Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah CAD/CAM Dosen : Bp. Dr. Muhammad Sjahrul Annas
Oleh : Riana Khairunisa 061001500539
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS UNIVERSITAS TRISAKTI 2015
Kata Pengantar
Puji Puji dan dan puji puji syuk syukur ur penu penuli liss panj panjatk atkan an kepa kepada da Alla Allah h SW SWT T, karen karenaa atas atas rahmat, rahmat, hidayah, hidayah, dan inayah-Nya inayah-Nya sehingga sehingga penulis penulis dapat dapat menyelesaik menyelesaikan an tugas tugas maka makalah lah “Compu Computer ter Integr Integrate ated d Manufa Manufactu cturin ring g (CIM) (CIM)”. ”. Sala Salam m dan dan sala salawa watt semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya. Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah CAD/ CAD/CA CAM. M. Dala Dalam m meny menyel elesa esaik ikan an maka makala lah h ini, ini, peny penyusu usun n tela telah h mend mendap apat at bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknya penyusun meng menguc ucap apka kan n teri terima ma kasi kasih h kepa kepada da Bapa Bapak k Sjahr Sjahrul ul sela selaku ku dose dosen n mata mata kulia kuliah h CAD/CAM dan keluarga yang selalu mendukung. Penyu Penyusun sun menyad menyadari ari bahwa bahwa makalah makalah ini belum belum sempur sempurna, na, baik baik dari dari segi segi materi materi maupun maupun penya penyajian jianny nya. a. Penyu Penyusun sun berhar berharap ap semoga semoga denga dengan n disusu disusunny nnyaa makalah makalah ini dapat dapat member memberika ikan n manfaa manfaatt dan penge pengetah tahuan uan bagi bagi para para pemba pembaca, ca, aamiin.
Jakarta, 9 Desember 2015
Penyusun
i
Kata Pengantar
Puji Puji dan dan puji puji syuk syukur ur penu penuli liss panj panjatk atkan an kepa kepada da Alla Allah h SW SWT T, karen karenaa atas atas rahmat, rahmat, hidayah, hidayah, dan inayah-Nya inayah-Nya sehingga sehingga penulis penulis dapat dapat menyelesaik menyelesaikan an tugas tugas maka makalah lah “Compu Computer ter Integr Integrate ated d Manufa Manufactu cturin ring g (CIM) (CIM)”. ”. Sala Salam m dan dan sala salawa watt semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya. Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah CAD/ CAD/CA CAM. M. Dala Dalam m meny menyel elesa esaik ikan an maka makala lah h ini, ini, peny penyusu usun n tela telah h mend mendap apat at bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknya penyusun meng menguc ucap apka kan n teri terima ma kasi kasih h kepa kepada da Bapa Bapak k Sjahr Sjahrul ul sela selaku ku dose dosen n mata mata kulia kuliah h CAD/CAM dan keluarga yang selalu mendukung. Penyu Penyusun sun menyad menyadari ari bahwa bahwa makalah makalah ini belum belum sempur sempurna, na, baik baik dari dari segi segi materi materi maupun maupun penya penyajian jianny nya. a. Penyu Penyusun sun berhar berharap ap semoga semoga denga dengan n disusu disusunny nnyaa makalah makalah ini dapat dapat member memberika ikan n manfaa manfaatt dan penge pengetah tahuan uan bagi bagi para para pemba pembaca, ca, aamiin.
Jakarta, 9 Desember 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
1
BAB II COMP COMPUT UTE ER INTEG NTEGRA RAT TED MANU MANUF FACTUR CTURIN ING G (CIM (CIM))
2
2.1 Definisi Computer Integrated Manufacturing
2
2.2 Computer Integrated Manufacturing
3
2.3 Jenis Manufacturing
4
2.4 Evolusi Computer Integrated Manufacturing
5
2.5 Sifat dan Peran Elemen dari CIM
8
2.6 Struktur dan Fungsi CIM
10
2.6.1
Struktur CIM
10
2.6.2
Komponen CIM
12
2.6.2.1 Management Information System
12
2.6.2.2 CAD/CAPP/CAM System
17
2.6.3
Manufacturing Automation System
25
2.6.4
Computer Aided Quality Management System
27
2.7 Flexible Manufacturing Sytems
28
BAB III PENUTUP
31
3.1 Kesimpulan
31
Daftar Pustaka
ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini dimana persaingan antar industri Manufaktur semakin ketat, pastinya tidak satupun perusahaan yang ingin kalah dalam persaingan dan semua perusahaan ingin jadi yang terbaik dibidangnya. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya tidak dapatkan dengan cara yang mudah tetapi dibutuhkan komitmen bertahun-tahun dan visi yang kuat untuk jadi pemenang. Untuk menjadi yang terbaik tentu saja tidak tanpa perubahan, tidak dengan berdiam, tetapi dengan melakukan improve atau perbaikan-perbaikan secara terus menerus, membangun management yang berkualitas dan juga menerapkan advance manufacturing system yang salah satunya adalah Computer integrated manufaktur system. Untuk itu sangatlah penting untuk mengetahui dan mempelajari mengenai CIM. Dalam makalah ini dibahas berbagai materi mengenai CIM. Computer integrated manufacturing system yang lebih dikenal dengan CIM system secara bahasa dapat diartikan sebagai computer yang terintegrasi kedalam system manufaktur. CIM merupakan suatu metode dari manufaktur dimana secara garis besar kesemua prosesnya dikontrol oleh computer dan informasi digital.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : a.
Mengetahui tentang Computer Integrated Manufacturing (CIM)
b.
Mengetahui struktur CIM
c.
Mengetahui flexible manufacturing systems
1
BAB II Computer Integrated Manufacturing (CIM)
2.1 Definisi Computer Integrated Manufacturing
Computer-integrated manufacturing (CIM) merupakan sebuah istilah yang digunakan
untuk
mendeskripsikan
secara
komplit
mengenai
otomasi,
perencanaan proses manufaktur, dengan semua proses yang difungsikan dibawah kontrol komputer dan informasi digital yang dilakukan dalam suatu sistem bersama-sama. Menurut CASA/SME, Computer Integrated Manufacturing adalah integrasi dari seluruh usaha manufaktur dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dan data komunikasi yang berpasangan dengan filosofi manajerial yang baru yaitu peningkatan efisiensi organisasi dan personal. enurut Wikipedia, istilah Computerized Integrated Manufacturing adalah metode manufaktur dan nama dari sistem komputer yang otomatis dimana teknik individu, produksi, pemasaran dan fungsi tambahan pada sebuah perusahaan manufaktur yang terorganisir. Dalam sistem CIM bidang fungsional seperti desain, analisis, perencanaan, pembelian, akuntansi biaya, pengendalian persediaan, dan distribusi dihubungkan melalui komputer dengan fungsi lantai produksi seperti penanganan dan manajemen bahan, menyediakan kontrol langsung dan pemantauan semua operasi. CIM didefinisikan sebagai integrasi otomasi dalam sebuah perusahaan. CIM bukan berarti bertujuan untuk membuat otomasi secara utuh atau keseluruhan akan tetapi memiliki tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memperoleh keseimbangan produksi dari adanya integrasi antara manusia dan otomasi. Selain
itu juga diperoleh dengan adanya penggunaan teknologi sebagai
database dan komunikasi data dalam mengintegrasikan desain, sistem manufaktur, dan fungsi bisnis yang terotomasi. CIM pada setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda dan unik sesuai dengan pengaruh perusahaan yang berasal dari luar.
Dua hal pokok yang harus ada dalam CIM yakni sistem
2
otomasi yang menjalankan fungsi aktivitas fisik dan sistem komputer yang mengolah informasi. Singkatnya definisi Computer Integrated Manufacturing yaitu pendekatan dalam bidang manufaktur yang menggunakan computer untuk mengontrol keseluruhan proses produksi. Proses produksi menjadi sangat mudah dijalankan dengan integrasi software (program komputer) dan hardware (mesin produksi). Proses produksi pun menjadi lebih cepat dan produktivitas menjadi meningkat.
2.2 Computer Integrated Manufacturing
Computer Integrated
Manufacturing (CIM)
meliputi seluruh tentang
pengembangan produk dan aktivitas manufacturing dan semua fungsinya dapat dilakukan dengan bantuan khusus software. Data yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi di transfer dari satu aplikasi sofware ke yang lainnya. Contohnya, data produk dibuat selama proses desain. Data ini telah ditransfer dari software pemodelan ke software manufacturing tanpa ada data yang hilang. CIM menggunakan
database umum yang
dimanapun
dapat
digunakan, serta
merupakan teknologi komunikasi untuk mengintegrasikan desain, manufacturing dan fungsi bisnis yang menyatukan segmen otomasi dari factory atau fasiltas manufactur. Pendekatan metodologi ini diaplikasikan pada seuma aktivitas mulai dari desai produk untuk memuaskan customer, menggunakan berbagai macam metode, pengertian dan teknik dalam pemesanan barang untuk peningkatan produksi, pengurangan
biaya,
pemenuhan
tanggal
pengiriman
yang
dijadwalkan,
peningkatan kualitas dan flexibilitas dalam sistem manufacturing. CIM juga meliputi keseluruhan kualitas manajemen, rekayasa ulang proses bisnis, concurrent engineeering, alur kerja yang otomatis, perencanaan sumber daya perusahaan dan flexible manufacturing. CIM membuat penggunaan penuh dari kapabilitas komputer untuk menungkatkan manufacturing yaitu variable and programmable automation dan real time optimazation. SME CIM wheel menyediakan hubungan antara semua bagian yang terintegrasi. Layer terluar merepresentasikan general management, dan human resources management.
3
Layer tengah terdiri dari tiga segmen proses : definisi produk dan proses, manufacturing planning dan kontrol, serta factory automation. Segmen proses merepresentasikan semua aktivitas desain dan fasa manufaktur
dari product life
cycle. Pusat dari wheel merepresentasikan informasi manajemen dan data base.
Gambar 2.1 SME CIM wheel
2.3 Jenis Manufacturing
Berbagai macam manufacturing yaiu metal working industries, process industries seperti chemical plant, kilang minyak, industri makanan, industri elektronik yang membuat komponen micro electronic, PCB, komputer, dan yang lainnya. Industri manufaktur dapat digrupkan kedalam beberapa kategori : a.
Continuous process industries Jenis industri ini, proses produksi secara umum mengikuti spesific sequence.
Industri ini dapat terotomasi dengan mudah dan komputer digunakan secara luas untuk process monitoring, control dan optimization. Kilang minyak, chemical plants, industri pemrosesan makanan, dan lainnya. Jumlah per tahun 1-100 unit. b.
Mass production industries
4
Industries manufacturing fasteners (nuts, bolt), chip, automobiles, produk elektronik, sepeda, bearing, dan lainnya. Line produksi didesain khusus dan dioptimasi agar otomatis dan efektivitas biaya operasi. Jumlah per tahun 100-10000 unit. c.
Batch production (discrete manufacturing) Presentasi manufacturing yang paling luas dapat diklasifikasikan sebagai
batch production industries. Jumlah per tahun 10000 - 1000000 unit.
Gambar. 2.2 Kurva product variety terhadap production quantity
2.4 Evolusi Computer Integrated Manufacturing
CIM dianggap sebagai sebuah evolasi yang natural dari teknologi CAD/CAM yang dengan sendirinya berevolusi oleh integrasi CAD (Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing). Massachusetts Institute of Technology (MIT, USA) dikreditkan dengan merintis pengembangan CAD dan CAM. Kebutuhan untuk memenuhi desain dan manufaktur kebutuhan industri
kedirgantaraan
setelah
Perang
Dunia
Kedua
mengharuskan
pengembangan teknologi ini. Teknologi manufaktur tersedia selama 40-an dan awal 50-an tidak bisa memenuhi
desain
dan
manufaktur
tantangan
yang
timbul
dari
perlu
mengembangkan pesawat dan peluncuran satelit kendaraan canggih. Hal ini
5
mendorong AS Angkatan Udara untuk mendekati MIT mengembangkan sesuai sistem
kontrol, drive
dan pemrograman
teknik untuk peralatan
mesin
menggunakan kontrol elektronik. Inovasi besar pertama di mesin kontrol adalah kontrol numerik (NC), ditunjukkan di MIT pada tahun 1952. Awal Sistem Pengendalian numerik semua pada dasarnya tertanam sistem, karena ini dibangun dengan sistem diskrit atau nanti generasi pertama yang terintegrasi. Mesin NC awal menggunakan pita kertas sebagai media input. Setiap mesin NC adalah dilengkapi dengan pembaca tape untuk membaca pita kertas dan mentransfer program ke memori dari alat mesin
blok
demi
blok.
Komputer
mainframe
yang
digunakan
untuk
mengendalikan sekelompok NC mesin pada pertengahan 60-an. Susunan ini kemudian disebut Direct Numerical Control (DNC) sebagai komputer dilewati pembaca tape untuk mentransfer data program untuk mesin kontroler. Pada
akhir
60-an
mini
komputer
sedang
biasa
digunakan
untuk
mengendalikan mesin NC. Pada tahap ini NC menjadi benar-benar lembut kabel dengan fasilitas penyimpanan massal Program, editing offline dan perangkat lunak kontrol logika dan pengolahan. Perkembangan ini disebut Computer Kontrol numerik (CNC). Sejak 70-an, pengendali numerik sedang dirancang di sekitar mikroprosesor, sehingga dalam sistem CNC kompak. Sebuah pengembangan lebih lanjut untuk teknologi ini didistribusikan kontrol numerik (juga disebut DNC) di mana pengolahan program NC dilakukan dalam komputer yang berbeda beroperasi pada tingkat hirarki yang berbeda - biasanya dari mainframe server komputer untuk menanam komputer ke mesin pengontrol. Saat ini sistem CNC adalah dapat menggunakan 32 bit dan 64 bit mikroprosesor. Sistem berbasis PC juga menjadi semakin populer. Insinyur manufaktur juga mulai menggunakan komputer untuk tugas-tugas seperti seperti persediaan
kontrol,
peramalan
permintaan,
perencanaan
produksi
dan
pengendalian dll. Teknologi CNC diadaptasi dalam pengembangan mesin pengukur koordinat ini (CMMS) yang otomatis dalam penginspeksi. Robot diperkenalkan untuk
6
mengotomatisasi beberapa tugas seperti mesin pemuatan, bahan penanganan, pengelasan, pengecatan dan perakitan. Semua perkembangan ini menyebabkan evolusi sel manufaktur fleksibel dan sistem manufaktur fleksibel pada akhir 70-an. Evolusi Computer Aided Design (CAD), di sisi lain adalah untuk memenuhi pemodelan geometris kebutuhan industri aeronautika mobil dan. Perkembangan di komputer, workstation desain, kartu grafis, perangkat layar dan masukan grafis dan perangkat output selama sepuluh tahun terakhir telah fenomenal. Hal ini ditambah dengan pengembangan sistem operasi dengan antarmuka pengguna grafis interaktif dan perangkat lunak (user friendly) untuk pemodelan, penyusunan, analisis dan optimasi menyediakan alat yang diperlukan untuk mengotomatisasi proses desain. Jika kita meninjau sejarah manufaktur selama 80 kita akan menemukan bahwa manufaktur ditandai dengan beberapa pulau otomatisasi. Dalam hal desain, berjalan dengan baik otomatis. Dalam kasus pembuatan, mesin CNC, sistem DNC, FMC, FMS dll menyediakan dikendalikan sistem otomatisasi ketat. Demikian pula kontrol komputer telah dilaksanakan di beberapa daerah seperti manufaktur perencanaan sumber daya, akuntansi, penjualan, pemasaran dan pembelian. Namun potensi penuh komputerisasi tidak bisa diperoleh kecuali semua segmen manufaktur yang terintegrasi, memungkinkan transfer data di berbagai modul fungsional. Kesadaran ini menyebabkan konsep komputer manufaktur terintegrasi. Dengan demikian pelaksanaan CIM diperlukan pengembangan dari seluruh banyak teknologi komputer yang berhubungan dengan hardware dan software. Faktor utama yang mempengaruhi pengembangan konsep CIM yaitu sebagai berikut : a.
Pengembangan Numerical Control (NC)
b.
Penyebaran dan efektivitas biaya dari komputer
c.
Tantangan manufacturing ( contohnya kompetisi secara global, biaya jasa yang tinggi, regulasi, product liability, permintaan untuk produk yang
7
berkulitas). d.
Kapabilitas - cost attractiveness dari microcomputers.
2.5 Sifat dan Peran Elemen dari CIM
Sembilan elemen utama dari CIM (gambar 2.3 Elemen utama dari CIM) :
Gambar 2.3 Elemen Utama CIM
a.
Marketing : Kebutuhan untuk produk diidentifikasi oleh divisi marketing. Spesifikasi dari produk, proyeksi dari jumlah yang akan di produksi dan strategi untuk pemasaran produk diputuskan oleh marketing department.
b.
Product Design : departemen produksi menetapkan database awal untuk produksi dari produk yang diusulkan. Dalam CIM sistem, hal ini dicapai melalui aktivitas seperti pemodelan geometri dan computer aided desain ketika mepertimbangan requirement produk dan konsep oleh kreativitas design engineer. Proses desain membuat database yang diminta untuk part yang akan dimanufaktur.
c.
Planning : Planning departemen mengambil database yang telah ditetapkan
8
oleh departemen desain dan kemudian lebih dilengkapi. Kemudian data tersebut akan menjadi data produksi dan informasi untuk merancang produksi produk. Planning melibatkan beberapa subsistem yang berurusan dengan
material,
fasilitas,
proses,
peralatan,
manpower,
kapasitas,
penjadwalan, outsourcing, assembly, inspeksi, logistik, dan lain-lain. Dalam sistem CIM, proses planning ini harus dibatasi oleh biaya produksi dan peralatan produksi dan kapabilitas proses.untuk menghasilkan sebuah plan yang optimal. d.
Purchase: departemen purchase adalah tanggung jawab untuk menempatkan pesanan order dan menindak lajutinya, memastikan kualitas dalam proses produksi dari vendor, menerima item, mengatur untuk inspeksi dan pemasokan barang.
e.
Manufacturing Engineering: Manufacturing engineering adalah aktivitas yang membawa keluar produksi produk, melibatkan pengayaan lebih lanjut dari database dengan data kinerja dan informasi tentang peralatan produksi dan proses. Dalam CIM, ini membutuhkan kegiatan seperti pemrograman CNC, simulasi dan dibantu komputer penjadwalan kegiatan produksi. Ini harus mencakup penjadwalan online yang dinamis dan kontrol berdasarkan kinerja real time dari peralatan dan proses untuk menjamin kegiatan produksi yang berkelanjutan. Seringkali, perlu memenuhi permintaan pasar yang berfluktuasi membutuhkan sistem manufaktur fleksibel dan lincah.
f.
Factory Automation Hardware : Pabrik peralatan otomatisasi memperkaya lanjut database dengan peralatan dan proses data, warga baik di operator atau peralatan untuk melaksanakan proses produksi. Dalam sistem CIM ini terdiri dikendalikan komputer mesin proses seperti alat-alat mesin CNC, fleksibel manufaktur sistem (FMS), computer controlled robots, material handling systems, computer controlled assembly systems, flexible automated inspeksi.
g.
Warehousing : Pergudangan adalah fungsi yang melibatkan penyimpanan dan pengambilan bahan baku, komponen, barang jadi serta pengiriman barang. Skenario Outsourcing yang kompleks saat ini dan kebutuhan untuk pasokan just-in-time komponen dan subsistem, logistik dan manajemen rantai
9
pasokan berasumsi penting. h.
Finance : keuangan berurusan dengan sumber daya yang berkaitan dengan uang. Perencanaan investasi, modal kerja, dan kontrol arus kas, realisasi penerimaan, akuntansi dan alokasi dana tugas utama dari departemen keuangan.
i.
Information Management : Manajemen Informasi adalah mungkin salah satu yang penting tugas di CIM. Ini melibatkan penjadwalan produksi, manajemen database, komunikasi, sistem manufaktur integrasi dan informasi manajemen sistem.
2.6 Struktur dan Fungsi CIM 2.6.1
Struktur CIM
Komponen CIM meliputi hardware, software, dan hardware.
Gambar 2.4 Komponen CIM
a. Hardware meliputi :
Manufacturing equipment seperti mesin CNC atau pusat kerja yang terkomputerisasi, robotic work cell, DNC/FMS sistem, work handling and tool handling devices, storage devices, sensors, shop floor data collection devices, inspection machines.
10
Computers, controllers, CAD/CAM systems, workstations / terminals, data entry terminals, bar code readers, RFID tags, printers, plotters and other peripheral devices, modems, cables, connectors.
b. CIM software harus memiliki fungsi :
Management Information System
Sales
Marketing
Finance
Database Management
Modeling and Design
Analysis
Simulation
Communications
Monitoring
Production Control
Manufacturing Area Control
Job Tracking
Inventory Control
Shop Floor Data Collection
Order Entry
Materials Handling
Device Drivers
Process Planning
Manufacturing Facilities Planning
Work Flow Automation
Business Process Engineering
Network Management
Quality Management Gambar 2.5, itu dapat dilihat bahwa CIM memiliki empat fungsi sub sistem
dan dua support sub sistem. Empat fungsi sub sistem yaitu management information subsystem, CAD/CAPP/CAM sub system, manufacturing automation
11
sub sistem, dan Computer Aided Quality Management Sub Sistem. Functional sub sistem ini mengcover proses bisnis dari perusahaan. Dua sub sistem pendukung adalah Computer Network Subsystem dan Database Management Subsystem. Busur menunjukan antar muka antar sub sistem yang berbeda. Melalui inteface ini, share data dapat saling bertukar antar sub sistem yang berbeda.
Gambar 2.5
2.6.2
Decomposition of CIMS
Komponen CIM
2.6.2.1 Management Information System
MIS memainkan peran penting dalam sistem informasi perusahaan. itu mengelola proses bisnis dan informasi berdasarkan strategi pasar, prediksi penjualan, keputusan bisnis, pemrosesan order, pasokan bahan, managemen keuangan, managemnt persediaan, manajemen sumber daya manusia, rencana produksi perusahaan. tujuan MIS mempersingkat waktu pengiriman, mengurangi biaya, dan membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang cepat untuk bereaksi terhadap perubahan pasar. Saat ini, ERP (Enterprise Resources Planning) software biasanya digunakan untuk MIS. Banyak komersial ERP software di pasaran, sepertu SAP R/3 dikembangkan ole SAP dan BaanERP dikembangkan oleh Baan Co.
Konsep Dasar ERP
12
ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP menekankan kepada aspek perecanaan. ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP
didasarkan
pada database pada
umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu system ystemr yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
Gambar 2.6
ERP
Syarat terpenting dari ystem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan
13
berkomunikasi. Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time. Informasi
tersebut
harus
dapat
dipercaya,
dapat
diakses
dan
mudah
disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja bisnis.
Manufacturing Resources Planning Material Requirement Planning (MRP) merupakan hasil pengolahan atau
pemrosesan dari Bill of Material (BOM) yang dimulai pada tahun 1960- an dan mulai terkenal pada tahun 1970-an. Saat itu, orang yang bekerja pada manufaktur dan perencanaan produksi sedang mencari metode yang lebih baik dan lebih efisien untuk memesan bahan baku dan menemukan MRP sebagai solusi sempurna untuk kebutuhan manufaktur dan perencanaan produksi karena mampu memecahkan masalah-masalah utama yang ada.. Sistem MRP berubah menjadi sesuatu sistem yang lebih baik dari hanya sekadar cara untuk memesan. Sistem MRP dapat mengelola tanggal jatuh tempo dari pemesanan dan dapat mendeteksi serta memberikan peringatan ketika suatu barang tidak diterima pada saat tanggal jatuh tempo. Terdapat beberapa tools yang dikembangkan untuk mendukung perencanaan penjualan dan produksi, pengembangan
jadwal
produksi,
peramalan,
perencanaan
kapasitas,
dan
pemrosesan pemesanan. Pengembangan tersebut menghasilkan closed-loop MRP, dimana sistem tidak hanya sekadar untuk perencanaan kebutuhan material, tetapi juga dapat untuk mengotomatisasi proses produksi. Tahap ketiga perkembangan dari ERP disebut dengan MRP II yang merupakan metode untuk perencanaan yang efektif dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur. MRP II terbentuk dari 9 kumpulan berbagai fungsi yang saling terhubung, fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan bisnis, perencanaan operasional dan penjualan, manajemen permintaan, perencanaan
14
produksi, master scheduling, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kebutuhan kapasitas, serta pelaksanaan sistem pendukung untuk kapasitas dan material. Hasil dari sistem tersebut akan terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan pembelian, biaya pengiriman, proyeksi inventory, dan sebagainya.
Gambar 2.7
Flow Diagram MRP II Systems
Just-in-Time Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain
untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP, dan produk jadi. Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu
15
dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus – menerus (contionous process improvement).
Gambar 2.8 JIT
Dalam system Just In Time (JIT), aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikut, dimana setiap stasiun kerja (work station) menarik output dari stasiun kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kenyataan ini, sering kali JIT disebut sebagai Pull System (system tarik). Dalam system JIT, hanya final assembly line yang menerima jadwalproduksi, sedangkan semua stasiun kerja yang lain dan pemasok (supplier) menerima pesanan produksi dari subkuens operasi berikutnya. Dengan kata lain, stasiun kerja sebelumya (stasiun kerja 1 ) menerima pesananproduksi dari stasiun kerja berikutnya (stasiun kerja 2 ), kemudian memasok produk itu sesuai kuantitas kebutuhan pada waktu yang tepatdengan spesifiksai yang tepat pula. Dalam kasus seperti ini, stasiun kerja 2sering disebut sebagai stasiun kerja pengguna (using work station). Apabila stasiun kerja pengguna itu menghentikan produksi untuk suatu waktu tertentu,
16
secara otomatis satisun kerja pemasok (supplying wotk station) akan berhenti memasok produk, karena tidak menerima pesanan produksi. Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.
2.6.2.2 CAD/CAPP/CAM System Computer Aided Desain (CAD)
CAD adalah suatu teknologi yang berkaitan dengan penggunaan system komputer untuk membantu dalam proses kreasi, modifikasi, analisis dan optimasi dari sebuah desain ( Groover& Zimmer 1984). Dalam hal ini komputer tidak merubah kaidah dasar dari suatu proses desain. CAD dapat melakukan Analisis toleransi, perhitungan sifat massa. Hasil CAD bisa berupa pemodelan geometrik 3D atau gambar proyeksi 2D ( tergantung software yang digunakan). Pemodelan geometrik 3D dapat dimanfaatkan untuk Pemodelan Elemen Hingga, analisis, manufaktur ( NC dan RP) dsb. Contoh software : CATIA, Pro E, Unigraphics, AutoCAD, Power Shape, dll.
Gambar 2.9 Desain mold dengan CAD
17
CAD software berisi menu-menu khusus untuk menggambar baik untuk gambar dua dimensi atau gambar tiga dimensi.
Adapun isi dari pada menu ini
antara lain :
Analyze yaitu menu untuk informasi suatu objek
Create yaitu menu untuk membuat suatu objek dari tidak ada menjadi ada seperti : Point, Line, arc, Fillet, Spline, Curve, Rectangle dll.
File yaitu menu untuk menyimpan dan membuka data baik gambar ataupun program.
Modify yaitu menu untuk merubah dari objek yang sudah ada seperti : Fillet, Trim, Break, Extend, dll
Xform yaitu menu untuk merubah atau menggandakan dari objek yang sudah ada seperti : Mirror, Translate, Rotate, Scale, Offset dll.
Delete yaitu menu untuk menghapus objek yang telah dibuat.
Screen yaitu menu untuk merubah tampilan layar, seperti : Configurasi, Clear Colors, Changes Colors, Blank, Un blank, dll.
Solids yaitu menu untuk menggambar tiga dimensi padat. General CAD sistem terdiri dari basic komponen seperti gambar 2.10.
Gambar 2.10 Basic Component CAD
Fungsi dari sistem CAD daat dikelompokan menjadi tida kategori, yaitu pemodelan geometrik, analisa engineering, dan automated drafting. Pemodelan geometri adalah suatu proses untuk membuat struktur data
yang
digunakan untuk merepresentasikan obyek melalui proses solusi matematis,
18
biasanya menggunakan software. Pemodelan geometrik tidak hanya mengijinkan komputer untuk menggambarkan bentuk tetapi juga mendukung operasional kompleks yang dapat mengubah atau meng-edit bentuk. Sebagai contoh penambahan atau pengurangan. Seluruh perhitungan dari persamaan kurva dan surface
dilakukan dengan soft ware pemodelan geometrik.
Engineering desain lengkap dengan analisa dan evaluasi dari desain produk. Analisa utama meliputi finite-element analysis (FEA), heat transfer analysis, static and dynamic analysis, motion analysis, tolerance analysis. Finite Element Modelling (Simulasi) : Tegangan / defleksi akibat pemberian bebab dan konstrain Perpindahan panas dan aliran potensial juga Optimasi sub-modul Computer Aided Manufacturing (CAM)
CAM (Computer - Aided Manufacturing), menggunakan sistem komputer untuk menerencanakan, mengatur, dan mengkontrol jalannya manufaktur. CAM (Computer Aided Manufacturing) pada bagian ini simulasi proses manufactur dilakukan pada bagian ini. Model-model dapat langsung diproduksi pada mesin-mesin CNC yang compatible dengan softwareCAM ini berhubungan erat dengan istilah yang namanya NC, Numerical Control. CAM is a programming tool yang memungkinkan untuk pembuatan model fisik menggunakan desain dibantu komputer (CAD) program. CAM pertama kali digunakan pada tahun 1971 untuk mobil. CAM adalah penggunaan komputer berbasis perangkat lunak yang membantu machinists dan teknisi di pabrik atau prototyping komponen produk. CAM adalah programming tool yang memungkinkan untuk pembuatan model fisik dibantu desain komputer (CAD) program. Mesin NC sendiri adalah mesin yang peralatannya
dikontrol oleh
computerdengan sistem CAD/CAM. Untuk orang awam CAD/CAM dianggap alat gambarelektronik saja yang dapatmempercepat proses menggambar, tetapi kenyataannyakemampuan CAD/CAM jauh melebihi anggapan tersebut dimana
19
CAD/CAM mempunyai fungsi utama dalam disain, analisa, optimasi dan manufaktur.
Gambar 2.11 A 3-Axis machining center
CAM software berisi menu-menu khusus untuk Manufactur baik untuk gambar dua dimensi atau gambar tiga dimensi.
Adapun isi dari pada menu ini
antara lain :
Toolpaths yaitu menu dimana jika kita akan memproses suatu benda yang dituangkan dalam gambar kerja maka kita harus masuk ke menu ini, karena menu ini akan menuntun kita dalam pengisian parameter, jenis cutter dan bentuk pemotongan pahat yang akan kita gunakan.
Dalam menu ini pula kita dapat menentukan langkah kerja yang diinginkan serta kita dapat mengoreksi bagian yang salah dalam proses kerja.
Nc Utils yaitu menu yang digunakan untuk melihat gerakan pemotongan pahat atau simulasi, merubah post procesor, dll. Computer Aided Process Planning (CAPP)
Perencanaan proses didefinisikan sebagai fungsi dalam serangkaian aktivitas manufaktur yang menetapkan proses produksi beserta parameternya yang digunakan untuk mengubah suatu material dari bentuk awalnya menjadi bentuk yang sesuai dengan desain yang diinginkan [Cha98]. Perencanaan proses merupakan penghubung antara aktivitas desain dan produksi. Proses
20
yang direncanakan harus optimal, dimana dengan produksi berdasarkan proses ini, part akhir harus dapat diproduksi pada waktu yang tepat dan dengan biaya produksi yang rendah. Kesemuanya akan berujung pada kebutuhan akan sistem berbasis komputer yang dapat menjalankan fungsi perencanaan proses ini atau dapat disebut Computer Aided Process Planning (CAPP).
Gambar 2.12 Sistem integrasi CAD/CAM/CAPP
Input data untuk CAPP dapat berupa deskripsi part (baik produk setengah jadi maupun produk jadi) dan ukuran produksi. Sedangkan output dari CAPP tentunya adalah deskripsi dari perencanaan proses. Deskripsi ini dapat berupa a.
:
Informasi umum mengenai : nama part, kelas part, penggambaran part, dan kodenya (notasi atau simbol),
b.
Struktur proses termasuk elemen – elemennya (operasi, set up, posisi, pemotongan),
c.
Informasi tiap operasinya : nama operasi (deskripsi string), nomor operasi (kode, simbol), nama departemen produksi, (kode, simbol), pengerjaan (pemesinan), nama dan tipe stasiun kerja (kode, simbol), gambar part
21
sebelum dan sesudah dilakukan operasi pemesinan, spesifikasi jig dan fixture, penentuan waktu baku, hingga kode NC. d.
Informasi tiap teknologi pemotongan : deskripsi kata dari pemotongan, secara numerik, tipe kakas, dan karakteristiknya (kode, simbol), parameter pemesinan, waktu pemesinan. Sistem perencanaan proses dapat terdiri dari keseluruhan atau sebagian
dari aktivitas dibawah ini, yaitu : a.
Pemilihan operasi pemesinan
b.
Pemilihan cutting tools
c.
Pemilihan machine tools
d.
Penentuan aturan setup
e.
Pengurutan operasi pemesinan
f.
Perhitungan parameter pemotongan
g.
Pembangkitan kode NC
h.
Perancangan jig dan fixture. Penelitian – penelitian terakhir mengenai CAPP difokuskan untuk
menghilangkan peran perencana proses dari keseluruhan fungsi perencanaan. CAPP diharapkan untuk dapat mengurangi proses pengambilan keputusan yang diperlukan dalam proses perencanaan. CAPP memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : a.
Mengurangi keahlian yang diperlukan bagi seorang perencana.
b.
Mengurangi waktu perencanaan proses.
c.
Mengurangi biaya perencanaan proses dan manufaktur.
d.
Menghasilkan perencanaan yang lebih konsisten.
e.
Menghasilkan perencanaan yang lebih akurat.
f.
Meningkatkan produktivitas.
22
Kategorikan metode pengembangan CAPP kedalam dua metode utama yaitu Metode Varian dan Metode Generatif, dan satu metode yang merupakan kombinasi antara kedua metode tersebut yaitu Metode Semi-Generatif. Metode terakhir merupakan metode sementara disaat pengembangan yang rumit dari metode generatif. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga metode tersebut. a.
Metode Varian
Metode varian sering dibandingkan dengan metode manual, dimana rencana proses untuk part baru disusun dengan mengidentifikasi dan mencari rencana yang sudah ada dalam basis data untuk part yang sama (seringkali disebut master part) yang dikelompokkan berbasis konsep group technology dan membuat modifikasi yang diperlukan untuk part yang baru. Salah satu kelemahan dari metode varian adalah kualitas dari rencana proses masih sangat bergantung pada perencana proses. Komputer hanya dipergunakan sebagai alat untuk membantu aktivitas perencanaan proses manual. Namun, metode ini masih banyak dipergunakan, beberapa alasan yang mendasari diantaranya :
Investasi hardware dan software kecil. Vendor untuk sistem varian lebih banyak tersedia dibanding sistem generatif.
Waktu pengembangan relatif cepat dan tidak diperlukan banyak tenaga. Instalasi lebih mudah dibanding sistem generatif.
Pada beberapa kondisi, sistem varian lebih handal untuk diterapkan pada lingkungan produksi yang nyata, terutama untuk perusahaan menengah kebawah.
b.
Metode Generatif
Metode perencanaan proses generatif dihasilkan melalui logika keputusan, formulasi, pencarian, algoritma dan data berbasis geometrik. Umumnya, format dari input sistem CAPP dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu input text, dimana user menjawab sejumlah pertanyaan (didefinisikan sebagai input
23
interaktif), atau input grafis, dimana data part diambil melalui modul CAD (didefinisikan sebagai input antar muka). Perencanaan proses dengan metode generatif tidak menggunakan rencana standar untuk perencanaan komponen yang baru. Untuk itu, pendekatan ini menggunakan pengetahuan manufaktur untuk menghasilkan rencana proses. Dengan kata lain, metode ini mencoba meniru seorang perencana proses yang membuat rencana proses untuk part baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Pada metode ini, rencana proses tidak disimpan pada basis data, namun basis data disini terdiri dari informasi mengenai part, mesin, perkakas dan juga aturan perencanaan proses. Pendekatan perencanaan proses generatif adalah aplikasi yang cocok dari sistem berbasis pengetahuan. c.
Metode Semi – Generatif
Metode ini merupakan pendekatan sementara ketika terjadi permasalahan pada pengembangan sistem perencanaan proses dengan menggunakan metode generatif. Metode Semi-Generatif dapat didefinisikan sebagai aplikasi mutakhir dari teknologi varian dengan menggunakan tipe fitur generatif. Sistem yang menggunakan metode semi generatif harus dapat lebih “bekerja sama” dengan perencana,
dimana
memiliki
pengetahuan
teknologi. Tanggung jawab
perencana adalah interpretasi dari data keputusan dan/atau gambar kerja. Terdapat beberapa pendekatan dalam metode ini : Metode varian dapat dipergunakan untuk mengenbangkan rencana proses umum, kemudian metode generatif digunakan untuk memodifikasinya. Metode generatif dapat dipergunakan untuk menciptakan sebanyak mungkin rencana proses, kemudian metode varian dipergunakan untuk menambahkan/mengubah detail proses. Perencana proses dapat memilih modul generatif untuk part yang rumit atau modul varian untuk menghasilkan untuk part sederhana sehingga mempercepat proses perencanaan.
24
2.6.3
Manufacturing Automation System
Manufaktur Sistem Otomasi adalah sistem nilai tambah. Aliran dan informasi aliran material datang bersama-sama di MAS. Untuk perusahaan manufaktur diskrit, MAS terdiri dari sejumlah mesin manufaktur, sistem transportasi, toko high-bay, perangkat kontrol, komputer, dan perangkat lunak MAS. Seluruh sistem dioperasikan di bawah kontrol dan monitor sistem perangkat lunak MAS. Untuk proses industri, MAS terdiri dari sejumlah perangkat dikendalikan oleh DCS, monitor sistem. Tujuan dari MAS adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, kerja-di reeduce kemajuan, meningkatkan kualitas produk dan mengurangi waktu produksi. MAS dapat digambarkan dari tiga aspek yang berbeda: deskripsi struktural, fungsi deskripsi, dan deskripsi proses. Deskripsi struktural mendefinisikan sistem perangkat keras, perangkat lunak yang berhubungan dengan proses produksi. Deskripsi
fungsi mendefinisikan MAS dengan jumlah aa fungsi
yang
menggabungkan bersama-sama untuk menyelesaikan tugas mengubah bahan baku menjadi produk. Pemetaan input-output yang disajikan oleh setiap fungsi yang
terkait
dengan
kegiatan
produksi
dari
MAS.
Deskripsi
proses
mendefinisikan MAS dengan serangkaian proses yang meliputi setiap kegiatan dalam proses manufaktur.
Gambar 2.13 Modul fungsi dari shop-floor dan sistem manajemen
Shop-floor control dan sistem manajemen adalah sistem perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mengelola dan mengendalikan operasi MAS. Hal ini umumnya terdiri dari beberapa modul seperti yang ditunjukkan pada
25
gambar. 2.13. Ini menerima rencana produksi dari MRP II (ERP) sistem mingguan. Ini mengoptimalkan urutan pekerjaan menggunakan perencanaan produksi dan penjadwalan algoritma, menetapkan pekerjaan untuk perangkat tertentu dan kelompok manufaktur, mengontrol operasi dari sistem material handling, dan memantau operasi dari proses manufaktur. Perencanaan tugas terurai rencana perintah dari sistem MRP II dalam tugas sehari-hari. Ini menetapkan pekerjaan untuk kelompok kerja tertentu dan mengatur mesin sesuai dengan operasi yang dibutuhkan. Teknologi kelompok dan teknologi optimasi digunakan untuk kelancaran proses produksi, lebih baik memanfaatkan menyeimbangkan
sumber
daya,
beban
untuk
mengurangi perangkat
waktu
manufaktur.
setup
produksi,
Oleh karena itu
perencanaan tugas yang baik adalah dasar untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi. Penjadwalan pekerjaan digunakan menentukan waktu masuk dan urutan untuk pekerjaan produksi yang berbeda. Ini terdiri dari tiga fungsi utama: penjadwalan statis, penjadwalan dinamis, dan penjadwalan sumber daya real time. Kontrol aliran material merupakan salah satu tugas tugas untuk penjadwalan sumber daya real time. Penjadwalan statis adalah metode off penjadwalan line, menentukan urutan operasi sebelum produksi dimulai. Tujuan dari jadwal statis adalah untuk mengurangi merek pan (durasi waktu antara saat tugas pertama memasuki sistem dan ketika tugas terakhir meninggalkan sistem). Karena mungkin ada kesalahan dan ketidakpastian yang disebabkan oleh kerusakan mesin, tugas prioritas perubahan, penjadwalan dinamis diperlukan untuk penjadwalan ulang urutan operasi dan sistem produksi. Penjadwalan pekerjaan bertujuan
untuk
mengoptimalkan
pengoperasian
sistem
produksi
dan
meningkatkan fleksibilitas sistem. Kontrol kegiatan produksi digunakan untuk mengontrol operasi dari tugas, aliran material, dan sumber daya manufaktur. Pengumpulan data real time, pengolahan, dan pengambilan keputusan merupakan tugas utama dari kontrol kegiatan produksi. Hal ini bertujuan untuk mengatur dan memperlancar proses produksi bahkan ketika beberapa kesalahan dan gangguan yang terjadi.
26
Alat manajemen juga merupakan tugas yang sangat penting untuk kontrol toko-lantai dan sistem manajemen. Dalam sistem manufaktur, terdapat sejumlah besar peralatan yang diperlukan, pasokan alat yang diperlukan pada waktu memiliki sangat penting dalam meningkatkan produktivitas. Kualitas alat penting untuk kualitas produk. Parameter dari setiap alat harus dipertahankan dalam waktu mode yang benar dan nyata, karena parameter ini akan digunakan oleh pusat-pusat mesin dalam mengendalikan proses manufaktur. Kontrol kualitas, memantau produksi, diagnosis kesalahan, dan produksi statistik adalah fungsi tambahan penting untuk shop-floor control dan sistem manajemen untuk dioperasikan secara efisien dan efektif.
2.6.4
Computer Aided Quality Management System
Sistem perencanaan kualitas melengkapi dua jenis fungsi: dibantu komputer perencanaan kualitas produk dan menghasilkan rencana inspeksi. Menurut situasi kualitas historis, status teknologi produksi, perencanaan kualitas produk komputer dibantu pertama menentukan tujuan kualitas, menetapkan tanggung jawab dan sumber daya untuk setiap langkah. Di bawah petunjuk rencana kualitas, komputer dibantu pemeriksaan qualty dan kualitas data pengumpulan mendapatkan data qualty selama fase yang berbeda. Fase termasuk bahan yang dibeli dan pemeriksaan mutu bagian, ar pengumpulan data kualitas produksi dan pemeriksaan mutu perakitan akhir. Metode dan teknik yang digunakan dalam pemeriksaan mutu dan pengumpulan data area dibahas. Biaya kualitas memiliki peran penting dalam operasi perusahaan. Analisis biaya kualitas perlu menentukan beare biaya dan biaya mengkonsumsi titik, untuk menghasilkan rencana biaya kualitas dan menghitung biaya riil. Hal ini juga mengoptimalkan biaya dalam upaya untuk memecahkan masalah kualitas. Gambar. 2.14 quality cost analysis flow chart.
27
. Gambar 2.14 Quality cost analysis flow chart
2.7 Flexible Manufacturing Sytems
Sebuah sistem manufaktur fleksibel (FMS) adalah sistem manufaktur di mana ada beberapa jumlah fleksibilitas yang memungkinkan sistem untuk bereaksi dalam kasus perubahan, apakah diprediksi atau tidak dapat diperkirakan.
Fleksibilitas dalam manufaktur berarti kemampuan untuk berurusan dengan bagian-bagian campuran sedikit atau sangat, untuk memungkinkan variasi dalam bagian-bagian perakitan dan variasi dalam urutan proses, mengubah volume produksi dan mengubah desain produk tertentu yang diproduksi.
28
Konsep dari “flexible manufacturing systems” (FMSs) mulai muncul pada tahun 1970an. Pergerakan ini mulai timbul dengan adanya keinginan dari perusahaan untuk memiliki fasilitas manufaktur yang dapat dengan cepat dimodifikasi untuk menghadapi perubahan permintaan konsumen yang sangat cepat.
Peningkatan elektronik & control computer, yang telah memungkinkan didapatkannya produksi ekonomis yang sangat dramatis untuk ukuran batch kecil sampai menengah.
Keuntungan : Lebih cepat, biaya/unit lebih rendah, produktivitas tenaga kerja lebih besar, efisiensi mesin lebih besar, Peningkatan kualitas, Peningkatan sistem keandalan, Pengurangan bagian persediaan, Adaptasi untuk operasi CAD/CAM. lead times lebih pendek.
Kerugian : Biaya untuk mengimplementasikan.
4 jenis umum dari FMS. 1. Flexible Modules – Mesin dengan penggantian peralatan secara otomatis, tempat peralatan yang mampu menahan berbagai jenis peralatan & sistem penaikan & penurunan beban benda kerja secara otomatis. 2. Stand Alone FMS – Biasanya terdiri dari pusat mesin tunggal/mesin bubut CNC. Sistem ini dilengkapi dengan meja putar/korusel otomatis untuk tempat berbagai jenis benda kerja yang berukuran kecil. 3. Classical FMS – Sistem produksi otomatis untuk memproduksi variasi produk yang tidak terlalu banyak dalam jumlah yang juga tidak terlalu besar. Sistem ini terdiri dari beberapa peralatan mesin, bersama-sama dengan sistem penanganan benda kerja, dikontrol secara otomatis oleh komputer terpusat. 4. Robotized FMS - Classical FMS, kecuali robot dalam sistem ini digunakan untuk menangani benda kerja, yang membuat sistem ini menjadi lebih fleksibel. Robot ini juga dikontrol oleh sistem komputer sentral.
29
Gambar 2.15 A typical FMS systems
Gambar 2.16 Training FMS with learning robot, workbench CNC Mill and CNC Lathe
Gambar 2.147 CNC machine, Sistem CNC kecil dalam pabrik yang menggunakan FMS
30
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut : a.
Computer-integrated manufacturing (CIM) merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan secara komplit mengenai otomasi, perencanaan proses manufaktur, dengan semua proses yang difungsikan dibawah kontrol komputer dan informasi digital yang dilakukan dalam suatu sistem bersama-sama.
b.
Struktur CIM terdiri dari hardware, software, dan brain ware
c.
Sebuah sistem manufaktur fleksibel (FMS) adalah sistem manufaktur di mana ada beberapa jumlah fleksibilitas yang memungkinkan sistem untuk bereaksi dalam kasus perubahan, apakah diprediksi atau tidak dapat diperkirakan.
31