MAKALAH PROGRAM PELAYANAN PENYAKIT KRONIS
PEMEGANG PROGRAM : Yani Rohaeni Amd.Kep Amd.Kep
UPTD PUSKESMAS LELES (DTP ) TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia dan investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa ( UUD 1945 pasal 28 H ayat I ). Untuk itu perlu diselenggarakan
pembangunan kesehatan secara menyeluruh agar
terwujud masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Dalam pasal 34 disebutkan bahwa negara bertanggung
jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak yang salah satunya diwujudkan dengan pembangunan Puskesmas dan jaringannya. Dalam Pasal 22 ayat
I
UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional, manfaat jaminan kesehataan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan. Dalam pasal yang sama pada ayat 3 disebutkan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan system pelayanan kesehatan, system kendali mutu pelayanan, dan system pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Adapun tentang hak peserta diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal
20 ayat I, setiap peserta
berhak memperoleh manfaat jaminan kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Manfaat
pelayanan
promotif
dan
preventif
pelayanan : a.
Penyuluhan Kesehatan Perorangan
b.
Imunisasi Dasar
c.
Keluarga Berencana ; dan
d.
Skrining Kesehatan
meliputi
pemberian
Bersumber dari UN DESA; World Population Prospects, 2004, as cited in NIH: Why Aging Matters,2007, dari Tahun 2010 diprediksikan terjadi peningkatan kelompok usia lanjut (aging) dan itu merupakan tantangan bagi BPJS karena peningkatan usia lanjut berdampak signifikan pada kecukupan biaya akibat risiko penyakit kronis meningkat. Hal tersebut berdampak pula pada peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan promotif dan preventif. Puskesmas dan jaringannya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan tanggung
jawab dalam upaya meningkatkan status kesehatan
peserta BPJS yang terdaftar di wilayahnya dengan cara memberikan pelayanan paripurna. Namun pada pelaksanaaannya menemukan beberapa permasalahan yaitu : 1. Risiko penyakit peserta terdaftar di BPJS kesehatan tidak diketahui 2. Peningkatan kelompok usia lanjut 3. Meningkatnya trend penyakit degeneratif 4. Pembiayaan tinggi pada penyakit kronis ( Kanker, DM, Kardiovaskular) 5. Risiko terjadinya adverse selection pada awal pelaksanaan JKN Untuk mengatasi permasalahan diatas maka dilaksanakan program pelayanan Penyakit kronis (Prolanis), yaitu suatu system pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang efektif dan efisien.
Kerangka Acuan PROGRAM PELAYANAN PENYAKIT KRONIS ( Prolanis) ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di puskesmas DTP Leles sehingga terjadi optimalisasi program dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan baik
B. Dasar Hukum a. Panduan praktis PROLANIS (program pengelolaan penyakit kronis) (BPJS Kesehatan) b. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan (BPJS Kesehatan) c. Undang undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) d. Undang undang nomor 24 Tahun 2011 badan penyelanggara jaminan sosial (BPJS) e. Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2014 tentang pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi dana jaminan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama pemilik daerah f.
Peraturan Mentri nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan pada jaminan kesehatan nasional
g. Peraturan kesehatan nomor 1 Tahun 2014 tentang penyelengaraan jaminan kesehatan h. Surat edaran Mentri Kesehatan RI nomor HK/ Menkes/32/1/2014 tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan pada fasilitas kesehatan pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan i.
Keputusan kepala bappenas no kep. 178/k/07/2000 tentang evaluasi kinerja proyek pembangunan yang menetaokan apakah kinerja yang dihasilkan sesuai dengan tujuan dan punya manfaat dan dampak terhadap masyarakat
j.
UU no 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, ketentuan ini terkait dengan azas umum pengelola keuangan dimana dikenal istilah dengan akuntabilitas kinerja
k. Peraturan Pemerintah nomor 20 Tahun 2004 tentang rencana kerja pemerintah l.
Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2004 tentang RKA-KL
m. Peraturan Mentri Keuangan RI nomor 105/PMK.02/2008 Tanggal 24 Juli tentang petunjuk penyusunan dan penelaahan RKA-Kl penyusunan, penelaahan dan pelaksanaan DIPA Tahun 2009
dan
C. Tujuan o
Tujuan umum
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit. o
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit kronis b. Mencegah timbulnya penyakit c. Meningkatkan status kesehatan bagi masyarakat penderita penyakit kronis yang menjadi peserta BPJS
BAB II PENCAPAIAN PROGRAM
2.1 Hasil pencapaian program Prolanis
Pada tahun 2016 jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas sebanyak 46.868 jiwa dengan jumlah lansia 11.451 dan jumlah tersebut di perkirakan
700 orang mempunyai penyakit kronis. Berdasarkan hasil
penjaringan di tujuh
desa sampai dengan bulan desember 2016
sebanyak 301 orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring penjaringan yang
berkesinambungan dan pemberian
informasi kepada masyarakat tentang
adanya program prolanis.
2.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, rumusan masalah
pada program ini sebagai berikut :
1. Penemuan pasien prolanis belum optimal berdasarkan penyisiran setiap wilayah yang ada di wilayah kerja puskesmas. 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program penyakit kronis 3. Penderita penyakit kronis belum semuanya mengetahui adanya program prolanis 4. Banyaknya penderita penyakit kronis yang belum mempunyai kartu jaminan kesehatan
2.3 Penyelesaian Masalah 1. Penjaringan pasien yang berkesinambungan di seluruh wilayah kerja
puskesmas Leles.
2.
Kerjasama lintas program penemuan pasien prolanis
3.
Mengadakan penyuluhan dan pertemuan rutin setiap 3 bulan
4.
Pembentukan club –club prolanis di setiap desa.
2.4 tujuan Program 1. Tujuan umum Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit. 2. Tujuan Khusus : a. Meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit kronis b. Mencegah timbulnya penyakit c. Meningkatkan status kesehatan bagi masyarakat penderita penyakit kronis yang menjadi peserta BPJS
BAB III HASIL KEGIATAN
1. Penyuluhan /Edukasi Kelompok Peserta Prolanis, Edukasi klub Resiko Tinggi (Klub Prolanis) adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan, mencegah penyakit dan meningkatkan status kesehatan bagi peserta prolanis puskesmas Leles Penyuluhan pasien PROLANIS dilakukan secara berkala setiap 3 bulan sekali , dalam Kegiatan ini para peserta mendapatkan informasi tentang penyakit yang sedang di deritanya . 2. Senam Kegiatan senam prolanis merupakan suatu program wajib yang dilaksanakan oleh Puskesmas Leles yang dilaksanakan setiap hari sabtu pagi. Kegiatan ini meliputi senam, penyuluhan kesehatan, serta pemeriksaan kesehatan para lansia di sekitar wilayah kerja Puskesmas Leles. PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Setelah senam kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan lansia,
pemeriksaan
pemeriksaan gula darah,
meliputi
pemeriksaan
kolesterol. selain digunakan untuk
pengukuran
asam
urat
tekanan dan
darah,
pemeriksaan
melakukan pemantauan kesehatan
lansia dan penderita penyakit kronis lainnya,
kegiatan
ini
bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam
sendiri
juga
pencegahan
komplikasi penyakit kronik dan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di dalam wilayah kerja Puskesmas Leles.
3. Pemberian terapi Pemberian terapi untuk pasien prolanis diberikan secara berkala setiap bulan. Dosis terapi di sesuaikan berdasarkan kondisi peserta dari hasil pemantauan kesehatan penderita. Bagi peserta yang mempunyai rujuk balik dari rumah sakit atau dr. Spesialis pengelola akan berkordinasi dengan apotek yang ditunjuk pihak bpjs dalam pengadaan obat untuk pasien peserta bpjs.
4. Home Vicite Definisi : Home Visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan ke rumah Peserta PROLANIS untuk pemberian informasi/edukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta PROLANIS dan keluarga
Sasaran: Peserta PROLANIS dengan kriteria : `
1. Peserta baru terdaftar 1. Peserta
tidak
hadir
terapi
di
Dokter
Praktek
Perorangan/Klinik/Puskesmas 3 bulan berturut-turut 2. Peserta dengan GDP/GDPP di bawah standar 3 bulan berturut-turut (PPDM) 3. Peserta dengan Tekanan Darah tidak terkontrol 3 bulan berturut-turut (PPHT) 4. Peserta pasca opname Langkah – langkah: a. Melakukan identifikasi sasaran peserta yang perlu dilakukan Home Visit
b. Memfasilitasi Faskes Pengelola untuk menetapkan waktu kunjungan
c. Bila diperlukan, dilakukan pendampingan pelaksanaan Home Visit
d. Melakukan administrasi Home Visit kepada Faskes Pengelola dengan berkas sebagai berikut : 1. Formulir Home Visit yang mendapat tanda tangan Peserta/Keluarga peserta yang dikunjungi 2. Lembar tindak lanjut dari Home Visit/lembar anjuran Faskes Pengelola e. Melakukan monitoring aktifitas Home Visit (melakukan rekapitulasi jumlah peserta yang telah mendapat Home Visit)
f. Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang mendapat Home Visit dengan jumlah peningkatan angka kunjungan dan status kesehatan peserta
g. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat.
3.1 MATRIKS PENCAPAIAN PROGRAM PROLANIS Data pasien prolanis yang sudah terdaftar di puskesmas Leles Januari – Desember 2016
250
200
150 Series 1 Series 2 100
Series 3
50
0 hipertensi
diabetes
jantung
astma
Data pasien prolanis yang sudah di bentuk club dan pembinaan
35
30
25
20
Series 1 Series 2
15
Series 3 10
5
0 hipertensi
diabetes
jantung
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT PUSKESMAS DTP LELES KECAMATAN LELES RENCANA PELAKSANAAN KERJA PROGRAM PROLANIS UPTD PUSKESMAS LELES (DTP)
No 1
Kegiatan Pemeriksaan Pasien Pengguna BPJS
2
Penjaringan (Scrining) Peserta BPJS yang mempunyai Penyakit Kronis
3
Sosialisasi Prolanis
4
Sosialisasi Lintas Prolanis
5
Sosialisasi Lintas Sektor
Tujuan Memberikan Pelayanan Pada Pasien Penyakit Kronis sesuai dengan Standar Pelayanan Untuk Mendeteksi Penyakit Kronis secara Dini sesuai dengan kelompok Penyakit Kronis Menyampaikan informasi di Era BPJS tentang Prolanis Kerja sama Tim Prolanis untuk meningkatkan pelayanan Kerja sama Tim
Sasaran Seluruh Peserta BPJS yang mempunyai penyakit Kronis
Volume
Lokasi
Setiap Hari
Ruang BP UPTD Puskesmas Leles (DTP)
Pelaksana Petugas Pemeriksa
Kebutuhan Dana
Keterangan -
Peserta BPJS yang mempunyai Penyakit Kronis sesuai dengan kelompok penyakit Seluruh Karyawan UPTD PKM Leles DTP
1x/7/3bln
Tim Petugas Program Prolanis
1x/1th
Di Aula UPTD Puskesmas Leles DTP
-KAPUS UPTD Puskesmas Leles -Koordinator Program Prolanis Tim Pengelola Program Prolanis dalam Gedung
Intansi dan masyarakat diwilayah Kec.Leles
1x/1th
-UPTD Puskesmas Leles (DTP) -Intansi wilayah Kec.
-KAPUS UPTD Puskesmas Leles -Koordinator Pengelola Program Prolanis
1x/1th
-UPTD Puskesmas Leles DTP - Desa diwilayah Kec. Leles -di Aula UPTD PKM Leles DTP
Koordinator Program & Tim yang terkait dalam gedung dan luar gedung
-
BU Register ATK Alkes PEMFIS PLS Scrining BU Register ATK Transfor Formulir Scrining
- ATK - Mamin - Poster - Riflet Kolaborasi dr, Promkes, Perkesmas, Laboratorium, Gizi, Farmasi Membina KIE pasien yang Penyakit Kronis
6
Pemilahan dan Rekapitasi Hasil Scrining Prolanis
7
Pembentukan Club Prolanis
8
Pertemuan dan Penyuluhan Penyakit Prolanis
9
Melaksanakan Home Asuhan Visit Asuhan Keperawatan Keperawatan keluarga tentang Prolanis informasi/edukasi Kesehatan Lingkungan
Leles UPTD Puskesmas Leles (DTP)
Memberi pelayanan sesuai dengan kelompok penyakitnya Terkoordinir dan dibina semua penderita Prolanis secara continue
Kelompok penderita penyakit Hipertensi, DM, CHF, Astma Semua peserta Prolanis
1x7 Ds/1th
Tim Pengelola Program Prolanis
1x7 Ds/1th
Desa
-Dokter UPTD Puskesmas Leles -Koordinator Program Prolanis
Memahami dan mengerti tentang Prolanis
Peserta Prolanis
1x7 Ds/3bl
-Dalam gedung -Luar gedung
-Dokter UPTD Puskesmas Leles -Tim Program Prolanis
Peserta Prolanis
5xkam/Ds/ bl
Tim Pengelola Program Prolanis
-
BU Register ATK
-Surat kesepakatan menjadi anggota Club Prolanis -Surat tugas pendokumentasian -Surat Tugas -ATK -Undangan - Transfor -Peserta Mamin -Poster/Riflet -Surat Tugas -Formulir -SAP -Riflet -Visum Kegiatan -Transfor
Bab IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Evaluasi hasil pelaksanaan merupakan salah satu fungsi management,untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program pemantauan yang dilaksanakan secara berkala dan terus menerus. Untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan. Dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan maka hasil dari program ini masih belum mencapai target, maka dari itu untuk mencapai keberhasilan target target tersebut. Diperlukan dukungan dari berbagai belah pihak.