MIKOLOGI AIR Mikologi berasal dari bahasa yunani, dari kata mykes yang berarti jamur dan logos yang logos yang berarti
ilmu
Mikologi merupakan
cabang
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari
tentang jamur tentang jamur (fungi) - banyak orang juga menyebut cendawan (Wikipedia). Jamur adalah tumbuh-tumbuhan berbentuk sel atau benang bercabang, mempunyai dinding dari selulosa atau kitin atau keduanya, mempunyai klorofil dan berkembang biak secara aseksual, seksual, atau keduanya.
Oomycota Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab / perairan. Ciri ciri divisio Oomycota -
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak.
-
Dinding selnya terdiri dari selulosa
-
Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk berenang.
-
Sporangiofor / tangkai sporangium menonjol keluar agar memudahkan penyebaran spora oleh angin, biasanya yang dilepaskan sporangiumnya.
-
Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora. oospora. Beberapa fungi yang hidup secara parasit pada lingkungan akuatik antara lain adalah
kelompok
cendawan
Oomycetes dari
ordo
Saprolegniales, Saprolegniales,
yaitu Saprolegnia, Achlya, Achlya,
Phytophtora, Pythium dan Aphanomyces. dan Aphanomyces.
Ordo Saprolegniales Kebanyakan jamur-jamur yang masuk ordo ini adalah penghuni air bersih. Talus berupa hifa bercabang-cabang sampai merupakan miselium yang cukup lebat. Koloni mudah dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Dinding sel terdiri atas selulosa. Hifa pada umumnya
bersekat-sekat,
paling
sedikit
yang
berbatasan
dengan
alat
reproduksi
yang berupa
zoosporangium. Zoosporangium ini terdapat pada ujung hifa, dan diameternya agak lebih besar sedikit daripada hifa biasa, berwarna coklat muda jika dilihat dari bawah mikroskop. Pada saprolegniaceae terdapat dua macam zoospore. Zoospore primer berbentuk seperti buah alpukat dengan dua flagel pada ujung yang runcing. Zoospore sekunder berbentuk seperti ginjal dan pada cekungan lambungnya terdapat dua flagel yang ujungnya berlawanan arah. Jamur yang mempunyai satu macam zoospore saja disebut jamur monomorfik sedang yang dua dimorfik.
Saprolegnia
Bangkai ulat air yang ditumbuhi Saprolegnia
Ikan Koi ditumbuhi Saprolegnia
Saprolegnia merupakan cendawan berfilamen, organisme tidak bersekat (senositik) yang hidup pada habitat air tawar dan untuk mendapatkan makanan mereka hidup secara saprofit atau parasit. Saprolegnia atau dikenal juga sebagai “ water molds “ dapat menyerang ikan maupun telur ikan. Mereka umumnya dijumpai pada air tawar maupun air payau. Jamur ini dapat tumbuh pada selang suhu 0 0 C- 350 C , dengan selang pertumbuhan optimal 15-300 C. pada umumnya Saprolegnia akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya dapat pula menyeabar pada jaringan sehat lainnya. Serangan Saprolegnia biasanya berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk, seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah atau kadar ammonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.
Klasifikasi Saprolegnia menurut Scott (1961) dalam Mulyani (2006) adalah sebagai berikut : Filum : Phycomycetes Kelas : Oomycetes Ordo
: Saprolegnialis
Famili : Saprolegniaceae Genus : Saprolegnia Spesies : Saprolegnia sp Ciri lain yang dimiliki oleh Saprolegnia adalah memiliki sporangium yang berdiameter 100 mikron, lebih lebar dari hifanya. Beberapa contoh yang bersifat patogen pada ikan adalah Saprolegnia parasitica (penyebab ulterative dermal necrosis pada salmon), Saprolegnia diclina dan Saprolegnia ferax.
-
-
-
Gejala klinis Infeksi saprolegniasis relative mudah dikenali, yaitu terlihat adanya benang benang halus menyerupai kapas yang menempel pada telur atau luka pada bagian eksternal ikan. Gejala
tersebut juga dapat digunakan sebagai diagnosa awal. Diagnosa juga dapat dilakukan secara laboratories dengan cara mengambil mycelia, diletakkan pada permukaan slide glas dan ditetesi sedikit air untuk selanjutnya diamati di bawah mikroskop. Mycelia penyebab saprolegniasis memiliki percabangan dengan struktur hypha aseptate. Reproduksi aseksual dapat diamati dari keberadaan zoosporangium pada ujung hypha: Saprolegnia sp sp. menghasilkan zoospore primer & sekunder. Saprolegnia sp biasanya ditandai dengan munculnya "benda" seperti kapas, berwarna putih, terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat, pada kulit, sirip, insang, mata atau telur ikan. Apabila anda sempat melihatnya di bawah mikroskop maka akan tampak jamur ini seperti sebuah pohon yang bercabang-cabang Reproduksi jamur dapat berlangsung secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual dapat berlangsung melalui: zygospora, oospora, ascospora atau basidiospora. Reproduksi seksual berlangsung melalui penggabungan inti dari dua sel (antheridium + antheridial) untuk menghasilan oogonium atau bakal jamur (Srikandi Fardiaz, 1992). Reproduksi aseksual (somatic vegetatif) dapat berlangsung melalui dua proses yaitu sporulasi dan mycelia terpotong. Dari kedua proses tersebut, reproduksi melalui proses sporulasi umumnya lebih produktif. Hampir sebagian besar jenis jamur akuatik mampu memproduksi spora (zoospora) berflagel dan dapat
berenang bebas sehingga sangat efektif untuk penyebarannya. Spora dari jamur parasitik (obligat atau fakultatif) merupakan unit penginfeksi primer, resisten terhadap panas, kekeringan, dan desinfektan serta mampu melawan mekanisme pertahanan tubuh inang.
Rhinosporidium Seeberi
Penyebab penyakit Rhinosporidiosis. Infeksi pada jaringan mukokutan (kulit dan mukosa) menyebabkan penyakit granulomatosis kronik ditandai dengan pembentukan masa polip, tumon papiloma,
wart-like bertangkai/tidak bertangkai.
Jaringan menjadi hyperplasia dengan
vaskularisasi bertambah, rapuh mudah berdarah. Predileksinya di hidung, mata, mukosa, kulit (agak jarang). Di Asia habitat jamur ini berhubungan dengan air, ikan atau serangga air. Jamur ini biasanya menyerang pria dewasa muda yang sering kontak dengan air dan pasir, kebanyakan penderita adalah penyelam.
Morfologi dan Sifat Rhinosporidium Seeberi
Jamur ini tidak tumbuh dalam media perbenihan jamur atau bakteri in vitro, tetapi dapat terjadi siklus lingkungan hidup lengkap di dalam biakan sel seperfii sel epiteloid tumor rectal manusia monolayer, meskipun tidak dapat dilakukan subkultur.
Daur Hidup Organisme dalam Jaringan Sel Epitel In Vivo
Spora Rhinosporidium seeberi masuk/penetrasi pada epitel mukosa, kemudian akan mengadakan maturasi di dalam jaringan subepitel. Stadium dini dari organism ini dinamakan “young stage” atau “trophic stage” berbentuk bulat atau lonjong, dinding kitin dengan protoplasma jernih, nucleus terletak sentral mempunyai nucleolus dengan 4 kromosom (karyosom-like bodies) dengan ukuran 6-10 µm, bentuk ini yang pertama ditemukan di dalam atau di antara sel-sel jaringan ikat, kadang-kadang terletak di dalam giant cell dengan multinuclear. Trophocyte makin membesar, inti terus membelah ukuran menjadi 10-12 µm (> 15 µm), bentuk ini dinamakan spherule, yang akan terus membesar membentuk sporangium (ukurannya 100-350 µm) yang mempunyai dua lapis dinding terdiri dari selulosa tebal, tapi ada bagian yang tipis (porus). Sporangium dapat berisi ribuan endospora, setelah matang sporangium pecah, endospora matang dengan ukuran 6-7 µm akan keluar melalui bagan porus dan masuk lagi ke jaringan dan melanjutkan siklus hidupnya. Spherula Rhinosporidium seeberi mirip dengan Coccidioides immitis, tapi spherula Rhinosporidium seeberi mempunyai diameter lebih besar (diameter Coccidioides immitis jarang >100 µm) juga tidak infektif dan tid ak reproduktif.
Pengobatan
Tidak dapat diobati dengan antibiotik. Satu-satunya pengobatan yang diketahui secara klinis berhasil melawan Rhinosporidiosis adalah eksesi bedah dari polip.
Loboa Loboi
Penyebab penyakit Lobomycosis. Infeksi subkutan kronik pada manusia dan lumba-lumba (Lobo tahun 1931). Jamur ini ditemukan di daerah sungai Amazon, menyerang pria dewasa. Infeksi jamur akibat trauma terjadi nodula kecil mirip keloid. Jamur ini tidak dapat tumbuh di dalam media sintesis (in vitro). Penyakit lobomycosis juga dapat disebabkan oleh jamur Lacazia loboi. Lacazia loboi adalah jamur ragi seperti yang menyebabkan infeksi pada manusia dan botol berhidung lumba-lumba (Tursiops truncatus). berair lingkungan tampaknya wajib untuk siklus hidup dari L. loboi. Hal ini saprophytic dalam air dan ditularkan ke host rentan melalui kontak. Infeksi akibat L. loboi sebagian besar dilaporkan dari tropis zona. L. loboi adalah agen penyebab dari mikosis tropis, lobomycosis, yang ditandai dengan lesi mukokutan, yang biasanya nodular, berdiam, verrucose, kembang kol dan hiper atau hipopigmentasi. Ekstremitas bawah dan telinga yang paling sering terlibat. Hidung dan lesi labial jarang dilaporkan. Karyawan akuarium dan petani merupakan sebagian besar kasus dengan lobomycosis. Pekerjaan seperti goldmining, memancing, dan berburu juga predisposisi L. Infeksi loboi.Sebuah trauma kulit sebelumnya, gigitan serangga, atau luka potong meningkatkan masuknya jamur melalui kulit melalui kontak dengan terinfeksi sekitarnya, seperti lumba-lumba. Tidak ada bukti yang menunjukkan penularan dari orang-ke-orang dari lobomycosis.
Di dalam jaringan, Loboa loboi berbentuk bulat, lonjong atau seperti buah lemon. Uniform dengan diameter 9-10 µm. Reproduksi dengan tunas pada satu atau beberapa titik, tunas sering tidak lepas dari induknya, ukuran induk dan anak biasanya sama sehingga tampak rangkaian seperti manik-manik. Sel berdinding tebal (1 µm) terdiri atas tiga lapis dan multinuclear. Jamur ini tidak bisa dibiakkan dan diagnosa hanya bisa dengan cara biopsi dan pemeriksaan histopatologi. Kingdom: Jamur Divisi:
Ascomycota
Kelas:
Eurotiomycetes
Order:
Onygenales
Keluarga:
Incertae sedis
Genus:
Lacazia
Pengobatan
Eksisi bedah atau cryosurgery adalah pengobatan pilihan. Pengobatan dengan anti jamur telah dianggap tidak efektif, tetapi penggunaan clofazimine dan dapson pada pasien dengan kusta dan lobomycosis telah ditemukan untuk meningkatkan kedua. Rejimen pengobatan ini, dengan bersamaan itraconazole , telah digunakan untuk mencegah kekambuhan setelah operasi.
Phytophthora
Phytophtora Infestans Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit.
Phytoptora infestans - Kentang Jamur Phytophthora infestans termasuk salah satu jamur yang dapat merusak lingkungan terutama pada areal perkebunan kentang Phytophthora infestans merupakan penyebab penyakit busuk daun kentang bahkan tomat Solanum lycopersicum) . Bila busuk daun menjarah areal kentang, sangat fatal akibatnya. Kerugian 30-40% jelas akan diderita petani. Apalagi jika terlambat mengendalikannya, praktis tanaman akan hancur Penyakit ini mempunyai makna sejarah yang penting di Eropa, karena pada periode 1830-1845 telah menimbulkan kerusakan pada pertanaman kentang di Eropa dan Amerika. Kerusakan yang ditimbulkan penyakit tersebut telah menimbulkan kelaparan besar di Irlandia yang mengakibatkan ratusan ribu penduduk meninggal. Peristiwa ini dikenal dalam sejarah sebagai The Great Famine Sejak saat itu, penyakit ini telah menjadi kendala utama produksi kedua komoditas pertanian tersebut di dunia, terutama di daerah yang beriklim sejuk dan lembab. Phytophthora Infestan parasit daun kentang
Gelaja awalnya tampak berupa bercak-bercak hijau kelabu pada permukaan bawah daun, kemudian berubah menjadi coklat tua. Semula serangannya hanya terjadi pada daun-daun bawah, lambat laun merambat ke atas dan menjarah daun-daun yang lebih muda. Dalam keadaan lembab, pada sisi bagian bawah daun akan kelihatan cendawan kelabu, yang terdiri dari conidiophores dengan konidianya.
Akibatnya akan semakin parah, jaringan daun akan segera membusuk dan tanaman mati. Gejala ini cepat sekali menjalar ke seluruh areal kentang dan membinasakan tanaman, terlebih lagi bila musim hujan tiba. Percikan air akan mengantar spora cendawan ganas ini kemana-mana. Keganasan cendawan ini ternyata tidak hanya menimpa daun, umbi pun dimangsanya pula. Kulit umbi yang terserang melekuk dan agak berair. Bila umbi dibelah, daging umbi berwarna cokelat dan busuk. KLASIFIKASI
Domain : Eukaryota Kingdom : Chromalveolata Phylum : Heterokontophyta Class : Oomycetes Ordo : Peronosporales Famili : Pythiaceae Genus : Phytophthora Species : Phytophthora infestan
Tinea Pedis
Penyebab Semua genus dermatofita meskipun lebih sering disebabkan oleh Trichophyton. Distribusi geografik Penyakit terdapat di daerah tropik maupun daerah lainnya. Banyak terdapat di Indonesia. Patologi dan gejala klinis Kelainan mengenai kulit di antara jari-jari kaki, terutama antara jari ke 3-4 dan 4-5, telapak kaki dan bagian lateral kaki. Karena tekanan dan kelembaban maka gambaran klinis khas dermatofitosis tidak terlihat. Bila terjadi infeksi sekunder oleh kuman dapat timbul pustula dan rasa nyeri. Faktor predisposisi berupa kaki yang selalu basah, baik oleh air (tukang cuci), maupun oleh keringat (sepatu tertutup dan memakai kaos kaki). Sering terjadi maserasi kulit yang terkena.
Klasifikasi Kingdom :Fungi Phylum :Ascomycota
Class :Euascomycetes Order :Onygenales Family :Arthrodermataceae Genus :Trichophyton Spesies :Trichophyton mentagrophytes
PENGOBATAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan peyakit kutu air: 1. Oleskan krim / bedak anti jamur yang tepat untuk membasmi jamur dermatofita yaitu yang mengandung miconazole nitrate 2 % setiap hari 1-2 kali selama 2-3 minggu agar pengobatan tuntas . 2. Bila gatal , jangan digaruk karena garukan dapat menyebabkan infeksi . 3. Jaga kebersihan kulit dan kaki. Bila berkeringat keringkan dengan handuk. Ganti pakaian dan juga kaos kaki yang lembab . 4. Gunakan pakaian dan kaos kaki yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun dan ganti setiap hari . 5. Untuk menghindari penularan penyakit jamur maka pakaian, kaos kaki, handuk, saputangan, dan sandal yang digunakan penderita harus segera dicuci dan direndam air panas.
Rinosporidiosis
Sejarah Penyakit ini pertama kali dilaporkan dari India dan Srilangka. Penyebab Penyebabnya ialah Rhinosporidium seeberi yang hingga sekarang belum berhasil di biak. Jamur ini diduga hidup di air. Distribusi geografik Penyakit ini banyak terdapat di India dan Srilangka. Juga ditemukan di beberapa daerah lain di dunia, antara lain di Indonesia. Morfologi Kedudukan R.seeberi dalam taksonomi belum dapat ditentukan karena belum berhasil dibiakkan. Jamur tampak sebagai sporangium dalam berbagai stadium di jaringan. Sporangium muda belum berisi spora. Sporangium matang berukuran 100-300 mikron, berdinding tebal dan berisi spora yang sama besar. Patologi dan gejala klinis Diduga penyakit ini didapat melalui trauma. Kelainan pada penderita berbentuk polip yang bertangkai dan mudah berdarah. Polip terdapat pad a selaput lendir mata, hidung, faring, mungkin pula pada uretra. Gejala pada mata ialah lakrimasi dan fotofobia. Diagnosis Pada sediaan KOH terlihat sporangium dalam berbagai stadium. Dalam sediaan patologi anatomik berbagai stadium sporangium tersebut terlihat dalam sarang peradangan. Pengobatan Pengobatan dilakukan dengan pembedahan, untuk mengangkat polip dan jaringan tumor di bawah kulit. Epidemiologi Penyakit ini banyak terdapat pada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air.
Kandidosis
Kandidosis atau kandidiasis ialah penyakit jamur yang mengenai kulit, kuku, selaput lendir dan alat dalam dan disebabkan oleh banyak spesies Candida. Sejarah Penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh Gruby dalam tahun 1842. Penyeba Penyebab penyakit ini ialah Candida yaitu khamir yanh sering ditemukan pada manusia dan binatang sebagai saprofit. Spesies yang ditemukan pada manusia ialah C.albicans, C.tropicalis, C.krusei, C.parapsilosis, C.stellatoidea, dan C.guiliermondii. Jamur ini ditemukan di tanah, buah-buahan, kotoran binatanh dan air. Patologi dan gejala klinis Pada manusia, Candida sering ditemukan dalam mulut orang sehat, tinja, kulit dan di bawah kuku. Bila terdapat faktor predisposisi, yaitu keadaan yang menguntungkan pertumbuhan jamur tersebut, maka Candida dapat menimbulkan penyakit primer atau sekunder. Faktor predisposisi tersebut ialah: 1. Fisiologik: kehamilan, umur (bayi), siklus menstruasi. 2. Non fisiologik: trauma (kerusakan kulit karena pekerjaan, maserasi kulit pada tukang cuci dan kerusakan mukosa mulut (karena tekanan gigi palsu), malnutrisi (defisiensin riboflavin), kelainan endokrin (diabetes melitus), keganasan (karsinoma, leukimia), pengobatan (dengan antibiotik, kortikosteroid, sitostatik, dan imunosupresif), keadaan umum yanh kurang baik, penyakit infeksi
lain atau penyakit menahun dan defiensi imun (AIDS). Candida dapat menimbulkan penyakit yang mendadak dan menahun. Kulit Jamur ini sering ditemukan sebagai kelainan di sela jari kaki atau tangan dan dikenal sebagai penyakit "kutu air" atau "rangen". Kelainan ini terutama ditemukan pada mereka yang karena pekerjaan atau kebiasaan banyak berhubungan dengan air atau yang menyebabkan daerah kaki tersebut selalu lembab. Gejala yang ditimbulkan ialah rasa gatal dan timbul rasa sakit bila terjadi maserasi atau infeksi sekunder oleh kuman. Daerah lain yang sering terkena ialah daerah inguinal. Pada bayi sering sebagai akibat perawatan yanh kurang baik dan timbul sebagai kemerahan di bagian kulit yang tertutup popok. Pada orang dewasa kandidiasis inguinal sering ditemukan pada wanita dengan infeksi Candida di vagina dan pada mereka yang kurang memperhatikan kebersihan. Gejala utama ialah rasa gatal dan sakit bila terjadi maserasi atau infeksi sekunder oleh k uman. Kandidiasis kulit juga ditemukan di bagian kulit lain terutama di daerah ketiak dan sekitar dubur pada anak. Penyakit yang akut memberi gambaran kemerahan di kulit dan pada sela jari sering disertai maserasi. Pada keadaan yang menahun gambaran klinis sering tidak khas dan dapat menyerupai tinea versikolor. Kuku Candida juga dapat menimbulkan infeksi pada kuku. Kelainan ini dapat timbul karena kebersihan yang kurang baik di daerah kuku, terutama di bawah kuku. Candida mudah tertimbun di bawah kuku sebagai akibat garukan dari kulit yang terinfeksi jamur tersebut atau bahkan tercemar sewaktu membersihkan diri setelah defekasi. Keadaan yang lembab di bawah dan disekitar kuku, terutama bilw terdapat fqktor predisposisi, mempermudah terjadinya infeksi Candida di kuku. Keadaan ini sering tidak memberi gejala kecuali bila terjadi paronikia yang menimbulkan rasa sakit. Kuku yang terkena dapat berubah warna, menjadi seperti susu atau warna lain dan rapuh. Kadang-kadang permukaan kuku menimbul dan tidak rata. Kelainan ini dapat mengenai satu, beberapa atau seluruh kuku tangan dan kaki. Selaput lendir Candida sering ditemukan pada bayi sebagai bercak putih seperti sisa susu di bibir, lidah, atau selaput lendir mulut. Keadaan tersebut dapat juga ditemukan pada orang dewasa, terutama pada
mereka dengan faktor predisposisi. Baik kelainan pada bayi maupun pada orang dewasa, sering disertai kelainan lain berupa kandidiasis intestinal dengan gejala perut sering kembung dengan atau tanpa disertai diare. Kandidiasis saluran cerna dapat juga memberi gejala menyerupai sakit lambung, diare atau gangguan lain. Kandidiasis intestinal juga ditemukan pada orang tanpa kelainan di mulut bila terdapat keadaan yang baik untuk pertumbuhan jamur tersebut. Pada bayi penyakit tersebut mudah menimbulkan diaper rash. Pada wanita Candida sering menimbulkan vaginitis dengan gejala utama fluor albus yang sering disertai rasa gatal. Kandidiasis vagina dapat juga tanpa gejala gatal, tetapi keluhan yang dikemukakan berupa bertambahnya keputihan bila lelah atau sebelum datang haid. Infeksi ini terjadi sebagai akibat tercemar setelah defekasi, tercemar dari kuku atau dari air yang digunakan untuk membersihkan diri. Sebaliknya vaginitis kandida dapat sebagai sumber infeksi di kuku, kulit sekitar vulva dan bagian lain. Vaginitis kandida juga merupakan salah satu penyakit akibat hubungan seksual. Pada penderita diabetes melitus Candida dapat menimbulkan kelainan berupa sudut mulut yang pecah dan terlihat basah dengan daerah hiperemi di sekitarnya (perleche). Seringkali timbul kelainan pada kulit, terutama pada lipat paha, ketiak dan di bawah buah dada. Pada selaput lendir saluran napas Candida dapat menimbulkan kelainan setempat yang memberi gejala batuk atau dapat mengadakan infiltrasi ke dalam parenkim paru dan memberi gejala seperti tumor paru atau mirip penyakit infeksi lain. Dari paru atau alat lain Candida dapat menyebar secara hematogen ke alat lain, misalnya ginjal atau jantung. Candida juga dapat menimbulkan kelainan di kandung kencing, terutama pada wanita dan penderita yang menggunakan kateter. Gejala yang ditimbulkan dapat menyerupai sistitis bakterialis, yaitu rasa sakit di daerah kandung kencing , rasa sakit atau panas waktu kencing dan air seni keruh. Keadaan ini dapat disertai peningkatan suhu tubuh.
Diagnosis Diagnosis kandidosis ditegakkan bila ditemukan Candida dalam jaringan atau dalam bahan klinis yang diambil secara aseptik ( darah, cairan asbes, urin dengan punksi dan lain-lain). Bila dalam bahan klinis lain (spuntum, tinja, urin tampung, usap tenggorok dan lain-lain) sering ditemukan Candida, kemungkinan khamir ini sebagai salah satu penyebab infeksi harus dipertimbangkan. Pemeriksaan serologi dapat menentukan apakah khamir tersebut sebagai salah satu penyebab. Pengobatan Topikal diberikan: 1. Gentian violet 1% pada kulit dan selaput lendir. 2. Derivat azol: klotrimazol, mikonazol, ekonazol, bifonazol, isokonazol, tiokonazol. 3. Poli en: nistiasin, amfoterisin-B. Untuk kelainan sistemik diberikan: 1. Nistatin (oral untuk saluran cerna).
Prognosis Dengan pengobatan tersebut di atas dan bila faktor predisposisi dapat diatasi, aka prognosis kandidiasis baik, kecuali bila keadaan penyakit sudah lanjut. Epidemiologi Candida ditemukan sebagai saprofit di saluran cerna dan saluran napas. Keadaan ini mudah menimbulkan pencemaran di lingkungan sekitarnya sehingga dengan demikian lingkungan sekitar menjadi sumber infeksi. Telah dilaporkan epidemi kandidiasis mulut pada bayi baru lahir karena hal tersebut di atas. Penderita yang dirawat di rumah sakit juga mudah mendapat infeksi nosokmial. Peran Candida sebagai salah satu penyebab infeksi sekunder dan infeksi nosokomial yang makin menonjol , terutama setelah pemakaian antibiotik, kortikosteroid dan sitostatik, meningkat.
Daftar Pustaka http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lobomycosis &prev=search http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lacazia&pre v=search