BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pokok yang cukup dikenal tidak hanya di Indonesia melainkan juga di di dunia. Tanaman jagung memiliki banyak kegunaan bagi manusia, pada umumnya tanaman jagung dimanfaatkan dalam industri pangan bagi manusia dan pembuatan pakan ternak. Pemanfaatan tanaman jagung saat ini telah berkembang dan tidak hanya terbatas pada dua bidang industri yang telah disebutkan sebelumnya. Namun selain pemanfaatan dan pengembangan tersebut, tanaman jagung tetap menyisakan permasalahan berupa limbah kulit jagung. Limbah kulit jagung di Indonesia banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak. Namun jumlah pemakaiannya tidak sebanding dengan dengan jumlah limbah jagung yang dihasilkan. Limbah jagung dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang yang bernilai seni dan memiliki kualitas yang bagus. Di lingkungan asembagus banyak petani jagung. Sehingga, limbah jagungpun semakin banyak dan mereka tidak peduli akan limbah itu. Bambu yang biasanya digunakan untuk membuat pagar dalam kehidupan masyarakat. Namun, bambu juga dapat dimodifikasi menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi dan nilai seni. Contoh dari salah satu bambu yang dimodifikasi yaitu pot. 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan bunga dari jagung dan pot dari bambu. 2. Untuk mengetahui bahan apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan bunga dari jagung dan pot dari bambu. 3. Untuk meningkatkan kreativitas dalam seni kerajinan tangan 4. Untuk mengasah diri sebagai pengusaha dalam lingkungan bisnis. 1.3 Manfaat 1.3.1
1.3.2
Bagi Siswa Siswa dapat menyalurkan kreatifitas mereka masing-masing dengan menggunakan sampah dari bahan-bahan alami. Bagi Masyarakat Masyarakat dapat menambah penghasilan mereka dengan menjual hasil kerajinan tersebut dengan harga yang cukup mahal.
BAB II
1
ISI
2.1 Bahan 2.1.1 Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik atau keindahan. 1. 2. 3. 4. 5.
Kulit Jagung Bambu Benang wol Lidi Pewarna makanan
2.1.2 Bahan Pendukung adalah bahan yang berfungsi untuk kontruksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lem Tembak Biji Jagung Kerikil Kacang Senar Platur Detergen
2.2 Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Gunting Pisau Kapak Lilin Korek Pensil Panci Pengaduk Bor
2.3 Proses 2.3.1 Pembahanan (proses awal dalam kerajinan dengan menyiapkan semua bahan yang di butuhkan)
2
Kulit jagung yang bagus dikelompokkan 2 kelompok, untuk dijadikan bahan dasar daun dan bunga. Kulit jagung yang dijadikan bahan dasar daun diberi warna hijau dan kulit jagung yang dijadikan bahan dasar bunga warna merah muda atau warna lainnya. Pewarnaannya dengan cara di rebus dalam panci yang berisi air dan pewarna serta detergen yang berguna untuk menghilangkan bau pada kulit jagung.kulit jagung tersebut direbus selama 30-45 menit. Setelah 30 menit, kulit jagung tersebut dikeringkan hingga kering.setelah kulit jagung tersebut kering, dilanjutkan dengan menyetrika kulit jagung. Bambu paling ideal dibelah dan dipotong ketika sudah kering. Pada proses ini kita harus mengetahui dengan tepat ukuran-ukuran komponen untuk pembuatan pot tersebut sehingga pengaturan bambu sesuai dengan posisi komponen akan dapat diatur dengan benar. Ukuran potongan bambu harus sama lurus dan iris bambu menggunakan pisau atau silet untuk menghaluskan bambu supaya berukuran cukup tipis sehingga bambu dapat dengan mudah untuk diolah atau dibentuk sesuai keinginan. 2.3.2 Pembentukan (proses membentuk sebuah kerajinan dari semua bahan yang ada) Kulit jagung yang sudah disetrika, dibentuk pola seperti kelopak bunga pola yang pertama yaitu kelopak kecil, pola yang kedua yaitu kelopak sedang, dan pola yang ketiga pola kelopak besar. Dan setelah membuat pola kelopak bunga dilanjutkan dengan membuat pola daun. Bambu yang sudah dipotong itu yang berukuran sama disatukan dengan senar dengan menselang-seling ke luar ke dalam pada bambu. Kemudian senar ditarik dengan kecang dan diikat supaya bambunya dapat merapat dan tidak lepas. Buat seperti itu sebanyak 5 dengan ukuran yang sama. Bambu berukuran sama namun berbentuk lingkaran dilubangi dengan menggunakan bor, 2 cm dari ujung atas dan 2 cm dari ujung bawah dibuat sebanyak 5 juga.
2.3.3 Perakitan (proses penggabungan atau penyatuan sebuah kerajinan dari hasil pembentukan)
3
Setelah membuat pola kelopak dan daun. Kulit jagung yang belum terbentuk digulung menjadi seperti putik pada bunga. Kelopak yang sudah dibentuk ditempelkan pada gulungan kulit jagung yang dibentuk menyerupai putik. Kemudian masukkan lidi pada gulungan putik tersebut dan benang dililitkan pada lidi. Di sela-sela proses melilit benang pada lidi tempelkan daun pada lidi dan dilanjutkan melilitkan benang pada lidi kembali sampai selesai. Pada bambu yang berbentuk lingkaran di satukan dengan bambu yang sama dengan menghubungkan dari lubang satu ke lubang yang lain dengan menggunakan bambu yang kecil sesuai dengan ukuran lubang pada sekitar ujung bambu berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai penyangga. Kemudian penyatuan itu berbentuk segilima sehingga bambu lurus yang sudah dirangkai digabungkan dengan penyatuan bambu penyangga. Setelah itu diikat menggunakan senar supaya tidak lepas. Pada bagian bawah diberi bambu yang dirangkai namun yang berukuran kecil sesuai dengan ukuran bawahnya agar bila isi biji jagung atau kerikil tidak jatuh dan bocor.
2.3.4 Finishing (proses akhir yaitu proses penyelesaian dan penyempurnaan sebuah kerajinan) Pada pot setelah dirakit dan menjadi bagus sesuai dengan inspirasi, kemudian pot di cat dengan platur supaya tampak lebih indah dan hasilnya menjadi sempurna. Satukan atau letakkan bunga yang sudah jadi ke dalam pot bambu lalu isi pot tersebut dengan kerikil dan biji jagung supaya tidak goya dan teratur. Maka, jadilah bunga beserta potnya yang sangat indah sehingga menarik minat para apresiator dan orang-orang yang menyaksikannya atau melihatnya.
2.3.5 Penghitungan No
Jumlah
4
Harga Satuan (Rp.)
Biaya (Rp.)
Bahan Baku 1.
Kulit Jagung
30 buah
0
0
2.
Bambu
1 lonjor
0
0
3.
Benang wol
2 buah
3.000
6.000
4.
Lidi
10 buah
0
0
5
Pewarna makanan
3 buah
3.500
10.500
6
Lem tembak
2 buah
2.000
4.000
7
Biji jagung
½ kg
10.000
5.000
8
Kerikil
50 biji
0
0
9
Kacang
5 biji
0
0
10
Senar
1 gulung
1.000
1.000
11
Pleature
1 kaleng
25.000
25.000
12
Detergen
1 sachet
9.500
9.500
Tenaga Kerja 5.
Rinda
1
0
0
6.
Sofyan
1
0
0
Overhead 7.
Lilin
1
2.000
2.000
8.
Cutter
1
1.000
1.000
9.
Gunting
1
7.500
7.500
10.
Biaya transportasi
-
10.000
10.000
TOTAL
Rp. 81.500,00
Biaya Produksi Harga Pokok Produksi
¿
Biaya Produksi 81.500 = =Rp .81.500,00 Jumlah produk 1
Harga Jual Produksi = Harga Pokok Produksi + Laba yang ditentukan = Rp. 81.500,00 + (50% HPP) = Rp. 81.500,00 + Rp. 40.750,00 = Rp. 122.250,00 = Rp. 123.000,00 BAB III PENUTUP
5
3.1 Kesimpulan Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia. Dalam makalah ini kami menggunakan limbah organik dari kulit jagung. Dalam menangani masalah limbah itu (kulit jagung) kita dapat memecahkannya dengan mendaur ulang limbah tersebut menjadi sebuah kerajinan yang bernilai seni dan bernilai ekonomis. 3.2 Saran Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik, saran, serta masukan yang bersifat membangun untuk kami jadikan pertimbangan. 3.3 Lampiran
Pembahanan 1) Bunga
6
2) Pot Bambu
7
Pembentukan 1) Bunga
2) Pot bambu
8
9
Perakitan 1) Bunga
10
2) Pot bambu
11
12
Finishing
13