LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A.
Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil hamil sampai sampai menggan mengganggu ggu pekerj pekerjaan aan sehari sehari-ha -hari ri karena karena keadaan keadaan umumny umumnyaa menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998 Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. !ejala-gejala ini kurang lebih terjadi " minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 1# minggu. $iperem $iperemesi esiss !ra%id !ra%idaru arum m (%omit (%omitus us yang yang merusa merusak k dalam dalam kehami kehamilan lan adalah nausea dan %omitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga sehingga terjadi terjadi e&ek sistemik, sistemik, dehidrasi dehidrasi dan penurunan berat badan. ('en-ion, ('en-ion, M), hal * ++ $iperem $iperemesi esiss diarti diartikan kan sebagai sebagai muntah muntah yang yang terjad terjadii secara secara berleb berlebiha ihan n selama kehamilan. ($ellen arrer, 1999, hal * 1 1+
B.
Etiologi
enyebab hiperemesis gra%idarum belum diketahui secara pasti. rekuensi keja kejadi dian an adal adalah ah ,/ ,/ per per 1### 1### keha kehami mila lan. n. akt aktor or-& -&ak akto torr pred predis ispos posis isii yang yang dikemukakan * ( Rustan Mochtar, 1998 1.
aktor organik, yaitu karena masuknya vili khoriales dalam khoriales dalam sirkulasi matern maternal al dan perubah perubahan an metabol metabolik ik akibat akibat kehamil kehamilan an serta serta resist resistens ensii yang yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.
+.
aktor sikologik. aktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan kon&lik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. .
aktor endokrin lainnya * hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.
C.
Patologi
ada otopsi wanita meninggal karena hiperemesis gra%idarum diperoleh keterangan bahwa terjadinya kelainan pada organ-organ tubuh adalah sebagai berikut 1.
$epar
pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak
→
sentrilobuler tanpa nekrosis. +.
0antung
jantung atro&i, menjadi lebih kecil dari biasa. adang
→
kala dijumpai perdarahan sub-endokardial. .
2tak
terdapat bercak-bercak perdarahan pada otak dan kelainan
→
seperti pada ensepalopati 3irnicke. 4.
!injal
→
ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat
ditemukan pada tubuli kontorti.
D.
Patoi!iologi
erasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester 5. 'ila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. $iperemesis gra%idarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. arena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik , asam hidroksida butirik , dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. 6atrium dan klorida darah
turun. 7elain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. $al ini menyebabkan jumlah at makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya at metabolik yang toksik. )i samping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir eso&agus dan lambung ( sindroma mollary-weiss , dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
E.
Tan"a "an Ge#ala
'atas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gra%idarum tidak ada kesepakatan. da yang mengatakan, bila lebih dari sepuluh kali muntah. kan tetapi, apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gra%idarum. $iperemesis gra%idarum menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu * $.
Ting%atan I &Ringan'
a.
Mual
muntah
terus-menerus
yang
keadaan umum penderita. b.
5bu merasa lemah.
c.
6a&su makan tidak ada.
d.
'erat badan menurun.
e.
Merasa nyeri pada epigastrium.
&.
6adi meningkat sekitar 1## per menit.
g.
:ekanan darah menurun.
h.
:urgor kulit berkurang.
i.
;idah mengering.
j.
Mata cekung.
(.
Ting%atan II &!e"ang'
a.
enderita tampak lebih lemah dan apatis.
b.
:urgor kulit mulai jelek.
mempengaruhi
c.
;idah mengering dan tampak kotor.
d.
6adi kecil dan cepat.
e.
7uhu badan naik ( dehidrasi .
&.
Mata mulai ikteris.
g.
'erat badan turun dan mata cekung.
h.
:ensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan kontipasi.
i.
seton tercium dari hawa perna&asan dan terjadi asetonuria.
).
Ting%atan III & Berat '
a.
eadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma.
b.
)ehidrasi hebat.
c.
6adi kecil, cepat dan halus.
d.
7uhu meningkat dan tensi turun.
e.
:erjadi komplikasi &atal pada susunan sara& yang dikenalsebagai ensepalopati 3ernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan penurunan mental.
&.
:imbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.
*.
Penanganan
1.
encegahan encegahan terhadap hiperemesis gra%idarum diperlukan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamiloan dan persalinan sebagai suatu
proses yang &isiologi. $al itu dapat dilakukan dengan cara * a.
Memberikan
keyakinan
bahwa
mual
dan
muntah
merupakan gejala yang &isiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan. b.
5bu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.
c.
3aktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
d.
$indari makan yang berminyak dan berbau lemak.
e.
Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin.
&.
+.
:erapi obat-obatan pabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengobatan. a.
:idak
memberikan
obat
yang teratogen. b.
7edeti%a
yang
sering
diberikan adalah henobarbital. c.
=itamin
yang
dianjurkan
nthistaminika
seperti
adalah %itamin '1 dan '". d. dramamin, a%omin. e.
ada
keadaan
berat,
antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin. .
$iperemesis
gra%idarum
tingkatan 55 dan 555 harus dirawat inap di rumah sakit. dapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut * a.
5solasi enderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara baik. 0angan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. >atat cairan yang keluar dan masuk. adang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.
b.
:erapi psikologik 'erikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan &isiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. ?akinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau kon&lik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
c.
:erapi parental 'erikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan glukosa /@ dalam cairan garam &isiologik sebanyak +- liter
sehari.
'ila
perlu
dapat
ditambah
kalium
dan
%itamin,
khususny%itamin ' kompleks dan %itamin > dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra%ena. 'uat dalam da&tar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan. 'erikan pula obatobatan seperti yang telah disebutkan di atas. d.
:erminasi kehamilan ada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
)elirium,
kebutaan,
takhikardi,
ikterius,
anuria,
dan
perdarahan merupakan mani&estasi komplikasi organik. )alam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. eputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irre%ersibel pada organ %ital.
G.
Progno!i!
)engan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gra%idarum sangat mamuaskan. enyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit in dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
I.
Diagno!a Ke+era,atan "an Inter-en!i
1.
!angguan 6utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d engeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake kurang. Tujuan : a.
Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberi makanan yang mengandung %itamin, mineral, protein dan besi.
b.
Mengikuti
diet
yang
dianjurkan. c.
Mengkonsumsi
suplemen
at besi A %itamin sesuai resep. d.
Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai ( biasanya 1,/ kg pada ahir trimester pertama
Intervensi : a.
:entukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu A sekarang dengan menggunakan batasan +4 jam. erhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku.
b.
)apatkan riwayat kesehatan B cacat usia ( khususnya kurang dari 1C tahun, lebih dari / tahun.
c.
astikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
d.
'erikan in&ormasi tertulis A %erbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen %itamin A at besi setiap hari.
e.
D%aluasi moti%asi A sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpa balik tentang in&ormasi yang di berikan.
&.
:anyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal E hal tabu selama kehamilan.
g.
erhatikan adanya pikaAmengidam. aji pilihan bahwa bukan makanan dan itngkat moit%asi untuk memakannya.
h.
:imbang berat badan klien B pastikan berat badan pregra%id biasanya. 'erikan in&ormasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
i.
:injau ulang &rekuensi dan beratnya mualAmuntah. esampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis gra%idarum
j.
antau kadar hemoglobin ($bA$ematokrit ($t
k.
:es urine terhadap aseton, albumin, dan glukosa.
l.
m.
'uat rujukan yang perlu sesuai idikasi ( misal pada ahli diet,pelayanan social
n.
Rujuk pada program makanan 3anita, 'ayi, nak E anak dengan tepat.
+.
!angguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan. Tujuan : a.
Mengidenti&ikasi
dan
melakukan tindakan untuk menurunkan &rekuensi dan keparahan mualAmuntah. b.
Mengkonsumsi
cairan
Mengideni&ikasi
tanda-
dengan jumlah yang sesuai setiap hari. c.
tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan. Intervensi : a.
uskultasi denyut jantung janin ( )00 .
b.
:enutkan &rekuensiA beratnya mualAmuntah.
c.
:injau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (miasalB ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis.
d.
njurkan klien memperahankan masukanAkeluaran, tes urin,dan penurunan bert badan setiap hari.
e.
aji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (:), suhu, masukanAkeluaran,daan berat jenis urine. :imbang berat badan klien daan banidngkan dengan standar.
&.
njurkan penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (misB popcorn,roti kering sebelum bangun tidur.
.
!angguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan Tujuan * a.
Membuat
gambaran
diri
lebih nyata b.
Mengakui
diri
sebagai
indi%idu c.
Menerima tanggung jawab untuk tindakan sendiri.
Intervensi : a.
'uat hubungan terapeutik perawatApasien
b.
:ingkatkan onsep diri tanpa penilaian moral
c.
'iarkan pasien menggambarkan dirinya sendiri.
d.
6yatakan aturan dengan jelas tentang jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan dan minum obat, dan konsekuensi bila tak mengikuti aturan.
e.
'eri respon terhadap kenyataan bila pasien membuat penyataan tidak relistis seperti F saya meningkatkan berat badan Bjadi saya benar benar tidak apa-apa F.
&.
7adari reaksi sendiri terhadap perilaku pasien. $indari perdebatan.
g.
'antu pasien untuk melakuakn kontrol pada area selain dari makanApenurunan berat badan. Missal * manajemen akti%itas harian, pilihan kerjaAkesenangan.
4.
5ntoleransi akti%itas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel. Tujuan : a.
Melaporkan
peningkatan
rasa sejahteraAtingkat energi. b.
Mendemonstrasikan peningkatan akti%itas &isik yang dapat diukur.
Intervensi : a.
antau respon &isiologis terhadap akti%itas, missal B perubahan :) atau &rekuensi jantungAperna&asan.
b.
'uat tujuan akti%itas realistis dengan pasien.
c.
Rencanakan
perawatan
untuk
memungkinkan
periode
istirahat.0adwalkan akti%itas untuk periode bila pasien mempunyai banyak energi. ;ibatkan pasienAorang terdekat dalam perencanaan jadwal. d.
)orong pasien untuk melakukan kapanpun mungkin, misal B perawatan diri, bangin dari kursi, berjalan.
e.
'eriakn latihan rentang gerak pasi&Aakti& pada pasien yang terbaring di tempat tidur.
&.
ertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi.
g. 'erikan 2+ suplemen sesuai indikasi. h. Rujuk pada terapi &isikAokupasi. DA*TAR PUSTAKA
)oengoes, Marilyn D. +##1. Renana !erawatan "aternal # $ayi% 0akarta * D!>
3ol&, weitel,uerst.1984. &asar ' &asar Ilmu (eperawatan.
0akarta *
!unung gung.
$amilton, ersis Mary. 199/. &asar ' &asar (eperawatan "aternitas edisi )% 0akarta * D!>
Mochtar, Rustam. 1998. *inopsis +bsteri jilid I . 0akarta * D!>.
ri&, Mansjoer, dkk. +##1. (apita *elekta (edokteran edisi jilid I . 0akarta * Media cculapius.
:eber, 'en-ian. +##+. apita 7elekta edokteran 2bstetri dan !inekologi. 0akarta * D!>
rawiroharjo, 7arwono. +##/. 5lmu ebidanan. 0akarta B :ridasa rinter.