Tidak bisa download. File dapat dicopy langsung di :
http://karataudesaku.blogspot.co.id/2017/12/makalah-hakikat-bangsa-dan-
negara.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk
hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah
tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat.
Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak
dan agama akan berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu
bangsa.
Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu
juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus
tunduk pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam
masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang
memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsa pada suatu negara.
Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul "Hakekat Bangsa
dan Negara". Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang
hakikat bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakan di atas, bebrapa masalah yang akan di bahas
dalam makalah ini antara lain :
1. Apakah makna dari Manusia, Masyarakat, Bangsa dan Negara ?
2. Bagaimana proses pembentukan bangsa-negara ?
3. Bagaimana proses terbentuknya bangsa ?
4. Bagaimana proses terbentuknya negara ?
5. Apa saja bentuk-bentuk kenegaraan ?
6. Apa sajakah fungsi dan tujuan negara ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna manusia, masyarakat-bangsa, dan negara
1. Manusia
Manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa memiliki kedudukan dan
martabat yang paling tinggi diantar makhluk lain ciptaan-Nya. Manusia
diberikan akal dan pikiran sehingga dalam kondisi tertentu mampu memenuhi
hasrat dan kebutuhan hidupnya. Kemudian, setiap manusia dilahirkan dalam
keadaan merdeka dan mempunyai haik serta martabat yang sama.
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir
dan berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam
pergaulan hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322
SM), salah seorang filsuf yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang
bergaul, bermasyarakat.
a) Manusia Sebagai Mahkluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada ciri khas yang
dimiliki manusia yang membedakan dirinya dengan makhluk lainnya. Hal itu
karena manusia dilahirkan ke dunia ini memiliki sifat yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ciri
manusia yang merupakan kepribadian, yaitu sifat khas yang dimiliki
seseorang, sikap, tempramen, watak (karakter), tipe, dan minat.
Manusia sebagai makhluk individu adalh bebas. Manusia bebas
menentukan apa yang ingin dilakukannya, dipikirkannya, dan dikatakannya.
Namun manusia juga harus bertanggunga jawab terhadap semua yang
diperbuatnya.
b) Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang memiliki
kemampuan, kebutuhan, dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan berhubungan,
serta berorganisasi dengan manusia lain. Aristoteles mengatakan bahwa
manusia sebagai zoon politicon. Dengan kata lain, manusia merupakan homo
socius. Homo artinya manusia, dan socius berarati kawan. Jadi manusia
tidak dapat hidup tanpa orang lain.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan orang lain. Segala
kebutuhan manusia tidak akan tercapai apabila manusia tidak menjalin
kerja sama yang baik dengan manusia lain. Manusia bekerja sama memenuhi
kebutuhan hidup, baik materil maupun spiritual dalam melanjutkan
kehidupannya dan mempertinggi derajat kemanusiaan.
Hubungan kerjasama antarmanusia itu akan membentuk satu kelompok.
Pengelompokan antarmanusia ini didasarkan pada kemampuan berkomunikasi,
mengungkapakan rasa, dan kemampuan bekerja sama. Akibatnya, manusia akan
memiliki nilai solidaritas, nilai berorganisasi, dan nilai kebersamaan.
Pengelompokan manusia tersebut akan membentuk suatu masyarakat.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dan terikat
adanya kepentingan, serta saling memengaruhi. Masyarakat yang terbentuk
lama-kelamaan akan menciptakan suatu bangsa dan negara.
2. Masyarakat – Bangsa
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang
sama. Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang
berbeda – beda tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan Negara.
Pada umumnya ada tiga macam golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a) Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga,
suami-istri (gemeinschaft)
b) Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan,
perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan social,
perkumpulan kesenian, dan olahraga (gezelschaft).
c) Golongan yang berdasarkan hubunugan tujuan / pandangan hidup atau
ideology, partai politik, perkumpulan agama, bangsa, dan Negara.
Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal – hal
berikut.
cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
perasaan senasib sepenanggungan
karakter yang sama
adat istiadat / budaya yang sama
satu kesatan wilayah
teroganisir dalam satu wilayah hukum
3. Negara
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the
state (inggris), I'etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia),
dan der staat (jerman).
Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota,
sedangkan menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri
atau Negara, yaitu tempat tinggal.
Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa
yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang
diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintha dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas
(lembaga legislative, eksekutif, yudikatif) yang merupakan alat untuk
mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah
kesatuan social yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat
supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya,
Negara memliki aparatur Negara dengan wewenangnya
B. Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu
model ortodoks dan model mutakhir.
1. Model Ortodoks.
Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu,
untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh
bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel.
2. Model mutakhir.
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan
sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara
Amerika Serikat pada tahun 1776.
C. Proses Terbentuknya Bangsa
Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson,
dapat ditelaah lebih lanjut mngenai proses dan unsur-unsur pembentuknya.
Menurut pengamatan Ben Anderson, ilmuwan politik dari universitas cornel,
bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang
jelas batsnya dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik
yang dibayangkan? Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap
individunya tidak kenal satu sama lain. Begitupula dengn bangsa yang besar
sekalipun, yang jumlah anggota atau penduduknya hingga ratusan jiwa,
mempunyai batas wilayah yang relatif jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu
bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewenang
kenegaraan atau Negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan
bangsa tersebut.
1. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas
a) Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan
kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat.
b) Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan
ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga
keterkaitannya dapat membentuk bangsa negara.
c) Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan
untuk mewujudkan misi-misi bangsa.
d) Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat
penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan).
e) Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat
mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
f) Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi
sesuai kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi
kebutuhan masyarakat yang lain.
g) Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan
berbagai kepentingan di kalangan masyarakat.
2. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi
a. Negara sebagai Organisasi Kekuasaan
b. Negara sebagai Organisasi Politik
c. Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan
d. Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan
Rakyat
D. Proses Terbentuknya Negara
1. Unsur-unsur Negara
Menurut para ahli Negara, antara lain Oppenheim dan Lauterpacht, tiga
unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut:
a. rakyat atau masyarakat
b. wilayah / daerah, meliputi udara, darat, dan perairan (perairan bukan
merupakan syarat mutlak).
c. Pemerintah yang berdaulat
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur negara tersebut.
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara atau
menjadi penghuni Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting dari Negara.
b. Wilayah
Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena menyangkut
pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seprti hal-hal
berikut :
berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada dildalamnya
berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam
wilayah tersebut bila tidak izin dari Negara itu.
Pembagian Wilayah :
Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut.
- Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau
lembah.
- Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri.
- Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan
, bujur timur / barat.
Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai
yang berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan
batas laut harus berpedoman kepada hukum laut internasional.
Masalah laut menjadi masalh internasional karena ada dua konsepsi
kalautan yang bertentangan, yaitu sebagai berikut.
Udara
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran
pemikiran yang dikelompokkan atas dua bagian, yaitu :
Aliran Udara Bebas
Aliran ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan, yaitu :
- Kebebasan ruang udara tanpa batas.
- Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari
negara kolong.
- Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra
kolong untuk dapat dilaksanakan.
Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah di mana kapal-kapal laut yang
berbendera negara tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat-
pesawat terbang yang sedang mengangkasa di atas lautan bebas di bawah
identitas negara tertentu dan tempat atau gedung perwakilan diplomatik
suatu negara tertentu.
c. Pemerintahan yang Berkedaulatan
Pemerintahan yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :
Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.
Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
Pemerintahan yang Berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara Negara
yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di Negara tesebut.
Pemerintah tersebut memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar.
Kedaulatan ke dalam berarti Negara memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh
rakyatnya . kedaulatan ke luar artinya Negara mampu mempertahankan diri
dari serangan Negara lain.
2. Teori terjadinya Negara.
Beberapa teori terjadinya Negara adalah sebagai berikut :
1) Teori hukum alam.
Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa
pelato dan aristoteles. Menurut teori hokum alam, terjadinya Negara
adalah suatu yang alamiah. Negara terjadi secara alamiah , bersumber
dari manusia sebagai makhluk social yang memiliki kecenderungan
berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
2) Teori ketuhanan.
Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama beasar di dunia
yaitu islam dan Kristen. Menurut teori ketuhanan terjadinya Negara
adalah karena kehendak tuhan, didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu
berasal dari tuhan dan terjadi atas kehendak tuhan. Pemimpin dalam
suatu Negara adalah sebagai wakil tuhan. Teori ini dikemukakan oleh :
Freiderich Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus.
3) Teori perjanjian
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan
kedaulatan tuhan. Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu
menjelaskan dengan baik bagaimana terjadinya Negara.
Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa yaitu : Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rouseau, dan Montesquieu.
E. Bentuk-Bentuk Kenegaraan
Negara Kesatuan (Unitarusme)
Negara kesatuan suatu Negara yang mereka dan berdaulat, hanya ada
satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk negara
kesatuan sebagai berikut
- Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam
negara itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan
daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
- Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu pelimpahan
kesempatan dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya
sendiri (otonomi daerah0 disebut pula daerah swatantra.
Negara Serikat (Federal)
Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan
dari beberapa Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya, suatu negara
yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri kemudian menggabungkan
diri dalam suatu negara serikat sehingga menjadi negara bagian yang
melepaskan sebagian kekuasaannya kepada negara serikat itu.
Bentuk Kenegaraan Lainnya
Bentuk kenegaraan lainnya di dunia di antaranya sebagai berikut :
¬ Negara Dominion
Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan
Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, termasuk menguru politik ke
dalam dan ke luar negeri.
¬ Negara Protektorat
Negara protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan
(to protect = melindungi) negra pelindung (suzeren), biasanya soal
hubungan luar negeri dan pertahanan.
¬ Negara Uni
Negara uni adalah dua atau lebih negara yang mesing-masing merdeka
dan berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara yang sama.
¬ Mandat dan Trust
Bentuk negara-negara mandat dan trust diatur dan diawasi oleh Dewan
Perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam Perang Dunia
II, kemudian diatur oleh pemerintah perwalian dengan pengawasan komisi
Mandat PBB disebut negara Mandat. Sedangkan negara-negara yang
pemerintahannya diawasi Dewan Perwakilan PBB disebut negara Trust.
F. Fungsi dan Tujuan Negara.
Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi
Negara bias dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi
kekuasaan yang dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya.
Menurut Montesquieu Negara memiliki 3 fungsi yaitu:
1. Fungsi Legislatif (Membuat undang-undang.)
2. Fungsi Eksekutif (Melaksanakan undang-undang.)
3. Fungsi Yudikatif (Mengawasi agar semua peraturan ditati.)
Ketiga fungsi ini popular dengan sebutan Trias Politika.
Sedangkan menurut Mirriam Budiardjo, fungsi pokok Negara adalah sebagai
berikut.
1) Negara bertidak sebagai stabilisator.
Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
pemberontakan dalami masyarakat.
2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Fungsi ini dijalankan dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.
3) Pertahanan.
Fungsi Negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar
4) Menegakkan keadilan.
Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
Di bawah ini adalah beberapa tujuan Negara menurut para ahli.
1. Roger H. Soltau.
Tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laski.
Tujuan Negara ialah menciptakan keasaan dimana rakyatnya dapat mencapai
terkabulnya keinginan-keinginan secara meksimal.
3. Plato
Tujuan Negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai mekhluk social.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir
dan berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam
pergaulan hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-
322 SM), salah seorang filsuf yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk
yang bergaul, bermasyarakat.
Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki cita-cita
bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan, perasaan senasib
sepenanggungan, karakter yang sama, adat istiadat / budaya yang sama,
satu kesatan wilayah, teroganisir dalam satu wilayah hukum.
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state
(inggris), I'etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der
staat (jerman).
- Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan
menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara,
yaitu tempat tinggal.
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu
model ortodoks dan model mutakhir.
Unsur-unsur negara antara lain rakyat atau masyarakat, wilayah /
daerah, meliputi udara, darat, dan perairan (perairan bukan merupakan
syarat mutlak) dan pemerintah yang berdaulat.
Beberapa teori terjadinya negara adalah Teori hukum alam, Teori
ketuhanan dan Teori perjanjian
Bentuk-Bentuk Kenegaraan antara lain negara Kesatuan (Unitarusme), dan
negara Serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan Lainnya yaitu negara
Dominion, negara Protektorat, negara Uni, Mandat dan Trust.
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan
prinsip-prinsip patriotisme dan nasionalisme.
B. Kritik dan Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini banyak memiliki kekurangan khususnya
kelengkapan materi. Untuk itu penulis mengharapakan kritik dan saran dari
para pembaca agara kelak penulis dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen
Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
Buku MEMBANGUN WAWASAN KEWARGANEGARAAN 1
http://www.google.co.id/search?q=makalah+hakikat+bangasa+dan+negara&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://halil-materipkn.blogspot.com/2012/04/bab-1-hakikat-bangsa-dan-
negara.html
http://www.slideshare.net/azizazea2/tugas-makalah-hakikat-bangsa-dan-negara
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-
sert.html