LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE A. Peng Penger erti tian an
Dalam Dalam kehidu kehidupan pan seharisehari-hari hari kebersi kebersihan han merupa merupakan kan hal yang yang sangat sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis psikis seseor seseorang ang.Ke .Keber bersiha sihan n itu sendir sendirii sangat sangat berpen berpengar garuh uh dianta diantarany ranyaa kebudayaan kebudayaan,social ,social,kelu ,keluarga, arga,pendi pendidikan dikan.Persep .Persepsi si seseorang seseorang terhadap terhadap kesehatan, kesehatan, serta perkembangan perke mbangan ( Tarwoto & Wartonah Wartonah !!"#. $alu $alu untuk untuk mencap mencapai ai kebersi kebersihan han diri diri seseora seseorang ng harus harus dapat dapat merawat merawat dirinya. dirinya. %alah satu cara untuk untuk merawat diri adalah dengan melakukan melakukan personal hygien hygiene. e. Person Personal al hygien hygienee merupa merupakan kan perawat perawatan an diri diri sendiri sendiri yang yang dilaku dilakukan kan untuk mempertahank mempertahankan an kesehatan, kesehatan, baik secara isik maupun maupun psikologis psikologis ('limul, !!"#. enurut ubarak (!!)# (!!)# personal personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kese*ahteraan isik dan psikologis. Pemenuhan personal Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan indi+idu, indi+idu, keamanan, keamanan, dan kesehatan. kesehatan. Kebutuhan Kebutuhan personal personal hygiene hygiene ini diperlukan diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit. Personal hygiene menurut kami adalah suatu kebutuhan dari indi+idu untuk merawat atau memelihara kesehatan isik dan mentalnya sehingga indi+idu tersebut dapat hidup se*ahtera. enurut Dingwall (!, dalam skripsi /o+a # pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien merupakan aspek undamental dari asuhan keperawatan. 0ygie 0ygiene ne pasien pasien yang yang baik baik telah telah diangg dianggap ap sebagai sebagai kompon komponen en pentin penting g untuk untuk mencegah penyebaran penyakit. Higiene personal menc mencak akup up semu semuaa akti akti+i +ita tass yang yang memi memilik likii tu*ua tu*uan n kebersihan dan penampilan tubuh, akti+itas tersebut meliputi memandikan di tempat tidur, perawatan rambut, memelihara dan memotong kuku, membantu pasien memelihara kebersihan oral higiene, membantu menggantikan pakaian dan kain tenun (1rooker, !!22# !!22# Tu*ua *uan meman emand dikan pasie sien
ada adalah
members ersihkan
kulit
dan
meng menghi hilan langk gkan an bau bau bada badan, n, memb memberi erika kan n rasa rasa nyama nyaman n dan dan relak relaksas sasii atau atau
stimulasi, merangsang sirkulasi darah pada kuli, mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan. Tu*uan mencuci
rambut pada pasien adalah
memberikan perasaan segar, rambut tetap bersih, merangsang sirkulasi darah ke kulit kepala, dan membersihkan kutu dan ketombe. Tu*uan merawat dan memotong kuku adalah men*aga kebersihan tangan dan kaki, mencegah timbulnya ineksi, mencegah kaki berbau, dan memonitor masalah pada kuku tangan dan kaki. Tu*uan dan pemeliharaan gigi dan mulut meliputi agar mulut dan gigi tetap bersih dan tidak berbau tidak sedap, mencegah ineksi pada mulut dan kerusakan gigi, memberikan perasaan segar, membantu merangsang nasu makan, dan mendidik pasien dalam kebersihan perorangan. %edangkan tu*uan membantu menggantikan alat tenun dan ba*u adalah memberikan perasaan segar dan nyaman kepada pasien, memberikan perasaan percaya diri, mencengah ter*adinya dekubitus, memelihara kebersihan dan kerapian ( Dingwall,!!2 dalam skripsi /o+a#. %ecara garis besar tu*uan perawatan Personal Hygiene (Wartonah, !!"32# yaitu a.
eningkatkan dera*at kesehatan seseorang.
b.
emelihara kebersihan diri seseorang.
c.
emperbaiki personal hygiene yang kurang.
d.
Pencegahan penyakit.
e.
eningkatkan percaya diri seseorang.
.
enciptakan keindahan. enurut Potter & Perry (!!"#, sikap seseorang melakukan personal higiene dipengaruhi oleh se*umlah aktor antara lain a. 1ody image Penampilan umum pasien menggambarkan pentingnya suatu perawatan diri, krena merupakan konsep subyekti seseorang tentang penampilan isikanya. b. %tatus sosial dan 4konomi %umber daya ekonomi seseorang mempengaruhi *enis dan tingkat praktik kebersihan. Perawat harus menentukan produk-produk yang merupakan bagian dari kebiasaan sosial pasien.
c. Pengetahuan Pengetahuan pasien tentang penting perawatan diri memengaruhi praktik hygiene terhadap pasien. Pengetahuan sendiri tidaklah cukup, melainkan pasien harus termoti+asi untuk memelihara perawatan dirinya sendiri. d. Kebudayaan 5rang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda, maka akan mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. e. Kondisi isik 5rang yang menderita penyakit tertentu sering kali kekurangan kekuatan energi isik untuk melakukan perawatan diri. Kondisi *antung, neurologis, paru-paru dan metabolik
yang serius dapat melemahkan
pasien dan pasien memerlukan perawat untuk melakukan perawatan higiene secara total. enurut
'limul
(!!"#
personal
hygiene
berdasarkan
waktu
pelaksanaannya dibagi men*adi empat yaitu . Perawatan dini hari merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang ter*adwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau eses#, memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal *ika pasien tidak mampu ambulasi , mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, men*aga kebersihan mulut . . Perawatan pagi hari merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (1'1 6 1'K#, mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pi*atan pada punggung, membersihkan mulut,menawarkan bedpan atau urinal *ika pasien tidak mampu ambulasi , mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, men*aga kebersihan mulut,kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. 0al ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap. 7. Perawatan siang hari merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah
melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien yang dirawat di rumah sakit seringkali men*alani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari. 1erbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien. . Perawatan men*elang tidur merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat men*elang tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. 1erbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (1'1 6 1'K#, mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memi*at daerah punggung. B. Tanda dan Gejala . Ketidakmampuan mengakses kamar mandi . Ketidakmampuan mengeringkan tubuh 7. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi . Ketidakmampuan men*angkau sumber air 8. Ketidakmampuan mengatur air mandi ". Ketidakmampuan membasuh tubuh 3. Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat ). Ketidakmampuan menyiram toilet atau kursi buang air (commode# 2. Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode !. Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi . Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode 12. Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode 7. Ketidakmampuan mengancingkan pakaian . Ketidakmampuan mendapatkan pakaian 8. Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian ". Ketidakmampuan mengenakan sepatu 3. Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki ). Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian 2. Ketidakmampuan melepas sepatu !. Ketidakmampuan melepas kaus kaki . 0ambatan memilih pakaian . 0ambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan 7. 0ambatan mengambil pakaian . 0ambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah 8. 0ambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas ". 0ambatan memasang sepatu 3. 0ambatan memasang kaus kaki ). 0ambatan melepas pakaian 2. 0ambatan melepas sepatu 7!. 0ambatan melepas kaus kaki
7. 7. 77. 7.
0ambatan menggunakan alat bantu 0ambatan menggunakan resleting Penyakit kronis Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pema*anan
pathogen 78. Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat 7". Ketidakadekuatan pertahanan sekunder
. P!"!n Ma#ala"
D. Pe$eri%#aan Diagn!#ti% & E. Penatala%#anaan Medi# -
'. Peng%ajian Ke(era)atan . W'W'/9':' a. 1iodata pasien (umur, se;, peker*aan, pendidikan#
Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (P=:%T# Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu
oleh klien pada saat perawat mengka*i, dan pengka*ian tentang riwayat keluhan
utama
seharusnya
mengandung
unsur
P=:%T
(Paliati6Pro+okati, =uality, :egio, %kala, dan Time# . P44:>K%''/ ?>%>K a. Pengka*ian kulit # Warna kulit Pengka*ian terhadap masalah kebersihan kulit meliputi penilaian tentang keadaan kulit, misalnya warna kulit untuk mengetahui adanya pigmentasi kulit. Warna kulit yang tidak normal dapat disebabkan oleh melanin pada kulit warna cokelat pada kulit dapat menun*ukkan adanya penyakit 'ddison atau tumor hipoisis, warna biru kemerahan dapat menun*ukkan adanya polisitemia, warna merah menun*ukkan adanya alergi dingin, hipertermia, psikologis, alcohol, atau inalamasi local, warna biru (sianosis# pada kuku atau sianosis perier akibat kecemasan atau kedinginan, atau sentral karena penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen yang meliputi bibir, mulut, dan badan. %elan*utnya, warna kuning menun*ukkan ikterus yang menyertai penyakit hati, hemolisis sel darah merah, obstruksi saluran empedu, atau ineksi berat yang dapat dilihat pada sclera, membran mukosa dan abdomen@ apabila terdapat pada telapak tangan, kaki dan muka menun*ukkan dampak atas konsumsi wortel atau kentang@ apabila pada area kulit terbuka (bukan pada sclera dan membrane mukosa# menun*ukkan adanya penyakit gin*al kronis. Warna pucat
(kurang merah muda pada orang kulit putih# atau warna abu-abu pada kulit hitam menun*ukkan adanya sinkop, demam, syok, atau anemia. Kekurangan warna secara umum data menun*ukkan albinisme. b# Kelembapan kulit Dalam keadaan normal, kulit agak kering, dan dalam keadaan patologis dapat di*umpai kekeringan pada daerah bibir. Kekeringan pada bagian tangan dan genital dapat menun*ukkan adanaya dermatitis kontak. Keadaan normal pada membran mukosa adalah lembap, dan bila ter*adi kekeringan menun*ukkan adanya dehidrasi c# Tekstur kulit Penilaian tekstur kulit dapat dilakukan melalui pengamatan dan palpasi. 9ontoh tekstur abnormal adalah pengelupasan atau sisik pada *ari tangan dan kaki. Perhatikan *uga turgor, yaitu kembalinya kulit seperti semula tanpa meninggalkan tanda setelah dicubit dalam keadaan normal. %elain itu, perhatikan *uga ada atau tidaknya edema dan lesi (macula, papula, nodul, tumor, +esikula, bula, pustula#. # Pengka*ian kuku Pengka*ian yang perlu dilakukan adalah penilaian tentang keadaan warna, bentuk, dan keadaan kuku. 'danya *ari tabuh menun*ukkan penyakit pernapasan kronis atau penyakit *antung dan bentuk kuku yang cekung atau cembung menun*ukkan adanya cedera, deisiensi besi, dan ineksi. 7# Pengka*ian rambut Pengka*ian dilakukan pada warna, ukuran serta susunan rambut. %elain itu, ka*i *enis rambut, apakah berminyak atau kering. Kemudian, ka*i pola pertumbuhan rambut, apakah pola cepat atau lambat, sedikit, atau *umlah kerontokan. Ka*i *uga aspek perkembangan dan aktor yang memengaruhi perawatan rambut, seperti pemakaian minyak rambut, kemampuan menyisir, rekuensi cuci rambut, serta pemakaian sampo. # Pengka*ian telinga 'mati kondisi dan kebersihan telinga. Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, ineksi, atau perubahan pada daya pendengaran. 8# Pengka*ian mulut dan gigi
Pengka*ian gigi dan mulut yang perlu diperhatikan antara lain, warna, keadaan permukaan, serta kelengkapan gigi@ pada pipi dalam perlu dilihat adanya warna mukosa serta keadaan permukaan, pada gusi perlu dilihat warna, tekstur, serta kelembapan. Pada daerah lidah dapat dilihat warna, tekstur, dan posisi lidah. "# Pengka*ian hidung 'mati kondisi kebersihan hidung, ka*i adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda pilek yang tak kun*ung sembuh, tandatanda alergi, atau perubahan pada daya penciuman. 3# Pengka*ian genetalia Aang perlu diperhatikan pada pengka*ian alat kelamin (+ul+a hygiene#, antara lain adalah ada atau tidaknya iritasi daerah sekitarnya, adanya perdarahan, mukus, lokhea, kateterisasi, luka *ahitan pada pasien pascapartum, serta kebersihannya. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum dan testisnya. G. Diagn!#a Ke(era)atan . Deisit perawatan diri mandi 'dalah hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi6akti+itas perawatan diri untuk diri sendiri 1atasan Karakteristik a. Ketidakmampuan mengakses kamar mandi b. Ketidakmampuan mengeringkan tubuh c. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi d. Ketidakmampuan men*angkau sumber air e. Ketidakmampuan mengatur air mandi . Ketidakmampuan membasuh tubuh
g. h. i. *. k. l. m. n. o. p. C.
?aktor yang berhubungan Bangguan kogniti Penurunan moti+asi Kendala lingkungan Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh Ketidakmampuan merasakan hubungan spasial Bangguan muskuloskeletal Bangguan neuromuskular /yeri Bangguan persepsi 'nsietas berat Kelemahan
. Deisit Perawatan diri 4liminasi
'dalah hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan akti+itas eliminasi sendiri 1atasan karakteristik a. Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat b. Ketidakmampuan menyiram toilet atau kursi buang air (commode# c. Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode d. Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi e. Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode f. Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode ?aktor yang berhubungan a. Bangguan kogniti b. Penurunan moti+asi c. Kendala lingkungan d. Keletihan e. 0ambatan mobilitas . 0ambatan kemampuan berpindah g. Bangguan muskuloskeletal h. Bangguan neuromuskular i. /yeri *. Bangguan persepsi k. 'nsietas berat l. Kelemahan 7. Deisit perawatan diri berpakaian 'dalah hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan akti+itas berpakaian dan berias untuk diri sendiri 1atasan karakteristik a. Ketidakmampuan mengancingkan pakaian b. Ketidakmampuan mendapatkan pakaian c. Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian d. Ketidakmampuan mengenakan sepatu e. Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki . Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian g. Ketidakmampuan melepas sepatu h. Ketidakmampuan melepas kaus kaki i. 0ambatan memilih pakaian *. 0ambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan k. 0ambatan mengambil pakaian l. 0ambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah m. 0ambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas n. 0ambatan memasang sepatu o. 0ambatan memasang kaus kaki p. 0ambatan melepas pakaian C. 0ambatan melepas sepatu r. 0ambatan melepas kaus kaki s. 0ambatan menggunakan alat bantu
t. 0ambatan menggunakan resleting ?aktor yang berhubungan a. Bangguan kogniti b. Penurunan moti+asi c. Ketidaknyamanan d. Kendala lingkungan e. Keletihan . Bangguan musculoskeletal g. Bangguan neuromuscular h. /yeri i. Bangguan persepsi *. 'nsietas berat k. Kelemahan
. :isiko ineksi 'dalah peningkatan risiko terserang organisme patogenik aktor risiko a. Penyakit kronis # Diabetes mellitus # 5besitas b. Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pema*anan pathogen c. Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat # Bangguan peristalsis # Kerusakan integritas kulit (pemasangan 7# Perubahan sekresi Ph # Penurunan ker*a siliaris 8# Pecah ketuban dini "# Pecah ketuban lama 3# erokok )# %tasis cairan tubuh 2# Trauma *aringan (mis, trauma destruksi *aringan# d. Ketidakadekuatan pertahanan sekunder # Penurunan hemoglobin # >munosupresi (mis, imunitas didapat tidak adekuat@ agens armaseutikal
e. . g. h.
termasuk
imunosupresan,
steroid,
monoclonal, imunomodulator# 7# $eucopenia # %upresi respons inlamasi aksinasi tidak adekuat Pema*anan terhadap pathogen lingkungan meningkat # Wabah Prosedur in+asi alnutrisi
antibody
H. Ren*ana A#+"an Ke(era)atan N
Diagn!#a %e(era)atan
T+j+an
dan
%riteria
Inter,en#i
! "a#il De-i#it (era)atan diri $andi /59 />9 a. 'cti+ity intolerance %el-care assistance . Deinisi hambatan kemampuan b. obility physical untuk melakukan atau bthing6hygiene impaired a. Pertimbangkan budaya menyelesaikan mandi6akti+itas c. %el care deicit pasien ketika perawatan diri untuk diri sendiri mempromosikan akti+itas hygiene 1atasan karakteristik perawatan diri d. %ensory perception, a. Ketidakmampuan untuk b. Pertimbangkan usia pasien mengakses kamar mandi auditory disturbed ketika mempromosikan b. Ketidakmampuan Kriteria hasil mengeringkan tubuh akti+itas perawatan diri a. Perawatan diri c. Ketidakmampuan c. enentukan *umlah dan ostomi tindakan mengambil perlengkapan *enis bantuan yang pribadi mempertahankan mandi dibutuhkan ostomi untuk d. Ketidakmampuan d. Tempat handuk, sabun, eliminasi men*angkau sumber air deodorant, alat pencukur, b. Perawatan diri e. Ketidakmampuan akti+itas kehidupan dan aksesoris lainnya yang sehari-hari ('D$# mengatur air mandi dibutuhkan di samping mampu untuk . Ketidakmampuan melakukan akti+itas tempat tidur atau di kamar membasuh tubuh perawatan isik dan mandi pribadi secara ?aktor yang berhubungan e. enyediakan artikel mandiri atau dengan a. Bangguan kogniti alat bantu pribadi yang diinginkan b. Penurunan moti+asi c. Perawatan diri c. Kendala lingkungan (misalnya deodorant, sikat mandi mampu untuk d. Ketidakmampuan membersihkan tubuh gigi, sabun mandi, sampo, merasakan bagian tubuh sendiri secara e. Ketidakmampuan lotion, dan produk mandiri dengan atau merasakan hubungan tanpa alat bantu aromaterapi# spasial d. Perawatan diri . enyediakan lingkungan . Bangguan hygiene mampu muskuloskeletal yang terapeutik dengan untuk g. Bangguan mempertahankan memastikan hangat, santai, neuromuskular kebersihan dan h. /yeri pengalaman pribadi dan penampilan yang rapi i. Bangguan persepsi secara mandiri personal *. 'nsietas berat dengan atau tanpa g. emasilitasi pasien alat bantu menyikat gigi dengan e. Perawatan diri hygiene oral mampu sesuai
untuk merawat mulut dan gigi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu . ampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi g. embersihkan dan mengeringkan tubuh h. engungkapkan secara +erbal kepuasan tentang kebersihan tubuh dan hygiene oral
h. emasilitasi i.
mandi emantau
pasien pembersihan
kuku menurut kemampuan perawatan diri pasien *. emantau integritas kulit pasien k. en*aga kebersihan ritual l. emberikan bantuan sampai pasien sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri
De-i#it (era)atan diri eli$ina#i /59 />9 a. 'cti+ity intolerance %el-care assistance toileting . Deinisi hambatan kemampuan b. obility physical a. Pertimbangkan budaya untuk melakukan atau pasien ketika impaired menyelesaikan akti+itas eliminasi mempromosikan akti+itas c. ?atiCue le+el perawatan diri sendiri d. 'n;iety sel control b. Pertimbangkan usia pasien 1atasan karakteristik e. 'mbulation a. Ketidakmampuan . %el care deicit ketika mempromosikan melakukan hygiene toileting akti+itas perawatan diri eliminasi yang tepat g. %el care deicit c. $epaskan pakaian yang b. Ketidakmampuan hygiene penting untuk menyiram toilet atau
kursi
buang
air
(commode) c. Ketidakmampuan
incontinence naik
ke toilet atau commode d. Ketidakmampuan memanipulasi
pakaian
untuk eliminasi e. Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode . Ketidakmampuan untuk duduk
di
h.
toilet
atau
commode ?aktor yang berhubungan a. Bangguan kogniti b. Penurunan moti+asi c. Kendala lingkungan d. Keletihan e. 0ambatan mobilitas . 0ambatan kemampuan berpindah g. Bangguan muskuloskeletal h. Bangguan neuromuskular i. /yeri *. Bangguan persepsi k. 'nsietas berat l. Kelemahan
memungkinkan
unctional Kriteria hasil a. Pengetahuan perawatan ostomy tingkat pemahaman yang ditun*ukkan tentang pemeliharaan ostomi untuk eliminasi b. Perawatan diri ostomi tindakan pribadi untuk mempertahankan ostomi untuk eliminasi c. Perawatan diri akti+itas kehidupan sehari-hari ('D$# mampu untuk melakukan akti+itas perawatan isik dan pribadi secara mandiri atau dengan alat bantu d. Perawatan diri hygiene mampu untuk mempertahankan kebersihan dan penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu e. Perawatan diri eliminasi mampu untuk melakukan akti+itas eliminasi secara mandiri atau tanpa alat bantu . ampu duduk dan turun dari kloset g. embersihkan diri setelah eliminasi h. engenali dan
penghapusan d. embantu pasien
ke
toilet6commode6bedpan6ra ktur
pan6
urinoir
pada
selang waktu tertentu e. Pertimbangkan respon pasien terhadap kurangnya pri+asi . enyediakan
pri+asi
selama eliminasi g. emasilitasi kebersihan toilet
setelah
selesai
eliminasi h. Banti pakaian i.
pasien
setelah eliminasi enyiram toilet6membersihkan penghapusan
alat
(commode, pispot# *. emulai *adwal ke toilet k. emulai mengelilingi l.
kamar mandi enyediakan alat bantu (misalnya,
kateter
eksternal atau urinal# m. emantau integritas kulit pasien
mengetahui kebutuhan bantuan untuk eliminasi 7 De-i#it (era)atan diri /59 a. . er(a%aian b. Deinisi hambatan kemampuan c. untuk melakukan atau d. menyelesaikan
akti+itas
berpakaian dan berias untuk diri sendiri 1atasan karakteristik a. Ketidakmampuan mengancingkan pakaian b. Ketidakmampuan mendapatkan pakaian c. Ketidakmampuan mendapatkan
atribut
pakaian d. Ketidakmampuan mengenakan sepatu e. Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki . Ketidakmampuan melepaskan
atribut
pakaian g. Ketidakmampuan melepas sepatu h. Ketidakmampuan i.
melepas kaus kaki 0ambatan memilih
pakaian *. 0ambatan mempertahankan penampilan memuaskan k. 0ambatan pakaian l. 0ambatan
yang mengambil mengenakan
%el care status %el care dressing 'cti+ity tolerance ?atigue le+el
Kriteria hasil a. ampu melakukan tugas isik yang paling mendasar dan akti+itas perawatan pribadi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu b. ampu untuk mengenakan pakaian dan berhias sendiri secara mandiri atau tanpa alat bantu c. ampu mempertahankan kebersihan pribadi dan penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu d. engungkapkan kepuasan dalam berpakaian dan menata rambut e. enggunakan alat bantu untuk memudahkan dalam berpakaian . Dapat memilih pakaian dan mengambilnya dari lemari atau laci ba*u g. ampu meresleting dan mengancing pakaian h. enggunakan pakaian secara rapi dan bersih
/>9 %el
care
assistance
dressing6grooming a. Pantau tingkat kekuatan dan toleransi akti+itas b. Pantau peningkatan dan penurunan untuk
kemampuan
berpakaian
melakukan
dan
perawatan
rambut c. Pertimbangkan
budaya
pasien
ketika
mempromosikan akti+itas perawatan diri d. Pertimbangkan usia pasien ketika
mempromosikan
akti+itas perawatan diri e. 1antu pasien memilih pakaian
yang
mudah
dipakai dan dilepas . %ediakan pakaian pasien pada tempat yang mudah di*angkau
(di
samping
tempat tidur# g. ?asilitasi pasien menyisir
rambut,
untuk bila
memungkinkan h. Dukung kemandirian dalam berpakaian, berhias, bantu i.
pasien
*ika
diperlukan Pertahankan pri+asi saat
pasien berpakaian *. 1antu pasien
untuk
pakaian
pada
bagian
tubuh bawah m. 0ambatan mengenakan pakaian
pada
bagian
tubuh atas n. 0ambatan
memasang
sepatu o. 0ambatan
memasang
kaus kaki p. 0ambatan pakaian C. 0ambatan r.
ampu melepas pakaian, kaus kaki dan sepatu *. enun*ukkan rambut yang rapi dan bersih k. enggunakan tata rias
menaikkan, mengancingkan,
diperlukan k. Bunakan
alat
pengait
kancing,
penarik
resleting#
untuk
pakaian
*ika
melepas
diperlukan 1eri pu*ian
alat bantu 0ambatan menggunakan resleting
?aktor yang berhubungan a. Bangguan kogniti b. Penurunan moti+asi c. Ketidaknyamanan d. Kendala lingkungan e. Keletihan dan kelemahan . Bangguan
bantu
tambahan (missal sendok,
menarik
sepatu 0ambatan melepas kaus
dan
meresleting pakaian, *ika
melepas
kaki s. 0ambatan menggunakan t.
i.
l.
atas
dan
usaha
untuk berpakaian sendiri m. Bunakan terapi isik dan okupasi sebagai dalam tindakan
sumber
perencanaan pasien
dalam
perawatan pasien dengan alat bantu
musculoskeletal g. Bangguan neuromuscular h. /yeri i. Bangguan persepsi *. 'nsietas berat Ri#i%! in-e%#i /59 />9 a. >mmune status >nection control (control ineksi# . Deinisi mengalami peningkatan b. Knowledge @ a. 1ersihkan lingkungan resiko terserang organisme setelah dipakai pasien lain inection control patogenik b. Pertahankan teknik isolasi c. :isk control ?aktor-aktor risiko c. 1atasi pengun*ung bila a. Penyakit kronis Kriteria 0asil perlu # Diabetes mellitus a. Klien bebas dari d. >nstruksikan pada
b.
c.
d.
e. .
. g. h.
# 5besitas Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pema*anan pathogen Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat # Bangguan peristalsis # Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter intra+ena, prosedur in+asi+e# 7# Perubahan sekresi Ph # Penurunan ker*a siliaris 8# Pecah ketuban dini "# Pecah ketuban lama 3# erokok )# %tasis cairan tubuh 2# Trauma *aringan (mis, trauma destruksi *aringan# Ketidakadekuatan pertahanan sekunder # Penurunan hemoglobin # >munosupresi (mis, imunitas didapat tidak adekuat, agen armaseutikal termasuk imunosupresan, steroid, antibody monoclonal, imunomodulator# 7# %upresi respon inlamasi aksinasi tidak adekuat Pema*anan terhadap pathogen lingkungan meningkat Wabah Prosedur in+asi alnutrisi
b.
c.
d. e.
tanda dan ge*ala ineksi endeskripsikan proses penularan penyakit, aktor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya enun*ukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya ineksi Eumlah leukosit dalam batas normal enun*ukkan perilaku hidup sehat
pengun*ung untuk mencuci tangan dan
saat
berkun*ung
setelah
berkun*ung
meninggalkan pasien e. Bunakan sabun antimikrobia untuk tangan . 9uci
tangan
sebelum
cuci setiap
dan
sesudah
tindakan keperawatan g. Bunakan ba*u, sarung tangan
sebagai
pelindung h. Pertahankan
alat
lingkungan
aseptic
selama
pemasangan alat i. Banti letak > perier dan line central dan dressing sesuai *.
dengan
umum Bunakan intermiten menurunkan
petun*uk kateter untuk ineksi
kandung kencing k. Tingkatkan intake nutrisi l. 1erikan terapi antibiotic bila
perlu
protection
inection (proteksi
terhadap ineksi# m. onitor tanda dan ge*ala ineksi sistemik dan lokal n. onitor hitung granulosit, W19 o. onitor
kerentanan
terhadap ineksi p. 1atasi pengun*ung C. %haring pengun*ung
r.
terhadap penyakit menular Pertahankan teknik asepsis
pada pasien yang beresiko s. Pertahankan teknik isolasi t.
kalau perlu 1eerikan perawatan kulit
pada area epidema u. >nspeksi kulit membrane
dan mukosa
terhadap kemerahan, panas drainase +. >nspeksi kondisi luka6insisi bedah w. Dorong masukan nutrisi yang cukup ;. Dorong masukan cairan y. Dorong istirahat F. >nstruksikan pasien untuk minum
antibiotic
sesuai
pasien
dan
resep aa. '*arkan
keluarga tanda dan ge*ala ineksi ab. '*arkan cara menghindari ineksi ac. $aporkan
kecurigaan
ineksi ad. $aporkan kultur positi
I. Re-eren#i
'FiF 'limul 0. !!". Kebutuhan Dasar Manusia. Eakarta %alemba edika 1rooker,9hrish.!!2. Ensiklopedia Keperaatan. 4B9.Eakarta ubarak,Wahit >Cbal.!!). !uku "#ar Kebutuhan Dasar Manusia $eori dan "plikasi dalam Praktik. Eakarta 4B9
/'/D'. !7. "plikasi "suhan Keperaatan berdasarkan Diagnosa Medis dan %"%D" &ilid 2. Aogyakarta edi 'ction /'/D' >nternasional. !. Diagnosis Keperaatan Definisi dan Klasifikasi. Eakarta 4B9 /atalia,/o+a.!. Pemberian
$indakan
Personal
Hygiene
$erhadap
Kepuasan Pasien 'mobilisasi . %T>K4% Kusuma 0usada%urakarta Potter., Perry. (!!"#. (undamental Keperaatan. Eakarta 4B9. Wartonah, Tarwoto, ( !!" #, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperaatan Edisi *, Eakarta %alemba edika