( PEMERATAAN DAN KEMISKINAN )
OLEH :
MUHAMMAD IL ILHAM AKBAR
A21113541
MAHMUDDIN
A21114025
VIRDAYANTI
A31115021
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
KATA KAT A PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat dap at meny menyele elesai saikan kan peny penyusu usunan nan maka makalah lah yan yang g ber berjud judul ul Per Perila ilaku ku ia iaya! ya! "al "alam am Penu Penuli lisan san makalah makala h ini kami merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik pada tekni tekniss penuli penulisan san maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki! #ntuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini! "alam penulisan makalah ini kami menyampaikan u$apan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada "%sen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini!
&akassar, '( )ebruari '(*+
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
agi agi masyar masyarakat akat aam, aam, pertum pertumbuh buhan an ek%n%mi ek%n%mi tidak tidak terlal terlalu u penting penting!! ni karena karena bagi bagi mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskinlagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya!Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ek%n%mi yang di$apai itu salah sasaran alias hanya dinikmati %leh kel%mp%k tertentu! ni karena adanya distribusi distribusi yang tidak merata! Atau Atau bahkan ada anggapan anggapan baha ketimpangan ketimpangan per%lehan per%lehan kekayaa kekayaan n yang yang bermua bermuara ra pada kemisk kemiskina inan n hanya hanya dinila dinilaii sebagai sebagai k%ndisi k%ndisi sement sementara! ara! .ang penting,indikat%r makr% di atas kertas selalu menunjukkan p er)%rma bagus!Tetapi bagus!Tetapi pemberantasan kemiskinan kemiskinan sebenarnya justru merupakan merupakan k%ndisi k%ndisi pentingatau pentingatau syarat yang harus diadakan guna menunjang pertumbuhan ek%n%mi! agaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mend%r%ng tara) hidup yang rendah, sehinggaakan menurunkan pr%dukti/itas mereka yang pada gilirannya ek%n%mi nasi%nalmenurun dan akhirnya mend%r%ng melambatnya pertumbuhan ek%n%mi!Padahal, kalau strategi ditekankan pada pemerataan pendapatan dan pengurangan angka kemiskinan, maka tara) hidup masyarakat se$ara keseluruhan akanmeningkat, sehingga mend%r%ng permintaan barang primer dan sekunder yang yang dapatdi dapatdihas hasilk ilkan an %leh %leh perek% perek%n%m n%mian ian nasi%na nasi%nal! l!ni ni pada gilira giliranny nnyaa menunja menunjang ng makin makin melajunya melajunya pertumbuhan pertumbuhan ek%n%mi melaluikena melaluikenaikan ikan permintaan barang l%kal dari hasil pr%duksi industri l%kal, selanjutnyamend%r%ng pen$iptaan lapangan kerja dan in/estasi! andingkan jika kena kenaik ikan an pend pendap apat atan an hany hanyaa terj terjad adii pada pada si kaya kaya dan dan yang yang misk miskin in teta tetap p misk miskin in atau atau justru bertambah miskin, maka g%l%ngan kaya akan meng%nsumsi barang tersier yangumumnya yangumumn ya merupakan barang imp%r!0ika kesenjangan pendapatan terus berlangsung, maka akan ter$ipta disins disinsent enti) i) materi material al dan psik%l psik%l%gi %giss yang yang pada gilira gilirannya nnya mengham menghambat bat kemaju kemajuan an ek%n%mi ek%n%mi!! Padahal,sudah pasti pemerintah bersusah payah melakukan serangkaian strategi gunamenyajikan kemakmuran masyarakat! Karena itu, strategi pembangunan yang terlalu mengagungkan pertumbuhanek%n%mi dan kurang penekanan pemerataan pemerataan pendapatan dan pengurangan pengurangan angkakemiskinan angkakemiskinan perlu dipikir dipikir ulang! ni karena pemerataan pendapatan adalah suatu alatyang e)ekti) untuk pemberantasan kemiskinan yang merupakan tujuan utama dari pembangunan ek%n%mi!
1.2
R!"an Ma"ala#
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu 1 *2 &aks &aksud ud dari dari peme pemera rata taan an 3 '2 Kebija Kebijaksa ksanaan naan pemer pemerata ataan an pendapa pendapatan tan 3 42 agaiam agaiamana ana tekni teknik k pemerata pemerataan an pendapat pendapatan an 3 52 agaiam agaiamana ana k%ns k%nsep ep dari dari kemi kemiski skinan nan 3 62 $ara $ara perhi perhitun tungan gan kemi kemiski skinan nan 3 72 apa-apa apa-apa saja saja kriter kriteria ia kemi kemiski skinan nan 3 +2 bagaimana bagaimana perkem perkembangan bangan kemiskinan kemiskinan di ind%nesi ind%nesiaa 3 82 apa saja saja yang dapat dapat dilakukan dilakukan dalam dalam menanggul menanggulangi angi kemiski kemiskinan nan 3
1.$
T%an &en'"nan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk meng etahui maksud dari pemerataan dan kemiskinan kemiskinan yang terjadi terjadi di dalam suatu daerah maupun negara! negara! 9al ini menyangkut menyangkut bagaimana kebijaksaan dalam pemerataan pendapatan , teknik yang digunakan dalam meratakan pendapatan , k%nsep serta perhitungan kemiskinan!
BAB II &EMBAHASAN
&EMERATAAN DAN KEMISKINAN
2.1 PEMERATAAN "istribusi
pendapatan
dapat
berupa
pemerataan
maupun
ketimpangan,
yang
menggambarkan tingkat pembagian pendapatan yang dihasilkan %leh berbagai kegiatan ek%n%mi! "istribusi dari suatu pr%ses pr%duksi terjadi setelah diper%leh pendapatan dari kegiatan usaha! Pengukuran masalah pemerataan telah sejak lama menjadi perdebatan di kalangan ilmuan! Namun, pendekatan pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur ketidakmerataan dari distibusi pendapatan adalah Gini coefficient yang di bantu dengan menggunakan Lorenzt curve. Sedangkan untuk mengukur tingkat kemiskinan digunakan met%de head$%unt measure dan pr%perty gap! #kuran yang dipakai dalam menentukan ketidakmerataan baik di tingkat ilayah maupun rumah tangga adalah gini coefficient dan tingkat kemiskinan! Gini coefficient merpakan alat ukur atau indikat%r yang menerangkan distribusi pendapatan aktual, pengeluaran pengeluaran k%nsumsi atau /ariabel-/ariabel lain yang terkait dengan distribusi di mana setiap %rang menerima bagian se$ara sama atau identik :appenas,'(('2! &enurut ;%bell :*<++2 yang dikutip %leh &it$hell :*<<*2 menyatakan baha pengukuran ketidakmerataan dapat menggunakan gini coeficient. Selain itu, tingkat ketimpangan dapat diukur juga melalui pers%nal in$%me dengan menggunakan Kur/a =%ren>, yaitu kur/a yang menggambarkan hubungan kuantitati) antara persentase p%pulasi penerima pendapatan dengan persentase t%tal pendapatan yang benar-benar diper%leh selama jangka aktu tertentu, biasanya saru tahun! Gambar 5!* Kur/a =%ren>
Pada gambar tersebut, sumbu h%ri>%ntal meakili jumlah p%pulasi penerima pendapatan dan sumbu /ertikal menggambarkan pendapatan yang diterima %leh masing-masing persentase
penduduk :T%dar%, *<8*2! Garis kur/a l%ren> akan berada di atas garis h%ri>%ntal, bila kur/a tersebut menjauh dari kur/a diag%nal maka tingkat ketimapangan akan semakin tinggi! "ari uraian di atas dapat dikatakan baha suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai k%e)isien Gini mendekati n%l :(2! Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai k%e)isien Gininya makin mendekati satu! "istribusi pendaptan nasi%nal akan menentukan bagaimana pendaptan nasi%nal yang tinggi mampu men$iptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemsikinan, pengangguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat! "istribusi pendapatan nasi%nal yang tidak merata, tidak akan men$iptakan kemakmuran bagi masyarakat se$ara umum! Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan men$iptakan kemakmuran bagi g%l%ngan tetentu saja! Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan )akt%r pr%duksi! Pihak yang memiliki )akt%r pr%duksi lebih banyak akan memper%leh pendaptan yang lebih ban yak juga! Tabel Patokan Nilai Koefisien Gini Nilai koefisien
Distibusi Pendapatan
<0,4
Tingkat Ketimpangan rendah
0,4-0,5
Tingkat ketimpangan sedang
>0,5
Tingkat ketimpagan tinggi
Selain penggunaan K%e)isien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan ank "unia :W%rld ank2! &enurut te%ri ne%klasik, perbedaan kepemilikan )akt%r pr%duksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu pr%ses penyesuaian %t%matis! ila pr%ses %t%mat%s itu belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi! Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan! Penetapan pajak pendapatan?penghasilan akan menungarangi
pendapatan penduduk yang
pendaptannya tinggi! Sebaliknya subsidi akan membentu penduduk yang pendaptannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya! Pajak yang telah dipungut apalagi
menggunakan sistem tari) pr%gresi), %leh pemerintah digunakan untuk membiayai r%da pemerintahan, subsidi dn pr%yek pembangunan! Indikator ketimpanan Distribusi Pendapatan !enurut "ank Dunia
2.2
KEBIJAKSANAAN PEMERATAAN PENDAPATAN BAGIAN
DARI PENGELOLOAN KEUANGAN NEGARA Pemerataan pendapatan :redistribusi pendapatan?distributi%n %) in$%me2 merupakan usaha yang dilakukan %leh pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi sementara mungkin diantara arga masyarakat! Pengertian merata disini tidak berarti baha semua arga masyarakat dibuat pendapatannya sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap arga untuk mmemper%leh pendapatan! Tujuannnya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahaan dan ke$emburuan s%sial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasi%nal! #kuran p%k%k distribusi pendaptan dapat dibedakan menjadi ', yaitu1 *! T#e si$e distribution of in%ome &T#e personal distribution of in%ome' Pengukuran atas dasar ini biasanya dilakukan %leh ahli ek%n%mi! ;ara mengukurnya adalah masing-masing indi/idu di$atat penghasilan pertahunnya dari sejumlah indi/idu yang diteliti se$ara sampling! Penghasilan dinyatakan dalam satuan uang! Kemuddian dikel%mp%k
berdasar
dari
penghasilan
terendah
sampai
tertinggi!
"ari
hasil
pengel%mp%kkan tersebutakan diketahui kel%mp%k g%l%ngan berpenghasilan rendah memper%leh berapa persen dari eluruh penghasilan nasi%nal dan kel%mp%k g%l%ngan paling kaya memper%leh berapa persen, selanjutnya dapat diketahui ada ketimpangan atau tidak! '! T#e fun%tion distribution of in%ome & s#are distribution'
#kuran ini menjelaskan tentang bagian pendapatan yang diterima %leh setiap )akt%r pr%duksi :berapa yang diterima %leh buru :upah2, pengusaha :keuntungan2, pemilik tanah :sea2, pemilik m%dal :bunga?jasa2 sesuai dengan )unsi masing-masing )akt%r pr%duksi2!
2.3
TEKNIK PEMERATAAN PENDAPATAN
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk redistribusi pendapatan, antra lain 1 Transfer (an Tunai &NIT, Demorant, )*+'
Trans)er uang tunai merupakan pemberian subsidi berupa uang tunai kepada %rang yang termasuk berpenghasilan rendah! &%dal trans)er tunai dapat dibedakan menjadi 4 ma$am, yaitu 1 *! &%del pajak pendapatan nagati) :Negati) n$%me Ta@2, maksudnya dalah baha pemerintah memberikan subsidi kepada penduduk yang dianggap tidak mampu! Persyaratannya adalah baha keluarga yang diberi subsidi merupakan keluarga yang penghasilannya di baah pas-pasan dan nilai yang disubsidi adalah selisih antara penhasilan pas-pasan dan penghasilan riil dari keluarga itu &%dal NT menguntungkan jika penghasilan keluarga yang bersangkutan itu rendah! Semakin besar keluraganya semakin
menguntungkan! leh karenanya
pemerintah membatasinya miasalnya
maksimum 6 jia dalam satu keluarga! "engan menggunakan angka persentase subsidi bagi tiap jia! &aka mudah untu menetapkan
besarnay subsidi! B%rmula untuk
pemberian subsidi pada pr%gram NT adalah T C r :. D .i2 T 1 besar trans)er r 1 tingkat pajak marginal, dinyatakan dengan persen :2 . 1 pendaptan pas-pasan :ditetapkan pemerintah2 .i 1 Pendapatan Keluarga '! &%del dem%gran, yaitu suatu pr%gram subsidi uang tunai dimana semua angg%ta kel%mp%k dem%gra)i menerima subsidi uang tunai
yang sama, tanpa membedakan
tingkat penghasilan mereka! Kel%mp%k dem%gra)i adalah kel%mp%k penduduk yang pendapatannya barada di baah penghasilan pas-pasan! Persyaratannya adalah baha batas penghasilan pas-pasan ditetapkan pemerintah, yang subsidi adalah keluarga di baah penghasilan pas-pasan dan subsidi dihitung perjia dalam bentuk rupiah! &%del ini menguntungkan jika penghasilannya tetap, dan ppemerintah menetapkan besarnya subsidi perjia tinggi! Nasmun sulit menetapkan dengan tepat besarnya subsidi perjia dengan tepat dalam rupiah!
4! &%del subsidi upah :Wage Rate Subsidies2, yaitu subsidi yang dibeikan kepada buruh yang bekerja harian dan penghasilannya di baah upah pas-pasan! Semakin banyak upah buruh :sepanjang masih di baah upah pas-pasan, semakin sedikit subsidinya2! Namun subsidi maksimum juga ditetapkan dan upah minimum juga harus di tetapkan %leh pemerintah! Transfer (an dan "aran
"alam realisasinya, trans)er uang tunai sebagaimana yang telah di jelaskan, dapat juga diberikan sebagian dalam bentuk barang! 9al ini dimaksudakan untuk meminimalisir penyimpangan masksud pemberian subsidi sesungguhnya! Proram Kesempatan Kera
Kesempatan kerja merupakan hal yang sangat didambakan bagi %rang yang belum bekerja! Pemerintah harus menyediakan lapangan kerja dengan tingkat upah tertentu! Tetapi dalam kenyataannya pr%gram pen$iptaan tenaga kerja pada se$t%r pemerintah maupun sasta di Negara berkembang bahkan di Negara maju sekalipun mengalami kesulitan! "i beberapa Negara maju, mereka yang menganggur mendapat tunjangan atau subsidi! Gini *atio Inonesia, !enurut Pro.insi Ta#un /0-/01 Pro.insi
A;E9
Gini *asio /0 /0/ /02 /04 (!44 (!4' (!45 (!4'
/05 (!44
/01 (!44
S#&ATERA #TARA
(!46
(!44
(!46
(!4'
(!45
(!4'
S#&ATERA ARAT
(!46
(!47
(!47
(!44
(!45
(!44
RA#
(!47
(!5(
(!4+
(!46
(!47
(!46
0A&
(!45
(!45
(!46
(!44
(!47
(!46
S#&ATERA SE=ATAN
(!45
(!5(
(!48
(!5(
(!47
(!46
ENGK#=#
(!47
(!46
(!4<
(!47
(!48
(!47
=A&P#NG KEP! ANGKA
(!4+
(!47
(!47
(!46
(!48
(!47
(!4(
(!'<
(!4*
(!4(
(!'8
(!'8
(!4'
(!46
(!47
(!5(
(!47
(!46
(!55
(!5'
(!54
(!54
(!54
(!5*
E=T#NG KEP! RA# "K 0AKARTA
0AWA ARAT
(!5*
(!5*
(!5*
(!5*
(!5*
(!5*
0AWA TENGA9
(!48
(!48
(!4<
(!48
(!48
(!4+
" .G.AKARTA
(!5(
(!54
(!55
(!5'
(!54
(!5'
0AWA TR
(!4+
(!47
(!47
(!4+
(!5'
(!5(
ANTEN
(!5(
(!4<
(!5(
(!5(
(!5(
(!4<
A= N#SA TENGGARA
(!5*
(!54
(!5(
(!5'
(!48
(!4+
(!47
(!46
(!47
(!48
(!4+
(!47
(!47
(!47
(!46
(!47
(!45
(!45
(!5(
(!48
(!5(
(!4<
(!44
(!45
(!45
(!44
(!46
(!46
(!44
(!44
(!4+
(!48
(!47
(!47
(!46
(!44
(!48
(!47
(!4+
(!46
(!4'
(!4'
-
-
-
-
(!'<
(!4(
S#=AWES #TARA
(!4<
(!54
(!5'
(!5'
(!4+
(!4<
S#=AWES TENGA9
(!48
(!5(
(!5*
(!4+
(!4+
(!47
S#=AWES SE=ATAN S#=AWES
(!5*
(!5*
(!54
(!5'
(!5'
(!54
(!5*
(!5(
(!54
(!5*
(!5(
(!5(
(!57
(!55
(!55
(!5*
(!5'
(!5'
S#=AWES ARAT
(!45
(!4*
(!46
(!46
(!47
(!47
&A=#K#
(!5*
(!48
(!4+
(!46
(!45
(!46
&A=#K# #TARA
(!44
(!45
(!4'
(!4'
(!'8
(!'<
PAP#A ARAT
(!5(
(!54
(!54
(!55
(!55
(!4+
PAP#A
(!5'
(!55
(!55
(!5*
(!5'
(!4<
N"NESA
(!5*
(!5*
(!5*
(!5*
(!5*
(!5(
ARAT N#SA TENGGARA TR KA=&ANTAN ARAT KA=&ANTAN TENGA9 KA=&ANTAN SE=ATAN KA=&ANTAN TR KA=&ANTAN #TARA
TENGGARA GRNTA=
2.4
KEMISKINAN SUATU KONSEP TEORITIS
Sar A! =e/itan, mende)inisikan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan pelayanan yang di butuhkan untuk men$apai suatu standar hidup yang layak! Karena standar hidup itu berbeda-beda, maka tidak ada de)inisi kemiskinan yang diterima se$ara uni/ersal!
&enurut
radley R! )thiller, kemiskinan adalah ketidaksanggupan untuk mendapatkan
barang-barang dan pealayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan s%sial! "an %leh Email Salim, dikatakan baha, kemiskinan biasanya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang p%k%k! "idalam memembahas kemiskinan di Asia Selatan dan Asia Tenggara, maka Ajit Gh%se dan Keith Gri))in, mengatakan baha kemiskinan di negara-negara ini berarti kelaparan, kekurangan gi>i, ditambah pakaian dan perumahan yang kurang memadai, tingkat pendidikan yang rendah, tidak ada atau sedikit sekali kesempatan untuk memper%leh layanan kesehatan dasar dan lainlain! 0%hn Briedmann, kemiskinan dide)inisikan sebagai ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan
basis kekuasaan s%sial meliputi 1 m%dal yang pr%dukti) atau assets,
sumber-sumber keuangan, %rganisasi s%sial dan p%litik yang dipakai untuk kepentingan bersama partai p%litik, sindikat k%perasi, net%rk atau jaringan s%sial untuk memper%leh pekerjaan, barang-barng dan lain-lain, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan in)%rmasi yang berguna untuk memajukan kehidup an! "ari pengertian dari para ahli maka dapat diketahui baha kemiskinan itu tidak hanya terikat dengan aspek-aspek material saja tetapi juga berkaitan dengan aspek-aspek n%nmaterial! Seperti yang dikatakan %leh 9%ard Wriggins et!al baha menurut Al-Kitab dikatakan baha tak sese%rangpun hidup karena hanya r%ti saja, maka dengan demikian kemiskinan abs%lute juga mempunyai dimensi n%nmaterial disampng aspek material ini! Atau seperti yang disimpulkan %leh W%l) S$%tt, sebagai berikut 1 *! Kemiskinan pada umumnya dide)inisikan sebagai kekurangan pendapatan dalam bentuk ditambah dengan keuntungan-keuntungan n%nmaterial yang diterima %leh sese%rang! Se$era luas kemsikinan diberi pengertian meliputi kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, k%ndisi kesehatan yang buruk, kekurangan transp%rtasi yang dibutuhkan masyarakat! '! Kadang-kadang kemiskinan dide)inisikan dari segi kurang atau tidak memiliki asetaset seperti tanah, rumah, peralatan uang, emas, kredit dan lain-lain! 4! Kemiskinan n%nmaterial meliputi berbagai ma$am kebebasan, hak untuk memper%leh pekerjaan yang layak, hak atas rumah tangga dan kehidupan yan g layak!
"e)inisi kemiskinann sebagai relati) sedikit atau tidak adanya nilai-nilai utama yang berhasil diakumalasikan %leh si akt%r se$ara sah sehingga kebutuhannya kan nilai-nilai tersebut tidak terpenuhi se$ara layak atau memadai! "engan singkat dpat dikatakan baha kemiskinan adlah adanya gap atau jurang antara nilai-nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan akan nilai tersebut se$ara layak! "ari de)inisi ini, ada beberapa hal yang akan dijelaskan lebih lanjut! *! Nilai-nilai :/alues21 dimaksud dengan nilai adalah sesuatu yang dihargai tinggi %leh indi/idu dan masyrakat! Penghargaan atau tepatnya peri%ritas penghargaan akan nilainilai berbeda-beda, ada yang lebih dihargai dan ada yang kurang dihargai pada satu aktu tertentu dan masyarakat tertentu pula! Nilai-nilai yang lebih dihargai %leh masyarakat disebut nilai-nilai utama, dan nilai-nilai utma yang kurang dihargai %leh masyrakat disebut
nilai-nilai sekunder! Ada beberapa ma$am nilaiyang ada dalam
masyarakat, yakni 1 power, enlightenment, wealth, well-beright (or health), skill, offecion, rectitude (involve rightenosness and justice), deference (or respect), securit dan librert. Nilai-nilai utama ini berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia, yakni sandang, pangan, papan, keshatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain! '! Kedua, kemiskinan itu multidimensi%nal1 karena banyak sekali nilai-nilai yang dibuthkan atau kebutuhan manusia itu berma$am-ma$am, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek! &enurut 0%hn Briedman, bila dilihat dari segi publi$ p%li$y maka terdapat dua aspek kemiskinan, yaitu 1 a! Aspek primer terdiiri dari 1 aset-aset %rganisasi s%sial dan p%litik, dan pengetahuan dan keterampilan! b! Aspek sekunder, terdiri dari 1 jaringan s%sial, sumber-sumber keuangan dan in)%rmasi! leh
Gunnar
Adler
Karlss%n,
dikatakan
baha
dimensi-dimensi
kemiskinan
memani)estasikan dirinya dalam bentuk kekurangan gi>i, air dan perumahan yang tidak sehat, penyakit kr%nis dan peraatan kesehatan yang tidak baik! Pendidikan dan tenaga kerja juga harus termasuk dalam pengukuran kemiskinan abs%lut! "i samping itu kemiskinan abs%lut juga mempunyai dimensi n%n-material, seperti hak kelua masuk ke suatu negara, kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat, kebebasan beragama,
kebebasan bersesrikat dan
berpartisipasi, dan lain-lain! leh ank "unia di ajukan beberapa aspek kemiskinan yaitu, n$%me atau pendaptan yang rendah, kekurangan gi>i, keadaan kesehatan yang buruk, dan pendidikan yang rendah! Selanjutnya, %leh =ukas 9endratta dikatakan baha suatu penelitian dalam masyarakat akan menunjukkan ruet dan k%mpleksnya hubungan di berbagai antara mani)estasi kemiskinan yakni, keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan gi>i, pengangguran, buta huru) dan pr%dukti/itas yang rendah! "ari pembahasan di atas maka terdapat *( ma$am nilai sehingga demikian terdapat *( dimensi atau aspek kemiskinan, yakni miskin dalm kekuasaan, harta benda atau harta kekayaan, kesehatan pendidikan dan pengetahuan, keterampilan atau keahlian, $inta kasih atau a)eksi, keadilan, penghargaan atau pengh%rmatan, keamanan dan kebebasan! Ketiga, aspek-aspek kemsikinan saling bergubungan 1 Aspek-aspek kemiskinansaling berhubungan satu sama lainnya, baik se$ara langsung maupun se$ara tidak langsung! 9al ini berarti baha kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek kemiskinan dapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek-aspek kemiskinan yang lainnya! 9ubungan di antara aspek-aspek kemiskinan ini, %leh =ukas 9endratta disebut dengan istilah the p%/erty spiral :spiral kemiskinan2, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini! Si)at saling berhubungan di antara aspek-aspek kemiskinan adalah baha satu aspek atau )akt%r dapat mempengaruhi semua aspek atau )akt%r lainnya baik dalam arti pengaruh yang p%siti) maupun pengaruh yang negati)! Se$ara diagramatik, pr%ses saling mempengarhi ini dapat digambarkan sebagai kekuatan pergerakan yang menjalar pada sebuah spiral! Pembangunan dapat dilihat sebagai pergerakanyang semakin meluas :upard m%/ement2 dari semua unsur-unsur yang ada! #ntuk men$apai hal ini, maka setiap unsur atau aspek harus bergerak dengan suatu ke$epatan tertentu! 0ika ada satu atau beberapa unsur yang tidak dapat mengikuti pergerakan upard ini maka kana mengakibatkan berkurangnya seluruh pergerakan tersebut! Tanpa adanya ke$epatan pergerakan yang memadai hanya akan menimbulkan suatu pergerakan sirkular pada satu aspek tertent saja! erkurangnya pergerakan yang lebih lanjut akan menyebabkan pergerakan sirkular tersebut berhenti sepenuhnya, sehingga terjadilah pergerakan spiral yang semakin sempit :d%nard m%/ement2! 3inkaran +etan Kemiskinan
#ntuk itu, maka brbagai ujud atau aspek kemiskinan harus di tangani se$ara serentak untuk menggerakkan pergerakan spiral yang semakin meluas melalui suatu mekanisme synergisti$! Sebaliknya, untuk melalui suatu pr%ses synergisti$ negati), di mana semakin berkurangnyapergerakan pada satu atau beberapa aspek dapat menyebabkan pergerakan spiral yang semakin menyempit, dan mempengaruhi pergerakan aspek-aspek lainnya! mplikasinya pada suatu pr%gram pembangunan adalah baha kita tidak dapat memper%leh suat perbaikan yang berarti dan abadi tanpa adanya suatu perbaikan
yang dilakukan se$ara serentak pada
sekt%r-sekt%r atau aspek-aspek kemiskinan lainnya! Keempat, akt%r kemiskinan 1 "iamaksud dengan akt%r kemiskinann adalah %rang-%rang yang hanya sedikit atau tidak mampu mengakumulasikan nilai-nilai utama sehingga kebutuhannya akan nilai-nilai tersebut tidak terpenuhi se$ara layak! 0adi disini jelaslah baha yang miskin itu hanyalah manusia, %rang, atau indi/idu, baik se$ra kel%mp%k atau k%lekti) maupun se$ara indi/idual! Kita sering mendengar perkataan kemiskinan pedesaan, kemiskinan perk%taan, negara miskin, ini bukanlah berarti baha desa, k%ta atau negara yang mengalami kemsikinan, melainkan %rang-%rang atau penduduk di ilayah tersebut, sebagian besarnya menderita kemiskinan! Akt%r kemiskinan dide)inisikan %leh Niels &ulder sebagai berikut 1 se$ara kasar kau miskin dapat dide)inisikan sebagai mereka yang tidak sampai pada suatu tingkat kehidupan yang
minimal seperti ditujukan %leh garis kemiskinan yang mengungkapkan tara) minimal untuk bisa hidup dengan $ukup dan ajar! &ereka yang sampai pada pat%kan itu dipandang sebagai %rang miskin! Akt%r krmiskinan atau mereka yang hidup di baah garis kemiskinan memiliki beberapa $iri! &enurut Emil Salim %rang miskin memiliki $iri-$iri yaitu 1 *! &ereka umumnya tidak memiliki )akt%r pr%duksi sendiri, seperti tanah yang $ukup, m%dal ataupun keterampilan! Bakt%r pr%duksi yang dimiliki sedikit seklai sehingga kemampan memper%leh pendapatan menjadi snagat terbatas! '! &ereka tidak memiliki kemungkinan untuk memper%leh pr%duksi aset pr%duksi dengan kekuatan sendiri, pendaptan tidak $ukup untuk memper%leh tanah garapan ataupun m%dal usaha! Sedangkan syarat tidak terpunuhi untuk memper%leh kredit perbankan, seperti adanya jaminan kredit dan lain-lain sehingga mereka yang perlu kredit terpaksa berpaling kepada lintah lirat yang biasanya meminta syarat pelunasan yang berat dan memungut biaya bunga yang tinggi! 4! Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sek%lah dasar! Waktu mereka tersisa habis untuk men$ari na)kah sehingga tidak tersisa lagi untuk belajar! 0uga anak-anak mereka tidak bisa menyelesaikan sek%lah, karena harus membantu %rang tua men$ari tambahan penghasilanatau menjaga adik-adik di rumah, sehingga se$ara turun-temurun terjerat dalam keterbelakangan di baah garis kemiskinan! 5! Kebanyakan mereka tinggal di pedesaan! anyak di antara mereka tidak memiliki tanah, kalaupun ada maka ke/il sekali! #mumnya mereka menjadi buruh tani atau pekerja
kasar
diluar
pertanian!
Karena
pertanian
bekerja
musiman
maka
kesinambungan kerja kurang terjamin! anyak diantara mereka lalu menjadi pekerja bebas, :sel) empl%yed2 berusaha apa saja! "alam keadaan penaaran tenaga yang besar, maka tingkat upah menjadi rendah sehingga mengurung mereka di baah garis kemiskinan! "id%r%ng %leh kesulitan hidup desa maka banyak diantara mereka men$%ba berusaha di k%ta :urbanisasi2! 6! anyak diantara mereka yang hidup di k%ta masih berusia muada dan tidak mempunyai keterampilan :skill2 atau pendidikan, sedangkan k%ta di banyak negara sedang berkembang tidak siap menampung gerak urbanisasi penduduk desan ini!
Apabila di negara maju pertumbuhan industri menyertai urbanisasi dan pertumbuhan k%ta sebagai penarik bagi masyrakat desa untuk bekerja di k%ta, maka pr%ses urbanisasi di negara berkembang tidak disertai pr%ses penyerapan tenaga dalam perkembangan industri! ahkan sebaliknya, perkembangan tekn%l%gi di k%ta-k%ta negara berkembangan justru menampik penyerapan lebih banyak tenaga kerja, sehingga penduduk miskin yang pindah ke k%ta terdampar dalam kant%ng-kant%ng kemelaratan :slumps2! "i samping pandangan baha yang miskin hanyalah %rang atau manusia maka ada juga yang berpendapat baha akt%r kemiskinan itu dapat berupa negara, desa atau k%ta itu sendiri, bukan penduduknya! 0adi, negara, k%ta atau desa tersebut dikatakan miskin kareana kekurangan atau tidak mengandung bahan bahan mineral atau kekakyaan alam lainnya! 9al ini dikenal dengan istilah naturaally p%%r atau miskin se$ara alamiah! 0adi, bisa terjadi baha, suatu negara tertentu bila dilihat dari segi kekayaan alamnya maka akan termasuk dalam negara miskin, tetapi bila dilihat dari segi tingkat penghidupan penduduknya maka termasuk dalam negara kaya! &isalnya, 0epang dilihat dari segi kekayaan alaminya, maka ia termasuk dalam kateg%ri negara miskin, tetapi bila dilihat dari pendaptan perkapita penduduknya maka ia termasuk dalam negara kaya! 0uga nd%nesia , bila dilihat dari segi alam maka termasuk dalam negara kaya, tetapi bila dilihat dari pendapatan perkapita pendduk maka termasuk dalam negara miskin! 7! Pemenuhan kebutuhan akan nilai-nilai utama se$ara layak 1 ini maksudnya sama dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia se$ara layak! Kebutuhan dasar manusia berma$am-ma$am antara lain sandang,
pangan, papan, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain! Tentunya timbul pertayaan mengenai ukuran yang layak ini! Pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan, papan, keshatan, pekerjaan yang layak itu bagaimankah, seberapa besar jumlahnya dan jaaban atas pertanyaan ini $ukup rumit! Tenyata baha ukuran yang layak pada suatu aspek tidak sama dengan aspek lainnya! &isalnya bahan pangan, maka jumlah kal%ri yang dibutuhkan se$ara layak antara negara yang satu dengan negara yang lainnya berbeda-beda, juga keadaan perumahan yang memadai misalnya diukur dari segi luas karena per %rang maka ukuran yang layak atau memadai ini berbeda-beda di antara Asia, A)rika atau Amerika =atin! .ang paling sering dilakukan adalah mengukur
kemiskinan dari segi pendapatan perkapitaF jumlah pendapatan perkapita yang layak untuk memenuhi kebutuhan p%k%k, juga berbeda-beda anatara negara yang satu dengan negra lainnya, bahkan anatara daerah perk%taan, atau negara pedesaan dalam suatu negara saja pun berbeda! +! Gap anatara nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan akan nilai tersebut 1 esar ke$ilnya gap ini akan menunjukkan besar ke$ilnya ataua parah tidaknya keadaan kemiskinan! Semakin besar gap ini menunjukkan baha keadaan semakin parah, dan semakin ke$il gap ini menunjukkan keadaan kemiskinan semakin berkurang atau semakin membaik! "an dimana terdapat keseimbangan anatara jumlah nilai yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan ukuran nilai se$ara layak, maka ter$iptalah k%ndisi marginal! "an bilamana terjadi keadaaan yang sebaliknya, yakni jumlah yang diakumulasikan lebih besar daripada jumalh yang dibutuhkan se$ra layak, maka keadaan ini menunjukkan sudah bebas dari belenggu kemiskinan!
2.5
KONSEP
KEMISKINAN
MENURUT
BADAN
PUSAT
STATISTIK Sementara
k%nsep
kemiskinan
menurut
adan
Pusat
Statistik
:PS2
adalah
ketidakmampuan dari sisi ek%n%mi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran! Karena %bjek kemiskinan adalah manusia sebagai makhluk s%sial maka yang dikatakan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata penegleuaran perkapita perbulan di baah garis kemiskinan! Garis Kemiskinan :GK2 menurut ukuran PS terdiri dari dua k%mp%nen yaitu Garis Kemiskianan &akanan :GK&2 dan Garis Kemiskinan N%nmakanan :GKN&2, sehingga jika hal ini di )%rmulasikan maka GK C GK& GKN&! Perhitungan garis kemiskinan dilakukan se$ara terpisah untu daerah perk%taan dan pedesaan! Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di baah Garis Kemsikinan, Garis kemiskinan makanan :GK&2 merupakannilai pengeuaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan '!*(( kal%ri perkapita perhari! Pat%kan ini menga$u pada hasil Widyakarya Pangan dan Gi>i *<+8! Paket k%m%diti
kebutuhan dasar makanan diakili %leh 6' jenis k%m%diti :padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, ka$ang-ka$angan, buah-buhan, minyak dan lemak, dan lainlain2! Ke 6' jenis k%m%diti ini merupakan k%m%diti-k%m%diti yang paling banyak di k%nsumsi %leh %rang miskin! 0umlah pengeluaran untuk 6' k%m%diti ini sekitar +( persen dari t%tal pengeluaran %rang miskin! Garis kemikinan n%n-makanan :GKN&2 adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan! Paket k%m%diti kebutuhan dasar n%n makanan diakili %leh 6* jenis k%m%diti di perk%taan dan 5+ jenis k%m%diti di pedesaan!
2.6
TEKNIK
PEHITUNGAN
GARIS
KEMISKINAN
DAN
UKURAN KEMISKINAN MENURUT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) Tahap pertama adalah menentukan penduduk re)erensi yaitu '( persen penduduk yang berada di atas Garis Kemiskinan Sementara, yang merupakan Garis Kemiskinan peri%de lalu yang di-in)late dengan in)lais umu :9K2! "ari penduduk re)erensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan &akanan :GK&2 dan Garis Kemiskinan N%nmakanan :GKN&2! Garis Kemiskian makanan :GK&2 adalah jumlah nilai pengeluaran dari 6' k%m%diti dasar makanan yang riil dik%nsumsi penduduk re)erensi yang kemudian disetarakan dengan '!*(( kil%kal%ri perkapita perhari! Penyetaraan nilai pengeluaran kebutuan minimum makanan dilakukan dengan menghitung rata-rata kal%ri dari ke-6' k%m%diti tersebut! Selanjutnya GK& tersebut disetarakakn dengan '!*(( kil%kal%ri dengan menghasilkan '!*(( terhadap harga implisit ratarata kal%ri! Garis kemiskinan n%n-makanan :GKN&2 merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari k%m%diti-k%m%diti n%nmakanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan! Nilai kebutuhan minimum per k%m%diti?subkel%mp%k n%nmakanan dihitung dengan menggunakan suatu rasi% pengeluaran k%m%diti?subkel%mp%k tersebut terhadap t%tal pengeluaran k%m%diti?subkel%mp%k yang ter$atat dalam data Susenas m%dul k%nsumsi! Rasi% tersebut dihitung dari hasil Sur/ei Paket K%m%diti Kebutuhan "asar '((5 :SPKK" '((52, yang dilakukan untuk mengumpulkan data pengeluaran k%nsumsi rumah tangga perk%m%diti n%nmkanan yang lebih rin$i dibandingkan data Susenas m%dul k%nsumsi! Garis Kemiskinan merupakan penjumlahandari Garis Kemiskinan &akanan dan Gari Kemiskinan N%nmakanan! Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di baah Garis Kkemiskinan
dikateg%rikan sebagai penduduk miskin! Sedangkan ukuran kemiskinan menurut PS terdiri dari 4 bagian antara lain *! 9ead ;%unt nde@ :9;-P(2, yaitu persentase penduduk yang berada di baah Garis Kemiskinan :GK2! '! ndeks Kedalaman Kemiskinan :P%/erty Gap nde@-P*2 adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan! Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan! 4! ndeks Kedalaman Kemiskinan :P%/erty Gap nde@-P'2 adalah ukuran yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin! Semakin tinggi nilai indeks, semakain tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin!
2.7
KEMISKINAN VERSI BKKBN
0ika angka-angka kemiskinan yang disebut dan dianalisis di atas bersumber pada taksiran angka kemiskinan makr% berdasar penetapan angka kemiskinan tetentu :pengeluaran pangan dan bukan pangan2! Sejak krism%n *<<+-<8 dikenal angka-angka kemiskinan /ersi KKN dengan menjumlahkan angka keluarga Pra-KS dan KS- alasan ek%n%mi! "engan menggunakan data KKN diper%leh angka keluarga miskin di 0aa Tengah seperti terlihat pada Tabel ' k%l%m 4! Terlihat perbedaan anatara taksiran jumlah penduduk miskin /ersi PS yang '7,(+ tahun*<<< dengan data keluarga miskin /ersi KKN yang men$apai '<,<7! Sementara SAKERT 4 :Sur/ei aspek Kehidapan Rumah Tangga nd%nesia2 yang dilakukan pusat Penelitian Kependudukan #G& bekerja sama dengan Rand ;%%rp%rati%n Santa &%ni$a :0uni-kt%ber '(((2 melap%rkan ttingkat kemiskinan yang menurun di perk%taan 0aa Tengah dari '(,5 menjadi *5,4 selama pei%de *<<+-'((( meskipun di pedesaan meningkat dari *4,+ menjadi *+,*! Penemuan angka-angka kemiskinan dengan menggunakan garis kemiskinan PS yang disempurnakan ini merupakan hasil-hasil penelitian ek%n%mi riil di *4 pr%/insi dengan meaan$arai *(!((( kepala keluarga :5(!4(( indi/idu2 sehingga dapat dibandingkan dengan mikri data KKN!
Kriteria keluarga miskin yang dipakai KKN pada aalnya memang bukan untuk mendata keluarga miskin, tetapi tetapi tuga s%perasi%nal kant%r ?lembaga itu yakni pr%gram keluarga beren$ana dan pr%gram keluarga sejahtra! Tetapi dalam perkembangannya, data tersebut dipakai sebagai ped%man dalam berbagai ma$am pr%gram peningkatan kesejahtraan keluarga yaitu pr%gram Takesra?Kukesra, dan sejak krism%n *<<+, pr%gram 0PS PK beras dan pr%gram 0PS lainnya! "engan demikian besar kemungkinan terjadi kelebihan taksiran! Taksiran keluerga miskin yang HpesimistisI di daerah diduga ada kaitannya dengan usulan "A# dan "AK pada pemerintah pusat! "engan kata lain, data penduduk miskin tersebut ditetapkan tinggi supaya dana yang masuk ke daerah juga besar! &enurut pejabat di dinas s%sial, memang pertimbangan yang di pakai tidak jauh berbeda dengan k%ndisi ketika diadakan pendataan desa miskin dalam pr%gram "T! Pada aanya sedikit sekali yang mau menegkui daerah?desanya adalah miskin! Namun sumber di KKN tidak sependapat jika angka kemiskinan yang diterbitkan dikaitkan dengan gulirandana dari pusat! &enurutnya, yang penting bukanlah mempertentangkan data?kriteria kemiskinan, tetapi bagaimana man)aat data itu bagi pr%gram-pr%gram yang akan dilaksanakan! &enurutnya semakin banyak kriteria akan semakin banyak pula in)%rmasi yang didapat, dan karena itu semakin memperkaya aasan! Namun daikuinya, baha saat ini ada kesan baha data yang dikeluarkan KKN untuk melaksanakan pr%gram dari pusat, dan data dari dinas-dians di pemda untuk melaksankan pr%gram-pr%gram pemerintah daerah! Selain masalah transparansi yang sering dituduhkan pada penyelenggara pr%gram pr%gram yang dilaksanakan %leh pemrintah, kritik yang banyak dil%ntarkan dalam pr%gram penanggulangan kemiskinan adalah dalam penentuan target sasaran, yaitu dalam penentuan penduduk yang benar-benar miskin dan membutuhkan bantuan! "ata?in)%rmasi penduduk miskin yang tepat dan akurat sangat menentukan tepat tidaknya sasaran dan keberhasilan suatu pr%gram! aik data dari adan Pusat Statistik, KKN, maupun "inas S%sial, semuanya memiliki keebihan dan kelemahannya masing-masing! PS menyadari baha terdapat beberapa kelemahan data?in)%rmasi tentang penduduk miskin yang dihasilakan sejak *<+7 hingga *<<<, dan karena itu tidak sepenuhnya dapat dipakai sebagai dasar ketepatan pelaksanaan pr%gram bantuan pada pendudk miskin :PS, '(((2! aik data tentang penduduk miskin maupun da)tar
desa tertinggal pada tahun *<<4-*<<6 bersi)at Hmakr%I dan tidak sampai pada nama indi/idu dalam suat daerah tertentu yang dapat dikatag%rikan sebagai penduduk miskin!
2.8
PENDUDUK DAN KEMISKINAN
Ada argumentasi sederhana yang datang dari negara-negara yang sudah maju baha suatu Negara menjadi miskin jika membiarkan penduduknya tumbuh menurut deret ukur! Penduduk yang tumbuh tak terkendali pasti $epat menurun kemakmurannya karena pr%duksi pangan tumbuh lambat mengikuti deret hitung! nilah te%ri sedih :dismal) dari Th%mas R%bert &althus :*8*+2yang mengakibatkan ilmu ek%n%mi disebut ilmu yang memilukan :the dismal science2 %leh Th%mas ;arlyle :*85<2! #ntuk tidak menyerah begitu saja pada pandangan ;arlyle, &an$ur ls%n dan Satu Kahkinen menebitkan buku A N%t S% dismal S$ien$e :@)%rd, '(((2 yang menga$u pada penelitian mendalam dari baah yang meskipun mahal dan memakan banyak energi, dalam jangka panjang jauh lebih murah! Penny dan &asri meskipun lap%ran penelitiannya sangat pesimsitik , t%k%h tidak meneutup kemungkian
terhadap peranan ilmu
pengetahuan dan tekn%l%gi khussunya yang dikembangkan masyarakat sendiri dari budaya setempat! "alam masyarakat desa Sriharj%, ditemukan praktik-praktik K :keluarga beren$ana2 asli berupa mboten kempal ( tidak tidur bersama2 yang dapat menjarangkan kelahiran anak! 0alan keluar untuk mengatasi kemsikinan yang disebabkan tekanan penduduk merupakan pertemuan antara prakarsa asli penduduk dengan pr%gram pemerintah! &isalnya untuk data Sriharj%, intensi)ikasi pertanian, industrialisasi perdesaan, migrasi, dan keluarga beren$ana! "ari empat jalan kelaur atau peme$ahan ini, migrasi terutama yang bersi)at sementara, rupanya paling berhasil, yaitu bekerja di luar pertanian atau di luar desa,sehingga dapat membaa pulang uang untuk belanja keluarga! elakangan banyak anak-anak muda merantau ke 0akartaatau luar 0aa, bahkan &alaysia atau 9%ngk%ng untuk bekerja men$ari uang! Anak-anak muda ini kebanyakan pulang ke desa :mudik2 sekali setahun pada hari Raya dul Bitri atau mengirimkan uang se$ara rutin untuk membantu belanja %rang tua atau membantu biaya sek%lah adik-adiknya! "emikian tidak sepenuhnya benar jika dikatakan baha kemiskinan disebabkan %leh kepadatan?kelebihan penduduk semata-mata karena 1 pertama, %rang-%rang desa sebenarnya $ukup sadar untuk tidak memiliki banyak anak dengan melaksanakan KF dan kedua, jika ada kesempatan penduduk desa selalu Hmeninggalkan desaI untuk men$ari pekerjaan di mana saja! Sama sekali tidak benar jika dikatakan %rang-%rang desa selalu nrimo :menerima apa adanya2, pasrah dan bersi)at
mangan ora mangan waton kumpul ( makan tidak makan yang penting kumpul2! Pertumbuhan penduduk daerah miskin di ". seperti Gunung Kidul dan Kul%npr%g% deasa ini sudah rendah sekli dan bahkan minus!
2.
KRITERIA KEMISKINAN BANK DUNIA
Publikasi ank "unia nd%nesia !onstructing a "ew #trateg for $rovert %eduction, kt%ber '((* berisi pembahasan k%mprehensi) tentang agenda penanggulangan kemiskinan : povert reduction) di nd%nesia! Salah satu tema yang dikemukakan adalah perlunya memperluasa de)inisi, )akta-)akta dan tujuan dari pr%gram anti kemiskinan! Selain pujian baha sampai dengan krisis *<<+-<8 nd%nesia mampu men$apai hasil spektakuler dalalm mengurangi jumlah penduduk miskin, ank "unia juga memberikan kiritik baha pendekatan yang diterapkan nd%nesia dalam penanggulangan kemiskinan terlalu menitik beratkan pada targettarget angka! Garis kemiskinan : povert line2 misalnya, ditekankan pada pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam arti sangat sempit! Target angka dik%mbinasikan dengan pendekatan
pembangunan
mengesampingkan
yang
bersi)at
atas-baah
:t%p-d%n
appr%a$h2
telah
banyak dimensi kemiskinan yang meskipun sulit diukur, tetap sangat
penting! "engan hanya melihat mereka yang se$ara statistik masuk masuk dalam kateg%ri di baah garis kemiskinan, pendekatan ini menyempitkan ruang lingkup kemiskinan dan menjauhkan dari realitas penduduk miskin yang lebih dinamis! &engabaikan angka-angka dan menjauhkan diri dari target-target matematik tentu juga tidak mungkin, karena bagaimanapun angka-angka tetap diperlukan! "i lain pihak, terlalu menitikberatkan pada pen$apaian target-target sattistik juga tidak bijaksana karena terlalu menyederhanakan masalah! ank "unia kemudian merek%mendasikan penggunaan indikat%rindikat%r pembangunan internasi%nal :international &evelopment Goal indicators) yang disusun %leh akil-akilnyadari k%munitas internasi%nal dan ind%nesia termasuk salah satu angg%tanya! Perluasan target-target penanggulangan kemiskinan seperti yang disarankan %leh ank "unia tersebut lebih ter)%kus pada kedalaman target-target yang telah ditetapkan selma ini! Pada dimensii standar kehidupann materil misalnya, pr%p%rsi penduduk miskin :*<<<2 adalah '+, sehingga kemungkinan target pada tahun '((5 adalah sebesar *4,6! Pada dimensi sumber daya manusia dapat juga dikembangkan target-target mislanya angka tamat pendidikan dasar pada kel%mp%k paling miskin, tingkat kematian bayi maupun tingkat kesehatan! "emikian pula akses
tehadap prasarana, apakah akses kel%mp%k paling miskin terhadap sumber daya air maupun sanitasi dapat ditingkatkan lima tahun mendatang, dan yang tidak kalah pentingnya apakah partisapasi
kalangan
penduduk
miskin
dalam
keputusan-keputusan
p%litik
setempat
mempengaruhi kehidupan mereka dapat ditingkatkan melalui pr%gram-pr%gram tertentu! Selama kurun aktu *<+6-*<<6 nd%nseia dipuij-puji telah berhasil dalam mengurangi kemiskinan terutama diukur melalui penurunan jumlah penduduk miskin dari 75,4 pada tahun *<+6 menjadi hanya **,5 pada tahun *<<6! Pada tahun yang sama unmur harapan hidup mengalami peningkatan 5+,< pertahun menjadi 74,+ per tahun, angka kematian bayi perseribu kelahiran bisa ditekan dari **8 menjadi 6*, tingkat partisipasi sek%lah dasar meningkat dari +6,7 menjadi <6, dan tingkat partispasi sek%lah menengah juga meningkat dari *4 menjadi 66! Pendekatan yang dipakai %leh pemerintah selama ini lebih mementingkan target-target angka untuk men$apai tujuan penanggulangan kemiskinan! Tanpa tujuan yang pasti dan siepakati bersama %leh berbagai pelaku :stakeh%lder2, maka pelaksanaan pr%gram penanggulangan kemiskinan hanya sekedar memenuhi target-target yang bersi)at sekt%ral belaka!
2.1!
KRITRIA MISKIN PADA ERA OTONOMI DAERAH
Sampai saat ini masih sulit untuk membayangkan baha suatu daerah, baik pr%/insi, kabupaten, maupun desa, memiliki pr%gram penanggulangan kemiskinan yang lebih baik daripada daerah lain! &islanya, pr%/insi A memiliki pr%gram penanggulangan kemiskinan yang jauh lebih baik dengan pen$apaian target persen tertentu ketimbang pr%/insi ! "emikian pula pemerintah daerah di baahnya yaitu kabape ten dan desa! Suit pula untu dapat mengukur kinerja suatu pemerintahan daerah dikaitkan dengan pelaksanaan pr%gram-pr%gram penanggulangan kemiskinan! Salah satu sebabnya adalah selaintidak atau belum adanya kesamaan persepsi dari dinas-dinas pemerintah daerah juga dipengaruhi %leh peranan pemerintah pusat yang masih sangat besar! Selam ini sulit ditemukakn publikasi dari pemerintah daerah untuk k%nsumsi masyarakat umum mengenai permasalahan kinerja pembangunan yang ada di daerah! erbagai lap%ran tebal yang di susun instansi-instansi pemerintah daerah lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan adminstrati) dari pusat sebagai lap%ran kepada atasan, dan bukan untuk masyrakat daerah sendiri! salah satu tujuan %t%n%mi daerah adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka! "i sisi lain, masalah kemiskinan yang dihadapi %leh setiap daerah di nd%nesia juga memiliki karakteristik
yang berbeda-beda! "engan demikian, garis kemiskinan Saj%gy% misalnya mungkin saja tidak rele/an diterapkan di daerah yang makanan p%k%k penduduknya bukan beras, atau kriteria menganai luas dan k%ndisi lantai rumah yang dipakai KKN tentu tidak akan rele/an diterapkan di daerah yang rumah penduduknya kebanykan berbentuk rumah panggung atau perumahan nelayan yyang terapung di pantai! "engan kata lain keanekaragaman budaya masyarakat perlu dipertimbangkakn dalam menyusun data kemiskinan suatu daerah! Paradigma penanggulangan kemiskianan pada era %t%n%mi daerah saat ini adalah baha kebijakan atau pr%gram anti kemiskinan akan dapat berhasil apabila kaum miskin menjadi akt%r utama dalam peran melaan kemiskinan :9S! "ill%n1'((*2! #ntuk memabntu kaum miskin keluar dari lingkaran kemiskinan dibutuhkan kepedulian, k%mitmen, kebijaksanaan, %rganisasi, dan pr%gram-pr%gram yang tepat! "iperlukan pula sikap yang tidak memperlakukan %rang miskin sebagai %bjek, tetapi sebagai subjek! rang miskin bukan %rang yang tidak memiliki apaapa, melainkan sese%rang yang memiliki sesuatu, alaupun serba seadanya :&ubyart%1'((*2! "isadari baha pendekatan sekt%ral yang telah berlangsung selama ini kurang berhasil dalam menanggulangi kemiskinan sebagaimana yang pernah dijalankan %leh pemerintah karena yang dipakai sebagai kriteria dalah target-target sekt%ral! Sebagaimana yang telah dikemukakan, masing-masing instansi dalam pemerintahan mempunyai kiteria penentu %rang miskin menurut /ersinya masing-masingsehingga kadang-kadang terdapat perbedaan-perbedaanbesar! &eskipun saat ini belum ada titik temu p%la %t%n%mi yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah sehingga masih mun$ul tuntutan-tuntutan untuk mengkaji ulang#ndang-#ndang %t%n%midaerah, namun desentralisasi dan %t%n%mi daerah sebenarnya telah mulai berjalan! "aerah-daerah dan desa-desa sudah banyak yang dengan rasa per$aya diri tinggi mengeluarkan Perda atau Perdes semuanya disesuaikan dengan kebutuhan, aspirasi masyarakat setempat, tuntutan-tuntutan, serta peri%ritas-peri%ritas yang ada di lingkungan mereka! anyak daerah yang sudah mengeuarkan Perda tentang pembentukan P" :adan Perakilan "esa, dan bahkan sudah melakukan pemilihan serta melantik angg%ta-angg%tanya! "i beberapa daerah lain, karena bukan menjadi peri%ritas atau dianggap tidak diperlukan, ada yang belum memilih angg%ta P" termasuk belum mebuat Perda?Perdesnya! "alam era %t%n%mi daera h tidak ada lagi penyeragaman, ke$uali untuk bidang-bidang tertentu seperti bidang pendidikan, yang mengharuskan setiap daerah membuat Perda dan sekaligus melaksanakannya!
Salah satu tujuan diberlakukannya %t%n%mi daerah adalah untuk meningkatkan partisipasi rakyat dalam pengambilan keptusan tentang hal-hal yang menyangkut diri mereka! Keenangan yang lebih besar diberikan kepada pemerintah pr%/insi, kabupaten maupun desa, agar lembagalembaga ini lebih kreati) menyusun berbagai pr%gram pembangunan daerah sesuai p%tensi daerahnya masing-masing! Asumsi yang mendasrinya adalah baha pemerintah di daerah lebih mengetahui p%tensi dan spirasi yang dimiliki daerahnya! "engan kedekatan ini diharapkan pr%duk kebijaksanaan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat setempat! Seiring dengan jia dan semangat %t%n%mi daerah, dan kenyataan baha daerah lebih mengetahui p%tensi daerahnya masing-masing, diperlukan re%rientasi peran baik pemerintah pusat, daerah, maupun desa dalam pr%gram-pr%gram penaggulangan kemiskinan! Pr%gram penaggulangan kemiskinan pada era %t%n%mi harus lebih mengandalkan kreati/itas dan prakarsa daerah dan masyarakat di daerah! Pemerintah pusat yang sebelumnya sangat d%minan, harus berubah menjadi sekedar pemberi )asilitas, pandangan dan pendampingan-pendampingan bagi pr%gram-pr%gram penanggulangan kemiskinan!
2.11
PERKEMBANGAN
TINGKAT
KEMISKINAN
DI
INDONESIA" 16#2!1! Perkembangann jumalah dan persentase penduduk miskin pada per%de *<<7-'(*( tampak ber)luktuasi dari tahun ketahun terlihat adanya ke$enderungan menurun pada p eri%de '(((-'((6! Pada peri%de *<<7-*<<< jumlah penduduk miskin meningkat sebesar *4,<7 juta karena krisis ek%n%mi, yaitu dari 45,(* juta :*+,5+ persen2 pada tahun *<<7 menjadi 5+,<+ juta :'4,54 persen2 pada tahun *<<
umla# Penduduk !iskin &uta 6ran'
Ta#un
K%ta
"esa
K%ta"esa
Persentase Penduduk !iskin
K%ta
"esa
K%ta"esa
1 1
+,' <,5'
*6,4 '5,6<
'',6 45,(*
<,+ *4,4<
*',4 *<,+8
**,4 *+,5+
7
*+,7
4*,<
5<,6
'*,<'
'6,+'
'5,'
*6,75
4',44
5+,<+
*<,5*
'7,(4
'4,54
/000
*',4*
'7,54
48,+5
*5,7
'',48
*<,*5
/00
8,7
'<,'+
4+,8+
<,+<
'5,85
*8,5*
/00/
*4,4'
'6,(8
48,4<
*5,57
'*,*
*8,'
/002
*','7
'6,(8
4+,45
*4,6+
'(,'4
*+,5'
/004
**,4+
'5,+8
47,*6
*',*4
'(,**
*7,77
/005
*',5
'',+
46,*
**,78
*<,<8
*6,<+
/001
*5,5<
'5,8*
4<,4
*4,5+
'*,8*
*+,+6
/008
*4,67
'4,7*
4+,*+
*',6'
'(,4+
*7,68
/007
*',++
'',*<
45,<7
**,76
*8,<4
*6,5'
/00
**,<*
'(,7'
4',64
*(,+'
*+,46
*5,*6
/00
**,*
*<,<4
4*,('
<,8+
*7,67
*4,44
(!la# )en**k !+"k+n *+ In*,ne"+a )a*a -lan Maret 2007 "e-e"ar $717 %ta /1 )er"en3. D+-an*+ngkan *engan )en**k !+"k+n )a*a -lan !aret 200 'ang -er%!la# $440 %ta /177 )er"en3 -erart+ %!la# )en**k !+"k+n trn "e-e"ar 21$ %ta. Me"k+) *e!+k+an )re"enta"e )en**k !+"k+n )a*a Maret 2007 !a"+# le-+# t+ngg+ *+-an*+ngkan kea*aan kea*aan Fe-rar+ 200 *+ !ana )re"enta"e )en**k !+"k+n "e-e"ar 147 )er"en. Da ta#n -er+ktn'a %!la# )en**k !+"k+n !enrn ke!-al+ !en%a*+ $54 %ta /152 )er"en3 )a*a Maret 200 *an $2$ %ta /151 )er"en3 )a*a Maret 2004.
2.11.1
P$%&$'*+* T,*+&- K$',&,** M%$- 2!!8#M%$-
2!1! (!la# )en**k !+"k+n *+ In*,ne"+a )a*a -lan Maret 2004 "e-e"ar $2$ %ta ,rang /151 )er"en3. D+-an*+ngkan *engan )en**k !+"k+n )a*a Maret 200 'ang -er%!la# $54%ta /152 )er"en3 -erart+ %!la# )en**k !+"k+n -erkrang "e-e"ar 25$ %ta. (!la# )en**k !+"k+n *+ *aera# )e*e"aan trn le-+# ta%a! *ar+)a*a *aera# )erk,taan. Sela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 )en**k !+"k+n *+ *aera# )e*e"aan -erkrang 17 %ta ,rang "e!entara *+ *aera# )erk,taan -erkrang 0 %ta ,rang. &re"enta"e )en**k !+"k+n antara *aera# )erk,taan *an )e*e"aan t+*ak -an'ak -er-a#. &a*a -lan Maret 200 "e-ag+an -e"ar /$57 )er"en3 )en**k !+"k+n -era*a *+ *aera# )e*e"aan "e!entara )a*a -lan Maret 2004 )re"enta"e +n+ #a!)er "a!a 'a+t $$4 )er"en. &enrnan %!la# *an )re"enta"e )en**k !+"k+n "ela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 ta!)akn'a -erka+tan *engan akt,r6akt,r -er+kt 8 1. Sela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 +n9a"+ !! relat+:e "ta-+l 'a+t "e-e"ar 742 )er"en. 2. Rata6rata #arga -era" na"+,nal "ela!a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 t!-# "e-e"ar 70 )er"en le-+# ren*a# *ar+ la% +n9a"+ !! $. Rata6rata )a# r++l #ar+an -r# tan+ na+k 1$22 )er"en *an rata6rata )a# r++l #ar+an -r# -angnan na+k "e-e"ar 101 )er"en "ela!a )er+,*e Maret 2006 Maret 2004 5. Sela!a S-r,n* I /(anar+6A)r+l3 2004 ter%a*+ )anen ra'a. &r,*k"+ )a*+ S-r,n* I 2004 !en;a)a+ 2454 %ta t,n
lan I ta#n 2004 !en+ngkat "e-e"ar 5 )er"en ter#a*a) tr+>lan I ta#n 200 T$/ G%, K$',&,**" J0'/ * P$%$*-$ M,&,* M$*0%0-
D$% M%$- 2!!8#2!1! D$%T0*
G%, K$',&,** Makan Bkan T,tal
J0'/ PM
P$%$*- $ PM
an
P$%&-* Mar60 Mar604 Mar610
P$$* Mar60 Mar604 Mar610
K-D$ Mar60 Mar604 Mar610
2.11.2
Makanan
15$.4 7 1.40 4 1$.07 7
0.444
127.20 7 1$4.$$ 1 15.4$ 4
$5.25
1$.27 0 157.$$ 7 1.1
57.$
.215 4.412
50.0$ 5$.51
2.42$ .111
205. 4 222.1 2$ 2$2.4 4
12.77
11.
11.41
10.72
11.10
4.7
11.7 $1 174. $5 142.$ 5
22.14
1.4$
20.2
17.$
14.4$
1.
12. $ 200.2 0 211.7 2
$5.4
1.52
$2.$
15.1
$1.02
1$.$$
P$%0* G%, K$',&,** M%$- 2!!8#M%$- 2!1!
Sela!a Maret 2006Maret 2004 =Ar+" ke!+"k+nan na+k "e-e"ar 4 )er"en 'a+t *ar+ R).12.$ )er ka)+ta )er -lan )a*a Maret 200 !e%a*+ R).200.22 )er ka)+ta )er -lan )a*a Maret 2004. Dengan !e!er#at+kan k,!),nen =ar+" Ke!+"k+nan /=K3 'ang ter*+r+ *ar+ =ar+" ke!+"k+nan Makanan /=KM3 *an =ar+" Ke!+"k+nan N,n6Makanan /=KNM3 terl+#at -a#>a )eranan k,!,*+t+ !akanan %a# le-+# -e"ar *+-an*+ngkan )eranan k,!,*+t+ -kan !akanan /)er!a#an"an*ang )en*+*+kan *an ke"e#atan3. &a*a -lan Maret 200 "!-angan =KM ter#a*a) =K "e-e"ar 7507 )er"en "e!entara )a*a -lan Maret 2004 )eranann'a #an'a trn "e*+k+t !en%a*+ 7$7 )er"en. K,!,*+t+ 'ang )al+ng )ent+ng -ag+ )en**k !+"k+n a*ala# -era". &a*a -lan Maret 2004 "!-angan )engelaran -era" ter#a*a) =ar+" Ke!+"k+nan "e-e"ar 20 )er"en *+ )erk,taan *an $57 )er"en *+ )e*e"aan. Sela+n -era" -arang6-arang ke-t#an ),k,k la+n 'ang -er)engar# ;k) -e"ar ter#a*a) =ar+" Ke!+"k+nan a*ala# gla )a"+r /2$ )er"en *+ )erk,taan $72 )er"en *+ )e*e"aan3 telr /$1 )er"en *+ )erk,taan 2 )er"en *+ )e*e"aan3 !+e +n"tan /$21 )er"en *+ )erk,taan 270 )er"en *+ )e*e"aan3 te!)e /257 )er"en *+
)erk,taan 204 )er"en *+ )e*e"aan3 *an ta# /225 )er"en *+ )erk,taan 10 )er"en *+ )e*e"aan3. Untk k,!,*+t+ N,n6Makanan -+a'a )er!a#an !e!)n'a+ )eranan 'ang ;k) -e"ar ter#a*a) gar+" ke!+"k+nan 'a+t 7 )er"en *+ )erk,taan *an 7$ )er"en *+ )e*e"aan. B+a'a n,n6!akanan la+nn'a 'ang !e!-er+ "!-angan ;k) -e"ar ter#a*a) =ar+" Ke!+"k+nan a*ala# )engelaran ntk l+"tr+k /$0 )er"en *+ )erk,taan 11 )er"en *+ )e*e"aan3 angktan /2 )er"en *+ )erk,taan 1$5 )er"en *+ )e*e"aan3 *an !+n'ak tana# /17$ )er"en *+ )erk,taan 070 )er"en *+ )er*e"aan3
T$/ G%, K$',&,**" D$" K- * D$ M$*0%0- P%,*,
P%,*,
G%, K$',&,** (R)
A;e#
K- 25 $7
D$ 20 752
K-D$ 21 15$
S!atera Utara
20 $74
15 27
17 1$2
S!atera Barat
21$ 452
1$ $01
10 4
R+a
2$$ 7$2
145 014
215 0$5
(a!-+
215 74
1$2 041
172 $54
S!atera Selatan
20 15
11 20
17 204
Bengkl
210 02
154n5
170 02
La!)ng
17 42$
15 $5
17 02
Ke)laan Bangka Bel+tng Ke)laan R+a
2$ 5
2$5 02
2$ $74
27 752
21$ 4
25 251
DKI (akarta
2 75
6
2 75
(a>a Barat
10 21
155 205
1 7$5
(a>a Tenga#
1 1
150 0$
15 111
200
1 $54
15 4
1 5
150 $22
1$ 15
Banten
1 $42
150
14 5
Bal+
174 151
157 4$
1 45
17 41
1$0 7
10 02
1 47
11$ $10
12 $4
DI ?,g'akarta (a>a T+!r
N"a Tenggara Barat N"a Tenggara T+!r
Kal+!antan Barat
1 2$0
1$$ 50$
152 24
Kal+!antan Tenga# Kal+!antan "elatan Kal+!antan T+!r
174 51
1$ 5$0
12 2
1 24
155 57
11 15
2$4 0
1 77
220 $
Sla>e"+ Utara
1 52
154 550
1 0
Sla>e"+ Tenga#
11
15 2
15 00
Sla>e"+ Selatan
154 5$4
11 7
12 2$
152 10$
121 147
1$0 2
15 5
1$5 510
1$ 11
Sla>e"+ Barat
155 52
1$0 52
1$ 252
Malk
20 05
170 57
174 2
Malk Utara
142 27
1$ 2
1 0$4
&a)a Barat
204 1
205 4
20 44
&a)a
252
140 1$
202 $74
In*,ne"+a
17 452
15 $7
1 47
Sla>e"+ Tenggara =,r,ntal,
2.11.3
I*$&
K$/'*
K$',&,**
(P1)
D*
I*$&
K$%* K$',&,** (P2) &er",alan ke!+"k+nan -kan #an'a "eke*ar -era)a %!la# *an )re"enta"e )en**k !+"k+n. D+!en"+ la+n 'ang )erl *+)er#at+kan a*ala# t+ngkat ke*ala!an *an ke)ara#an ke!+"k+nan. Sela+n #ar" !a!) !e!)erke;+l %!la# )en**k !+"k+n ke-+%akan )engenta"an ke!+"k+nan %ga "ekal+g" #ar" -+"a !engrang+ t+ngkat ke*ala!an *an ke)ara#an ke!+"k+nan. &a*a )er+,*e Maret 2006Maret 2004 +n*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan /&13 *an In*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan /&23 !enn%kkan ke;en*rngan !enrn. In*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan trn *ar+ 277 )a*a kea*aan !aret 200 !en%a*+ 20 )a*a kea*aan !aret 2004. De!+k+an )la +n*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan trn *ar+ 07 !en%a*+ 0 )a*a )er+,*e 'ang "a!a.
&enrnan
n+la+
ke*a
+n*ek"
+n+
!eng+n*+ka"+kan
-a#>a
rata6rata
)engelaran )en**k !+"k+n !en*ekat+ gar+" ke!+"k+nan *an ket+!)angan )engelaran )en**k !+"k+n %ga "e!ak+n !en'e!)+t. N+la+ +n*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan /&13 *an +n*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan /&23 *+ *aera# )e*e"aan %a#
le-+# t+ngg+ *ar+)a*a )erk,taan. &a*a -lan Maret 2004 n+la+ +n*ek" ke*ala!an ke!+"k+nan /&13 ntk )erk,taan #an'a 141 "e!entara *+ *aera# )e*e"aaan !en;a)a+ $0. N+la+ +n*ek" ke)ara#an ke!+"k+nan /&23 ntk )erk,taan #an'a 02 "e!entara *+ *aera# )e*e"aan !en;a)a 02. Da)at *+"+!)lkan -a#>a t+ngkat ke!+"k+nan *+ )e*e"aan le-+# )ara# *ar+ *aera# )erk,taan.
T$/ I*$& K$/' K$',&,** (P1) * I*$& K$%* K$',&,** (P2) , I**$, M$*0%0- D$% 2!!8 M%$- 2!1!
2.12
T0* K- D$ In*ek" Ke*ala!an Ke!+"k+nan /&13
KD
Mar60 2.07 $.52 Mar604 1.41 $.0 Mar610 1.7 2.0 In*ek" Ke*ala!an Ke!+"k+nan /&23 Mar60 0. 0.4 Mar604 0.2 0.2 Mar610 0.50 0.7
2.77 2.0 2.21 0.7 0. 0.
PERBANDINGAN ANGKA KEMISKINAN BPS DAN BANK
DUNIA Untk
!e!-an*+ngkan
angka
ke!+"k+nan
antar
negara
-ank
*n+a
!eng#+tng gar+" ke!+"k+nan *engan !enggnakan )engelaran k,n"!"+ 'ang *+ k,n:er"+ ke*ala! US@ &&& /Purchasing Power Parity/ &ar+ta" Da'a Bel+3 -kan n+la+ tkar US@ re"!+. Angka k,n:er"+ &&& !enn%kkan -an'akn'a R)+a# 'ang *+kelarkan ntk !e!-el+ "e%!la# ke-t#an -arang *an %a"a *+!ana %!la# 'ang "a!a ter"e-t *a)at *+-el+ "e#arga US@ 1 *+ A!er+ka. Angka k,n:er"+ +n+ *+#+tng -er*a"arkan
#arga
*an
kant+ta" *+ !a"+ng6!a"+ng
negara 'ang
*+k!)lkan *ala! "at "r:e' 'ang -+a"an'a *+lakkan "et+a) ta#n "ekal+.
&er-an*+ngan %!la# *an )er"enta"e )en**k !+"k+n -er*a"arkan )er#+tngan B&S *an Bank Dn+a ta#n 14462004
T$/ G%, K$',&,** * P$%$*-$ P$*00& M,&,* , I**$, 2!!6 T0*
GKH%, IDR. .07 USD. 1. &&&
B&S
Bank Dn+a
GKB0/* IDR. 11.447
USD. 1 &&& IDR. $.2500
IDR 47.21
USD. 2 &&& IDR. .51$0
IDR. 1455$4
9PM 17.
7.5
54.0
<#en *an Ra:all+,n /20013 !e!-at "at )en'e"a+an #arga ke!+"k+nan *n+a *engan !enggnakan gar+" ke!+"k+nan US@ 1 &&& )er,rang )er#ar+. Ber*a"arkan
)eng#+tngan
'ang
!ereka
lakkan
)a*a
ta#n
144$
gar+"
ke!+"k+nan US@ 1 &&& )er,rang )er#ar+ a*ala# ek+:alen *engan R).20.11 )er,rang )er-lan. =ar+" Ke!+"k+nan &&& *+"e"a+kan *ar+ >akt ke >akt *engan angka +n9a"+ 'ang !enggnakan +n*ek" #arga k,n"!en. &a*a ta#n 200 gar+" ke!+"k+na US@ 1 &&& ek+:alen *engan R).47.21 )er,rang )er-lan *an gar+" ke!+"k+nan
US@
&&&
ek+:alen
*engan
R).
145.5$4
)er,rang
)er-lan.
&er-an*+ngan gar+" ke!+"k+nan *an )er"enta"e )en**k !+"k+n *+ In*,ne"+a ta#n 200 !enrt B&S *an Bank Dn+a. Sela+n In*,ne"+a -an'ak negara 'ang %ga !engelarkan *ata ke!+"k+nan :er"+
Negara
!a"+ng6!a"+ng.
Terl+#at
-a#>a
*ata
re"!+
ke!+"k+nan
'ang
*+kelarkan "at negara )a*a !!n'a terletak *+antara *a :er"+ *ata 'ang *+kelarkan Bank *n+a. Untk <#+na *an In*+a *ata re"!+ ke!+"k+nann'a le-+# ren*a# *ar+ *ata ke!+"k+nan Bank *n+a ntk kr+ter+a US@ 1 &&&. B&S !elakkan )eng#+tngan %!la# )en**k !+"k+n -er*a"arkan ke-t#an *a"ar !+n+!al 'ang
#ar" *+)en#+ "e"e,rang -a+k ntk !akanan !a)n n,n !akanan *an +t *+lakkan "e;ara k,n"+"ten "e%ak ta#n 145 #+ngga k+n+. Bank *n+a !elakkan )er#+tngan %!la# )en**k !+"k+n -er*a"arkan )engelaran )erka)+ta "etara *engan US@ 1 *an US@ 2 &&& /Purchasing Power Parity) *engan t%an ntk !e!)er,le# keter-an*+ngan t+ngkat ke!+"k+nan antar negara. N+la+ )engelaran US@ 1 )erka)+ta )er#ar+ -era*a *+-a>a# gar+" ke!+"k+nan 'ang *+#+tng B&S "e-al+kn'a n+la+ )engelaran US@ 2 )erka)+ta )er#ar+ -era*a *+ata" gar+" ke!+"k+nan B&S art+n'a le-+# -e"ar *ar+ ke-t#an *a"ar !+n+!al. Untk !el+#at a)aka# %!la# )en**k !+"k+n ;en*erng !en+ngkat ata !enrn #ar" !enggnakan "er+ *ata *ar+ "!-er 'ang "a!a /k,n"+"ten3. T+*ak akan a*a !aknan'a -+la "at ta#n tertent !enggnakan *ata B&S teta)+ ta#n la+nn'a !enggnakan *ata *ar+ Bank Dn+a ata "e-al+kn'a.
2.13
BAGAIMANA MENANGGULANGI KEMISKINAN
S0-0 A/-$%*-,: (S-0, K0 P%,*, )NTT 2.13.1 S$;% P%+%' P$**++0/*+* K$',&,** &e!er+nta# )r,:+n"+ N"a tenggara T+!r !er)akan "ala# "at )r,:+n"+ *+ In*,ne"+a
'ang
!e!+l+k+
ke)e*l+an
'ang
;k)
-e"ar
ter#a*a)
)a'a
)enangglangan ke!+"k+nan. Hal +n+ *a)at *+!akl!+ karena "e%ak -er*+r+n'a /143 )r,:+n"+ +n+ "elal -erglat *engan !a"ala# ke!+"k+nan. Ke)e*l+an +n+ terl+#at
"ekal+
-+la
*+"+!ak
"e%ara#
ke-+%akan
)e!-angnan
'ang
*+a!-+l
)e!er+nta# )r,:+n"+ N"a Tenggara T+!r. B+la *+l+#at "e%ara# )r,gra! *+ )r,:+n"+ +n+ terl+#at -an'ak )r,gra! )r,gra! )e!-angnann'a 'ang !engan*ng )a'a )enangglangan ke!+"k+nan. Mla+ *ar+ gerakan )eng#+%aan ata k,!an*, gerakan !ak!r
/KO=M3
*+
era
g-ernr
.(.
Lala!ent+k
/146143
)r,gra!
">a"e!-a*a )angan /-era"3 *+ era g-ernr El Tar+ /1461473 O)era"+ N"a Mak!r O)era"+ N"a H+%a O)era"+ N"a "e#at *+ era g-ernr Ben M-,' /1476 143 gerakan !en+ngkatkan )en*a)atan a"l+ rak'at *an gerakan !e!-angn *e"a /=er-a*e"3 *+ era g-ernr Her!an Fernan*e #+ngga )r,gra!6)r,gra! )e!-angnan *aera# 'ang -erlan*a"kan )a*a Cl,",C !e!-angn *ar+ a)a 'ang a*a *an *+!+l+k+ ,le# rak'at 'ang "aat +n+ *+ a; ,le# g-ernr &+et A. Tall, "e;ara +!)l+"+t !a)n ek")l+"+t "arat *engan nan"a )enangglangan ke!+"k+nan. Hal +n+
%ela" !engga!-arkan katn'a ke)e*l+an )e!er+nta# )r,:+n"+ N"a Tenggar T+!r ter#a*a) +"" ke!+"k+nan. B+la *+l+at le-+# *ala! "e%ara# )r,gra!6)r,gra! )enangglangan ke!+"k+nan *+ )r,:+n"+ +n+ terl+#at a*a )erge"eran 'ang "+l+# -ergant+. &a*a )er+,*e a>al/1461473 terl+#at +n+"+at+ l,kal ;k) !en,n%,l. D+ta#n ta#n -er+ktn'a )r,gra!6)r,gra! 'ang !er)akan +n+"+at+ l,kal +n+ ;k) terge"er *engan )r,gra!6)r,gra! 'ang -era"al *ar+ )e!er+nta# )"at. Bar ke!*+an
!la+
ta#n
2001
)e!er+nta#
)r,:+n"+
N"a
Tenggara
T+!r
!er!"kan ke!-al+ )r,gra!6)r,gra! )e!-angnann'a "e"a *engan ke-t#an !ereka "en*+r+.
2.13.2 S-%-$+, P$'$%<* P$*00& M,&,* Ber*a"arkan )engala!an -a+k *+t+ngkat )r,:+n"+ #+ngga *e"a a*a -e-era)a #al tentang k,n"e) )enangglangan ke!+"k+nan 'ang *+angga) *engan k,ntek"6 k,ntek" ","+al-*a'a ek,n,!+ *an l+ngkngan C"+k. K,n"e) +n+ *+katakan "e-aga+ k,n"e)
te,r+t+"
karena
#an'a
!er)akan
re9ek"+
"e!a
)+#ak
ter#a*a)
)engala!an e!)+r+k !ereka !a"+ng6!a"+ng *an -el! ter%+ "e;ara e!)+r+;. Se;ara gar+" -e"ar "trateg+ ter"e-t a*ala# 8 1. Me!,k"kan
)a'a )enangglangan ke!+"k+nan !elal+ )e!-er*a'aan
kelarga !+"k+n *ala! !e!en#+ ke-t#an )angan *an )en*+*+kan "erta *ala! !engak"e" )ela'anan ke"e#atan. U)a'a !en+ngkatkan ke-er*a'aan +n+ *+lakkan *engan !e!)erk,k,# "a#a )ertan+an la*ang )eternakan *an 2.
,-"er:a"+ ala! 'ang !er)akan )en'angga keta#anan )angan !ereka. Me!,k"kan )a*a )a'a )en;+)taan l+ngkngan ke-+%akan 'ang k,n*"+ -ag+ kelarga !+"k+n ntk -eral+# *ar+ "ekt,r )ertan+an ke "ekt,r n,n6)ertan+an. U)a'a +n+ *+lakkan *engan !e!)er!*a# ak"e" kelargka !+"k+n ke "!-er "a#a tekn,l,g+ *an +n,r!a"+ 'ang *+)erlkan. &en!-# ke!-angan "e;t,r6 "ekt,r n,n )ertan+an *ekat *engan kelarga !+"k+n /kera%+nan rak'at )er*agangan ke;+l "a!)a+ "e;t,r +n,r!al *an la+n la+n3 *+#ara)kan *a)at !en%a*+ )en'angga )angan kee!)at "etela# "a#a tan+ ata la*ang "a#a
)eternakan *an "t,k )angan n,n6-*+ *a'a *+ #tan $. U)a'a )en+ngkatan ke-er*a'aan kelarga !+"k+n +n+ *+ka+tkan *engan )a'a )e!-er*a'aan k,!n+ta"n'a !e!-ant
>argan'a
/!a"'arakat
!engata"+
!a"ala#
*e"akelra#an3 ke!+"k+nan
agar 'ang
!a!) a*a
*+
l+ngkngann'a. Untk t%an +n+ Cl"aa# 'ang *+a; ,le# "et+a) )r,gra!
)e!-angnan *+ )r,:+n"+ a*ala# G!e!-angn *ar+ a)a 'ang a*a *an *+!+l+k+ ,le# rak'at
"at
Cl,",C 'ang "e;ara +!)l+"+t !engak+ )ent+ngn'a
!e!)er#at+kan k,ntek" l,kal. 5. Melakkan re),"+"+ )eran )+#ak )+#ak Glar *e"a /)e!er+nta# LSM kalangan *n+a "a#a kalangan )ergran t+ngg+ *an la+n la+n3 *ar+ "e!la "e-aga+ agen )e!-er*a'aan !en%a*+ a"+l+tat,r )e!-er*a'aan. U)a'a )e!-er*a'aan kelarga !+"k+n 'ang -er-a"+" k,!n+ta" +n+ *+lakkan *engan ;ara )e!-er+an ke>enangan la" ke)a*a !a"'arakat *e"akelra#an *ala! !engel,la )a'a )enangglangan ke!+"k+nan 'ang a*a *+ >+la'a#n'a. Ke>enangan ter"e-t !el+)t+8 1. Ke>enangan ntk !enentkan "en*+r+ akt+:+ta" )enangglangan ke!+"k+nan 'ang akan *+lak"anakan *+ *e"akelra#ann'a. In+ -erart+ )eran )eran;angan keg+atan #ar" *+)egang "e)en#n'a ,le# !a"'arakat *e"akelra#an. &+#ak lar *e"a *a)at !e!-er+ k,ntr+-"+n'a *engan !enga; )a*a *e"a+n -e"ar /grand design) 'ang *+-at ,le# !a"'arakat *e"akelra#an +t "en*+r+. Dengan )en*ekatan "e!a;a! +n+ !aka8 +3. Se!a akt+:+ta" )enangglangan ke!+"k+nan *+ *e"akelra#an "e)en#n'a "e"a+ *engan ke-t#an 'ang *+ra"akan ,le# !a"'arakat *e"akelra#an *an "e"a+ *engan k,ntek" "ete!)at k,ntektal J ++3. Se!a akt+:+ta" )enangglangan ke!+"k+nan "e)en#n'a !enga; )a*a )e!anaatan "e;ara ,)t+!al "!-er*a'a "ete!)at *an )e!anaatan "e;ara -+%ak "!-er *a'a *ar+ lar +++3. T+*ak a*a lag+ ),#ak lar *e"a 'ang !e!-a>a !a"+ng6!a"+ng -en*era )r,gra! )enangglangan ke!+"k+nann'a 'ang "er+ng kal+ t!)ang6t+n*+# "at *engan la+nn'a *an a;a)kal+ t+*ak "e"a+ *engan k,ntek" "ete!)at. 2. Ma"'arakat *e"akelra#an *+-er+ )elang la" ntk !elak"anakan "en*+r+ akt+:+ta" )enangglangan ke!+"k+nan 'ang a*a *+ >+la'a#n'a. &+#ak lar *e"a *a)at !e!-er+ k,ntr+-"+ *ala! ta#a) +n+ terta!a k,ntr+-"+ ter#a*a) #al6#al 'ang t+*ak *a)at *+lakkan ,le# !a"'arakat *e"akelra#an /"e)ert+8 kea#l+an tekn+" tertent +n,r!a"+6+n,r!a"+ ter#a*a) )elang6)elang )a"ar 'ang a*a *+ lar *e"a tekn,l,g+ 'ang ter"e*+a *an la+n6la+nn'a3. $. Ma"'arakat *e"akelra#an *+-er+ )la )elang ntk !en!-#kan "en*+r+ )r+n"+)6)r+n"+)
tran")aran"+
*an
aknta-+l+ta"
ter#a*a)
"et+a)
akt+:+ta"
)enangglangan ke!+"k+nan 'ang !ereka lakkan. In+ -erart+ -a#>a ,r+enta"+ )ertanggng%a>a-an ,k"n'a #ar" *+t%kan ke)a*a kelarga !+"k+n *an
!a"'arakat
*e"akelra#an
/k,!n+ta"n'a3
*an
t+*ak
lag+
"e!ata6!ata
*+t%kan ke )+#ak6)+#ak *+ ara" ata" *e"a. Dengan ket+ga ke>enangan ter"e-t !aka !a"'arakat *e"a !e!+l+k+ )elang -ela%ar lang"ng "e#+ngga )r,"e" )e!-ela%aran 'ang *+na!+" *an )art+"+)at+. Da"ar )e!+k+rann'a a*ala#8 1. K,n*+"+ ","+al -*a'a *an ek,n,!+ -kan !er)akan k,n*+"+ 'ang "tat+" teta)+ !er)akan k,n*+"+ 'ang *+na!+" *+ !ana )er-a#an "ala# "atn'a *a)at !en+!-lkan
)er-a#an
'ang
la+n.
Dengan
*e!+k+an
"et+a)
akt+:+ta"
)enangglangan ke!+"k+nan *+*ga "e*+k+t -an'ak akan !er-a# k,n*+"+ "ete!)at. Ma"'arakat *e"akelra#an 'ang -er*a'a a*ala# !a"'arakat 'ang !a!) -era*a)ta"+ ter#a*a) )er-a#an k,n*+"+ l+ngkngann'a *an !a!) !e!anaatkan k,nC"+ l+ngkngan 'ang -ar ter"e-t ntk !en+ngkatkan ke"e%a#teraann'a. 2. Ke-er*a'aan !er)akan #a"+l *ar+ )r,"e" -ela%ar 'ang )ar+t+"+)at+ *an k,nt+n /)enekana )a*a )r,"e" -kan )a*a #a"+l3. &erta!a t+*ak a*a ke-er*a'aan 'ang *+)er,le# tan)a !el+-akan "e;ara akt+ ,rang 'ang *+-er*a'akan. Ke*a "at !a"'arakat 'ang -er*a'a !eng#a*a)+ k,n*+"+ l+ngkngan tertent *a)at !en%a*+
t+*ak
-er*a'a ke!-al+ -+la
t+*ak
"+a) !eng#a*a)+ )er-a#an
l+ngkngann'a. Ole# "e-a- +t ke-er*a'aan #ar" )la *+)a#a!+ "e-aga+ -entk ke-er*a'aan !eng#a*a)+ )er-a#an l+ngkngan *an ke-er*a'aan !e!anaatkan l+ngkngan 'ang -ar ter"e-t ntk ke"e%a#teraan #+*)n'a /*ala! ka+tann'a *engan sutainable livelihood) U)a'a )e!-er*a'aan )en**k !+"k+n 'ang -er-a"+" k,!n+ta" !enntt a*an'a )er-a#an ;ara -er)+k+r *an -ert+n*ak /re),"+"+ )eran3 )+#ak lar *e"a. D+ "+n+ #ar" *+)a#a!+ -er"a!a -a#>a kelarga !+"k+n t+*akla# t+nggal *ala! rang #a!)a. Mereka -er+nterak"+ *engan l+ngkngann'a *an -er+nterak"+ )la *engan l+ngkngan lar *e"a. Ole# "e-a- +t )er-a#an l+ngkngan lar *e"a *a)at !e!)engar#+ )la ke#+*)an kelarga !+"k+n. Dengan kata la+n )er-a#an )ara*+g!a 'ang !enekankan )a*a )eran la" !a"'arakat *e"akelra#an #ar" )la *++kt+ *engan )er-a#an )ara*+g!a -er)+k+r *an -ert+n*ak "e!a )+#ak *+ ata" *e"a 'ang terka+t /stakeholders). Fakta e!)+r+" 'ang *+%!)a+ *+ N"a Tenggara T+!r a*ala# tela# t!-#n'a
political will *ar+ )ara )e!-at ke-+%akan
)e!er+nta# *+ ata" )r,:+n"+ #+ngga ka-)atenk,ta ntk !er-a# )ara*+g! 'ang
-er"+at "entral+"t+k ke ara# *e"entral+"t+k ter!a"k 'ang !e!-er+ )elang -ag+ !a"'arakat *e"akelra#an ntk -er)eran le-+# -e"ar *ala! )e!-angnan *e"akelra#ann'a !a"+ng. Political will +n+ "e;ara legal ,r!al terl+#at /ek")l+"+t3 *ala! "et+a) *,k!en )eren;anan !ereka. Han'a "a%a akta e!)+r+; !enn%kkan -a#>a !a"+# ter%a*+ )elen;engan ke-+%akan / slippery policy ) "e#+ngga a;a)kal+ ter%a*+ ga) antara k,n"e) 'ang -a+k *engan +!)le!enta"+ *+ la)angan 'ang -rk. Hal *+ata" terl+#at *ar+ )elak"anaan &r,gra! UDK& M,*el &r,gra! )e!-er*a'aan Ek,n,!+ Rak'at *an &r,gra! &e!-er*a'aan Ma"'arakat. Ole# "e-a- +t )+#ak lar *e"a terta!a )e!er+nta# #ar" *+ -er+ ke"e!)atan ntk -ela%ar !elak"anakan )eran -arn'a "e-aga+ a"+l+tat,r /#a"+l re),"+"+ )eran3. &elang -ela%ar ter"e-t #ar" )la !en%angka "e!a ara" !la+ *ar+ )ara )e!-at ke-+%akan *+ ara" )r,:+n"+k,taka-)aten #+ngga ke a)arat )e!er+nta# *+ ara" ke;a!atan. In+ -erart+ ","+al+"a"+ ter#a*a) )eran -ar )e!er+nta# #ar" !en;a)a+ "e!a ara". Hal 'ang t+*ak kala# )ent+ng *ala! )a'a )e!-er*a'aan )en**k !+"k+n 'ang -er-a"+" k,!n+ta" a*ala# !e!-er+ )eng#argaan 'ang le-+# -e"ar )a*a l+ngkngan ala! *an kear+an6kear+an l,kal 'ang ter-kt+ a*a)t+ *engan l+ngkngan ala!n'a. In+ *+-er+ stressing k#"" karena )a*a *a"arn'a !a"'arakat NTT tela# !e!+l+k+ ),la naka# tra*+"+,nal 'ang ter-kt+ "e;ara trn !enrn a*a)t+ ter#a*a) k,ntek" ek,l,g+ 'ang terg,l,g "e!+6ar+*/la#an ker+ng. Se;ara tra*+"+,nal keta#anan )angan !ereka -er"an*ar )a*a $ )en'angga# 'a+t 8 +3. &en'angga# )erta!a a*ala# "a#a tan+ la*+ng /%agng ketela ),#,n *an ka;ang6ka;angan3 ++3.&en'angga# ke*a a*ala# ternak -e"ar /"a)+ ker-a *an k*a3 *an +++3.&en'angga# ket+ga a*ala# tana!an )angan 'ang ter"e*+a *+ #tan. Ole# "e-a- +t -+la *+l+#at "e;ara !en*ala! *a)at *+katakan "e!a atran6 atran a*at *an la+n6la+n "e-enarn'a !engara# )a*a )a'a !en%aga agar ket+ga )en'angga# ter"e-t teta) k,k,#. Han'a "a%a +n)t6+n)t -ar *ar+ lar a;a)kal+ %"tr !ele!a#kan atran6atran a*at 'ang tela# a*a "e-el!n'a "e#+ngga !engara# )a*a )eng+k+"an ket+ga )en'angga# ter"e-t. Fakta e!)+r+; %ga !enn%kkan -a#>a *ala! )er%alanan "e%ara#n'a -e-era)a +n)t -ar *ar+ lar tern'ata -er+n*+ka"+ %"tr !er"ak keta#anan )angan !ereka. &ent+ngn'a et+ga )en'angga ter"e-t "e-enarn'a tela# *+"a*ar+ ,le# &e!er+nta# Daera# terta!a *+ %a!an =-ernr Ben M-,'. Ba#kan =-ernr Ben M-,' !e!)erkenalkan +n*"tr+
kera%+nan rak'at "e-aga+ )en'angga# ke e!)at. Dengan #ara)an -+la ter%a*+ )a;ekl+k )en**k NTT !a"+# -+"a -er"an*ar )a*a #a"+l kera%+nann'a 'ang *a)at *+gnakan ntk !e!-el+ ke-t#an )angann'a. Han'a "a'ang ke"a*aran6 ke"a*aran "e)ert+ *+ ata" "elan%tn'a !en%a*+ agak terl)akan karena !a"kn'a )r,gra!6)r,gra! )e!-angnan 'ang *+*e"a+n *ar+ )"at 'ang ;en*erng t+*ak )eka ter#a*a) k,ntek" l,kal "e!a;a! +t. Saat +n+ a*a +n*+ka"+ ke"a*aran *+ ata" t!-# ke!-al+ *+ kalangan )e!er+nta# *aera#. In+ terl+#at *ar+ al"aa# 'ang *+ant
*ala!
-er-aga+
*,k!en
)eren;anaan.
Dala!
*,k!en6*,k!en
)eren;anaan ter"e-t *+ant al"aa#8Mla+ !e!-angn *ar+ a)a 'ang a*a *an 'ang *+!+l+k+ ,le# rak'at !elal+ )en*ekatan 'ang -ert!) )a*a n+la+6n+la+ !,ral keaga!aan
/rel+g+"3
","+,6kltral
*an
ek,"+"te!.
Han'a
"a'angn'a
+!)le!enta"+kan a;a)kal+ t+*ak "e"a *engan "e!angat *+ ata". Hal +n+ !ngk+n karena a)arat )e!er+nta# !a"+# !e!erlkan >akt ntk -ela%ar !en%alankan )eran -arn'a "e-aga+ a"+l+tat,r /-kan "e-aga+ agen )e!-angnan3
2.13.3 P$*+$'*+* K$0*+* M,&% * P$**++0/*+* K$',&,** &a*a "aat =e!a &KM *+*+r+kan *engan "at "ere!,n+ -er"a!a &re"+*en RI *+ I"tana Negara tanggal 10 Maret 2000 !aka %+ka *+ka+tkan *engan )nangglangan ke!+"k+nan )enge!-angan keangan !+kr, tera"a *+-angn *+ata" "et+*akn'a k,!-+na"+ t+ga !ak"*
'a+t ntk
!engenal *an
!e!)erkenalkan
LKM
!e!-angn net>,rk *+ antara !ereka 'ang terka+t *engan LKM "erta !en;ar+ *an !elak"anakan langka#6langka# -er+ktn'a -ag+ )enge!-angan LKM. Ket+ga a")ek ter"e-t *+t,)ang ,le# !,t+:a"+ *an )eran "erta "et+*akn'a *ar+ t+ga kel,!),k angg,ta =e!a &KM 'a+t kel,!),k 'ang 'ak+n *engan art+ )ent+ng *an )eran LKM k#""n'a *ala! )enangglangan ke!+"k+nan *+ antaran'a -an'ak 'ang %ga tela# !e!)rakt+kkan )enge!-angan keangan !+kr, "e;ara lang"ngJ kel,!),k 'ang !el+#at ke!ngk+nan LKM "e-aga+ "ala# "at alternat+ *ala! !e!-ant !a"'arakat !+"k+n !en'ele"a+kan !a"ala#n'aJ *an kel,!),k ;a!)ran 'ang !e!+l+k+ -eraga! !,t+:a"+. Ket+ga !ak"* 'ang !en*a"ar+ )enge!-angan =e!a &KM *an t+ga -entk !,t+:a"+ angg,ta =e!a &KM 'ang !en'erta+n'a !er)akan ;er!+nan ata" )an*angan !engena+ keangan !+kr,.
U!!n'a #ar" ter*a)at )r,"e" )en%ela"an -a#>a le!-aga6le!-aga terkenal +t a*ala# le!-aga keangan !+kr, ata !en%a*+kan le!-aga6le!-aga +t "e-aga+ ;,nt,# ntk !en%ela"kan "at le!-aga keangan !+kr,. Ke-era*aan keangan
!+kr,
t+*ak
*a)at
*+)+"a#kan
*ar+
"a#a6"a#a
)enangglangan
ke!+"k+nan. Ba#kan )er#at+an *an "a#a ntk !enge!-angkan keangan !+kr, terta!a *+*a"arkan )a*a !,t+:a"+ n'k !e!)er;e)at "a#a )enangglangan ke!+"k+nan. Ba#kan )er#at+an *an "a#a ntk !enge!-angkan keangan !+kr, )la la# 'ang !en*a"ar+ -er-aga+ le!-aga +nterna"+,nal -ergerak lang"ng *ala! keg+atan keangan !+kr, !a)n *ala! )enge!-angan le!-aga keangan ter"e-t.
Keangan
!+kr,
*a)at
!en%a*+
akt,r
kr+t+kal
*ala!
"a#a
)enangglangan ke!+"k+nan 'ang eekt+. &en+ngkatan ak"e" *an )enga*aan "arana )en'+!)anan
)e!-+a'aan
*an
a"ran"+
'ang
eC"+en
*a)at
!e!-angn
ke-er*a'aan kel,!),k !+"k+n *an )elang !ereka ntk kelar *ar+ ke!+"k+nan !elal+8 +3. T+ngkat k,n"!"+ 'ang le-+# )a"t+ *an t+*ak -er9kta"+ ++3. Mengel,la re"+k, *engan le-+# -a+k +++3. Se;ara -erta#a) !e!+l+k+ ke"e!)atan !e!-angn a""et +:3. Menge!-angkan keg+atan "a#a !+kr,n'a :3. Mengatkan ka)a"+ta" )er,le#an )en*a)atann'a :+3. Da)at !era"akan t+ngkat #+*) 'ang le-+# -a+k. Se;ara k#"" keangan !+kr, %ga *a)at !en%a*+ %alan 'ang eekt+ *ala! !e!-ant *an !e!-er*a'akan )ere!)an 'ang !en%a*+ -ag+an ter-e"ar *ar+ !a"'arakat !+"k+n "ekal+g" %ga !e!+l+k+ ),ten"+ *an )eran -e"ar ntk !en+ngkatkan ek,n,!+ kelarga %+ka !en*a)at ke"e!)atan. Se)ert+ tela# *+ke!kakan )enge!-angan LKM tela# *+'ak+n+ !er)akan akt,r )ent+ng *ar+ )enangglangan ke!+"k+nan. Ba#kan -ag+ -an'ak )+#ak )enge!-angan LKM !er)akan -ag+an *ar+ )enangglangan ke!+"k+nan +t "en*+r+. &a*a#al )enge!-angan keangan !+kr, *a)at )la *+art+kan "e-aga+ "a#a !enge!-angkan "+"te! keangan /na"+,nal *an l,kal3 'ang le-+# "e"a+ *egan k,n*+"+ rak'at 'ang r++l / people based fnancial system) !+"k+n ata)n t+*ak. Ke*a a")ek ter"e-t terka+t erat "at *engan la+nn'a >ala)n )e!-er+an ,k" )er#at+an )a*a "ala# "atn'a "er+ng !en%a*+ "trateg+ 'ang !e!ang #ar" *+lakkan. Strateg+ )enge!-angan keangan !+kr, ntk ke*a ke)ent+ngan *+ata" ta!)akn'a "*a# ;k) %ela" *an tela# !en%a*+ ke"e)akatan 'ang ter%+ *ala! -e-era)a )e!-a#a"an Strateg+ ter"e-t a*ala#8
1. &engakan *an &erl+n*ngan. Hal +n+ *+>%*kan !elal+ )enge!-angan kerangka regla"+ /regulatory ramework) -ag+ keangan !+kr,. Keangan !+kr, #ar" *+ak+ *+a)re"+a"+ *an *+l+n*ng+ "erta *+kelarkan *ar+ "+ta"+ "e-aga+ le!-aga 'ang *+-t#kan teta)+ +llegal. Dala! k,ntek" +n+la# LKM )erl !en%a*+ -ag+an *ar+ "+"te! keangan na"+,nal 'ang *+*kng t+*ak #an'a ,le# "at n*ang6n*ang keangan !+kr, teta)+ %ga -er-aga+ )erangkat #k! *an )eratran la+nn'a. a regulatory ramework ter"e-t #ar" !e!-er+kan a)re"+a"+ ter#a*a) a)a 'ang tela# -erke!-ang "ela!a +n+. A*an'a )ern*ang6n*angan *an )eratran !en'angkt keangan !+kr, #ar" *+;ega# agar t+*ak !en%ngk+r-al+kkan "e!a
'ang
a*a
*an
!eng#+langkan
kreat+Cta"
!a"'arakat
*ala!
!en'ele"a+kan !a"ala#n'a "en*+r+. Ole# "e-a- +t )en*ekatan voluntary legal ramework ta!)akn'a !er)akan )en*ekatan 'ang "e"a+. 2. &engatan *an )en+ngkatan ka)a"+ta" )rakt+k *an )engel,laan. Hal +n+ terka+t *engan )engatan *an )enngkatan ka)a"+ta" le!-aga keangan !+kr, !elal+ )en'e-aran +n,r!a"+ !engena+ best practices 'ang *+gal+ -a+k *ar+ )engala!an keangan !+kr, *+ In*,ne"+a "en*+r+ !a)n *ar+ )engala!an *+ negara la+n. &engatan *an )en+ngkatan ka)a"+ta" +n+ %ga t+*ak *a)at *+le)a"kan *ar+ )enge!-angan -er-aga+ a")ek "a#a !+kr, la+nn'a /tekn,l,g+ !ana%e!en )e!a"aran *an la+n la+n3 *an %ga )erl !e!)er#at+kan keraga!an 'ang "*a# -erke!-ang #+ngga "aat +n+. $. &engatan *an )en+ngkatan ka)a"+ta" "!-er *a'a Cnan"+al. Hal +n+ *+ka+tkan *engan
keter"e*+aan
*ana
"ekn*er.
Hal
+n+
*a)at
*+lakkan
*engan
!enga*akan "!-er *ana "ekn*er k#"" ata !engka+tkan LKM *engan le!-aga keangan la+n 'ang "*a# a*a /)er-ankan3 Ke*a )engatan *an )en+ngkatan *+ ata" ke!*+an *+ara#kan ntk !en+ngkatkan %angkaan /outreach) LKM *ala! !ela'an+ !a"'arakat !+"k+n *an ke*an'a "angat terka+t )la *engan )enge!-angan SDM *an )enge!-angan le!-aga
(human
resource and
institutional
development 3 . Se-aga+
;atatan
)ent) "e-aga+ -entk re9ek"+ eekt+:+ta" "e-a# )eran 'ang *+tn%kkan ntk !e!-ant !a"'arakat !+"k+n k+ran'a )erl *+tera)kan "at "+ka) 'ang ren*a# #at+ "ekal+g" !e'ak+n+ "e-a# #ara)an. Se-enarn'a a)a 'ang k+ta )t"kan ata t+*ak )t"kan #ar+ +n+ t+*ak akan -erart+ -an'ak -ag+ ,rang !+k+n -e",k ata -lan
*e)an. Mereka akan teta) -er"a#a ntk survive’ *engan; aran'a "en*+r+. De!+k+an %ga *engan le!-aga keangan !+kr, 'ang akan ter" -erke!-ang *an !enge!-angkan *+r+ *engan kreat+:+ta" *an ke!a!)an !ereka 'ang a*a terle)a" a)aka# k+ta !engangga)n'a -a+k ata t+*ak. A)a 'ang k+ta )t"kan ata 'ang t+*ak k+ta )t"kan #ar+ +n+ !ngk+n akan -erak+-at -ag+ )erke!-angan keangan !+kr, *ala! %angka !enenga# ata %angka )an%ang. Ole# karenan'a #ara)an akan !a"a *e)an *+"erta+ ke"a-aran *an k,n"+"ten"+ akan !en%a*+ k,!),nen )ent+ng *+ "a!)+ng kete)atan !e!+l+# langka# 'ang akan *+lakkan. Berka+tan *engan #al6#al ter"e-t *a'a )r,!,"+ )e!a"aran *an a*,)"+ tekn,l,g+ 'ang le-+# -a+k. Dengan *e!+k+an keangan !+kr, !e!-ant )en+ngkatan ek,n,!+ *an )e!-angnan k#""n'a -ag+ kel,!),k !a"'arakat !+"k+n. Le-+# *ar+)a*a +t keangan !+kr, *a)at !e!-er+kan k,ntr+-"+ )a*a )enge!-angan "+"te! keangan "e;ara !en'elr# !elal+ +ntegra"+ )a"ar keangan *an )en+ngkatan %angkaan la'anan 'ang "ela!a +n+ t+*ak *a)at *+lakkan ,le# -ank k,n:en"+,nal.
D9:T9* P(+T9K9 R. Latu, Julius, P!"#$#%ia$ I$$sia Da$ Di$a%i"a 'l#(al )**.B+s.'#.I&