MAKALAH PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (Speaker Mini Amplifier) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh UAS Praktikum Elektronika Dasar Dosen Pengampu: Dewi Lestari, M.Si
Disusun oleh: Merry Nur Rakhmawati
11160970000057 11160970000057
Muhammad Fauzan Zarkashie
11160970000054 11160970000054
Niken Aprilia Eka Putri
11160970000062 11160970000062
PROGRAM STUDI FISIKA IIIB FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa salawat serta salam kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita pada zaman yang penuh berkah. Makalah dengan judul Speaker Amplifier ini secara khusus akan menjelaskan tentang aplikasi dari praktikum elektronika dasar yang mencakup komponen komponen yang terdapat pada rangkaian speaker, serta mempelajari bagaimana cara kerja dari speaker Makalah ini merupakan salah satu tugas tambahan dari mata kuliah Praktikum Elektronika yang diberikan oleh dosen pengampu kami, Ibu Dewi Lestari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi se mua pihak.
Tangerang Selatan, 10 Januari 2018
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2 DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang............................................................................................................. 4
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
1.3
Tujuan......................................................................................................................... 4
BAB II ISI 2.1
Dasar Teori.................................................................................................................. 5
2.2
Alat dan Bahan............................................................................................................ 9
2.3
Cara Kerja.................................................................................................................. 10
2.4
Hasil dan Pembahasan................................................................................................12
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan................................................................................................................ 18
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 20
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat ini sarana elektronika banyak dipakai dibidang sarana telekomunikasi dan entertainment. Melesatnya perkembangan teknologi elektronika saat ini dapat kita amati dari peningkatan kebutuhan masyarakat akan peralatan elektronik. Dapat terlihat dari maraknya barang elektronik yang mendukung perkembangan dibidang tersebut. Pengambilan tema tentang speaker aktif ini berdasarkan dari analisa pembelian barang dan kebutuhan barang elektronik oleh masyarakat. Dilihat lebih jauh perkembangan barang elektronika yang banyak dicari dan diminati oleh masyarakat antara lain maraknya berbagai jenis VCD player yang beredar saat ini yang mempunyai variasi harga yang beragam. Tetapi amatlah disayangkan karena bagian audio yang dihasilkan tidak dapat memberikan suatu nilai kenyamanan dari si pemilik, karena kebanyakan audio yang dihasilkan merupakan keluaran (output) dari suara televisi yang dimiliki. Oleh karena itu dalam topik tugas kali ini akan difokuskan ke arah pembuatan speaker aktif.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana cara merangkai komponen pada speaker? 2. Bagaimana cara kerja dari speaker?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui cara merangkai komponen pada speaker 2. Mengetahui cara kerja dari speaker
4
BAB II ISI
4.1
Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Power Amplifier
(Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya. Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini dinyatakan sebagai berikut: G(dB)=10log(Pout/Pin)).Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya. Rangkaian Power Amplifier di bagi dalam berbagai jenis, di antarannya adalah Power Amplifier OT (Output Transformer), Power Amplifier OTL (Output Transformer Less), Power Amplifier OCL (Output Capasitor Less) dan Power Amplifier BTL (Bridge Transformer Less). Besarnya pengertian amplifier sering di sebut dengan istilah Gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekunsi audio, Gain power amplifier antara 200 kali sampai 100 kali dari signal output. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian input (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai decible (dB). Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya. Dalam bagian pengertian amplifier pada proses penguatannya audio ini terbagi menjadi dua kelompok bagian penting, yaitu bagian penguat signal tegangan (V) yang kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus susunannya transistor paralel. Masing masing transistor derdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke
5
udara, sehingga pada saat ini banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer. Power amplifier rakitan berfungsi sebagai penguat akhir dan preamplifier menuju ke drive speaker. Pengertian amplifier pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu power amplifier dan integrated amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak sertai dengan tone control (volume, bass, treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah dis ertai dengan tone control.
2.1.2 Bagian Dari Rangkaian Power Amplifier
a. Gain Fungsinya adalah untuk “menurunkan & menaikan” sinyal yang masuk dari sebuah instrument ke amplifier. Gain akan sangat berpengaruh terhadap sound dari instrument yang masuk. Jiika gain kita naikan karakter sound akan berubah. Ada yang menjadi lebar tetapi kasar hingga Over (di luar batas wajar) dan seterusnya. Jadi di gain ini biasanya kita menentukan kadar karakter sound kita. b. Tone Control Yaitu bagian dimana berfungsi untuk mengolah sinyal suara yang masuk. Kita dapat memainkan sinyal itu dengan memutar/menggeser control tone yang ada. Jika tidak ada tone kontrol ini maka sinyal suara terdengar kecil atau flat biasa saja. Karena tidak ada penambahan power pewarnaan suara. Di bagian inilah frekuensi suara di olah. Dengan adanya tone control kita bisa lebih mengangkat sinyal tone treble, midle, low dsb. Sehingga sound itu dapat muncul dengan jelas ke permukaan sekehendak kita yang memainkannya. c. Volume Di amplifier bass/gitar ini sering terletak diujung akhir di bagian Tone control . Fungsinya adalah untuk memperbesar sinyal dari instrument yang sudah diolah preamp lalu masuk ke bagian Power (Driver) akirnya volume bekerja untuk memperbesar suara dari amplifier ke speaker. Semakin besar volume kita buka, maka akan semakin kencang suara yang keluar dari speaker, begitu sebaliknya.
6
d. Power Amplifier Ini tugas paling akhir dari bagian sebuah Amplifier, dimana tugas power ampli (driver) ini adalah untuk mendorong sinyal yang sudah diolah preamp untuk di teruskan ke bagian speaker. Kita mengenal ada ampli 30, 40, 50, 90 , 100, 120, 200, 300 watt dan seterusnya. Ini adalah kekuatan dari daya dorong Power tersebut, akan tetapi itu tidaklah murni, bisa dimisalkan ukuran 100 watt sudah dihitung dengan suara cacat nya. Dinamakan RMS tidak cacat dan Peak suara cacat.
2.1.3 Komponen Pada Power Amplifier
a. Kapasitor Kapasitor merupakan salah satu komponen elektronika yang sangat penting fungsinya. Pengertian kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Selain
itu,
kapasitor
juga
dapat
berfungsi
sebagai
penyaring
frekuensi. Kapasitor memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk tergantung dari kapasitas, tegangan kerja dan faktor lainnya yang berpengaruh. Kapasitor sering disebut juga dengan kondensator. Fungsi kapasitor untuk menyimpan muatan listrik disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitor memiliki simbol C (Capasitor) sedangkan fungsi kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disimbolkan oleh F (Farad). Disimbolkan dengan Farad karena yang menemukan kapasitor adalah Michael Faraday (1791 – 1867). Bentuk kapasitor adalah dua buah lempengan logam yang saling sejajar dan diantara dua lempengan tersebut terdapat bahan isolator yang disebut dengan dielektrik. Dielektrik ini adalah bahan yang bisa mempengaruhi nilai kapasistansi kapasitor. Fungsi kapasitor antara lain : 1.
Sebagai filter atau penyaring, biasanya digunakan pada sistem radio, TV, amplifier dan lain-lain. Filter pada radio digunakan untuk menyaring (penghambatan) gangguan-gangguan dari luar.
7
2.
Sebagai kopling, kapasitor sebagai kopling (penghubung) amplifier tingkat rendah ketingkat yang lebih tinggi.
3.
Pada lampu neon, fungsi kapasitor untuk penghemat daya listrik
4.
Dalam rangkaian antena, fungsi kapasitor sebagai pembangkit frekuensi
b. Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. c. Transistor Transistor adalah
sebuah
komponen
elektronik
yang
bersifat
semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun penguat arus listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam amplifikasi, deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga merupakan komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang mengubah daya baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap jenis transistor diproduksi dalam bentuk semikonduktor, sering kali berupa material kristal tunggal, biasanya berbahan dari silikon. Ada beberapa jenis transistor yang sudah diklasifikasikan berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET), keduanya memungkinkan pengaliran listrik menjadi sangat
akurat
dari
sirkuit
sumber
listriknya.
Pada
umumnya, transistor memiliki dua macam, yaitu transistor bipolar (dikenal dengan singkatan BJT) dan field effect (dikenal dengan singkatan FET) dimana masing-masing jenis ini bekerja secara berbeda-beda.
8
4.2
Alat dan Bahan 1.
IC LM368
2.
Soket IC 8pin
3.
Potensio mono 1K
4.
Elco 10uF 16V
5.
Elco 250uF 16V
6.
Kapasitor Mylar 56nF
7.
Kapasitor Bypass 56nF
8.
Resistor 10 ohm
9.
PCB
10. Speaker 11. Kabel
Jack Audio
12. Kabel
USB
13. Kabel Secukupnya 14. Timah 15. Solder
4.3
Cara Kerja Skema Rangkaian Power Amplifier
9
1.
PCB disiapkan untuk memasang komponen-komponen yang ada
2.
IC LM368 dipasangkan terhadap PCB dan dihubungkan dengan komponennya
3.
Kedua kaki IC diurutan pertama:
4.
Kedua kaki IC dihubungkan pada kedua kaki Elco 10uF 16V
Kedua kaki IC diurutan kedua: a. Pada bagian kaki kanan
Kaki kanan IC dihubungkan ke salah satu kaki Kapasitor Mylar 56nF
Kemudian kaki kapasitor yang lain dihubungkan pada kabel USB dan kaki Potensiometer No. 1
b. Pada bagian kaki kiri
5.
Kaki kiri IC dihubungkan pada kabel jack
Kemudian kabel jack tersebut dihubungkan dengan kaki Potensiometer No. 3
Kedua kaki IC diurutan ketiga: a. Pada bagian kaki kanan
Kaki kanan IC dihubungkan pada kabel USB
b. Pada bagian kaki kiri
6.
Kaki kiri IC dihubungkan pada kaki Potensiometer No. 2
Kedua kaki IC diurutan keempat: a. Pada bagian kaki kanan
Kaki kanan IC dihubungkan pada salah satu kaki Kapasitor Bypass 56nF dan salah satu kaki Elco 250uF 16V
Kaki Kapasitor yang lain kemudian dihubungkan dengan resistor 10 ohm
10
Kaki resistor yang lain dihubungkan pada kaki IC bagian kiri dan Potensiometer No. 1
Kaki resistor juga dihubungkan pada speaker Kemudian kaki Elco yang lain dihubungkan pada speaker juga
b. Pada bagian kaki kiri
7.
Kaki kiri IC dihubungkan pada kaki resistor dan kaki Potensiometer No. 3
Jika komponen telah terpasang, kemudian PCB di solder untuk memperkuat rangkaiannya
8.
Tambahkan soket IC 8pin untuk menghindari IC mengalami kerusakan karena terkena panas saat menyolder
Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar rangkaian diatas.
4.4
Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan ini, kami membuat sebuah alat yang merupakan penerapan dari praktikum elektronika dasar. Alat yang kami buat adalah speaker amplifier (mono) 5 watt. Adapun komponen yang digunakan antara lain : IC LM368, Soket IC 8pin Potensio mono 1K, Elco 10uF 16V, Elco 250uF 16V, Kapasitor Mylar 56nF, Kapasitor Bypass 56nF, Resistor 10 ohm, PCB, Speaker, Kabel secukupnya, Kabel Jack, Kabel USB, Timah dan Solder. Berikut akan dibahas bagaimana setiap komponen bekerja untuk menghasilkan suara pada speaker. 1. IC LM386
IC LM386 adalah power amplifier yang dirancang untuk voltase rendah. Biasanya untuk untuk mengoperasikan IC ini dibutuhkan tegangan 1.8 – 15 Volt. Oleh
11
karena itu IC LM386 ini sering digunakan untuk Amplifier radio AM-FM maupun Amplifier tape tape portabel. Dan untuk menggunakannya perlu tambahan beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, speaker, jack audio 3.5. Untuk membuat amplifier IC LM386 lebih serbaguna, dua pin (1 dan 8) disediakan untuk kontrol perolehan. Dengan pin 1 dan 8 terbuka resistor 1 k Ω menentukan gain. Jika sebuah kapasitor diletakkan dari pin 1 sampai 8, melewati resistor 1 k Ω, keuntungan akan naik menjadi 200. Jika sebuah resistor ditempatkan secara seri dengan kapasitor, gain bisa diset ke nilai apapun dari 20 sampai 200. Kontrol keuntungan juga bisa dilakukan dengan kopling capacitively sebuah resistor (atau FET) dari pin 1 ke ground. Komponen eksternal tambahan dapat ditempatkan secara paralel dengan resistor umpan balik internal untuk menyesuaikan gain dan frekuensi respon untuk aplikasi individual Sebagai contoh, kita bisa mengkompensasi respons bass speaker yang buruk berdasarkan frekuensi membentuk jalur umpan balik. Skema diatas menunjukkan bahwa kedua masukan tersebut bias ke ground dengan resistor 10 Ω. Arus dasar transistor input sekitar 1 A, jadi inputnya sekitar 10 V saat dibiarkan terbuka. Jika resistansi sumber DC menggerakkan IC LM386 lebih tinggi dari 10 Ω itu akan memberikan kontribusi yang sangat sedikit tamba han offset (sekitar 100 mV pada input, 2 V pada output). Jika Resistansi sumber DC kurang dari 10 Ω, kemudian korsleting input yang tidak terpakai ke ground akan menjaga offset rendah. Untuk resistansi sumber DC di antara nilai-nilai ini kita bisa menghilangkan kelebihan offset dengan meletakkannya sebuah resistor dari input yang tidak terpakai ke ground, sama dengan nilai ke resistansi sumber DC. Semua masalah offset dieliminasi jika input digabungkan secara kapasitif. Bila menggunakan IC LM386 dengan keuntungan lebih tinggi (melewati 10 Ω resistor antara pin 1 dan 8) perlu untuk bypass input yang tidak terpakai, mencegah penurunan keuntungan dan kemungkinan ketidakstabilan. Hal ini dilakukan dengan kapasitor 56 nF atau pendek ke ground tergantung resistansi sumber DC masukan yang digerakkan Pada gambar diatas merupakan gambar skema IC LM386. Urutan gambar kaki terlihat acak, dimaksudkan untuk gambar rangkaian mudah dipahami. Gambar dibawah merupakan bentuk IC LM386. Kaki IC urut No.1 sampai 8 membentuk pola U. Sehingga dalam perakitan perlu diperhatikan nomor kaki pemasangan komponen harus tepat jika tidak akan mengakibatkan rangkaian tidak berfungsi atau malah akan tibul kerusakan.
12
Bisa juga menggunakan Soket IC 8 pin. Keuntungan menggunakan soket IC adalah IC terhindari kerusakan terkena panas saat menyolder karena soketnya yang disolder, keuntungan lain adalah jika terjadi kerusakan pada IC mudah dilepas dan diganti dengan IC yang baru. Dalam percobaan ini, pemasangan IC ke soketnya dilakukan setelah menyolder selesai.
2. Resistor
Gambar kotak atau garis zig-zag pada gambar atas kiri merupakan simbol resistor. Resistor disini berfungsi untuk membatasi arus yang masuk. Resistor memiliki nilai tertentu dengan satuan “ohm”. Sedangkan pada gambar kanan atas murupakan bentuk resistor yang umum. Resistor yang memiliki 4 gelang, 5 gelang dan 6 gelang warna. Warna ini mengkodekan nilai dari resistor. Pada percobaan ini kami memakai resistor 10 ohm (coklat-hitam-hitam-emas). Tidak ada aturan pemasangan kaki resistor. Jadi pada saat merangkai, kaki resistor bisa terbolak-balik. Resistor pada rangkaian ini berfungsi untuk membagi dan menurunkan tegangan.
3. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan
13
pemakainya. Secara struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya Potensiometer merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Karena merupakan sebuah resistor, maka potensiometer juga berfungsi untuk membatasi arus yang masuk. Namun kita masih dapat mengatur nya sesuai dengan kebutuhan. Pada rangkaian ini, potensiometer berfungsi sebagai kontrol volume suara audio. Dimana apabilia ingin mendapatkan volume suara yang besar maka potensiometer dapat diputar hingga mentok ke kanan, begitupun sebaliknya.
4. Kapasitor
Terdapat 2 jenis kapasitor yang digunakan yaitu kapasitor polar (a) dan kapasitor nonpolar (b)
Kapasitor polar lebih dikenal dengan nama Elco mempunyai kaki positif (+, kaki panjang) dan negatif(-, kaki pendek), tanda garis hitam pada body kapasitor untuk menandai posisi kaki negatif. Nilainya kapasitansinya mudah dibaca karena tertulis jelas di body komponen tanpa dikodekan.
Banyak macam dari kapasitor nonpolar, salah satunya adalah Mylar. Tidak ada kaki positif atau negatif jadi pemasangan bebas. karena tidak ada kapasitor dengan nilai tepat 0.05uF (0.05uF = 50nF) maka kami gunakan kapasitor yang nilainya mendekati yaitu 0.056uf (56nF = dikodekan dengan angka 563). Untuk kapasitor Bypass kami menggunakan kapasitor dengan nilai 56nF.
Kapasitor polar atau Elco pada rangkaian ini digunakan sebagai filter dan kopling pada penguat atau amplifier. Kapasitor jenis Elco dipilih sebagai filter karena biasanya Elco memiliki nilai kapasitas paling tinggi diantara jenis kapasitor lainnya. Sedangkan Kapasitor Mylar disini berfungsi untuk memberikan efek suara pada speaker. Karena
14
Kapasitor Pada perangkat sound sistem seperti speaker yang menggunakan tone kontrol pasti ada knock pengatur nada bass dan treble. Dan kapasitor inilah yang memberi efek treble semakin kuat, karena komponen kapasitor mampu meloloskan atau melewatkan frekuensi tinggi dan memblokir atau meredam frekuensi rendah. Perpaduan antara komponen resistor dan kapasitor akan menciptakan sebuah rangkaian filter suara yang bagus. Kapasitor yang digunakan biasanya bertipe non polar seperti Kapasitor Mylar, nilai kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan karakteristik suara yang akan di hasilkan.
5. Speaker
Speaker disini berfungsi untuk menghasilkan frekuensi suara dari rangkaian ampli. Pada gambar, terdapat dua tempat untuk menghubungkan speaker dengan rangkaian, yang disimbolkan dengan R dan L. Speaker merupakan hal terpenting dalam menentukan hasil suara yang dihasilkan baik atau buruk oleh karena itu pemilihan speaker yang tepat dibutuhkan untuk menghasilkan suara yang baik.
Jika ingin mempunyai speaker aktif baik, maka harus
menggunakan speaker yang bagus pula. Tetapi karena kami hanya sebatas belajar, maka speaker yang kami gunakan adalah speaker dengan harga murah. Namun bisa juga dengan menggunakan speaker bekas TV.
6. Jack Audio
15
Input rangkaian ini berasal dari HP, MP3 player, laptop atau peralatan pemutar audio lainnya. Untuk menyambungkan peralatan audio ke rangkaian, salah satunya digunakan jack audio 3.5 seperti pada gambar diatas. Saat jack audio dikupas terlihat ada 3 buah kabel. berikut penyambungannya:
Kabel merah disambung ke In R(input Right)
Kabel putih disambung ke In L(input Left)
Kabel kuning adalah ground jika warna kebel jack audio 3.5 selain yang telah disebutkan diatas seperti merah, putih, hitam atau kuning, putih, hijau dan sebagainya maka konfigurasinya sebagai berikut: - hitam adalah ground, dua kabel sisanya input pemasangan R atau L terbalik tidak berpengaruh pada rangkaian - hijau adalah ground, dua kabel sisanya input pemasangan R atau L terbalik tidak berpengaruh pada rangkaian - karena IC LM386 merupakan penguat tunggal (mono), maka kabel R L disatukan menjadi satu
7. Sumber Tegangan
VS Voltage Supply terkadang ditulis pula VCC. Artinya di kaki atau sambungan ini butuh disambungkan ke suatu sumber tegangan positif (+) Setiap peralatan elektronik membutuhkan tenaga berupa listrik untuk dapat bekerja. Tegangan dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya baterai atau listrik rumah. Pada kesempatan kali ini kami memanfaatkan kabel USB yang nantinya bisa disambungkan ke-charger hp atau komputer untuk mendapat tegangan se besar 5V. Saat mengupas kabel USB akan didapati 4 buah kabel (hijau (ground) ”-”, merah, kuning, putih”+”). Sambungkan kabel wa rna putih ke Vs/kaki nomor 4 dan sambungkan pula kabel hijau ke ground rangkaian tda2822.
Gambar diatas adalah simbol ground (nol).
16
Semua ground harus disatukan. Khusus bila menggunakan charger HP biasanya akan muncul suara “desis”, hal ini terjadi karena charger HP tidak bisa memenuhi kebutuhan dari ampli yang dibuat. Sumber tegangan disarankan menggunakan 9 sampai 12V dengan arus 500mA.
8. Kabel
Kabel tebuat dari bahan penghantar listrik yang baik seperti tembaga. Tembaga dilapisi isolator (plastik) untuk menghindari konsletting dengan kabel lain. Isolator diberi warna hitam, merah, kuning, biru, oranye dll. Fungsinya untuk membedakan antara kabel supaya tidak tertukar dalam pemasangan dan pengecekan. Yang paling umum kabel bewarna hitam digunakan untuk ground dan merah untuk sel ain ground.
9. PCB
PCB atau printed circuit board yang artinya adalah papan sirkuit cetak, merupakan sebuah papan tipis yang terbuat dari sejenis fiber sebagai media isolasinya, yang digunakan untuk meletakan komponen elektronika, yang di pasang dan di rangkai, di mana salah satu sisinya dilapisi tembaga untuk menyolder kaki kaki komponen. PCB memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Pada percobaan kali ini, PCB yang kami gunakan adalah PCB polos yang berwarna cokelat keemasan seperti pada gambar diatas.
17
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Amplifier
adalah
rangkaian
komponen elektronika yang
dipakai
untuk
menguatkan daya. Amplifier pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu power amplifier dan integrated amplifier. Pada percobaan ini, kami menggunakan power amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak sertai dengan tone control (volume, bass, treble). Salah satu contoh yang menggunakan rangkaian power amplifier adalah speaker aktif. Prinsip kerja dari power amplifier ini yaitu menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Adapun komponen yang digunakan dalam membuat percobaan ini antara la in: IC LM368, Soket IC 8pin Potensio mono 1K, Elco 10uF 16V, Elco 250uF 16V, Kapasitor Mylar 56nF, Kapasitor Bypass 56nF, Resistor 10 ohm, PCB, Speaker, Kabel secukupnya, Kabel Jack, Kabel USB, Timah dan Solder.
18
LAMPIRAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Agilent Technologies. “Power Amplifier Design”. ADS RF Circuit Design Cook Book vol. 1, ver. 1. 2008 Robert F. Coughlin, Frederick Driscoll. Operational Amplifier and Linear Integrated Circuit , 6nd edition. Prentice Hall Inc., 2000 Susanto. Seri Catatan Kuliah Rangkaian Elektronika Analog . Jakarta: UI-Press. 1993 http://evimuzayana.blogspot.co.id/2015/12/a.html di akses pada 5 Januari 2018 http://toniedukasi.blogspot.co.id/p/power-amplifier-sederhana-bagi-pemula-5.html?m=1 di akses pada 6 Januari 2018 http://www.ak-modul-bus.de/cat/documentation/LM386N-1.pdf di akses pada 11 Januari 2018
20