Nama
: Yuditra Akbar Galih Nugraha
NIM
: 5112413033
Jurusan
: Teknik Sipil
Prodi
: Arsitektur
PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) 2013
I. PENDAHULUAN Gerakan menjaga lingkungan merupakan hal yang akhir-akhir ini banyak digalakkan oleh berbagai organisasi maupun lembaga. Karena dengan semakin meningkatnya polusi, perusakan alam, dan pencemaran lingkungan, maka semakin banyak juga orang-orang yang perduli dengan alam ini. Salah satu bentuk pemeliharaan dan pencegahan polusi yang berlebih adalah dengan membuat bangunan yang ramah lingkungan. Dengan berbagai ilmu yang digunakan maka bias di wujudkan bangunan yang ramah lingkungan, yang ditinjau dari beberapa aspek.
II. PEMBAHASAN Dalam melakukan perancangan atau mendesain suatu bangunan haruslah melalui uji AMDAL, karena dengan dilakukannya uji AMDAL maka akan diketahui seberapa besar pengaruh pembangunan bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar. Hal tersebut dilakukan agar desain yang kita buat bias lebih ramah lingkungan. Jika bangunan yang kita rencanakan pengaruh negatifnya cukup besar, maka hal tersebut akan menyalahi prinsip-prinsip Green Building. Tugas kita adalah mendesain bangunan yang ramah lingkungan, baik dari segi lokasi, bahan/ material yang digunakan, sumber energy yang digunakan, maupun limbah yang dihasilkan. Untuk menjadi Green Building maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
1. Efisiensi Desain Struktur Dalam sebuah bangunan pastinya terdapat struktur yang menopang bangunan tersebut dan segalanya yang terkait dalam bangunan tersebut. Rencana dalam desain maupun pelaksanaan haruslah seefisien mungkin supaya memilikin pengaruh yang sedikit terhadap lingkungan. Dalam mendesain atau merencanakan bangunan haruslah memperhitungkan beberapa poin supaya efisiensi pelaksanaan pembangunan bangunan tidak terjadi pemborosan, sehingga tidak akan menimbulkan eksploitasi alam yang berlebihan. Perencanaan struktur pun harus sangat memperhitungkan efisiensi penggunaan material bangunan, sehingga dalam mendimensi ukuran-ukuran struktur harus seminim mungkin tetapi tetap mengedepankan factor keamanan dan keawetan bangunan, serta harus berdasarkan peraturan dan persyaratan yang sudah terstandar baik Standar Indonesia maupun internasional.
2. Efisiensi Material Berbicara mengenai material, di dalam suatu bangunan pastinya membutuhkan banyak sekali material yang kita ambil dari alam, mulai dari pasir, batu, besi, kayu, dll. Semua material itu kita dapatkan dari alam, sehingga kita harus melakukan efisiensi dalam penggunaannya. Harus sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku. Semua material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi desain yang sudah direncanakan, supaya tidak menimbulkan pemborosan ataupun pengurangan kekuatan struktur.
3. Efisiensi Energi Tentusaja dalam konsep Green Building seharusnya memanfaatkan energy seefisien mungkin. Dalam bangunan biasanya energi yang paling besar digunakan adalah energi listrik. Karena energy listrik digunakan untuk menyalakan lampu sebagai alat penerangan, kemudian digunakan untuk menyalakan AC untuk mendinginkan udara. Penggunaan energy listrik yang berlebih akan mempengaruhi penggunaan sumber daya alam yang lain, karena listrik dari PLN biasanya menggunakan tenaga yang membutuhkan BBM. Sebenarnya listrik, pencahayaan ruang dan udara yang nyaman bisa kita ambil dari alam langsung secara cuma-cuma dan tanpa harus melakukan pembaruan. Untuk listrik kita bias menggunakan panel surya sebagai pembangkit listrik untuk bangunan, walaupun saat ini harga panel surya masih cukup mahal te tapi ide tersebut harus pelan-pelan direalisasikan. Kemudian untuk pencahayaan ruang kita dapat menggunakan cahaya matahari yang sudah diberikan oleh sang pencipta secara cuma-cuma, caranya adalah dengan memasang lubang-lubang jendela untuk masuknya sinar matahari diatur sedemikian rupa agar saat siang hari kita tidak perlu
menyalakan lampu sebagai penerangan. Untuk udara yang nyaman kita bias memanfaatkan udara dari luar bangunan, caranya dengan memperbanyak lubang ventilasi udara agar udara dari luar bias masuk dan keluar secara lancar, hal tersebut akan memperlancar sirkulasi udara yang akan membuat udara didalam ruang tidak panas. Untuk mengatasi masalah udara panas, kita bias melakukan peninggian langitlangit bangunan, supaya sirkulasi udara semakin baik. Dan jangan lupa di sekitar bangunan harus ditanami pohon-pohon atau tanaman supaya dapat menghasilkan oksigen yang menyejukkan rumah.
4. Efisiensi Air Setiap bangunan pasti membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan para penghuninya, tetapi biasanya kita hanya menggunakan air tanpa ada upaya untuk mengembalikan air tersebut kedalam tanah. Jika kita tidak perduli dengan air tanah maka air tanah kita akan habis. Langkah-langkah yang bias ditempuh untuk mengembalikan air yang sudah kita gunakan kedalam tanah lagi adalah dengan membuat lubang-lubang resapan air di sekitar bangunan, sehingga limbar air dari bangunan tersebut bias masuk ke dalam peresapan dan kemudian masuk ke dalam tanah lagi. Bisa juga kita menggunakan teknologi untuk memurnikan air limbah yang dihasilkan oleh bangunan tersebut. Limbah di olah sedemikian rupa sampai bias layak dikonsumsi lagi. Hal tersebut bias mengurangi eksploitasi kita terhadap air tanah yang saat ini cukup besar.
5. Pengolahan Limbah Limbah-limbah yang dihasilkan oleh suatu bangunan cukup banyak, mulai dari limbah padat sampai cair. Untuk limbah rumah tangga seperti daun-daunan, sisa makanan dan plastic bias di daur ulang sesuai dengan peruntukannya. Kemudian untuk limbah kotoran yang seharusnya masuk kedalam septictank bisa di fungsikan sebagai bahan dasar biogas yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari yang tentunya harus melalui proses-proses pengolahan dengan teknologi yang semakin maju. Untuk limbah-limbah cair bisa dilakukan proses pemurnian air sehingga air limbah bisa layak digunakan kembali.
III. PENUTUP Dari uraian di atas dapat disimpulkan dalam setiap bangunan pastinya dimulai dari konsep atau desain yang mengarahkan kita kepada poin-poin penting yang harus kita masukkan dalam proses perencanaan. Dalam konsep Green Building sendiri kita harus memasukkan point efisiensi, mulai dari efisiensi desain, material, energy, air, serta bagaimana pengolahan limbah yang dihasilkan oleh bangunan tersebut. Bangunan yang baik adalah bangunan yang bisa memanfaatkan sumberdaya alam secara efisien, dan tidak menyebabkan pengerusakkan dan eksploitasi alam yang berlebihan tanpa adanya pengembalian kembali sumberdaya alam yang sudah kita pakai.