LAPORAN LINGKARAN PEMECAHAN MASALAH
EVALUASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN PERIODE JANUARI – MEI MEI 2018
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2
Lu’lu Zamzami
1102013157
M.Alif Ariesando
1102013174
Zulfah
1102013320
PEMBIMBING: DR.Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI PERIODE 6 AGUSTUS – 8 8 SEPTEMBER 2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan
Lingkaran
Pemecahan
“EVALUASIPROGRAM
Masalah
KELUARGA
Evaluasi
BERENCANA
Program DI
yang
WILAYAH
PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN PERIODE JANUARI
berjudul KERJA
– MEI 2018”
periode 21 Mei – 30 – 30 Juni 2018 telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Agustus 2018 Pembimbing.
DR.Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga Laporan Lingkaran Pemecahan Masalah yang berjudul
“EVALUASI PROGRAM KELUARGA
BERENCANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN – MEI 2018” ini dapat diselesaikan. PERIODE JANUARI – MEI
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI . Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat. Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang terkait. 1. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat. 2. dr. Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK, selaku koordinator kepaniteraan
Kedokteran Keluarga dan selaku staf pengajar Kepanitraan ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 3. dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan sekaligus koordinator kepaniteraan Kedokteran Komunitas Universitas YARSI. 4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 5. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 6. dr. Hj. Sophianita G. T. Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI iii
7. Drg. Kristy Wathini , MKM selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Senen. 8. Dr. Yuli Hartati, selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas
Kecamatan Senen. 9. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat 10. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.
Jakarta, Agustus 2018
Tim Penulis
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Senen
1.1.1
Keadaan Geografis
a. Luas Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah 423.7 Ha, terdiri dari enam Kelurahan (kantor lurah), 47 RW (Rukun Warga), dan 512 RT (Rukun Tetangga).
Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Jumlah RT di Kecamatan Senen RataNo
Nama Wilayah
Luas
Jumlah
Jumlah
Wilayah Penduduk Rumah
rata Jiwa/
Kepadatan Penduduk/ 2
(Ha)
(Jiwa)
Tangga RT
(Km )
1
Kel. Senen
80.9
8.297
37
224.24
102.56
2
Kel. Kenari
91.5
11.061
54
204.83
120.89
3
Kel. Kramat
70.9
35.432
96
369.08
499.96
4
Kel. Kwitang
44.7
18.517
81
228.60
414.25
5
Kel. Bungur
64.4
22.902
122
187.72
355.62
6
Kel. Paseban
71.4
28.684
115
249.43
401.68
Jumlah
423.8
124.893
505
247.31
295
Sumber: Puskesmas Senen, 2018
Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Kelurahan Senen memiliki wilayah 80,9 hektar, dengan jumlah penduduk 8.297 jiwa, 37 RT dan kepadatan penduduk 102,56 per km persegi.
1
b. Batas Wilayah
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Senen (sumber: google maps)
Batas-batas wilayah Kecataman Senen:
Bagian Utara
:
Jalan Pejambon, Jalan Abdurahman Saleh, Jalan Kalilio Senen, Jalan Kepu Selatan, Jalan Gunung Sahari I, dan Jalan Kalibaru Timur Raya
Bagian Timur
:
Jalan Kereta Api dan Kali Sentiong.
Bagian Selatan
:
Jalan Pramuka, Jalan Matraman, Jalan Letjen Suprapto.
Bagian Barat
:
Kali Ciliwung.
1.1.2 Keadaan Demografi
Berdasarkan laporan tahunan Kecamatan Senen 2018, jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018 berjumlah 123.996 jiwa, terdiri dari laki-laki 63.381 jiwa dan perempuan 60.675 jiwa, sedangkan jumlah rumah tangga ada 33.444.
2
Adapun rincian jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Senen adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan Senen Berdasarkan Berdasarkan Golongan Usia, Kewarganegaraan, Kewarganegaraan, dan Jenis Kelamin No
Golongan
WNI
WNA
Usia
L
P
L
P
1
0
3.941
4.659
-
-
2
5
4.650
5.525
-
-
3
10
4.653
5.589
1
-
4
15
4.543
4.465
-
-
5
20
4.650
4.658
1
1
6
25
5.695
5.223
-
1
7
30
6.891
5.236
2
1
8
35
6.689
5.986
12
8
9
40
4.589
4.546
-
-
10
45
4.896
4.205
1
-
11
50
2.358
3.013
-
1
12
55
2.896
1.769
-
-
13
60
2.032
1.123
1
-
14
65
651
659
-
-
15
70
465
561
-
-
16
>75
403
456
-
-
61.613
60.059
Jumlah
18
12
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2018
Berdasarkan tabel 1.2. terlihat WNI di wilayah Kecamatan Senen berjumlah 121.672 orang.
3
1.1.3
Kependudukan
a.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Kecamatan Senen seb agian besar adalah karyawan swasta.
Tabel 1.3 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan
Karyawan Swasta
Pengusaha
PNS
Pedagang
TNI
Pensiun
Buruh
Senen
2.872
2.631
874
37
135
526
415
Kwitang
2.158
1.586
961
963
258
51
794
Kenari
2.341
4.017
471
1.346
554
1.035
569
Kramat
9.931
3.863
446
2.374
181
457
15.219
Paseban
1.258
247
451
468
75
352
1.274
Bungur
763
1.875
254
547
1.722
388
632
Total
19.323
14.219
3.457
5.735
2.925
2.809
18.903
Tukang
3 9
8
7 233
134 394
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2016
Berdasarkan tabel 1.3 terlihat karyawan kar yawan swasta di Kelurahan Senen berjumlah 2.872 orang.
4
b.
Agama
Presentase agama yang paling banyak di wilayah Kecamatan Senen adalah agama Islam yaitu 62%. Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama Kelurahan
Islam
Protestan
Katolik
Buddha
Hindu
Senen
4.351
2.651
872
135
526
Kwitang
14.971
2.351
689
112
251
Kenari
8.108
887
810
669
302
Kramat
25.956
4.562
1.039
1.259
1.248
Paseban
13.811
9.545
1.097
1.399
1.383
Bungur
7.640
8.645
2.369
2.215
1.253
Total
74. 837
28.641
6.876
5.789
4.963
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2018
Berdasarkan tabel 1.4 terlihat penduduk kelurahan Senen bergama Islam berjumlah 4.351 orang.
c.
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen berj umlah 94 buah. Tabel 1.5 Jumlah Fasilitas Pendidikan No
Jenis Sekolah
Negeri
Swasta
Jumlah
1
TK
-
20
20
2
SD
32
12
44
3
SMP
1
11
12
4
SMA/SMK
2
15
17
5
Universitas
1
16
17
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2018
Berdasarkan dari tabel 1.5 terlihat sarana pendidikan TK – TK – Universitas Universitas Negeri dan Swasta di Kecamatan Senen berjumlah 110
5
d.
Sasaran Kesehatan
Sasaran bayi, balita, wanita usia subur, dan pasangan usia subur tahun 2018.
Tabel 1.6 Sasaran Bayi, Balita, Wanita Usia Subur, dan Pasangan Usia Subur No Kelurahan
Sasaran Bayi
Balita
WUS
PUS
1
Senen
88
473
2.400
900
2
Kwitang
161
859
3.053
1.720
3
Kenari
190
1.013
596
2.050
4
Kramat
287
1.531
5.485
3.150
5
Paseban
383
2.047
7.222
4.243
6
Bungur
317
1.692
5.992
3.814
Total
74.837
28.641
6.876
5.789
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2018
Berdasarkan dari tabel 1.6 terlihat sasaran kesehatan pada bayi berjumlah 1.426.
e. Indikator dan Target Kesehatan
Target
kesehatan
mengacu
kepada
peraturan
Menteri
Kesehatan
RI,
NO.741MENKESPER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di kabupaten/kota.
6
Tabel 1.7 Standar Pelayanan Minimal No
Jenis Pelayanan
I
Pelayanan Kesehatan Dasar
Target
Pencapaian
1.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
100%
100%
2.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil dengan Komplikasi Yang
95%
95%
95%
95%
Ditangani 3.
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
4.
Cakupan Ibu Nifas
90%
95%
5.
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi Yang Ditangani
80%
80%
6.
Cakupan Kunjungan Bayi
95%
95%
7.
Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100%
100%
8.
Cakupan Pelayanan Balita
90%
85,2%
9.
Cakupan Pemberian Makanan ASI pada Anak Usia 6-24
100%
100%
bulan Keluarga Miskin 10.
Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
100%
100%
11.
Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
100%
100%
12.
Cakupan Peserta KB Aktif
70%
70,6%
13.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Keluarga
100%
100%
Miskin IIPelayanan Kesehatan Rujukan
1.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Keluarga
100%
100%
100%
100%
Yang 100%
Tidak
Miskin 2. III
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulan KLB
1.
Cakupan
Desa/Kelurahan
Mengalami
KLB
Dilakukan Penyelidikan Epidemologi <24 jam IV
Ada
Kasus KLB
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.
Cakupan Desa Siaga Aktif
80%
100%
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2018
Berdasarkan dari tabel 1.7 terlihat target dan pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil mencapai 100%.
7
1.2 Puskesmas 1.2.1
Definisi
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) ialah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya, yang mempunyai misi: 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2. Memberdayakan masyarakat & keluarga dalam pembangunan kesehatan 3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu secara menyeluruh dan terpadu.
Berdasarkan misi tersebut, Puskesmas mempunyai kewenangan dan tanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang secara administratif berdomisili di wilayah kerjanya. Untuk dapat mencapai misi Puskesmas diatas digunakan strategi sebagai berikut: a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan b. Mengembangkan dan menetapkan asas kemitraan serta pemberdayaan masyarakat dan keluarga c. Meningkatkan profesionalisme petugas d. Mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai degan kewenangan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
Mengacu kepada misi dan strategi di atas, maka fungsi Puskesmas adalah sebagai berikut: a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, artinya Puskesmas bertindak bertindak sebagai
motivator,
fasilitator
dan memantau terselenggaranya
proses
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. b. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan, artinya pemberdayaan masyarakat yaitu masyarakat tahu, mau dan mampu menjaga serta mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri; arti pemberdayaan keluarga yaitu menjaga keluarga sehat tetap sehat dan keluarga sakit menjadi sehat. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama, artinya penyelenggaran pelayanan kesehatan dasar dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat, meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.
8
Sebagai suatu unit organisasi yang melaksanakan berbagai usaha di bidang kesehatan, Puskesmas memiliki wewenang dan tanggung jawab di dalam wilayah kerja tertentu, biasanya satu wilayah kecamatan atau sebagian wilayah kecamatan. Penentuan luas wilayah kerja Puskesmas di dasarkan atas beberapa faktor yaitu: a. Jumlah penduduk b. Keadaan geografis c. Keadaan saran perhubungan d. Keadaan infra struktur masyarakat lainnya
Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi: kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods, serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi Puskesmas. Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun Puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional. Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif. Tidak terbatas pada aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka ban yak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi “Paradigma Sehat”. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain: a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah ( fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated ) c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah, berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service
9
menjadi pembayaran secara pra-upaya e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan konsumtif menjadi investasi f.
Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah, akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai “mitra” pemerintah ( partnership)
g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization), menjadi otonomi daerah (decentralization) h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era desentralisasi.
1.2.2
Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepada kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditetapkan oleh Walikota/Bupati, dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu Puskesmas adalah sekitar 30.000 penduduk.Untuk jangkauan yang lebih luas, dibantu oleh Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Puskesmas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan ”Puskesmas Pembina” yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas Kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.
1.2.3 Pelayanan Kesehatan Menyeluruh
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi: 1.
Promotif (peningkatan kesehatan)
2.
Preventif (upaya pencegahan)
3.
Kuratif (pengobatan)
4.
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.
1.2.4
Peran Puskesmas
Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan
10
dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, dan pemantauan yang akurat.
1.2.5
Upaya Kesehatan Puskesmas
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upa ya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Senen 1.3.1
Visi dan Misi Puskesmas
Visi Puskesmas 1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat 2. Menjadi Kecamatan Senen Sehat 2018
Misi Puskesmas 1. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang ditetapkan 2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional, ramah, dan berkualitas 3. Meningkatkan efektifitas sistem manajemen Puskesmas 4. Mengembangkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan 5. Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral
Motto Puskesmas “Anda Sehat Kami Puas”
Kebijakan Mutu Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada peningkatan kepuasan pelanggan serta secara terus menerus melakukan peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan sistem manajemen mutu.
1.3.2
Manajemen Puskesmas Kecamatan Senen
a. Penyusunan Perencanaan Anggaran
Mulai tahun 2000, semua Puskesmas di DKI Jakarta sudah berubah menjadi Puskesmas swadana dimana terdapat dua sumber anggaran yaitu swadana yaitu anggaran yang diperoleh dari retribusi dan boleh digunakan langsung setelah disetor ke bank DKI
11
selama satu bulan. Anggaran lainnya adalah APBD. Dengan demikian sistem perencanaan Puskesmas adalah bottom up planning yaitu perencanaan dari bawah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Puskesmasnya. Tahun 2007 dimana semua Puskesmas di DKI Jakarta menjadi Badan Layanan Umum Bertahap (BLU Bertahap) dimana diharapkan Puskesmas dapat mengatur anggarannya sendiri sesuai kebutuhan dan lebih fleksibel dari Swadana. Teknisnya penyusunan perencanaan melibatkan Puskesmas Kelurahan dan koordinator program, lalu diolah dan disesuaikan dengan pagu anggaran dari Bapeda DKI Jakarta. Perencanaan dibuat melalui proses yang panjang karena harus dikoreksi dan disahkan oleh DPRD dan Departemen Dalam Negeri (DDN). Dokumennya disebut DPA yaitu Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
b. Penyusunan Rencana Kerja
Seluruh koordinator program maupun koordinator unit pelayanan membuat rencana kerja di setiap kegiatan rutinnya maupun kegiatan yang anggarannya disetujui sebagai tupoksinya sebagai koordinator rencana kerja tersebut dilaporkan ke kepala urusan dan diketahui oleh kepala Puskesmas.
c. Komunikasi Internal dan Pembinaan Pegawai
Mini lokakarya, rapat koordinator program dan rapat lainnya merupakan wadah komunikasi internal bagi karyawan. Masalah-masalah Puskesmas dapat dikemukakan, dibahas, dan diberi solusinya sehingga tercipta suasana kerja yang diharapkan.
d. Pemantauan Pelaksanaan dan Pengendalian Program/Kegiatan
Pemantauan pelaksanaan dan pengendalian program/kegiatan dilakukan setiap hari oleh kepala urusan dan di awal bulan melaporkan kegitatan-kegiatannya maupun anggaran dalam bentuk monitoring. Hasil laporan anggaran ini langsung dilaporkan ke dinas kesehatan oleh kepala Puskesmas dalam rapat monitoring .
e. Evaluasi Kinerja Pegawai/Organisasi
Dalam rangka menciptakan aparatur Pemda DKI yang profesional, akuntabel dan berorientasi terhadap pelayanan prima kepada masyarakat, maka setiap bulan kepala urusan dan kepala Puskesmas membuat penilaian kinerja pegawai sesuai UU no.43/1999, PP no.30 tahun 1990 tentang peraturan disiplin PNS, dan Pergub no.31 tahun 2006 tentang Juklak pemberian TPP Pegawai Pemda DKI Jakarta.
12
1.3.3
Sumber Daya Manusia
Pada tabel di bawah ini dapat dilihat sumber daya manusia pada Puskesmas Kecamatan Senen pada tahun 2018.
Tabel 1.8 Sumber Daya Manusia di Puskesmas Se-Kecamatan Senen
Puskesmas Jenis
Kec. Senen
Dr.Spesialis
Kel.
Kel.
Kwitang Kenari
Kel.
Kel.
Kel.
Kramat
Paseban
Bungur
Jumlah
-
-
-
-
-
-
-
Dr. Umum
19
2
1
1
2
1
26
Dr. Gigi
9
-
-
-
-
1
10
Apoteker
2
1
1
1
1
1
7
Bidan
24
-
-
-
-
-
24
Perawat
27
3
2
2
2
1
37
Perw. Gigi
2
1
-
-
-
1
4
Ass.Apoteker
11
-
-
-
1
-
12
Analisis
3
-
-
-
-
-
3
Lain-lain
6
2
2
2
2
-
14
Jumlah
103
9
6
6
9
5
137
Sumber: Puskesmas Kecamatan Senen, 2018
13
1.3.4
Sarana dan Prasarana
Di Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi fasilitas perlengkapan medis dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah perlengkapan dan alat-alat tidak habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas. Perlengkapan alat-alat medis diantaranya: 1. Basic Equipment 2. Public Health Nursing and Midwifery kit 3. Diagnostic and Surgical Equipment 4. Physician kit 5. Health Education Equipment 6. Laboratory Equipment 7. Nebulizer 8.
Screening kit bagi UKS di Puskesmas
9.
Alat-alat imunisasi
10. Alat-alat penyuluhan 11. Perangkat peralatan gigi 12. Perlengkapan/alat-alat pertolongan persalinan 13. EKG 14. Slitlamp 15. Optotipe Snellen/Snellen chart 16. Optik kaca mata 17. Alat-alat KB 18. Bangku ginekologi 19. Klinik jiwa 20. Tes Ishihara 21. Inkubator neonatus
Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Senen adalah: 1.
Meubel 1.1. Meja periksa 16 buah. 1.2. Meja rapat 2 buah. 1.3. Meja kerja 40 buah. 1.4. Kursi 60 buah. 1.5. Bangku tunggu 60 buah. 14
2.
Kendaraan/Transportasi 2.1. Mobil puskesmas keliling 2 unit. 2.2. Sepeda motor 9 unit.
3.
Perlengkapan Kantor 3.1. Administrasi (formulir, kertas, map, dll). 3.2. Mesin ketik ( portable, elektronik). 3.3. Mesin hitung. 3.4. Brankas. 3.5. Personal computer 10 unit. 3.6. LCD 1 buah. 3.7. Tablet PC 15 buah
4.
Alat Komunikasi 4.1. Telepon 4.2. Intercom
5.
Alat Kelistrikan 5.1. Generator Diesel
1.4 Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat memeli hara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan ( health education) yang penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan. Promosi kesehatan juga mencakup pemasaran sosial ( social marketing ), yang penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye. Promosi kesehatan adalah juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi. Promosi kesehatan juga merupakan upaya peningkatan (promotif), yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Promosi keseharan juga mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk memperngaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembukaan peraturan, dukungan susasana dan lain-lain di berbagai bidang/sektor, sesuai keadaan). Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat (community development ), penggerakan masyarakat ( social mobilization), pemberdayaan masyarakat (community empowerment ), dll.
15
1.4.1
Tujuan Promosi Kesehatan
Tujuan utama promosi kesehatan adalah :
Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
Peningkatan perilaku masyarakat
Peningkatan status kesehatan masyarakat.
Menurut Green (1990), tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga ti ngkatan, yaitu: 1. Tujuan program Tujuan program merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. 2. Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada. 3. Tujuan perilaku Tujuan perilaku merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.
1.4.2 Visi dan Misi Promosi
Perhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta misi yang jelas. Dalam konteks promosi kesehatan “Visi“ merupakan sesuatu ata u apa yang ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang program-program kesehatan lainnya. Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization). Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. 2. Pendidikan kesehatan di semua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kes ehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.
16
Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah “Misi”. Misi promosi kesehatan merupakan upaya yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi. Secara umum Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut: 1.
Advokasi ( Advocation) Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan (decision maker ) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusankeputusan.
2.
Menjembatani ( Mediate) Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun li ntas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan ( partnership) dengan berbagai program dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
3.
Kemampuan/Keterampilan ( Enable) Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.
1.4.3 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 2 bidang yaitu: a. Ilmu perillaku, yakni ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam membentuk perilaku manusia, terutama psikologi, antropologi dan sosiologi. b. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk interaksi perilaku (pembentukan dan perubahan perilaku), antara lain pendidikan, komunikasi, manajemen, kepemimpinan dan sebagainya. 17
Ruang lingkup promosi kesehatan dapat didasarkan kepada 2 dimensi, yaitu dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan, dan dimensi tempat pelaksanaan promosi atau tatanan ( setting ). 1. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, secara garis besar terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan, yakni: a. Pelayanan preventif dan promotif, adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya. b. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif, adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya.
2. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan) a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat. Untuk mencapai perilaku sehat masyarakat, maka harus dimulai pada tatanan masing-masing keluarga. Dari teori pendidikan dikatakan, bahwa keluarga adalah tempat persemaian manusia sebagai anggota masyarakat. Karena itu, bila persemaian itu jelek maka akan jelas berpengaruh pada masyarakat. Agar masing-masing keluarga menjadi tempat yang kondusif untuk tumbuhnya perilaku sehat bagi anak-anak sebagai calon anggota masyarakat, maka promosi kesehatan akan sangat berperan. Dalam promosi kesehatan, keluarga ini, sasaran utamanya adalah orang tua terutama ibu. Karena ibulah dalam keluarga itu yang sangat berperan dalam meletakkan dasar perilaku sehat pada anak-anak mereka sejak lahir. b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga, artinya sekolah merupakan tempat lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku kesehatan. Peran guru dalam promosi kesehatan di sekolah sangat penting, karena guru pada umunya lebih dipatuhi oleh anak-anak daripada orang tuanya. c. Promosi kesehatan pada tempat kerja Promosi kesehatan di tempat kerja ini dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau tempat kerja dengan memfasilitasi tempat kerja yang kondusif bagi perilaku sehat bagi karyawan atau pekerjaanya, misalnya tersedianya air bersih, tempat pembuangan kotoran, tempat sampah, kantin, ruang tempat istirahat, dan sebagainya. d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum (TTU)
18
Tempat-tempat umum adalah tempat dimana orang-orang berkumpul pada waktuwaktu tertentu. Di tempat-tempat umum juga perlu dilaksanakan promosi kesehatan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat bagi pengujungnya. e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan Tempat-tempat pelayanan kesehatan, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, poliklinik, tempat praktik dokter, dan sebagainya adalah tempat adalah tempat yang paling strategis str ategis untuk promosi kesehatan. Pelaksanaan Pela ksanaan promosi p romosi kesehatan di institusi pelayanan kesehatan ini dapat dilakukan baik secara individual oleh para petugas kesehatan kepada para pasien atau keluarga pasien, atau dapat dilakukan pada kelompok-kelompok.
1.4.4
Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan
a. Kegiatan di Dalam Gedung Puskesmas
Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran, dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut. a. Di tempat pendaftaran, pendaftaran, jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Alur pelayanan puskesmas 2. Jenis pelayanan kesehatan 3. Denah poliklinik 4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat itu 5. Peraturan kesehatan seperti, dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain. 6. Petugas memberikan salam dan sambutan menyenangkan pada pengunjung puskesmas puskesmas dengan baik. b. Di poliklinik, jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien tentang penyakit dan obatnya. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik ( flashcard flashcard ), ), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet ( leaflet ). ). 3. Diruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran film, pemutaran radio, tape recorder, dan recorder, dan media lain yang berisi penyakit 19
dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pel ayanan yang bisa diperoleh di puskesmas tersebut. c. Di ruang pelayanan KB dan KIA, jenis informasi yang disediakan antara lain: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien tentang penyakit dan obatnya serta pelayanan-pelayanan lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat kontrasepsi. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik ( flashcard ), ), poster, gambar-gambar, model anatomi, dan brosur (leaflet ( leaflet ) khususnya masalah penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi tentang keluarga berencana (KB). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran film, pemutaran radio, tape recorder , dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pela yanan yang bisa diperoleh di puskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak, pentingnya memeriksa kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya. d. Di ruang perawatan inap, jenis informasi yang disediakan antara lain: 1. Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan leboh efektif apabila menggunakan lembar balik ( flashcard ) yang sedikit kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat lainnya. 2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) dilakukan dengan peminjaman bahan-bahan bacaan dan atau bedside health promotion dengan dengan cara petugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi kesehatan. 4. Penyuluhan
berkelompok
dilakukan
pada
pasien
atau
keluarga
dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikan dan perilaku sekaligus menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat ala t peraga atau media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau
20
permainan. Media yang bisa digunakan antara lain; flipchart lain; flipchart , poster, standing banner , laptop, LCD projector LCD projector dan lain sebagainya. 5. Ruang tunggu yang memadai sangatlah cocok untuk digunakan sebagai sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain. 6. Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdoa sesuai keyakinan agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun kelompok. frekuensinya bisa bersifat harian, mingguan, atau bulanan secara rutin. e. Di laboratorium, umunya pengunjung di ruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh karena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat swalayan ( self ( self service) service) seperti poster/ standing standing banner banner yang yang dapat dibaca dan leaflet yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang pentingnya penegakan diagnosis, manfaat screening manfaat screening kesehatan kesehatan secara berkala, jenis pelayanan maupun pola tarif dan sebagainya. f. Di kamar obat, jenis informasi yang disediakan diruang ini adalah poster/standing banner yang yang dapat dibaca, dibaca, leaflet yang yang dapat diambil, pemutaran TV, tape recorder atau player atau player yang yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik dan keuntungan menggunakannya, kesabaran dan kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta pentingnya Taman Obat Keluaga (TOGA). g. Di tempat pembayaran, sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas member pelayanan yang hangat sebagai salah perpisahan, ucapan terimakasih maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan kapanpun membutuhkan pelayanan lagi ajngan ragu-ragu untuk datang lagi di puskesmas anda. Akan lebih berkesan apabila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi pelayanan dengan memberikan cendera mata sederhana seperti, leaflet , kalender, buku saku, CD dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan. h. Di klinik khusus, pada umunya poliklinik khusus di puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain 21
sebagainya. oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet , poster, banner, buku saku, CD, TV, dan lain sebagainya. i. Di halaman puskesmas, jenis informasi yang disediakan anatar lain: 1. Di tempat parkir, biasanya berupa lapangan parkir, sebaaiknya promosi kesehatan bersifat umum seperti imbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan narkoba, bahaya napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media baliho/billboard , spanduk dan media serupa lainnya. 2. Di taman puskesmas, diperlukan sebagai media memperindah halaman dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya. 3. Di dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS. 4. Di pagar puskesmas, pada waktu tertentu misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi melalui pemasangan spanduk, umbul-umbul atau bahkan mural, semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan puskesmas sebaiknya pesan yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box, leaflet , selebaran dan lain sebagainya. 7. Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk menyampaikan informasi seputaran kesehatan rohani (jiwa) dikaitkan dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet , selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis.
22
b. Kegiatan di Luar Gedung Puskesmas
Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisasian masyarakat. Pelaksanaan promkes di luar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan berbagai pihak potensial melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut: a. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu b. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna, posyandu, SBH, majelis taklim dan lain sebagainya). c. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya. d. Penggerakan dan pengorganisasian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2. Pemberdayaan berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga (dalam Kebijakan Nasional Promkes tahun 2010). Indikator PHBS antara lain: 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI eksklusif 3. Menimbang balita 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik 8. Makan sayur buah 9. Melakukan aktifitas fisik 10. Tidak merokok di dalam rumah
23
1.4.5
Hasil Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Senen
Program kesehatan yang ada yaitu 21 program penyuluhan. Seluruh Puskesmas di Kecamatan Senen memiliki indikator promosi kesehatan yaitu indikator penyuluhan di dalam gedung dan indikator penyuluhan di luar gedung. Kegiatan promosi kesehatan masyarakat dilaksanakan secara integratif untuk mendukung semua kegiatan program Puskesmas. Adapun kegiatan penyuluhan yang sudah berjalan selama periode bulan Januari – Maret 2018 dapat dilihat pada tabel 1.9
Tabel 1.9 Cakupan Penyuluhan KIA di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
2
25
8x
1
12,5
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
1
12,5
8x
1
4,17
8x
1
4,17
Sekecamatan
Tabel 1.10 Cakupan Penyuluhan KB di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
8
0
8x
0
0
Sekecamatan
24
Tabel 1.11 Cakupan Penyuluhan Gizi di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret
2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
4
50
8x
3
37,5
2
Kel. Kramat
8x
1
12,5
8x
1
12,5
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
1
12,5
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
1
12,5
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
2
14,58
8x
1
1,39
Sekecamatan
Tabel 1.12 Cakupan Penyuluhan Imunisasi di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
3
37,5
8x
8
100
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
1
12,5
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
1
12,5
8x
1
8,33
8x
2
102,08
Sekecamatan
25
Tabel 1.13 Cakupan Penyuluhan Diare di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
1
12,5
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
1
12,5
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
6,25
8x
0
0
Sekecamatan
Tabel 1.14 Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
2
25
8x
2
25
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
3
37,5
4
Kel. Kwitang
8x
1
12,5
8x
4
50
5
Kel. Paseban
8x
1
12,5
8x
2
25
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
2
8,33
8x
2
22,91
Sekecamatan
26
Tabel 1.15 Cakupan Penyuluhan AIDS di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
1
12,5
8x
3
37,5
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
1
2,08
8x
1
6,25
Sekecamatan
Tabel 1.16 Cakupan Penyuluhan Hepatitis di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
1
12,5
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
1
2,08
8x
0
0
Sekecamatan
27
Tabel 1.17 Cakupan Penyuluhan ISPA di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
1
12,5
8x
1
12,5
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
1
12,5
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
1
12,5
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
1
6,25
8x
1
2,08
Sekecamatan
Tabel 1.18 Cakupan Penyuluhan Rokok dan Narkotik/ Obat Berbahaya di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
Sekecamatan
28
Tabel 1.19 Cakupan Penyuluhan Keganasan/Kanker di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
2
25
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
2,08
8x
1
4,17
Sekecamatan
Tabel 1.20 Cakupan Penyuluhan Penyakit Degeneratif di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
4
50
8x
1
12,5
2
Kel. Kramat
8x
1
12,5
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
12,5
8x
1
42,08
Sekecamatan
29
Tabel 1.21 Cakupan Penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
1
12,5
8x
2
25
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
4
50
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
4,17
8x
1
12,5
Sekecamatan
Tabel 1.22 Cakupan Penyuluhan TBC di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
1
12,5
8x
1
12,5
2
Kel. Kramat
8x
1
12,5
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
1
12,5
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
1
12,5
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
10,42
8x
1
2,08
Sekecamatan
30
Tabel 1.23 Cakupan Penyuluhan Kusta di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
1
12,5
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
2,08
8x
1
2,08
Sekecamatan
Tabel 1.24 Cakupan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Target
Pencapaian
Kec. Senen
8x
1
2
Kel. Kramat
8x
3
Kel. Kenari
4
Luar Gedung Target
Pencapaian
Persentase (%)
12,5
8x
13
162,5
0
0
8x
0
0
8x
0
0
8x
3
37,5
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
1
12,5
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
1
2,08
8x
1
35,42
Sekecamatan
Persentase (%)
31
Tabel 1.25 Cakupan Penyuluhan Kesehatan Mata di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret
2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
Sekecamatan
Tabel 1.26 Cakupan Penyuluhan Kesehatan Jiwa di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret 2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
1
12,5
8x
1
12,5
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
1
12,5
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
1
12,5
8x
0
0
8x
1
6,25
8x
1
2,08
Sekecamatan
32
Tabel 1.27 Cakupan Penyuluhan Kesehatan Kerja di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret
2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
Sekecamatan
Tabel 1.28 Cakupan Penyuluhan Kecacingan di Wilayah Kecamatan Senen Pada Bulan Januari – Maret
2018
Dalam Gedung No.
Puskesmas
1
Luar Gedung
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Target
Pencapaian
Persentase (%)
Kec. Senen
8x
0
0
8x
0
0
2
Kel. Kramat
8x
0
0
8x
0
0
3
Kel. Kenari
8x
0
0
8x
0
0
4
Kel. Kwitang
8x
0
0
8x
0
0
5
Kel. Paseban
8x
0
0
8x
0
0
6
Kel. Bungur
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
8x
0
0
Sekecamatan
33
1.5
Identifikasi Masalah
Program promosi kesehatan mengenai penyuluhan di Puskesmas Se-Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 yaitu kegiatan saat di dalam maupun luar gedung puskesmas. Sasarannya terdapat pada tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan mas yarakat sekolah. Dari berbagai hasil pencapaian program promosi kesehatan mengenai penyuluhan yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut: 1)
Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali.
2)
Penyuluhan KIA di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali.
3)
Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali.
4)
Penyuluhan Keluarga Berencana di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali.
5)
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 2 kali.
6)
Penyuluhan Gizi di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali.
7)
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari - Maret 2018 sebanyak 1 kali.
8)
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode Januari - Maret 2018 sebanyak 0 kali.
9)
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari - Maret 2018 sebanyak 0 kali.
10) Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari - Maret 2018 sebanyak 0 kali. 11) Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari - Maret 2018 sebanyak 0 kali. 12) Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari - Maret 2018 sebanyak 1 kali. 13) Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali.
34
14) Penyuluhan Diare di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali 15) Penyuluhan Demam Berdarah di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 2 kali. 16) Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 2 kali. 17) Penyuluhan AIDS di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 18) Penyuluhan AIDS di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 19) Penyuluhan Hepatitis di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 20) Penyuluhan Hepatitis di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 21) Penyuluhan ISPA di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 22) Penyuluhan ISPA di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 23) Penyuluhan Rokok dan Narkotik/ Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 24) Penyuluhan Rokok dan Narkotik/ Obat Berbahaya di Luar gedung di Puskesmas Sekecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 25) Penyuluhan Keganasan/Kanker di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 26) Penyuluhan Keganasan/Kanker di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 27) Penyuluhan Penyakit Degeneratif di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 28) Penyuluhan Penyakit Degeneratif di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 29) Penyuluhan Air & Kes. Lingkungandi dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 30) Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 35
31) Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 32) Penyuluhan TBC di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 33) Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 34) Penyuluhan Kusta di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 35) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 36) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 13 kali. 37) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Kramat periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 38) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Kenari periode Januari – Maret 2018 sebanyak 3 kali. 39) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Kwitang periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 40) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Paseban periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 41) Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Bungur periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 42) Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamata n Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 43) Penyuluhan Kesehaan Mata di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 44) Penyuluhan Kesehatan Jiwa di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 45) Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 1 kali. 46) Penyuluhan Kesehatan Kerja di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamata n Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali 47) Penyuluhan Kesehatan Kerja di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan S enen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 36
48) Penyuluhan Kecacingan di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali. 49) Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebanyak 0 kali.
1.6
Rumusan Masalah
Setelah identifikasi masalah dari program-program tersebut pada Puskesmas Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 terdapat 42 poin yang menjadi masalah. Kemudian dilakukan perhitungan dan pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected ) dengan apa yang telah terjadi (observed ), dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari cakupan promosi kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen adalah sebagai berikut: 1)
Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
2)
Penyuluhan KIA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
3)
Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
4)
Penyuluhan Keluarga Berencana di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
5)
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen peri ode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
6)
Penyuluhan Gizi di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
7)
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
8)
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
9)
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
10) Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
37
11) Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 12) Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 13) Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 14) Penyuluhan Diare di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 15) Penyuluhan Demam Berdarah di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 16) Penyuluhan Demam Berdarah di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 17) Penyuluhan AIDS di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 18) Penyuluhan AIDS di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 19) Penyuluhan Hepatitis di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 20) Penyuluhan Hepatitis di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 21) Penyuluhan ISPA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 22) Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 23) Penyuluhan Rokok & Narkotika / Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 24) Penyuluhan Rokok &Narkotika / Obat Berbahaya di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 25) Penyuluhan Keganasan/ Kanker di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 26) Penyuluhan Keganasan/Kanker di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 38
27) Penyuluhan Penyakit Degeneratif di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 28) Penyuluhan Penyakit Degeneratif di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 29) Penyuluhan Air &Kes. Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 30) Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 31) Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 32) Penyuluhan TBC di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 33) Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 34) Penyuluhan Kusta di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 35) Penyuluhan Kesehatan Gigi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 36) Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 13 kali lebih dari target, yaitu 8 kali. 37) Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 38) Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 39) Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 40) Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 41) Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 42) Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecama tan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 43) Penyuluhan Kesehatan Mata di luar gedung di Puskesmas Se- Kecama tan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 39
44) Penyuluhan Kesehatan Jiwa di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 45) Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 46) Penyuluhan Kesehatan Kerja di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamata n Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 47) Penyuluhan Kesehatan Kerja di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 48) Penyuluhan Kecacingan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 49) Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
40
BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1 Penetapan Prioritas Masalah
Masalah merupakan suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang aktual terjadi. Idealnya semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun dikarenakan keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu ditentukan masalah yang menjadi suatu prioritas. Setelah pada tahap awal dilakukan perumusan masalah, dilanjutkan dengan penetapan prioritas masalah yang akan di pecahkan. Prioritas masalah didapatkan melalui data dan fakta yang didapatkan secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif, serta adanya pengetahuan yang cukup. Pada BAB I, telah dirumuskan sebanyak 49 masalah yang terdapat pada pr ogram promosi kesehatan yang merupakan salah satu dari program kesehatan dasar di Puskesmas Kecamatan Senen. Hal tersebut disebabkan oleh adanya keterbatasan sumber daya manusia, dana, dan waktu, maka dari semua masalah yang telah dirumuskan perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan. Dalam menetapkan prioritas masalah digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria dan skoring dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Langkah – langkah yang dilakukan dalam menetapkan prioritas masalah : 1.
Menetapkan kriteria
2.
Memberikan bobot masalah
3.
Menentukan skoring tiap masalah
2.1.1 Teknik Non Skoring
Memilih prioritas masalah dengan menggunakan non skoring teknik biasa dilakukan pada berbagai parameter apabila data yang didapatkan tidak lengkap. Bila tidak tersedia adanya data maka cara menetapkan prioritas masalah digunakan dengan teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi yang dilakukan dengan kelompok, oleh sebab itu disebut juga Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu: 41
a. Metode Delbeq Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya sehingga untuk menentukan prioritas masalah diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. b. Metode Delphi Suatu permasalahan didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Peserta diskusi memaparkan pendapat mereka mengenai suatu permasalahan pokok. Permasalahan yang paling banyak dikemukakan oleh peserta menjadi prioritas permasalahan.
2.1.2 Teknik Skoring
Berbagai teknik prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara lain: a. Metode Bryant Pada metode Bryant ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi : 1. Prevalance Besarnya masalah yang dihadapi. 2. Seriousness Pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh masalah tersebut yang dapat dilihat dari angka kematian dan angka kesakitan. 3. Manageability Berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola sumber daya. 4. Community Concern Sikap dan perasaan mayarakat terhadap permasalahan kesehatan tersebut. Parameter diletakkan pada baris sedangkan masalah – masalah yang ingin dicari prioritas permasalahannya diletakkan di dalam kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah 1 – 5 yang ditulis dari kiri ke kanan sesuai dengan baris tiap – tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai suatu prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap
42
masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
b. Metode Matematik PAHO ( Pan American Health Organization) Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah – masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas.
1. Magnitude Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditujukan dengan angka prevalensi. 2. Severity Besarnya kerugian yang timbul ditentukan dengan case fatality rate masingmasing penyakit. 3. Vulnerability Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. 4. Community and Political Concern Menunjukan sejauh mana permasalahan tersebut menjadi perhatian masyarakat dan politisi. 5. Affordability Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Parameter diletakan pada kolom dan masalah yang ingin dicari priotitasnya diletakkan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masing – masing skor diberi nilai antara 1 – 5. Setelah diberi skor, masing – masing masalah dihitung nilai skor akhirnya, dengan perkalian antara nilai skor masing – masing kriteria. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah. Perkalian dilakukan agar perbedaan nilai skor akhir antara masalah menjadi kontras, sehingga terhindar dari keraguan manakala perbedaan skor tersebut terlalu tipis.
43
c. Metode MCUA ( Multiple Criteria Utility Assessment) Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah – masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah, tetapi masing – masing kriteria diberi bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah.
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritas masalah adalah: 1. Emergency Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate).
Tabel 2.1. Penentuan Score Berdasarkan Proxy Angka Kesakitan dan Angka
Range (%)
Nilai
67 – 75,3
1
75,4 – 83,7
2
83,8 – 92,1
3
92,2 – 100,5
4
100,6 – 108,9
5
44
Tabel 2.2. Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Januari-Maret 2018 No.
1
Daftar Masalah
Cakupan Penyuluhan KIA di dalam gedung
Kontribusi risiko
Proxy
Total Nilai
(Target (%) –
(Kontribusi risiko +
Pencapaian (%))
Proxy)
Score
87,5%
AKI = 359/100.000 (0.36%)
87,86%
3
87,5%
AKI = 359/100.000 (0.36%)
87,86%
3
100%
AKI = 359/100.000 (0.36%)
103,6%
5
100%
AKI = 359/100.000 (0.36%)
103,6%
5
di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 2
Cakupan Penyuluhan KIA di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
3
Cakupan Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas Sekecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
4
Cakupan Penyuluhan Keluarga Berencana di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
45
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018 Daftar Masalah No.
6
Cakupan Penyuluhan Gizi di Luar gedung
Kontribusi resiko
Proxy
Total Nilai
(Target (%) –
(Kontribusi risiko +
Pencapaian (%))
Proxy)
87,5%
di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode
AKB 22,23/1000
Score
87,52%
3
87,52%
3
100%
4
100%
4
(0,02223%)
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 7
Cakupan Penyuluhan Imunisasi di dalam
87,5%
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen
AKB 22,23/1000 (0,02223%)
periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 8
Cakupan Penyuluhan Imunisasi di luar
100%
gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
AKB 22,23/1000 (0,02223%)
periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 9
Cakupan Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
100%
AKB 22,23/1000 (0,02223%)
periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
46
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emerg ency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018 No.
Daftar Masalah
Kontribusi resiko
Proxy
Total Nilai
(Target (%) –
(Kontribusi risiko +
Pencapaian (%))
Proxy)
Score
4 11
Cakupan Penyuluhan Imunisasi di luar
100%
gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
AKB 22,23/1000
100%
(0,02223%)
periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 12
Cakupan Penyuluhan Imunisasi di luar
87,5%
gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
AKB 22,23/1000
87,52%
3
(0,02223%)
periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 13
Cakupan Penyuluhan Diare di dalam
100%
CFR Diare 3,04%
103,04%
5
100%
CFR Diare 3,04%
103,04%
5
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 14
Cakupan Penyuluhan Diare di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
47
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018 Kontribusi resiko No.
Daftar Masalah
(Target (%) –
Total Nilai Proxy
Pencapaian (%))
16
Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di
100%
Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan
(Kontribusi risiko +
Score
Proxy)
CFR Demam Berdarah
100,79%
5
0,79%
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 17
Cakupan Penyuluhan AIDS di dalam
75%
CFR AIDS 1,1%
76,1%
2
75%
CFR AIDS 1,1%
76,1%
2
87,5%
CFR Hepatitis B 0,3%
87,8%
3
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 18
Cakupan Penyuluhan AIDS di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
19
Cakupan Penyuluhan Hepatitis di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
48
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emerg ency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
20
Cakupan Penyuluhan Hepatitis di Luar
100%
CFR Hepatitis B 0,3%
87,8%
3
87,5%
CFR ISPA 8,45%
95,95%
4
100%
CFR ISPA 8,45%
108,45%
5
87,5%
CFR Rokok 1,1%
88,6%
3
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 21
Cakupan Penyuluhan ISPA di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
22
Cakupan Penyuluhan ISPA di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
23
Cakupan Penyuluhan Rokok dan Narkotik/ Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
49
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
24
Cakupan Penyuluhan Rokok dan Narkotik/
87,5%
CFR Rokok 1,1%
88,6%
3
87,5%
Angka kematian kanker
87,5%
3
87,5%
3
Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 25
Cakupan Penyuluhan Keganasan/Kanker di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan
payudara 16,6 per 100.000
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah
(0,000166%)
1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 26
Cakupan Penyuluhan Keganasan/Kanker di
87,5%
luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan
Angka kematian kanker payudara 16,6 per 100.000
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah
(0,000166%)
1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 27
Cakupan Penyuluhan Penyakit Degeneratif
87,5%
CFR Hipertensi 3,5%
91%
3
87,5%
CFR Hipertensi 3,5%
91%
3
di dalam gedung di Puskesmas Sekecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 28
Cakupan Penyuluhan Penyakit Degeneratif di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari targe t, yaitu 8 kali.
50
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
29
Cakupan Penyuluhan Air & Kes.
87,5%
CFR Diare 3,04%
90,54%
3
87,5%
CFR Diare 3,04%
90,54%
3
87,5%
Mortality Rate TB
87,55%
3
87,55%
3
Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 30
Cakupan Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
31
Cakupan Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode
50/100.000 (0,05%)
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 32
Cakupan Penyuluhan TBC di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode
87,5%
Mortality Rate TB 50/100.000 (0,05%)
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
51
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emerg ency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
33
Cakupan Penyuluhan Kusta di dalam
87,5%
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen
Angka kecacatan 6,82 per
87,5%
3
87,5%
3
1.000.000 (0,000682%)
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 34
Cakupan Penyuluhan Kusta di luar gedung
87,5%
di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode
Angka kecacatan 6,82 per 1.000.000 (0,000682%)
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 35
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut
87,5%
Angka DMF-T 4,6%
92,1%
3
62,5%
Angka DMF-T 4,6%
67,1%
1
100%
Angka DMF-T 4,6%
104,6%
5
di dalam gedung di Puskesmas Sekecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 36
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 13 kali lebih dari target, yaitu 8 kali.
37
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Kramat periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
52
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
38
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut
62,5%
Angka DMF-T 4,6%
67,1%
1
100%
Angka DMF-T 4,6%
104,6%
5
87,5%
Angka DMF-T 4,6%
92,1%
3
100%
Angka DMF-T 4,6%
104,6%
5
100%
Angka Kebutaan 0,4%
100,4%
4
di luar gedung di Puskesmas kelurahan Kenari periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 39
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Kwitang periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
40
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Paseban periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
41
Cakupan Penyuluhan Kes. Gigi dan Mulut di luar gedung di Puskesmas kelurahan Bungur periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
42
Cakupan Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
53
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
43
Cakupan Penyuluhan Kesehaan Mata di luar
100%
Angka kebutaan 0,4%
100,4%
4
87,5%
Prevalensi gangguan jiwa 3,7
87,5%
3
87,5%
3
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 44
Cakupan Penyuluhan Kesehatan Jiwa di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan
per 1000 (0,0037%)
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 45
Cakupan Penyuluhan Kesehatan Jiwa di
87,5%
luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan
Prevalensi gangguan jiwa 3,7 per 1000 (0,0037%)
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 46
Cakupan Penyuluhan Kesehatan Kerja di
100%
CFR K3 0,46%
100,46
4
100%
CFR K3 0,46%
100,46
4
dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 47
Cakupan Penyuluhan Kesehatan Kerja di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
54
Tabel 2.2. (Lanjutan ) Scori ng Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen JanuariMaret 2018
48
Cakupan Penyuluhan Kecacingan di dalam
100%
CFR Diare 3,04%
103,04
5
100%
CFR Diare 3,04%
103,04%
5
gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 49
Cakupan Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
55
B. G reatest Member
Greatest Member menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukan dengan jumlah penduduk.
Tabel 2.4. Penentuan Score Greatest Member Total Nilai (%)
Score
1 – 10,99
1
11 – 20,99
2
21 – 30,99
3
31 – 40,99
4
41 – 50,99
5
51 – 60,99
6
61 - 70,99
7
71 – 80,99
8
81 - 90,99
9
91 – 100,99
10
56
Tabel 2.5. Scoring Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 Besar Masalah Kegiatan (Target (%) – Score Pencapaian (%))
1
Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
87,5%
9
87,5%
9
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 2Penyuluhan KIA
di luar
gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 3
Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen 100%
10
periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 4
Penyuluhan Keluarga Berencana di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah
100%
10
75%
8
87,5%
9
0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 5
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 2
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 6Penyuluhan Gizi
di luar
gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 7
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode 87,5%
9
Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
57
Tabel 2.5. Lanjutan Scoring Gr eatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 Besar Masalah No
(Target (%) –
Kegiatan
Score
Pencapaian (%))
8
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode 100%
10
100%
10
100%
10
100%
10
87,5%
9
87,5%
9
100%
10
75%
8
Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 9
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali..
10
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
11
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
12
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
13
Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
14 Penyuluhan Diare
di luar
gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode
Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 15 Penyuluhan Demam Berdarah
di
dalam
gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
58
Tabel 2.5. Lanjutan Scoring Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 Besar Masalah No
Kegiatan
(Target (%) –
Score
Pencapaian (%))
periode Januari – Maret 2018 adalah 2
kali
kurang dari target, yaitu 8 kali 16 Penyuluhan gedung
di
Demam Berdarah Puskesmas Se-
di
luar
Kecamatan
8
75%
Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah
2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 17
Penyuluhan AIDS di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
87,5%
9
87,5%
9
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali 18 Penyuluhan AIDS
di luar
Puskesmas Se- Kecamatan
gedung di
Senen periode
Januari – Maret 2018 adalah 1
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 19
Penyuluhan Hepatitis di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode 87,5%
9
100%
10
87,5%
9
87,5%
9
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 20 Penyuluhan Hepatitisdi
Puskesmas Se- Kecamatan
luar gedung di Senen periode
Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 21 Penyuluhan ISPA di dalam gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 22 Penyuluhan ISPA di luar gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan
Senen periode
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
59
Tabel 2.5. Lanjutan Scori ng Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
Besar Masalah No
(Target (%) –
Kegiatan
Score
Pencapaian (%))
23
Penyuluhan Rokok & Narkotika / Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Maret 2018 adalah
Januari –
0 kali kurang
100%
10
100%
10
87,5%
9
87,5%
9
87,5%
9
87,5%a
9
87,5%
9
dari
target, yaitu 8 kali 24
Penyuluhan
Rokok &Narkotika /
Obat
Berbahaya
di luar gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan
Senen periode Januari – Maret
2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 25 Penyuluhan
Keganasan/ Kanker di dalam
gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 26
Penyuluhan Keganasan/Kanker gedung
di
Puskesmas
Se-
di
luar
Kecamatan
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 27
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali
28
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali
29
Penyuluhan Air &Kes. Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali
60
Tabel 2.5. Lanjutan Scori ng Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 Besar Masalah No
(Target (%) –
Kegiatan
Score
Pencapaian (%))
30
Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan 87,5%
9
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 31
Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
87,5%
9
87,5%
9
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali 32 Penyuluhan TBC
di luar
gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 33
Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode 87,5%
9
87,5%
9
87,5%
9
62,5%
7
100%
10
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 34 Penyuluhan
Kusta di
luar
gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode
Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 35 Penyuluhan
Kesehatan
Gigi
di
dalam
gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 36 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kecamatan
Senen
periode
Januari – Maret 2018 adalah 13 kali lebih dari target, yaitu 8 kali 37 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
periode
61
Tabel 2.5. Lanjutan Scori ng Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
Besar Masalah No
Kegiatan
(Target (%) –
Score
Pencapaian (%))
Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 38 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Kenari periode
Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang
62,5%
7
100%
10
87,5%
9
100%
10
100%
10
100%
10
87,5%
9
dari target, yaitu 8 kali 39 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 40 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 41 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Bungur periode
Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 42
Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 43 Penyuluhan Kesehatan Mata di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 44 Penyuluhan Kesehatan
Jiwa di
dalam
gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali
62
Tabel 2.5. Lanjutan Scori ng Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 Besar Masalah No
(Target (%) –
Kegiatan
Score
Pencapaian (%))
45
Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen 87,5%
9
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 46
Penyuluhan Kesehatan Kerja di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali
100%
10
kurang dari target, yaitu 8 kali 47 Penyuluhan Kesehatan
Kerja
di luar
gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah
100%
10
100%
10
100%
10
0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 48 Penyuluhan Kecacingan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 49 Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen
periode
Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali
63
C. E xpanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah te rsebut. Untuk keterpaduan lintas program dan lintas sektor diberikan nilai 4 karena masalah pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masala h pada banyak sektor lainnya yang berhubungan langsung, keterpaduan lintas sektoral saja diberikan nilai 3 karena masalah pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada beberapa sektor lainnya yang berhubungan langsung, keterpaduan lintas program saja diberikan nilai 2, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor dan program lain diberikan nilai 1. Tabel 2.6. Penentuan Score E xpanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral Score
1
Keterpaduan
Tidak ada keterpaduan lintas program dan sector
2
Ada keterpaduan lintas program
3
Ada keterpaduan lintas sektor
4
Ada keterpaduan lintas program dan sektor
64
Tabel 2.7. Scoring Expanding Scope pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
1
Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
2
Score
2
Penyuluhan KIA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
3
Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas Se-
4
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 4
Penyuluhan Keluarga Berencana di luar gedung di Puskesmas Se-
2
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 5
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
4
periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 6
Penyuluhan Gizi di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
7
2
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
8
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
4
periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 9
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
10
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
11
4
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
12
2
4
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur 4
4 4 65
Tabel 2.7. lanjutan Scori ng E xpanding Scope pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
No
Score
Kegiatan
periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 13
Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen 2
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 14
Penyuluhan Diare di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen 4
periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 15
Penyuluhan Demam Berdarah di
dalam gedung di
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 8
Puskesmas Sekali kurang dari
2
target, yaitu 8 kali 16
Penyuluhan Demam Berdarah Kecamatan
di luar gedung di
Puskesmas Se-
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 19 kali kurang
4
dari target, yaitu 8 kali 17
Penyuluhan AIDS di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen 2
periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 18
Penyuluhan AIDS di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen 4
periode Januari – Maret 2018 adalah 7 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 19
Penyuluhan Hepatitis
di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan 2
Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 20
Penyuluhan Hepatitis di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen 4
periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 21
Penyuluhan ISPA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen 2
periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 22
Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8
4
kali. 23
Penyuluhan Rokok & Narkotika / Obat Berbahaya di dalam gedung di
2 66
Tabel 2.7. lanjutan Scori ng E xpanding Scope pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
No
Score
Kegiatan
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 24
Penyuluhan Rokok &Narkotika / Obat Berbahaya
di luar gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0
4
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 25
Penyuluhan Keganasan/ Kanker di dalam gedung
di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari
2
target, yaitu 8 kali. 26
Penyuluhan Keganasan/Kanker Kecamatan Senen
di luar gedung
di Puskesmas Se-
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang
4
dari target, yaitu 8 kali. 27
Penyuluhan Penyakit Degeneratif
di dalam gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari
2
target, yaitu 8 kali. 28
Penyuluhan Penyakit Degeneratif Kecamatan Senen
di luar gedung di Puskesmas Se-
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang
4
dari target, yaitu 8 kali. 29
Penyuluhan Air &Kes. Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari
2
target, yaitu 8 kali. 30
Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang
4
dari target, yaitu 8 kali. 31
Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8
2
kali. 232
Penyuluhan TBC
di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8
4
kali. 33
Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8
2
kali. 67
Tabel 2.7. lanjutan Scori ng E xpanding Scope pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
No
Kegiatan
34
Penyuluhan Kusta di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
35
Score
4
Penyuluhan Kesehatan Gigi di dalam gedung di Puskesmas Se-Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 2
8 kali. 36
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 13 kali lebih dari target, yaitu 4
8 kali. 37
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 4
8 kali. 38
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 4
8 kali. 39
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, 4
yaitu 8 kali. 40
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, 4
yaitu 8 kali. 41
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 4
8 kali. 42
Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se-Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 2
8 kali. 43
Penyuluhan Kesehatan Mata di luar gedung di Puskesmas Se- Kecama tan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, 4
yaitu 8 kali. 44
Penyuluhan Kesehatan
Jiwa di dalam gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari
2
68
Tabel 2.7. lanjutan Scori ng E xpanding Scope pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
No
Score
Kegiatan
target, yaitu 8 kali. 45
Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target,
4
yaitu 8 kali. 46
Penyuluhan Kesehatan
Kerja di dalam gedung di
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
Puskesmas Se-
adalah 0 kali kurang
2
dari target, yaitu 8 kali. 47
Penyuluhan Kesehatan
Kerja di luar gedung
di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
adalah 0 kali kurang
4
dari target, yaitu 8 kali. 48
Penyuluhan Kecacingan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu
2
8 kali. 49
Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu
4
8 kali.
69
D. F easibili ty
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria in i menjadi obyektif. Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat diselesaikan meliputi : 1.
Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing – masing wilayah Puskesmas. Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :
No
Puskesmas
Tenaga
Jumlah
Kesehatan
Penduduk
103
8.297
1 : 81
Ratio
1
Kelurahan Senen
2
Kelurahan Kramat
6
35.432
1 : 5.906
3
Kelurahan Kenari
6
11.061
1 : 1.844
4
Kelurahan Kwitang
9
18.517
1 : 2.058
5
Kelurahan Paseban
9
28.684
1 : 3,188
6
Kelurahan Bungur
5
22.902
1 : 4.581
70
Tabel 2.9. Penentuan Score Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan Senen
2.
Range (%)
Scor e
1 : 5.001 – 1 : 6000
1
1 : 4.001 – 1 : 5.000
2
1 : 3.001 – 1 : 4.000
3
1 : 2.001 – 1 : 3.000
4
1 : 1.001 – 1 : 2.000
5
1 : 1 – 1 : 1.000
6
Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai tiga. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai dua. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai satu.
Tabel 2.10. Scori ng Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan Di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari - Maret 2018 Kategori
Ketersediaan
Scor e
Tempat
Tidak ada
1
Ada tetapi kurang
2
Ada dan cukup
3
Tidak ada
1
Ada tetapi kurang
2
Ada dan cukup
3
Alat
71
3.
Ketersediaan dana, Scoring keterdiaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas penilaian dibagi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang progran dan kepala Puskesmas tekait.
Tabel 2.11. Scori ng ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan / Kelurahan Senen Periode Januari - Maret 2018 Dana
Score
Cukup
2
Kurang
1
Tabel 2.12. Scoring Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
1Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
6
2
2
2
12
6
1
1
2
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 2
Penyuluhan KIA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
10
adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 3
Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
4Penyuluhan
Keluarga Berencana
di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan
Senen periode Januari
72
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
– Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 5
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari –
Maret
2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 6Penyuluhan Gizi
di luar gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan periode
Senen
Januari – Maret
2018
adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 7
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedungdiPuskesmasSekecamatan Senen periode Januari Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
8
Penyuluhan
Imunisasi
gedung di Puskesmas
di
Kelurahan
Kramat periode Januari 2018 adalah 0
luar
Maret
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 9
Penyuluhan
Imunisasi
gedung di Puskesmas
di
Kelurahan
Kenari periode Januari 2018 adalah 0
luar
Maret
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 10
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas
Kelurahan
Kwitang periode Januari 2018 adalah 0
Maret
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali.
73
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
11
Kegiatan
Penyuluhan
Imunisasi
gedung di Puskesmas
di
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
1
1
2
10
6
2
2
2
12
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
luar
Kelurahan
Paseban periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 12
Penyuluhan
Imunisasi
gedung di Puskesmas
di
luar
Kelurahan
Bungur periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 13
Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
14
Penyuluhan Diare di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari –
Maret
2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 15
Penyuluhan Demam Berdarah di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 8
6
2
2
2
12
6
3
3
2
14
kali kurang
dari target, yaitu 8 kali. 16
Penyuluhan Demam Berdarah di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 19 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
17 Penyuluhan gedung
AIDS di
di
Puskesmas
dalam Se-
74
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
SDM
Kecamatan Senen periode Januari –
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
1
2
2
11
6
1
2
2
11
6
1
2
2
11
6
1
2
2
11
6
2
2
2
12
6
2
2
2
12
6
2
2
2
12
Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 18
Penyuluhan AIDS di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah
7 kali kurang
dari
target, yaitu 8 kali. 19 Penyuluhan Hepatitis
gedung
di
di dalam
Puskesmas
Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 20 Penyuluhan Hepatitis
gedung
di
Kecamatan
di
luar
Puskesmas
Se-
Senen periode Januari
– Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 21
Penyuluhan ISPA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 22 Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan periode
Januari – Maret
Senen 2018
adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 23 Penyuluhan Rokok & Narkotika / Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari –
Maret
75
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
2018 adalah 0
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
2
2
2
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
1
2
2
11
6
1
2
2
11
6
2
1
2
11
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 24
Penyuluhan Rokok &Narkotika / Obat Berbahaya di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan
Senen
periode Januari – Maret
2018
12
adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 25
Penyuluhan Keganasan/ Kanker di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
26
Penyuluhan Keganasan/Kanker di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
27
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
28
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
29 Penyuluhan Air &Kes. Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang
76
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
2
1
2
11
6
2
2
2
12
dari target, yaitu 8 kali. 30 Penyuluhan
Air
&
Kes.
Lingkungan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan periode
Januari –
Maret
Senen 2018
adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 31 Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari –
Maret
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 32 Penyuluhan TBC
di luar gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan periode
Januari – Maret
Senen 2018
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
2
2
2
12
adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 33 Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari –
Maret
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 34 Penyuluhan Kusta di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan periode
Januari – Maret
Senen 2018
adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 35 Penyuluhan Kesehatan
Gigi di
dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
77
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
36
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
gedung di Puskesmas Kecamatan Senen 2018
periode
Januari – Maret
adalah 13 kali lebih dari
target, yaitu 8 kali. 37 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kramat periode Januari 2018 adalah 0
Kelurahan
– Maret
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 38
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode
Januari – Maret
2018 adalah 3
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 39 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung
di Puskesmas Kelurahan
Kwitang periode
Januari – Maret
2018 adalah 0
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 40
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode
Januari – Maret
2018 adalah 1
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali. 41 Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari – Maret 2018 adalah 0
kali kurang dari
target, yaitu 8 kali.
78
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
42
Penyuluhan Kesehatan Mata di
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
6
1
1
2
10
dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 43 Penyuluhan Kesehatan Mata di luar gedung
di
Kecamatan
Puskesmas
Se-
Senen periode Januari
– Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 44 Penyuluhan
KesehatanJiwa
di
dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 45 Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar
gedung Kecamatan
di
Puskesmas
Se-
Senen periode Januari
– Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 46
Penyuluhan Kesehatan Kerja di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
47
Penyuluhan Kesehatan Kerja di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
79
Tabel 2.12. lanjutan Scori ng Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
48
Penyuluhan Kecacingan di dalam
SDM
Alat
Tempat
Dana
Nilai
6
2
2
2
12
6
1
1
2
10
gedungdiPuskesmasSeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. Penyuluhan Kecacingan di gedung
di
49 Kecamatan
luar
Puskesmas
Se-
Senen periode Januari
– Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
E . Policy Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media. Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai 2. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 3.
Tabel 2.13. Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 Parameter
Tidak ada kebijakan
Score
1
Publikasi kebijakan di media cetak (poster, majalah, koran)
2
Publikasi kebijakan di media elektronik (TV, radio, internet)
3
80
Tabel 2.14. Scoring Policy pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
1
Kegiatan
Score
Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali 2
Penyuluhan KIA Kecamatan Senen
di luar gedung di Puskesmas Se periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 3
Penyuluhan Keluarga Berencana di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
2
2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 4
Penyuluhan Keluarga Berencana
di luar gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret
2
2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 5
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali
3
kurang dari target, yaitu 8 kali 6
Penyuluhan Gizi Kecamatan Senen
di luar gedung di Puskesmas Se periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 7
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedung di Puskesmas Sekecamatan Senen periode Januari - Maret 2018 adalah 1 kali
3
kurang dari target, yaitu 8 kali 8
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode Januari - Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 9
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari - Maret 2018 adalah 0 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali 10
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari - Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali
81
Tabel 2.14. lanjutan Scori ng Policy pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
11
Kegiatan
Score
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari - Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 12
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari - Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 13
Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali 14
Penyuluhan Diare
di luar gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 15
Penyuluhan Demam Berdarah di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
2
2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 16
Penyuluhan Demam Berdarah di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah
2
2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 17
Penyuluhan AIDS
di dalam gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali 18
Penyuluhan AIDS
di luar gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 19
Penyuluhan Hepatitis
di dalam gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali 20
Penyuluhan Hepatitis Kecamatan Senen
di luar gedung di Puskesmas Se periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 21
Penyuluhan ISPA di
dalam gedung di Puskesmas Se-
Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
82
Tabel 2.14. lanjutan Scori ng Policy pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018
No
Kegiatan
Score
kurang dari target, yaitu 8 kali 22
Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 23
Penyuluhan Rokok & Narkotika / Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari
3
– Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 24Penyuluhan Rokok &Narkotika / Obat Berbahaya di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari
2
– Maret 2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 25Penyuluhan Keganasan/ Kanker di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
2
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 26
Penyuluhan Keganasan/Kanker di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah
2
1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 27
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
3
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 28
Penyuluhan Penyakit Degeneratif Puskesmas Se- Kecamatan Senen
di
luar gedung
di
periode Januari – Maret
2
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 29
Penyuluhan Air &Kes. Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
3
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali 30
Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret
2
2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 31
Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali. 32
Penyuluhan TBC
di luar gedung di
Puskesmas
Se-
2
83
Tabel 2.14. lanjutan Scoring Policy pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Kegiatan
Kecamatan Senen
Score
periode Januari – Maret 2018 adalah 1
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 33
Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali. 34
Penyuluhan Kusta di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 35
Penyuluhan Kesehatan Gigi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
3
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 36
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 13
2
kali lebih dari target, yaitu 8 kali 37
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 38
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari periode Januari – Maret 2018 adalah 3 kali
2
kurang dari target, yaitu 8 kali 39
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 40
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 41
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 42
Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali
84
Tabel 2.14. lanjutan Scoring Policy pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
43
Kegiatan
Score
Penyuluhan Kesehatan Mata di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah
2
0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 44
Penyuluhan Kesehatan
Jiwa di dalam gedung di Puskesmas
Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 45
Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 1
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 46
Penyuluhan Kesehatan
Kerja
di dalam gedung di
Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret
2
2018 adalah 0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 47
Penyuluhan Kesehatan
Kerja di luar gedung di Puskesmas
Se- Kecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah
2
0 kali kurang dari target, yaitu 8 kali. 48
Penyuluhan Kecacingan di dalam gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali 49
Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen
periode Januari – Maret 2018 adalah 0
2
kali kurang dari target, yaitu 8 kali
85
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-1
MS-2
MS-3
MS-4
MS-5
MS-6
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN Bobot
N
BN
Bobot
N
BN Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
2
Feasibility
4
12
48
4
10
40
4
12
48
4
10
40
4
12
48
4
10
40
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
3
9
3
2
6
4
Emergency
2
3
6
2
3
6
2
5
10
2
5
10
2
1
2
2
3
6
5
Greatest member
1
9
9
1
9
9
1
10
10
1
10
10
1
8
8
1
9
9
Jumlah
79
81
84
86
77
81
86
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-7
MS-8
MS-9
MS-10
MS-11
MS-12
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
2
10
5
4
20
5
4
20
5
4
20
5
4
20
5
4
20
2
Feasibility
4
12
48
4
10
40
4
10
40
4
10
40
4
10
40
4
12
48
3
Policy
3
3
9
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
4
Emergency
2
3
6
2
4
8
2
4
8
2
4
8
2
4
8
2
3
6
5
Greatest member
1
9
9
1
10
10
1
10
10
1
10
10
1
10
10
1
9
9
Jumlah
82
84
84
84
84
89
87
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-13
MS-14
MS-15
MS-16
MS-17
MS-18
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
2
Feasibility
4
12
48
4
10
40
4
12
48
4
14
56
4
11
44
4
11
44
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
4
Emergency
2
5
10
2
5
10
2
3
6
2
5
10
2
2
4
2
2
4
5
Greatest member
1
9
9
1
10
10
1
8
8
1
8
8
1
9
9
1
9
9
Jumlah
83
86
78
100
73
83
88
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-19
MS-20
MS-21
MS-22
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN Bobot
N
BN
Bobot
N
MS-23 BN Bobot
MS-24
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
2
Feasibility
4
11
44
4
11
44
4
12
48
4
12
48
4
12
48
4
12
48
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
3
9
3
2
6
4
Emergency
2
3
6
2
3
6
2
4
8
2
5
10
2
3
6
2
3
6
5
Greatest member
1
9
9
1
10
10
1
9
9
1
9
9
1
10
10
1
10
10
Jumlah
75
86
81
93
83
90
89
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-25
MS-26
MS-27
MS-28
MS-29
MS-30
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
2
Feasibility
4
10
40
4
10
40
4
11
44
4
11
44
4
11
44
4
11
44
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
3
9
3
2
6
3
3
9
3
2
6
4
Emergency
2
3
6
2
3
6
2
3
6
2
3
6
2
3
6
2
3
6
5
Greatest member
1
9
9
1
9
9
1
9
9
1
9
9
1
9
9
1
9
9
Jumlah
71
81
78
85
78
85
90
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-31
MS-32
MS-33
MS-34
MS-35
MS-36
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
2
Feasibility
4
12
48
4
12
48
4
10
40
4
10
40
4
12
48
4
12
48
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
3
9
3
2
6
4
Emergency
2
3
6
2
3
6
2
3
6
2
3
6
2
3
6
2
1
2
5
Greatest member
1
9
9
1
9
9
1
9
9
1
9
9
1
9
9
1
7
7
Jumlah
79
89
71
81
82
83
91
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-37
MS-38
MS-39
MS-40
MS-41
MS-42
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
4
20
5
4
20
5
4
20
5
4
20
5
4
20
5
2
10
2
Feasibility
4
10
40
4
12
48
4
10
40
4
12
48
4
10
40
4
10
40
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
4
Emergency
2
5
10
2
1
2
2
5
10
2
3
6
2
5
10
2
4
8
5
Greatest member
1
10
10
1
7
7
1
10
10
1
9
9
1
10
10
1
10
10
Jumlah
86
83
86
89
86
74
92
Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
MS-43
MS-44
Bobot
N
BN Bobot
N
MS-45 BN Bobot
MS-46
MS-47
MS-48
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
5
4
20
5
2
10
2
Feasibility
4
10
40
4
10
40
4
10
40
4
10
40
4
10
40
4
12
48
3
Policy
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
3
2
6
4
Emergency
2
4
8
2
3
6
2
3
6
2
4
8
2
4
8
2
5
10
5
Greatest member
1
10
10
1
9
9
1
9
9
1
10
10
1
10
10
1
10
10
Jumlah
No
84
Parameter
71
74
84
84
MS-49 Bobot
N
BN
1
Expanding Scope
5
4
20
2
Feasibility
4
10
40
3
Policy
3
2
6
4
Emergency
2
5
10
5
Greatest member
1
10
10
Jumlah
81
86
93
Keterangan:
MS1
Penyuluhan KIA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS2
Penyuluhan KIA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS3
Penyuluhan KB di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS4
Penyuluhan KB di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS5
Penyuluhan Gizi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS6
Penyuluhan Gizi di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS7
Penyuluhan Imunisasi di dalam gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen
MS8
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
MS9
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
MS10
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang
MS11
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
MS12
Penyuluhan Imunisasi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
MS13
Penyuluhan Diare di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS14
Penyuluhan Diare di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS15
Penyuluhan Demam Berdarah di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS16
Penyuluhan Demam Berdarah di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS17
Penyuluhan AIDS di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS18
Penyuluhan AIDS di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS19
Penyuluhan Hepatitis di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS20
Penyuluhan Hepatitis di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS21
Penyuluhan ISPA di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS22
Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se-Kecamatan Senen
MS23
Penyuluhan Rokok & Narkotika / Obat Berbahaya di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS24
Penyuluhan Rokok &Narkotika / Obat Berbahaya di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen
MS25
Penyuluhan Keganasan/ Kanker di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS26
Penyuluhan Keganasan/Kanker di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS27
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS28
Penyuluhan Penyakit Degeneratif di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS29
Penyuluhan Air &Kes. Lingkungan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan 94
Senen MS30
Penyuluhan Air & Kes. Lingkungan di l uar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS31
Penyuluhan TBC di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS32
Penyuluhan TBC di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS33
Penyuluhan Kusta di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS34
Penyuluhan Kusta di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS35
Penyuluhan Kesehatan Gigi di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS36
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kecamatan Senen
MS37
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat
MS38
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kenari
MS39
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kwitang
MS40
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Paseban
MS41
Penyuluhan Kesehatan Gigi di luar gedung di Puskesmas Kelurahan Bungur
MS42
Penyuluhan Kesehatan Mata di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS43
Penyuluhan Kesehatan Mata di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS44
Penyuluhan Kesehatan Jiwa di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS45
Penyuluhan Kesehatan Jiwa di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS46
Penyuluhan Kesehatan Kerja di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS547
Penyuluhan Kesehatan Kerja di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS48
Penyuluhan Kecacingan di dalam gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
MS49
Penyuluhan Kecacingan di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen
95
2.2
Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas masalah yang ada, selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang ada terlebih dahulu. Pada tahapan dilakukan mecari akar permasalahan dari tiap tiap masalah yang dijadikan prioritas. Pada tahapan ini digunakan diagram sebab akibat yaitu diagram tulang ikan. Dengan memanfaatkan pengetahuan serta data – data yang telah didapatkan maka dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis. Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input merupakan sumber daya atau masukan oleh sesuatu. Sumber daya adalah
a. Man Jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan dan motivasi kerja
b. Money Jumlah dana yang tersedia
c. Material Jumlah peralatan medis dan jenis obat
d. Method Mekanisme cara yang digunakan
Proses adalah suatu kegiatan yang melalui proses ma ka suatu input akan diubah menjadi output. Proses tersebut terdiri dari: a. Planning : Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk mencapainya b. Organizing : Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki organisasi dan memanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi c. Actuating : Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu berkerja secara optimal melakukan tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dengan dukungan sumber daya yang tersedia d. Controlling : Proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan melakukan koreksi apabila didapatkan adanya penyimpangan
96
Diagram 2.1 Cakupan penyuluhan Demam Berdarah di luar gedng se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
97
Diagram 2.1 Cakupan penyuluhan ISPA di luar gedng se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
98
2.3 Menentukan Penyebab Masalah yang Paling Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling dominan. Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup.
2.3.1 Cakupan Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung di Puskesmas Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 2 kali kurang dari target, yaitu 8 kali.
Berdasarkan data yang ditemukan cakupan pencapaian penyuluhan DBD dalam gedung di Puskesmas Kecamatan Senen Januari – Maret 2018 sebanyak 2 kali kurang dari target yaitu 8 kali. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah: 1. Kurangnya kemampuan petugas dalam pencatatan hasil laporan ( Man) 2. Kesulitan menghitung standar dana ( Money) 3. Kurangnya sumber pendanaan untuk membeli obat nyamuk dan repell ant yang cukup ( Material ) 4. Tidak ada pedoman pasti untuk melakukan promosi kesehatan di Puskesmas Senen ( Method )
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah: 1. Kader desa sulit melaksanakan penyuluhan di desa ( Environment ) 2. Petugas menganggap program sebelumnya sudah terlaksana dengan baik ( Planning ) 3. Kurangnya terfokusnya pelaksanaan program DBD. ( Organizing) 4. Kurangnya komunikasi antara petugas penyuluhan dan kader desa ( Actuating ) 5. Petugas memegang tugas lain selain promosi kesehatan. (Controlling)
99
Dari akar penyebab masalah diatas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Tiga akar permasalahan yang paling dominan tersebut adalah: 1. Kurangnya kemampuan petugas dalam pencataatan hasil laporan ( Man) 2. Kurangnya sumber pendanaan berdasarkan iuran program ( Money) 3. Kurangnya terfokusnya pelaksanaan program DBD. ( Organizing)
2.3.2 Cakupan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 adalah 1 kali kurang dari target, yaitu 8 kali
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah : 1. Banyak petugas yang lama lebih difokuskan pada program TB dibandingkan ISPA ( Man) 2. Kesulitan penghitungan anggaran yang tepat ( Money) 3. Keterbatasan biaya untuk melengkapi alat sebagai media penyuluhan ( Material ) 4. Kurangnya ketelitian petugas dalam pendataan promkes ( Method )
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah : 1.
Keterbatasan biaya untuk melengkapi fasilitas ( Environment )
2.
Tidak dilakukannya evaluasi terhadap program ( Planning )
3.
Petugas memegang program yang tumpang tindih ( Organizing )
4.
Petugas mengerjakan lebih dari satu program secara bersamaan (Controlling )
5.
Minimnya komunikasi antar pimpinan program dan penyelenggara program ( Actuating )
Dari akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Tiga akar permasalahan yang paling dominan tersebut adalah : 1. Banyak petugas yang lama lebih difokuskan pada program TB dibandingkan ISPA ( Man) 2. Kesulitan penghitungan anggaran yang tepat ( Money) 3. Tidak dilakukannya evaluasi terhadap program ( Planning )
100
BAB III MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
3.1 Menetapkan Alternatif Cara Pemecahan Masalah
Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk mengurangi atau menghilangkan akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah. Penetapan alternativ pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA ( Multiple Criteria Utility Assasment ) yaitu berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok. Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah – masalah yang ingin dicari prioritas diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Pengisian ini dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah: 1.
Dapat memecahkan masalah dengan sempurna . Diberi nilai 1 – 4 dimana nilai 4 merupakan masalah yang paling mungkin diselesaikan dengan sempurna dan nilai 1 adalah masalah yang sulit diselesaikan dengan sempurna.
2.
Mudah dilaksanakan Diberi nilai 1 – 4, dimana nilai 4 merupakan masalah yang paling mudah dilaksanakan dan skor 1 adalah masalah yang paling sulit dilaksanakan.
3.
Murah biayanya Diberi nilai 1 – 4, dimana nilai 4 merupakan masalah yang paling murah biaya pelaksanaannya dan skor 1 adalah masalah yang paling mahal biaya pelaksanaannya.
4.
Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama Diberi nilai 1 – 4, dimana nilai 4 merupakan masalah yang paling dapat diselesaikan dengan cepat dan skor 1 adalah masalah yang memerlukan waktu paling lama dalam penyelesaiannya.
101
3.1.1
Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 Sebesar 2 kali kurang Dari Target 8 kali
Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan, alternatif pemecahan masalah sebagai berikut : 1.
Kurangnya kemampuan petugas dalam pencatatan hasil laporan ( Man) Alternatif pemecahan masalah: Meningkatkan kemampuan petugas dalam pencatatan hasil laporan sehingga dapat bekerja lebih baik.
2.
Kesulitan menghitung standar dana ( Money) Alternatif pemecahan masalah: Memberikan saran kepada bagian DBD di program promosi kesehatan untuk memberdayakan uang kas program agar meningkatkan iuran tambahan dana dari para petugasnya sendiri.
3.
Kurang terfokusnya pelaksanaan program DBD. (Organizing) Alternatif pemecahan masalah: Memberikan saran kepada puskesmas agar lebih fokus untuk pelaksanaan program DBD.
Tabel 3.1 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 No
Parameter
AL-1
Bobot
AL-2
AL-3
N
BN
N
BN
N
BN
1. Mudah dilaksanakan
4
2
8
4
16
4
16
2. Murah biayanya
3
3
9
4
12
4
12
2
2
4
2
4
4
8
1
3
3
1
1
2
2
3.
4.
Waktu penerapannya terpecahkan tidak terlalu lama Dapat menyelesaikan dengan sempurna Jumlah
24
33
38
102
AL-1 : Meningkatkan kemampuan petugas dalam pencatatan hasil laporan sehingga dapat bekerja lebih baik. AL-2 : Memberikan saran kepada bagian DBD di program promosi kesehat an untuk memberdayakan uang kas program agar meningkatkan iuran tambahan dana dari para petugasnya sendiri. AL-3 : Memberikan saran kepada puskesmas agar lebih fokus untuk pelaksanaan program DBD.
3.1.2
Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 sebesar 1 kali kurang dari target 8 kali.
Dari dua akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan, alternati f pemecahan masalah sebagai berikut : 1.
Banyak petugas yang lama lebih difokuskan pada program TB dibandingkan ISPA ( Man) Alternatif pemecahan masalah: Memberikan saran kepada puskesmas agar petugas yang lama lebih fokus pada program ISPA dan tidak hanya focus pada program TB saja.
2.
Kesulitan penghitungan anggaran yang tepat ( Money) Alternatif pemecahan masalah: Memberikan saran kepada puskesmas agar memberikan materi mengenai penyusunan dan perhitungan anggaran yang efisien.
3.
Tidak dilakukannya evaluasi terhadap program ( Planning ) Alternatif pemecahan masalah: Memberikan saran kepada puskesmas agar dilakukannya evaluasi terhadap program promosi kesehatan
103
Tabel 3.2 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Penyuluhan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret Maret 2018 No
Parameter
AL-1
Bobot
AL-2
AL-3
N
BN
N
BN
N
BN
1. Mudah dilaksanakan
4
4
16
4
16
4
16
2. Murah biayanya
3
4
12
4
12
4
12
2
4
8
3
6
2
4
1
3
3
3
3
4
4
3.
4.
Waktu penerapannya terpecahkan tidak terlalu lama Dapat menyelesaikan dengan sempurna Jumlah
39
37
36
AL-1 : Memberikan saran kepada puskesmas agar petugas yang lama lebih fokus pada program ISPA dan tidak hanya hanya focus pada program TB saja. AL-2 : Memberikan saran kepada puskesmas agar memberikan materi mengenai penyusunan dan perhitungan perhitungan anggaran yang efisien. AL-3 : Memberikan saran kepada puskesmas agar dilakukannya evaluasi terhadap program promosi kesehatan
104
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
4.1. Menyusun Rencana Pemecahan Masalah
Setelah ditemukannya alternatif pemecahan masalah maka sampailah pada tahap penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap ini, diharapkan dapat mengambil keputusan-keputusan untuk memecahkan akar masalah yang dianggap paling dominan. Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan akan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan rencana memecahkan masalah.
4.1.1. Ketercapaian Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Sekecamatan Senen periode Januari – Maret Maret 2018
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah, cakupan pencapaian penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018, 2018, yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut:
105
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Pencapaian Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret Maret 2018 No
Alternatif
Rencana
Target
Kegiatan 1
Volume
Biaya
Kegiatan
Meningkatkan
Mengadakan pertemuan
Petugas dapat
2x/ tahun
Rp.
kemampuan petugas
dengan seluruh petugas
memiliki pedoman dan
dalam pencatatan hasil
puskesmas untuk
bekal dari pelatihan
per 1x
laporan sehingga dapat
melakukan pemberian
dalam menjalankan
kegiatan
bekerja lebih baik.
pedoman dan pelatihan
promosi kesehatan dan
seputar promosi
memajukan program
kesehatan baik segi
DBD menjadi lebih
penyuluhan, ilmu
baik.
400.000,-
(konsumsi)
komunikasi,dan sistem pendataan. 2
3
Memberikan saran
Mengadakan pertemuan
Petugas mengerti dan
kepada bagian DBD di
dengan pihak puskesmas
menerima saran
program promosi
dan memberikan saran
mengenai uang kas
per 1x
kesehatan untuk
mengenai sumber
tambahan dan
kegiatan
memberdayakan uang
pendapatan dana di uang
mengelola dana secara
kas program agar
kas pada program DBD
tepat sasaran dan
meningkatkan iuran
serta cara pengelolaan dan efektif sehingga dapat
tambahan dana dari
penempatan dana agar
menjalankan program
para petugasnya
penggunaannya tepat
secara baik dan efisien
sendiri.
sasaran dan efektif
Memberikan saran
Mengadakan pertemuan
Petugas mengerti dan
2x/tahun
Rp. 400.000,-
(konsumsi)
2x/tahun
Rp.
kepada puskesmas agar dengan pihak puskesmas
menerima saran yang
400.000,-
lebih fokus untuk
dan memberikan saran
diberikan untuk tidak
per 1x
pelaksanaan program
untuk menempatkan
menempatkan petugas
kegiatan
DBD.
petugas yang tidak bekerja promkes di tugas lain dengan tugas lain diluar
agar lebih fokus dalam
promosi kesehatan agar
menjalankan program
(konsumsi)
lebih terfokus pada program DBD
106
4.1.2. Ketercapaian Cakupan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas SeKecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah, cakupan pencapaian ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018, yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut:
107
Tabel 4.2 Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Pencapaian Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 No
Alternatif
Rencana
Target
Kegiatan 1
Volume
Biaya
Kegiatan
Memberikan saran
Mengadakan pertemuan
Petugas baru memiliki
2x/ tahun
Rp.
kepada puskesmas
dengan seluruh petugas
kemampuan dan kecakapan
400.000,-
agar petugas yang
puskesmas dan
yang hampir setara dengan
per 1x
lama lebih fokus
memberikan saran agar
petugas lama sehingga makin
kegiatan
pada program ISPA
petugas lama ikut untuk
memajukan program ISPA
dan tidak hanya
pemberian pelatihan ke
menjadi lebih baik.
focus pada program
petugas baru pada
TB saja.
program ISPA seputar
(konsumsi)
promosi kesehatan baik segi penyuluhan, ilmu komunikasi,dan sistem pendataan. 2
Memberikan saran
Mengadakan pertemuan
Petugas memiliki kemampuan
2x/tahun
Rp.
kepada puskesmas
dengan pihak puskesmas
menempatkan uang secara
400.000,-
agar memberikan
dan memberikan saran
efektif dan efisien sehingga
per 1x
materi mengenai
mengenai pelatihan
tidak ada kekurangan dana
kegiatan
penyusunan dan
pengelolaan dana
selama menjalankan program.
(konsumsi)
perhitungan anggaran terutama kepada bagian yang efisien.
bendahara agar menjadi tepat guna.
3
Memberikan saran
Mengadakan pertemuan
Petugas dapat bekerjasama
2x/tahun
Rp.
kepada puskesmas
dengan pihak puskesmas
untuk membagi pekerjaan
agar dilakukannya
dan melakukan evaluasi
secara merata sehingga tidak
per 1x
evaluasi terhadap
baik dari segi kinerja
ada beban kerja hanya kepada
kegiatan
program promosi
petugas, pelaksanaan
beberapa petugas saja yang
(konsumsi)
kesehatan.
program dan segala hal
kemudian akan berpengaruh
yang mempengaruhi
pada kemajuan suatu program.
400.000,-
suatu program.
108
BAB V PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Setelah melewati berbagai tahapan proses maka didapatkan program kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Senen yang dievaluasi yaitu program promosi kesehatan dengan 49 masalah yang teridentifikasi melalui identifikasi dan justifikasi sehingga didadapatkan 2 (dua) prioritas masalah pada periode waktu Januari – Maret 2018 yaitu : 1.
Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 Sebesar 2 kali kurang Dari Target yaitu 8 kali.
2.
Cakupan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 Sebesar 1 kali kurang Dari Target yaitu 8 kali.
Selanjutnya kedua prioritas masalah diatas dicari a kar penyebab masalah yang paling dominan setelah dilakukan diskusi, argumentasi dan justi fikasi maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah yang dominan dari kedua prioritas masalah s ebagai berikut : 1.
Cakupan Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 Sebesar 2 kali kurang Dari Target yaitu 8 kali. Akar permasalahan yang paling dominan didapat adalah: 1. Kurangnya kemampuan petugas dalam pencataatan hasil laporan 2. Kesulitan menghitung standar dana. 3. Kurangnya terfokusnya pelaksanaan program DBD.
2.
Cakupan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018 Sebesar 1 kali kurang Dari Target yaitu 8 kali. Akar permasalahan yang paling dominan didapat adalah: 1. Banyak petugas yang lama lebih difokuskan pada program TB dibandingkan ISPA 2. Kesulitan penghitungan anggaran yang tepat 3. Tidak dilakukannya evaluasi terhadap program
109
5.2
SARAN Berdasarkan permasalahan program kesehatan masyarat tersebut, maka direkomendasikan atau disarankan beberapa hal berikut ini :
1.
Masalah Cakupan Pencapaian Penyuluhan Demam Berdarah di Luar gedung Se-kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
a.
Meningkatkan kemampuan petugas dalam pencatatan hasil laporan sehingga dapat bekerja lebih baik.
b.
Memberikan saran kepada puskesmas agar petugas lebih mengatur pendanaan yang didapatkan dari iuran
c.
Memberikan saran kepada puskesmas agar lebih fokus dalam pelaksanaan program DBD
2.
Masalah Cakupan Pencapaian Penyuluhan Penyuluhan ISPA di luar gedung di Puskesmas Se- Kecamatan Senen periode Januari – Maret 2018
a.
Memberikan saran kepada puskesmas agar petugas yang lama lebih focus pada program ISPA dan tidak hanya fokus pada program TB saja.
b.
Memberikan saran kepada puskesmas agar memberikan materi mengenai penyusunan dan perhitungan anggaran dengan tepat
c.
Memberikan saran kepada puskesmas agar dilakukannya evaluasi terhadap program promosi kesehatan
109