi( penumpuan &airan di paru Asidosis( pernapasan usmaul Anemia Hiperalemi 8arateristi 8lien mengeluh sesa
1
'u!uan Pola napas e$eti$ dengan riteria( 8eluhan sesa berurang+hilang Retrasi interostalis ,%Rr 09%1: +mnt Pola napas usmaul ,%Sianosis ,%Hb 0:%00 mg+dl Orthopneu ,%Dispneu ,%Pallor ,%-
RR ? 2: +mnt 'erdapat pola napas usmaul Retrasi interostalis ,Pernapasan &uping hidung ,Sianosis pada aral ,Pallor ,Ron&hi ,Hb > 5 mg+dl Dispneu ,Orthopneu ,Sputum berbusa darah ,-
P&h ,%-
;angguan
8lien mengataan benga
Inter"ensi 0. Obser"asi tanda "ital) a!i pola napasC a!i adan#a usmaul) perisa suara napas dari adan#a ron&hi. 1. Atur posisi semi$o7ler 2. erian osigen lembab sesuai ebutuhan. 3. AturU
6. 9.
=.
.
dengan pada berdasar ering erian dialisat bi&nat Lauan ultra$iltrasi terpisah bila perlu erian trans$usi darah PR/ bila Hb> Lauan olaborasi pemberian thera$i obat untu mengoresi asidosis) anemia
0. Monitor
eseimbangan &airan ( berlebih b.d. Penurunan $ungsi gin!al dalam dalam mengatur eseimbangan &airan dan eletrolit
berurang+hilang 8lien mengataan sesa berurang Edema ,%Peningatan interdialiti tida lebih dari 6K ering Pola napas normal) RR
peningatan tensi) edema perirbital dan peripheral 1. Ausultasi paru untu mengidenti$iasi adan#a &airan dalam paru
8arateristi( 8lien mengeluh benga%benga pada perut) 7a!ah atau anggota gera) sesa Anuri+oliguri ,Hipertensi ,Peningatan #ang signi$ian Pernapasan pende% &epat Ron&hi ,-) edema paru
Normal
2. A!aran lien u ntu pentingn#a pengendalian dan penguuran air dan berat badan untu men&egah o"erhidrasiC !umlah air #ang diminum 6:: && diuresis + hari 3. A!aran lien tentang diet rendah sodium untu mengontrol edema dan hipertensi 6. A!aran lien agar peningatan interdialiti tida lebih dari 6K ering 9. erian osigen lembab bila sesa =. Lauan U< untu men&apai ering . Lauan SBHD bila perlu
2
;angguan rasa n#aman(
8eluhan pada saat ditusu
0. Lauan
n#eri insersi pada tempatsaat penusuan b.d. insersi $istula needle.
minimal Saat penususan espresi 7a!ah tenang
penusuan #ang tepat dan hati%hati untu mengurangi resio n#eri #ang berlebihan 1. erian anestesi lo&al pada daerah #ang aan ditusu untu mengurangi rasa n#eri terutama saat punsi $emoralis. isa berbentu in!esi atau spra#. 2. A!aran dan an!uran teni relasasi dan distrrasi 3. Lauan ompres
8araeristi ( 8lien mengeluh n#eri pada ases "asuler saat dilauan penusuan. Espresi 7a!ah tampa meringis 'erdapat lua penusuan untu ases darah
dingin untu memblo rasa n#eri 6. 8a!i tingat n#eri) apaah hilang setelah penusuan) menetap atau bertambah
DAFTAR PUSTAKA
oane. 1::3. "ursing %ntervention Classification. Mosb# ( USA oane. 1::3. "ursing #utcomes Classification. Mosb# ( USA Mans!oer) Ari$. 1::0. $apita elekta $edokteran. aarta ( Media Aes&ulapius Nurari$) A.H. 8usuma) H.8. 1:02. Aplikasi Asuhan $eprea&atan 'erdasarkan Diagnosa
(edis ) "A"DA "%C*"#C. og#aarta ( Media&tion Publishing Pri&e)S.A. 4ilson) L.M. 1::6. +atofisiologi $onsep $linis +roses*+roses +enyakit. aarta ( E;/ Smelt*er) S./. are) .;. 1::0. 'uku A-ar $epera&atan (edikal 'edah 'runner )
uddarth. aarta ( E;/