BAHASA INDONESIA Dosen Pengampu ( Hilmiatun M. Pd)
Oleh NAMA : M.DIDIN HAWARI KELAS : TI C PRODI : TEKNIK INFORMATIKA NIM
: 01.03.15.0188
UNIVERSITAS HAMZANWADI FAKULTAS TEKNIK
SOAL 1. Jelaskan Pengertian Bahasa ilmiah dari berbagai sumber ? 2. Sebut dan jelaskan ciri-ciri bahasa ilmiah ? 3. Sebut dan jelaskan fungsi bahasa ilmiah ? 4. Sebut dan jelaskan bahasa ilmiah ? 5. Sebut dan jelaskan Laras bahasa ilmiah ?
PEMABAHASAN BAHASA ILMIAH 1. Pengertian Bahasa Ilmiah A. Ragam bahasa adalah
variasi
bahasa
yang
terjadi
karena
pemakaian bahasa. Ragam bahasa terbagi atas dua kelompok, yaitu
ragam
bahasa
berdasarkan
media
pengantarnya
dan
ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaiannya. [Azahari, Azril. 1998] B. Bahasa ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. [ Nazar (2004:8) ] C. Bahasa ilmiah ialah bahasa yang memiliki kemampuan untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda-beda strukturnya yang baku dan cermat, dengan karakteristik ini suatu gagasan dapat terekspresi dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya. [ suwignyo (2008: 11) ] 2. Ciri – Ciri Bahasa Ilmiah Setiap raga Bahasa memiliki ciri khasnya masing - masing. Menurut Nazar (2004:9), ciri ragam Bahasa Ilmiah sebagai berikut : a) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada Bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata Bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf). b) Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis). c)
Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
d) Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya. e) Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya,tetapi pemilihannya tepat. f)
Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
g) Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis. h) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir. Selain ciri, ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untukkegiatan keilmuan tersebut juga memiliki karakteristik. Menurut Suwignyo (2008: 11), Bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik sebagai berikut: a) Objektif. Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral/ tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/ objeknya. b) Ringkas dan Jelas. Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur Bahasa yang digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metaforis atau kata-kata
konotatif.
Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur Bahasa. c) Cendekia. Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cemat,logis, dan abstrak. d) Formal. Artinya, Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan haruslah bersifat formal. e) Konsisten/ Taat Asas. Penggunaan unsur Bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur keBahasaan yang dimaksud adalah kosakata/ istilah, bentukan kata, dan penggunaan singakatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten. 3. Fungsi Bahasa Ilmiah Terkait dengan Kajian Bahasa Indonesia di SD 1- 7 hal itu, Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut : a) Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antaranggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
b) Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi(keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk menarik perhatian orang. c) Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang perlu berintegrasi dengan manusia di sekelilingnya. Dalam berintegrasi tersebut, manusia memerlukan bahasa sebagai alat. Dengan bahasa, manusia dapat bertukar pengalaman dan menjadi bagian dari pengalaman tersebut. Mereka memanfaatkan pengalaman itu untuk kehidupannya. Dengan demikian mereka merasa saling terkait dengan kelompok sosial yang dimasukinya. d) Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepadatingkat yang lebih berkualitas Sejalan dengan pendapat di atas, Hallyday (1992) mengemukakan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan sebagai berikut: a) Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu. b) Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain. c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d) Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. e) Fungsi heuristik,yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu. f) Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi. g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi 4. Ragam Bahasa Ilmiah Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa 1. Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas :
dibagi
berdasarkan
:
a) Ragam lisan. b) Ragam tulis.
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan
nonformal
lainnya.
Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang 3 standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster. 5. Laras Bahasa Ilmiah laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Ciri-ciri Laras Bahasa Ilmiah : Persyaratan lain bagi sebuah tulisan untuk dikategorikan sebagai karya ilmiah adalah sebagai berikut (Brotowidjojo,2002).
a) Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secarasistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam padasituasi spesifik. b) Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni pencantuman rujukan dan kutipan yang jelas. c) Karya ilmiah harus disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. d) Karya
ilmiah
mengandung
pandangan
yang
disertai
dukungan
dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis. e) Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal itu berarti bahwa karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. f) Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Jika pada akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif, hal itu ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan berbicara sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dari segi bahasa, dapat dikatakan bahwa karya tulis ilmiah memiliki tiga ciri, yaitu : 1. harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna; 2. harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan, agar tidak menimbulkan kerancuan atau keraguan; dan 3. harus singkat, berlandaskan ekonomi bahasa
DAFTAR PUSTAKA Azahari, Azril. 1998. Bentuk dan Gaya Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Penerbit Univertas Trisakti.
Brotowidjojo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. (Ed. ke-2). Jakarta: Akademika Pressindo.