Makalah Tugas AIK
Perjalanan Hidup Manusia, Orientasi Hidup Manusia dan Tujuan dan Fungsi Manusia : Khalifah
Disusun Oleh : Asep Supriyadi
NIM 302017099
YadiSupriyadi
NIM 302017129
Program Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Bandung 2017
i
ii
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah dan junjunan kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini telah kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Islam dan Kemuhammadiyahan. Dalam penyusunannya kami telah berusaha semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dan urutan pembahasannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca dan tim pengajar agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Sampai Akhirat, Ragam Orientasi Hidup Manusia Dan Tujuan Hidup Manusia : Khalifah” dapat memberikan
manfaat dan menambah
khazanah ilmu maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bandung, Oktober 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ ............ .......................................................................... ...................... ii DAFTAR ISI ....................................................... .................................................................................................... ............................................. iii PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1
Latar Belakang ............................. .................................................... ....................................................... ... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... ................................................................................... ............................. 2 1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2 TINJAUAN KONSEP ......................................................... ............................. 3 2.1 Perjalanan Manusia .................................................... ................................................................................. ............................. 3 2.2 Ragam Orientasi Hidup Manusia .......................................................... 18 2.3 Tujuan Dan Fungsi Manusia ............................................... .................. 20 KESIMPULAN .................................................. ............................................. 28 DAFTAR PUSTAKA ................................................. .................................... 29
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk-Nya yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal untuk berfikir yang membedakannya dengan binatang. DalamAl-Qur’an (QS. Al-Hijr (15) : 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.
“Dan
(ingatlah),
ketikaTuhanmuberfirmankepada
para
malaikat:
"SesungguhnyaAkuakanmenciptakanseorangmanusiadaritanahliatkering berasal)
darilumpurhitam
yang
diberibentuk.
Maka
apabila
(yang Aku
telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kankedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Q.SAl-Hijr : 28-29) Al-Quran menjelaskan
bahwa manusia diciptakan dari tanah dan setelah
sempurna kejadiannya dihembuskanlah kepadanya Ruh Ilahi (QS Shad [38]: 71-72) . Dari sini jelas bahwa manusia merupakan kesatuan dua unsur pokok, yang tidak dapat dipisahkan karena bila dipisahkan maka ia bukan manusia lagi. Sebagaimana halnya air yang merupakan perpaduan
antara oksigen dan hidrogen dalam
kadar-kadar tertentu. Bila kadar oksigen dan hidrogennya dipisahkan, maka ia tidak akan menjadi air lagi. (Shihab. Dr. M. Quraish, 1996) Manusia diciptakan mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Penegasan tentang dimuliakannya makhluk ini dibanding dengan kebanyakan makhluk-makhluk Allah yang lain (QS Al-Isra' [17]: 70). Tetapi, di samping itu sering pula manusia mendapat celaan Tuhan karena ia amat aniaya dan mengingkari nikmat (QS Ibrahim [14]: 34), sangat banyak membantah (QS Al-Kahf [18]: 54), dan bersifat keluh kesah lagi kikir (QS Al-Ma'arij [70]: l9), dan masih banyak lagi. Ini bukan berarti bahwa ayat-ayat Al-Quran bertentangan satu
1
2
dengan lainnya, akan tetapi ayat-ayat tersebut menunjukkan selain potensi besar yang dimiliki manusia, akan tetapi juga memiliki beberapa sisi kelemahan manusia yang harus dihindarinya. Manusia dalam penciptaannya diberikan beberapa potensi yaitu ruh, akal dan nafs. Allah SWT memberikan potensi tersebut agar manusia menggunakannya dalam mengarungi perjalanan hidupnya di dunia.Manusia bisa menggunakan potensi tersebut untuk menempati tempat tertinggi sehingga ia terpuji, atau sebaliknya manusiaberada di tempat yang rendah sehingga ia tercela. Makalah ini akan menjelaskan tentangperjalanan manusia dari alam ruh sampai alam akhirat, ragam orientasi hidup manusia serta tujuan dan fungsi manusia di dalam hidupnya. Agar kita mengetahui dan menyadari bahwa kita tahu tujuan dan fungsi kita ada didunia ini. 1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana perjalanan manusia dari alam ruh sampai alam akhirat? b. Apa orientasi manusia hidup didunia ini? c. Apa tujuan dan fungsi manusia hidup di dunia ini? 1.3Tujuan
a. Mengetahui perjalanan manusia dari alam ruh sampai alam akhirat. b. Mengetahuiorientasi manusia hidup didunia ini. c.
Mengetahuitujuan
dan
fungsi
manusia
hidup
di
dunia
ini.
BAB II TINJAUAN KONSEP 2.1 Perjalanan Manusia
Pernahkah kita mengajukan pertanyaan kepada diri kita masing-masing, Dimanakah kita sebelum dilahirkan? Apa dan bagaimana kita selama di alam kandungan yang gulita itu? Bagaimanakah proses perjalanan yang melelahkan itu sehingga kita sampai ke dunia ini? Lantas apa tujuan kita hidup di dunia? Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin bertambah dan kian hari usia kita semakin berkurang? Setelah tutup usia, kemanakah kaki kita melangkah? Sekilas pertanyaan pertanyaan tersebut terlihat biasa, namun pada hakikatnya sungguh luar biasa. Sebab semua pertanyaan tersebut menyangkut proses perjalanan manusia, dari alam ruh hingga alam yang kekal nan abadi yakni akhirat. Saat ini kita berada di alam Dunia, namun pernahkah kita sejenak merenungkan ini ? Berikut 5 macam alam yang akan kita lalui dalam proses kehidupan manusia, yang semoga sedikit penjelasan ini akan membuat kita bermuhasabah (evaluasi diri) yang insyaallah semakin mendekatkan kita pada sang Khaliq. Adapun lima macam alam itu : 1. Alam Ruh Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi dan memakmurkannya. Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak 3
4
mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al A’raf: 172). Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama yang lurus. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Ar-Ruum: 30). Rasulullah SAW, bersabda: “Setiap anak dilahirkan secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau Majusi.” (HR Bukhari). 2.Alam Rahim Alam rahim adalah masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan. Ketika Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlul-yamin) dan kaum ahli kiri (ahlul-syimal). Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam a.s. pada hari mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah). Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘alaqah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia.Dalam surah Al-Mursalaat, juz kedua-puluh sembilan, ayat 20 hingga 23 Allah SWT berfirman. Yang bermaksud : Bukankah kami telah menciptakan kamu dari air (benih) yang sedikit (hina) dipandang orang. Lalu Kami jadikan air (benih) itu pada tempat penetapan yang kukuh (rahim ibu). Serta Kami tentukan keadaannya, maka Kamilah
sebaik-baik
yang
berkuasa
menentukan
dan
melakukan
tiap-tiap
sesuatu.Dalam surah Al-Mu'minun, juz kedelapan belas ayat 12, 13 & 14, Allah SWT berfirman. Yang bermaksud : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
5
dari pati yang berasal dari tanah. (Pati yang berasal dari tanah, ialah pati makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang tumbuh di bumi).Kemudian Kami jadikan pati itu setitis air benih (air mani), pada tempat penetapan yang kukuh. Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging, kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa ketul daging, kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang, kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk ia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya (keadaannya yang asal serta ditiupkan roh padanya). Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik baik Pencipta. Dalam Surah Al-'Imran, juz ketiga ayat 6, Allah Ta'ala berfirman :
“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj: 5)
6
Rasulullah
SAW.
bersabda:
“Sesungguhnya
seseorang
dari
kalian
dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian ‘alaqoh selama hari yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rezeki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” (HR Bukhari dan Muslim) Seluruh manusia di dunia apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum dikenal, belum memiliki kemuliaan dan kehormatan. Lalu apakah manusia akan bangga, congkak, dan sombong dengan kondisi sosial yang dialami sekarang jika mengetahui asal muasal mereka? Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa. 3.Alam Dunia Alam Dunia adalah Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan diwafatkan oleh Allah SWT, dimana proses perpindahan dari Alam Rahim ke Alam Dunia bukanlah hal yang gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu, janin tumbuh dan membentuk diri sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan izin Allah SWT kita terlahir ke dunia ini dengan perjuangan ibu yang melahirkan kita antara hidup dan mati. Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah “wahnan ‘ala wahnin” (k elemahan di atas kelemahan), saking sakitnya proses melahirkan itu. Hanya karena izin Allah SWT kita bisa selamat terlahir ke dunia hingga hidup seperti sekarang ini. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari (sari) tanah. Kemudian Kami jadikan (sari tanah) itu air mani yang tersimpan dalam tempat yang kukuh (rahim). Lalu Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu gumpalan darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan Kami jadikan gumpalan daging itu tulang belulang, lalu Kami lapisi tulang belulang itu dengan daging. Kemudian Kami bentuk ia jadi makhluk yang lain. Maha Suci Allah, sebaik-baik Pencipta." (QS: AlMu’minun: 12-14).
7
Di alam dunia ini kita juga melalui proses pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ibnu Jauzi telah membagikan umur manusia pada lima masa: • Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan hingga mencapai umur lima belas tahun. • Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga umur tigapuluh lima tahun. • Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun hingga umur limapuluh tahun. • Masa tua; dari umur limapuluh tahun hingga umur tujuh puluh tahun. • Masa usia lanjut; dari umur tujuhpuluh tahun hingga akhir umur yang ditentukan oleh Allah SWT. Pada tahap masa kanak-kanak berlaku masa keringanan dari Allah SWT yaitu belum adanya taklif (beban kewajiban) untuk mengerjakan shalat dan puasa ataupun ibadah lainnya. Orang-orang yang sudah baligh atau sudah dewasa diwajibkan menyuruh mereka mengerjakannya karena kebaikan dan amal shaleh dari anak yang belum baligh selain menjadi amal kebaikannya juga akan menjadi catatan pahala bagi ibu-bapanya
selama
kedua
orang
tuanya
memperhatikan
pendidikan
dan
pengasuhannya. Jika anak telah mencapai masa baligh dan telah sempurna akalnya maka ia telah menjadi mukallaf. Saat itulah segala kewajiban agama telah berlaku atas dirinya. Pada tahap masa muda terjadi banyak perubahan baik fisik maupun nonfisik. Pada masa ini akan dipenuhi dengan semangat dan kekuatan serta memuncaknya vitalitas. Masa muda ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak amal dan serta kebaikan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah sebagian besar memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu keduniaan. Dalam hal ini RasullullahSAW telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." (HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi'ddunia, Ibnul-Mubarrak). "Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara: Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan.
8
Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. (HR. Tirmidzi).
4.Alam Barzakh / Kubur Alam kubur disebut juga dengan alam Barzakh. Ketika manusia meninggal, mereka akan menempati alam ini sampai hari kiamat tiba. Alam barzakhadalah : suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang Malaikat Mungkar dan Nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita. Jika kita beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur akan mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi, sedangkan sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, siksa kubur praneraka yang pedih sudah menanti di depan mata. Alam Barzakh adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93 “Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat orang-orang zalim didalam sakaratul maut, Para malaikat memukul dengan tangan mereka (seraya berkata), “Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas dengan siksa yang menghinakan; karena perkataan-perkataanmu yang selama ini kamu ucapkan perihal Allah yang tidak benar, dan kamu selalu sombong terhadap petunjuk (ayat-ayat)- Nya.” Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan hukuman diwaktu kematian mereka. Dan dalam sebuah hadits Asma bin Abu Bakar RA meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAWmenasehati umat dan menjelaskan perihal siksa kubur. Ketika beliau menjelaskan hal ini, semua orang beriman mulai menangis dengan kerasnya, sehingga
terciptalah
suasana
seperti
berbaurnya
beraneka-ragamratap-tangis.
9
Bahwasanya Utsman bin AffanRA. menangis ketika berdiri di atas kubur. Seseorang bertanya padanya, "Mengapa Anda menangis karena kubur? Ketika menerangkan mengenai surga dan neraka Anda tidak menangis." Jawabnya, "Rasulullah SAW bersabda: Kubur adalah tempat awal bagi akhirat. Jika seseorang selamat dalam kubur maka harapan baik baginya. Karena sesudah itu ringan baginya. Tetapi jika seseorang celaka dalam kubur maka pertanda buruk. Karena sesudah itu sangat berat baginya."
KEADAAN PENGHUNI KUBUR AHLI SYURGA 1. Di datangi malaikat Mungkar dan Nakir dengan wujud yang indah lagi rupawan yang tidak pernah di lihat manusia dan jin selama hidupnya di dunia. 2. Menjawab pertanyaan Mungkar dan Nakir dengan lancar dan mantap tanpa ada ketakutan dan keraguan. Pertanyaan kedua malaikat yang di ajukan pada si mayit antara lain : • ManroBuwka : Siapa Tuhanmu ? • WamadiyNuwka : Apa Agamamu ? • Waman Nabi Yuwka : Siapa Nabimu ? • MayituluFihadarrajulilladziBuisafiykum : Apa yang engkau katakan tentang seorang laki-laki ini, yang diutus kepadamu ? • Mailmuka : Apa pengertianmu ? • WakiblatTuwka : Dimana kiblatmu ? (yang semua pertanyaan itu tidak bisa dijawab berdasarkan akal ketika manusia hidup di dunia, tapi pertanyaan itu bisa di jawab berdasarkan kapasitas amal baik / buruknya perbuatan manusia dan jin ketika hidup di dunia). 3.Di bukakan pintu Surga dan ditunjukkan tempatnya si mayit setelah kiamat nanti. 4.Keluar bau harum dari wewangian surga, sehingga bau harumnya memenuhi alam barzah tempat ruh si mayit berada, di hamparkanya sutra dan di tumbuhkanya bunga bunga yang indah dari surga. 5. Kuburnya di luaskan sampai 70 hasta (1 hasta= 1/2 meter) 6. Di berinya penerang di kuburnya seperti terangnya matahari.
10
7.Di bukanya penglihatan bagi si mayit mengenai keadaan keluarga, saudara-saudara dan sahabat-sahabatnya yang masih hidup di dunia. 8.Di datangi amal perbuatan baiknya ketika di dunia dari amalan wajib hingga sunahnya yang di wujudkan mahluk yang indah dan rupawan yang tidak pernah di lihat manusia dan jin ketika hidup di dunia. Yang mereka menemani si mayit sampai kiamat tiba dengan menentramkan hatinya, menceritakan keindahan-keindahan surga dan kekuasaan Allah SWT kepada simayit. 9.Diberikannya keleluasaan ziarah kubur bagi si mayit, sehingga si mayit bisa mendatangi ataupun menjenguk saudaranya dan teman-temannya yang di kuburkan di tempat lain (mereka bisa saling bertemu walaupun kubur mereka terlampau jauh jaraknya, asalkan keduanya termasuk ahli surga jika salah satunya adalah ahli neraka maka tidak bisa di temui dan tidak ada kabar sedikitpun mengenai si ahli neraka kepada si ahli surga). 10.Di datangi malaikat – malaikat setiap harinya yang menyampaikan amalan dari ilmu yang bermanfaat, sodaqohjariyah, anak shaleh dan doa-doa dari keluarga dan teman semasa hidupnya sebagai tambahan amal bagi si mayit ahli surga.
KEADAAN PENGHUNI KUBUR AHLI NERAKA 1.Di
datangimalaikatMunkardanNakirdenganwujud
sangatmengerikandanmenakutkanlagihitam lihatmanusiadanjinselamahidupnya suaranyasepertiguntur
di
yang
dunia.
yang
tidakpernah
di
Pandanganmatanyabagaikankilat,
yang
Merekamembawapemukulgadauntukmenyiksaahlinerakadi
menyambar, alam
gambarkanseolahMerekamampumerobekBumidengankuku-kuku
kuburbahkan
di di
jarinya.Rasulullah bersabda : “Tongkat pemukul itu memiliki bobot yang sangat berat seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengangkatnya niscaya mereka tidak akan sanggup untuk mengangkatnya (HR.Thabarani). Rasulullah bersabda : Jika Gunung-gunung di pukul dengan gada itu,niscaya akan hancur menjadi Tanah (HR.Thabarani)
11
2.MenjawabpertanyaanMungkardanNakirdenganpenuhketakutandankeraguan. Pertanyaankeduamalaikat yang di ajukanpadasimayit di jawabnyadenganjawaban yang melencengjauhdarikebenaransesuaibesarnyaamalanburuk yang dilakukannya di dunia. 3.DibukakanpintuNerakadanditunjukkantempatnyasimayitsetelahkiamatnanti. 4. Keluar bau busuk dari bangkai dan kotoran yang sangat menyakitkan dari neraka, sehingga bau busuknya memenuhi alam barzah tempat ruh si mayit berada, di keluarkanya kalajengking dan ular-ular dari neraka untuk menyiksa si mayit. 5. Kuburnya di sempitkansampaitulangrusuksimayitsalingsilang. 6.
Tidakadapenerangbagisimayit
di
dalamkuburnyadan
ditambahkannyakegelapanbagikubursimayit. 7.
Tidak
di
berikannyaziarahkuburbagisimayit,
sehinggasimayittidakbisamendatangiataupunmenjenguksaudaranyadantemantemannyayang di kuburkan di tempat lain. 8.Tidak di bukanya penglihatan bagi si mayit mengenai keadaan keluarga, saudarasaudara dan sahabat-sahabatnya yang masih hidup di dunia. 9. Di datangi amal perbuatan buruknya ketika di dunia dari amalan wajib hingga sunahnya yang ia tinggalkan ataupun yang rusak tidak sempurna, di wujudkan makhluk yang sangat buruk dan mengerikan serta berbau busuk yang tidak pernah di lihat
manusia
dan
jin
ketika
hidup
di
dunia.
Yang
merekamenemanisimayitsampaikiamattibadenganmenakut-nakutisimayit, denganmenceritakansiksa-siksaneraka, tempatdankeadaannya di nerakadanmurka Allah SWT kepadasimayit. 10.
MalaikatMungkardanNakirmemukulisimayitdengangadatanpahenti
setiapharinyasiangmaupunmalamnyasampaiharikiamattiba.
(setiap
kali
di di
pukuldanhancurmaka di pulihkankembalijasadnya). 11. Di datangi malaikat – malaikat setiap harinya yang menyampaikan amalan dari ilmu yang bermanfaat, sodaqohjariyah, anak shaleh dan doa-doa dari keluarga dan teman semasa hidupnya sebagai penerang kubur dan diringankannya siksa kubur bagi si mayit.
12
12. Jeritannya ahli neraka di kubur tidak didengar dan keadaannya tidak dilihat oleh manusia dan jin, kecuali oleh mahluk Allah SWT lainnya dan hewan-hewan di bumi. 13. Jenis Siksa kubur dari hadis-hadis Rasulullah dan para sahabat : a) Posisi badan si mayitdirubah membelakangi Kiblat. b) Wajah ahli neraka di kubur yang di serupakan Babi dan Anjing. c) Tulang belulang di kubur yang menggerombol jadi satu di bagian tengah kubur, dikarenakan siksaan himpitan bumi. d) Perutnya menggelembung, keluar pula ulat dan kalajengking yang terlalu banyak dari perutnya dan memakan daging si mayit. e) Jasad yang di tukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. f) Mayit yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuhnya. g) Api yang membakar sekujur tubuh si mayit ahli neraka sampai hangus dan terus berulang. h) Mayit tenggelam di lahatnya yang dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya. i) Ular
tinnin,
Azab
di
dalam
Yaitusembilanpuluhsembilanular. yang
kuburnya
berupa
siksa
99
tinin.
Sedangkansetiapularitumemilikitujuhkepala
setiapkepalaitumencakar,
menggigit,
menyemburhinggatubuhsimayitmenjadibengkak. Azabituberlangsungsampaiharikiamat. j) Mayit ahli neraka di dalam kubur yang di gantung kemudian di masukkan kedalam tungku-tungku yang berisi api neraka yang berkobar dengan hebatnya. k) Kalajengking-kalajengking sebesar keledai yang mencepitkapala si mayit dengan supitnya dan sebagian menjepit kakinya sehingga kalajengking-kalajengking itu menarik badan simayit sampai putus. l) Ada 70 ekor ular naga di dalam kubur, mereka menyiksa ahli neraka dengan mencabik-cabik daging dan meremukkan tulang-tulang orang-orang yang di azab di kuburnya tersebut, Jika seandainya salah satu dari mereka di keluarkan dari Alam Barzakh serta mengenduskan nafasnya kearah bumi maka semua pohon dan tumbuhan akan hancur. Ular Syaja, yaitu ular yang menyiksa ahli neraka di
13
kubur. Ular itu akan terus menggigit jemarinya orang yang di azab dikuburnya tersebut meskipun dosanya akan diampuni. m) Di datangi ular-ular hitam sebesar leher unta yang menyabit-nyabit dagingnya sampai hanya tinggal tulang belulang.
5.Alam Akhirat Alam akhirat adalah Masa kehidupan di alam yang kekal dalam kenikmatan surga atau dalam kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum mengetahuinya secara hudhuri, atau belum ia sentuh dengan indranya. Berangkat dari kenyataan ini, kita tidak dapat meyakini hakikat alam akhirat dan keadaankeadaannya secara detail dan sempurna, kita juga tidak dapat menyingkap hakikathakikatnya. Meski begitu, kita bisa mengetahui sifat-sifat akhirat melalui akal atau wahyu. Adapun sarana untuk mengetahui sifat-sifat tersebut kita dapat mengenalnya melalui ciri-ciri dari alam akhirat, yaitu : • Alam akhirat bersifat kekal dan abadi • Alam akhirat merupakan wadah yang pasti untuk terealisasinya kenikmatan dan kasih sayang yang seutuhnya, tanpa ada kesusahan dan kelelahan di dalamnya, sehingga orang-orang yang telah mencapai tingkat kesempurnaan insaninya dapat menikmati kebahagiaan itu. Alam tersebut tidak dicemari oleh maksiat dan penyelewengan apapun. Berbeda dengan dunia yang di dalamnya kebahagiaan yang seutuhnya tidak mungkin terwujud. Yang hanya terwujud di dunia adalah kebahagiaan semu dan bercampur dengan berbagai kesulitan dan kesengsaraan. • Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian yang terpisah, yang pertama adalah rahmat, dan yang kedua adalah siksa, sehingga dapat dibedakan orang-orang yang baik dari orang-orang yang jahat, dan masing-masing mendapatkan balasan perbuatannya.Kedua bagian ini biasa dikenal dalam syariat dengan istilah surga dan neraka.
14
• Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung pahala dan siksa bagi seluruh umat manusia atas segala apa yang mereka lakukan, berupa amal baik dan amal buruk. Misalnya, ketika seseorang melakukan pembunuhan atas jutaan manusia yang tidak bersalah, hukuman siksa terhadapnya semestinya bisa terjadi di alam itu. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang menyelamatkan nyawa jutaan umat manusia, ia dapat menerima pahala setimpal yang terdapat di alam tersebut. • Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan, bukan tempat pembebanan tugas dan tanggung jawab.
Tanda Tanda Hari Kiamat : Kiamat Kecil Diutusnya Rasulullah SAW, Hadist riwayat Sahal bin SaadR.A., ia berkata : Aku
mendengar Nabi SAW. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244) Hadis riwayat Anas bin Malik R.A., ia berkata : Rasulullah SAW. Bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245). JabirR.A. berkata, ”Adalah Rasulullah SAW. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah SAW. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim) Disia-siakannya Amanat, JabirR.A. berkata, tatkala Nabi SAW berada dalam suatu
majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata,
“Kapan
terjadi
Kiamat?”
Rasulullah
SAW.terus
melanjutkan
pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah SAW. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang
lain,
“Rasul
SAW.
tidak
mendengar.”
Setelah
Rasulullah
SAW.
menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang
15
Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah SAW.” Rasulullah SAW. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah SAW. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari) Penggembala menjadi kaya, Rasulullah SAW. ditanya oleh Jibril tentang tandatanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim). Saat ini orang berlomba-lomba membangun gedung tinggi. Saat ini Dubai bahkan membangun gedung Burj Khalifa / Burj Dubai yang tingginya mencapai 828 meter meski untuk itu mereka mengalami kesulitan keuangan. Sungai Efrat Berubah Menjadi Emas, Hadis riwayat Abu Hurairahra. : Bahwa
Rasulullah SAW. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152). BaitulMaqdis
dikuasai umat Islam, ”Ada enam dari tanda-tanda kiamat:
kematianku (Rasulullah SAW.), dibukanya BaitulMaqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz). Kiamat Besar Asap akan memenuhi timur danbarat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila
orang yang beriman terkenaasap itu, ia akan bersin seperti terkena selesma, sementara orang kafirkeadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telingadan dubur mereka. Dajjal maksudnya ialah bahayabesar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi
Adam A.S sampai harikiamat. Dajjal dapat membuat apa saja perkara-perkara
16
yang luar biasa.Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara keduamatanya tertulis perkataan 'Ini adalah o rang kafir'. Binatang melata yang dikenali sebagai DabatulArd ini akan keluar di kota Mekah
dekat gunung Shafa, iaakan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. DabatulArd ini akanmembawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahiorang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'. Turunnya Nabi Isa. A.S di negeriSyam di menara putih, beliau akan membunuh
dajjal. Kemudian Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W. Yakjuj dan Makjuj akankeluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu
golongan kecil dan satulagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum maka tidak akan tersisa walau pun setitik. Alam Setelah Hari Akhir
1. YaumulBarzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal. Yaitu nanti masa dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menghadap kepada Allah guna mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia. 2. YaumulBa'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur. 3. Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari alam kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT. 4. Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup di dunia. 5. Yaumul
Mizan,
adalah
penimbangan
amal
perbuatan
manusia
setelah
diperhitungkan baik buruknya selama hidup di dunia. 6. Sirat, adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia setelah dihisab dan ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini manusia akan ditentukan masuk neraka atau masuk surga . Hal ini tergantung amal baik dan amal buruk.
17
7. Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di dunia. Bagi orang beriman dan beramal saleh kelak pada hari Kiamat akan mendapat syafaat berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi. 8. Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal baik akan masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka. Nama-Nama Lain Hari Kiamat o
Yaumul Akhir atau hari akhir, maksudnya adalah hari yang paling akhir dalam kehidupan manusia. Setelah peristiwa kiamat ini tidak akan dijumpai hari-hari lain kecuali hari akhir. Segala peristiwa dan kejadiannya sudah tidak sama dengan alam di dunia.
o
Yaumul kiamat atau hari kiamat, maksudnya hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya pada waktu hidup di dunia.
o
Yaumul hisab atau hari perhitungan, maksudnya segala amal perbuatan manusia akan dihitung, sebesar apapun perbuatan tersebut baik perbuatan yang buruk maupun perbuatan yang baik. Perhitungan ini tidak akan mengalami kesalahan. Amal
perbuatan
manusia
akan
diperhatikan
dan
dimintai
pertanggungjawabannya. o
Yaumuljaza’ atau hari pembalasan amal, maksudnya manusia yang melakukan amal kebaikan akan mendapat balasan surga, sedang manusia yang melakukan amal perbuatan yang buruk atau dosa akan mendapat balasan neraka.
o
Yaumulfasli atau hari keputusan, maksudnya setiap manusia di hari akhir nanti akan mendapatkan keputusan terakhir tentang nasibnya. Hal ini sesuai dengan amal perbuatannya pada waktu di dunia.
o
Yaumultaqabun atau hari kerugian, maksudnya pada hari kiamat nanti, dengan segala keputusan dan kepastian yang diperoleh dari Allah, semuanya akan
18
mengalami kerugian, terutama bagi mereka yang tidak memperbanyak amal kebaikan dan saleh pada waktu di dunia. o
Yaumulhasyr atau hari penyesalan, maksudnya setiap manusia akan menyesal dengan segala amal perbuatannya. Bagi mereka yang tidak berbuat baik akan menyesal mengapa ketika hidup di dunia tidak patuh kepada Allah. Sedang mereka yang berbuat baik akan menyesal mengapa tidak memperbanyak amal saleh.
Yaumulwaid atau hari ancaman, maksudnya pada hari kiamat nanti manusia yang berbuat buruk di dunia akan mendapat siksaan dari Allah SWT.
Yaumudhid atau hari pertanggungjawaban agama, maksudnya pada hari kiamat nanti setiap manusia akan mempertanggungjawabkankebenaran agama yang dianutnya.
2.2 Ragam Orientasi Hidup Manusia
Hidup di dunia ini tidak berjalan lurus dan abadi. Allah menciptakan kehidupan penuh dengan warna-warni yang pasti dirasakan oleh setiap manusia. Ada rasa sedih dan duka, ada pula rasa senang dan gembira yang mewarnai hidup manusia silih berganti. Tak ada yang tetap. Dari waktu ke waktu manusia akan terus mengalami perubahan dari baik menuju kebaikan yang lebih atau sebaliknya menuju kurang baik bahkan sampai ke keburukan. Kalau diperhatikan orientasi dunia dan akhirat manusia maka akan terbagi menjadi tiga kelompok besar : Pertama, kelompok yang menganggap bahwa hidup ini hanya satu kali. Oleh karena itu mereka beranggapan bahwa hidup ini harus dinikmati sepuas-puasnya. Mereka tidak meyakini ada kehidupan sesudah mati. Bila nyawa sudah tak lagi berada di raga, maka berakhirlah dan tak ada kelanjutannya. Demikian yang termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Jatsiyah : 24 sebagai berikut :
19
“Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”. Kedua, kelompok yang mencintai dunia dan meninggalkan akhirat, padahal mereka tahu ada kehidupan setelah mati. Dalam Al-Quran banyak ayat yang menyebutkan kelompok ini. Salah satunya QS An-Nahl[16] : 107.
“Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir”. Surat Al-Insan [76] : 27.
“Sesungguhnyamereka
(orang
kafir)
menyukaikehidupanduniadanmerekatidakmemperdulikankesudahanmereka, padahari yang berat (hariakhirat)”. Ketiga, kelompok yang menjadikan dunia sebagai sawah ladang untuk bercocok tanam dan hasilnya akan dinikmati di akhirat nanti. Mereka beranggapan bahwa dunia hanyalah sebagai tempat persinggahan. Segalanya akan kembali dan abadi di alam akhirat (QS. Al An’am : 32).
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya”. Oleh karena itu hidup di dunia tidak boleh disia-siakan. Untuk menikmati hasil di akhirat harus melalui dunia sebagai sawah ladangnya. Dalam buku RiyadushShalihin hadis ke 468 juga disebutkan sebagai berikut : Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma.katanya: "Rasulullah kedua belikatku, lalu bersabda:
menepuk
20
"Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah engkau orang gharib -yakni orang yang sedang berada di negeri orang dan tentu akan kembali ke negeri asalnya - atau sebagai orang yang menyeberangi jalan - yakni amat sebentar sekali di dunia ini." Ibnu Umar berkata: "Jikalau engkau di waktu sore, maka janganlah menantikan waktu pagi dan jikalau engkau di waktu pagi, maka janganlah menantikan waktu sore - untuk beramal baik itu, ambillah kesempatan sewaktu engkau sihat untuk masa sakitmu, sewaktu engkau masih hidup untuk masa matimu." (Riwayat Bukhari) 2.3 Tujuan Dan Fungsi Manusia
Manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini dipengaruhi oleh pandangannya terhadap dirinya dan dunia ini. Keterbatasan pengetahuan
manusia
tentang dirinya itu disebabkan oleh: 1). Pembahasan tentang masalah manusia terlambat dilakukan, karena pada mulanya perhatian manusia hanya tertuju pada penyelidikan tentang alam materi. Pada zaman primitif, nenek moyang kita disibukkan untuk menundukkan atau menjinakkan alam sekitarnya, seperti upaya membuat senjata-senjata melawan binatang-binatang buas, penemuan api,pertanian, peternakan, dan sebagainya sehingga mereka tidak mempunyai waktu luang untuk memikirkan diri mereka sebagai manusia. Demikian pula halnya Pada Zaman Kebangkitan (Renaisans) ketika para ahli digiurkan oleh penemuan-penemuan baru mereka yang disamping menghasilkan keuntungan material, juga menyenangkan publik secara umum karena penemuan-penemuan tersebut mempermudah dan memperindah kehidupan ini. 2) Ciri khas akal manusia yang lebih cenderung memikirkan hal-hal yang tidak kompleks. Ini disebabkan oleh sifat aka1 kita seperti yang dinyatakan oleh Bergson tidak mampu mengetahui hakikat hidup. 3)Multikompleksnya masalah manusia. Ada tiga kata istilah manusia yangdigunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada manusia. Istilah tersebut adalah sebagai berikut : l. Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif, nun, dan sin, semacam insan, ins, nas, atau unas.
21
Kata insan terambil dari akar kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Pendapat ini, jika ditinjau dari sudut pandang Al-Quran lebih tepat dari yang berpendapat bahwa ia terambil dan kata nasiya(lupa), atau nasa-yanusu (berguncang). Kitab Suci Al-Quran --seperti tulis BintAl-Syathi' dalam Al-QuranwaQadhayaAlInsan-- seringkali memperhadapkan insan dengan jin/jan. Jin adalah makhluk halus yang tidak tampak, sedangkan manusia adalah makhluk yang nyata lagi ramah. Kata insan, digunakan Al-Quran untuk menunjuk
kepada
manusia dengan
seluruh
totalitasnya, jiwa dan raga. Manusia yang berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan. 2. Menggunakan kata basyar. Uraian ini akan mengarahkan pandangan secara khusus kepada kata basyar dan kata insan. Kata
basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti
penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain.
Al-Quran menggunakan kata ini
sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna (dual) untuk menunjuk manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya dengan manusia seluruhnya. Karena itu Nabi Muhammad menyampaikan bahwa,
SAW. diperintahkan untuk
Aku adalah basyar (manusia) seperti kamu yang diberi
wahyu (QS Al-Kahf [18]: 110). Dari sisi lain diamati bahwa banyak ayat-ayat AlQuran yang menggunakan
kata basyar yang
mengisyaratkan bahwa
proses
kejadian manusia sebagai basyar, melalui tahap-tahapsehingga mencapai tahap kedewasaan.Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah)menciptakan kamu dari tanah, kemudian ketika kamu 20).
menjadi basyar kamu bertebaran (QS Al-Rum [30]:
Bertebaran di sini bisa diartikan berkembang biak akibat hubungan seks
atau bertebaran mencari rezeki. Kedua hal ini tidak dilakukan oleh manusia kecuali oleh orang yang memiliki kedewasaan dan tanggung jawab. Karena
itu
pula
Maryam a.s. mengungkapkan keheranannya dapat memperoleh anak, padahal dia belum pernah disentuh oleh basyar (manusia dewasa yang mampu berhubungan seks) (QS Ali 'Imran [3]: 47). Kata basyiruhunna yang digunakan oleh Al-Quran
22
sebanyak dua kali (QS Al-Baqarah [2]: 187), juga diartikan dengan hubungan seks. Demikian terlihat basyar dikaitkan dengan kedewasaan dalam kehidupan manusia, yang menjadikannya mampu memikul tanggung jawab. Dan karena itu pula, tugas kekhalifahan dibebankan kepada basyar (perhatikan QS Al-Hijr 115): 28 yang menggunakan kata basyar), dan QS Al-Baqarah (2): 30 yang menggunakan kata khalifah, yang keduanya mengandung pemberitaan Allah kepada malaikat tentang manusia. 3. Menggunakan kata Bani Adam, dan zuriyat Adam. Manusia dikaruniakan oleh Allah akal untuk berfikir. Dengan akal, manusia mampu membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah). Dengan akal pula, manusia mampu merenungkan dan mengamalkan sesuatu yang benar tersebut. Dengan karunia akal, manusia diharapkan dapat memilah dan memilih nilainilai kebenaran, kebaikan dan keindahan. Disamping memiliki akal, manusia selalu terlahir dengan 3 naluri yang pasti ada dalam dirinya, yaitu : • Naluri untuk mensucikan sesuatu : naluri untuk beragama dan menyebah sesuatu yang lebih dari pada dirinya. • Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri : manusia punya kecenderungan marah, sedih, senang dll. • Naluri untuk melestarikan dirinya : naluri kasih sayang. (Shihab. Dr. M. Quraish, 1996) 2.3.1Tujuan manusia Manusia diciptakan Allah SWT hanya semata-mata untuk mengabdi hanya kepada-Nya sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. AdzDzaariyat [51] : 56.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” Dan banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan manusia untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga tujuan utama manusia diciptakan adalah agar manusia itu mengabdi kepada Allah artinya sebagai hamba
23
Allah agar menuruti apa saja yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah SWT . Dalam kehidupan di dunia ini menuju kehidupan di akhirat nanti pada hakikatnya Islam yang serba utama itu benar-benar dapat dirasakan, diamati, ditunjukkan, dibuktikan, dan membuahkan rahmat bagi semesta alam sebagai sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila sungguh-sungguh secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan demikian Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang menyatu dalam diri setiap muslim dan kaum
muslimin
sebagaimana
menjadi
pesan
utama
risalah
da'wah
Islam.
(Muhammadiyah, 2000) Hidup menurut konsep islam bukan hanya kehidupan duniawi semata, tetapi berkelanjutan sampai pada kehidupan ukhrowi (alam akherat). Dan apa yang kita lakukan selama di dunia, maka itulah yang akan kita petik di akherat nanti. Dan akhir dari perjalanan hidup manusia adalah mendapatkan ridho Allah SWT dan kebahagian yang sesunguhnya saat bertemu dengan Allah SWT di akherat nanti. Sehingga untuk mencapai tujuan hidup manusia tersebut manusia harus menjalankan fungsinya dan memperjuangkannya. 2.3.2.Fungsi manusia Berbedadenganmakhluklainnya, palingpotensial.
manusiaadalahciptaan
Artinyapotensi
yang
Allah
dibekalioleh
untukmanusiasangatlahlengkapdansempurna.
yang Allah Hal
inimenyebabkanmanusiamampumengembangkandirinyamelaluipotensi potensi(innate
potentials
atau
innate
tersebut.Secarafisikmanusiaterustumbuh,
secara
tendencies) mental
manusiaterusberkembang,mengalamikematangandanperubahan. Kesemuaituadalahbagiandaripotensiyang
diberikan
kepadamanusiasebagaiciptaanpilihan.
Allah Potensi
yangdiberikankepadamanusiaitusejalandengansifat-sifatTuhan, dandalambataskadardankemampuannyasebagaimanusia.
Karenajikatidakdemikian,
24
menurutHasan Langgulung, makamanusiaakanmengakudirinyaTuhan. (Khasinah, 2013) Manusia diciptakan dengan berbagai potensi yang berbeda dengan makhluk Allah SWT yang lain. Manusia disebutkan dalam Al-Qu’an dengan berbagai panggilan, salah satunya dengan sebutan mukallaf yang artinya dibebani. Sebagai makhluk yang yang telah diistimewakan dengan berbagai kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa tugas dan tanggung jawab. Nikmat penciptaan dan beerbagai kelebihan itu harus disyukuri dengan melakukan ibadah secara benar dengan segala ketundukkan dan keikhlasan kepada Allah yang telah memberikan nikmat-nikmat itu kepadanya. Potensi yang besar yang diberikan kepadanya itu juga dimaksudkan agar ia mampu mengelola bumi ini mewakili Alloh mengatur sesuai yang dikehendaki-Nya. Sebagai khalifah ia tidak boleh bertindak sekehendaknnya. (Jasiman, 2009) Dapat disimpulan bahwa fungsi manusia diciptakan Allah secara global adalah sebagai berikut : 1. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah) Fungsi ini mengacu pada tugas-tugas manusia sebagai hamba Allah SWT. Tugas ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian dalam ibadah dengan pengertian yang luas dengan penuh keikhlasan. Secara luas konsep ‘abd ini meliputi seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya. Dalam Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah dijelaskan tentang bagaimana kehidupan manusia di mulai dari kehidupan pribadi yang menyangkut aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah, kehidupan bermasyarakat, kehidupan berorganisasi, kehidupan dalam mengelola amal usaha, kehidupan dalam berbisnis, kehidupan dalam mengembangkan profesi, kehidupan dalam b erbangsa dan bernegara,
kehidupan
dalam
melestarikan
lingkungan,
kehidupan
dalam
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan kehidupan dalam Seni dan Budaya. 2. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
25
Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan segala isinya. Sebagai pedoman hidup manusia dalam melaksanakan tugas itu, Allah menurunkan agama-Nya. Agama menjelaskan dua jalan yaitu jalan yang bahagia dan jalan yang akan membahayakannya. Firman Allah dalam QS. Al-A’raf : 179 :
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat
Allah)
dan
mereka
mempunyai
mata
(tetapi)
tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. Ada prinsip-prinsip yang perlu dipahami oleh manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai khalifah. Khilafah adalah perwakilan, demikian itu karena manusia mendapatkan kepercayaan dari Allah untuk mewakili kekuasaan-Nya di bumi ini. Sebagai khalifah manusia harus memperhatikan beberapa prinsip berikut : a) Tidak memiliki kekuasaan hakiki Pada hakikatnya kepemilikan dan kekuasaan itu bukan milik manusia karena pemilik dan penguasa yang hakiki adalah Allah, pencipta alam semesta.
Di
tangan Allah-lah segala kerajaan langit dan bumi. Manusia hanya mendapatkan amanah dalam mengelolanya. b) Bertindak sesuai kehendak yang mewakilkan Karena manusia bukan pemilik dan penguasa yang hakiki maka ia bertindak hanya sesuai dengan kehendak pihak yang mewakilkan kepadanya yaitu Allah SWT. c) Tidak melampaui batas
26
Tindakan wakil yang menyimpang dan melampaui batas-batas yang dikehendaki pihak yang mewakilkan adalah mengkhianati amanat kekhalifahan yang diberikan. Pengkhianatan tersebut adalah merupakan yang malampaui batas dan manusia telah mencampakkan dirinya dalam kehinaan. Bahkan Al-Qur’an menyamakan mereka dengan makhluk-makhluk Allah yang lebih rendah darinya. Misalnya diibaratkan seperti batu (QS. Al-Baqarah : 74), keledai (QS. AlJumu’ah : 5), kera (QS. Al-Maidah : 60) Adapun misi kekhalifahan yang diberikan kepada manusia adalah secara garis besar dibagi dalam tiga perihal berikut : a) Pemakmuran bumi Pemakmuran itu bisa berupa pembangunan materi yang seiring dengan pembangunan ruhani secara proporsional. Dengan arahan dan syariat yang lurus, pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mencapai peradaban yang bermoral dan moralitas yang berperadaban. b) Pemeliharaan Keseimbangan alam dan ekosistem yang Allah ciptakan bukan dia-sia. Karena itu khalifah juga berfungsi untuk menjaga dan memelihara keseimbangan itu secara materi dan ruhani. Kesadaran untuk memelihara keseimbangan ini dilakukan dengan pendekatan targhibdantarhib. Targhib berupa pahala dan balasan yang diberikan kepada yang taat. Dan tarhib berupa ancaman dan hukuman yang diberlakukan bagi yang melanggar. c) Perlindungan Khilafah berfungsi untuk melindungi lima pokok kehidupan yang semuanya adalah hak-hak asasi manusia yaitu : agama (aqidah), jiwa, akal, harta dan keturunan (kehormatan). Tugas ini sangat berat dan hanya dapat dilaksanakan apabila khalifah memiliki kewibawaan untuk melakukan amar makruf dan nah mungkar. Makruf adalah hal yang secara umum dipandang, diterima dan diakui sebagai kebaikan. Karena ia merupakan kepentingan umum maka harus diperintahkan dengan bahasa instruksi dan apabila dilanggar konsekuensinya dikenai sanksi hukum. Munkar adalah hal yang secara umum dianggap buruk dan
27
ditolak. Karena itu ia harus dicegah dengan bahasa larangan dan apabila dilanggar konsekuensinya dikenai sanksi hukum. Dengan demikian khilafiah dapat menunjukkan kebenaran sebagai kebenaran dan menegakkannya di tengah kehidupan. adalah
Ia juga dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa kebatilan kebatilan
dan
menumbangkannya
bersama
mereka.
BAB IV KESIMPULAN
Dari penjelasan dan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa manusia diciptakan Allah lebah baik dari makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain. Manusia memiliki beberapa potensi yang diberikan Allah yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Potensi tersebut harus bisa dipergunakan sebagaimana yang dikehendaki oleh penciptanya yaitu Allah SWT. Pengetahuan perjalanan hidup manusia yang diawali dari alam ruh sampai alam akhirat menjadikan kita lebih mengetahui hakikat diri kita sebagai manusia yang diciptakan Allah untuk menjadi hamba Allah. Dan dalam pengabdiannya itu manusia merealisasikannya dengan beribadah kepada Allah dan menjalankan fungsi yang lain sebagai khalifah di bumi ini. Manusia dalam menjalani kehidupannya di bumi ini ada beberapa kelompok/ golongan yang berpandangan tentang kehidupan itu sendiri. Yang memandang hidup hanya sekali di dunia ini saja. Ada golongan yang memandang ada kehidupan setelah kematian tetapi
mengabaikan kehidupan akhirat tersebut, karena tergiur dengan
keindahan dunia sehingga hanya mengejar kehidupan dunia yang sia-sia dan fana. Dan terakhir golongan yang memandang hidup di dunia hanya persinggahan sementara, dan memanfaatkan dunia untuk menyiapkan perbekalan menuju alam yang sebenarnya dan kekal yaitu alam akherat. Dengan
berapa
kelebihan
yang
diberikan
Allah
kepada
manusia
menjadikannya ia mempunyai tanggung jawab besar untuk mensyukurinya nikmat amanat tersebut. Bentuk tanggung jawab tersebut yaitu dengan beribadah kepada Allah sebagai bukti penghambaan atau pengabdian dan bentuk mensyukuri nikmat amanat yang lain dengan menjadi khalifah di bumi ini dengan memakmurkan bumi, memelihara, dan melindungi hak asasi manusia dan menjadikannya sebagai rahmatanlila‘lamin .
28