OTITIS MEDIA ANATOMI FISIOLOGI TELINGA
Teling elingaa merupa merupakan kan bagian bagian pancain pancaindra dra untu untuk k mend menden enga garr dan dan kesei keseimb mban anga gan, n, terletak di sisi kepala. Telinga terdiri dari 3
daer daerah ah,,
yaitu aitu teli teling ngaa
luar luar (aur (auris is
externa), telinga tengah (aurismedia), dan telinga
dalam
(auris
interna).
Telinga luar (auris externa) terdiri dari daun daun teli teling ngaa (auri (auricu cula la), ), lian liang g telin telinga ga (meatus acusticus externus), dan dipisahkan oleh gendang telinga atau membrana tympani. Auricula merupakan tulang rawan elastin yang melekat erat dengan kulit, tanpa disertai lapisan subcutis. Auricula berbentuk seperti cekungan dengan bagian terdalam disebut concha dan pinggiran pinggiran bebasnya bebasnya disebut disebut helix. Pada concha ada lubang lubang masuk liang telinga (meatus acusticus externus). Liang telinga ini berbentuk melengkung ke depan sehingga untuk dapat mengamati gendang telinga, daun telinga perlu ditarik ke belakang (untuk meluruskan liang ini). Liang Liang telinga telinga (pana (panangn ngnya ya sekitar sekitar !"3 cm) mempun mempunya yaii lapisan lapisan epitel epitel dengan dengan bulu bulu halus halus disertai kelenar keringat dan lemak (sebum) yang memproduksi cerumen (wax). #agian luar liang telinga dibuat oleh tulang rawan sehingga bersi$at mobile, sedangkan bagian dalam dibuat oleh tulang tengkorak. %embrana tympani memiliki posisi miring menghadap ke bawah. #entuknya tidak rata, tetap tetapii mirip mirip keru kerucu cutt deng dengan an beru beruku kura ran n diam diamete eterr seki sekitar tar &' nun. nun. ilay ilayah ah teng tengah ahny nyaa dinamakan umbo merupakan kedudukan tulang pendengaran (os maleus). %embrana terdiri atas bagian keras (pars (pars tensa) tensa) yang yang merupak merupakan an bagian bagian terbesa terbesarr dan bagian lunak (pars (pars $laccid $laccida) a) di bagian bagian atas. atas. alam alam kondis kondisii normal normal,, penyina penyinaran ran pada pada membra membrana na ini akan akan menghaislkan pantulan berupa gambaran segitiga di bagian depan bawah dengan bagian atas pada tonolan umbo. *uangan telinga tengah (auris media) terdapat di sebelah dalam membrana tympani yang berukuran sekitar 3"+ mm. indingnya dibatasi dengan gendang telinga (membrana tympani) beserta tulang di sebelah atas dan dibawahnya. e bagian depan rongga ini mempunyai
saluran yang berhubungan dengan kerongkongan (nasophagnx), yaitu melalui tuba auditi-a atau tuba eustachii aluran ini diperlukan untuk menyesuaikan tekanan di dalam ruangan itu dengan bagian tekanan udara luar. Penyesuaian tekanan harus dilakukan melalui gerakan menelan ludah ika seseorang merasa telinganya tidak enak. /rang yang pilek, terutama pada anak"an anak"anak, ak, saluran saluran ini sering sering tersum tersumbat bat sehing sehingga ga pada pada penderi penderita ta sering sering didapat didapat keluha keluhan n telinga terasa penuh. Telinga yang penuh itu ika dibiarkan akan menyebabkan in$eksi dan penyakit otitis media. Akibat telinga yang terin$eksi dan menghasilkan nanah, gendang telinga
akan
pecah
bila
nanah
sudah
terlalu
banyak
terkumpul.
#agian belakang rongga ini berhubungan dengan rongga dalam tulang yang disebut cellulae mastoidea, mastoidea, yaitu rongga rongga berisi udara. 0anah yang banyak banyak pada penderita otitis media dapat mengalir ke sini sehingga ditemukan in$eksi pada tulang yang disebut mastoiditis. inding bagian dalam auris media berbatasan dengan tulang pembatas telinga bagian dalam. Pada tulang ini terlihat ada penonolan akibat keberadaan bangunan untuk penerina rangsang keseimbangan bernama canalis semicircularis. isamping itu, terdapat tempat lekat tulang pendengaran, yaitu tulang sanggurdi (os stapes). i bagian bawahnya terdapat lubang bulat ($oramen rotundum) yang tertutup membrana mucosa yang penting dan ber$ungsi untuk memelihara keseimbangan tekanan di ruang telinga bagian dalam. elain itu, ditemukan uga penonolan akibat rumah siput (cochlea) penerima rangsang pendengaran di telinga bagian dalam. dalam. 1etaran 1etaran suara suara yang yang akan akan diterim diterimaa membran membranaa tympan tympanii diteru diteruskan skan melalui melalui tulang tulang pendengaran di telinga bagian tengah, yaitu os maleus (tukul), incus (landasan), dan stapes (sanggurdi). emudian, tulang ini meneruskan getaran suara pada cairan endolymph dan setelah melewati reseptor pendengaran getaran dinetralkan kembali oleh getaran membran pada $oramen rotundum. *ongga telinga dibagian dalam dibatasi sekelilingnya oleh tulang tengkorak. i dalamnya ada sistem keseimbangan (-estibular) yang terdiri dari 3 buah saluran setengah lingkaran (canalis semicircularis) bersama bagian yang bernama sacculus dan utriculus. isamping itu, ada pula organ pendengaran yang terdiri atas cochlea. 2ochlea ini seperti rumah siput dengan permukaan dalam yang bentuknya spiral. Tuba Tuba auditi-a (tuba eustachit) terdiri atas bagian tulang dan bagian tulang rawan (dua pertiga depan), dengan terdapat penyempitan pada tempat peralihannya. #ayi dan anak kecil, saluran ini pendek (&' mm) dan lurus, untuk orang dewasa panangnya sekitar 3'"' mm dan melengkung. Pada keadaan berbaring, tuba ini pada bayi dan anak kecil posisinya tegak lurus sehingga memudahkan masuknya lendir (dan in$eksi) dari sekitar hidung sampai ke tuba ini. ondisi ini memudahkan teradinya in$eksi rongga telinga tengah pada bayi atau anak kecil (otitis media acuta).
saluran yang berhubungan dengan kerongkongan (nasophagnx), yaitu melalui tuba auditi-a atau tuba eustachii aluran ini diperlukan untuk menyesuaikan tekanan di dalam ruangan itu dengan bagian tekanan udara luar. Penyesuaian tekanan harus dilakukan melalui gerakan menelan ludah ika seseorang merasa telinganya tidak enak. /rang yang pilek, terutama pada anak"an anak"anak, ak, saluran saluran ini sering sering tersum tersumbat bat sehing sehingga ga pada pada penderi penderita ta sering sering didapat didapat keluha keluhan n telinga terasa penuh. Telinga yang penuh itu ika dibiarkan akan menyebabkan in$eksi dan penyakit otitis media. Akibat telinga yang terin$eksi dan menghasilkan nanah, gendang telinga
akan
pecah
bila
nanah
sudah
terlalu
banyak
terkumpul.
#agian belakang rongga ini berhubungan dengan rongga dalam tulang yang disebut cellulae mastoidea, mastoidea, yaitu rongga rongga berisi udara. 0anah yang banyak banyak pada penderita otitis media dapat mengalir ke sini sehingga ditemukan in$eksi pada tulang yang disebut mastoiditis. inding bagian dalam auris media berbatasan dengan tulang pembatas telinga bagian dalam. Pada tulang ini terlihat ada penonolan akibat keberadaan bangunan untuk penerina rangsang keseimbangan bernama canalis semicircularis. isamping itu, terdapat tempat lekat tulang pendengaran, yaitu tulang sanggurdi (os stapes). i bagian bawahnya terdapat lubang bulat ($oramen rotundum) yang tertutup membrana mucosa yang penting dan ber$ungsi untuk memelihara keseimbangan tekanan di ruang telinga bagian dalam. elain itu, ditemukan uga penonolan akibat rumah siput (cochlea) penerima rangsang pendengaran di telinga bagian dalam. dalam. 1etaran 1etaran suara suara yang yang akan akan diterim diterimaa membran membranaa tympan tympanii diteru diteruskan skan melalui melalui tulang tulang pendengaran di telinga bagian tengah, yaitu os maleus (tukul), incus (landasan), dan stapes (sanggurdi). emudian, tulang ini meneruskan getaran suara pada cairan endolymph dan setelah melewati reseptor pendengaran getaran dinetralkan kembali oleh getaran membran pada $oramen rotundum. *ongga telinga dibagian dalam dibatasi sekelilingnya oleh tulang tengkorak. i dalamnya ada sistem keseimbangan (-estibular) yang terdiri dari 3 buah saluran setengah lingkaran (canalis semicircularis) bersama bagian yang bernama sacculus dan utriculus. isamping itu, ada pula organ pendengaran yang terdiri atas cochlea. 2ochlea ini seperti rumah siput dengan permukaan dalam yang bentuknya spiral. Tuba Tuba auditi-a (tuba eustachit) terdiri atas bagian tulang dan bagian tulang rawan (dua pertiga depan), dengan terdapat penyempitan pada tempat peralihannya. #ayi dan anak kecil, saluran ini pendek (&' mm) dan lurus, untuk orang dewasa panangnya sekitar 3'"' mm dan melengkung. Pada keadaan berbaring, tuba ini pada bayi dan anak kecil posisinya tegak lurus sehingga memudahkan masuknya lendir (dan in$eksi) dari sekitar hidung sampai ke tuba ini. ondisi ini memudahkan teradinya in$eksi rongga telinga tengah pada bayi atau anak kecil (otitis media acuta).
A. 45606 45606 /T6T /T6T6 6 %46A %46A /titis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, atrum mastoid dan sel"sel mastoid. #anyak ahili membuat pembagaian dan klasi$ikasi otitis media. ecara mudah, otitis media terbagi atas otitis media superati$ dan otitis media non superati$ ( otititis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media e$usi7/%4). Pembagian tersebut dapat terlihat pada gambar !.
Otitis Media
Otitis Media Akut Otitis Media Sub Akut Otitis Media Kronik
1ambar !. kema Pembagian /titis %edia Resiko rendah, resiko tinggi bentuk akut dan Tipe aman, Totitis ipe bahaya. %asing"masing golongan mempunyai kronik, yaituTipe media supurati$
akut (otitis media akut 8 /%A ) dan otitis media superati$ (/%7/%P).begitu pula otitis media serosa terbagi menadi otitis media serosa akut (baratrauma 8 aerotitis ) dan otitis media media serosa serosa kronik kronik.. elain elain itu terdap terdapat at uga uga otitis otitis media media spesi$i spesi$ik, k, sepert sepertii otitis otitis media media tuberkulosa atau otitis media si$ilitika. /titis media yang lain ialah otitis media adhesi-a.
#. LA LA65 656 6A A66 &. /titis %edia Akut /titis media akut adalah in$eksi akut telinga tengah. Penyebab utama otitis media akut adalah masuknya bakteri patogenik kedalam telinga tengah yang normalnya steril. Paling sering teradi bila teradi dis$ungsi tuba eustachii seperti obstruksi yang diakibatkan oleh in$eksi saluran pernapasan atas, in$lamasi aringan disekitarnya (mis, sinusitis, hipertropi adenoid) atau reaksi alergi (mis,rinitis alergika) bakteria yang umum ditemukan sebagai organisma penyebab adalah terptococcus pneumoniae, 9emophylus in$luen:ae, dan %oraxella catarrhalis. 2ara masuk bakteri pada kebanyakan pasien kemungkinan melalui tuba eustachii akibat kontaminasi sekresi dalam naso$aring. #akteri uga dapat masuk telinga tengah bila
ada per$orasi membrana timpani. 4ksudat purulen biasanya ad dalam telinga tengah dengan mengakibatkan kehilangan pendengaran kondukti$. /titis media akut adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah dan teradi dalam waktu kurang dari 3 minggu (apita selekta kedokteran, &;;;). /tiitis media akut adalah proses in$eksi yang ditentukan oleh adanya cairan di telinga atau gangguan dengar, serta geala penyerta lainnay tergantung berat ringannya penyakit, antara lain < demam, iritabilitas, letargi, anoreksia, -omiting, bulging hingga per$orasi membrana tympani yang dapat diikuti dengan drainase purulen.
!. /titis media kronik /titis media kronik adalah kondisi yang berhubungan dengan patoligi aringan ire-ersibel dan biasanya disebabkan karena episode berulang otitis media akut. /titis media kronis adalah in$eksi menahun pada telinga tengah. ondisi yang berhubungan dengan patologi aringan irre-ersible dan biasanya disebabkan oleh episode berulang otitis media akut yang tak tertangani. /titis media adalah Proses peradangan di telinga tengah dan mastoid yang menetap = &! minggu. ering berhubungan dengan per$orasi menetap membrana timpani. 6n$eksi kronik telinga tengah tak hanya mengakibatkan kerusakan membrana timpani tetapi uga dapat menghancurkan osikulus dan hampir selalu melibatkan mastoid. ebelum penemuan antibiotika, in$eksi mastoid merupakan in$eksi yang mengancam iwa sekarang, penggunaan antibiotika yang biaksana pada otitis media akut telah menyebabkan mastoiditis koalesens akut menadi arang. ebanyakan kasus mastoiditis akut sekarang ditemukan pada pasien tidak mendapatkan perawatan telinga yang memadai dan mengalami in$eksi telinga yang tak ditangani. %astoiditis kronik lebih sering, dan beberapa ahli in$eksi kronik ini dapat mengakibatkan pembentukan kolesteatoma, yang merupakan pertumbuhan kulit kedalam (epitel s>uamosa) dari lapisan luar membrana timpasi ketelinga tengah. ulit dari membrana timpani lateral membentuk kantong luar, yang akan berisi kulit yang telah rusak dah bahan sebaseus. antong dapat melekat ke stuktur telinga tengah dan mastoid. #ila tidak ditangani, kolesteatoma dapat tumbuh terus dan menyebabkan paralisis ner-us $acialis, kehilangan
pendengaran sensorineural dan 7 atau gangguan keseimbangan (akibat erosi telingan dalam) dan abses otak. /% dibagi dapat dibagi menadi ! tipe, yaitu< &. Tipe tubotimpani (tipe benigna7 tipe aman7 tipe mukosa) Tipe ini ditandai adanya per$orasi sentral atau pars tensa dan geala klinik yang ber-ariasi dari luas dan keparahan penyakit. Proses peradangan pada /% posisi ini terbatas pada mukosa saa, biasanya tidak mengenai tulang, umumnya arang menimbulkan komplikasi yang berbahaya dan tidak terdapat kolesteatom. #eberapa $aktor lain yang mempengaruhi keadaan ini terutama patensi tuba eustachius, in$eksi saluran na$as atas, kegagalan pertahanan mukosa terhadap in$eksi pada penderita dengan daya tahan tubuh yang rendah, campuran bakteri aerob dan anaerob, luas dan deraat perubahan mukosa serta migrasi sekunder dari epitel s>uamosa. ekret mukoid berhubungan dengan hiperplasi sel goblet, metaplasi dari mukosa telinga tengah /% tipe benigna berdasarkan akti-itas sekret yang keluar dikenal ! enis,yaitu •
/% akti$ ialah /% dengan sekret yang keluar dari ka-um timpani secara
•
akti$ . /% tenang apabila keadaan ka-um timpani terlihat basah atau kering.
!. Tipe Atikoantral (tipe malignan7 tipe bahaya) Tipe ini ditandai dengan per$orasi tipe marginal atau tipe atik, disertai dengan kolesteatom dan sebagian besar komplikasi yang berbahaya dan $atal timbul pada /% tipe ini. olesteatom adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel (keratin). eskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk sehingga kolesteatom bertambah besar. #anyak teori mengenai patogenesis terbentuknya kolesteatom diantaranya adalah teori in-aginasi, teori migrasi, teori metaplasi, dan teori implantasi. olesteatom merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman (in$eksi), terutama Proteus dan Pseudomonas aeruginosa. 6n$eksi akan memicu proses peradangan lokal dan pelepasan mediator in$lamasi yang dapat menstimulasi sel"sel keratinosit matriks kolesteatom bersi$at hiperproli$erati$, destruksi, dan mampu berangiogenesis. %assa kolesteatom ini dapat menekan dan mendesak organ disekitarnya
sehingga dapat teradi destruksi tulang yang diperhebat oleh pembentukan asam dari proses pembusukan bakteri. Proses nekrosis tulang ini mempermudah timbulnya komplikasi seperti labirinitis, meningitis dan abses otak. olesteatom dapat diklasi$ikasikan atas dua enis< a. olesteatom kongenital. riteria untuk mendiagnosa kolesteatom kongenital menurut erlaki dan 2lemis (&;+?) adalah < &. #erkembang dibelakang membran timpani yang masih utuh. !. Tidak ada riwayat otitis media sebelumnya. 3. Pada mulanya dari aringan embrional dari epitel skuamous atau dari epitel undi$erential yang berubah menadi epitel skuamous selama perkembangan. ongenital kolesteatom lebih sering ditemukan pada telinga tengah atau tulang temporal, umumnya pada apeks petrosa. olesteatom ini dapat menyebabkan parese ner-us $asialis, tuli sara$ berat unilateral, dan gangguan keseimbangan.&,! b. olesteatom akuisital atau didapat •
Primary ac>uired cholesteatoma. olesteatom yang terbentuk tanpa didahului oleh per$orasi membran timpani. olesteatom timbul akibat proses in-aginasi dari membran timpani pars $laksida akibat adanya tekanan negati$ pada telinga tengah karena adanya gangguan tuba (teori in-aginasi). olesteatom yang teradi pada daerah atik atau pars $lasida&,!
•
econdary ac>uired cholesteatoma. Terbentuk setelah per$orasi membran timpani. olesteatom teradi akibat masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir per$orasi membran timpani ke telinga tengah (teori migrasi) atau teradi akibat metaplasi mukosa ka-um timpani karena iritasi in$eksi yang berkangsung lama (teori metaplasi).
•
2. 4T6/L/16 /T6T6 %46A A@T
#eberapa bakteri tersering penyebab otitis media akut adalah bakteri"bakteri saluran perna$asan bagian atas seperti streptokokus, sta$ilokokus dan hemo$ilus in$luen:a.
#eberapa perubahan yang teradi dalam proses teradinya /titis media akut &.
tadium penyumbatan tuba eustachius, tanda yang khas pada stadium ini adalah penarikan membran timpani pada telinga ke arah dalam akibat tekanan negati$ yang ditimbulkan oleh sumbatan
!.
tadium 9iperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di membran timbani atau seluruh membran timpani.
3.
tadium upurasi, bengkak yang hebat pada selaput permukaan telinga tengah dan hancurnya sel"sel di dalam telinga tengah menyebabkan cairan yang kental tertimbun di telinga tengah
.
tadium Per$orasi, pecahnya membrane timpani, dan keluar cairan putih
?.
tadium *esolusi, perlahan"lahan membrane timpani akan menyembuh ika robekan tidak terlalu lebar, tetapi ika robekan lebar, stadium per$orasi dapat menetap dan berubah menadi /titis %edia upurati$ ronik. •
/T6T6 %46A */06
ebagian besar ototis media kronik merupakan kelanutan /%A yang prosesnya sudah beralan lebih dari ! bulan. #eberapa $aktor penyebabnya adalah ter api yang terlambat, terapi tidak adekuat,dya tahan tubuh rendah atau kebersihan buruk. #ila kurang dari ! bulan disebut sub akut. ebagian kecil per$orasi membran timpani teradi akibat trauma telinga tengah. uman penyebab biasanya gram positi$ aerob, sedangkan pada in$eksi yang telah berlangsung lama sering uga terdapat kuman gram negati$ dan anaeron.
. PAT/5L/
4. P4%4*6AA0 P40@0A01 1. /titis media inteksiosa (akut) akan tampak sebagai penonolan gendang telinga yang merah pada pemeriksaan autoskop. 1ambaran tulang dan re$lek cahaya mungkin kabur. 2. /titis media seroti akan tampak sebagai gendang telinnga yang berwarna abu" 3. 4. 5. 6.
abu dan menonol atau cekung kedalam. Pemeriksaan audiologi mungkin memperlihatkan penurunan pendengaran. /toscope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar. Timpanogram untuk mengukur kesesuaian dan kekakuan membrane timpani. ultur dan ui sensiti$itas B dilakukan bila dilakukan timpanosentesis (Aspirasi arum dari telinga tengah melalui membrane timpani).
7. /toskopi pneumatik (pemeriksaan telinga dengan otoskop untuk melihat
gendang telinga yang dilengkapi dengan udara kecil). @ntuk menilai respon 1endang telinga terhadap perubahan tekanan udara. 5. /%PL6A6 /titis media akut • &.Abses subperiosteal !. Abses otak dapat timbul di serebellum di $ossa kranii posterior, atau pada lobus temporal di $ossa kranii media. Abses otak biasanya terbentuk sebagai perluasan langsung in$eksi telinga atau trombo$lebitis. uatu abses epidural biasanya terbentuk mendahului abses otak. erebritis lokal (ense$alitis), menyebabkan timbulnya nekrosis dan li>ue$aksi, dimana pada dindingnya terbentuk $ibrosis dan aringan granulasi. Abses dapat mengala mi ruptur ke daerah -entrikel dan rongga subarachnoid, akibatnya teradi meningitis dan berakhir dengan kematian. Pada umurnnya organisme penyebab abses sangat beragam, diantaranya yaitu dari spesies streptokokus dan stapilokokus, bakteri gram negati$ seperti pseudomonas, proteus dan 4scherichia coli serta bakteri "bakteri anaerob 3. %eningitis dapat teradi disetiap saat dalam peralanan komplikasi in$eksi telinga. alan penyebaran yang biasa teradi yaitu melalui penyebaran langsung, arang melalui trombo$lebitis. Pada waktu kuman menyerang biasanya streptokokkus, pneumokokkus, atau sta$ilokokkus atau kuman yang lebih arang 9. 6n$luen:a, koli$orm, atau piokokus, mengin-asi ruang sub arachnoid, pia"arachnoid bereaksi dengan mengadakan eksudasi cairan serosa yang menyebabkan peningkatan ringan tekanan cairan spinal . /% (/titis %edia upurati$ ronik) (%ansoer, Ari$. apita elekta edokteran. ilid 6) /titis media kronis 1. Membran timpani peca. alah satu kemungkinan komplikasi in$eksi telinga adalah •
pecahnya gendang telinga atau membran timpani. %embran timpani dapat pecah ketika cairan menekannya yang mengurangi aliran darah dan menyebabkan aringannya melemah. Pecahnya membran ini tidak sakit dan banyak orang bahkan merasa lebih baik karena tekanan dilepaskan. @ntungnya, membran timpani biasanya pulih dengan cepat setelah pecah dalam beberapa am atau hari. 2. !en"mp"#an cairan. 2airan yang mengumpul di belakang gendang telinga (e$usi) dapat bertahan selama berminggu"minggu sampai berbulan"bulan setelah rasa sakit dan in$eksi menghilang. 4$usi menyebabkan gangguan pendengaran sementara , namun biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. 4$usi ini perlu dipantau dari waktu
ke waktu, yang mencakup penguian telinga dan pendengaran oleh dokter setiap tiga sampai enam bulan sampai menghilang. ika e$usi tetap ada sampai waktu lama, anak Anda mungkin perlu perawatan. eputusan perawatan didasarkan pada seberapa banyak e$usi memengaruhi pendengaran dan menimbulkan masalah berbicara.
1. P40ATALAAA0 & /titis %edia Akut Terapi bergantung pada stadium penyakitnya. Pengobatan pada stadium awal dituukan untuk mengobati in$eksi saluran napas, dengan pemberian antibiotik, dekongestan lokal atau sistemik, dan antipiretik. a. tadium /klusi Terapi dituukan untuk membuka kembali tuba 4ustachius sehingga tekanan negati$ di telinga tengah hilang. iberikan obat tetes hidung 92l e$edrin ',!? C untuk anak D &! tahun atau 92l e$edrin ',? C dalam larutan $isiologis untuk anak diatas &! tahun dan dewasa. umber in$eksi lokal harus diobati. Antibiotik diberikan bila penyebabnya kuman. b.
tadium Presupurasi
iberikan antibiotik, obat tetes hidung dan analgesik. #ila membran timpani sudah terlihat hiperemis di$us, sebaiknya dilakukan miringotomi. ianurkan pemberian antibiotik golongan penisilin atau eritromisin. ika teradi resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam kla-ulanat atau se$alosporin. @ntuk terapi awal diberikan penisilin intramuskular agar konsentrasinya adekuat di dalam darah sehingga tidak teradi mastoiditis terselubung, gangguan pendengaran sebagai geala sisa dan kekambuhan. Antibiotik diberikan minimal selama E hari. c.
tadium upurasi
elain antibiotik, pasien harus diruuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga geala cepat hilang dan tidak teradi ruptur.
d. tadium Per$orasi Terlihat sekret banyak keluar, kadang secara berdenyut. iberikan obat cuci telinga 9!/! 3C selama 3"? hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu. #iasanya sekret akan hilang dan per$orasi akan menutup sendiri dalam E"&' hari. e. tadium *esolusi %embran timpani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi, dan per$orasi menutup. #ila tidak, antibiotik dapat dilanutkan sampai 3 minggu. #ila tetap, mungkin telah teradi mastoiditis. a. Pemberian Antibiotik &. /%A umumnya adalah penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya. !. ekitar F'C /%A sembuh dalam 3 hari tanpa antibiotik. Penggunaan antibiotik tidak mengurangi komplikasi yang dapat teradi, termasuk berkurangnya pendengaran. 3. /bser-asi dapat dilakukan pada sebagian besar kasus. ika geala tidak membaik dalam F"E! am atau ada perburukan geala, antibiotik diberikan. American Academy o$ Pediatrics (AAP) mengkategorikan /%A yang dapat diobser-asi dan yang harus segera diterapi dengan antibiotik sebagai berikut<
@sia
iagnosis pasti
iagnosis meragukan
D + bln
Antibiotik
Antibiotik
+ bln G ! th
Antibiotik
Antibiotik ika geala berat,
obser-asi
geala ringan
! thn
Antibiotik ika geala berat,
obser-asi
ika
/bser-asi
ika
geala ringan
Hang dimaksud dengan geala ringan adalah nyeri telinga ringan dan demam D3;I2 dalam ! am terakhir. edangkan geala berat adalah nyeri telinga sedang G berat atau demam 3;I2. Pilihan obser-asi selama F"E! am hanya dapat dilakukan pada anak usia enam bulan G dua tahun dengan geala ringan saat pemeriksaan, atau diagnosis meragukan pada anak di atas dua tahun. @ntuk dapat memilih obser-asi, $ollow"up harus dipastikan dapat terlaksana. Analgesia tetap diberikan pada masa obser-asi. #ritish %edical ournal memberikan kriteria yang sedikit berbeda untuk menerapkan obser-asi ini.&' %enurut #%, pilihan obser-asi dapat dilakukan terutama pada anak tanpa geala umum seperti demam dan muntah. ika diputuskan untuk memberikan antibiotik, pilihan pertama untuk sebagian besar anak adalah amoxicillin. •
umber seperti AA5P (American Academy o$ 5amily Physician) menganurkan pemberian ' mg7kg berat badan7hari pada anak dengan risiko rendah dan F' mg7kg berat badan7hari untuk anak dengan risiko tinggi.
•
*isiko tinggi yang dimaksud antara lain adalah usia kurang dari dua tahun, dirawat sehari"hari di daycare, dan ada riwayat pemberian antibiotik dalam tiga bulan terakhir.
•
9/ menganurkan &? mg7kg berat badan7pemberian dengan maksimumnya ?'' mg.
•
AAP menganurkan dosis F'";' mg7kg berat badan7hari.+ osis ini terkait dengan meningkatnya persentase bakteri yang tidak dapat diatasi dengan dosis standar di Amerika erikat. ampai saat ini di 6ndonesia tidak ada data yang mengemukakan hal serupa, sehingga pilihan yang biak adalah menggunakan dosis ' mg7kg7hari.
okumentasi adanya bakteri yang resisten terhadap dosis standar harus didasari hasil kultur dan tes resistensi terhadap antibiotik. •
Antibiotik pada /%A akan menghasilkan perbaikan geala dalam F"E! am.
•
alam ! am pertama teradi stabilisasi, sedang dalam ! am kedua mulai teradi perbaikan. ika pasien tidak membaik dalam F"E! am, kemungkinan ada penyakit lain atau pengobatan yang diberikan tidak memadai. alam kasus seperti ini dipertimbangkan pemberian antibiotik lini kedua. %isalnya<
•
Pada pasien dengan geala berat atau /%A yang kemungkinan disebabkan 9aemophilus in$luen:ae dan %oraxella catarrhalis, antibiotik yang kemudian dipilih adalah amoxicillin"cla-ulanate.+ umber lain menyatakan pemberian amoxicillin"cla-ulanate dilakukan ika geala tidak membaik dalam tuuh hari atau kembali muncul dalam & hari.
•
ika pasien alergi ringan terhadap amoxicillin, dapat diberikan cephalosporin seperti ce$dinir, ce$podoxime, atau ce$uroxime.
•
Pada alergi berat terhadap amoxicillin, yang diberikan adalah a:ithromycin atau clarithromycin
•
Pilihan
lainnya
adalah
erythromycin"sul$isoxa:ole
atau
sul$amethoxa:ole"
trimethoprim. •
0amun kedua kombinasi ini bukan pilihan pada /%A yang tidak membaik dengan amoxicillin.
•
ika pemberian amoxicillin"cla-ulanate uga tidak memberikan hasil, pilihan yang diambil adalah ce$triaxone selama tiga hari.
•
Perlu diperhatikan bahwa cephalosporin yang digunakan pada /%A umumnya merupakan generasi kedua atau generasi ketiga dengan spektrum luas. emikian uga a:ythromycin atau clarythromycin. Antibiotik dengan spektrum luas, walaupun dapat membunuh lebih banyak enis bakteri, memiliki risiko yang lebih besar. #akteri normal di tubuh akan dapat terbunuh sehingga keseimbangan $lora di
tubuh terganggu. elain itu risiko terbentuknya bakteri yang resisten terhadap antibiotik akan lebih besar. arenanya, pilihan ini hanya digunakan pada kasus" kasus dengan indikasi elas penggunaan antibiotik lini kedua. •
Pemberian antibiotik pada otitis media dilakukan selama sepuluh hari pada anak berusia di bawah dua tahun atau anak dengan geala berat. •
Pada usia enam tahun ke atas, pemberian antibiotik cukup ?"E hari. i
•
6nggris, anuran pemberian antibiotik adalah 3"E hari atau lima hari. Tidak adanya perbedaan bermakna antara pemberian antibiotik dalam angka waktu kurang dari tuuh hari dibandingkan dengan pemberian lebih dari tuuh hari. an karena itu pemberian antibiotik selama lima hari dianggap cukup pada otitis media. Pemberian antibiotik dalam waktu yang lebih lama meningkatkan risiko e$ek samping dan resistensi bakteri.
b.
Pemberian Analgesia7pereda nyeri •
Penanganan /%A selayaknya disertai penghilang nyeri (analgesia).
•
Analgesia yang umumnya digunakan adalah analgesia sederhana seperti paracetamol atau ibupro$en.
•
0amun perlu diperhatikan bahwa pada penggunaan ibupro$en, harus dipastikan bahwa anak tidak mengalami gangguan pencernaan seperti muntah atau diare karena ibupro$en dapat memperparah iritasi saluran cerna.
c. /bat lain •
Pemberian obat"obatan lain seperti antihistamin (antialergi) atau dekongestan tidak memberikan man$aat bagi anak.
•
Pemberian kortikosteroid uga tidak dianurkan.
•
%yringotomy (myringotomy< melubangi gendang telinga untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di belakangnya) uga hanya dilakukan pada kasus" kasus khusus di mana teradi geala yang sangat berat atau ada komplikasi.
•
2airan yang keluar harus dikultur.
•
Pemberian antibiotik sebagai pro$ilaksis untuk mencegah berulangnya /%A tidak memiliki bukti yang cukup.
! ./titis %edia ronis Penyebab penyakit telinga kronis yang e$ekti$ harus didasarkan pada $aktor" $aktor penyebabnya dan pada stadium penyakitnya. engan demikian pada waktu pengobatan haruslah die-aluasi $aktor"$aktor yang menyebabkan penyakit menadi kronis, perubahan"perubahan anatomi yang menghalangi penyembuhan serta menganggu $ungsi, dan proses in$eksi yang terdapat ditelinga. #ila didiagnosis kolesteatom, maka mutlak harus dilakukan operasi, tetapi obat "obatan dapat digunakan untuk mengontrol in$eksi sebelum operasi. Prinsip pengobatan tergantung dari enis penyakit dan luasnya in$eksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas < onser-ati$ dan /perasi. &. /% #40610A a. /% #40610A T40A01 eadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk angan mengorek telinga, air angan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita in$eksi saluran na$as atas. #ila $asilitas memungkinkan sebaiknya
dilakukan
operasi
rekonstruksi
(miringoplasti,timpanoplasti)
untuk
mencegah in$eksi berulang serta gangguan pendengaran. b. /% #40610A AT65 Prinsip pengobatan /% adalah < &. Pembersihan liang telinga dan ka-um timpan ( toilet telinga) Tuuan toilet telinga adalah membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk perkembangan mikroorganisme, karena sekret telinga merupakan media yang baik bagi perkembangan mikroorganisme ( 5airbank, &;F&).
2ara pembersihan liang telinga ( toilet telinga) < J Toilet telinga secara kering ( dry mopping). Telinga dibersihkan dengan kapas lidi steril, setelah dibersihkan dapat di beri antibiotik berbentuk serbuk. 2ara ini sebaiknya dilakukan diklinik atau dapat uga dilakukan oleh anggota keluarga. Pembersihan liang telinga dapat dilakukan setiap hari sampai telinga kering. J Toilet telinga secara basah ( syringing). Telinga disemprot dengan cairan untuk membuang debris dan nanah, kemudian dengan kapas lidi steril dan diberi serbuk antibiotik. %eskipun cara ini sangat e$ekti$ untuk membersihkan telinga tengah, tetapi dapat mengakibatkan penyebaran in$eksi ke bagian lain dan kemastoid ( #easles, &;E;). Pemberian serbuk antibiotik dalam angka panang dapat menimbulkan reaksi sensiti$itas pada kulit. alam hal ini dapat diganti dengan serbuk antiseptik, misalnya asam boric dengan 6odine. J Toilet telinga dengan pengisapan (suction toilet) Pembersihan dengan suction pada nanah, dengan bantuan mikroskopis operasi adalah metode yang paling populer saat ini. emudian dilakukan pengangkatan mukosa yang berproli$erasi dan polipoid sehingga sumber in$eksi dapat dihilangkan. Akibatnya teradi drainase yang baik dan resorbsi mukosa. Pada orang dewasa yang koperati$ cara ini dilakukan tanpa anastesi tetapi pada anakanak diperlukan anastesi. Pencucian telinga dengan 9!/! 3C akan mencapai sasarannya bila dilakukan dengan K displacement methode seperti yang dianurkan oleh %awson dan Ludmann. !. Pemberian antibiotik topikal Terdapat perbedaan pendapat mengenai man$aat penggunaan antibiotik topikal untuk /%. Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa dibersihkan dulu, adalah tidak e$ekti$. #ila sekret berkurang7tidak progresi$ lagi diberikan obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid.
*i$ menganurkan irigasi dengan garam $aal agar lingkungan bersi$at asam dan merupakan media yang buruk untuk tumbuhnya kuman. elain itu dikatakannya, bahwa tempat in$eksi pada /% sulit dicapai oleh antibiotika topikal. aa$ar dan 1itowirono menggunakan antibiotik topikal sesudah irigasi sekret pro$us dengan hasil cukup memuaskan, kecuali kasus dengan aringan patologis yang menetap pada telinga tengah dan ka-um mastoid. %engingat pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah, maka tidak dianurkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih dari & minggu.2ara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan ui resistesni. /bat"obatan topikal dapat berupa bubuk atau tetes telinga yang biasanya dipakai setelah telinga dibersihkan dahulu. #ubuk telinga yang digunakan seperti < a. Acidum boricum dengan atau tanpa iodine b. Terramycin. c. Asidum borikum !,? gram dicampur dengan khloromicetin !?' mg Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk /% akti$ yang dikombinasi dengan pembersihan telinga, baik pada anak maupun dewasa. 0eomisin dapat melawan kuman Proteus dan ta$ilokokus aureus tetapi tidak akti$ melawan gram negati$ anaerob dan mempunyai kera yang terbatas melawan Pseudomonas karena meningkatnya resistensi. Polimiksin e$ekti$ melawan Pseudomonas aeruginosa dan beberapa gram negati$ tetapi tidak e$ekti$ melawan organisme gram positi$ (5airbanks, &;F). eperti aminoglokosida yang lain, 1entamisin dan 5ramisetin sul$at akti$ melawan basil gram negati$ dan gentamisin keranya Ksedang dalam melawan treptokokus. Tidak ada satu pun aminoglikosida yang e$ekti$ melawan kuman anaerob. #iasanya
tetes
telinga
mengandung
kombinasi
neomisin,
polimiksin
dan
hidrokortison, bila sensiti$ dengan obat ini dapat digunakan sul$anilaid"steroid tetes mata.
loram$enikol tetes telinga tersedia dalam acid carrier dan telinga akan sakit bila diteteskan. loram$enikol akti$ melawan basil gram positi$ dan gram negati-e kecuali Pseudomonas aeruginosa, tetapi uga e$ekti$ melawan kuman anaerob, khususnya #. $ragilis ( 5airbanks, &;F). Pemakaian angka panang lama obat tetes telinga yang mengandung aminoglikosida
akan
merusak
$oramen
rotundum,
yang
akan
menyebabkan ototoksik. Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada ot itis media kronik adalah < &. Polimiksin # atau polimiksin 4 /bat ini bersi$at bakterisid terhadap kuman gram negati$, Pseudomonas, 4. oli lebeilla, 4nterobakter, tetapi resisten terhadap gram positi$, Proteus, #. $ragilis Toksik terhadap ginal dan susunan sara$. !. 0eomisin /bat bakterisid pada kuma gram positi$ dan negati$, misalnya < ta$ilokokus aureus, Proteus sp. *esisten pada semua anaerob dan Pseudomonas. Toksik terhadap ginal dan telinga. 3. loram$enikol /bat ini bersi$at bakterisid terhadap < ta$ilokokus, koagulase positi$, ;;C ta$ilokokus, koagulase positi$, ;?C ta$ilokokus group A, &''C 4. oli, ;+C Proteus sp, +'C Proteus mirabilis, ;'C lebsiella, ;!C
4nterobakter, ;3C Pseudomonas, ?C ari penelitian terhadap ?' penderita /% yang diberi obat tetes telinga dengan o$loksasin dimana didapat FF,;+C sembuh, membaik F,+;C dan tidak ada perbaikan ,?3C 3. Pemberian antibiotik sistemik Pemilihan antibiotik sistemik untuk /% uga sebaiknya berdasarkan kultur kuman penyebab. Pemberian antibiotika tidak lebih dari & minggu dan harus disertai pembersihan sekret pro$us. #ila teradi kegagalan pengobatan , perlu diperhatikan $aktor penyebab kegagalan yang ada pada penderita tersebut. alam pengunaan antimikroba, sedikitnya perlu diketahui daya bunuhnya terhadap masing" masing enis kuman penyebab, kadar hambat minimal terhadap masing" masing kuman penyebab, daya penetrasi antimikroba di masing aringan tubuh, toksisitas obat terhadap kondisi tubuhnya . dengan melihat konsentrasi obat dan daya bunuhnya terhadap mikroba, antimikroba dapat dibagi menadi ! golongan. 1olongan pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya. %akin tinggi kadar obat, makin banyak kuman terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dengan kuinolon. 1olongan kedua adalah antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam. Terapi antibiotik sistemik yang dianurkan pada /titis media kronik adalah uman aerob Antibiotik sistemik Pseudomonas Aminoglikosida atau karbenisilin P. %irabilis Ampisilin atau se$alos$orin P. %organii Aminoglikosida atau arbenisilin P. Mulgaris
lebsiella e$alos$orin atau aminoglikosida 4. oli Ampisilin atau se$alos$orin . Aureus Anti"sta$ilikokus penisilin, e$alos$orin, eritromosin, aminoglikosida treptokokus Penisilin, se$alos$orin, eritromisin Aminoglikosida #. $ragilis lindamisin Antibiotika golongan kuinolon ( sipro$loksasin, dan o$loksasin) yaitu dapat deri-at asam nalidiksat yang mempunyai akti$itas anti pseudomonas dan dapat diberikan peroral. Tetapi tidak dianurkan untuk anak dengan umur dibawah &+ tahun. 1olongan se$alos$orin generasi 666 ( se$otaksim, se$ta:idinm dan se$triakson) uga akti$ terhadap pseudomonas, tetapi harus diberikan secara parenteral. Terapi ini sangat baik untuk /%A sedangkan untuk /% belum pasti cukup, meskipun dapat mengatasi /%. %etronida:ol mempunyai e$ek bakterisid untuk kuman anaerob. %enurut #rowsing dkk metronida:ol dapat diberikan dengan dan tanpa antibiotik ( se$aleksin dan kotrimoksasol) pada /% akti$, dosis '' mg per F am selama ! minggu atau !'' mg per F am selama !" minggu&. !. /% %AL610A Pengobatan yang tepat untuk /% maligna adalah operasi. Pengobatan konser-ati$ dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. #ila terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi. Ada beberapa enis pembedahan atau tehnik operasi yang dapat dilakukan pada /% dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara lain (oepardi, !''&)<
J %astoidektomi sederhana ilakukan pada /% tipe benigna yang tidak sembuh dengan pengobatan konser-ati$. Pada tindakan ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari aringan patologik, dengan tuuan agar in$eksi tenang dan telinga tidak berair lagi. J %astoidektomi radikal ilakukan pada /% maligna dengan in$eksi atau kolesteatom yang sudah meluas.Pada operasi ini rongga mastoid dan ka-um timpani dibersihkan dari semua aringan patologik. inding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menadi satu ruangan. Tuuan operasi ini adalah untuk membuang semua aringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial. J %astoidektomi radikal dengan modi$ikasi (/perasi #ondy) ilakukan pada /% dengan kolesteatom di daerah attic, tetapi belum merusak ka-um timpani. eluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior liang telinga direndahkan. Tuuan operasi adalah untuk membuang semua aringan patologik dari rongga mastoid dan mempertahankan pendengaran yang masih ada. J %iringoplasti ilakukan pada /% tipe benigna yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh per$orasi membran timpani. /perasi ini merupakan enis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal uga dengan nama timpanoplasti tipe &. *ekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani. Tuuan operasi adalah untuk mencegah berulangnya in$eksi telinga tengah ada /% tipe benigna dengan per$orasi yang menetap. J Timpanoplasti ikerakan pada /% tipe benigna dengan kerusakan yang lebih berat atau /% tipe benigna yang tidak bisa diatasi dengan pengobatan medikamentosa. Tuuan operasi adalah menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran. Pada
operasi ini selain rekonstruksi membran timpani seringkali harus dilakukan uga rekonstruksi tulang pendengaran. #erdasarkan bentuk rekonstruksi tulang yang dilakukan maka dikenal istilah timpanoplasti tipe 66, 666, 6M dan M. J Timpanoplasti dengan pendekatan ganda (2ombined Approach Tympanoplasty) ikerakan pada kasus /% tipe maligna atau /% tipe benigna dengan aringan granulasi
yang luas.
Tuuan operasi
untuk
menyembuhkan penyakit serta
memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal (tanpa meruntuhkan dinding posterior liang telinga). Hang dimaksud dengan combined approach di sini adalah membersihkan kolesteatom dan aringan granulasi di ka-um timpani melalui dua alan, yaitu liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior. 0amun teknik operasi ini pada /% tipe maligna belum disepakati oleh para ahli karena sering timbul kembali kolesteatoma.
9. P40241A9A0 *adang telinga bisa dihindari dengan cara menaga pola hidup sehat dan rain berolahraga. @sahakan supaya angan sampai teradi 6n$eksi aluran Pernapasan Atas (6PA). arena itu diaurkan rain rain mencuci tangan karena 6PA mudah menyebar melalui tangan. angan membersihkan telinga dengan benda yang uungnya keras. Ni samping itu, kurangi tingkat polusi udara terutama di dalam rumah dengan tidak merokok, perbaiki sarana sanitasi, gunakan air bersih, serta kecukupan -entilasi ruangan, memperbaiki daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergi:i, meningkatkan kebersihan diri dan angan terlalu lama berada dalam air ketika berenang kalau tidak menggunakan pelindung telinga. 6. A@9A0 4P4*AATA0 /T6T6 %46A A. !en$#a%ian
&.
Pengumpulan ata •
6dentitas Pasien < 0ama pasien, umur, suku7bangsa, agama, pendidikan, pekeraan, alamat
•
*iwayat Penyakit ekarang < *iwayat adanya kelainan nyeri pada telinga, penggunaan minyak, kapas lidi, peniti untuk membersihkan telinga
•
*iwayat Penyakit ahulu < *iwayat in$eksi saluran atas yang berulang, riwayat alergi, riwayat /%A berkurang, riwayat penggunaan obat( sterptomisin, salisilat, kuirin, gentamisin ), riwayat operasi
•
*iwayat penyakit keluarga < Apakah keluarga klien pernah mengalami penyakit telinga, sebab dimungkinkan /% berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai $aktor genetik
!. Pengkaian Persistem Tanda"tanda -ital < uhu meningkat, keluarnya otore #! ( #lood )
< 0adi meningkat
#3 (#rain)
< 0yeri telinga, perasaan penuh dan pendengaran menurun, -ertigo, pusing,
re$leks keut #? (#owel)
< 0ausea -omiting
#+ (#one)
< %alaise, alergi
3. Pengkaian Psikososial &. 0yeri otore berpengaruh pada interaksi !. Akti-itas terbatas 3. Takut menghadapi tindakan pembedahan . Pemeriksaan diagnostik a. Tes audiometri < pendengaran menurun b. Oray < terhadap kondisi patologi, misal kolestetoma, kekaburan mastoid ?. Pemeriksaan pendengaran " Tes suara bisikan, tes garputala. &. DIAGNOSA 'E!E(A)ATAN
&. !. 3. . ?.
*isiko cedera (perdarahan) yang berhubungan dengan pembedahan. Ansietas berhubungan dengan prosedur bedah dan peristiwa perioperasi. e$isit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan di rumah. *isiko in$eksi yang berhubungan dengan kelainan (prabedah). *isiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan stress akibat
hospitalisasi (prabedah). +. 0yeri yang berhubungan dengan pembedahan. *. INTE(+ENSI
DIAGNOSA 'E!E(A)ATAN
&. *isiko cedera (perdarahan) yang
INTE(+ENSI
&. Pantau umlah drainase
(ASIONAL
&. edikit drainase yang
berhubungan dengan
telinga selama periode
berwarna kemerahan
pembedahan.
pascaoperasi. egera
adalah normal selama
laporkan kepada ahli
beberapa hari pertama
bedah bila ada
setelah pembedahan.
tanda perdarahan akibat dari
perdarahan yang berat
Perdarahan yang berat
pembedahan yang ditandai
atau perdarahan yang
atau perdarahan yang
oleh tidak ada perdarahan,
teradi lebih dari 3 hari
teradi selama lebih dari
nilai hemoglobin dan
setelah pembedahan.
3 hari setelah
engan kriteria hasil < - Anak tidak memperlihatkan
hematokrit sesuai usia, serta
pembedahan merupakan
membran mukosa berwarna
$onomena yang tidak
merah muda.
normal. !. #eri obat antihistamin dan dekongestan sesuai indikasi.
!. /bat"obatan ini dapat mengkonstriksi pembuluh darah sehingga mengurangi umlah perdarahan.
3. Pantau nilai hemoglobin dan hematokrit.
3. 0ilai"nilai ini bila ditemukan rendah abnormal, dapat mengindikasikan perdarahan.
!. Ansietas berhubungan dengan
&. elaskan prosedur
&. 6n$ormasi yang demikian
prosedur bedah dan peristiwa
bedah kepada anak dan
dapat mengurangi rasa
perioperasi.
orang tua dengan
takut dan kecemasan
menggunakan istilah
dengan mempersiapkan
yang sederhana.
anak dan orang tua,
mengalami penurunan rasa
Apabila anak
untuk mengatisipasi
cemas yang ditandai oleh
menalani anestesia
peristiwa apa yang akan
ungkapan pemahaman tentang
lokal, elaskan bahwa
teradi selama
prosedur pembedahan dari
ia akan terbangun
pembedahan.
lingkungan pembedahan.
selama prosedur
engan kriteria hasil < - Anak dan orang tua
sehingga ahli bedah dapat mengui pendengarannya. awab setiap pertanyaannya dengan sederhana dan uur. !. elaskan bahwa
!. Anak mungkin menadi takut ika ia tidak memperoleh makanan atau minuman sepanang
tergantung waktu
malam, atau pada pagi
pembedahan, anak
hari sebelum
mungkin tidak diberi
pembedahan.
makan atau min um
%enelaskan hal ini
setelah tengah malam
kepada anak sebelumnya
pada hari pembedahan
dapat mengurangi rasa
dilakukan untuk
cemas dan takut.
mencegah anak muntah dan aspirasi selama pembedahan. 3. elaskan kepada orang tua bahwa pembedahan mungkin tidak dilakukan ika anak
3. Pembedahan tidak dapat dilakukan dalam kondisi ini, sehubungan dengan risiko septikemia atau in$eksi yang meluas.
memiliki tanda dan geala in$eksi akut, termasuk peningkatan
. Tidak mengetahui berapa
suhu, hidung terdapat
lama pembedahan
sekret, dan nyeri pada
berlangsung dapat
telinga, pada hari
membuat orang tua
pembedahan.
cemas selama
. #eri tahu orang tua tentang kemungkinan lama pembedahan dan tempat mereka dapat menunggu selama prosedur dan priode pemulihan. Pastikan mereka mengetahui orang yang akan menghubungi mereka,
pembedahan. %engetahui berapa lama pembedahan akan berlangsung, dan siapa orang yang akan berbicara dengannya setelah prosedur, dapat mengurangi rasa takut dan khwatiran mereka. ?. %emahami apa yang
ketika prosedur selesai
akan teradi setelah
dilakukan.
prosedur, dapat mengurangi rasa cemas.
?. elaskan kepada anak dan orang tua tentang kemungkinan kondisi pascaoperasi, termasuk drainase telinga, kehilangan pendengaran, dan nyeri. 3. e$isit pengetahuan yang
&. Anurkan orang tua
&. Tanda"tanda ini dapat
berhubungan dengan perawatan di
untuk segera
mengindikasikan in$eksi
rumah. engan kriteria hasil < - /rang tua mengungkapkan
melaporkan kepada
atau perdarahan.
dokter setiap keadian
pemahaman tentang instruksi
demam, peningkatan
perawatan di rumah.
drainase yang bercampur darah, atau peningkatan rasa nyeri. !. elaskan kepada orang
!. Pemasangan slang memungkinkan air
tua untuk menaga
masuk ke dalam telinga
telinga anak tidak
tengah dengan mudah
basah. Anurkan
sehingga meningkatkan
mereka untuk
risiko in$eksi.
meletakkan boal kapas atau penyumbat telinga didalam telinga anak selama anak mandi dan keramas sampai slang keluar atau dokter menasihatkan hal yang sebaliknya. 9al yang sebaliknya uga anurkan mereka untuk
3. @dara dingin dapat
tidak membiarkan
menimbulkan nyeri
anaknya berenang
telinga.
selama masa ini. 3. 6nstruksikan orang tua untuk menutup telinga
. Anak dapat mengalami
anak ketika ia
kehilangan pendengaran
bepergian keluar dalam
selama beberapa minggu
cuaca dingin, dan
pertama setelah
berangin.
pembedahan.
. ampaikan kepada orang tua untuk bertatap muka dengan
?. Anak mungkin
anak ketika berbicara
membutuhkan obat
dengannya dan
antibiotik untuk
berbicara dengan lebih
mengurangi risiko
elas dan sedikit lebih
in$eksi pascaoperasi, dan
keras.
analgesik untuk
?. Anurkan orang tua tuuan dan penggunaan obat analgesik dan antibiotik. elaskan
membantu mengedalikan rasa nyeri. Aspirin dapat menyebabkan perdarahan.
uga cara pemberian, dosis, dan e$ek samping. Peringatkan mereka untuk tidak memberi anak obat dari golongan aspirin . . *isiko in$eksi yang berhubungan dengan kelainan (prabedah). engan kriteria hasil < - Anak tidak menunukkan tanda"tanda in$eksi yang
&. #eri minum bayi sebanyak ?"&' ml air,
pasase nasal dan palatum,
setelah setiap
serta mencegah susu
pemberian makan.
mengumpul di saluran eutasia, yang pada
ditandai oleh suhu tubuh
gilirannya dapat
kurang dari 3E,F ' 2 dan tidak
mengarah pada teradinya
ada tanda"tanda drainase telinga, batuk, mengi, ronki kasar di lapangan paru atau iritabilitas.
&. Air dapat membersihkan
!. #uang $ormula atau susu yang mengering dengan menggunakan aplikator yang beruung kapas basah.
in$eksi. !. %erontokkan dan melepaskan materi yang berkerak dalam botol, dapat menaga agar celah tersebut bersih dan bebas
3. etelah setiap pemberian makan, letakkan bayi di
dari bekteri sehingga mengurangi risiko in$eksi.
ayunan bayi atau baringkan bayi di tempat tidurnya dengan posisi miring
3. %engatur posisi bayi dengan cara ini dapat mencegah aspirasi yang
kanan dengan kepala
dapat menimbulkan
tempat tidur
pneumonia.
ditinggikan 3' '. . ai bayi untuk menentukan bila ada tanda in$eksi, termasuk drainsane telinga yang berbau dan demam. #eri obat antibiotik sesuai program. ?. *isiko perubahan peran orang
-
&.
#eri kesempatan pada
. ekambuhan otitis media yang teradi akibat saluran eustasia yang tidak normal dapat dikaitkan dengan celah bibir dan palatum. &. esempatan ini
tua yang berhubungan dengan
orang tua untuk
meningkatkan ikatan dan
stress akibat hospitalisasi
menggendong serta
mempersiapkan orang
(prabedah). engan kriteria hasil < /rang tua mengaukan
memeluk anak, dan
tua dalam perawatan
dapat mempraktikkan
anak dirumah.
pertanyaan yang tepat tentang kondisi anak, dapat melibatkan perawatan anak kedalam gaya hidup normal mereka, serta
tugas pemberian perawatan sebelum pemulangan. !. Anurkan orang tua
!. %empersiapkan anggota keluarga untuk
mengekspresikan perasaan
untuk mempersiapkan
kedatangan anak
mereka tentang penampilan
anggota keluarga,
memungkinkan mereka
baik.
termasuk saudara
beradaptasi dengan
kandung dan kerabat
penampilan anaknya, dan
lain, untuk menyambut
memungkinkan orang tua
kehadiran anak
ber$okus pada kebutuhan
dirumah. 0asihatkan
anak yang mendesak.
mereka untuk menekaskan kepada seluruh anggota keluarga, tentang penampilan anak
dengan menggunakan istilah sederhana, memperlihatkan
3. /rang tua perlu memiliki
kepada mereka
pemikiran bahwa anak
gambar, dan meminta
mereka merupakan
mereka mengunungi
indi-idu yang normal,
anak di rumah sakit.
yang menderita otitis
3. Anurkan orang tua memperlakukan anak layaknya anggota keluarga yang normal, dan menadwalkan kegiatan perawatan mereka kedalam rutinitas sehari"hari.
media bukan sebagai indi-idu yang sedang sakit sehingga dapat memberi perawatan dirumah yang adekuat, dan menaga keutuhan keluarga. . %eminta bantuan orang lain dalam perawatan anak dan pemberian
. Anurkan orang tua untuk meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain atau dari teman saat memberi makan dan perawatan anak.
makan dapat memberi orang tua kesempatan istirahat, serta ber$okus pada kebutuhan mereka sendiri. ?. elompok pendukung memberi kesempatan pada orang tua untuk
?. *uuk orang tua ke
berbagi perasaan dan
kelompok pendukung
pengalaman dengan
yang tepat serta pusat
orang tua lain, yang uga
kranio$asial, ika ada.
memiliki situasi yang sama, dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan keterampilan koping