KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun dan penulis dapat menyelesaikan makah dengan judul “Pelayanan Pasien Rawat Inap”. Makalah ini telah disusun dengan maksimal, dan mendapat bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk ini penulis banyak berterima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan pembuatan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis dengan tangan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun. Sehingg penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis harapkan semoga makalah ini dapat memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................
i
Daftar Isi .................................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ............................................................................................ B. Rumusan Masalah ..................................................................................... C. Tujuan Penulisan ........................................................................................
1 1 1
BAB II Pembahasan A. Pelayanan Rawat Inap ................................................................................ 1. Pengertian Pelayanan Rawat Inap ........................................................ 2. Tujuan Pelayanan Rawat Inap .............................................................. 3. Standard Minimal Pelayanan Rawat Inap ............................................ 4. Prosedur Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit ...................................... 5. Klasifikasi Rawat Inap di Rumah Sakit ................................................. 6. Indikator Mutu Pelayanan Rawat Inap ................................................. B. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap ................................................................. 1. Pelayanan Medis .................................................................................. 2. Pelayanan Penunjang Medis ................................................................ 3. Pelayanan Perawatan ........................................................................... 4. Pelayanan Obat .................................................................................... 5. Pelayanan Makanan ............................................................................ 6. Pelayanan Administrasi .......................................................................
2 2 2 2 3 3 3 4 4 5 5 6 6 6
BAB III Penutup A. Kesimpulan ................................................................................................. B. Saran ..........................................................................................................
ii
7 7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran penting dan strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah berupaya terus-menerus untuk meningkatkan mutu pelayanan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Peran perkembangan IPTEK, perubahan sosial ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka. Kepuasan pasien merupakan fungsi dari penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit. Dengan harapan sebelum pasien menerima pelayanan kesehatan pasien akan merasa puas jika kualitas pelayanan rumah sakit lebih tinggi atau sama yang diharapkan pasien. Kualitas pelayanan rumah sakit dinilai baik apabila pelayanan kesehatan yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada diri pasien yang menjadi sarana pelayanan kesehatan. Dimana pelayanan rawat inap merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan di rumah sakit, untuk meningkatkan mutu pelayanan rawat inap, kita harus berpegang pada profesionalisme dan etika profesi. B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pelayanan rawat inap.
C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Khusus Untuk memenuhi tugas laporan kerja yang sifatnya menggambarkan hasil pembelajaran yang diperoleh pada tahap percobaan. 2. Tujuan Umum Untuk mengetahui mengenai pelayanan rawat inap di rumah sakit.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Pelayanan Rawat Inap 1. Pengertian Pelayanan Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat dan tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat, rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien (Posma 2001 yang dikutip dari Anggraini (2008). Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI 1997 yang dikutip dari Suryanti (2002).
a. b. c. d. e. f.
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
2. Tujuan Pelayanan Rawat Inap Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif antara unit maupun profesi. Menyediakan tempat / latihan / praktek bagi siswa perawat. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan keterampilannya dalam hal keperawatan. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya gagasan yang kreatif. Mengandalkan evaluasi yang terus-menerus mengenai metode keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan. 3. Standar Minimal Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Pemberian layanan rawat inap adalah Dokter Spesialis, dan perawat dengan minimal pendidikan D3. Penanggung jawab pasien rawat inap 100% adalah dokter. Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah. Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00 – 14.00 setiap hari kerja. Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari 1,5 % Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 % Kematian pasien lebih dari 48 jam : kurang dari 0,24 % Kejadian pulang paksa kurang dari 5 % Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
2
4. Prosedur Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit
Alur proses pelayanan pasien unit rawat inap akan mengikuti alur sebagai berikut : a. Bagian penerimaan pasien (Admission Department) b. Ruang Perawatan c. Bagian Administrasi dan Keuangan. 5. Klasifikasi Rawat Inap di Rumah Sakit a. Berdasarkan fasilias Klasifikasi perawatan rumah sakit telah ditetapkan berdasarkan tingkat fasilitas pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit, yaitu seperti berikut : Kelas utama (termasuk VIP) Kelas I Kelas II Kelas III b. Klasifikasi pasien berdasarkan kedatangannya : Pasien baru Pasien lama c. Klasifikasi pasien berdasarkan pengirimnya : Dikirim oleh dokter rumah sakit Dikirim oleh dokter luar Rujukan dari puskesmas dan rumah sakit lain Datang atas kemauan sendiri. 6. Indikator Mutu Pelayanan Rawat Inap
Indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator – indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap : a. BOR (Bed Occupacy Ratio = Angka Penggunaan tempat tidur) BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005).
Rumus : BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode) x 100%. b. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata – rata lama rawat seorang pasien. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
3
Rumus : AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati). c. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur x Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)). d. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40 – 50 kali. Rumus : BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur. e. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiaptiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Rumus : NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) x 1000%. f.
GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum setiap penderita keluar. Rumus : GDR = (Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) x 1000% B. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap 1. Pelayanan Medis Pelayanan medis akan diberikan oleh tenaga medis termasuk tenaga kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis adalah lulusan fakultas kedokteran, Kedokteran gigi, pasca sarjana yang memberikan pelayanan medis.
4
2. Pelayanan Penunjang Medis Pelayanan penunjang medis berupa : laboraturium, farmasi, radiologi, rehabilitasi medis fisio therapy, instalasi gizi, rekam medik. 3. Pelayanan Perawatan Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik didalam maupun diluar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan perawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit secara menyeluruh, yang sekaligus merupakan tolak ukur keberhasilan pencapaian rumah sakit, bahkan sering menjadi faktor penentu citra rumah sakit di mata masyarakat. Keperawatan sebagai suatu profesi di rumah sakit yang cukup potensial dalam menyelenggarakan upaya mutu, karena selain jumlahnya yang dominan juga pelayanannya menggunakan metode pemecahan masalah secara ilmiah melalui proses keperawatan yaitu : a. Pelayanan keperawatan (Nursing Service) adalah seluruh fungsi, tugas, kegiatan dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh seorang perawat dalam praktek profesinya. b. Asuhan keperawatan (Nursing Care) adalah suatu pelayanan keperawatan langsung berupa bantuan, bimbingan, penyuluhan, pengawalan atau perlindungan yang diberikan oleh seorang perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien. Menurut Doenges (2000) menyebutkan proses keperawatan adalah proses yang terdiri dari 5 tahap yang spesifik, yaitu : 1. Pengkajian
Adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara sistematis, meliputi fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif, kemampuan fungsional, perkembangan ekonomi dan gaya hidup. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboraturium dan diagnosa serta melihat kembali catatan sebelumnya. 2. Identifikasi masalah / Diagnosa keperawatan
Adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan resiko tinggi. 3. Perencanaan
Adalah proses dua bagian yaitu pertama adalah identifikasi tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti, mempertimbangkan keinginan dan sumber pasien. Kedua adalah pemilihan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
5
4. Implementasi
Implementasi adalah melakukan tindakan dan mendokumentasikan proses keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan. 5. Evaluasi
Adalah menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian mengganti rencana keperawatan jika diperlukan. 4. Pelayanan Obat Pelayanan obat adalah menyerahkan / memberi obat yang benar, kepada pasien yang benar dalam jumlah dan dosis yang diresepkan secara rasional dengan petunjuk yang jelas dan dalam wadah yang dapat memelihara khasiat obat dengan memberikan informasi yang diperlukan. 5. Pelayanan Makanan Serangkaian kegiatan pemberian makan pasien dari proses persiapan hingga penghidangan makanan kepada pasien di ruang rawat inap; agar pasien mendapat asupan gizi guna mempercepat proses penyembuhan. 6. Pelayanan Administrasi Pelayanan administrasi merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai ujung tombak pelayanan rawat inap. Bagian ini mempunyai tanggung jawab dalam pencatatan segala bentuk kegiatan pelayanan rawat inap.
6
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Pelayanan rawat inap dikatakan berhasil apabila pasien menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan rawat inap yang diterima pasien pada saat dirawat. B. Saran
Untuk memberikan pelayanan rawat inap yang maksimal terhadap pasien maka rumah sakit harus memiliki manajemen pelayanan yang baik, baik dari segi SDM, ketenagaan pelayanan medik, keperawatan dan administrasi, serta dari segi ruangan dan bangunan, agar pasien merasa puas dan nyaman pada saat di rawat inap.
7