Mengenal NICU September 20, 2011 oleh superpremature Ketika bayi kita dinyatakan premature dan harus dirawat secara khusus di Neonatal Intensive Care Unit (NICU), kita sebagai orang tua baru mungkin masih bingung dengan istilah NICU. Bagaimana metode perawatannya dan apa yang harus dilakukan sebagai orang tua? Banyak sekali istilah-istilah asing yang muncul ketika anak kita mendapatkan perawatan. Ditengah kebingungan, kita juga sering kaget melihat banyaknya alat medis yang mengelilingi si kecil. Super Premature mengajak para orang tua berkenalan dengan alat-alat utama yang ada di NICU untuk menyupport perkembangan hidup si kecil. Pada umumnya, bayi yang baru lahir akan dirawat sesuai dengan level perawatannya. Yaitu level 1,2, dan 3. Level 1 adalah bayi yang terlahir sehat sehingga bisa mendapatkan perawatan gabung dengan Ibunya untuk menunjang ASI eksklusif. Yang termasuk level 2 adalah : perawatan bayi bermasalah yang memerlukan perawatan khusus yang terbagi menjadi dalam ruangan infeksi dan non infeksi. Bayi yang termasuk dalam level ini adalah - bayi dengan hiperbilirubinemia yang memerlukan terapi sinar maupun transfusi tukar, bayi berat badan lahir rendah (BB 1500-kurang dari 2500 gram) atau sangat rendah (BB kurang dari 1500 gram) - bayi kurang bulan (umur kehamilan di bawah 34-36 minggu) yang memerlukan perawatan dalam inkubator - bayi yang tidak dapat atau tidak boleh diberikan minum peroral, sehingga harus diberikan infus intravena, - bayi yang membutuhkan terapi oksigen, tetapi belum memerlukan alat bantu nafas mekanis, misalnya bayi dengan distres/gangguan nafas, riwayat lahir tidak langsung menangis - bayi dengan gejala hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau ibu dengan riwayat diabetes mellitus - bayi dengan riwayat tindakan persalinan yang menyebabkan trauma bayi lahir, misalnya dengan forcep atau vacum ekstraksi - bayi sakit tersangka infeksi sedang-berat yang memerlukan pemberian antibiotika secara intravena dan nutrisi intravena Sedangkan NICU termasuk dalam level 3, yaitu perawatan bayi sakit kritis atau belum stabil yang memerlukan support alat bantu nafas mekanik (Bubble Nasal CPAP atau Ventilator
mekanik), tindakan operatif maupun pemberian obat-obatan atau tindakan intervensi khusus. Yang harus dirawat di level 3 adalah : - bayi dengan sindroma gawat nafas derajat 3 dan 4 yang memerlukan support alat bantu nafas mekanik (Bubble Nasal CPAP atau Ventilator mekanik), Aspirasi air ketuban (Meconeum Aspiration Syndrome) atau janin menghirup mekonium yang tercampur dengan cairan ketuban, - bayi berat badan lahir amat / sangat rendah (kurang dari 1200 gram), atau bayi dengan umur kehamilan kurang dari 34 minggu yang belum mendapatkan obat kematangan paru. - bayi dengan kelainan kongenital yang membutuhkan tindakan operatif, misalnya bayi dengan obstruksi saluran pencernaan, hernia diafragmatika, omfalokel, penyakit jantung bawaan, perforasi usus, atresia anii, dll.; - perawatan bayi pasca operasi besar yang membutuhkan support ventilator mekanik. Bayi yang membutuhkan intervensi invasif, misalnya pemberian surfaktan, transfusi tukar, pemasangan akses umbilikal, pemasangan akses vena dalam dan akses arteri, ventilator mekanik. Konsep perawatan NICU didesain dengan mengacu pada standar internasional didukung dengan fasilitas dan alat-alat yang lengkap, seperti ventilator mekanik, nasal bubble CPAP, neopuff, blue light therapy, portable rontgenography, echocardiography dll. Standar internasional untuk NICU antara lain : 1. Ancillary Needs 2. Administrative Space 3. Ambient Lighting in infant Care Areas (V) 4. Procedure Lighting in Infant Care Areas (V) 5. Illumination of Support Areas 6. Daylighting 7. Floor Surfaces (V) 8. Wall Surface 9. Countertops, Casework, and Cabinetry 10. Ceiling Finishes 11. Ambient Temperature and Ventilatio 12. Noise Abatement 13. Safety/Infant Security Desain NICU diupayakan untuk dapat mengendalikan infeksi nosokomial, antara lain - ruang NICU yang terisolasi dengan area umum, - pembagian ruang infeksi dan non infeksi, - scrub area, 1 wastafel tiap 3 bayi, - jarak antara area perawatan bayi minimal 1,2-2,4 meter, pengaturan suhu (22-26°C) dan kelembaban (30-60%) ruang NICU,
Pengendalian infeksi nosokomial juga dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya penanganan bayi oleh tenaga profesional dengan komposisi 1 perawat 1 bayi. Semua prosedur tindakan dilakukan secara steril dengan baju penutup khusus, masker dan tutup kepala, misalnya pemasangan jalur infus, pembuatan Total Parenteral Nutrition (TPN) maupun tindakan invasif lainnya, prosedur standar cuci tangan tiap masuk ruang NICU,pengontrolan kepadatan jumlah bayi, staf/tenaga medis-paramedis dalam NICU, pemakaian alat habis pakai untuk tiap bayi. Sterilisasi ruang NICU juga dilakukan secara berkala, yaitu sterilisasi alat-alat, inkubator maupun bahan habis pakai dengan metode sinar gamma packing. Contoh penggunaan alat-alat medis di NICU : Blue Light Therapy pada bayi dengan hiperbilirubinemia
Blue Light Therapy Nasal Bubble CPAP pada bayi
Nasal Bubble CPAP Ventilator mekanik Avea Vyasis prematur dengan gawat nafas
Ventilator mekanik
ventilator Cosycot infant warmer Fisher & Paykel
cosycot
Sumber foto dari sini Inkubator
Inkubator digital Penggunaan selang oksigen dan Sonde
Sumber tulisan : blog NICU RS Husada Utama Surabaya