Makalah “Perak dan Pengolahannya” Mata Kuliah Kimia Dasar II
Diusulkan oleh:
Aninda Fitriandini
1106016752
Firman Hangoluan Pratama S
1106015213
Huda Eka Permana
1106011575
Muhammad Nurudianto
1106012571
Yoga Julian Prasutiyo
1106014476
Departeman Fisika Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Alam Universitas Indonesia 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perak da Pengolahannya Shalawat serta salam tak lupa diucapkan kepada Rasulullah Saw.yang menjadi teladan bagi kita dan menjadi pelopor terciptanya kehidupan islamiyah yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Makalah ini dibuat oleh penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia dasar II sekaligus sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sifat-sifat dan peran oksigen dan ozon dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam makalah ini, penulis mengkaji dengan studi literatur terkait logam perak beserta pengolahannya . Penulis menyadari, makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, mulai dari materi, penulisan, atau bahkan konsep sehingga perlu saran dan kritik yang membangun. Dalam kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tertuju kepada semua pihak yang telah membantu jalannya penulisan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap makalah ini nantinya dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi yang membacanya dan juga dapat diambil hikmah didalamnya. Amin ya Allahumma Amin
Depok, Desember 2012
Penulis
ii
ABSTRAK Perak adalah salah satu logam yang paling awal dikenal manusia, dan telah dianggap sebagai logam mulia sejak zaman kuno. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Perak pertama kali diperoleh pada abad keenam belas Meksiko. metode yang digunakan untuk saat ini pada umum dengan menggunakan metode sianida. Prosesnya berupa, penyiapan bijih, penghancuran bijih, penambahan larutan sianida, dan pemurnian perak.
Kata Kunci: perak, penyiapan bijih, penghancuran bijih, penambahan larutan sianida, dan pemurnian perak.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................... Error! Bookmark not defined. Kata Pengantar......................................................................................................i Abstrak ..............................................................................................................iiii Daftar Isi............................................................................................................iiv Daftar Gambar.........................................................................................................v Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1 1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
Bab II Pembahasan .............................................................................................. 2 2. 1 Sejarah logam Perak .................................................................................. 2 2. 2 Sifat-sifat logam perak .............................. Error! Bookmark not defined. 2. 3 Pengolahan Logam Perak .......................................................................... 3 2. 4 Kegunaan Perak dalam kehidupan ............................................................. 8 Bab III Penutup.................................................................................................. 10 3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 10 3.2 Saran ........................................................................................................ 10 Daftar Pustaka ................................................................................................... 11
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...............................................................................................................4 Gambar 2................................................................................................................5 Gambar 3..................................................................................................................6 Gambar 4..................................................................................................................7
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perak adalah salah satu logam yang paling awal dikenal manusia, dan telah dianggap sebagai logam mulia sejak zaman kuno. Perak berasal dari bahasa Latin Argentum, dan termasuk kedalam logam mulia. Perak telah digunakan sebagai bentuk mata uang oleh lebih banyak orang sepanjang sejarah dibandingkan logam lainnya, bahkan emas. Sehingga perak merupakan logam yang cukup penting bagi kehidupan manusia. Pada poster ini membahas berbagai macam pengolahan dan pemurnian perak dari dalam bijih yang sebagian juga mengandung timbal, tembaga, emas, dan logam lain. Yang semoga hal ini dapat menambah wawasan pembaca .
1.2.Rumusan Masalah 1.Bagaimana sifat-sifat dari logam perak ? 2.Metode apa saja yang digunakan dalam pengolahan perak ? 3.Apa saja kegunaan perak dalam kehidupan manusia ? 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji sifat-sifat logam perak 2. Mengkaji metode pengolahan perak 3. Mencari tahu kegunaan perak dalam kehidupan
1
BAB II PEMBAHASAN
2. 1. Sejarah Logam Perak Perak telah dikenal sejak zaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM. Logam perak merupakan logam yang paling mendekati logam emas dari segi kemilau. Pada zaman 6.000 tahun yang lalu di mesir kuno, emas dianggap sebagai logam sempurna dan diberikan simbol lingkaran, sedangkan perak diberikan simbol setengah lingkaran atau sering diasosiasikan dengan bentuk bulan. Banyak sekali sejarah dari berbagai penjuru dunia yang mengaitkan perak
sebagai
penolakbala
(eropa),
penyembuh
penyakit(yunani,
roma),pembasmi kuman Mungkin saat ini yang paling kita sering dengar adalah tradisi pernikahan perak atau pernikahan yang telah berjalan selama 25 tahun dimana pemberian hadiah dari tamu-tamu umumnya terbuat dari bahan dasar logam perak. Dikarenakan kemudahan dalam memperoleh biji-biji perak, harga logam
perak relatif lebih terjangkau ketimbang emas yang lebih sulit.
Dengan teknologi saat ini banyak sekali perhiasan-perhiasan berkualitas yang dihasilkan dari bahan dasar perak. Tidak hanya sekedar fashion, perhiasan perak juga dapat digunakan sebagai alternatif investasi.
2. 2. Sifat-sifat dari logam Perak Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di
2
udara murni dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung belerang.
2. 3. Pengolahan Logam Perak Perak pertama kali diperoleh pada abad keenam belas Meksiko dengan metode yang disebut proses teras. Ini melibatkan pencampuran bijih perak, garam, tembaga sulfida, dan air. Klorida perak yang dihasilkan kemudian dicampur dengan menambahkan merkuri. Metode yang tidak efisien ini digantikan oleh proses Patera von. Dalam proses ini, bijih dipanaskan dengan garam batu, menghasilkan klorida perak, yang tercuci dengan hyposulfite natrium. Saat ini, ada beberapa proses yang digunakan untuk mengekstrak perak dari bijih. Sebuah metode yang disebut sianida, atau proses resapan tumpukan telah memperoleh penerimaan dalam industri pertambangan karena merupakan cara murah pengolahan tingkat rendah bijih perak. Namun, bijih digunakan dalam metode ini harus memiliki karakteristik tertentu: partikel perak harus kecil; perak harus bereaksi dengan larutan sianida; bijih perak harus relatif bebas dari kontaminasi mineral lainnya dan/atau benda asing yang mungkin mengganggu sianidasi, dan perak harus bebas dari mineral sulfida. Ide untuk sianidasi sebenarnya menengok kembali ke abad kedelapan belas, ketika penambang Spanyol percolated larutan asam melalui tumpukan besar bijih tembaga oksida. Proses ini berkembang menjadi bentuknya yang sekarang selama abad kesembilan belas. Adapun tahapan dari proses sianida adalah sebagai berikut. 1. Persiapan bijih perak Pertama-tama,
bijih
perak
dihancurkan
menjadi
potongan-
potongan, biasanya dengan 1-1,5 dalam (2,5-3,75 cm) diameter, untuk membuat bahan berpori. Sekitar 3-5 lb (1,4-2,3 kg) kapur per ton bijih perak ditambahkan untuk menciptakan lingkungan basa.
3
Gambar 1 Bijih perak harus benar-benar teroksidasi sehingga logam mulia tidak terbatas dalam mineral sulfida. Dimana terdapat tanah liat, bijih diaglomerasi untuk menciptakan tumpukan resapan seragam. Proses ini terdiri dari menghancurkan bijih, menambahkan semen, pencampuran, menambahkan air atau larutan sianida, dan menyembuhkan di udara kering selama 24 - 48 jam. 2. Penghancuran bijih perak Bijih dihancurkan dan ditumpuk di bantalan kedap untuk menghilangkan kotoran-kotoran dari larutan sianida perak. Bahan – bahan seperti aspal, plastik, lembaran karet, dan/atau tanah liat. Bantalan ini berbentuk miring dalam dua arah untuk memfasilitasi drainase dan pengumpulan larutan.
3. Penambahan larutan sianida Suatu larutan air dan sodium sianida ditambahkan ke bijih. Larutan dikirim ke timbunan oleh sistem sprinkler atau metode penggenangan, termasuk selokan, injeksi, atau rembesan dari kapiler. 4. Pemurnian perak Pemurnian perak dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: a. Adapun cara yang paling umum digunakan adalah proses MerrillCrowe, yang menggunakan debu seng baik untuk mengendapkan logam mulia dari larutan. Endapan perak kemudian disaring, meleleh, dan dibuat menjadi batangan-batangan perak. 4
Gambar 2 b. Metode Penyerapan Karbon Pemurnian diaktifkan penyerapan karbon, di mana larutan yang dipompa melalui tangki atau menara yang mengandung karbon aktif, dan penambahan larutan sulfida natrium, yang membentuk endapan perak. Dalam metode lain, larutannya dilewatkan melalui bahan resin yang menarik dibebankan perak. Metode pemurnian umumnya ditetapkan berdasarkan faktor ekonomi. c. Proses Parkes Perak jarang ditemukan sendirian, tetapi sebagian besar dalam bijih yang juga mengandung timbal, tembaga, emas, dan logam lain yang mungkin bernilai komersial. Perak muncul sebagai produk sampingan dari pengolahan logam ini. Untuk memulihkan perak dari bijih sengbantalan, proses Parkes digunakan. Dalam metode ini, bijih dipanaskan sampai menjadi cair. Sebagai campuran logam yang dibiarkan dingin, kerak bentuk seng dan perak di permukaan. Kerak akan dihapus, dan logam-logam mengalami proses distilasi untuk menghapus seng dari perak. d. Proses Pemurnian Elektrolit Untuk mengekstrak perak dari bijih yang mengandung tembaga, digunakan proses pemurnian elektrolit. Bijih ditempatkan dalam sel elektrolitik, yang berisi elektroda positif atau anoda, dan elektroda negatif, katoda atau, dalam larutan elektrolit. Ketika listrik dilewatkan melalui larutan, perak, dengan logam lain, terakumulasi sebagai lendir pada anoda sedangkan tembaga diendapkan pada katoda. Lendir-lendir dikumpulkan, kemudian dipanggang, tercuci, dan dilebur untuk 5
menghilangkan kotoran. Logam yang dibentuk menjadi blok yang digunakan sebagai anoda dalam satu putaran elektrolisis. Seperti listrik dikirim melalui larutan perak nitrat, perak murni disetorkan ke katoda.
Adapun pemurnian logam dengan metode lainnya adalah sebagai berikut. a. Cupellation
Gambar 3 Pada zaman kuno, perak diekstraksi dari lead melalui cupellation, di mana lead meleleh dalam "cupel" dan udara ditiupkan di seluruh permukaan. Logam paduan tersebut teroksidasi , sehingga logam-logam dasar meninggalkan bijih perak . Proses ini didasarkan pada prinsip bahwa logam mulia tidak teroksidasi atau bereaksi secara kimia, tidak seperti logam dasar,. sehingga ketika mereka dipanaskan pada suhu tinggi, logam mulia tetap terpisah dan yang lain bereaksi membentuk terak atau senyawa lainnya Sehingga kita dapat memperoleh logam perak dalam bentuk murninya.
6
b.
Proses Pattinson
Gambar 4 Proses ini telah dipatenkan pada tahun 1833. Peralatan untuk proses ini terdiri dari deretan sekitar 8 atau 9 pot besi. Pot Ini bisa dipanaskan, dari bawah, untuk mencairkan bahan. bahan yang ingin dimurnikan. Bahan yang ingin dimurnikan ditaruh ke dalam panci pusat mencair. Setelah itu didinginkan dan berhasil mengukuhkan, itu skim off dan dipindahkan ke pot berikutnya dalam satu arah, dan kiri atas logam Dalam panci dimasukkan ke dalam pot dalam arah yang berlawanan. Ini berlanjut sampai mereka mencapai pot di akhir. Akan ada bentuk murni dari materi di salah satu ujung, dan kotoran di lain. Contoh: Proses ini dapat digunakan untuk mengekstrak perak dari timah. Memimpin akan tetapi ke dalam panci pusat untuk dicairkan, maka mereka akan biarkan dingin. Kemudian mereka akan skim off, dan dimasukkan ke dalam pot yang berbeda. Setelah selesai akan ada timbal dalam satu panci dan perak yang lain.
c. Proses hidrometallurgi, yaitu
pemisahan
suatu
logam
dari
campurannya
dengan
melarutkannya dalam air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor. Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- : disianoargetat (I)
7
Contoh : 4 Ag(s) + 8CN-(aq) + O2 (g) + 2H2O(l) 4 Ag(s) + 8CN-(aq) + O2
(g)
4Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)
+ 2H2O(l)
4Ag(CN)2-(aq) + 2 S(s) +
4OH-(aq) AgCl(s) + 2CN-(aq)
Ag(CN)2-(aq) + Cl-(aq)
Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng
atau
aluminium sebagai reduktor 2Ag(CN)2-(aq) + Zn(s)
2 Ag(s) + Zn(CN)4-(aq)
2.4. Kegunaan Perak dalam Kehidupan Perak biasanya digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. Dimana penampilan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak, muda, ternoda dan kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak. Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya, konsumsi perak telah jauh melebihi produksi. 8
Perak Sebagai Antibioik logam perak adalah salah satu logam yang unik, dimana pada logam ini, dengan kapasitas tertentu dapat melepaskan ion-ion bermuatan positif yang dapat melumpuhkan bakteri penyebab infeksi, cara pengaplikasian teknologi ini pada bidang kedokteran adalah dengan melapisi seluruh alat kesehatan berupa alat bedah dengan perak, proses pelapisannya sendiri hanya dengan nano technology, yaitu proses pelapisan dengan skala nano, sehingga proses pelepasan ion-ion anti bakteri dapat berjalan normal. kadar perak yang digunakan harus sesuai dengan kegunaan agar hasil yang didapat lebih optimal.
9
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perak memiliki sifat seperti logam pada umumnya. Namun perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil.Pengolahan nya pun terdiri dari beberapa tahap, yang dimulai dari persiapan dan penghancuran bijih perak, serta pemurnian perak dari bijihnya. Setelah perak sudah murni, perak dapat digunakan untuk berbagai aspek kehidupan umat manusia,salah satunya digunakan sebagai perhiasan.
3.2 Saran Jika ada ketidaksempurnaan dari makalah yang kami susun,kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca,sehingga kami membuat makalah yang lebih baik lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://usahamart.wordpress.com/2012/02/24/membuat-perak/ (diambil, 14 Desember 2012) http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/perak/ (diambil, 14 Desember 2012) http://www.cash4gold.com/sell/recovery-and-refining-of-precious-metals/how-torefine-silver/ (diambil, 14 Desember 2012) http://en.wikipedia.org/wiki/Cupellation (diambil, 14 Desember 2012)
11