Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik Organik
MODUL:
PEMBUATAN BRIKET MENGGUNAKAN SAMPAH ORGANIK
I.
DESKRIPSI SINGKAT
ampah merupakan hasil dari adanya aktifitas manusia. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, sangat berpengaruh terhadap jumlah timbulan sampah. Timbulan sampah yang tidak terkendali akhirnya akan berimbas pada berbagai pencemaran baik air, tanah dan udara.
Sampai
saat
ini
kebanyakan
menganggap
bahwa
pemerintah.
Padahal
timbulan
masyarakat sampah
banyaknya
Indonesia
merupakan
timbulan
masih masalah
sampah
sampah
merupakan hasil dari aktifitas masyarakat itu sendiri. Sudah saatnya
kita
sebagai
masyarakat
mulai
menyadari
bahwa
permasalahan timbulan sampah merupakan masalah kita bersama.
Banyak cara yang bisa kita lalukan untuk mengatasi masalah sampah
ini.
Kita
bisa
memulainya
dari
sektor
yang
paling
sederhana yaitu sektor rumah tangga. Pemanfaatan sampah rumah 1 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik tangga bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari jenis sampahnya.
Sampah
anorganik
misalnya
dapat
dimanfaatkan
kembali atau dapat dijual ke pedagang loak. Khusus untuk sampah organik berupa sisa makanan atau sampah basah bisa dibuat pupuk kompos, selain itu juga sampah organik berupa daun daunan atau serbuk gergaji bisa dibuat briket atau bahan bakar alternatif pengganti minyak.
Pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak, bisa menjadi salah satu upaya kita sebagai masyarakat dalam menanggulangi
dan
mengurangi
timbulan
sampah,
khususnya
dalam sektor rumah tangga. Selain itu, pembuatan briket sebagai bahan bakar pengganti minyak juga dapat menjadi alternatif masalah krisis energi pada saat ini. Minyak tanah yang sudah mulai langka, harga gas elpiji yang melambung tinggi juga menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk segera menciptakan bahan bakar alternatif
yang
mudah
didapat,
ekonomis
dan
juga
memiliki
manfaat yang sama seperti bahan bakar minyak dan gas. Selain itu juga salah satu kelebihan briket dibanding dengan arang biasa yaitu daya panasnya lebih tinggi dan tahan lama. Modul yang berjudul “Pembuatan Briket pengganti Bahan Bakar Minyak menggunakan sampah organik” ini dirancang sebagai salah
satu
upaya
untuk
mengatasi
masalah
pemanfaatan
sampah,
khususnya pemanfaatan sampah organik. Pembuatan Briket ini juga termasuk dalam Rancangan Kegiatan Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) di Bapelkes Lemahabang. Dengan demikian modul
ini
diharapkan
dapat
menjadi
acuan
dalam
pelatihan
“Pembuatan Briket pengganti Bahan Bakar Minyak menggunakan sampah
organik”
dalam
rangkaian
Pelatihan
TTG
Kesehatan
Lingkungan di Bapelkes Lemahabang.
Materi modul ini terdiri dari 5 pokok bahasan yaitu pengertian, prinsip pembuatan briket sampah organik sebagai bahan bahan
2 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik alternatif pengganti minyak, langkah-langkah pembuatan, langkahlangkah pengoperasian dan langkah-langkah perawatan.
II.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah
mengikuti
mempraktikkan
pelatihan
pembuatan
ini
peserta
latih
mampu
briket
sebagai
bahan
bakar
alternatif pengganti minyak menggunakan sampah organik.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu: a. Menjelaskan pengertian sampah, jenis-jenis sampah dan sumber-sumber sampah b. Mengetahui prinsip pembuatan briket sampah organik c. Membuat briket sampah organik d. Mempraktikkan pengoperasian briket sampah organik e. Melakukan perawatan briket sampah organik
III.
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Pokok Bahasan Pembuatan briket Sampah organik dalam modul ini dibagi menjadi 5 (lima) sub pokok bahasan sebagai berikut: 1. Pengertian sampah, jenis-jenis sampah dan sumber-sumber sampah 2. Prinsip
pembuatan
briket
pengganti
bahan
bakar
minyak
menggunakan sampah organik 3. Langkah-langkah pembuatan briket pengganti bahan bakar minyak menggunakan sampah organik. 4. Langkah-langkah pengoperasian 5. Langkah-langkah perawatan
3 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik IV.
BAHAN BELAJAR
1. Kepmenkes
no.
852/Menkes/SK/IX/2008
tentang
Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 2. Power point materi Pembuatan Briket Menggunakan Sampah Organik 3. Alat peraga Pembuatan Briket Menggunakan Sampah Organik 4. Modul Pembuatan Briket Menggunakan Sampah Organik 5. Alat dan bahan praktik
V.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pokok bahasan dan masing-masing sub pokok bahasannya akan diuraikan secara runtut oleh narasumber kepada peserta pelatihan. Di
lain
pihak
peserta
latih
akan
mendengar,
mencatat
dan
mengikuti arahan dan petunjuk narasumber.
Proses pembelajaran ini akan dikemukakan sesuai langkah-langkah sebagai berikut : Langkah 1
1. Kegiatan Narasumber a. Kegiatan bina situasi kelas
- Memperkenalkan diri - Menyampaikan ruang lingkup bahasan b. Menanyakan
dan menggali pendapat peserta latih tentang
pengertian mereka tentang penggunaan briket sebagai bahan bakar alternatif dari sampah organik 2. Kegiatan Peserta a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang diperlukan b. Memberikan
jawaban
atas
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber/fasilitator
4 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
Langkah 2
1. Kegiatan Narasumber a. Penyampaian
materi
sub
pokok
bahasan –1,
tentang
pengertian pengertian sampah, jenis dan sumbernya b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta 2. Kegiatan Peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan b. Memberikan
jawaban
atas
mencatat
dan
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber c. Mendengar,
menyimpulkan
hal-hal
yang
penting
Langkah 3
1. Kegiatan Narasumber a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (prinsip pembuatan briket) b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas 2. Kegiatan Peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan b. Memberikan
jawaban
atas
mencatat
dan
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber c. Mendengar,
menyimpulkan
hal-hal
yang
penting
5 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik Langkah 4
1. Kegiatan Narasumber a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 3, 4 dan 5, tentang cara pembuatan briket, langkah langkah pengoperasian dan langkah langkah perawatan b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 2. Kegiatan Peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan b. Memberikan
jawaban
atas
mencatat
dan
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber c. Mendengar,
menyimpulkan
hal-hal
yang
kelompok,
yaitu
penting
Langkah 5
1. Kegiatan Narasumber a. Meminta
kelas
untuk
membentuk
3
kelompok I, kelompok II dan kelompok III, serta memilih ketua, sekretaris dan penyaji. b. Meminta masing-masing kelompok untuk mempraktek-kan cara membuat briket dari sampah organik (contoh: daun kering, tempurung kelapa, serbuk gergaji dll) c. Memberikan bimbingan tentang jalannya proses praktikum 2. Kegiatan peserta a. Membentuk kelompok diskusi, memilih ketua, sekretaris dan penyaji serta melakukan diskusi sesuai dengan bimbingan narasumber b. Mempraktekkan, membuat dan mengoperasikan briket dari sampah organik c. Menyusun hasil-hasil praktek kedalam laporan d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting
6 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik Langkah 6
1. Kegiatan Narasumber a. Meminta masing masing kelompok (kelompok I, kelompok II dan kelompok III), mempresentasikan hasil-hasil praktek kelompoknya didepan kelas. b. Memberikan masukan tentang masalah-masalah yang timbul seputar proses praktikum serta mengarahkannya sesuai dengan tujuan pembelajaran c. Merangkum
hasil-hasil
diskusi
pada
tahapan-tahapan
tertentu sehingga hasil-hasil diskusi lebih fokus. 2. Kegiatan peserta a. Mengikuti
acara
penyajian/presentasi
masing-masing
kelompok b. Berpartisipasi
aktif
dan
bertanya,
mengemukakan
pendapat/saran yang berguna bagi proses pembelajaran c. Mendengar, mencatat dan bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting.
Langkah 7
Penutup 1. Kegiatan Narasumber a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas sebelum menutup acara pembelajaran b. Meminta peserta untuk memberi komentar tentang proses belajar c. Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta (kalau ada) d. Tutup acara pemberian sesi dengan ucapan penghargaan atas
perhatian
permohonan
peserta
maaf
jika
selama terdapat
pembelajaran,
serta
sesuatu
tidak
yang
berkenan.
7 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik 2. Kegiatan Peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan b. Memberikan komentar tertulis tentang jalannya penyampaian materi oleh narasumber dalam selembar kertas
8 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik VI.
URAIAN MATERI
1. Pengertian
Sampah secara umum dapat diartikan sebagai bahan buangan yang tidak disenangi dan tidak diinginkan orang, dimana sebagian besar merupakan bahan atau sisa yang sudah tidak dipergunakan lagi dan akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Definisi sampah menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1) adalah: “Sampah adalah sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.”
Definisi menurut Sidik Wasito, yaitu : “Sampah adalah zat padat atau semi padat yang terbuang atau
sudah tidak berguna lagi baik yang dapat membusuk maupun yang tidak dapat membussuk kecuali zat padat buangan atau kotoran manusia”.
Dengan demikian, maka sampah dapat diartikan sebagai benda yang tidak disenangi yang berbentuk padat sebagai hasil dari aktivitas manusia yang secara ekonomi tidak mempunyai harga atau tidak mempunyai manfaat.
Jenis-jenis Sampah Jenis- jenis sampah dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sampah Basah (garbage), yaitu sejenis sampah yang terdiri dari barang-barang yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap, contohnya sayursayuran, sisa makanan, buah-buahan dan lain sebagainya
9 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik yang berasal dari rumah tangga, rumah makan, pasar, pertanian dan lain-lain. b. Sampah Kering (rubbish), terdiri dari sampah yang dapat dibakar dan tidak dapat dibakar. Sampah yang mudah terbakar umumnya zat-zat organik misalnya kertas, kayu, kardus, karet dan sebagainya. Sampah yang tidak mudah terbakar sebagian besar berupa zat anorganik misalnya logam, gelas, kaleng yang berasal dari rumah tangga, perksntoran, pusat perdagangan dan lain-lain. c. Abu (ashes), yang termasuk sampah ini adalah sisa-sisa dari pembakaran atau bahan yang terbakar, bisa berasal dari rumah, kantor, pabrik, industri. d. Sampah jalanan (street sweeting), seperti kertas, daundaun, plastik. e. Bangkai binatang (dead animal ), yaitu bangkai-bangkai binatang akibat penyakit, alam dan kecelakaan. f. Sampah campuran, yaitu sampah yang berasal dari daerah pemukiman terdiri dari garbage, ashes, rubbish. g. Sampah industri, terdiri dari sampah padat dari industri, pengolahan
hasil
bumi
atau
timbunan
dan
industri
lainnya. h. Sampah dari daerah pembangunan (construction wastes), yaitu sampah yang berasal dari pembangunan gedung atau bangunan-bangunan lain, seperti batu-bata beton, asbes, papan dan lain-lain. i.
Sampah hasil penghancuran gedung (demolition waste), adalah sampah yang berasal dari penghancuran dan perombakan bangunan atau gedung.
j. Sampah khusus, yaitu sampah-sampah yang memerlukan penanganan
khusus
berbahaya,
sampah
misalnya
sampah
infeksius,
beracun
misalnya
dan
sampah
radioaktif, kaleng cat, film bekas dan lain-lain.
10 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik
Sumber-sumber Sampah Sumber-sumber sampah diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori antara lain: a. Pemukiman penduduk Sampah ini terdiri dari sampah hasil kegiatan rumah tangga seperti hasil pengolahan makanan, dari halaman, dan lain-lain b. Daerah Perdagangan Sampah dari pusat perdagangan atau pasar biasanya terdiri dari kardus-kardus yang besar, kertas dan lainlain. c. Industri Sampah yang berasal dari daerah inustri termasuk smpah yang berasal dari pembangunan industri tersebut dan dari segala proses yang terjadi di dalam industri. d. Pertanian Sampah
ini
berupa
sampah
hasil
perkebunan
atau
pertanian misalnya jerami, sisa sayuran, dan lain-lain. e. Tempat-tempat Umum Contohnya sampah dari tempat hiburan, sekolah, tempattempat ibadah dan lain-lain. f. Jalan dan Taman g. Pembangunan dan pemugaran gedung h. Rumah sakit dan Laboratorium
Faktor-faktor yang mmpengaruhi timbulan sampah Jumlah
timbulan
sampah
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
berikut: a. Kepadatan, kegiatan dan jumlah penduduk. Suatu daerah yang
berpenduduk
lebih
banyak
akan
menghasilkan
timbulan sampah lebih banyak apabila dibandingkan dengan daerah yang berpenduduk sedikit, demikian pula jenis dan jumlah kegiatannya.
11 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik b. Geografi, faktor geografi memberikan pengaruh terhadap timbulan
sampah,
pegunungan
akan
umpamanya berbeda
sampah
dengan
di
daerah
sampah
dengan
daerah pantai. c. Iklim dan Musim. Timbulan sampah dinegara beriklim empat musim, pada musim dingin akan berbeda dengan pada musim gugur. Demikian pula timbulan sampah pada musim buah-buahan, panen, dan liburan akan meningkat. d. Sosial Ekonomi dan Budaya. Sosial ekonomi dan budaya suatu
masyarakat
kebiasaan,
tingkat
menyngkut pendidikan
taraf dan
hidup,
selera,
sebagainya
akan
mempengaruhi timbulan sampah. e. Teknologi.
Sampah
dipengaruhi
teknologi,
dengan
teknologi sampah bisa didaur ulang sehingga timbulannya akan berkurang, contoh lainnya adalah incenerator. Penggunaan teknologi tinggi akan mempengaruhi jumlah timbulan sampah. f. Sumber
atau
asal
Sampah.
Timbulan
sampah
yang
berasal dari pemukiman akan berbeda dengan sampah yang berasal dari rumah sakit atau laboratorium.
2. Prinsip pembuatan Briket dari sampah Organik
Membuat briket sampah tidaklah terlalu sulit. Proses pertama adalah proses membuat arang. Bahan baku yang berupa sampah dibuat arang dengan cara dibakar dalam tabung tertutup. Jika dibakar di dalam ruang atau tabung terbuka maka sampah yang dibakar akan menjadi abu. Pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan drum atau bak di dalam tanah. Setelah menjadi arang, sampah bakar kemudian digiling atau ditumbuk hingga berbentuk bubuk arang.
12 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik Selanjutnya, bubuk arang tersebut dicampur dengan adonan perekat yang terbuat dari kanji. Perbandingan campurannya, setiap satu kilogram adonan perekat, campuran bubuknya sebesar sepuluh kilogram (1 kg adonan perekat: 10 kg bubuk arang).
Setelah
pengepresan.
itu
barulah
dilakukan
pencetakan
dan
Pengepresan merupakan bagian sangat penting
karena menyangkut kualitas kepadatan briket. Semakin padat briket,
makin
semakin
tinggi
daya
nyala
apinya.
Proses
pencetakan briket menentukan briket yang akan dibuat. Cetakan briket pun beragam, ada yang kotak dan ada juga yang bulat. Setelah proses pencetakan selesai, briket yang masih basah itu kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama kurang lebih 2 hari. jika tak ada panas, atau pada saat musim hujan, briket yang masih basah cukup didiamkan selama 4 hari. Setelah kering, briket pun siap digunakan.
3. Langkah-langkah pembuatan Briket dari sampah Organik
Alat dan Bahan : Alat:
-
Drum (untuk pembakaran)
-
Sekop
-
Ember
-
Tongkat kayu(pengaduk)
-
Wadah(baskom/panci)
-
Cetakan briket (pipa pvc atau bambu)
-
Lesung (penumbuk)
-
Anglo(cetakan briket)
Bahan:
-
Sampah organik
kering(daun, tempurung kelapa, serbuk
gergaji, dll)
13 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik
-
Perekat alami atau buatan(lem aci atau daun talas)
-
Minyak tanah
Cara membuat :
a) Siapkan
drum
(untuk
proses
pembakaran/pengarangan
sampah organik) b) Sampah organik (misal daun kering) dimasukkan ke dalam drum dan dibakar. Penyalaan awal dapat dilakukan dengan menggunakan minyak. Selanjutnya, setelah api menyala, sampah dapat dimasukkan ke dalam drum pembakaran sedikit demi sedikit agar nyala api tidak padam. c) Selama proses pembakaran harus dijaga agar tidak ada udara yang keluar masuk drum secara leluasa. Jika udara dapat keluar
masuk
drum
maka
pembakaran
tidak
akan
menghasilkan arang melainkan abu. d) Agar proses pembakaran atau pengarangan merata, selama proses pembakaran bisa sampah diaduk aduk e) Bila proses pengarangan sudah selesai, api bisa dimatikan. Jika proses mematikan api agak susah bisa disiram dengan air sedikit. f) Kumpulkan arang yang terjadi dan simpan ditempat yang aman. g) Siapkan penumbuk, misalnya lesung, kemudian arang yang tersedia
ditumbuk
halus
hingga
menjadi
bubuk
arang.
Selanjunya kumpulkan bubuk arang tersebut pada suatu tempat misalnya ember. h) Siapkan lem kanji dan encerkan dengan air panas. i) Campurkan kanji tersebut dengan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket. Selanjutnya, adonan diadukaduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup lengket.
14 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik j) Siapkan cetakan briket. Bisa dibuat dari pipa PVC yang dipotong-potong
dengan
ukuran
secukupnya.
Atau
bisa
menggunakan batang bambu yang dipotong-potong. k) Setelah cetakan siap, masukkan adonan yang telah disiapkan ke dalamnya dengan cara dipadatkan, lalu setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan. l) Setelah dikeluarkan dari cetakan, jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Catatan:
- Ukuran dan bentuk cetakan briket sampah organik bermacammacam, ada yang besar dan ada yang kecil, tergantung pada kegunaannya. Bahkan, pembuatan briket langsung dapat dikepal dengan tangan.
- Tempat cetak yang dapat dipakai juga bermacam-macam, misalnya kaleng susu, cangkir, atau bekas botol minuman yang terbuat dari plastik.
- Briket sampah organik yang telah kering langsung dapat digunakan untuk memasak dengan cara dibakar dalam tungku atau anglo.
4. Langkah-langkah Pengoperasian Briket Sampah Organik
-
Siapkankan anglo, masukan briket batubara kedalam anglo sesuai kapasitas anglo.
-
Tambahkan briket batubara yang telah direndam dalam minyak tanah kurang lebih sebanyak 10-15 butir di bagian atas.
-
Sulut briket yang basah minyak tanah, biarkan menyala dan merambat ke bawah.
-
Untuk mempercepat nyala diperlukan pengipasan dari bagian atas
15 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Pembuatan Briket menggunakan Sampah Organik
5. Langkah-langkah Perawatan
Dalam penggunaan briket sebagai bahan bakar alternatif ini, tidak ada perawatan khusus, karena penggunaan briket sifatnya praktis. Hanya saja untuk keamanan, simpanlah briket ditempat yang aman dan kering/tidak basah, jangan sampai briket menjadi lembab karena akan berpengaruh terhadap efektifitas pembakaran briket itu sendiri.
VII.
REFERENSI
Lestari, Citra, dkk (2010), Karya Tulis Ilmiah (Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Briket Arang). SMAN 12 Makassar, Makassar. Murtadho, Djuli, dkk (1997), Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Padat , PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Nisandi (2007), Karya Tulis Ilmiah (Pengelolaan dan pemanfaatan Sampah Organik menjadi Briket Arang dan Asap Cair), FT. UGM, Magelang. Risma, R. Muhamad (2008), Kompos dan PressBio Sampah Padat Organik Skala Rumah Tangga, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Jombang.
16 / MI-3C
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti