BAB I PENDAHULUAN 1.1 KATA PENGANTAR
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi adalah kondisi medis kronis medis kronis dengan tekanan dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100 – 140 140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60 – 90 mmHg. Tekanan Te kanan darah da rah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. sekunder. Sekitar 90 – 95% 95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 510% kasus lainnya (hipertensi sekunder). Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung), gagal jantung, aneurisma jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma (misalnya aneurisma aorta), aorta), penyakit arteri perifer, perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi? 2. Apa penyebab hipertensi? 3. Bagaimana diet yang tepat untuk penderita hipertensi? 4. Makanan apa saja yang harus dihindari oleh penderita hipertensi? 5. Bagaimana peran perawat dalam perawatan pasien hipertensi?
1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan hipertensi 2. Untuk mengetahui penyebab hipertensi 3. Untuk mengetahui diet yang tepat untuk penderita hipertensi 4. Untuk mengetahui Makanan apa saja yang harus dihindari oleh penderita
hipertensi 5. Untuk mengetahui peran perawat dalam perawatan pasien hipertensi
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi. Istilah Hipertensi diambil dari bahasa Inggris “Hypertension”. Kata Hypertension itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yakni “hyperI” yang berarti super atau luar biasa dan “tension” yang berarti tekanan atau tegangan. Hypertension akhirnya menjadi istilah kedokteran yakni penyakit tekanan darah tinggi. Selain itu dikenal juga dengan istilah “High Blood Pressure” yang berarti tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tenaga yang dipakai oleh darah yang dipompa dari jantung untuk melawan tahanan darah. Dengan kata lain tekanan darah adalah sejumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedarkan darah keseluruh tubuh. Jika tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan kemudian tetap tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ada berbagai macam batasan tingginya tekanan darah untuk dapat disebut hipertensi. Menurut WHO 1993 dan JNC VI menetapkan batasan hipertensi adalah tekanan darah menetap 140/90 mmHg diukur pada waktu istirahat. Jadi, Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi jika tekanan darah sistoliknya lebih besar daripada 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah jika tekanan sistoliknya 120 mmHg dan diastoliknya 80 mmHg. Secara
umum
sesorang
dikatakan
hipertensi
jika
tekanan
sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/90 mmHg). 3
Tekanan darah normal (normotensif) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh yaitu untuk mengangkat oksigen dan zat gizi (Astawan, 2005). Penulisan tekanan darah seperti 110/70 mmHg adalah didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung. Nilai yang lebih tinggi (sistolik) menunjukan fase darah yang sedang di pompa oleh jantung, dan nilai yang lebih rendah (diastolik) menunjukan fase darah kembali kejantung.
2.2 ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na. b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat. c. Stress Lingkungan. d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah. Faktor resiko
Tekanan darah tinggi memeliki berepa faktor risiko, antara lain: 1. Usia.
Resiko tekanan darah tinggi meningkat. 2. Ras 3. Latar belakang keluarga 4. Kelebihan berat badan atau obesitas 5. Tidak aktif secara fisik
4
Denyut jantung orang-orang yang tidak aktif cenderung lebih tinggi. Sehingga semakin keras jantung Anda harus bekerja dengan setiap kontraksi dan semakin kuat gaya pada arteri Anda. Kekurangan aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan. 6. Merokok 7. Terlalu banyak garam (sodium) pada diet Anda. Terlalu banyak sodium
pada diet Anda dapat menyebabkan tubuh Anda menahan cairan yang meningkatkan tekanan darah. 8. Terlalu sedikit potasium pada diet Anda.
Pottasium membantu menyeimbangkan jumlah dari sodium di sel Anda. Jika Anda tidak mendapat potasium yang cukup pada diet Anda atau menahan potasium, Anda bias menumpuk terlalu banyak sodium di dalam darah. 9. Terlalu sedikit vitamin D di dalam darah Anda.
Tidak pasti apakah memiliki terlalu sedikit vitamin D dalam diet Anda dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan darah Anda. 10.Terlalu banyak minum alcohol 11.Stres 12.Kondisi kronik tertentu. Seperti, kolestrol tinggi, diabetes, penyakit ginjal,
dan “sleep apnea”. 13.Terkadang kehamilan juga berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
5
2.3 PATOFISOLOGI
Suatu diagram yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan arteri. Bagi kebanyakan orang dengan hipertensi esensial (primer), peningkatan resistensi terhadap aliran darah (resistensi perifer total) bertanggung jawab atas tekanan yang tinggi itu sementara curah jantung tetap normal. Ada bukti bahwa beberapa orang muda yang menderita prahipertensi atau “hipertensi perbatasan” memiliki curah jantung yang tinggi, denyut jantung meningkat, dan resistensi perifer yang normal. Kondisi ini disebut sebagai hipertensi perbatasan hiperkinetik. Para penderita ini mengembangkan fitur yang khas dari hipertensi esensial tetap di kemudian hari saat curah jantung menurun dan resistensi perifer meningkat seiring bertambahnya usia. Masih diperdebatkan apakah pola ini biasa dialami oleh semua orang yang pada akhirnya mengalami hipertensi. Peningkatan resistensi perifer pada hipertensi tetap terutama disebabkan oleh penyempitan struktur arteri dan arteriol kecil. Penurunan jumlah atau kepadatan pembuluh kapiler juga bisa ikut berperan dalam resistensi perifer. Hipertensi juga
dikaitkan dengan
penurunan
kelenturan
vena
perifer,
yang
bisa
meningkatkan venous return (volume darah yang kembali ke jantung), meningkatkan preload jantung, dan akhirnya menyebabkan disfungsi diastolik.
6
Masih belum jelas apakah peningkatan konstriksi aktif pembuluh darah memegang peranan dalam hipertensi esensial. Tekanan nadi (perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik) sering meningkat pada orang lanjut usia dengan hipertensi. Pada keadaan ini dapat terjadi tekanan sistolik sangat tinggi di atas normal, tetapi tekanan diastolik mungkin normal atau rendah. Kondisi ini disebut hipertensi sistolik terisolasi. Tekanan nadi yang tinggi pada orang lanjut usia dengan hipertensi atau hipertensi sistolik terisolasi disebabkan karena peningkatan kekakuan arteri, yang biasanya menyertai penuaan dan dapat diperberat oleh tekanan darah tinggi. Banyak mekanisme yang sudah diajukan sebagai penyebab peningkatan resistensi yang ditemukan dalam sistem arteri pada hipertensi. Sebagian besar bukti menunjukkan keterlibatan salah satu atau kedua penyebab beriku:
Gangguan dalam penanganan garam dan air pada ginjal, khususnya gangguan sistem renin-angiotensin intrarenal
Abnormalitas sistem saraf simpatis Mekanisme tersebut tidak berdiri sendiri dan tampaknya keduanya ikut
berperan sampai batas tertentu dalam kebanyakan kasus hipertensi esensial. Juga diduga bahwa disfungsi endotel (gangguan fungsi dinding pembuluh darah) dan peradangan vaskular juga ikut berperan dalam meningkatkan resistensi perifer dan kerusakan pembuluh darah pada hipertensi. 2.4 MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : 1. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
7
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. 2. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu Manifestasi klinik pada klien hipertensi adalah : 1) Sakit kepala 2) Epistaksis 3) Pusing / migrain 4) Rasa berat ditengkuk 5) Sukar tidur 6) Mata berkunang kunang 7) Lemah dan lelah 8) Muka pucat 9) Suhu tubuh rendah
2.5 KLASIFIKASI HIPERTENSI
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI, 1997) sebagai berikut:
8
No
Kategori
Sistolik(mmHg
Diastolik(mmHg)
) 1.
Optimal
<120
<80
2.
Normal
120 – 129
80 – 84
3.
High Normal
130 – 139
85 – 89
4.
Hipertensi Grade 1 (ringan)
140 – 159
90 – 99
Grade 2 (sedang)
160 – 179
100 – 109
Grade 3 (berat)
180 – 209
100 – 119
Grade 4 (sangat berat)
>210
>120
Kalsifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu: 1) Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya 2) Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia. 2. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi atau fungsi ginjal. 3. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin. 4. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM. 5. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati 6. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
9
7. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal. 8. Rongent : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
2.7 KOMPLIKASI HIPERTENSI
Berikut komplikasi penyakit yang dapat timbul atau menyertai hipertensi: 1. Stroke Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembluh darah otak (stroke). Stroke ini sendiri merupakan kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya kasus ini terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (complete stroke).
2. Gagal jantung Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung kiri disebabkan kerja keras jantung untuk memompa darah.
3. Gagal ginjal Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna. Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah berlangsung lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah akibat proses menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding pembuluh darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis maligna merupakan kelainan ginjal yang 10
ditandai dengan naiknya tekanan darah diastole 130 mmHg yang terganggu fungsi ginjal. 4. Kerusakan pada mata Tekanan darah yang terlalu tinggi dapa menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf pada mata.
2.8 DIET DASH BAGI PENDERITA HIPERTENSI
1. Pengertian Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) adalah studi tentang pengaruh pola diet yang berbeda untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Para peneliti menemukan bahwa relawan yang mengikuti diet DASH, tekanan darah dalam tubuhnya turun secara signifikan setelah hanya beberapa minggu menjalaninya. Diet DASH adalah progam pengurangan sodium dan natrium dalam asupan harian bagi penderita hipertensi. Dalam diet DASH, penderita hipertensi harus mengurangi natrium sampai 1.500 miligram per hari (sekitar 2/3 sendok teh garam meja) untuk menurunkan tekanan darah. Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian merekomendasikan bahwa orang dewasa sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 mg sodium perhari. Sementara bagi penderita hipertensi, orang lanjut usia, dan keturunan ras Afrika-Amerika direkomendasikan tidak mengonsumsi lebih dari 1.500 mg sodium per hari. Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko penyakit arteri koroner dan stroke hampir nihil pada wanita yang mengikuti diet DASH selama beberapa tahun.
2. Diet Mempengaruhi Tekanan Darah Jumlah makanan dan jenis makanan mempengaruhi tekanan darah. Studi menunjukkan diet menurunkan tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan
11
mengurangi sodium dalam makanan harian. Semakin sedikit sodium yang di makan, semakin baik kontrol tekanan darah. Para ahli juga menyatakan bahwa kalium, magnesium, dan serat juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Buah dan sayuran yang tinggi kalium, magnesium, dan serat dan rendah natrium. Juga, kacang-kacangan, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan daging unggas merupakan sumber yang baik dari magnesium.
3. Rencana Makan Diet Dash Rencana makan diet DASH adalah menambah buah-buahan, sayuran, biji bijian, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak dalam asupan nutrisi harian. Makanan-makanan ini mengandung nutrisi tinggi penting, seperti kalium, magnesium, kalsium, serat, dan protein. Berbeda dengan diet "khas Amerika", diet DASH mengambil sedikit natrium (garam), gula, makanan penutup, minuman manis, lemak, dan daging merah dan olahan dalam nutrisi harian. Untuk memulai diet DASH, ikuti kelompok makanan dan jumlah porsi (berdasarkan 2.000 kalori per hari):
Biji-bijian: 7-8 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 iris roti, 1/2 cangkir nasi/pasta, 1 ons sereal kering)
Sayuran: 4-5 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 cangkir sayuran hijau mentah, 1/2 cangkir sayur matang atau dimasak)
Buah: 4-5 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 buah sedang, 1/2 cangkir segar atau buah beku, 1/4 cangkir buah kering, 6 ons jus buah)
Susu rendah lemak atau bebas lemak: 2-3 porsi setiap hari (ukuran porsi: 8 ons susu, 1 cangkir yogurt, 1,5 ons keju)
Daging tanpa lemak, daging unggas, dan ikan: 2 atau lebih sedikit porsi sehari (ukuran porsi: 3 ons daging, unggas, atau ikan yang di masak)
12
Kacang-kacangan : 4-5 porsi per minggu (ukuran porsi: 1/3 cangkir kacang-kacangan, 1/2 cangkir kacang kering dimasak atau kacang polong)
Lemak dan minyak: 2-3 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 sendok teh minyak sayur atau margarin lembut, 1 sendok makan mayones rendah lemak, 2 sendok makan saus salad ringan)
Sweets: cobalah untuk membatasi hingga kurang dari 5 porsi per minggu.(Ukuran porsi: 1 sendok makan gula atau jelly / jam)
Takaran makanan diatas bertujuan untuk mengurangi sodium hingga menjadi 2.300 miligram sodium per hari (sekitar 1 sendok teh garam meja). Setelah tubuh Anda menyesuaikan dengan diet rendah sodium, Anda dapat menurunkan asupan garam Anda lebih jauh sampai 1.500 miligram per hari (sekitar 2/3 sendok teh). Tentu saja, konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli diet sebelum memulai diet DASH. Dokter dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang pilihan makanan dan ukuran porsi yang tepat untuk Anda.
13
Buah-buahan dan sayuran adalah sumber alami kalium, magnesium, dan serat. Untuk meningkatkan asupan kalium, magnesium, dan serat alami, pilihlah makanan-makanan berikut ini:
Apel
Apricot
Pisang
buah bit
brokoli
wortel
sawi
kacang buncis
kurma
jeruk bali
anggur
kacang hijau
kubis
kacang lima
mangga
melon
jeruk
persik
nanas
kentang
kismis
bayam
labu
stroberi 14
ubi jalar jeruk keprok
tomat
cakalang
yoghurt (bebas lemak)
4. Target Diet DASH Target dari diet DASh adalah mengurangi asupan sodium yang masuk ke dalam tubuh, dimana sodium ini berperan dalam peningkatan tekanan darah. Ada 2 macam DASH diet:
Diet
DASH
standar,
yaitu
maksimal
asupan
sodium
yang
diperbolehkan adalah 2300 mg per hari.
Diet DASH di bawah standard, yakni asupan sodium per hari tidak boleh melebihi 1500 mg per hari.
Kedua versi diet DASH ini bertujuan untuk mengurangi jumlah asupan sodium yang biasanya pada makanan sehari-hari (tanpa diet) mencapai 3500 mg per hari bahkan lebih. Padahal Dietary Guidelines of Americans membatasi konsumsi sodium maksimal 2300 mg per hari. 5. Manfaat Lain Diet DASH Diet DASH ternyata juga berguna tidak hanya menunkan tekanan darah namun juga baik untuk pencegahan penyakit osteoporosis,kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes (kencing manis). Dan untuk Anda yang sedang dalam program penurunan berat badan, diet DASH akan membantu Anda untuk dapat langsing dengan cara sehat.
2.9 MAKANAN PEMICU HIPERTENSI 1. JENIS MAKANAN ASLI a. Garam 15
Garam dan sodium merupakan musuh utama kesehatan manusia khususnya jika ingin menjaga tekanan darah. Jika tekanan darah sudah mencapai 120 per 80 mmHg maka harus sudah mewaspadai asupan garam yang dikonsumsi. Bagi sebagai menu sehari-hari dari sarapan, makan siang maupun makan malam. Dan juga perlu secara ketat menjaga asupan garam dari makanan camilan yang dikonsumsi. Disarankan bagi baik yang sudah pra hipertensi atau yang memiliki tekanan darah normal sekalipun, untuk menghindari konsumsi makanan kemasan dan makanan-makanan yang dijual direstoran. Selain itu garam juga membuat kita mudah lapar sehingga konsumsi makanan yang lainnya pun dapat meningkat.
b. Gula
Gula sudah dikenal sebagai penyebab obesitas dan sangat dilarang untuk menjadi makanan penderita diabetes. Gula dalam jumlah tertentu memang dibutuhkan bagi tubuh. namun jika dalam jumlah yang berlebihan, tentu tidak akan menyehatkan lagi bagi tubuh kita. Pada keadaan seorang yang obesitas, biasanya juga ditemukan tekanan darah yang tinggi, sehingga dikatakan gula sangat erat dengan hipertensi atau penyakit darah tinggi. Disarankan untuk membatasi jumlah asupan gula yang dikonsumsi. Cukup maksimal enam sendok teh saja setiap harinya untuk konsumsi gula ini.
c. Daging Merah
Sebagian besar orang menyukai olahan yang terbuat dari daging, bisa dari daging kambing atau daging sapi. Daging merah ini bisa menjadi penyebab tingginya tekanan darah. Mengurangi konsumsi daging merah akan membantu tubuh, untuk mengontrol tekanan darah. 16
Contoh daging merah :
Sapi
Kambing
Domba
d. Kulit Ayam
Kulit ayam yang digoreng garing dengan bumbu atau kulit ayam yang digoreng yang biasa disajikan di restoran menjadi favorit banyak orang. Namun, kulit ayam ternyata mengandung banyak minyak jenuh. Minyak jenuh ini bisa menjadi salah satu penyebab hipertensi. Bahkan seorang
yang
menderita
hipertensi
tidak
diperbolehkan
untuk
mengkonsumsi olahan kulit ayam dalam bentuk apa pun. Lemak jenuh atau lemak trans yang terdapat di dalam kulit ayam juga kebalikan dari makanan rendah kolesterol. Jumlah kolesterol jahat yang tinggi ini, akan membuat tekanan darah menjadi tinggi pula. Keadaan seperti ini juga dapat mengarah pada penyakit jantung koroner.
2. Jenis Makanan Olahan a. Daging atau ayam beku
Membeli daging atau ayam yang sudah berbumbu dan dalam keadaan beku memang sangat praktis. Namun dibalik itu semua ternyata ada banyak bahaya yang mengintai kesehatan anda dan keluarga. Di dalam daging ayam beku olahan yang sudah dikemas contohnya, terdapat sekitar 800 miligram sodium. b. Sayur dan Buah-Buahan Kaleng
Sayur atau buah-buahan memang bisa menjadi sumber nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan sebagai makanan 4 sehat 5 sempurna. Hal ini tidak berlaku pada sayur atau buah yang sudah di dalam kaleng. Bagi
17
orang-orang yang memiliki tingkat kesibukan tinggi buah atau sayur kaleng memang bisa menjadi alternatif yang sangat menguntungkan. Namun, di dalam sayur dan buah kalengan terdapat banyak kandungan bahan pengawet, bumbu dan juga pastinya sodium di dalam bumbu dan bahan pengawet tersebut. c. Mie Instan
Mengkonsumsi mie instan terlalu sering akan berpengaruh buruk pada kesehatan. Penyakit ginjal hingga hipertensi bisa dibentuk dari konsumsi mie instan yang berlebihan. Mie instan dan kuahnya mengandung bahan pengawet yang tidak sedikit, bumbu dan sodium yang akan membuat tekanan darah menjadi naik. Untuk beberapa kali konsumsi, mungkin mie instan tidak akan memberi pengaruh yang terlalu signifikan bagi kesehatan. Jadi, jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan walaupun bisa membuat kenyang dengan cepat, anda juga akan merasa lapar lebih cepat. d. Makanan Chinese
Bagi penyuka makanan Chinese? Mulai sekarang sebaiknya harus mulai mengurangi memakan makanan ini. Saus yang digunakan pada makanan-makanan Chinese disinyalir mengandung banyak sodium. Dikatakan bahwa kecap dan saus teriyaki yang pasti kita jumpai dalam hidangan Chinese, di dalamnya terdapat 1000 miligram sodium dan hanya dari satu sendok makan saja. Jika memang ingin tetap mengkonsumsi makanan Chinese, dapat memesannya dengan saus dipisahkan dari makanan utama. Sehingga bisa mengontrol konsumsi saus ini ke dalam tubuh.
18
e. Jus Kalengan
Kandungan gizi tomat memang sudah tidak perlu diragukan lagi untuk kesehatan. Namun jika sudah dijadikan tomat kemasan dan jus tomat kalengan mengandung banyak sodium. Satu cangkir saus tomat mengandung sodium 680 miligram. Satu porsi spageti dengan tambahan daging dan saus tomat bahkan bisa mengandung sodium sekita 3000 miligram. Hal ini juga berlaku pada produk kalengan lainnya, seperti saus cabai.
f. Pizza
Pizza adalah bentuk makanan junk food yang banyak digemari masyarakat dunia tak terkecuali masyarakat Indonesia. Adonan pizza yang dikombinasikan dengan keju, saus tomat dan daging olahan tentu merupakan suatu hidangan yang akan menggugah selera siapa pun. Namun perlu diwaspadai, campuran dari topping seperti keju yang mengandung banyak lemak jahat, saus tomat atau daging olahan akan berpengaruh pada kesehatan khususnya tekanan darah. Agar anda bisa menikmati pizza yang sehat dan nikmat, anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. gunakan topping keju yang rendah lemak, gunakan juga daging rendah lemak serta perbanyak sayuran di dalamnya. Pizza sehat pun dapat anda nikmati tanpa rasa khawatir akan naiknya tekanan darah anda.
g. Minuman Kemasan
Saat ini menjamur berbagai produk minuman kemasan dengan berbagai macam rasa yang ditawarkan. Tidak jarang produk minumanminuman kemasan ini menggunakan pemanis buatan sebagai penambah rasa. Padahal gula sendiri merupakan bahan makanan yang menyebabkan
19
penyakit diabetes dan darah tinggi. Apalagi jika gula yang digunakan adalah gula buatan. Hindari minuman kemasan seperti minuman ringan, es teh kemasan atau minuman lainnya yang sudah dikemas. Anda bisa tetap meminum minuman tersebut dengan cara membuatnya sendiri dengan mengurangi jumlah gula atau membeli minuman kemasan dengan label less sugar atau sugar free
h. Acar
Garam sering digunakan dalam pengawetan suatu bahan makanan. Garam akan mencegah makanan dari kerusakan dan pembusukan sehingga makanan tersebut bisa tahan dalam waktu yang lama. Bahkan timun yang memiliki manfaat untuk kesehatan bisa jadi menbahayakan jika direndam di dalam garam yang nantinya akan dibuat acar. Semakin lama timun direndam, semakin banyak kandungan sodium pada timun. Jadi timun yang sebelumnya termasuk bahan makanan sehat menjadi tidak lagi sehat setelah menjadi acar.
i. Kopi dan Minuman Bersoda
Kopi memiliki banyak kandungan kafein yang tinggi. Zat kafein ini juga menjadi salah satu penyebab darah tinggi selain sodium maupun gula. Selain kopi, minuman lainnya yang juga mengandung banyak kafein adalah minuman bersoda. Jadi jika penyuka kopi atau minuman bersoda, mulai kurangi kebiasaan ini karena dapat meningkatkan tekanan darah.
j. Alkohol
Menurut Mayo Clinic, minuman beralkohol bak pedang bermata dua. Ini karena, di satu sisi alkohol dalam jumlah yang rendah dapat
20
menurunkan tekanan darah, namun meminum minuman alkohol dengan jumlah yang banyak akan meningkatkan tekanan darah. Konsumsi alkohol juga terbukti meningkatkan berat badan yang menyebabkan obesitas. Obesitas ini menjadi salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi. (Baca : Bahaya Alkohol)
k. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji atau sering kita sebut dengan istilah populernya ‘fast food’ menjadi penyebab utama banyak w arga Amerika menderita kelebihan berat badan. Lemak trans yang biasa digunakan menjadi sumber utama kelebihan berat badan ini. sedangkan seperti kita tahu bahwa obesitas atau kelebihan berat badan akan juga memicu penyakit darah tinggi.
l. Daging Kemasan
Makanan atau daging kemasan yang sudah diolah atau sudah diberi bumbu, diberi penyedap dan lain sebagainya akan mengandung banyak sodium. Sodium ini salah satu faktor penyebab naiknya tekanan darah seseorang. Satu per dua ons daging olahan yang anda konsumsi saat makan siang bisa berisi sekitar 600 mg sodium. Bayangkan jika tubuh mengkonsumsi daging olahan dengan jumlah yang besar, berapa sodium yang akan masuk ke dalam tubuh anda? Contoh :
Kornet
Ikan dalam kaleng
Sosis, dan masih banyak makanan atau daging olahan lainnya
21
2.10 PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN PASIEN HIPERTENSI a. Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi diakui sebagai perawatan penting pada penyakit apapun yang menempatkan klien pada resiko gangguan kebutuhan nutrisi, Standar untuk Komisi Gabungan Akreditasi Organisasi Perawatan Kesehatan (1996) membutuhkan praktisis perawatan kesehatan berkolaborasi dengan klien dan saling mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi rencana perawatan nutrisi. Prinsip-prinsip Nutrisi : memerlukan nutrien sebagai elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh
air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral.
b. Monitoring Dan Pengukuran Status Nutrisi Pedoman diet yang diterbitkan oleh Nutrition Committe of American Heart Association and The Committe on Diet, Nutrotion, and cancer of The National Institution of Health (1991), dengan menggunakan penelitian terbaru merekomendasikandiet yang berusaha mengurangi resiko
22
perkembangan penyakit jantung atau kanker. Adapun isi dari pedoman diet :
Makan makanan bervariasi
Pelihara berat badan yang sehat
Pilih diet rendah lemak
Pilih diet dengan banyak sayuran, buah dan sereal
Gunakan gula secara sedang
Gunakan garam dan sodium secara sedang
Pemeriksaan antropometrik
pengukuran tentang berat badan, ukuran dan proporsi tubuh manusia.
Meliputi tinggi badan, berat badan, tebal lipatan kulit dan lengan
Tujuannya untuk mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi dan ketersediaan energi pada tubuh
Mendeteksi adanya masalah nutrisi dimana hasil pengukurannya dibandingkan dengan standar nilai normal area atau bagian yang diukur
c. Standar Pendokumentasian Pemeriksaan Status Nutrisi d. Analisa diet Peran perawat dalam pengkajian nutrisi adalah mengidentifikasikan masalah-masalah nutrisi, membuat rencana asuhan keperawatan serta perencanaan tentang pendidikan kesehatan bagi pasien khususnya tentang nutrisi. e. Riwayat diet f. Pengkajian aktivitas fisik g. Diagnosa Keperawatan h. Masalah Kesehatan Sehubungan dengan Nutrisi
H ipertensi 23
Faktor-faktor predisposisi seseorang beresiko menderita hipertensi meliputi faktor hereditas, jenis kelamin, umur, obesitas, masukan kalium dan natrium.
Faktor lainnya adalah konsumsi alkohol yang berlebihan, penggunaan kontrasepsi oral dan pengaruh gaya hidup (American Association, 1996).
Ketika melakukan pengkajian, harus didasrkan pada tujuan yang hendak dicapai : -
Berat badan terkontrol
-
Masukan natrium manurun
-
Masukkan bahan-bahan nutrisi esensial dalam makanan seimbang dan tetap terpelihara
-
Meningkatkan aktivitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan klien
-
Mengevaluasi pengaruh obat-obatan antihapertensi dan terapi diuretik
i. Intervensi Keperawatan
1. Meningkatkan nafsu makan
Menghilangkan atau mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
Memberikan makanan yang disenangi, sedikit demi sedikit tapi sering dengan memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontra indikasi
Menata ruang klien senyaman mungkin sehingga meningkatkan nafsu makan klien.
Menurunkan stress psikologi
2. Membantu klien memenuhi kebutuhan nutrisi 3. Pemberian nutrisi enteral dan perenteral
24
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi. Bagi penderita hipertensi isarankan untuk melakukan diet dash yaitu progam pengurangan sodium dan natrium dalam asupan harian bagi penderita hipertensi. Dalam diet DASH, penderita hipertensi harus mengurangi natrium sampai 1.500 miligram per hari (sekitar 2/3 sendok teh garam meja) untuk menurunkan tekanan darah. Bagi penderita hipertensi juga harus menghindari makanan seperti garam, gula, daging merah, kulit ayam, makanan cepat saji, minuman beralkohol, buah dan sayuran kaleng, minuman berkaleng, makanan cepat saji, mie instan, kopi, pizza, jus kalengan, daging atau ayam beku, dan acar.
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah diharapkan pada para pembaca khususnya mahasiswa keperwatan poltekkes kemenkes padang lebih memahami apa itu hipertensi, apa penyebab hipertensi, bagaimana diet dash untuk penderita hipertensi makanan apa saja yang tidak boleh di kosumsi oleh penderita hipertensi dan lebih mengetahui peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien hipertensi Diharapkan pembaca bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari. 25