I.
Tujuan Adapun tujuan tujuan dalam makalah makalah ini adalah sebagai sebagai berikut berikut : 1. Mengetah Mengetahui ui cara membuat membuat sediaan sediaan steril steril Infus Natrium Natrium Sitrat Majemu Majemuk k yang baik dan benar. 2. Menge Mengetah tahui ui cara membu membuat at sediaa sediaan n steril steril Infus Natrium Natrium Sitrat Sitrat Majemu Majemuk k secara secara steril dalam skala industri.
II. Teori Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaansteril secara secara tradision tradisional al keadaan keadaan steril steril adalah adalah kondisi kondisi mutlak mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikro organisme hidup.!onsep hidup.!onsep ini menyatakan bah"a steril adalah istilah yang mempunyai konotasi relati#e dan kemungki kemungkinan nan menciptak menciptakan an kondisi kondisi mutlak mutlak bebas bebas dari mikro organisme organisme hanya hanya dapat dapat diduga diduga atas dasar dasar proyeksi proyeksi kinetis angka kematian kematian mikroba.$%ac mikroba.$%achman hman 1&&'( Infus adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi bebas pirogen dan sedapat mungkin mungkin dibuat isotonis terhadap terhadap darah disuntikkan langsung langsung ke dalam #ena #ena dengan dengan #olume #olume relati relatife fe banyak banyak.. !ecua !ecualili dinya dinyatak takan an lain lain infus infus tidak tidak diperbolehkan mengandung bakterisida dan )at dapar. %arutan untuk infus harus jernih dan praktis praktis bebas partikel. partikel. Infus Infus * sediaa sediaan n paren parenter teral al adala adalah h pember pemberian ian injeks injeksii intra intra#en #ena a dalam dalam pemberia pemberian n besar besar dan terhitun terhitung g mulai mulai #olume #olume lebih lebih dari 1++ ml yang diberikan diberikan melalui intra#ena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Sediaan parenteral #olume besar dirancang untuk memberikan asupan cairan $air( kalori $larutan dekstrosa( elektrolit $larutan bersifat garam( atau kombinasi bahan bahan yang telah diuraika diuraikan n dapat dapat terjadi terjadi melalui makanan makanan dan minuman dan dikeluarkan dalam jumlah relatif sama. !etika terjadi gangguan hemostatif maka tubuh harus segera mendapatkan terapi untuk mengembalikan mengembalikan air dan elektrolit. ,airan infus intra#ena dikemas dalam plastik atau gelas steril bebas pirogen serta serta bebas bebas dari dari bahan bahan parti partikul kulat at lain. lain. -leh -leh karen karena a #olum #olumeny enya a yang yang besar besar peng penga" a"et et tida tidak k
pern pernah ah digu diguna naka kan n
dala dalam m
infu infus s
intr intra# a#en ena a
kare karena na untu untuk k
menghind menghindari ari toksisita toksisitas s yang mungkin disebabk disebabkan an oleh penga"e penga"ett itu sendiri. sendiri. ,aira ,airan n infus infus intra intra#en #ena a biasa biasanya nya mengan mengandun dung g )at) )at)at at sepert sepertii asam asam amino amino dekstrosa elektrolit dan #itamin. /eberapa larutan parenteral #olume besar dan larutan steril juga digunakan sebagai obat. $0armakope Indonesia edisi III hal 12 ( Adapun
penggolongan penggolongan
kegunaannya adalah:
sediaan
infus
berdasarkan
komposisi
dan
1. Infu Infus s le lekt ktro roli litt ada cairan fisiologi tubuh manusia mengandung 3+4 air dan terdiri atas cairan intraseluler $di dalam sel( '+4 yang mengandung ionion ! 5 Mg25 sulfat fosfat protein serta senya"a organik asam fosfat seperti A6 heksosa monofosfat dan lainlain. Air pun mengandung cairan ekstraseluler $di luar sel( 2+4 2+4 yang yang kura kurang ng lebi lebih h meng mengan andu dung ng 7 lite literr air air dan dan terb terbag agii atas atas cair cairan an interstisial $di antara kapiler dan sel( 184 dan plasma darah 84 dalam sistem peredaran darah serta mengandung beberapa ion seperti Na 5 klorida dan bikarbonat. 2. Infu Infus s !arb !arboh ohid idra ratt Infus Infus karbo karbohid hidrat rat adalah adalah sedia sediaan an infus infus beris berisii larut larutan an glukos glukosa a atau atau dekst dekstros rosa a yang yang cocok cocok untuk untuk donor donor kalori kalori.. !ita !ita menggu menggunak nakan annya nya untuk untuk memenuhi kebutuhan glikogen otot kerangka hipoglikemia hipoglikemia dan lainlain. 7. Infus lasma lasma 9pand 9pander er atau atau enambah enambah arah %aru arutan tan plasma expander adal adalah ah suat suatu u sedi sediaa aan n laru laruta tan n ster steril il yang yang digunakan untuk menggantikan plasma darah yang hilang akibat perdarahan luka bakar operasi dan lainlain. $%ukas 2++3( '. Infu Infus s mul mulsi si %em %emak ak iinfuskan jika terjadi kesulitan makan per oral untuk memenuhi kebutuhan akan kalori setiap harinya atau membantu fungsi lambung atau usus setelah operasi atau pasien kekurangan gi)i parah. ersyaratan : • • •
6etesan berukuran +1 ; 1+
Syaratsyarat Syaratsyarat sediaan parenteral #olume besar yaitu : • • •
Aman tidak boleh boleh menyebabkan menyebabkan iritasi jaringan jaringan atau efek toksis. toksis. =ernih berarti tidak ada partikel padat. 6idak ber"arna kecuali obatnya memang ber"arna. Sedapat mungkin isohidri p> larutan sama dengan darah dan cairan tubuh
•
•
lain yakni p> ? @'. Sedapat mungkin isotonis artinya mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan darah atau cairan tubuh yang lain. 6ekanan osmosis cairan tubuh sepert sepertii darah darah air mata mata cairan cairan lumba lumball sama sama denga dengan n tekana tekanan n osmosi osmosis s larutan Na,l +& 4.
•
>arus steril suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun nonpatogen baik dalam
•
bentuk #egetatif maupun dalam bentuk tidak #egetatif $spora(. /ebas pirogen karena cairan yang mengandung pirogen
dapat
menimbulkan demam. Menurut ,o 6ui pirogen adalah senya"a kompleks polisakarida dimana mengandung radikal yang ada unsur N . Selama radikal masih terikat selama itu masih dapat menimbulkan demam dan pirogen bersifat termostabil. $Anief. 1&&@(
,ara pemberian obat parenteral :
1. arenteral olume !ecil 2. arenteral olume /esar Bntuk pemberian larutan #olume besar hanya rute intra#ena dan subkutan yang secara normal digunakan. a. Intra#ena !euntungan rute ini adalah : $1( jenisjenis cairan yang disuntikkan lebih banyak dan bahkan bahan tambahan banyak digunakan I daripada melalui S, $2( cairan #olume besar dapat disuntikkan relatif lebih cepat $7( efek sistemik dapat segera dicapai $'( le#el darah dari obat yang terusmenerus disiapkan dan $8( kebangkitan secara langsung untuk membuka #ena untuk pemberian obat rutin dan menggunakan dalam situasi darurat disiapkan. !erugiannya adalah meliputi : $1( gangguan kardio#askuler dan pulmonar dari peningkatan #olume cairan dalam sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat #olume cairan dalam jumlah besar $2( perkembangan potensial trombophlebitis $7( kemungkinan infeksi lokal atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi septik dan $'( pembatasan cairan berair.
b. Subkutan enyuntikan subkutan $hipodermolisis( menyiapkan sebuah alternatif ketika rute intra#ena tidak dapat digunakan. ,airan #olume besar secara relatif dapat digunakan tetapi injeksi harus diberikan secara lambat. ibandingkan dengan rute intra#ena absorpsinya lebih lambat lebih nyeri dan tidak menyenangkan jenis cairan yang digunakan lebih kecil $biasanya dibatasi untuk larutan isotonis( dan lebih terbatas )at tambahannya. elarut yang paling sering digunakan pada pembuatan obat suntik secara besarbesaran adalah air untuk obat suntik $"ater for injection BS(.
Air ini dimurnikan dengan cara penyulingan atau osmosis terbalik $re#erse osmosis( dan memenuhi standar yang sama dengan urified Cater BS dalam hal jumlah )at padat yang ada yaitu tidal lebih dari 1 mg per 1++ m% Cater for Injection BS dan tidak boleh mengandung )at penambah. Calaupun air untuk obat suntik tidak disyaratkan steril tetapi harus bebas pirogen. Air tersebut dimaksudkan untuk pembuatan produk yang disuntikkan yang akan disterilkan sesudah dibuat. Air untuk obat suntik harus disimpan dalam "adah yang tertutup rapat pada temperatur di ba"ah atau di atas kisaran temperatur dimana mikroba dapat tumbuh. Air untuk obat suntik dimaksudkan untuk digunakan dalam "aktu 2' jam sesudah penampungan. 6entunya harus ditampung dalam "adah yang bebas pirogen dan steril. Cadah umumnya dari gelas atau dilapis gelas. Steril Cater for InjectionBS adalah air untuk obat suntik yang telah disterilkan dan dikemas dalam "adah"adah dosis tunggal yang tidak lebih besar dari ukuran 1 liter. Seperti air untuk obat suntik harus bebas pirogen dan tidak boleh mengandung )at antimikroba atau )at tambahan lain. Air ini boleh mengandung sedikit lebih banyak )at pada total daripada air untuk obat suntik karena terjadinya pengikisan )at padat dari lapisan gelas tangki selama proses sterilisasi. Air ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pelarut pemba"a atau pengencer obat suntik yang telah disteril dan dikemas. alam penggunaannya air ditambahkan secara aseptis ke dalam #ial obat untuk membentuk obat suntik yang diinginkan.
!euntungan sediaan infus : • • • • •
-bat memiliki onset $mula kerja( yang cepat fek obat dapat diramalkan dengan pasti /io#abilitas sempurna atau hampir sempurna !erusakan obat dalam tractus gastrointestinalis dapat dihindarkan -bat dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau dalam keadaan koma
!elemahan sediaan infus :
•
Dasa nyeri pada saat disuntik apalagi kalau harus diberikan berulang kali. Memberikan efek psikologis pada penderita yang takut suntik. !ekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki
•
terutama sesudah pemberian intra#ena. -bat hanya dapat diberikan kepada penderita di rumah sakit atau ditempat
• •
praktek dokter oleh pera"at yang kompeten.
•
%ebih mahal dari bentuk sediaan non steril hanya karena ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi $steril bebas pirogen jernih praktis bebas partikel(.
Cadah dan #olume obat parenteral
a. osis tunggal
$single
doses(
merupakan
"adah
kedap
udara
yang
mempertahankan jumlah obat steril dengan tujuan pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan bila dibuka tidak dapat ditutup kembali. Bmumnya "adah mempunyai bentuk ampul ukuran 1 ; 2+ ml dengan sediaan larutan. b. osis ganda $multiple doses( merupakan "adah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya per bagian berturutturut tanpa terjadi perubahan kekuatan kualitas atau kemurnian bagian yang tertinggal. ada umumnya "adah mempunyai bentuk #ial atau flakon berukuran 2 ; 2+ ml bentuk botol atau kolf berukuran 8+ ; 1+++
ml dengan sediaan larutan
suspensi emulsi dan padatan.
Aturan pemakaian dan penggunaan infus : -bat tidak dapat di absorbsi secara oral 6erjadinya absorbsi yang tidak teratur • •
• • • • • •
• •
setelah
penyuntikan
secara
intramuscular -bat menjadi tidak aktif dalam saluran pencernaan erlunya respon yang cepat asien tidak dapat mentoleransi obat atau cairan secara oral Dute pemberian secara intramuskular atau subkutan tidak praktis -bat harus terencerkan secara baik atau diperlukannya cairan pemba"a -bat mempunyai "aktu paruh yang sangat pendek dan harus diinfus secara terusmenerus iperlukan perbaikan ketidak seimbangan cairan dan elektrolit -bat hanya bersifat aktif oleh pemberian secara intra#ena
0ungsi sediaan infus : asar nutrisi kebutuhan kalori untuk pasien di rumah sakit harus disuplai #ia •
•
• •
intra#enous seperti protein dan karbohidrat !eseimbangan elektrolis digunakan pada pasien yang schock diare mual muntah membutuhkan cairan intra#enous engganti cairan tubuh seperti dehidrasi emba"a obat contohnya sebagai antibiotik $Soetopo2++1(
!omponen %arutan Infus : 1. Eat aktif Memenuhi syarat yang tercantum sesuai monografinya masingmasing •
•
dalam 0armakope Indonesia. ada etiket tercantum p.i $pro injection(.
2. Eat pemba"a * )at pelarut Eat pemba"a air Bmumnya digunakan aFua pro injeksi. Selain itu dapat digunakan Na,l •
pro injeksi glukosa pro injeksi dan Na,l compositus pro injeksi. 7. Eat tambahan itambahkan pada pembuatan injeksi dengan maksud : /ahan penambah kelarutan obat
•
Bntuk menaikkan kelarutan obat digunakan : −
− − − − −
•
elarut
organik
yang
dapat
bercampur
dengan
air
seperti
etanol
propilenglikol gliserin Surface acti#e agent $s.a.a( terutama yang nonionik tilendiamin untuk menambah kelarutan teofilin ietilamin untuk menambah kelarbarbital Niasinamid dan Salisilas Natricus menambah kelarutan #it /2 !reatinin niasinamid dan lecitine digunakan untuk menambah kelarutan steroid /uffer * pendapar engaturan p> dilakukan dengan penambahan asam basa dan dapar. enambahan larutan dapar hanya dilakukan untuk larutan obat suntik dengan p> 88 &. ada p> G & jaringan mengalami nekrosis pada p> H 7 jaringan akan mengalami rasa sakit phlebitis dan dapat menghancurkan jaringan. ada p> H 7 atau p> G 11 sebaiknya tidak ditambah larutan dapar karena sulit dinetralisasikan terutama ditujukan untuk injeksi i.m. dan s.c. 0ungsi larutan dapar dalam obat suntik adalah :
− − −
Meningkatkan stabilitas obat misalnya injeksi #itamin , dan injeksi luminal Mengurangi rasa nyeri dan iritasi Meningkatkan akti#itas fisiologis obat Bmumnya digunakan larutan dapar fosfat larutan dapar boraks dan larutan dapar lain yang berkapasitas dapar rendah.
•
Bntuk mendapatkan larutan yang isotonis /ahan pembantu mengatur tonisitas adalah Na,l glukosa sukrosa !N-7 dan NaN-7.
• − − − − − − −
Antioksidan Asam ascorbic +14 />A ++24 />6 ++24 Natrium /isulfit +184 Natrium Metabisulfit +24 6okoferol +84 Eat pengkhelat seperti Na6A ++1++@84 yang akan membentuk kompleks dengan logam berat yang merupakan katalisator oksidasi
•
as inert Seperti nitrogen dan karbondioksida sering digunakan untuk meningkatkan kestabilan produk dengan mencegah reaksi kimia antara oksigen dalam udara dengan obat.
III. Analisa Farmakologi 1. lukosa Indikasi
:
Bntuk
mengatasi
dehidrasi
menambah
kalori
dan
mengembalikan keseimbangan elektrolit. fek 0armakologi : i dalam sel glukosa dioksidasi menjadi karbondioksida dan air dengan menghasilkan energi. =aringan otot dan lemak menyerap glukosa bila diperlukan karena kebutuhan energi dapat pula dicapai dengan jalan oksidasi asam lemak. lukosa yang diserap di otot ditimbun sebagai glikogen atau dirombak menjadi asam laktat yang diba"a oleh darah diangkut
ke
hati
dan
menjadi
bahan
pangkal
untuk
glukoneogenesis. fek samping
: 6romboflebitis $pada p> larutan rendah 78 ; 8( panas iritasi infeksi pada tempat penyuntikan thrombosis atau flebilitas #ena yang meluas dari tempat penyuntikan J ekstra#asasi.
!ontraindikasi
: ayah jantung gangguan ginjal sepsis parah kondisi pra J pasca trauma.
2. Natrium Sitrat Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. /ahan ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi karena tidak tosik. 6etapi dosis yang terlalu tinggi umpamanya pada transfusi darah sampai 1.'++ ml dapat menyebabkan depresi jantung. Indikasi !ontra Indikasi
: Antikoagulan$ mencegah pembekuan darah (. : hipertensi penyakit koroner terapi MA-I $penghambat mono amin oksidase(.
fek Samping
: Mengantuk pusing mulut kering kejang seperti epilepsi $pada dosis tinggi(.
IV. Monografi 1. lukosa (FI edisi III HAL.268) emerian !elarutan
:
>ablur tidak ber"arna serbuk hablur atau serbuk granul putih tidak
:
berbau rasa manis Mudah larut dalam air sangat mudah larut dalam air mendidih agak sukar larut dalam etanol $&84( mendidih sukar larut dalam
!hasiat
:
osis : Sterilisasi : enyimpanan : h :
etanol $&84( . !alorigenikum
yakni
)at
yang
dapat
meningkatkan
atau
menghasilkan energi. sekali 8++ mg sehari 18 g Autoklaf alam "adah tertutup baik terlindung dari cahaya 78 ; 38 $ dalam 2+4 "*# larutan air(.
2. Natrii ,itras (FI edisi III HAL.406) emerian
:
>ablur tidak ber"arna atau serbuk putih.
!elarutan
:
Mudah larut dalam air sangat mudah larut dalam air mendidihdan praktis tidak larut dalam etanol.
!egunaan
:
enyimpanan :
Antikoagulan alam "adah tertutup rapat.
7. AFua ro Injeksi(FI IV hal 112, FI III hal 97) emerian
:
,airan jernih tidak ber"arna dan tidak berbau.
enyimpanan : alam "adah dosis tunggal dari kaca atau plastic tidak lebihbesar dari 1 %.
'. !arbo Adsorbens emerian
:
Serbuk halus bebas dari butiran hitam tidak berbau tidak berasa
!elarutan
:
raktis tidak larut dalam air dan dalam etanol.
!egunaan
:
Adsorbsi pirogen
Stabilitas
:
apat mengadsorbsi air.
enyimpanan :
isimpan dalam "adah tertutup kedap di tempat sejuk dan kering.
8. Acidum ,itricum (FI Edisi IV hal 50) emerian
:
>ablur tidak ber"arna atau serbuk putih tidak berbau rasa sangat asam agak higroskopis merapuh dalam udara kering dan panas
!elarutan
:
%arut dalam kurang dari 1 baigan air dan dalam 18 bagian &84 sukar larut dalam eter .
enyimpanan :
alam "adah tertutup baik
V. Formulasi A. Formula Acuan(Formlarim !asio"al Edisi #e II, 1978 halama" $ 205 ) Natrii Citratis Solutio Compositum Larutan Natrium Sitrat Majemuk Larutan AC 6iap 8++ ml mengandung
:
lucosum
Kg
Natrii citras
128 g
Acidum citricum
278 g
AFua pro injection
ad
8++ ml
enyimpanan
: alam "adah dosis ganda
,atatan
: 1. p> 87 2. 6idak boleh mengandung bakterisida. 7. istrerilkan dengan cara sterilisasi A segera setelah dibuat. '. /ebas pirogen. 8. Bntuk '1+ ml darah digunakan &+ ml larutan. 3. =ika terjadi )arah layang atau endapan tidak boleh digunakan.
!. Formula Terapan
Natrii Citratis Solutio Compositum Larutan Natrium Sitrat Majemuk Larutan AC lucosum Natrii citras Acidum citricum ,arbo adsorbens AFua pro injection
ad
C. "er#itungan Tonisitas 4
,
lukosa
?
250
x 100 =1,6
6,25
, Natrii citras
?
250
x 100 =2,5
1,175
, Acidum citricum
?
lukosa
? +1K
Natrium sitrat
? +71
Asam sitrat
? +1K
250
x 100 =0,47
C ? +& ; $ L , 9 ( C ? +& ; $ 13 9 +1K 5 28 9 +71 5 +'@ 9 +1K(
'g 328 g 11@8 g +1 4 28+ ml
C ? +& ; $ 11'@3 ( C ? +2'@3 gr * 1++ ml $>ipertonis(
=adi tidak perlu penambahan Na,l.
Miligram $%ui&alen (m$%) '.
Asam Sitrat 7>5 5 ,3>8-@7
,3>K-@ 1,175
?
•
250
x 1000= 4700 mg / L
Dumus II 4700 x 189,14
. ,3>8-@
?
. >5
?
192,14
= 4626,62 mgion / L
4700 −4626,62= 73 , 38 mg ion / L
Dumus III
( mgion ) x valensi mF
?
berat atom 4626,62 x 3
@
mF ,3>8-
?
189,14 73 , 38 x 1
mF > 2.
5
?
Natrium Sitrat ,3>8Na7-@ 6,25
? •
250
1
=73 , 38 mEq / L
=73 , 38 mEq / L
7Na5 5 ,3>8-@7
x 1000 =25.000 mg / L
Dumus II 25.000 x 189,1 @
•
=18316,54 mgion / L
. ,3>8-
?
. Na5
? 25.000−18316,54 =6683,46 mg ion / L
Dumus III
258,1
18316,54 x 3 @
mF ,3>8-
?
189,1 6683 , 46 x 1
mF Na
5
?
6otal mF !ation: mF >5 mF Na5 mF ,3>8-@ Anion: mF ,3>8-@
23
=290,58 mEq / L
=290,58 mEq / L
•
? @77K mF*% ? 2&+8K mF*% ? 737&3 mF*%
•
? @77K mF*% 5 2&+8K mF*% ? 737&3 mF*%
.Sterilisasi N
Alat
,ara Sterilisasi
1
/otol infus
-#en 3+ menit
2
/eaker lass
-#en 3+ menit
7
rlenmeyer
-#en 3+ menit
'
elas ukur
Autocla#e 7+ menit
8
,orong gelas
Autocla#e 7+ menit
3
ipet tetes
Autocla#e 7+ menit
@
!ertas saring
Autocla#e 7+ menit
o
K
!ertas perkamen Sendok spatula
0lambeer 2+ detik
1+
inset
0lambeer 2+ detik
11
engaduk kaca
0lambeer 2+ detik
12
elas arloji
0lambeer 2+ detik
17
AFuadest
18
A"al
Autocla#e 7+ menit
&
1'
araf
7+
menit
setelah
!aret pipet
mendidih irebus 7+ menit
tetes 6utup karet
setelah mendidih irebus 7+ menit
botol infus
setelah mendidih
$. Formula Lengkap '. "er#itungan an "enimangan !a#an "er#itungan &olume infus untuk ' otol
araf
Akhir
araf
olume yang dibuat
? 28+ ml 5
[
20 100
x 250
]
? 28+ ml 5 8+ ml ? 7++ ml olume yang diisikan ? 28+ ml 5
[
2 100
x 250
]
? 28+ ml 5 8 ml ? 288 ml
"er#itungan &olume infus untuk * otol olume yang dibuat
? 8++ ml 5
[
20 100
x 500
]
? 8++ml 5 1++ ml ? 3++ ml olume yang diisikan ? 8++ ml 5
[
2 100
x 500
]
? 8++ ml 5 1+ ml ? 81+ ml +ntuk "er#itungan !a#an untuk ' otol , 1,6
1. lucosum
?
100 5
ilebihkan 8 4
?
iambil
?
100
?
x 4,8=0,24 gr
4,8 + 0,24 =5,04 gr 2,5
2. Natrii ,itras
x 300 =4,8 gr
100
x 3 00 =7,5 gr
5
ilebihkan 8 4
?
iambil
?
100
7,5 + 0,375=7,875 gr 0,47
7. Acidum ,itricum
?
x 7,5 =0,375 g r
100
x 300 =1,41 gr
0.1
x 300 =0,3 gr
'. ,arbo Adsorben
?
8. AFua pro injeksi ad
? 7++ ml
100
+ntuk "er#itungan !a#an untuk * otol , 1,6
1.lucosum
?
100 5
x 600 =9,6 gr
x 9,6 =0,48 gr
ilebihkan 8 4
?
100
iambil
?
9,6 + 0,48 =10.08 gr 2,5
2. Natrii ,itras
?
100
x 600 =15 gr
5
ilebihkan 8 4
?
iambil
?
100
15 + 0,75 =15,75 gr 0,47
7. Acidum ,itricum
?
x 15 =0,75 g r
100 0.1
x 600=2,82 gr
x 600 =0,6 gr
'.,arbo Adsorben
?
8. AFua pro injeksi ad
? 3++ ml
100
"enimangan !a#an Nama /ahan 1. 2. 7. '. 8.
lukosa Natrium Sitrat Acidum ,itricum ,arbo Adsorbens AFua pro injection
1 /otol
2 /otol
8.+'+ mg @.K@8 mg 1.'1+ mg 7++ mg ad 7++ ml
1+.+K+ mg 18.@8+ mg 2.K2+ mg 3++ mg ad 3++ ml
*. "roseur -erja a. Sterilkan alat dan bahan dengan cara masingmasing. b. 6imbang bahanbahan yang akan digunakan dengan menggunakan gelas arloji yang telah disterilkan terlebih dahulu. c. %arutkan Natrium sitrat dengan sebagian AFua pro injection di dalam gelas piala. $M1(
d. %arutkan lukosa dengan sebagian AFua pro injection di dalam gelas piala. $M2( e. %arutkan Acidum ,itricum dengan sebagian AFua pro injection di dalam gelas piala. $M7( f. ,ampur ketiga bahan yang telah dilarutkan tersebut. g. 6ambahkan AFua pro injection ad '++ ml. h. ,ek p> sediaan $ 87 (. i. 6imbang +1 4 karbon aktif dan masukkan ke dalam larutan tutup gelas piala dengan kaca arloji dan sisipkan batang pengaduk ke dalam gelas piala. j.
anaskan larutan pada suhu
60−70 ℃
selama 18 menit sambil
se"aktu"aktu diaduk. k. /asahi terlebih dahulu kertas saring dengan air steril bebas pirogen yang di buat dengan cara yang persis sama seperti pembuatan larutan bebas pirogen. l. indahkan corong dan kertas saring tersebut kegelas gelas ukur. m. %arutan )at dalam gelas piala disaring seluruhnya ke dalam gelas ukurtambahkan AFua ro Injeksi ad 3++ ml. n. indahkan larutan sebanyak 288 ml ke dalam botol infus 1 dan botol infus 2. o. 6utup botol infus dengan tutup karet dan ikat dengan simpul champagne yang ketat. p. Sterilkan larutan dalam autoklaf selama 7+ menit. F. asang kap perkamen dan diikat. 6abel Sterilisasi Akhir Nama Sediaan
,ara
Sterilisasi Infus Natrium Sitrat Autocla#e 7+ Majemuk
A"al
araf
Akhir
araf
menit
. $&aluasi #aluasi >asil 1. -rganoleptis 2. !ejernihan 7. p> 1. -rganoleptis !eadaan yang diamati yaitu : 1. Carna 2. /au 7. !elarutan Sediaan dikatakan baik jika "arna bau dan kelarutan tidak berubah. 2. !ejernihan
ial diputarputar secara #ertikal berulangulang di depan suatu latar yang gelap dan sisi lainnya diberi cahaya. engan demikian bahan yang melayang akan berkilauan bila terkena cahaya dan mulamula turun lalu berkumpul di dasar #ial.
7. p> Alat : p> meter rosedur : a( p> meter di kalibrasi dengan larutan dapar standar yang p> nya sama dengan p> yang akan diukur. b( lektrode p> meter dibersihkan dan dikeringkan. c( lektrode dicelupkan dalam sediaan injeksi yang akan diukur p> nya. d( Menekan auto read lalu enter. e( 6unggu angka sampai berhenti lalu catat p>. F. "$M!A/ASAN
0. -$SIM"+LAN
A06AD BS6A!A •
Sumber buku
epartemen !esehatan Depublik Indonesia. 1&@K. Formularium Nasional Edisi II. =akarta: epartemen !esehatan Depublik Indonesia.
Do"e Daymond , aul = Sheskey and Marian . uinn. 2++&. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Excipients Sixth edition. %ondon: h.
irektorat =enderal -M epkes DI. 1&@&. Farmakope Indonesia Edisi III . =akarta: epartemen !esehatan Depublik Indonesia.
Sumber internet http:**formulasisteril.blogspot.co.id*2++K*+8*preformulasiinfus.html http:**ir#anajipamungkas.blogspot.co.id*2+11*+'*infus.html http:**idarotussaadah.blogspot.co.id*2+18*+7*makalahinfus.html •
LAM"I1AN
Tael !atc# S#eet
No.
No. /atch
: 1218'&+&
6anggal embuatan : +' es 2+18
isusun oleh !ode
: !elompok 8
isetujui :
Nama
olume
,itrisan
288 ml
roduk 1
enyimpanan
: ada Suhu 28 o,
!adaluarsa
: esember 2+1K
!omposisi
:
,ara akai
$tiket
/entuk
!emasan
,airan
/otol infus
lucosum
'g
Natrii citras
328 g
Acidum citricum
1.1@8 g
Eat tambahan lain
Fs
: i.# $Intra#ena(
Caktu embuatan
!rosur
-otak