MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI “CREATIVE ACCOUNTING”
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 NURUL MUTHMAINAH RIZKI NAHRIYATI MASITA IRMAWATI
FAKULT FAKULTAS AS EKONOMI EKONO MI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 201
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji Puji syu syukur kur
kehad ehadir irat at Allah llah SW SWT T
atas atas hiday idayah ah-N -Ny ya, yang ang
tela telah h
melimp melimpahk ahkan an rahmat, rahmat, nikmat nikmat,, dan inayahinayah-Nya Nya kepada kepada penuli penulis. s. Shalawa Shalawatt dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi uhammad SAW. SAW. akalah yang berjudul !"reati#e Accounting$ diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi. Adapun Adapun makalah makalah yang berjudul berjudul !"reati#e !"reati#e Accounti Accounting$ ng$ ini telah penulis penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga s ehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dise lesaikan secara tepat waktu. %ntuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini. Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. &leh &leh karena karena itu, itu, dengan dengan lapang lapang dada dada penuli penuliss membuk membukaa selebar selebar-le -lebar barnya nya bagi bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini. Penulis berharap semoga makalah yang berjudul !"reati#e Accounting$ ini berman'aat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah dan man'aatnya oleh para pembaca.
akassar, () No#ember *+(
Penyusun
DAFTAR ISI
ata Pengantar..................................................................................................
ii
a'tar /si........................................................................................................... iii 0A0 /
0A0 //
P1NA2%3%AN............................................................................
(
(.( 3atar 0elakang............................................................................. (.* 4umusan asalah........................................................................ (.5 Tujuan Penyusunan ..................................................................... (.6 an'aat Penyusunan ...................................................................
( ( * *
P10A2ASAN..............................................................................
5
*.( Standar Akuntansi Pemerintahan 7SAP8 ............................................................................................... ............................................................................................... 5 *.* Peraturan Pemerintah Nomor )( Sebagai 4egulasi Terkini di /ndonesia ............................................................................................... ............................................................................................... 9 *.5 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan 7SAP8 ............................................................................................... ............................................................................................... : *.6 Perbedaan antara SA dan SAP ............................................................................................... ............................................................................................... (( *.9 /su-isu ritis Standar Akuntansi Pemerintahan 7SAP8 ............................................................................................... ............................................................................................... (9 ............................................................................................... 0A0 /// P1N%T%P........................................................................................ *+
5.( esimpulan ................................................................................. *+ a'tar Pustaka................................................................................................... *(
BAB I PENDAHULUAN 1!1 L"#"$ B%&"'"() 3aporan keuangan pada dasarnya merupakan gambaran kinerja keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu. ;ambaran tersebut menunjukkan apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian, seberapa kemampuannya untuk tetap bertahan atau berkembang. /n'ormasi tentang kondisi keuangan sangat berguna bagi berbagai pihak sebagai pengguna laporan keuangan, baik bagi pihak-pihak internal maupun eksternal. 3aporan keuangan disusun untuk kepentingan pihak internal dan eksternal perusahaan. 3aporan keuangan untuk kepentingan pihak internal adalah setiap laporan yang memuat in'ormasi keuangan yang hanya berlaku untuk kalangan internal perusahaan,
sedangkan laporan
keuangan untuk kepentingan pihak
eksternal adalah laporan keuangan yang menyajikan in'ormasi keuangan yang terbuka untuk umum 7aryawati,*+(58 dalam 7
. Pada kenyataannya,
terdapat
yang melekat ketika menyusun laporan keuangan. 7Puspitaningtyas,*++)?*+(+?*+(*8 dalam
aspek
subyekti#itas
7
membuktikan
bahwa in'ormasi akuntansi disajikan sebagai dasar pengambilan keputusan. eputusan yang dimaksud adalah keputusan bisnis dan biasanya terkait dengan
kegiatan in#estasi. 7Puspitaningtyas dan urniawa,*+(*8 dalam 7. Praktek
creative
accounting
dalam
menyusun
laporan
keuangan
menimbulkan keraguan yang besar bagi para pengguna. Apakah in'ormasi akuntansi yang disajikan adalah benar dan menggambarkan kondisi perusahaan tanpa ada upaya penyembunyian in'ormasi yang rele#an, sehingga tidak berakibat pada pengambilan keputusan yang tidak tepat. Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak terlepas dari dunia bisnis. engan adanya ilmu akuntansi maka pembukuan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih akurat. Akan tetapi,
dalam
kenyataannya banyak pembukuan keuangan yang tidak sesuai
dengan keuangan yang ada. 2al ini terjadi karena kekeliruan dari penyajian laporan keuangan atau adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Seorang akuntan harus mengikuti aturan yang ada dalam menyajikan laporan keuangan, yaitu sesuai dengan aturan Pernyataan Standar Akuntansi euangan 7PSA8. Akan tetapi, banyak perusahaan yang secara kreati' melakukan manipulasi data keuangan untuk mendapatkan respon yang baik dari beberapa pihak. 2al ini disebut sebagai akuntansi kreati' 7creative accounting 8. Creative accounting bukan hal yang baru dalam dunia akuntansi, karena banyak perusahaan yang melakukan
hal
tersebut
7Sulistiawan
et
al .,*+((8 dalam
7
teori akuntansi positi', sepanjang creative accounting tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum tidak ada masalah yang harus dipersoalkan. 0anyak 'aktor yang menyebabkan perusahaan melakukan praktek creative accounting dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. %ntuk tujuan tersebut, diperlukan cara-cara yang kreati' dalam penghitungan keuangan bisnis walaupun terkadang dianggap sebagai hal yang kurang etis.
1!2 R*+*,"( M","&"1! A."'"- /"() +"',* %()"( creative accounting 2! A."'"- #**"( creative accounting 3! A."'"- U(,*$*(,*$ creative accounting 4! A."'"- .%(/%5"5 "( P6&" creative accounting 7! A.",""'"- %(,%(, "$ creative accounting ! B")"+"(" 8"$" +%(%#%', #%$"(/" creative accounting "&"+ ,*"#* .%$*,"-""(9
1!3 T**"( 1! D"."# +%+"-"+ "( +%(%&",'"( "'*(#
BAB II PEMBAHASAN 2!1
PENGERTIAN CREATIVE ACCOUNTING
Akuntansi terlepas dari dunia
merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak bisnis,
dengan
adanya
ilmu
akuntansi
pembukuan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih akurat.
maka Akan
tetapi, dalam kenyataannya banyak pembukuan keuangan yang tidak sesuai dengan Standar Akuntansi euangan yang ada. 2al ini terjadi karena kekeliruan dari
pembuatan laporan keuangan atau adanya
kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. alam melakukan penyusunan laporan keuangan perusahaan seorang akuntan harus mengikuti aturan yang ada dalam pembuaan laporan keuangan yaitu sesuai dengan aturan PSA. Akan tetapi, dalam kenyataannya, banyak perusahaan yang
secara
kreati' melakukan
manipulasi data keuangan untuk mendapatkan respon yang baik dari beberapa kalangan. 2al ini disebut dengan akuntansi kreati' (,Creatif Accounting').Akuntansi
kreati' bukan hal yang
baru dalam
dunia
akuntansi, karena banyak perusahaan yang melakukan hal tersebut. 0anyak para pakar yang mengartikan creative accounting sebagai kegiatan memanipulasi data keuangan di perusahaan. Tetapi, kata-kata creative accounting terdiri dari * kata yaitu creative yang artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang e'ekti', dan kata akuntansi itu artinya pembukuan tentang financial events yang senantiasa
berusaha untuk setia kepada kondisi keuangan yang sebenarnya (faithful representation o' financial events). alam beberapa pendapat tentang akuntansi kreati', misalnya 0reton, et al. 7*+++8? Suwardjono 7(BB+8? Naser 7(BB58 dan Amet et al. 7*+++8 dalam 3dyia 7*+(68 adalah sebagai proses pemanipulasian laporan akuntansi dilakukan dengan cara mencari celah-celah peraturan akuntansi demi keuntungan mereka, hal ini mempengaruhi cara pemilihan tolok ukur laporan dan pengungkapan laporan tersebut sehingga terjadi trans'ormasi dari aturan sebenarnya, mereka mempersiapkan pula bagian bagian laporan yang lebih disukai, dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga dihasilkan laporan akuntansi yang sesuai keinginan, ketimbang membuat laporan berdasarkan cara yang netral dan sesuai prosedur. ari
de'inisi
ini,
setidaknya
dua
hal
pokok
dalam menyikapi
akuntansi kreati' yaitu, dalam konteks manajemen laba dan perekayasaan laba. anajemen laba ini merupakan re'leksi sikap oportunis manajer untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri.
Sedangkan
persekayasaan laba dengan SP1 mengarah pada unsur manipulasi datadata akuntansi.
2!2
TUUAN AKUNTANSI KREATIF
0anyak yang mengatakan bahwa creative accounting adalah sebuah praktek memanipulasi laporan keuangan guna menyajikan sebuah laporan keuangan yang sesuai keinginan. Pengertian tersebut melekat pada istilah creative accounting . Namun, tidak semua creative accounting adalah sebuah kecurangan. Sulistiawan et al . 7*+((8 dalam
bahwa
creative
accounting merupakan
trans'ormasi
in'ormasi keuangan dengan menggunakan pilihan metode, estimasi, dan praktek akuntansi yang diperbolehkan oleh standar akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan. isalnya saja penyederhanaan beberapa bentuk laporan atau penggabungan sebuah biaya menjadi satu
dalam biaya lain-lain karena dianggap sebagai transaksi yang jarang terjadi. Creative accounting
memanglah tidak dibenarkan ketika
tujuannya adalah untuk melakukan kecurangan dan manipulasi data keuangan demi menciptakan kondisi yang menguntungkan. Tujuan dari creative accounting ada beberapa, antara lainC untuk melakukan manipulasi data pajak, untuk melancarkan pengajuan kredit keuangan kepada lembaga keuangan bank, untuk menyembunyikan kinerja buruk perusahaan, untuk memanipulasi harga saham, dan untuk menyembunyikan asset sebenarnya dari perusahaan. Penurunan kualitas financial statements merupakan salah satu dampak dari praktek creative accounting . Akuntan !dipaksa$ untuk melakukan praktek creative accounting hanya untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pemilik perusahaan sebagai pengontrol jalannya perusahaan dengan moti#asi memperkaya diri sendiri. 0iasanya, akuntan akan merasa terintimidasi ketika terdapat tuntutan untuk menyajikan keuangan
laporan
yang bertentangan dengan kaidah akuntansi yang berlaku
umum. ejujuran seorang akuntan seolah !tergadaikan$ ketika praktek creative accounting dipaksakan. Seorang akuntan harus mampu membuat dan menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh para pengguna 7users8. alam rangka penyajiannnya, terdapat metode yang berbeda-beda tergantung kepada tujuan dan
pada
siapa
laporan
keuangan
akan disajikan.
isalnyaC laporan keuangan untuk internal perusahaan, bahwa tidak ada standar pasti yang digunakan untuk membuat laporan keuangan bagi internal perusahaan. Setiap perusahaan bisa memakai metode dan standar apapun yang dianggap paling sesuai dan mencerminkan
keadaan
perusahaannya? laporan keuangan untuk pemerintah, sering digunakan untuk keperluan membayar pajak perusahaan bagi pemerintah, ada suatu standar tertentu yang disebut dengan Generally Accepted Accounting Principles 7;AAP8? dan laporan keuangan untuk in#estor, biasanya
laporan keuangan akan dibuat Dseindah mungkin$ dengan tujuan supaya in#estor berkenan menanamkan dananya atau berin#estasi di perusahaan. 3alu, apakah ketiga contoh tersebut melanggar prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum= emang tidak ada yang salah dari ketiga contoh tersebut, karena semuanya dibenarkan dalam disiplin ilmu akuntansi. Pembuatan laporan keuangan yang berbeda- beda semacam itu memang hal yang wajar dan tidak melanggar prinsip dalam ilmu akuntansi,
walaupun
akan
masih
terdapat
banyak
celah
yang
memungkinkan terjadinya peneyelewengan.
2!3
UNSURUNSUR AKUNTANSI KREATIF
enurut
ul'ord
E
1ugen e
1.
"omiskey
7*++*8
membagi Creative Accounting menjadi beberapa unsur, yaituC
1. ecogni!ing Premature or "ictitious evenue penghasilan prematur atau ditinjau dari
sudut
penghasilan 'ikti'
aggressive accounting.
yaitu itu
berbeda jika
%ntuk premature
revenue, pengakuannya sudah sesuai dengan ;A AP . itu,
untuk fictitious revenue, penghasilan
engakui
Sementar a
dicatat tanpa adanya
penjualan yang terjadi. 0entuk
dari
prematur
re#enue
bisa
berupa
pengakuan
penjualan dilakuka n pada saat barang sudah dipesan, tapi belum dikirim (goods ordered, #ut not shipped) atau barang sudah dikirim, tapi belum dipesan (goods shipped, #ut not ordered). itu, contoh penjualan 'ikti' adalah pengiriman
yang
diubah,
atau
Sementara
#ackdated invoice, sengaja
salah
tanggal menca tat
penjualan. "ara mendeteksi penjualan prematur atau 'ikti' yaituC •
Pahami kebijakan pengakuan pendapatan, termasuk perubahannya
• •
• •
"ermati piutang usaha "ermati akun-akun yang mungkin digunakan untuk meng-o''set penjualan prematur atau 'ikti' 4e#iew transaksi hubungan istimewa Perhatikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan sesuai laporan
$. Aggressive Capitali!ation % &tended Amorti!ation Policies yaitu dalam kebijakan kapitalisasi yang agresi', perusahaan melaporkan beban
atau
rugi tahun
berjalan
sebagai
pengakuan biaya tertund a dan laba naik.
ass et,
akibatnya
Selanjutnya, aset atau
beban ditangguhka n tersebut diamortisasi selama beberapa ta hun. "ara mendeteksi kebijakan aggressive capitalitation % etended amorti!ation policies yaituC •
Pahami
kebijakan
kapitalisasi
asset
dan
apakah
asset
yang
so'tware
yang
dikapitalisasi tersebut melebihi nilai pasar. •
Proporsikan
total
biaya
pengembangan
dikapitalisasi dan tentukan apa kah proporsi tersebut wajar. •
"ermati
biaya
bunga
yang
dikapitalisasi
sehubungan
dengan proyek konstruksi yang sudah berakhir. •
"ermati alasan yang mendasari pencatatan normal operating epense ke dalam asset.
. isreported Assets % *iaili#ities alam
banyak
kasus,
nilai
aset
overvalued
danFatau
kewajiban
under#alued dengan tujuan agar earning power menjadi lebih tinggi dan posisi keuangan lebih kuat. engan laba yang tinggi, otomatis saldo laba dan nilai ekuitas akan naik. 0eberapa akun akti#a yang potensial dilaporkan overvalued adalah piutang usaha, in#entori, in#estasi 7yang diklasi'ikasikan dalam trading, held to
maturity, atau availa#le for sale). Akun kewajiban yang dicatat under#alued di antaranya adalah accrued epense paya#le, utang usaha, utang pajak, dan contingent liability. "ara mendeteksi misreported asset % lia#ility yaituC •
Tandingkan prosentase perubahan piutang usaha dengan perubahan
•
penghasilan untuk 6- triwulan terakhir Pastikan bahwa pembentukan cadangan piutang tak tertagih cukup
•
untuk menutup risiko inkolektibilitas "ermati apakah persediaan yang overvalued tersebut disebabkan
• • • • •
persediaan 'ikti' "ermati apakah kasus overvalued inventory pernah terjadi sebelumnya "ermati penurunan nilai pasar surat berharga yang held to maturity "ermati trend yang terjadi untuk accrued epense paya#le 2itung umur utang untuk 6- bulan terakhir 4e#iew total utang pajak yang tercatat di neraca dengan beban pajak
yang dicatat di laba rugi "ermati kewajiban kontinjensi yang tidak dicatat di neraca +. Getting Creative ith the -ncome tatement •
Permainan
angka-angka di laporan
laba
rugi
terjadi
pada
cara
mempercepat atau memperlambat pengakuan pendapatan dan biaya. alam hal ini laba diatur untuk beberapa periode pelaporan. Selain itu, penyajian laporan yang bisa berbentuk single step maupun step memungkinkan perusahaan memainkan angka-angka subtotal, klasi'ikasi akun, dan catatan laporan keuangan.isalnya, unsur pendapatan usaha dilaporkan sebagai pendapatan di luar usaha atau sebaliknya, pengeluaran yang termasuk dalam harga pokok penjualan direklasi'ikasikan ke dalam kelompok akun beban operasi atau sebaliknya. 4eklasi'ikasi demikian tentu saja akan mempengaruhi angka sub total laba kotor atau laba operasi yang nota bene sering dijadikan sebagai sumber in'ormasi untuk pengambilan keputusan. "ontoh lainnya yang termasuk dalam kreati#itas akuntansi di laporan laba rugi terjadi dalamC
•
elompok akun other eGpenseFincome yang seringkali di-netting. Perusahaan hanya melaporkan total other eGpenseFincome tanpa
•
merinci detil dari kelompok akun tersebut. Penggunaan terminologi di dalam laporan laba rugi, seperti istilah restrukturisasi yang ternyata biaya restrukturisasinya mencakup penghapusan in#entori, pembayaran pesangon dan biaya P2,
•
penghapusan akti#a, biaya relokasi, dan biaya penurunan nilai akti#a. Penentuan tingkat materialitas suatu transaksi. engan konsep materialitas ini, perusahaan dapat mengelompokkan transaksi yang
sebetulnya material menjadi tidak material. /. Pro#lems ith Cash0flo eporting Seperti diuraikan sebelumnya dalam hare Price &ffect , para in#estor tertarik dengan perusahaan yang punya earning power yang bagus dan sustainable. engan demikian, future cash flo-nya menjadi baik pula.0agi para kreditur, dengan cash 'low yang baik, utang piutang menjadi lancar. Sudah menjadi hal yang umum bahwa arus kas bersih dari akti#itas operasi merupakan mani'estasi operating income yang ada di laporan laba rugi.Arus kas bersih ini menjadi alat ukur utama tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sustaina#le cash flo. i dalam pelaporan arus kas menurut ;AAP, arus kas terbagi menjadi arus kas dari akti#itas operasi, akti#itas pembiayaan 7 financing) dan akti#itas in#estasi.0entuk penyajian laporan arus kas sendiri terdiri dari indirect method dan direct method . alam indirect method , arus kas dari akti#itas operasi dihitung dari laba bersih yang disesuaikan dengan transaksitransaksi non kas di laporan laba rugi. Sementara itu, dalam direct method arus kas dari akti#itas operasi ditampilkan berdasarkan transaksi-transaksi kas di laba rugi. i dalam praktiknya, arus kas dari akti#itas operasi hanya diketahui oleh segelentir pengguna laporan keuangan, tapi tidak diketahui oleh para in#estor maupun kreditur. edua stakeholder tersebut lebih 'okus pada
kinerja keuangan.Akibatnya, mereka cenderung menganggap bahwa laporan arus kasnya sudah benar. Pada kenyataannya, laporan arus kas, khususnya arus kas operasi, tidak terlepas juga dari creative accounting2 . 0erikut ini adalah contohnya C (8 Arus kas operasi memasukan unsur pembayaran pajak penghasilan 7PPh8, baik PPh 0adan maupun PPh 'inal. *8 &perasi dalam penghentian 7discontinued operation8 juga dimasukkan dalam akti#itas operasi, padahal di dalam laba rugi discontinued operation tersebut dikeluarkan dari laba operasi. 58 0iaya operasi yang dikapitalisasi dimasukkan sebagai arus kas dalam akti#itas in#estasi, padahal jika dibebankan pada tahun berjalan, masuk dalam arus kas operasi. %ntuk mendeteksi adanya creative accounting H, laporan arus kas 7setelah dikeluarkan unsur non recurring cash flo seperti discontinued operation8 bisa menjadi alat yang e'ekti'. isalnya, •
Transaksi 'ikti' seperti prematur revenue atau fictitious revenue tidak akan pernah muncul di laporan arus kas karena tidak melibatkan unsur
•
kas? dan Aggressive accounting dapat meningkatkan laba perusahaan, tapi arus kas dari akti#itas operasi tetap tidak berubah.
2!4
PENYEBAB "( POLA ;CREATIVE ACCOUNTING<
Stolowy dan 0reton I*+++J menyebut creative accounting2 merupakan bagian dari Kaccounting manipulation2 yang terdiri dari Kearning management2 , income smoothing2 dan creative accounting2 itu sendiri. alam pemahaman mengenai Kcreative accounting2 ini bukan berarti akuntan yang meman'aatkan pemahaman akuntansi tersebut, tetapi pihak pihak yang mempunyai kepentingan dan kekuatan untuk menggunakan Kcreative accounting2 tersebut, seperti manajer, akuntan, pemerintah, asosiasi industri dan sebagainya. 2al yang menyebabkan terjadinya Kcreative accounting2 adalah karena adanya kebijakan dari perusahaan yang menyebabkan banyak pihak manjemen yang melakukan manipulasi
data untuk mendapatkan keuntungan yang lebih khususnya manajer perusahaan. anajer dalam bereaksi terhadap pelaporan keuangan menurut Watt dan
3onus plan hyphotesis 2ealy I(B:9J dalam Scott I(BB)J menyatakan bahwa manajer seringkali berperilaku seiring dengan bonus yang akan diberikan. @ika bonus yang diberikan tergantung pada laba yang akan dihasilkan, maka manajer akan melakukan Kcreative accounting2 dengan menaikkan laba atau mengurangi laba yang akan dilaporkan. Pemilik biasanya menetapkan batas bawah laba yang paling minim agar mendapatkan bonus. ari pola bonus ini manajer akan menaikkan labanya hingga ke atas batas minimal tadi. Tetapi jika pemilik perusahaan membuat batas atas untuk mendapatkan bonus, maka manajer akan berusaha mengurangkan laba sampai batas atas tadi dan mentrans'er laba saat ini ke periode yang akan datang. 2al ini dia lakukan karena jika laba melewati batas atas tersebut manajer sudah tidak mendapatkan insenti' tambahan atas upayanya memperoleh laba di atas batas yang ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Lormula bonus yang digunakan 2ealy didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan terdiri atas manajer yang menghindari risiko (risk averse) sehingga manajer akan memilih discretionary accrual untuk menurunkan earning ketika earning sebelum keputusan accrual lebih kecil dari #ogey 7batas bawah8 atau melebihi cap ( batas atas8 menaikkan earning ketika earning sebelum keputusan accrual melebihi bogey tetapi tidak melebihi cap. /mplikasi yang dikemukakan oleh 2ealy adalah bahwa manajer akan berperilaku oportunistik menghadapi intertemporal choice. Debt-covenant hyhote!i! Penelitian dalam bidang teori akuntansi positi' juga menjelaskan praktek akuntansi mengenai bagaimana manajer menyikapi perjanjian hutang. anajer dalam menyikapi adanya pelanggaran atas perjanjian hutang yang telah jatuh tempo, akan berupaya menghindarinya dengan memilih kebijakan-kebijakan akuntansi yang menguntungkan dirinya. Lields, 3ys dan Mincent I*++(J mengemukakan ada dua kejadian dalam pemilihan
kebijakan akuntansi, yaitu pada saat diadakannya perjanjian hutang dan pada saat jatuh temponya hutang. ontrak hutang jangka panjang (de#t covenant) merupakan perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari tindakan-tindakan
manajer
terhadap
kepentingan
kreditur,
seperti
pembagian de#iden yang berlebihan, atau membiarkan ekuitas berada di bawah tingkat yang telah ditentukan. Semakin cenderung suatu perusahaan untuk melanggar perjanjian hutang maka manajer akan cenderung memilih prosedur akuntansi yang dapat mentrans'er laba periode mendatang ke periode berjalan karena hal tersebut dapat mengurangi risiko Kdefault2. Sweeney I(BB6J dalam Scott I(BB)J menyatakan perilaku KmemindahkanH laba tersebut dilakukan oleh perusahaan bermasalah yang terancam kebangkrutan dan ini merupakan strategi untuk bertahan hidup. "o#itica#-co!t hyhote!i!$ alam pandangan teori agensi 7agency theory8, perusahaan besar akan mengungkapkan in'ormasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar melakukannya sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Perusahaan besar menghadapi biaya politis yang lebih besar karena merupakan entitas yang banyak disorot oleh publik secara umum. Para karyawan berkepentingan melihat kenaikan laba sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui kenaikan gaji. Pemerintah melihat kenaikan laba perusahaan sebagai obyek pajak yang akan ditagihkan. Sehingga pilihan yang dihadapi oleh organisasi adalah dengan cara bagaimana lewat proses akuntansi agar laba dapat ditampilkan lebih rendah. 2al ini yang seringkali disebut dengan political cost hyphoyesis IWatts dan
mengakui
adanya
kegagalan
atau
de'isit
dikarenakan
manajemen lama dan manajemen baru ingin menghindari kegagalan tersebut. Teknik ini juga dapat mengakui adanya biaya-biaya pada periode mendatang dan kerugian periode berjalan ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan yang tidak bisa dihindari pada
periode
berjalan.
onsekuensinya,
manajemen
melakukan
pembersihan diri dengan membebankan perkiraan-perkiraan biaya mendatang dan melakukan Kclear the decks2 . Akibatnya laba periode berikutnya akan lebih tinggi dari seharusnya. *. -ncome minimi!ation. "ara ini mirip dengan Ktaking #ath2 tetapi kurang ekstrem. Pola ini dilakukan pada saat pro'itabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan perhatian oleh pihak-pihak yang berkepentingan 7aspek political0cost 8. ebijakan yang diambil dapat berupa rite0off atas barang modal dan akti#a tak berwujud, pembebanan biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, metode successfull0efforts untuk perusahaan minyak bumi dan sebagainya. Penghapusan tersebut dilakukan bila dengan teknik yang lain masih menunjukkan hasil operasi yang kelihatan masih menarik minat pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari penghapusan ini adalah untuk mencapai suatu tingkat return on assets yang dikehendaki. 5. -ncome maimi!ation.
aksimalisasi
laba
dimaksudkan
untuk
memperoleh bonus yang lebih besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah batas atas yang ditetapkan. 6. -ncome smoothing. Perataan laba merupakan cara yang paling populer dan sering dilakukan. Perusahaan-perusahaan melakukannya untuk mengurangi #olatilitas
laba bersih.
Perusahaan mungkin
juga
meratakan laba bersihnya untuk pelaporan eksternal dengan maksud sebagai penyampaian in'ormasi internal perusahaan kepada pasar dalam meramalkan pertumbuhan laba jangka panjang perusahaan. 9. 4iming revenue and epense recognition. Teknik ini dapat dilakukan dengan membuat kebijakan tertentu berkenaan dengan saat atau timing suatu transaksi seperti adanya pengakuan yang prematus atas penjualan.
2!7
ENISENIS AKUNTANSI KREATIF
Terdapat beberapa jenis atau pola dari akuntansi kreati' 7creative accounting 8 yang dilakukan oleh perusahaan, yaituC (. Pola #ig #ath, atau disebut juga pola taking #ath. Pola ini terjadi ketika ada tekanan organisasional pada saat terjadi pergantian manajemen baru yaitu manajemen baru
mengakui
adanya
kegagalan
atau
de'isit
dikarenakan manajemen lama dan manajemen baru ingin menghindari kegagalan tersebut. Teknik ini juga mengakui adanya biaya-biaya pada periode mendatang dan kerugian periode berjalan ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan yang tidak bisa dihindari pada periode berjalan.
Sebagai
konsekuensinya,
manajemen
melakukan
harus
melakukan taking #ath dengan membebankan perkiraan-perkiraan biaya mendatang dan melakukan clear the decks, sehingga mengakibatkan laba periode berikutnya lebih tinggi dari seharusnya. *. Pola income minimi!ation. Pola ini mirip dengan pola taking #ath akan tetapi tidak seeksrtim pola taking #ath. Pola ini dilakukan pada saat pro'itabilitas
perusahaan
sangat
tinggi dengan
tujuan agar
tidak
mendapatkan perhatian oleh pihak-pihak yang berkepentingan 7aspek political0cost 8. ebijakan yang diambil dapat berupa rite0off atas barang modal dan akti#a tak berwujud, pembebanan biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, serta metode successfull0efforts untuk perusahaan minyak bumi 5. Pola income maimi!ation. alam pola ini dilakukan maksimalisasi laba agar manajer memperoleh bonus yang lebih besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah batas atas yang ditetapkan. 6. Pola
income smoothing . Pola
Perataan laba 7income smoothing 8
merupakan cara yang paling populer dan paling sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Pola ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi #olatilitas laba bersih.
2!
CARA
MENDETEKSI
DAN
MENCEGAH
KECURANGAN
AKUNTANSI DALAM PRAKTEK CREATIVE ACCOUNTING
Creative accounting memiliki dampak yang kurang baik bagi perusahaan, baik bagi pemilik perusahaan maupun in#estor yang ingin menanamkan modalnya. Suwardjono 7*++98 alam
bahwa
akuntansi
sebagai
ilmu
rekayasa
telah
memberikan peluang dan ino#asi bagi entitas untuk melakukan pilihan dari berbagai dalam
alternati'
metode
akuntansi
praktek-praktek akuntansi, sehingga
yang dapat digunakan terdapat
celah
untuk
menginterpretasi standar akuntansi untuk mengambil suatu keuntungan melalui cara penyembunyian
atas
transaksi
tertentu. ;una
mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penyajian laporan keuangan maka diperlukan metode atau cara yang bisa untuk mengetahui adanya kecurangan sebagai akibat dari praktek creative accounting dan cara mencegahnya. Wilopo 7*++8 dalam
dapat
diturunkan
dengan
meningkatkan
kee'ekti'an
pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen, serta menghilangkan asimetri in'ormasi. %paya menghilangkan perilaku tidak
etis
manajemen
dan
kecenderungan
kecurangan
akuntansi
memerlukan usaha yang menyeluruh 7tidak secara partial8, antara lainC menge'ekti'kan pengendalian internal, termasuk penegakan hukum? perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian? pelaksanaan good governance? serta memperbaiki moral dari pengelola perusahaan, yang diwujudkan
dengan
mengembangkan
sikap
komitmen
terhadap
perusahaan, negara dan masyarakat. "ara mendeteksi dan mencegah kecurangan memanipulasi data salah satunya dapat dilakukan dengan menge#aluasi ulang data yang
ada dan memeriksa kembali sehingga kecurangan yang ada dapat terdeteksi dan dicegah. 2arapannya, praktek creative accounting tidak disalahgunakan oleh pihak- pihak tertentu hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi bukan untuk kelangsungan perusahaan dan pemegang saham perusahaan. elalui cara tersebut maka in'ormasi akuntansi yang disajikan bebas dari bias, sehingga tidak berakibat pada pengambilan keputusan yang tidak tepat. ul'rod
and
"omiskey
7*++*8
dalam
7*+(68
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa atribut yang cenderung gagal digunakan untuk mendeteksi adanya risiko fraudulent financial reporting di perusahaan, antara lainC terdapat kelemahan
dalam
pengendalian
internal 7internal control 8? perusahaan tidak memiliki komite audit? serta terdapat hubungan kekeluargaan antara manajemen dan karyawan perusahaan. Sementara klasi'ikasi dari praktek creative accounting, terdiri dari pengakuan pendapatan 'ikti', kapitalisasi yang agresi' dan kebijakan amortisasi yang terlalu lebar? pelaporan keliru atas akti#a dan hutang? perekayasaan laporan laba rugi? dan timbul masalah atas pelaporan arus kas. 2!=
ETIKA DALAM CREATIVE ACCOUNTING
3aporan keuangan didasarkan pada hukum dan standar akuntansi. Pelanggaran terhadapnya adalah suatu serangan dan hukum mungkin dirubah. Pertimbangannya adalah ketiadaan semangat dari hukum karena hukum tidak pernah menjangkau secara pidana kepada pelaku, meskipun melihat keuangan sangat kompleks dan mempunyai seperangkat aturan yang ketat. &leh karena itu, penciptaan creative accounting sangat memungkinkan dan banyak dilakukan walaupun secara moralitas hal tersebut banyak mengalami pelanggaran pada etika bisnis dan etika pro'esi. Creative accounting merupakan tindakan yang dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan dengan menyajikan in'ormasi yang tidak akurat, dan bahkan kadang merupakan penyebab terjadinya tindakan ilegal, misalnya penyajian laporan keuangan yang terdistorsi atau tidak sesuai dengan sebenarnya serta salah saji secara material. itinjau dari sudut pandang etika, tindakan ini berarti pelangaran terhadap kepercayaan
masyarakat. 4e#sine 7(BB(8 dalam Arroi 7*+((8 mempertimbangkan masalah dalam hubungan antara manajer dengan pemegang saham dan berpendapat bahwa problem menggambarkan keuntungan dari ! penurunan$ standar akuntansi yang menyediakan manajer dengan kebebasan dalam penentuan pelaporan dari income, mekanisme pasar akan melakukan secara e'isien, pengidenti'ikasian prospek dari manipulasi akuntansi dan mencerminkannya dalam penentuan harga serta keputusan kontraktual. 2al ini menunjukkan etika yang bias dalam pemilihan kebijakan akuntansi yang ditinjau pada tingkatan makro dari peraturan akuntansi. 0agi pro'esi akuntan, creative accounting memberikan in'ormasi yang menyebabkan pengguna laporan keuangan tidak menerima in'ormasi yang wajar dan secara umum memandang hal tersebut sebagai etika yang meragukan karena akuntan sudah melanggar etika pro'esinya. 2al ini disebabkan penggunaan creative dalam laporan keuangan adalah suatu ilusi bagi entitas dengan membuat topeng realitas ekonomi melalui kesalahan aplikasi prinsip-prinsip akuntansi dan menyebabkan dampak yang luas terhadap akti#itas bisnis yang tidak 'air. Creative accounting merupakan tindakan yang tidak etis karena pelaksanaannya tidak didasarkan pada nilai-nilai kebenaran baik dari sisi cara, teknik, prosedur, maupun dari sisi tujuan yang akan dicapai. Pro'esi akuntan diatur dalam sebuah aturan yang disebut sebagai kode etik pro'esi akuntan. alam kode etik pro'esi akuntan ini diatur berbagai masalah, baik masalah prinsip yang harus melekat pada diri akuntan maupun melakukan komunikasi atau interaksi. ode etik yang berkaitan dengan masalah prinsip bahwa auditor harus menjaga, menjunjung, dan menjalankan nilai-nilai kebenaran dan moralitas, seperti bertanggungjawab 7responsi#ilities8, berintegritas 7integrity8, bertindak secara objekti' 7o#5ectivity8 dan menjaga independensinya terhadap kepentingan berbagai pihak 7independence), serta hati-hati dalam menjalankan pro'esi 7due care8.
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR ISI
Amat, Blake dan Dowd. 1999. “The Ethics of Creative Accounting ”. Economics Working Paper , Desember 1999. Mulford, Charles W.; Comiske, !u"ene !. #$$#. “The Financial Numbers Game: Detecting Creative Accounting Practices%, &ohn Wile and 'ons, (n)., *ew +ork. 'tolow er-, Breton /atan. #$$0. % Accounts anipulation: A !iterature "evie# an$ Propose$ Conceptual Frame#ork%& "evie# of Accounting an$ Finance, ol. 2 (ss3 1, 44.5 6 9#
'ulistiana, !ka. #$11. “A4akah Creative Accounting itu7”. htt4388www.ekasulistiana. web.id8kuliah8bahankuliah8a4akah)reati-ea))ountin"itu8
httpCFFblog-punyaelin.blogspot.comF*+(+F((Fetika-dalam-akuntansi-creati#e.html 'ileCFFFCFLileFuliahFS11ST14>*+MFTAFApakah>*+"reati#e>*+Accounting >*+/tu>*+..>*+>*+>"*>A0.htm httpCFFdhaniO.wordpress.comF*++)F+*F+)Faccounting-'raudF httpCFFdiaryintan.wordpress.comF*+(+F((F*(Fetika-dalam-akuntansi-creati#eaccounting-'raud-auditing-accounting-dllF httpCFFen.wikipedia.orgFwikiF"reati#eaccounting www.'raud-magaine.com httpCFFkonsultansolusipajak.blogspot.comF*++BF+(Fcreati#e-accounting-#s-taG planning.html httpCFFmyedensor.wordpress.comF*++:F+9F*(Fcreati#e-accounting httpCFFwww.buletinpillar.orgFartikelFcreati#e-accounting