MAKALAH TEKNOLOGI POLIMER “PENDAHULUAN POLIMER”
DISUSUN OLEH Novia Azzahra M. Rizki Zuriadi Yuliana Adilla Meliagustin Suhendri
1007113657 1007121552 1007121559 1007121610 1107114120
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Polimer, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Pengenalan Polimer” yang memiliki peran penting bagi manusia. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Pekanbaru, 13 Maret 2013
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i Daftar Isi ............................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Polimer ........................................................................................................ 2 2.2 Sejarah Polimer ............................................................................................................. 2 2.3 Klasifikasi Polimer........................................................................................................ 4 2.4 Manfaat dan Dampak Polimer ...................................................................................... 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 16 3.2 Saran ............................................................................................................................. 16 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 17
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari
susunan ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh karena itu polimer mempunyai massa molekul relatif yang sangat basar. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari bahanbahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map plastik, dan lain-lain terbuat dari polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan adalah kapas, wol, dan damar. Polimer sintesis mulai dikenal pada tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Penggunaan polimer pada bidang industri begitu besar seperti yang digunakan dalam industri rumah tangga, otomotif, pesawat terbang dan lain sebagainya. Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer. Selanjutnya, konsep dasar tersebut dapat dikembangkan untuk mengukur dan menganalisis bobot molekul polimer. Teknik pemisahan dan pengukuran sampel polimer merupakan pengetahuan yang tidak kalah pentingnya untuk dikuasai. Dalam bab ini, sasaran tersebut dapat dicapai oleh pembaca, dengan memahami dan mencermati secara teliti materi dan soal-soal yang ditawarkan.
3
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang disebut dengan Polimer? 1.2.2. Bagaimanakah sejarah perkembangan polimer? 1.2.3. Apasaja sifat mekanik dan sifat termal dari polimer? 1.2.4. Apasaja klasifikasi dari polimer? 1.2.5. Apakah manfaat dari polimer?
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Polimer Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul
molekul kecil yang saling berikatan. Polimer mempunyai massa molekul relatif yang sangat besar, yaitu sekitar 500-10.000 kali berat molekul unit ulangnya. Istilah polimer berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan meros = bagian, yang berarti banyak bagian atau banyak monomer. Polimer lebih dikenal sebagai plastic dan bahan karet. Pada umumnya, polimer merupakan senyawa kimia organik yang didasarkan pada karbon, hidrogen, dan elemen bukan logam (O, N, dan Si). Selain itu, polimer memiliki struktur molekul yang sangat besar. Polimer alam memiliki rantai karbon utama berupa rantai karbon C. Jenis polimer yang terkenal adalah polietilena (PE), nilon, poli vinil klorida (PVC), polikarbonat (PC), polistirena (PS), dan karet silikon. Bahan-bahan ini biasanya memiliki kepadatan rendah, sedangkan karakteristik mekanik mereka umumnya berbeda dengan logam dan bahan keramik.
Gambar 2.1. Beberapa benda yang terbuat dari material polimer
5
2.2.
Sejarah Polimer Polimer sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabad-
abad yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti “bagian”. Sedangkan industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan beberapa puluh tahun terakhir ini. Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Setelah itu berbagai modifikasi polimer pun mulai berkembang seperti: Pada tahun 1870
Modifikasi selulosa dengan asam nitrat
Pada tahun 1907
Ditemukan damar fenolik
Pada tahun 1930
Ditemukan Poli fenol etena atau Polistirena
Pada tahun 1933 laboratorium
Ditemukan Polietena atau Polietilena di ICI di Winnington, Chesire
Sejak saat itu sejumlah terobosan baru banyak dilakukan untuk menciptakan berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistem polimer yang telah ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer yang begitu beragam sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat lebih dari 25 produk polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m 3 tiap tahunnya, melebihi produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri polimer, ternyata membawa dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena industri polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena sifatnya yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai. Sifat - sifat polimer yang karakteristik ini antara lain:
Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah. Ringan; maksudnya rasio bobot/volumenya kecil. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
6
Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
dan plastis.
Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis
Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.
Berkembangnya industri polimer turut menentukan perkembangan ekonomi suatu negara. Semakin besar penggunaan polimer, menunjukkan semakin pesat perkembangan ekonomi suatu negara. Penggunaan bahan polimer di berbagai Negara ditampilkan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Produksi polimer pada berbagai negara(dalam ribuan ton) Kanada Polimer 1976 Poli(etena) 300,9 Poli(feniletena) Poli(kloroetena) 75,9
1977
1978
1979
345,0 90,5 00,7
477,5 98,7
591,0 119,7 152,4
Jepang Polimer Poli(etena) Poli(feniletena) Poli(kloroetena)
1976 1392 876 1044
1977 1467 900 1030
1978 1767 1032 1204
1979 2165 1227 1583
Inggris Polimer Poli(etena) Poli(feniletena) Poli(kloroetena)
1976 473,1 238,6 415,9
1977 487,2 228,6 385,1
1978 427,3 184,2 409,1
1979 459,9 220,4 425,0
Jerman Polimer Poli(etena) Poli(feniletena)
1976 1466,9 962,9
1977 1431,1 894,9
1978 1518,6 1003,8
1979 1587,6 1085,9
1978 5130 2595,9
1979 5807,4 2775,5
Amerika Serikat Polimer 1976 1977 Poli(etena) 4054,2 4591,7 Poli(feniletena) 2139,1 2382,7 Sumber: Siburian,R A & Simbolon, T R. 2008.
7
2.3.
Sifat Mekanik dan Sifat Termal Polimer
2.3.1. Sifat Mekanik Polimer (Arifianto. 2008) 1. Kekuatan (Strength) Kekuatan merupakan salah satu sifat mekanik dari polimer. Ada beberapa macam kekuatan dalam polimer, diantaranya yaitu sebagai berikut: a. Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk mematahkan suatu sampel. Kekuatan tarik penting untuk polymer yang akan ditarik, contohnya fiber, harus mempunyai kekuatan tarik yang baik. b. Compressive strength Compressive strength adalah ketahanan terhadap tekanan. Beton merupakan contoh material yang memiliki kekuatan tekan yang bagus. Segala sesuatu yang harus menahan berat dari bawah harus mempunyai kekuatan tekan yang bagus. c. Flexural strength Flexural strength adalah ketahanan pada bending (flexing). Polimer mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan. d. Impact strength Flexural strength adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba-tiba. Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat dipukul dengan keras secara tiba-tiba seperti dengan palu. 2. Elongation Elongasi merupakan salah satu jenis deformasi. Deformasi merupakan perubahan ukuran yang terjadi saat material di beri gaya.% Elongasi adalah panjang polimer setelah di beri gaya (L) dibagi dengan panjang sampel sebelum diberi gaya (Lo) kemudian dikalikan 100 3. Modulus Modulus diukur dengan menghitung tegangan dibagi dengan elongasi. Satuan modulus sama dengan satuan kekuatan (N/cm2).
8
4. Ketangguhan (Toughness) Ketangguhan adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap olehsuatu material sebelum material tersebut patah.
2.3.2. Sifat Termal Polimer Sifat khas bahan polimer sangat berubah oleh perubahan temperature. Hal ini disebabkan apabila temperatur berubah, pergerakan molekul karena temperature akan mengubah struktur (terutama struktur yang berdimensi besar). Selanjutnya, Karena panas, oksigen, dan air bersama-sama memancing reaksi kimia pada molekul, terjadilah depolimerisasi, oksidasi, hidrolisa, dan seterusnya pada temperature tinggi. Sifat termal polimer adalah (Arifianto. 2008): 1. Koefisien pemuaian termal Koefisien pemuaian panjang pada film dan serat sering terjadi penyusutan karena panas, karena apabila temperature itu naik, cara pengumpulan molekul berubah oleh pergerakan termal dari molekul. 2. Panas jenis Panas jenis bahan polimer kira-kira 0,25-0,55 cal/g/oC yang lebih besar dibandingkan dengan bahan logam, juga lebih besar dibandingkan dengan keramik. Hal ini disebabkan karena panas jenis adalah panas yang digunakan untuk pergerakan termal dari molekul-molekul dalam struktur-strukturnya. 3. Koefisien hantaran termal 4. Koefisien hantaran termal adalah harga yang penting bagi bahan polimer sehubungan dengan panas pencetakan dan penggunaan produknya, mekanisme penghantaran panas pada bahan polimer juga merupakan akibat dari propagasi panas dari pergerakan molekul. 5. Titik tahan panas Kalau temperature bahan polimer naik, maka pergerakan molekul menjadi aktif ke titik transisi. Hal ini dapat menyebabkan modulus elastic dan kekerasannya rendah. Sedangkan tegangan patahnya lebih
9
kecil dan perpanjangannya lebih besar. 2.4.
Klasifikasi Polimer Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya, polimer terbagi atas tiga kelompok, yaitu : Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme makhluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil saat pemanasan, mudah menyerap air, dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaan polimer menjadi terbatas. Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Contoh Polimer Alam Monomer Polimerisasi
No
Polimer
1
Pati/amilum
Glukosa
Kondensasi
2
Selulosa
Glukosa
Kondensasi
3
Protein
Asam amino
Kondensasi
4
Asam nukleat
Nukleotida
Kondensasi
5
Karet alam
Isoprena
Adisi
Contoh Biji-bijian, akar umbi Sayur, Kayu, Kapas Susu, daging, telur, wol, sutera Molekul DNA dan RNA (sel) Getah pohon karet
Sumber: Rangga, D, 2011 Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam biasanya cepat rusak, dan tidak elastis. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta tidak tahan lama diudara terbuka. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
10
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat (yang lebih dikenal dengan misnomer nitroselulosa) yang dipasarkan di dengan nama
“Celluloid” dan “guncotton”. Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer - monomer polimer. Polimer sintesis yang pertama kali digunakan dalam skala komersial adalah dammar Fenol formaldehida. Dikembangkan pada tahun 1900-an oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland, yang dikenal secara komersial sebagai bakelit. Sampai dekade 1920-an bakelit merupakan salah satu jenis dari produk konsumsi yang
dipakai secara luas. Karet atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki perilaku khas yaitu memiliki daerah elastis non-linear yag sangat besar. Perilaku tersebut ada kaitannya dengan struktur molekul karet yang memiliki ikatan silang (cross link) antar rantai molekul. Ikatan silang ini berfungsi sebagai ‘pengingat bentuk’ (shape memory) sehingga karet dapat kembali ke bentuk dan dimensi asalnya pada saat mengalami deformasi dalam jumlah yang sangat besar. Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah
tidaknya sebuah polimer di degradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya antar molekul;
percabangan;
dan
ikatan
silang
antar
rantai
polimer.
Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar molekul monomer. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah polimer. Polimer yang memiliki banyak cabang, kekuatannya menurun dan hal ini juga menyebabkan titik lelehnya semakin rendah. Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer yang bersifat kaku dan membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang
11
makin kaku polimer yang dihasilkan dan polimer akan semakin mudah patah. Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik termosetting. Jenis plastik ini hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah atau rusak tidak dapat disambung kembali. Pemanasan selanjutnya menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang antar rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah atau rusak. Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang antar rantai polimernya. Jika polimer ini rusak atau pecah, kita dapat menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer termoplastik adalah polietilen.
2. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
Dibagi atas 3 kelompok yaitu: Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.
Gambar 2.2. Struktur polimer linier
Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
12
Gambar 2.3. Struktur polimer bercabang
Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan.
Gambar 2.4. Struktur polimer berikatan silang
Adakalanya pembentukan sambungan silang dilakukan dengan sengaja melalui proses industri untuk mengubah sifat polimer, sebagaimana terjadi pada proses vulkanisasi karet. Banyak sistem polimer yang sifatnya ditentukan oleh pembentukan jaringan tiga dimensi, seperti misalnya bakelit yang merupakan damar mengeras, bahang fenol, metanal. Dalam sistem polimer seperti itu pembentukan sambungan silang tiga dimensi terjadi pada tahap akhir produksi. Proses ini memberikan sifat kaku dan keras kepada polimer. Jika tahap akhir produksi melibatkan penggunaan panas, polimer tergolong mengeras – bahang dan polimer disebut dimatangkan. Akan tetapi, beberapa sistem polimer dapat dimatangkan pada keadaan dingin dan karena itu tergolong polimer mengeras – dingin. Polimer lurus (hanya mengandung sedikit sekali
13
sambungan silang, atau bahkan tidak ada sama sekali) dapat dilunakkan dan dibentuk melalui pemanasan. Polimer seperti itu disebut polimer lentur – bahang. 3. Berdasarkan Reaksi Polimerisasi
Dibagi 2 yaitu : Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi atau reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atau ion. Contohnya dapat dilihat pada reaksi berikut: Etilena
CH2 = CH2
-[CH2CH2]-
Tetraflioro-
CF2 = CF2
-[CF2CF2]-
Metilena CH2 = CH2
- CH2CH2 -
Stirena
Metilmetakrilat CH3 CH2 = C – CO2CH3
CH3 - CH2C – CO2CH2 –
Butadiena
CH2 = CH – CH = CH2
- CH2CH = CHCH2 –
Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi kondensasi/reaksi bertahap. Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil. Contohnya H2O. Bila hasil polimer dan pereaksi (monomer) berbeda fase, reaksi akan terus berlangsung sampai salah satu pereaksi habis. Contoh terkenal dari polimerisasi kondensasi ini adalah pembentukan protein dari asam amino. Contoh lainnya dapat dilihat pada reaksi berikut:
14
Etilena glikol HOCH2CH2OH
– OCH2CH2 –
Asam 4-hidroksi HOCH2
CO2H
4. Berdasarkan Jenis Monomer
Dibagi atas dua kelompok :
sejenis dengan unit berulang yang sama.
Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer
Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda. Kopolimer ini dibagi lagi atas empat kelompok yaitu: Kopolimer acak.
Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. -A-B-B-A-B-A-A-A-B-A-
Kopolimer silang teratur.
Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer. -A-B-A-B-A-B-A-B-A–B–A-
Kopolimer blok.
Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. -A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–
Kopolimer cabang/Graft Copolimer.
Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.
B
B
15
B
B
-A–A–A–A–A–A–A–A–A–A B B
5. Berdasarkan Sifat Termal
Dibagi 2 yaitu : Termoplastik, Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa
pelarut. Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut karena pengikatan silang, menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar. Contohnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3. Tipe-tipe polimer dan kegunaannya Tipe Fenol-
Singkatan PF
formaldehida Urea-
Alat listrik dan elektronik, bagian mobil, perekat plywood, utensil handle
UF
formaldehida Poliester
Kegunaan Khas
Sama seperti polimer PF, juga bahan pelapis
tak --
jenuh
Konstruksi,
bagian-bagian
mobil,
lambung kapal, aksesoris kapal, saluran anti korosi, pipa, tangki dan lain-lain, peralatan bisnis.
Epoksi
--
Bahan
pelapis
protektif,
perekat,
aplikais-aplikasi listrik dan elektronik,
16
bahan lantai industri, bahan pengaspal jalan raya, bahan paduan (komposit) Melamin-
MF
formaldehida
Sama seperti polimer UF, bingkai dekoratif, tutup meja, perkakas makan
Sumber: Stevens, 2001
Diantara plastik-plastik ini, hanya beberapa jenis epoksi yang dikualifikasi sebagai plastik-plastik teknik. Polimer-polimer fenol-formaldehida dan urea formaldehida dan poliester-poliester tak jenuh menduduki sekitar 90% dari seluruh produksi. Perbandingan produksi antara termoplastik dan termoset kira-kira 6:1.
6. Berdasarkan Aplikasinya
Dibagi 3 kelompok yaitu : Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena. Polietilena dibagi menjadi produk massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94 g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya yakni: polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer linier dan polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik - plastik komoditi mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya terbagi diantara kopolimer stirena – butadiena, kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena (ABS), poliamida dan poliester. Contoh plastik plastik komoditi dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Contoh plastik-plastik komoditi dan penggunaannya Tipe
Singkatan
Kegunaan Utama
17
Polietilena massa jenis rendah Polietilena massa jenis tinggi Polipropilena
Lapisan pengemas, isolasi kawat dan LDPE
kabel, barang mainan, botol fleksibel, perabotan, bahan pelapis.
HDPE
PP
Botol, drum, pipa saluran, lembaran film, isolasi kawat dan kabel. Bagian-bagian mobil dan perkakas, tali, anyaman, karpet, film. Bahan bangunan, pipa, bahan untul lantai,
Poli (vinil klorida)
PVC
isolasi kawat dan kabel, film dan lembaran. Bahan pengemas (busa dan film), isolasi
Polistirena
PS
busa, perkakas, perabotan rumah, barang mainan.
Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal. Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir tahun 1980-an mencapai kira - kira 1,5 x 109 kg/tahun di antaranya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan poliester mewakili sekitar 99% dari pemasaran. Yang tidak diperhatikan adalah bahan - bahan berkualitas teknik dari kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena, berbagai polimer terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan polimer yang meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil, truk, pesawat udara), konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat keras), barang barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin - mesin industri dan barang - barang konsumsi. Selain polimer - polimer yang telah diperlihatkan,
kopolimer
dan
paduan
polimer
teristimewa
yang
disesuaikan untuk memperbaiki sifat (mutu) semakin bertambah jumlahnya. Pemasaran plastik - plastik teknik tumbuh dengan cepat dengan proyeksi pemakaian yang meningkat hingga 10% per tahun. Contoh Polimer teknik yang utama dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.
18
Tabel 2.5. Contoh polimer teknik Tipe
Singkatan
Asetal
POM
Poliamida
--
Poli (amiadaimida)
PAI
Poliarilat
--
Polikarbonat
PC
Poliester
--
Polietereterketon
PEEK
Polietermida
PEI
Poliimida
PI
Poli (fenilena oksida)
PPO
Poli (fenilena sulfide)
PPS
Polisulfon
--
Sumber: Stevens, 2001
Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus. Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.
2.5.
Manfaat dan Dampak Polimer Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan
merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat
19
rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik. Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan menkontaminasi makanan. Hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi pencemaran plastik adalah sebagai berikut: 1. Kurangi penggunaan plastik 2. Sampah plastik dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang 3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan. 4. Sampah plastik jangan dibakar. Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein, selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian dari polimer. Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan. Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut: 1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti: termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah. 2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian. 3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat. 4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil.
20
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 miliar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable ). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi ( terurai ) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut etilen. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, ( umumnya polimer polivinil ) terbuat dari polychlorinated biphenyl ( PCB ) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain: 1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. 2. Racun - racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan - hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. 3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. 4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. 5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah.
21
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun. 7. Hewan - hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik. 8. Hewan - hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong - kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya. 9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya. 10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai - sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
22
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1
Kesimpulan 1. Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul molekul kecil yang saling berikatan. 2. Industri Polimer berkembang pada saat ditemukannya vulkanisasi oleh Charles Goodyear tahun 1839 3. Polimer diklasifikasikan kedalam 6 kelompok besar yaitu Berdasarkan sumbernya (polimer alam, semi sintetik, sintetik), susunan rantainya (polimer linear, bercabang dan ikatan silang), reaksi polimerisasi (poliadisi dan polikondensasi), jenis monomer (homopolimer dan kopolimer), sifat termal (Termoplastik dan termoset). Dan berdasarkan Aplikasinya (polimer komersial, teknik dan polimer khusus). 4. Polimer banyak digunakan sebagai plastik, pipa, elektronik dan pabrik dan rumah tangga.
3.2
Saran Manfaatkan polimer dengan baik, karena sebagian besar polimer bersifat non-degradable.
23
DAFTAR PUSTAKA Arifianto. 2008. Analisis Karakteristik Termal pada Kabel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Pengenal 300/500 Volt. Skripsi Sarjana, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok. Ebewele, R.O., 2000. Polymer and Science Technology. CRC Press LLC : New York. Fried, J.R., 1995. Polymer and Science Technology. Prentice Hall PTR : New Jersey. Rangga, D. 2011. Polimer Sintetis. Kimiamanten.blogspot.com, diakses tanggal 10 Maret 2013 Rohmah. 2011. “Polimer alam dan Sintetis.” http://nazweimaniss.blogspot.com/2011/01/polimer-alam-dansintetis.html, diakses tanggal 10 Maret 2013 Siburian,R A & Simbolon, T R. 2008. Polimer: Ilmu Material. Medan: USU Press. Stevens, M P. 2001. Kimia Polimer (terjemahan). Pradnya Paramita. Jakarta. Umam, K. Himawan, N. Nurmawati. 2007. Struktur dan Sifat Polimer. http://www.scribd.com/doc/6646895/Tugas-Material-Polimer, diakses tanggal 11 Maret 2013 Zairif. “klasifikasi Polimer.” http://zairifblog.blogspot.com/2010/02/klasifikasipolimer.html, diakses tanggal 10 Maret 2013 Zulfikar. “Polimer Alam.” http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/makromolekul/polimer-alam/, diakses tanggal 10 Maret 2013
24
6/2/2013
PENGENALAN POLIMER
PENDAHULUAN
Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul molekul kecil yang saling berikatan. Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer. Polimer, sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833).
1
6/2/2013
KARAKTERISTIK POLIMER 1. Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah. 2. Ringan; maksudnya rasio bobot/volumenya kecil. 3. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif. 4. Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik. 5. Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis. 6. Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.
SIFAT MEKANIK POLIMER 1. Kekuatan (Strength) a. Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk mematahkan suatu sampel b. Compressive strength Compressive strength adalah ketahanan terhadap tekanan. c. Flexural strength Flexural strength adalah ketahanan pada bending (flexing). Polimer mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan. d. Impact strength Flexural strength adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba-tiba. Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat dipukul dengan keras secara tiba-tiba seperti dengan palu.
2
6/2/2013
SIFAT MEKANIK POLIMER 2. Elongation Elongasi merupakan salah satu jenis deformasi. Deformasi merupakan perubahan ukuran yang terjadi saat material di beri gaya.% Elongasi adalah panjang polimer setelah di beri gaya (L) dibagi dengan panjang sampel sebelum diberi gaya (Lo) kemudian dikalikan 100 3. Modulus Modulus diukur dengan menghitung tegangan dibagi dengan elongasi. Satuan modulus sama dengan satuan kekuatan (N/cm2). 4. Ketangguhan (Toughness) Ketangguhan adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap olehsuatu material sebelum material tersebut patah.
Sifat Termal Polimer 1. Koefisien pemuaian termal Koefisien pemuaian panjang pada film dan serat sering terjadi penyusutan karena panas, karena apabila temperature itu naik, cara pengumpulan molekul berubah oleh pergerakan termal dari molekul. 2. Panas jenis Panas jenis bahan polimer kira-kira 0,25-0,55 cal/g/oC yang lebih besar dibandingkan dengan bahan logam, juga lebih besar dibandingkan dengan keramik.
3
6/2/2013
Sifat Termal Polimer 3. Koefisien hantaran termal Koefisien hantaran termal adalah harga yang penting bagi bahan polimer sehubungan dengan panas pencetakan dan penggunaan produknya, mekanisme penghantaran panas pada bahan polimer juga merupakan akibat dari propagasi panas dari pergerakan molekul. 4. Titik tahan panas Kalau temperature bahan polimer naik, maka pergerakan molekul menjadi aktif ke titik transisi. Hal ini dapat menyebabkan modulus elastic dan kekerasannya rendah. Sedangkan tegangan patahnya lebih kecil dan perpanjangannya lebih besar.
KLASIFIKASI POLIMER BERDASARKAN SUMBER
APLIKASINYA
SIFAT TERMAL
SUSUNAN RANTAI JENIS MONOMER
REAKSI POLIMERISASI
4
6/2/2013
BERDASARKAN SUMBER
1.
2.
Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme makhluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaannya amat terbatas. Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat (yang dikenal lewat misnomer nitroselulosa) yang dipasarkan di bawah nama - nama “Celluloid” dan “guncotton”.
BERDASARKAN SUMBER
3. Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer - monomer polimer. Polimer sintesis sesungguhnya yang pertama kali digunakan dalam skala komersial adalah dammar Fenol formaldehida. Dikembangkan pada permulaan tahun 1900-an oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland. Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer. Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar molekul monomer. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah polimer.
5
6/2/2013
SUSUNAN RANTAI Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite.
SUSUNAN RANTAI Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan.
6
6/2/2013
REAKSI POLIMERISASI 1. Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi atau reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atau ion. Contohnya: Etilena
CH2 = CH2
-[CH2CH2]-
2. Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi kondensasi/reaksi bertahap. Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil.contohnya:
1. Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabunganmonomer sejenis dengan unit berulang yang sama. 2. Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda. Kopolimer ini dibagi lagi atas empat kelompok yaitu: a. Kopolimer acak Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. -A-B-B-A-B-A-A-A-B-A-
7
6/2/2013
b. Kopolimer silang teratur. Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer. -A-B-A-B-A-B-A-B-A–B–Ac. Kopolimer blok. Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang - seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. -A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–
d. Kopolimer cabang/GraftCopolimer. Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.
B B B B -A–A–A–A–A–A–A–A–A–A B B
8
6/2/2013
1.Termoplastik, Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa pelarut. 2.Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut karena pengikatan silang, menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar.
1.Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena. 2.Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal. Contoh dari polimer di antaranya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan poliester mewakili sekitar 99% dari pemasaran. 3.Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus. Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.
9
6/2/2013
Manfaat dan Dampak Polimer Manfaat 1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti: termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah. 2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian. 3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat. 4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil.
Manfaat dan Dampak Polimer Dampak Negatif 1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. 2. Racun - racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan - hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. 3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. 4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. 5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah.
10
6/2/2013
Manfaat dan Dampak Polimer 6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun. 7. Hewan - hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik. 8. Hewan - hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong - kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya. 9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya. 10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai - sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
11
6/2/2013
Pertanyaan • Solusi dampak yang disebabkan dari pemakaian polimer? • Polimer alam lebih mahal dari polimer Sintetik? • Manfaat polimer dalam mekanik pertanian • Bahan polimer untuk perpipaan • Bagaimana mekanisme terurainya polimer • Pemanfaatan thermoset?
• Batasan daur ulang?
12