LTM 1 – Modul Indera | Histologi Mata
Jody Felizio
HISTOLOGI MATA Pendahuluan Mata merupakan eksteroseptor jalur somatik aferen khusus yang dapat menerima stimulus cahaya sehingga disebut organ fotosensoris. Cahaya masuk melintasi kornea, lensa, dan beberapa struktur refraksi di dalam orbita. Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian sarag mata yang sensitif terhadap cahaya atau disebut retina. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah impuls cahaya menjadi impuls saraf lalu diteruskan oleh saraf optik ke otak. Lapisan Histologis Dinding Bola Mata Secara histologis, dinding bola mata disusun oleh 3 lapisan: Tunika fibrosa yang terdiri atas sklera dan kornea. kornea. Tunika vaskularis yang terdiri atas khoroid, badan siliaris, dan iris. Tunika neuralis yang terdiri atas retina
Tunika Fibrosa
1
Lapisan ini membentuk kapsul yang berfungsi menyokong bola mata, tersusun atas sklera dan kornea. Sklera terletak di sebelah belakang bola mata, merupakan bagian yang berwarna putih sementara kornea terletak di sebelah depan bola mata, merupakan bagian bening yang menutupi iris. Pertemuan antara sklera dan kornea disebut limbus.
LTM 1 – Modul Indera | Histologi Mata
Jody Felizio
Sklera Sklera merupakan jaringan ikat yang disusun oleh serat kolagen tipe 1 serta elastin . Susunan ini membentuk struktur dinding bola mata yang kokoh, disokong oleh tekanan intraokular yang berasal dari humor akuaeous dan humor vitreus. Bagian belakang sklera yang ditembus oleh serat saraf optik dinamakan lamina kribrosa. Di sklera dapat ditemukan pembuluh darah, terutama di limbus. Kornea Kornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak mengandung pembuluh darah dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea bersifat avaskular sehingga nutrisi didapat dari difusi dari pembuluh darah perifer di limbus, dan melalui humor akweus. K ornea terdiri dari 5 lapisan: 1. Epitel kornea - Disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk. - Merupakan lapisan kornea terluar. - Terdiri dari 7 lapis sel. - Mengandung banyak ujung serat saraf bebas. 2. Membran Bowman - Terletak dibawah epitel. - Disusun serat kolagen tipe-1. 3. Stroma Kornea - Lapisan kornea tertebal. - Tersusun dari serat kolagen tipe-1, berjalan pararel membentuk lamel kolagen. - Terdapat sel fibroblas diantara serat kolagen. 4. Membran Descemet - Membran dasar tersusun dari serat kolagen 5. Endotel Kornea - Disusun oleh epitel selapis gepeng atau kuboid. - Mensintesis protein untuk membran descemet - Memiliki pompa natrium yang berperan penting untuk menjaga tekanan dalam stroma kornea.
Kelebihan cairan dalam stroma dapat diserap oleh endotel dengan cara mengeluarkan ion natrium ke dalam kamera okuli anterior sehingga air akan ikut keluar bersama ion natrium. Stroma kornea harus dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi untuk menjaga kualitas refraksi kornea. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal mengeluarkan kelebihan cairan di stroma. Limbus - Merupakan tempat pertemuan antara kornea dengan sklera. - Stromanya merupakan tepian sklera yang menyatu dengan kornea. Tersusun atas jaringan ikat fibrosa. - Terdapat Kanal Schlemm yang merupakan pembuluh berbentuk cincin yang melingkari mata dan bermuara pleksus vena sklera. - Pada korpus siliaris terdapat muskulis siliaris, otot polos untuk mengatur akomodasi mata.
Tunika Vaskulosa Koroid Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel berpigmen sehingga tampak berwarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung jarang yang mengandung seratserat kolagen dan elastin, sel sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit. Khoroid memiliki 4 lapisan:
LTM 1 – Modul Indera | Histologi Mata
1. 2. 3. 4.
Jody Felizio
Epikhoroid Lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan elastin. Lapisan pembuluh Lapisan yang paling tebal dan tersusun dari pembuluh darah dan melanosit Lapisan koriokapiler Tersusun dari pleksus kapiler, jaringan ikat kolagen dan elastin, fibroblas dan melanosit Berfungsu menyuplai nutrisi untuk bagian luar retina Lamina elastika lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel pigmen retina
Korpus siliaris - Merupakan perluasan khoroid ke arah depan. - Disusun oleh jaringan ikat yang menganding elastin, pembuluh darah, dan melanosit. - Badan siliaris membentuk tonjolan-tonjolan pendek prosessus siliaris. - Dari prosessus siliaris muncul benang fibrillin yang akan berinsersi pada kapsula lensa, disebut sebagai zonula zinii. - Zonula zinii berfungsi sebagai penggantung lensa - Dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid. - Sel-sel korpus siliaris merupakan penghasil aqueous humor. - Cairan ini akan mengalir dari kamera okuli posterior ke kamera okuli anterior melewati celah pupil, lalu masuk ke dalam kanal Schlemm di limbus dan bermuara di sistem vena. - Korpus siliaris mengandung 3 berkas otot polos yang dikenal sebagai mukulus siliaris. - Satu berkas otot berfunsi membuka kanal Schlemm untuk aliran humor akweus. - 2 berkas lainnya untuk akomodasi mata. Iris -
-
Iris merupakan bagian paling depan dari tunika vaskulosa Struktur ini merupakan kelanjutan badan siliar dan membentuk sebuah diafragma di depan lensa. Iris merupakan pemisah kamera okuli anterior dan posterior, dengan pupil di t engahnya. Iris disusun oleh jaringan ikat longgar berpigmen dan memiliki banyak pembuluh darah. Permukaan iris yang menghadap ke kamera okuli anterior tidak beraturan dengan lapisan pigmen yang tidak lengkap. Permukaan posterior iris lebih halus dan memiliki banyak sel-sel pigmen yang akan mencegah cahaya melintas lewat iris. Hal ini membuat cahaya terfokuskan masuk lewat pupil. Jumlah sel melanosit yang terdapat pada iris akan memengaruhi warna mata. Bila jumlah melanosit banyak, mata akan tampak hitam, sebaliknya jika sedikit, mata akan tampak biru.
LTM 1 – Modul Indera | Histologi Mata
-
Terdapat
2
jenis
otot
polos,
Jody Felizio
yaitu
otot
dilator
pupil
dan
otot
konstriktor
pupil.
Lensa Mata Terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul, dan serat lensa. Kapsul lensa adalah lamina basalis yang terdiri atas serat kolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul lensa bersifat elastis, jernih, dan padat. Epitel subkapsul hanya terdapat di permukaan anterior lensa yang terdiri atas epitel selapis kuboid. Serat-serat lensa merupakan sel yang kehilangan inti dan organel lainnya, kemudian diisi oleh protein lensa bernama crystallin. Cystalli akan meningkatkan index pembiasan lensa. Lensa tidak mengandung pembuluh darah, nutrisinya diperoleh lewat aqueous humor dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, namun transparan. Korpus Vitreus Merupakan agar jernih yang mengisi urang antara lensa dan retina. Korpus vitreus disusun 99% oleh air dan mengnadung elektrolit, serta serat kolagen dan asam hialuronat. Di dalm korpus vitreus terdapat sisa suatu saluran yang dikenal sebagai kanal hialoidea, yang semula mengandung arteri hialodea pada masa janin.
Tunika Neuralis -
Retina merupakan lapisan terdalam bola mata, mengandung sel fotoreseptor batang dan kerucut. Di retina terdapat lempeng optik yang merupakan tempat keluarnya nervus optikus. Serat-serat saraf di daerah ini bertumpuk membentuk tonjolan yang disebut papila nervus optikus atau bintik buta. Daerah ini tidak mengandung sel fotoreseptor sehingga tidak peka terhadap cahaya. Pada papila nervus optikus terdapat arteri dan vena sentralis. Arteri ini merupakan satu-satunya arteri yang mensuplai darah ke retina. Di lateral bintik buta terdapat daerah berpigmen kuning yang dikenal sebagai bintik kuning atau makula lutea. Bagian tengah makula lutea dikenal sebagai fovea sentralis dan merupakan daearah penglihatan yang paling peka. Sel penglihatan pada lantai fovea terdiri atas sel kerucut yang tersusun rapat dan berukuran lebih panjang dibandingkan dengan sel-sel di bagian perifer retina.
LTM 1 – Modul Indera | Histologi Mata
-
Jody Felizio
Di daerah fovea ini pula sel lapisan dalam retina lebih dangkal, sehingga cahaya dapat mencapai sel kerucut dan batang lebih mudah.
Retina terdiri atas 10 lapisan dari luar ke dalam: Epitel berpigmen --> lapisan sel poligonal yang kaya akan butir melanin, berfungsi menyerap cahaya dan mencegah pemantulan, memberi nutrisi sel fotoreseptor, sel pelepas dan penimbun vitamin A, dan tempat pembentukan rhodopsin. Lapisan batang dan kerucut --> terdiri atas sel-sel fotoreseptor yang merupakan modifikasi sel saraf. Sel batang mengandung pigmen rhodopsin yang sangat peka terhadap cahaya sehingga dapat teraktivasi dalam keadaan cahaya redup, namun jika cahaya terang, sel ini tidak dapat menghasilkan sinyal. Sel kerucut mempunyai pigmen iodopsin yang sensitif terhadap warna merah, biru, dan hijau. Sel ini akan teraktivasi dengan cahaya terang. Membran limitas luar --> rangkaian kompleks tautan antara sel batang dan sel kerucut. Lapisan inti luar --> lapisan yang terdiri atas inti sel batang dan kerucut Lapisan plesiform luar --> terdiri atas akson sel batang dan kerucut serta dendrit sel bipolar Lapisan inti dalam --> dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin, serta sel Muller (gliosit retina) Lapisan pleksiform dalam --> terbentuk akibat sinaps antara sel- sel di lapisan inti dalam Lapisan sel ganglion --> terdiri atas sel ganglion yang menyerupai neuron otak dengan akson panjang menuju nervus optikus Lapisan serat saraf --> dibentuk oleh akson sel ganglion Membran limitans dalam --> membran basalis sel Muller yang memisahkan retina dari korpus vaskulosa
LTM 1 – Modul Indera | Histologi Mata
Jody Felizio
Organ-organ Tambahan Konjungtiva Konjungtiva adalah membran mukosa jernih yang melapisi permukaan dalam kelopak mata dan meutupi permukaan sklera pada bagian depan bola mata. Konjungtiva tersusun atas epitel berpalis silindris dengan sel goblet. Sekret sel goblet ikut menyusun tirai air mata yang berfungsi sebagai pelumas dan pelindung epitel bagian depan mata. Kelenjar lakrimal Kelenjar lakrimal adalah kelenjar tubuloasinar serosa dengan mioepitel. Lobus kelenjar air mata akan mencurahkan isinya melalui 10-15 saluran menuju bagian lateral forniks superior konjungtiva. Air mata bergerak menuju medial mata dan kelebihannya akan memasuki puncta lacrimal, kemudian kanalikuli lakrimal menuju sakus lakrimal. Dari sakus lakrimal, air mata akan masuk ke dalam duktus nasolakrimal kemudian dikeluarkan ke meatus inferior di dasar rongga hidung. Kelopak mata Kelopak mata terdiri atas jaringan ikat dan otot rangka di bagian tengah yang diliputi kulit dan membran mukosa. Kulit terletak di bagian depan, merupakan kulit tipis dengan berbagai adnexa serta kelenjarnya. Di bawah kulit terdapat lapisan otot rangka orbicularis oculi. Kemudian di bagian tengah kelopak mata terdapat suatu jaringan ikat yang disebut tarsus. Di dalam tarsus terdapat kelenjar sebasea yang disebut kelenjar Meibom. DAFTAR PUSTAKA 1. Jusuf, Ahmad Aulia. Diktat kuliah tinjauan histologis organ penginderaan. Jakarta: bagian histologi FKUI.; 2010 th 2. Junqueira LC, Carneiro C. Basic Histology text and atlas. 11 ed. McGraw-Hill; 2005 rd 3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3 ed. Elsevier Saunders; 2007