MAKALAH MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini, masalah kependudukan boleh dikatakan masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat, Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun tokoh masyarakat lainnya. Memang pada saat s aat ini sebagian besar orang pada umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengon¬trol kelahiran, tetapi sayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya. melaksanakannya. Dianggap sebagai hal yang tidak penting. Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah kependudukan kependudukan ini adalah masalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya dengan berbagai macam masalah lainnya yang seringkali kita perdebatkan dalam berbagai seminar dan diskusi. Dan sebenarnya berkaitan erat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebenarnya, masalah kependudukan kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik bila saja sejak s ejak dulu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun tokohtokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada. Dulu masih banyak orang yang menentang program KB. Kalau pun sudah ada yang menyetujui¬nya, menyetujui¬nya, umumnya mereka masih enggan melaksanakannya. Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah pun tidak ada kesadaran akan masalah ini. Pada saat itu jumlah penduduk penduduk Indonesia masih berkisar berkisar 100 juta jiwa dan dan seandainya seandainya pada saat itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti sekarang ini. Selain menimbulkan berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin bertambah ini juga menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan. Semakin banyak penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah fungsi menjadi pemukiman penduduk. Dan bila tadi sudah dibahas bagaimana jumlah penduduk yang semakin bertambah ini menyebabkan urbanisasi dan menimbulkan berbagai masalah sosial di kota-kota, maka kali ini kita bisa melihat bagaimana mereka yang tinggal menetap di desa pun menimbulkan masalah lain yang tak kalah seriusnya, yaitu kehancuran hutan yang ada, termasuk juga hutan lindung yang mesti dijaga. Meski demikian, ini bukanlah berarti bahwa perusakan hutan oleh perusahaan raksasa kemudian kita abaikan begitu saja sebab jumlah 20 hingga 40 persen dari ratusan juta hektar bukanlah jumlah yang sedikit. Dan bila dibiarkan, maka lama-lama pun akan bisa menghancurkan seluruh hutan yang ada . Dalam mengatasi masalah ligkungan, mestinya kita menyusun rencana program dan
kegiatan yang kreatif, inovatif dan realistis yang didukung oleh SDM yang trampil dan anggaran yang memadai. Program dan kegiatan yang dapat mengatasi permasalahanpermasalahan lingkungan, diantaranya : Program Konservasi Sumber Daya Alam dengan kegiatan-kegiatan, antara lain : pemeliharaan sungai dan situ, pembuatan sumur resapan dan biopori yang bertujuan untuk mengatasi bahaya banjir dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) bertujuan untuk menanggulangi polusi udara di kota. Program Pengawasan dan Penegakkan Hukum dengan kegiatan-kegiatan, antara lain : pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup, pengawasan terhadap kegiatan industri yang bertujuan untuk pentaatan oleh masyarakat/ industri terhadap ketentuan dan kebijakan bidang lingkungan dan penanganan kasus bagi masyarakat/industri yang merusak dan mencemari lingkungan hidup. Program Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan Hidup dengan kegiatan-kegiatan : pemantauan kualitas lingkungan (air, tanah, udara) yang bertujuan untuk mengetahui status kondisi lingkungan di Kota Tangerang secara terus menerus, peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
BAB 2 PEMBAHASAN A.PERTAMBAHAN PENDUDUK Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umumnya 10 tahun. Indonesia merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Adapun tindakan yang telah dan dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengontrol laju pertumbuhan penduduk adalah: 1. Program keluarga berencana Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi, Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Tujuan umum adanya program kelurga berencana Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang telah ada Peningkatan sumber daya manusia yang telah ada dapat dilakukan dengan pendidikan formal maupun informal, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia menyebabkan tidak meratanya penduduk dalam suatu wilayah. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai program untuk menekan laju pertumbuhan tersebut, namun dampak negatif seperti banyaknya tingkat pengangguran akibat tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dengan jumlah lapangan
kerja, tidak dapat dihindarkan. Karena tidak meratanya jumlah penduduk menyebabkan sumber potensial dalam suatu sektor pendapatan negara juga tidak bekerja maksimal. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih tinggi.
3.
Tingkat penduduk terhadap investasi Investasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai Negara yang memiliki potensi yang besar, dalam hal ini tentunya juga berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya. Indonesia memiliki daya tarik diantaranya dikarenakan memiliki sumber daya manusia yang potensial. Namun sayangnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang belum merata dan belum banyak terdidik. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah kita dalam upaya memajukan perekonomian Negara. Jadi, semakin rendah laju pertumbuhan penduduk suatu negara akan semakin menguntungkan bagi peningkatan kemakmuran negara tersebut. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan efisiensi dibidang lainnya. Banyaknya jumlah penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya yang belum produktif yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah sosial yang cukup rumit.
B. PEMBANGUNAN MEMENGARUHI KEBUDAYAAN Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai budaya.
Menurut Munandar Sulaiman (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perkembangan nilai budaya adalah :
1. Jarak komunikasi antara kelompok etnis
Masih terdapat jarak komunikasi antara kelompok etnis, hal yang sering menimbulkan konflik budaya seseorang yang bergerak dari satu kelompiok etnis ke kelompok etnis yang lain. Contoh migdrasi ke kelompok etnis yang berbeda mungkin menimbulkan pergeseran sistem nilai budaya yang sudah ada di daerah kelompok etnis penduduk asli, misalnya menganggap rendah status etnis pendatang (negatif), tetapi mungkin juga etnis pendatang menjadi penggerak pembangunan di daerah kelompok etnis penduduk asli (positif).
2. Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan yang terus menerus akan dapat merubah sistem nilai ke arah yang positif dan negatif.
· a.
Pergeseran sistem nilai yang mengarah ke perbaikan antara lain : Pola hidup tradisional, dan bertaraf lokal yang berbau mistis, berubah menjadi pola hidup modern bertaraf nasional-internasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan teklnologi.
b.
Pola hidup sederhana yang hanya bergantung pada alam lingkungan, meningkat menjadi pola hidup modern yang mampu menguasai alam lingkungan dengan dukungan prasarana dan sarana serta teknologi.
c.
Pola hidup makmur yang hanya kecukupan sandang, pangan, dan perumahan meningkat menjadi pola hidup makmur dan juga sehat, teratur, bersih dan senang serta aman sesuai dengan standar menurut ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.
Kemampuan kerja yang hanya berbasis kekuatan fisik dan pengalaman, meningkat menjadi kemampuan kerja berbasis keahlian, dan ketrampilan yang didukung teknologi.
· a.
Pergeseran sitem nilai yang mengarah negatif antara lain : Penggusuran hak milik seseorang untuk kepentingan pembangunan tanpa prosedur hukum yang pasti dan tanpa ganti kerugian yang layak, bahkan tanpa ganti kerugian sama sekali.
b.
Mengurangi atau meniadakan arti kemanusiaan seseorang memandang manusia sebagai obyek sasaran yang selalu dikenai penertiban, serta hak asasinya tidak dihargai.
c.
Tindakan sewenang-wenang dan tidak ada kepastian hukum dalam hubungan antara penguasa / pejabat / majikan dengan rakyat bawahan /buruh.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang sudah ada, perubahan kondisi kehidupan manusia, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi yang selain memiliki segi positif, juga memiliki segi negatif.Sebagai dampak negatif teknologi, manusia menjadi resah. Keresahan manusia muncul akibat adanya benturan nilai teknologi modern dengan nilai-nilai tradisional (konvensional). Ilmu pengetahuan dan teklnologi berpihjak pada suatu kerangka budaya.
BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN Masalah yang timbul akibat kependudukan di Indonesia sangat berpengaruh bagi pembangunan. Namun, pemerintah dan masyarakan mesti mengetahui dapak yang akan timbul, dikarenakan angka kelahiran yang sangat besar. Bukan hanya permasalahan yang akan dipengarui oleh angka kelahiran, tapi lingkungan pun akan rusak. Dimana tingkat penganguran akan semakin banyak, angka kemiskinan, dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh padatnya penduduk. Bangsa Indonesia belum berhasil untuk mensejahtrakan penduduknya, karena masih banyaknya masyarakat yang tergolong pada kreteria kurang mampu, miskin, banyak anak, li ngkungan yang kurang memadai.
B.SARAN Saran penulis mari kita sama-sama menyukseskan program pemerintah tentang KB dan peduli akan lingkungan sehingga tercapainya tujuan bangsa yaitu mensejahtrakan rakyat.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Home RPP dan Silabus IPA Solusi Rambut Rontok Peluang Usaha
17 January 2014 Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan
A. Permasalahan Penduduk Indonesia Penduduk adalah sekelompok manusia dalam jumlah besar yang menempati suatu wilayah negara tertentu. Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia saat ini dan masa yang akan datang yaitu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persebaran penduduk antarpulau dan wilayah yang tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan (banyaknya penduduk usia muda), arus urbanisasi yang tinggi. 1. Kuantitas penduduk Indonesia
a. Pengertian kuantitas penduduk Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dapat diketahui bahwa permasalahan Indonesia berkaitan dengan kuantitas penduduk yaitu masalah jumlah dari penduduk i tu sendiri. Dari sensus penduduk yang pernah dilaksanakan BPS, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah hal ini dijelaskan dalam pernyataan di bawah ini yang di dapat dari BPS 1) Tahun 1930, jumlah penduduk Indonesia 60,7 juta jiwa. 2) Tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia 97,1 juta jiwa. 3) Tahun 1971, jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta jiwa. 4) Tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia 146,9 juta jiwa. 5) Tahun 1990, jumlah penduduk Indonesia 178,5 juta jiwa. 6) Tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205,1 juta jiwa. 7) Tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa. b. Ciri-ciri kuantitas penduduk Indonesia 1) Jumlah penduduk Indonesia yang besar. 2) Kepadatan penduduk yang tidak merata. 3) Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. 2. Kualitas penduduk Indonesia a. Pengertian kualitas penduduk Kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Permasalahan Indonesia berkaitan dengan kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. b. Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk Indonesia 1) Masalah pendidikan; Pendidikan merupakan ukuran tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia dari suatu negara. Di Indonesia tingkat pendidikan dari warganya masih tergolong rendah. Faktorfaktor yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia diantaranya: -
Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih kurang.
-
Pendapatan yang minim, sehingga untuk biaya sekolah sulit.
-
Masih banyak sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai.
-
Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang terjangkau masyarakat.
2) Masalah kesehatan; Permasalahan ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok, angka kematian anak maupun ibu melahirkan, ketercukupan gizi, usia harapan hidup. Tingkat kesehatan di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar, jumlah penduduk, kurangnya fasilitas kesehatan, jumlah tenaga medis yang masih kurang. 3) Tingkat kesejahteraan penduduk; Dalam hal ini dapat diketahui dari pendapatan perkapita. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata setiap orang dalam satu tahun. Rumus: Pendapatan per kapita = GNP/P Di mana:
GNP
: Gross National Product (pendapatan nasional bruto)
P
: Penduduk
B. Dampak Dari Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan 1. Dampak dari permasalahan kuantitas penduduk a. Jumlah penduduk Dari sensus penduduk yang telah dilakukan, penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan jumlahnya. Hal ini dapat menimbulkan dampak diantaranya kebutuhan hidup meningkat, persaingan kerja semakin tajam, pengangguran semakin bertambah, kriminalitas semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan di atas, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan, diantaranya mencanangkan program Keluarga Berencana, menetapkan UU perkawinan, membatasi tunjangan anak bagi PNS/ABRI hingga anak kedua. b. Pertumbuhan penduduk Permasalahan yang ditimbulkan dari adanya pertumbuhan penduduk memiliki kesamaan dengan permasalahan yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah penduduk. Usaha penanggulangan dari adanya pertumbuhan penduduk diantaranya meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor KB, mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat, meningkatkan wajib belajar 9 tahun bagi pendidikan dasar. c. Persebaran penduduk Persebaran penduduk yang memusat atau tidak merata dapat berdampak turunnya stabilitas keamanan, lingkungan yang tidak sehat, timbulnya pemukiman kumuh. Sedang usaha untuk menanggulangi permasalahan ini diantaranya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya, meningkatkan sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke daerah-daerah. 2. Dampak dari permasalahan kualitas penduduk a. Masalah pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan akan berdampak pada kemampuan penduduk dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pendidikan yang rendah sulit untuk menerima perubahan zaman. Usaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut meningkatkan wajib belajar 9 tahun, memberi beasiswa untuk siswa yang berprestasi, mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, menambah pengajar yang baik dan berkualitas. b. Masalah kesehatan Tingkat kesehatan yang rendah dapat berdampak rendahnya kualita s sumber daya manusia. Keadaan ini dapat berpengaruh pada pola pikir, kreativitas serta tingkat lama dalam belajar. Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan melaksanakan pro gram kesehatan misalnya Posyandu, melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, mendistribusikan obat-obatan hingga ke pelosok, mengirim tenaga medis hingga ke pelosok, meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. c. Masalah pendapatan perkapita Pendapatan perkapita yang rendah akan berdampak pada sulitnya penerapan pembangunan yang akan dilakukan hingga ke pelosok daerah. Sehingga negara tidak berkembang karena tidak melaksanakan pembangunan dengan baik. Usaha untuk menanggulangi permasalahan ini diantaranya memberi subsidi melalui program sosial, meningkatkan upah buruh, memberi fasilitas yang baik dan lengkap, memberi bantuan modal kepada pengusaha kecil dan menengah dalam rangka menjalankan usahanya. Diposkan oleh Adlan Zaman di 2:56 PM