MAKALAH KELOMPOK INSTRUMENTASI III
“ELEKTROLIT ANALYZER”
Oleh KELOMPOK 3 : HAERUN SAPUTRA LUH JUNI SUPRIANTINI MIEN ASRHA SUHARDIN MUH. RACHMAN HARAMI JAMIL NUR ARAFAH SAPUTRI NUR SELMIATIN NUR HASNI ADAMSYAH PUTRI YANTI SYAM RAHMATIA RIANTI RISDA NUR FITRAH
(P00341017066) (P00341017066) (P00341017075) (P00341017075) (P00341017076) (P00341017076) (P00341017079) (P00341017079) (P00341017083) (P00341017083) (P00341017084) (P00341017084) (P00341017085) (P00341017085) (P00341017086) (P00341017086) (P00341017087) (P00341017088) (P00341017089) (P00341017089)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN TINGKAT II B 2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat merampungkan penyusunan makalah INSTRUMENTASI III dengan judul "ELEKTROLITE ANALYZER ”.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin di upayakan dan didukung bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam merampungkan makalah ini, terutama kepada ibu Sarimusrifah, SST selaku dosen pengampuh praktikum Instrumentasi III.
Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.
Kendari, 16 Oktober 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3
Tujuan................................................................................................. 2
1.4
Manfaat............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Elektrolite Analyzer ......................................................... 3
2.2
Prinsip Kerja Alat Elektrolite Analyzer ............................................. 5
2.3
Karakteristik Alat Elektrolit Analyzer ............................................... 6
2.4
Cara Penggunaan Alat Elektrolite Analyzer ..................................... 7
2.5
Cara Perawatan Alat Elektrolite Analyzer ......................................... 7
2.6
Cara Kalibrasi Alat Elektrolite Analyzer ........................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan......................................................................................... 9
3.2
Saran ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
ii
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG
Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, karena hampir semua proses metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh elektrolit (Tiezt et al., 1996; Sacher and Pherson, 2004). Elektrolit diperlukan untuk memelihara potensial elektrokimiawi membran sel yang akhirnya dapat mempengaruhi fungsi saraf, otot, serta aktivitas sel seperti sekresi, kontraksi, dan berbagai proses metabolik lain (Sacher and Pherson,2004). Pemeriksaan elektrolit yang sering diminta oleh para klinisi untuk menilai keseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh adalah pemeriksaan Na, K, dan Cl. Kalium merupakan analit kimia yang penting karena kelainannya dapat segera mengancam nyawa, sehingga kesalahan pengukuran dapat menimbulkan konsekuensi serius apabila terapi didasarkan pada hasil yang tidak akurat (Sacher and Pherson, 2004; Wingo,1997). Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin. Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian alat elektrolite analyzer! 2. Jelaskan prinsip kerja alat elektrolite analyzer! 3. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian alat elektrolite analyzer!
1
4. Sebutkan cara penggunaan atau prosedur kerja alat elektrolite analyzer! 5. Sebutkan cara perawatan alat elektrolite analyzer! 6. Sebutkan cara kalibrasi alat elektrolite analyzer!
1.3
TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui apa itu alat elektrolite analyzer. 2. Mengetahui prinsip kerja alat elektrolite analyzer. 3. Mengetahui bagian-bagian serta fungsi dari bagian alat elektrolite analyzer. 4. Mengetahui cara penggunaan atau prosedur kerja alat elektrolite analyzer. 5. Mengetahui cara perawatan alat elektrolite analyzer. 6. Mengetahui cara kalibrasi alat elektrolite analyzer.
1.4
MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga dapat memenuhi tugas Instrumentasi III yang diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
PENGERTIAN ELEKTROLITE ANALYZER
Gambar Easylite Elektrolyt Analyzer.
Electrolyte
analyzer
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
pemeriksaan hematologi klinik, mengetahui kadar hemoglobin, leukosit, trombosit, dan hematokrit pada klien. Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pengujian. Sample yang digunakan adalah dari plasma atau serum darah dan urine pasien. Elektrolyte Analyzer dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil, dll. Elektrolyte Analyzer menggunakan metode ion elektroda selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pemeriksaan. Aparat adalah enam elektroda : natrium, kalium dan klorin, ion kalsium, lithium dan elektroda CST. Masing-masing memiliki elektroda selektife ion film, akan diukur dan sampel tanggapan ion yang sesuai, membrane penukar ion, dan reaksi muatan ionic dan mengubah potensial membrane, dapat mendeteksi cairan, sampel dan potensi membrane antara. Film dikedua sisi nilai dua diuji potensi listrik akan menghasilkan sampel saat ini, elektoda referensi,
3
referensi elektroda cair bentuk “loop” sisi, membrane, elektroda internal yang cair, elektroda internal sisi lain. Internal elektroda cairan dan sampel perbedaaan antara konsentrasi ion akan bekerja pada kedua sisi elektroda film ditegangan
elektrokimia
menciptakan,
melalui tegangan tinggi dari konduktansi dari elektroda
internal
penguat,
untuk
elektroda
menyebabkan
referensi
juga
menyebabkan lokasi penguat. Elektrolyte umunnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu beberapa
gas
dapat
bertindak
sebagai
elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis (misalnya DNA,
polipepyida)
dan
sintesis
(misalnya
sulfonat
polistirena),
polielektrolit disebut yang mengandung dibebankan kelompok fungsional. Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai terkonsentrasi jika memiliki konsentrasi tinggi ion, atau encer jika memiliki konsentrasi rendah. Jika proporsi yang tinggi dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas, elektrolit kuat; jika sebagian besar zat terlarut tidak memisahkan, elektrolit
lemah.
Sifat-sifat
elektrolit
dapat
dieksploitasi
dengan
menggunakan elektrolisis untuk mengekstrak unsure-unsur dan senyawa yang terkandung dalam solusi. Dalam Pengujian Kimia alat Elektrolit analyzer digunakan untuk mengukur konsentrasi kimia. Terutama nilai-nilai yang menunjukkan konsentrasi total, dan beberapa di bawah ini adalah: a. Karbon Dioksida (CO2) b. Karbon Monoksida (CO) c. Nitrogen (N) d. Lipid (Trigliserida, total kolesterol, HDL / LDL)
4
e. TSH (Thyroid) f. T3 bebas / T4 g. Tiroglobulin (Tg) h. PH i. Tekanan parsial oksigen (PO) j. Karbon dioksida tekanan parsial (PCO2)
2.2
PRINSIP KERJA ELEKTROLITE ANALYZER
Pengukuran electrolytes diukur dengan proses yang dikenal sebagai potensiometri. Metode ini mengukur tegangan yang berkembang antara permukaan dalam dan luar elektroda selektif ion. Elektroda (membran) terbuat dari bahan yang selektif permeabel untuk ion yang diukur. Misalnya, natrium elektroda terbuat dari formula kaca khusus yang selektif mengikat ion natrium. Bagian dalam elektroda diisi dengan cairan yang mengandung ion natrium, dan bagian luar membran kaca direndam dalam sampel. Perbedaan potensial berkembang melintasi membran kaca yang tergantung pada perbedaan konsentrasi natrium (aktivitas) di dalam dan di luar membran kaca. Potensi ini diukur dengan membandingkannya dengan potensi elektroda referensi. Karena potensi elektroda referensi tet ap konstan, perbedaan tegangan antara dua elektroda tersebut diberikan untuk konsentrasi natrium dalam sampel. Ion membran selektif dapat dibuat dari bahan selain kaca. Sebagai contoh, valinomisin antibiotik digunakan untuk membuat kalium-mengukur elektroda. Ionofor pembawa netral selektif untuk lithium, kalsium, dan magnesium juga digunakan untuk pengukuran zat ini dalam kedokteran laboratorium. Ion elektroda selektif dapat digunakan untuk mengukur darah utuh, serum, atau plasma karena mereka menanggapi aktivitas elektrolit dalam fasa air dari sampel saja. Salah satu aspek penting dari pengukuran elektrolit adalah artefak (hasil yang salah) disebut pseudohyponatremia yang mungkin terjadi saat natrium diukur dengan menggunakan sampel darah diencerkan. Hal ini terjadi ketika plasma mengandung lipid terlalu tinggi atau protein. Padatan ini
5
menggantikan air plasma dari spesimen, sehingga pengukuran rendah natrium yang tidak terjadi dengan sampel murni. Jumlah kalsium dan magnesium biasanya diukur dengan prosedur kolorimetri disebut tes mengikat pewarna. Kalsium dipindahkan dari protein dengan asam encer atau alkali dan bereaksi dengan pewarna (Arsenazo III atau complexone cresolphthalein) untuk membentuk produk berwarna. Ketika
crosolphthalein
complexone
digunakan,
8-hydroxyquinoline
ditambahkan untuk mengikat magnesium yang juga bereaksi dengan pewarna ini. Magnesium umumnya diukur dengan reaksinya dengan pewarna yang disebut calmagite. Sebuah kalsium chelator seperti EGTA ditambahkan untuk mencegah gangguan dari kalsium. Kalsium dan magnesium dapat diukur dengan spektrofotometri serapan atom. Prosedur ini lebih kompleks daripada metode kolorimetri, tetapi juga lebih akurat. Fosfor diukur dengan mereaksikan dengan amonium molibdat pada pH asam. Laju pembentukan amonium fosfomolibdat diukur pada 340 nm dan sebanding dengan konsentrasi fosfor anorganik (mono-dan dihidrogen fosfat) dari sampel. 2.3
KARAKTERISTIK ALAT ELEKTROLITE ANALYZER
Adapun Karakteristik alat Elektrolit analyzer adalah sebagai berikut : 1.
Perawatan diri membuat elektroda gratis.
2.
Modus tidur untuk menghemat reagen.
3.
Kecepatan rapid test: 30 detik / test
4.
Min volume konsumsi sampulle: ≤65 m.
5.
Pack reagen untuk menghindari polusi.
6.
Penyimpanan ≥1000 catatan.
7.
Otomatis satu
titik
dan dua
titik kalibrasi dengan kalibrasi manual tambahan.
6
8.
Fungsi uji diri dengan petunjuk untuk memecahkan masalah.
9.
Layar LCD lebar (240 × 128).
10. Dot matrix atau thermal printer pada permintaan. 11. Keypad numerik untuk operasi nyaman. 12. Acak memilih kombinasi, K, Na, Cl, Ca, pH. 13. Prosedur pembersihan yang efisien tinggi, terbaik untuk sampulles lemak. 14. Kalibrasi otomatis pada alarm. 15. Tinggi, menengah dan rendah nilai QC tersedia untuk menyesuaikan linearitas. 16. RS232 port yang tersedia. 17. Kemiringan dan mencegat disesuaikan untuk memastikan akurasi dan linearitas. 18. Alert pemeliharaan elektroda. 19. Wadah
tertutup untuk
kedua mengkalibrasi dan
limbah, yang
mencegah polusi bio-organik. 20. Autosampuller Volume: 39 sampulles
2.4
CARA PENGGUNAAN ELEKTROLITE ANALYZER
Adapun cara penggunaan alat elektrolite analyzer adalah sebagai berikut : 1. Hidupkan power on yang ada dibelakang alat. 2. Proses inisialisasi alat, alat dalam stand by. 3. Lakukan proses CAL 2’ alat dalam kondisi ready. 4. Insert sampel serum (automatic sampeling) tarik tangkai jarum. 5. Ada suara BIB masukan kembali tangkai jarum. 6. Proses menginstrumen. 7. Finish.
2.5
CARA PERAWATAN ELEKTROLITE ANALYZER
Cara perawatan alat elektrolite analyzer adalah sebagai berikut :
7
1. Hisapkan protein removing laiknya sampel. 2. Lakukan berulang-ulang trouble shooting. a.
Jika Na, Ca, K, Cl, over flow, solusi : bersihkan aspirasi system ( terjadi sumbatan), lakukan penggantian iner solution ion elektroda.
b.
Jika Pipet tidak menghisap (no sampel), solusi : bongkar dan bersihkan system aspirasi (terjadi sumbatan).
c.
Jika Nilai tidak sesuai (nilai tinggi atau nilai rendah), solusi : lakukan kalibrasi ulang dan baca sampel calibration solution.
2.6
CARA KALIBRASI ELEKTROLITE ANALYZER
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya. Adapun kalibrasi alat elektrolite analyzer adalah sebagai berikut : 1. Tekan CAL 1 2. Tekan CAL 2 3. Alat dalam keadaan kondisi ready
8
BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Electrolyte
analyzer
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
pemeriksaan hematologi klinik, mengetahui kadar hemoglobin, leukosit, trombosit, dan hematokrit pada klien. Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pengujian.Sample yang digunakan adalah dari plasma atau serum darah dan urine pasien. Adapun cara pengukuran alat ini adalah dengan menggunakan elektrode selektif ion atau ISE (Ion Selective Electrode). Dimana pada alat ini ada 4 buah elektrode yaitu Na + elektrode K + elektrode, Cl- elektrode dan Referens elektrode. Elektrolit analyzer dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil.
3.2
SARAN
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata
sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Takbir
alam.
2016.
Alat
Elektrolyte
Analyzer .
http://takbir014.blogspot.com/2016/01/alat-elektrolyte-analyzer.html [Online]. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2018.
Yani
karim.
2015.
Elektolite
Analizer
k-lite
(Yani
Ode
Karim).
http://yanialkarim.blogspot.com/2015/10/elektolite-analizer-k-lite-yaniode.html [Online]. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2018.
Pradigda
Kresna
Putra.
2016.
Makalah
Laboratorium
Klinik .
http://belajarelektromedik.blogspot.com/2016/11/makalah-laboratoriumklinik.html [Online]. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2018.
10
11