BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Infeksi merupakan proses invasif invasif oleh organisme dan berproliferasi di dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit (Potter & Perry, 2005). edangkan infeksi kulit merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan karena suatu bakteri!kuman, virus, "amur. 2.#.# Infeksi $akteri (Pioderma) Infeksi bakteri pada kulit bisa primer atau sekunder. Infeksi kulit primer bera%al dari kulit yang sebelumnya tampak normal dan biasanya infeksi ini disebabkan oleh satu maam mikroorganisme. Infeksi kulit sekunder ter"adi akibat kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya atau akibat disrupsi keutuhan kulit karena edera atau pembedahan. Pada kedua keadan ini, beberapa "enis mikroorganisme dapat terlibat, misalnya Staphylococcus aureus atau aureus atau streptokus grup '. Infeksi bakteri primer yang paling sering ter"adi, antara lain #. Impetigo Impetigo bulosa. bulosa. erupakan erupakan infeksi infeksi superfi superfisial sial kulit kulit yang yang disebabkan disebabkan oleh Staphylococcus aureus, ditandai oleh pembentukan bula dari vesikel asalnya. $ula tersebut mengalami ruptur dan meninggalkan lesi yang merah serta basah. 2. *olikuliti *olikulitis. s. erupakan erupakan infeksi infeksi stafilokoku stafilokokuss yang timbul timbul dalam folikel folikel rambut. rambut. +esi bisa bersifat superfisial atau dalam. ering terlihat pada daerah dagu laki0laki yang menukur "anggutnya dan pada tungkai %anita. . Pseudof Pseudofoli olikul kuliti itiss barbae barbae (- shaving bumps”). bumps”). erupakan reaksi inflamasi %a"ah pada lakilaki berambut keriting yang ter"adi akrena pertumbuhan rambut ke dalam yang menusuk kulit dan memiu reaksi iritatif. /. *urunkel *urunkel (bisul). (bisul). erupaka erupakan n inflamasi inflamasi kulit kulit akut yang timbul timbul dalam dalam satu atau atau lebih folikel rambut dan menyebar ke lapisan dermis sekitarnya. +ebih sering ter"adi pada daerah yang mengalami iritasi, seperti posterior leher, leher, aksila atau pantat (gluteus). 5. arbunkel. arbunkel. erupak erupakan an abses abses pada kulit dan "aringan "aringan subkutan subkutan yang menggambarkan perluasaan sebuah furunkel yang telah menginvasi beberapa buah folikel rambut. arbunkel paling sering ditemukan pada daerah yang kulitnya tebal dan tidak elastis. 2.#.2 Infeksi 1irus Infeksi yang paling sering ter"adi adalah erpes 3oster. erpes 3oster merupakan kelainan inflamatorik viral di mana virus penyebabnya menimbulkan erupsi vesikuler yang nyeri di sepan"ang distribusi saraf sensorik dari satu atau lebih ganglion posterior. posterior.
2.#. Infeksi ikotik (*ungus) *ungus ("amur) yang merupakan anggota dunia tanaman yang berukuran keil dan makan dari bahan organik, merupakan penyebab berbagai "enis infeksi kulit yang sering ditemukan, antara lain #. 4inea inea pedi pediss ("am ("amur ur kak kaki! i!athlete’s athlete’s foot ). ). erupakan infeksi "amur yang paling sering ditemukan. Infeksi ini sering men"angkiti para rema"a dan de %asa muda kendati dapat ter"adi pada setiap kelompok usia serta kedua "enis kelamin. 2. 4inea 4inea korporis korporis (penyakit (penyakit "amur "amur badan). en"angki en"angkiti ti bagian bagian muka, leher, leher, batang tubuh dan ekstremitas. Pada bagian yg terinfeksi akan tampak lesi berbentuk inin atau lingkaran yang khas. . 4inea 4inea kapitis kapitis (penyakit (penyakit "amur "amur kulit kulit kepala). kepala). erupakan erupakan infeksi infeksi "amur "amur menular menular yang menyerang batang rambut dan penyebab kerontokan rambut yangs ering ditemukan di antara anakanak. /. 4inea 4inea kruris kruris (penyakit (penyakit "amur "amur lipat paha). paha). erupaka erupakan n infeksi infeksi "amur pada pada lipat paha yang meluas ke paha bagian dalam dan pantat.paling sering ter"adi pada pelari yang berusia muda, orangorang yang gemuk dan yang mengenakan pakaian dalam terlalu ketat. 5. 4inea 4inea unguiun unguiun (onikomikos (onikomikosis). is). erupaka erupakan n infeksi infeksi "amur "amur yang kronis kronis pada kuku kuku "ari kaki atau kuku "ari tangan. $iasanya disertai dengan infeksi "amur yang lama pada kaki.
2.2 Etiologi dan manifestasi
2.2.#
Infeksi $akteri
4erdapat berbagai maam bakteri yang dapat menyebabkan penyakit penyak it pada tubuh manusia.Infeksi bakteri dapat ditularkan ditularkan melalui udara, air, air, tanah, makanan, airan dan "aringan tubuh serta benda mati. $akteri pathogen memiliki kemampuan untuk menularkan, melekat dan menginvasi ke sel inang, toksikasi, serta mampu mengelabuhi sistem imun, beberapa memiliki ge"ala dan beberpa lagi asimptomatik. $eberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi antara lain. #. Infeks Infeksii bakteri bakteri trept treptoko okokus kus $akteri ini dapat menyebabkan beberapa infeksi antara lain #)
elulitis
Infeksi bakteri pada "aringan subkutan yang pada orang orang normal biasanya disebabkan oleh Streptococcus pyrogenes. pyrogenes. 6risepelas adalah istilah yang digunakan untuk selulitis superfisial dimana tepinya berbatas tegas. vPada orang dengan p enurunan imunitas berbagai bakteri mungkin dapat menyebabkan selulitis. Pintu masuk penyebab
selulitis dapat berupa luka leet ringan, ulkus pada tungkai, atau bahkan retakan pada tinea pedis. anifestasi yang ditimbulkan berupa kemerahan, terasa panas, d an bengkak, serta ter"adi pelepuhan pelepuhan dan daerah nekrosis. lien men"adi demam, merasa tidak enak badan, ter"adi kekakuan, bila menyerang orang tua dapat ter"adi penurunan kesadaran.
7ambar #. elulitis umber 8ermatologi 6d. 9 #. Infeksi aemophilus Influen3ae $akteri ini merupakan penyebab penting selulitis superfisial sekunder pada anak yang sering berhubungan dengan otitis media ipsilateral. #. Infeksi bakteri tafilokokus #)
*olikulitis
Infeksi pada bagian superfisial dari folikel rambut oleh Staphylococcus aureus menimbulkan pustula keil dengan dasar yang kemerahanpada tengah tengah folikel. 2)
*urunkulosis (bisul)
Infeksi dalam folikel rambut yang disebabkan oleh S. Aureus. anifestasinya berupa timbul abses yang nyeri pada tempat infeksi dan sesudah beberapa hari ter"adi fluktuasi dan titiktitik yang merupakan pusat pustula. $egitu inti di bag ian tengah nekrosis hanur, lesi akan menghilang seara bertahap. )
arbunkel
Infeksi yang dalam oleh S. Aureus pada sekelompok folikel rambut yang berdekatan. anifestasi a%al yang munul adalah lesi berbentuk kubah yang lunak serta kemerahan, setelah beberapa hari ter"adi supurasi dan nanah keluar dari muara muara folikel. /)
Impetigo
Infeksi superfisial yang menular yang mempunyai dua be ntuk klinis,yaitu nonbulosa dan bolusa. Impetigo disebabkan oleh Streptokokus dan S. Aureus. anifestasinya berupa lesi yang dapat timbul dimana sa"a. P ada impetigo nonbulosa lesi a%al berupa pustula keil, kemudian peah dengan memperluas daerah eksudasi dan
terbentuk krusta yang akan lepas dan meninggalkan daerah kemerahan. edangkan pada impetigo bulosa timbul lepuhan lepuhan besar dan superfisial. etika lepuhan besar tersebut peah akan ter"adi eksudasi dan terbentuk krusta, dan stratum korneum pada bagian tepi lesi akan mengelupas kembali.
7ambar 2. Impetigo umber 8ermatologi 6d. 9 2.2.2
Infeksi 1irus
1irus memiliki asam nukleat, karena hal ini virus harus hidup dalam inangnya. 1irus dapat menyebabkan penyakit apabila mengadakan kontak dengan sel yang rentan, bereplikasi, dan menyebabkan kerusakan sel. $eberapa virus yang dapat menyebabkan penyakit antara lain #. 1irus 1ariella :oster menyebabkan 1ariella :oster (;aar 'ir). anifestasi yang munul antara lain. #)
7e"ala Prodromal
eluhan biasanya dia%ali dengan ge"ala prodromal yang dapat berlangsung selama #/ hari berupa nyeri pada daerah dermatom yang akan timbul lesi.
6rupsi kulit
6rupsi kulit hampir selalu unilateral dan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafi oleh satu ganglion sensorik. 6rupsi dapat ter"adi di seluruh bag ian tubuh, yang tersering di daerah ganglion torakalis. +esi dimulai dengan makula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papulpapul dan dalam %aktu #22/ "am lesi berkembang men"adi vesikel. Pada hari ketiga berubah men"adi pustul yang akan mengering men"adi krusta dalam = #0 hari. rusta dapat bertahan sampai 2 minggu kemudian mengelupas. Pada saat ini biasanya nyeri segmental "uga menghilang.
+esi baru dapat terus munul sampai hari keempat dan kadangkadang sampai hari ketu"uh. 6rupsi kulit yang berat dapat meninggalkan makula hiperpigmentasi dan "aringan parut (pitted sar)
7ambar . 6rupsi ulit umber 8ermatologi 6d. 9 #. Human Papylomavirus (P1) #)
util (Wart )
erupakan neoplasma "inak epidermis. 2)
util biasa (common wart )
Penampakannya seperti ton"olan kembang kol tertama paada telapak tangan. util ini dapat berkemlompok di sekitar kuku. util ini banyak menyerang anakanak dan dapat sembuh seara spontan. )
util telapak kaki (plantar %art)
/)
util datar (plane %art)
util datar 5)
util kelamin (kandilomata akuminata)
7ambar /. util elamin umber 8ermatologi 6d. 9
#. Povirus #)
oluskum ontagiosum
anifestasi yang ditun"ukkan seperti mutiara, papula merah mudah dengan umbilikasi sentral yang berisi sumbat keratin. +esi dapat timbul di seluruh bagian tubuh, namun paling sering ditemukan di kepala,leher, dan badan. +esi dapa "uga disertai dengan reaksi
eksema ringan di sekelilingnya. oluskum kontagiosum dapat sembuh seara spontan pada bayi dan anakanak.
7ambar 5. oluskum ontagiosum umber 8ermatologi 6d. 9
2)
>rf
Penyakit pada domba yang dapat ditularkan pada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh parapovirus. anifestasinya berupa papula yang meradang dan soliter dan dengan epat berkembang men"adi nodul dari "aringan yang bergranulasi yang biasanya timbul pada "ari %alaupun kadang "uga di %a"ah.
#. erpes 1irus ominis () 1 tipe # menyebabkan herpes simpleks primer anifestasinya lesi timbul ringan biasanya tidak diperhatikan. adang dapat timbul gingivostomatitis dengan erosi yang terasa nyeri pada mukosa pipi dan bibir.
2.2.
Infeksi ?amur
?amur yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia antara lain #. 8ermatophyte ?amur ini menyebabkan kelainan yang disebut dengan -infeksi ring%orm@ #)
4inea pedis (atheleAs foot)
anfestasinya berupa rasa gatal pada sela sela "ari kaki yang berskuama terutama pada diantara "ari ketiga dengan keempat dan keempat dengan kelima atau telapak kaki.
7ambar B. 4inea pedis umber 8ermatologi 6d. 9 2)
4inea ruris
+ebih sering menyerang lakilaki. anifestasinya tepi eritematosa yang berskuama yan g meluas men"adi plak sirkuler dengan tepi vesikuler atau bersisik yang menon"ol.
7ambar =. 4inea ruris umber 8ermatologi 6d. 9 )
4inea korporis ("amur badan)
anifestainya seara khas memiliki tepi yang meradang dan bagian tengahnya bersih. Paling sering ditemukan adalah bentuk eritema anulare. /)
4inea unguium
+ebih sering di"umpai pada kuku "ari kaki. $erkaitan dengan infeksi "amurynag lama. uku "ari menebal mudah menggumpal. eluruh kuku dapat dihanurkan. 5)
4inea kapitis
enular pada tangkai rambut sering di"umpai pada anakanak. $erakberak bundar kemerahan dengan pembentukan skuama. Pustule atau pupula keil pada bagian tepi lesi. Cambut men"adi rapuh dan mudah patah pada permukaan kulit kepala. #. ;andida albians ;andida albians hanya akan men"adi patogenik bila terdapat situasi yang memungkinkan untuk ter"adinya multiplikasi. 4ermasuk diantaranya adalah pemakaian steroid sistemik maupun topikal., ter"adinya penurunan imunitas karena sebab apapun. 'dapun penyakit yang disebabkan oleh "amur andida albians antara lain #)
andidiasis mukosa pipi
$erupa plak tebal seperti kepala susu,ber%arna putih, dan melekat pada mukosa pipi. 2)
eilitis angular
Peradangan yang terdapat pada sudut mulut. )
Paranikia kronis
Penebalan dan peradangan kronis pada lipatan kuku proDimal disertai dengan hilangnya kutikula
7ambar 9. Paranikia ronis umber 8ermatologi 6d. 9 /)
$alanitis ! vulvovaginitis
4erdapat berakberak keil ber%arna putih atau daerah yang mengalami erosi pada kulit u"ung penis atau glans penis pada orang yang tidak disunat. 5)
Intertrigo
4erdapat pustula pustula satelit berbentuk seperti krim pada bagian tepi daerah yang terkena. Pustula ini mudah peah meninggalkan suatu kolaret skuama. Penampakan khasnya yakni bagian tepi intertrigo seperti kerang.
2.3 Patofisiologi
2..# Patofisiologi Infeksi $akteri Infeksi bakteri ter"adi ketika terdapat inokulum bakteri yang "umlahnya menapai #00.000 organisme per ml eksudat, atau per gram "aringan, atau per mm2 daerah permukaan. Itu kemudian ditun"ang dengan lingkungan yang rentan terhadap bakteri seperti air, elektrolit, karbohidrat, hasil penernaan protein, dan darah. ilangnya resistensi pe"amu terhadap infeksi (sa%ar fisik yang terganggu, respon biokimia%i!humoral yang menurun, respon selular yang menurun). $akteri menimbulkan beberapa efek sakitnya dengan melepaskan senya%a berikut #. 6n3im emolisin, treptokinase, ialuronidase 2. 6ksotoksin 4etanus, 8ifteri yang dilepaskan bakteri intak gram positif . 6ndotoksin +ipopolisakaridase (+P) dilepaskan dari dinding sel saat kematian bakteri etelah kulit terpapar bakteri, timbul respon inflamasi seperti rubor (kemerahan), tumor (pembengkakan), dolor (nyeri), dan kalor (panas). etelah itu rekasi inflamasinya
menetap, sedangkan infeksinya menghilang. Infeksi kemudian menyebar melalui beberapa ara (#) langsung ke "aringan sekitarE (2) sepan"ang daerah "aringanE () melalui sistem limfatikE dan (/) melalui aliran darah. etelah infeksi menyebar, munul abses. 'bses ini merupakan respon kekebalan tubuh terhadap infeksi yang munul. ?ika dira%at dengan baik, akan munul "aringan granulasi, fibrosis, dan "aringan parut.
2..2 Patofisiologi Infeksi 1irus 'da banyak virus yang dapat menyebabkan infeksi, salah satunya adalah uman Papiloma 1irus (P1). P1 dapat bereplikasi pada selsel epidermis dan menular kepada orang yang tidak memiliki imunitas spesifik terhadap dirinya. eberadaan virus ini menyebabkan munulnya 1eruka vulgaris atau kutil yang kasar pada badan, tungkai, tangan, lengan, genitalia, bahkan membran mukosa mulut (Prie dkk., 2005). emunulan kutil disebabkan oleh replikasi di dalam selsel epidermis dengan menimbulkan penebalan yang tidak teratur pada stratum korneum di daerah yang terinfeksi. Individu yang kehilangan imunitas yang spesifik terhadap virus sangat mudah mengalami infeksi oleh virus tersebut (o%alak dkk, 20##)
2.. Patofisiologi Infeksi ?amur Infeksi "amur dapat dialami orang yang terpa"an pada keadaan apa pun dalam hidupnya. *aktor predisposisi infeksi ini dapat ter"adi tanpa alasan yang "elas. 4etapi seringkali orang terpa"an akibat lingkungan atau perilakunya. ebagai ontoh, seorang atlet dapat terinfeksi "amur yang tumbuh di loker dari keringat dan mandi yang sering. elain itu "uga ter"adi pada orang yang mengalami penurunan fungsi imun, misalnya pasien diabetes, %anita hamil, dan bayi. ereka yang menderita imunodefisiensi berat, termasuk pengidap 'I8, berisiko mengalami infeksi "amur yang kronik dan berat. Pada kenyataannya, infeksi rag3i pada vagina atau mulut seringkali merupakan infeksi oportunistik yang ditemukan pada para pengidap I1. Pasien dengan infeksi "amur kronik harus dievaluasi untuk menari diabetes melitus dan 'I8. Pengobatan dengan antibiotik untuk infeksi bakteri dapat membunuh bakteri vagina normal yang biasanya berada dalam keseimbangan dengan ragi vagina. al ini dapat menimbulkan infeksi ragi pada vagina %anita atau perempuan muda.
2.4 W! "te#lam$i#%
2.& Peme#i'saan Diagnosti'
alhal pokok dalam pemeriksaan integument yang baik adalah #. 2. . /.
+okasi dan!atau dari kelainan yang ada arekteristik dari setiap lesi Pemeriksaan lokasilokasi -sekunder@ 4eknikteknik pemeriksaan -khusus@
#. +ampu Food erupakan sumber sinar ultraviolet yang difilter dengan nikel oksida, digunakan untuk memper"elas tiga gambaran penyakit kulit #. >rganisme tertentu penyebab berakberak "amur (ring%orm) pada kulit kepala memberikan fluoresensi hi"au (berguna untuk menentukan diagnosis a%al dan membantu dalam memantau terapi). 2. >rganisme yang berperan dalam ter"adinya eritrasma memberikan fluoresensi merah terang. . $eberapa kelainan pigmen lebih "elas terlihat, terutama berakberak puat pada sklerosis tuberose, dan tanda afGaulait pada neurofibromatosa. #. erokan!7untingan $ahanbahan dari kulit, rambut, atau kuku dapat langsung diperiksa diba%ah mikroskop dan!atau dikirim untuk kultur. al ini bermanfaat khususnya bila diurigai adanya infeksi "amur, atau menari tungau sabies. edikit kerokan pada epidermis akan mengangkat skuama dari permukaan kulit yang diurigai. kuama tadi ditempatkan pada kaa mikroskop, ditetesi dengan kalium hidroksida (>) #0H dan ditutup dengan kaa penutup. esudah didiamkan beberapa menit guna melarutkan membrane sel epidermis, sediaan siap diperiksa. 4erhadap guntingan kuku bisa "uga dilakukan dengan hal yang sama, tetapi diperlukan larutan > yang lebih pekat dan %aktu yang lebih lama. Pemeriksaan mikroskopis pada rambut bisa "uga memberikan informasi tentang adany a infeksi "amur, abnormalitas struktur batang rambut pada kelainan geneti tertentu, dan "uga bisa bermanfaat untuk menentukan berbagai penyebab ter"adinya kerontokan rambut yang berlebihan.
Preparat dari kerokan!apusan "uga digunakan sebagai alat bantu diagnosti untuk sitodiagnostik pada lepuhanlepuhan yang diurigai disebabkan oleh virus dan pemfigus dengan menggunakan preparat 43ank yang bisa diperiksa langsung di klinik. #. $iopsi ulit $iopsy kulit merupakan teknik pemeriksaan yang sangat penting untuk menetukan diagnosis pada banyak kelainan kulit. adangkadang hali ini sangat diperlukan untuk mendapat kepastian diagnosis klinis sebelum memulai pengobatan. ;ontoh yang baik untuk hal ini adalah kanker, kelainan bulosa dan infeksiinfeksi seperti tuberulosis dan lepra. 'da dua ara yang biasa digunakan untuk memperoleh sampel kulit untuk pemeriksaan laboratorium #. $iopsy insisi!eksisi 4indakan ini membutuhkan sample pemeriksaan yang ukup besar ukurannya dan dapat "uga dipakai untuk mengangkat lesi yang sangat besar. #. Punh biopsy ;ara ini "auh lebih epat, namun hanya memperoleh sampel yang keil dan hanya ook untuk biopsy diagnosti atau mengangkat lesi yang keil. #. 4es temple $ila diurigai ter"adi dermatitis kontak alergi, lakukan tes tempel. Pada pemeriksaan ini alergen yang kemungkinan men"adi penyebab dilarutkan dalam media yang sesuai.
2.( Penatala'sanaan
2.B.# Infeksi $akteri
Jenis Infe'si
Impetigo
Penatala'sanaan
4opikal membersihkan lesi dengan antisepti. $ila lesi basah, lesi dikompres dengan larutan permanganas kalikus #!#0.000. $ila lesi kering, olesi dengan salep yang mengandung mupirosin 2H. 'ntibiotik topikal lain yang dapat dipakai adalah asam fusidat dan gentamisin istemik obat pilihan ialah penisilin 1 per oral. 8apat "uga diberikan irtromisin, amoksisilin, atau sefalosporin.
4opikal sama dengan penatalaksanaan pada impetigo. Impetigo bulosa istemik oral loksasilin 50#00 mg!kg$$!hari dibagi dalam 2/ dosis. 8ikloksasilin 2550 mg!kg$$!hari *loksasilin. 6ktima
4opikal "ika lesi kering, digunakan salep antibiotik. ?ika basah, kompres dengan larutan permanganas kalikus #!#0.000. istemik eritromisin atau sefalosporin atau klindamisin.
*olikulitis
4opikal membersihkan lesi dengan air dan desinfektan. emberikan salep atau krim antiniotika. istemik antibiotik per oral misal ertromisin, klindamisin atau sefaloseforin.
*urunkel dan arbunkel
+esi permulaan yang belum berfluktuasi dan belum bermata dikompres panas dan diberi antibiotik oral (penisilin). ?ika lesi telah matang dan bermata dilakukan insisi dan drainase. 'ntibiotik topikal yang dapat digunakan adalah basitrasin, neomisin, asam fusidat atau muipirosin.
elulitis
4opikal "ika lesi basah, kompres dengan permanganas kalikus. ?ika kering, olesi krim antibiotik. istemik berikan antibiotik per oral
2.B.2 Infeksi 1irus
Nama infe'si
Penatala'sanaan
erpes simpleks 'nalgesi dalam dosis yang kuat dalam masa serangan primer. otrimoksa3ol oral dalam dosis 2D2 tab.!hari. :at pengering antisepti seperti Povidoniodine, larutan garam faali, sebagai obat kompres. 'ntibiotik diberikan bila ada infeksi sekunder. erpes :oster I8 5/0H dalam #00H 8> (dimetilsulfoksid) dipakai seara
topikal. +okal diberi bedak (lasio kalamin) 1arisela
ntuk panasnya dapat diberikan asetosal atau antipiretik lain. 'ntihistamin oral diberikan bila ada gatal. eara topikal diberikan bedak (losio kalamin). Istirahat dan tirah baring.
1eruka
$edah listrik dengan anestesi loal, memakai bahan kaustik seperti larutan perak nitrat 25H, 4;' (trihlor aeti aid) "enuh dan fenol likuefaktum. $edak salpel (ekstirpasi) atau bedah beku (;>2, <2, <2>)
andiloma 'kuminata
Penutupan lesi dengan tingtura podofilin 25H, daerah sekitarnya sebelumnya dilindungi dulu dengan 1aseline untuk menghindari iritasi. Pilihan lain adalah memakai krem 5fluorourasil, bedah listrik, bedah eksisi, atau bedah beku.
2.B. Infeksi ?amur
Nama infe'si
Penatala'sanaan
4inea Pedis (penyakit "amur kakiE 'thleteAs footEkutu air)
*ase akut (vesikuler) dilakukan perendaman bagian yang sakit dengan larutan salin $uro%i atau kalium permanganate. Preparat antifungus topikal (mikona3ol, klotrima3ol) dioleskan pada daerah yang terinfeksi.
4inea orporis (penyakit "amur badan)
Preparat griseofulvin oral diberikan pada kasus infeksi "amur yang luas. etokona3ol dapat diberikan pada kondisi kronis, termasuk pasien yag resisten terhadap griseofulvin.
4inea apitis (penyakit "amur kulit kepala)
8iberikan griseofulvin dan keramas 2 kali!minggu (sampo 6Del, selsun)
4inea ruris (penyakit "amur lipat paha) 4inea nguium
Infeksi ringan preparat topikal seperti klotrima3ol, mikona3ol atau haloprogin selama / minggu. Infeksi berat preparat griseofulvin oral. 7riseofulvin oral selama B bulan# tahun kalau kuku "ari ikut
(>nikomikosis)
terkena. +osion amfoterisin $, mikoni3ol, klotrima3ol, nistatin ("ika disebabkan oleh !an"i"a albicans)
2.) Kom$li'asi
2.=.# Infeksi $akteri Pada kasus folikulitis, furunkel dan karbunkel dapat menyebabkan ter"adinya pembentukan "aringan parut, bakteremia atau selulitis, dan penyebaran kuman yang meluas dapat menyebabkan aat pada katup "antung atau arthritis pada persendian. elulitis sendiri "uga bisa mengarah pada ter"adinya sepsis (selulitis yang tidak diobati) dan "uga penyebaran meluas ke lebih banyak "aringan tubuh. elulitis pada ekstremitas ba%ah lebih besar kemungkinan men"adi tromboflebitis pada pasien lansia. 2.=.2 Infeksi 1irus erpes 3oster tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan orang. $ila timbul komplikasi, halhal berikut dapat ter"adi adalah sebagai berikut #.
2.* P#ognosis
'pabila ditangani dengan ara yang tepat, prognosis infeksi ini biasanya ukup baik. Pasien dengan faktor kesehatan lain yang turut mempengaruhi, seperti diabetes, imunodefisiensi, kerusakan sirkulasi, dan neuropati, mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena infeksi yang berkembang dan meluas. esembuhan dari infeksi "uga sangat dipengaruhi oleh hygiene dari pasien. Prognosis untuk infeksi "amur biasanya baik, infeksi "amur bereaksi baik d engan terapi obat yang tepat dan segera menghilang.
BAB 3 ASU+AN KEPE,AWATAN
3.1 Peng'a-ian
.#.#
'namnesa
#. Identitas! data demografi Identitas yang dika"i meliputi nama, usia, "enis kelamin, peker"aan yang sering terpapar sinar matahari seara langsung, tempat tinggal sebagai gambaran kondisi lingkungan dan keluarga, dan keterangan lain mengenai identitas pasien. eluhan tama
perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita. .#.2 Pemeriksaan *isik Integumen #. Farna Pemeriksaan fisik pada infeksi virus biasanya bersifat lokal, lesi menyebar di seluruh tubuh dimulai suatu vesikula dan akan berkembang lebih banyak di seluruh tubuh. etelah 5 hari kebanyakan lesi mengalami krustasi dan lepas. ;iri khas infeksi virus pada vesikula adalah terdapat bentukan umbilikasi yaitu vesikula di mana bagian tengahnya ekung didalam. Pemeriksaan fisik pada infeksi bakteri, ditemukan karakteristik lesi adalah vesikel yang berkembang men"adi sebuah bula kurang dari # m pada kulit normal, dengan sedikit atau tidak ada kemerahan disekitarnya. '%alnya vesikel berisi airan bening yang men"adi keruh. bula akan peah, pabila bula peah akan meninggalkan "aringan parut di pinggiran. Infeksi "amur lesi pada bagian muka, leher, ekstremitas, lesi berbentuk inin atau lingkaran yang khas dan berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama. #. elembapan elembapan kulit yang dika"i adalah tingkat hidrasi kulit terhadap basah dan minyak. elembapan biasa dipengaruhi oleh usia. emakin tua usia seseorang, kelembapan akan semakin menurun. 'pabila ada infeksi bakteri, virus, dan "amur maka kelembapan akan enderung mengering atau basah disekitar lesi. #. uhu uhu dika"i menggunakan dorsal tangan seara keseluruhan. 8alam keadaan normal permukaan kulit akan terasa hangat seara keseluruhan. 'pabila ada infeksi biasanya akan memyebabkan hipertermi. #. 4urgor 4urgor adalah elastisitas kulit. Pengka"ian fisik bisa dilihat dengan ara menubit kulit, berapa lama kulit dan "aringan diba%ahnya kembali ke bentuk semula. 'ngka normal turgor J detik. #. 4eDture 4eDture bisa dilihat dengan menekankan ibu "ari seara lembut ke daerah kulit.
+esi dilihat dimana lokasinya, distribusi, ukuran, %arna, adanya drainase. #. 6dema 6dema adalah penumpukan airan yang berlebih pada "aringan. Pemeriksaan pitting edema dilakukan pada tibia dan kaki. Kang perlu dika"i dari edema adalah konsistensi, temperature, bentuk, mobilisasi. #. >dor >dor atau bau ditemui apabila ada bakteri pada kulit, infeksi, hygine tidak adekuat. #. uku Inpeksi ketebalan, %aran, bentuk, tekstur Palpasi ;C4 5 detik.
3.2 Diagnosa 'e$e#aatan
#. 2. . /. 5.
3.3
Inte#/ensi dan ,asional
..#
8itandai dengan #. eluhan nyeri pada pasien 2. Perilaku melindungi!distraksi, gelisah, merintih, fous pada diri sendiri, nyeri %a"ah, tegangan otot. . Cespon otonomik. 4u"uan dalam %aktu #D2/ "am nyeri dapat berkurang!hilang atau teradaptasi riteria asil
#. eara sub"ektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. kala nyeri skala 05 2. 8apat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri . Pasien melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol, Pasien tampak rileks, mampu tidur!istirahat dengan tepat.
Inte#/ensi
,asional
0andi#i
;atat lokasi, lamanya intensitas (skala 0#0) dan penyebaran. Perhatikan tanda nonverbal, ontoh peningkatan 48 dan nadi, gelisah, merintih, menggelepar.
embantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kema"uan gerakan kalkulus. 2 sehingga menurunkan sensasi nyeri, sedangkan pengalihan perhatian dapat menurunkan stimulus nyeri
'"arkan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi
Pera%atan kulit dengan baik akan membuat pD nyaman sehingga memperepat penyembuhan dan mengurangi resiko infeksi
Pengetahuan pasien terhadap nyeri dapat membuat pasien lebih patuh
+akukan pera%atan kulit dengan tepat dan baik
pada pengobatan.
embantu mengurangi nyeri, 'nalgesik memblok stimulus rasa nyeri
?elaskan penyebab nyeri
Kolao#asi
$erikan obat analgesik
..2 ipertermia berhubungan dengan proses inflamasi. 8itandai dengan #. uhu lebih tinggi dari =,90; per oral atau 9,90; per retal. 2. ulit hangat. . 4akikardia. 4u"uan dalam %aktu #D2/ "am suhu tubuh dapat normal kembali riteria asil uhu tubuh normal (B= ;)
Individu mempertahankan suhu tubuh.dalam rentan normal
Inte#/ensi
onitor suhu tubuh pasien
'"arkan klien pentingnya mempertahankan asupan airan yang adekuat (L 2000 ml!hari keuali terdapat kontraindikasi penyakit "antung atau gin"al)
Pantau asupan dan haluaran pasien.
olaborasi pemberian analgesik antipiretik Peningkatan suhu tubuh yang
,asional
berkelan"utan pada pasien akan memberikan komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih parah dimana efek dari peningkatan tingakat metabolisme umum dan dehidrasi akibat hipertermi. elain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh, "uga akan meningkatkan pengeluaran panas tubuh melalui sistem perkemihan, maka panas tubuh "uga dapat dikeluarkan melalui urine. ntuk men"aga asupan airan tubuh supaya tidak ter"adi dehidrasi. 8ehidrasi salah satu penetus hipertermi 'nalgesik diperlukan untuk penurunan rasa nyeri dan antipiretik digunakan untuk menurunkan panas tubuh dan memberi rasa nyaman pada pasien.
.. 'nsietas berhubungan dengan proses penyakit. 8itandai dengan #. 2. . /.
Peningkatan frekuensi "antung Insomnia 7elisah etakutan
4u"uan dalam %aktu #D2/ "am ansietas dapat berkurang!hilang atau teradaptasi
riteria asil Pasien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis.
Inte#/ensi
a"i tingkat ansietas ringan, sedang, berat.
,asional
$eri kenyamanan dan ketentraman hati
ntuk menentukan tingkat keparahan ansietas supaya dapat ditentukan penanganan yang tepat upaya pasien lebih tenang karena pendampingan pera%at dan ketika pasien mengetahui tentang proses penyakitnya, pasien akan bisa lebih tenang
#. 8ampingi pasien 2. ?elaskan tentang penyakitnya. . $erbiara dengan perlahan dan tenang. /. ?angan membuat tuntutan. 5. $eri kesempatan klien untuk mengungkapkan rasa emasnya.
../ dermis
erusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan struktur lapisan
8itandai dengan #. 2. . /.
7angguan "aringan epidermis dan dermis. 'danya lesi (primer, skunder) 6ritema Pruritus.
4u"uan dalam %aktu D2/ "am, kulit pasien dapat mengalami penyembuhan riteria asil #. Individu menun"ukkan penyembuhan "aringan progresif 2. $erkurangnya gangguan "aringan epidermis, lesi, eritema, dan pruritis
Inte#/ensi
,asional
a"i kondisi luka klien (area, %arna, bau, kelembaban, turgor).
..5
4ingkatkan asupan protein dan karbohidrat untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif. asase dengan lembut kulit sehat disekitar area yang sakit. +akukan pera%atan intensif terhadap kulit dengan pera%atan dan obat yang sesuai dengan lesi!luka yang dialami klien. en"adi informasi dasar untuk memberikan informasi intervensi pera%atan luka selan"utnya.
ntuk memperlanar sirkulasi
Penanganan dan pemberian obat yang sesuai dengan kondisi kulit pasien dapat memperepat penyembuhan "aringan
8engan asupan nutrisi yang ukup membuat proses penyembuhan semakin epat
7angguan itra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur kulit
8itandai dengan #. Cespon negatif verbal atau nonverbal 2. 4idak melihat bagian tubuh tertentu. . Perubahan dalam keterlibatan sosial 4u"uan dalam %aktu #D2/ pasien dapat menerima keadaan tubuhnya riteria asil Pasien mengungkapkan dan mendemonstrasikan penerimaan penampilan (kerapian, pakaian, postur, pola makan, kehadiran diri). Pasien mengimplementasikan pola penanganan baru
Inte#/ensi
8orong individu untuk mengekspresikan perasaan, khususnya mengenai pikiran, perasaan, pandangan dirinya. 8orong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan, perkembangan, prognosis kesehatan. $eri informasi yang dapat diperaya dan perkuat informasi yang telah diberikan. 'n"urkan orang terdekat untuk memberikan support system terhadap perubahan fisik dan emosional.
,asional
8orong kun"ungan teman sebaya dan orang terdekat. engungkapkan perasaannya membuat pasien merasa lebih nyaman setelah.
embuat pasien dan peraya diri
Informasi dapat membuat pasien lebih lebih tahu tentang permasalahannya
>rang terdekat mempunyai pengaruh lebih dominan ntuk membantu pasien menerima keaadaannya sekarang ketika sudah di masyarakat. ntuk membuat pasien bisa menerima keaadaannya sekarang
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesim$lan
Infeksi kulit tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik namun "uga masalah psikis dan ekonomi sosial seseorang. Infeksi kulit berdasarkan penyebabnya dibagi men"adi infeksi bakteri, infesi virus, dan infeksi "amur. Infeksi bakteri terdiri dariimpetigo, folikulitis, furunkel, dan karbunakel. Infeksi virus ontoh yang paling banyak adalah herpes 3oster. Infeksi "amur terdiri dari yinea kapitis, tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis, dan tinea ungiumngum. Penatalaksanaan infeksi kulit tergantung pada penyebabnya itu sendiri. alhal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan integument adalah +okasi dan!atau dari kelainan yang ada, karekteristik dari setiap lesi, pemeriksaan lokasilokasi -sekunder@ dan teknikteknik pemeriksaan -khusus@. 'dapaun masalah kepera%atan yang dapat munul dari infesi kulit adalah
4.2 Sa#an
8iharapkan dengan adanya makalah ini kita men"adi lebih mngerti tanda dan ge"ala dari infeksi kulit. akalah ini "auh dari kata sempurna, maka kami mengharapkan masukan agar akan lebih baik lagi kedepannya.
DATA, PUSTAKA
$ro%n, Cobin 7raham & 4ony $urns. 2002. #ecture $otes on %ermatology &". '. 6nglish $lak%ell iene +td. arahap, ar%ali. 200#. (lmu Penyakit )ulit . ?akarta ipokrates. ?ennifer P. o%alak, Filliam Felsh, $renna ayer. 200. *uku A+ar Patofisiologi.?akarta Penerbit $uku edokteran 67;. +ynda ?uall ;arpenito dan oyet. 200B. *uku Saku %iagnosis )eperawatan. ?akarta 67; Piere, 7rae, dan