I. PENDAHULUAN A. Pokok Bahasan Mata Diklat ini akan membahas tentang pengertian pola pikir, proses terbentuknya pola pikir dan kaitannya dengan konsep diri, terbentuknya konsep diri PNS serta perubahan pola pikir. B. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diklat ini, para peserta diharapkan mampu memahami konsepsi dasar, manfaat dan faktor-faktor pembentuk pola pikir serta mempraktekkan cara mengubahnya dengan baik dan benar 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah usai pembelajaran, para peserta diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian pola pikir b. Menguraikan proses terbentuknya pola pikir c. Menjelaskan pengertian citra diri PNS d. Menjelaskan terbentuknya konsep diri PNS e. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri mengapa pola pikir perlu diubah f. Menganalisis arah perubahan pola pokir PNS MEMAHAMI CARA KERJA PIKIRAN Kita mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12 %, sedangkan pikiran bawah sadar 88 %. Pikiran sadar dan bawah sadar sebenarnya saling memengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pikiran sadar mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu : a. Mengidentifikasi informasi yang masuk. Informasi ini diterima melalui pancaindera: penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan atau perasaan. b. Membandingkan. Informasi yang masuk dibandingkan dengan database (referensi, pengalaman dan segala informasi) yang berada pada memori dalam pikiran bawah sadar. c. Menganalisis d. Memutuskan. Pikiran bawah sadar mempunyai fungsi/ menyimpan : a. Kebiasaan (baik, buruk dan refleks). - Kebiasaan baik adalah kebiasaan yang positif dan produktif - Kebiasaan buruk adalah kebiasaan negatif dan destruktif seperti merokok, makan berlebihan dll - Kebiasaan reflex misalnya secara otomatis menutup mulut saat batuk atau bersin. b. Emosi : Bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal-hal tertentu dan terhadap orang lain. c. Memori jangka panjang - Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan informasi yang bersifat permanent.
1
-
d. e. f. g. h.
Ada memori yang tidak dapat diingat dalam kondisi sadar tetapi dapat dimunculkan kembali dalam keadaan tertentu. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik individual yang membuat kita berhubungan dengan orang lain dan lingkungan yang kita jumpai sehari-hari. Intuisi - Intuisi adalah perasaa mengetahui sesuatu secara instinktif - Berhubungan dengan spiritual dan/atau metafisik Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan kita untuk mengubah visi, pemikiran dan impian menjadi kenyataan Persepsi, yaitu bagaimana kita melihat dunia menurut “kacamata” kita. Belief dan value Belief atau kepercayaan adalah segala sesuatu yang kita yakini sebagai hal yang benar, sedangkan value atau nilai adalah segala sesuatu yang kita pandang sebagai hal yang penting. Teori Pikiran
Pikiran Sadar 12%
Conscious Area Crirical Area
Pikiran Bawah Sadar 88%
Modern Memory Area Primitive Area
Bahwa setiap informasi yang masuk atau stimulus yang diterima oleh manusia, diidentifikasi oleh fikiran sadar manusia dalam wilayah sadar yang disebut conscious area. Conscious Area Bagian pikiran ini hanya menyimpan dan mengingat informasi dari setiap kejadian dan perasaan kita dalam kurun waktu satu hingga satu setengah jam terakhir. Crtical Area Sebagian dari critical area berada di wilayah pikiran sadar dan sebagian lagi pada pikiran bawah sadar. Critical area hanya menyimpan informasi yang
2
masuk ke pikiran dalam waktu duapuluh empat jam terakhir. Setiap afirmasi atau sugesti yang bersifat merugikan atau berbahaya bagi diri kita, yang bertentangan dengan cara berfikir dan system kepercayaan kita, yang bertentangan dengan informasi yang ada pada database akan langsung ditolak. Critical area berfungsi sebagai anti suggestive barier yang berfungsi melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh luar, baik pengaruh positif maupun negatif, karena itu critical area bertujuan mempertahankan equilibrium atau keseimbangan diri . Antisuggestive area ada tiga jenis, yaitu yang bersifat logical, emotional dan ethical . Dalam keadaan normal afrmasi atau sugesti akan sangat sulit masuk ke pikiran bawah sadar karena harus melewati ketiga filter ini, sehingga sugesti tidak akan memiliki efek sama sekali. Modern Memory Area Memori ini menyimpan semua informasi mulai saat terjadinya pembuahan, awal mula kehamilan hingga masa sekarang. Apapun yang kita alami dalam hidup terekam dengan sempurna pada modern memory area. Primitive Area Memori ini terletak pada pikiran bawah sadar dan berisi semua memori primitif yang bersifat pasif, termasuk informasi yang bersifat genetic, hasil pengembangan dari proses pembelajaran dan pengondisian. Area ini hanya akan aktif bila mendapat stimulus. Contohnya pada respons lawan atau lari (fight or flight) atau impuls untuk membunuh. Sugesti yang bisa memengaruhi area ini akan menghasilkan reaksi yang cepat tanpa dipikir terlebih dahulu. Dalam kondisi normal, informasi masuk ke pikiran sadar kemudian diteruskan ke critical Area dari pikiran sadar ditampung dan disimpan sementara waktu sebelum di download ke pikiran bawah sadar yaitu saat kita tidur. Critical Area dari pikiran bawah sadar berkembang sejalan dengan proses pendidikan dan pengondisian yang dialami seseorang dalam proses tumbuh kembangnya. Bagian ini berfungsi mengevaluasi secara kritis semua informasi yang diterima pikiran sadar. Critical Area dari pikiran bawah sadar berfungsi memeriksa apakah informasi itu mengancam atau membahayakan keselamatan diri kita, melanggarr norma atau kemoralan dan spiritual yang kita pegang. Sugesti yang bersifat membahayakan diri kita atau bertentangan dengan nilai-nilai yang kita pegang akan langsung ditolaknya. Saat kita tidur, saat pikiran sedang off, semua informasi yang tadinya ditampung di critical area pikiran sadar akan diteruskan ke pikiran bawah sadar. Di sini informasi dianalisis lagi sehingga akan terjadi dua kemungkinan, lolos sensor dan diteruskan ke modern memory area untuk kemudian masuk ke primitive area atau ditolak. Semakin lama suatu sugesti berada di critical area akan semakin lemah dan terdistorsi. Hal ini berarti dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa secara sadar membuat suatu pola sugestif dari informasi yang dimasukkan dalam kondisi pikiran sadar, itulah sebabnya mengapa afirmasi yang dilakukan orang tidak bisa serta merta memberikan hasil maksimal.
3
Pengertian Di sebuah perkampungan hiduplah seorang petani yang memelihara ternak unggas, antara lain ayam. Ketika seekor ayam betina sedang mengerami telurnya, petani berangkat ke hutan untuk mencari kayu dan dalam perjalannya menemukan sebuah telur elang dan kemudian disimpannya dalam eraman ayamnya. Setelah telut-telur itu menetas, ternyata satu diantaranya adalah anak elang. Tapi induk ayam tidak pernah membedakan perlakuan terhadap anaknya maupun anak elang, semuanya diurusnya dengan penuh kasih sayang. Dia mengajari anakanaknya bagaimana mencari makan, berjalan dan menghadapi bahaya. Si anak elang tumbuh seperti layaknya anak ayam menjdi seekor jago yang pandai berkokok dan berperilaku seperti ayam tak ada sifat elang yang menempel pada dirinya. Hal ini terjadi karena elang dibesarkan di lingkungan ayam. Jadi begitu besarnya pengaruh lingkungan terhadap perilaku elang. Apakah elang punya pola pikir? Apakah pola pikir itu ? Banyak orang bicara pola pikir atau mindset tapi tidak benar-benar memahami arti kata mindset. Mindset terdiri atas dua kata mind dan set. Mind : sumber pikiran dan memori; pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran , perasaan, ide dan persepsi dan menyimpan pengetahuan dan memori. (Seat of thought and memory; the center of consciousness that generates thoughts, feeling, ideas and perceptions and stores knowledge and memories). Set : Mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan ( a preference for or increased ablity in a particular activity). Keadaan utu atau solid ( Condition of solidity: condition of being solid) Mindset :- Kepercayaan-kepercayaan yang memengaruhi sikap seseorang; sekumpulan kepercayaan atau suatu cara berfikir yang menentukan perilaku dan pandangan , sikap dan masa depan seseorang. ( Beliefs that affect somebodiy’s attitude; a set of beliefs or a way of thinking that determine somebody’s behavior and outlook. - Sikap mental tertentu atau watak yang menentukan respons dan pemaknaan seseorang terhadap situasi. (a fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s respons to and interpretation of situations) . (kamus elektonika Encarta dalam Adi Wibowo)
Kesimpulan : Mindset merupakan kepercayaan (belief) atau sekumpulan kepercayaan (set of beliefs) atau cara berfikir yang memengaruhi prilaku (behavior) dan sikap (attitude) seseorang yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya (baca: nasib). Pola Pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak dan selanjutnya dikatakan bahwa Pola pikir adalah pola
4
yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang sebagai gudang tempat penyimpanan informasi . Pengalaman sejak masa kecil direkam secara permanent dan menjadi cikal bakal terbentuknya pola pikir seseorang. Pola pikir yang sudah mengakar dalam dirinya akan terlihat dalam perilakunya sehari-hari yang kelak dalam memicu pelaksanaan tugas atau sebaliknya menghambat pelaksanaan tugas. Dengan demikian jika kita ingin mengubah mindset, yang harus kita ubah sebenarnya belief atau kumpulan beliefs kita. Mengapa kita sulit sekali berubah? Menurut filosofi Transformational Thinking, manusia terdiri atas tiga system, yaitu : a. Sistem Perilaku (Behavior System), adalah cara kita berinteraksi dengan dunia luar, juga interaksi dengan realitas sebagaimana kita mengerti realitas itu. Perilaku saling memengaruhi dengan pengalaman dan pengalaman akan memengaruhi system berfikir. b. Sistem berfikir (Thinking System), berlaku sebagai filter dua arah yang menerjemahkan berbagai kejadian atau pengalaman yang kita alami menjadi kepercayaan. Selanjutnya kepercayaan akan memengaruhi tindakan kita sehingga menciptakan realitas bagi diri kita. c. Sistem Kepercayaan (Belief System), adalah inti dari segala yang kita yakini sebagai realitas, kebenaran , nilai hidup dan segala sesuatu yang kita tahu mengenai dunia ini. Mengubah kepercayaan merupakan hal yang sangat sulit. Saat kita berinteraksi dengan seseorang, yang tampak oleh kita adalah perilaku atau behaviornya. Kalau diibaratkan kubus, maka perilaku ini, sama dengan sisi atas kubus bila kita melihat kubus itu dari atas dan karena itu kita tidak dapat melihat empat sisi yang mendukung sisi atas. Adapun yang paling sulit kita amati adalah sisi bawah atau dasar kubus. Untuk memengaruhi, menggoyahkan atau merontokkan sisi atas kubus dapat kita lakukan dengan cara menggoyang, memengaruhi atau menghancurkan salah satu, dua, tiga atau semua sisi kubus. Perhatikan gambar di bawah ini :
Behaviour Perception Emotion
Self Talk
State Belief 5
Dari contoh kubus tadi, maka tampak bahwa untuk mengubah perilaku atau behaviordapat dilakukan dengan mengubah self talk, persepsi, state, emosi dan terutama belief.
a. b. c. d. e. f.
Apakah mudah mengubah Belief? Beberapa factor yang menyebabkan sulitnya perubahan: Merasa tidak punya masalah Mau berubah tapi tidak tahu caranya Tidak mau berubah walaupun tahu caranya Takut perubahan akan membawa dampak negatif Tidak tahu cara yang benar untuk bias masuk ke pikiran bawah sadar Teknik modifikasi belief yang kurang tepat atau bahkan salah. Semua hambatan dalam proses perubahan, merupakan hasil kerja dari kekuatan terbesar dalam perilaku manusia yaitu homeostasis (kecendrungan untuk selalu tetap pada posisi yang sama). Homeostatis menjaga agar kita tidak mudah berubah akibat pengaruh orang lain maupun lingkungan, namun homeostatis pula yang menjadi penghambat perubahan saat kita ingin mengubah diri kita kearah yang lebih baik. Dpl homeostatis akan menjaga titik keseimbangan atau equilibrium yang lebih dikenal dengan zona kenyamanan atau comfort zone. Besarnya penolakan atau resistensi untuk berobah dapat diukur dengan merasakan . dilaksanakan atau sedang berlangsung. Resistensi adalah mekanisme pertahanan pikiran bawah sadar yang bertujuan melindungi diri kita dari situasi yang (dipandang) tidak menyenangkan. Sebenarnya perubahan bukanlah hal yang menyakitkan. Resistensi terhadap proses perubahanlah yang membuat perubahan menjadi sesuatu yang menyakitkan.
Pendapat lain menyebutkan, bahwa pola diartikan sebagai model, cara kerja atau sistem Sedangkan pikir dimaknai sebagai akal budi atau ingatan. Maka Pola pikir dapat didefinisikan sebagai model atau cara menggunakan, mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pmbentukan pola pikir: a. Faktor intelegensia (Kecakapan), meliputi : 1). Physical quotion 2). Intelectual Quotion 3). Emotional Quotion
6
4). Spiritual Quotion b. Faktor Personality (Kepribadian) 1). Knowledge 2). Understanding 3). Skill 4). Attitude 5). Habits 6). Aptitude Proses terjadinya Pola Pikir, nampak seperti gambar berikut :
Firstaccess access First
KONSEP DIRI
a.
Terdapat Dua komponen yang saling berhubungan erat dan menyatu dalam sistem operasi pikiran manusia, yaitu konsep diri dan kepercayaan. Konsep diri adalah persepsi (pandangan) seseorang terhadap dirinya sendiri yang terbentuk melalui pengalaman, interaksi dengan lingkungan dan mendapat pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting. Konsep diri merupakan sistem operasi komputer mental dan mengendalikan apa yang kita pikirkan, ucapkan, lakukan dan rasakan. Konsep diri terdiri atas tiga komponen utama yang saling memengaruhi satu sama lain, yaitu : Diri Ideal (Self Ideal) 7
b. c.
Citra Diri (Self Image) Harga Diri (Self Esteem) Diri Ideal adalah sosok individu atau gambaran sosok seseorang yang sangat kita ingin kan menjadi seperti orang itu dimasa depan. Dengan lahirnya diri ideal maka sadar atau tidak sadar setiap individu akan senantiasa berusaha kearah sana, sehingga dalam berbagai hal akan selalu membandingkan aktivitasnya dengan karakter atau kualitas dari diri ideal yang ditetapkan. Citra Diri adalah cara melihat diri sendiri dan berfikir mengenai diri sendiri saat ini, karena itu citra diri sering pula disebut cermin diri. Kalau seseorang melihat dirinya (dalam cermin) sebagai orang sukses dan percaya diri maka ia akan bertindak sebagaimana layaknya orang sukses demikian pula sebaliknya. Harga Diri, didefinikan sebagai kecendrungan dalam diri seseorang dalam memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, mampu dan memiliki keunggulan serta kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Harga diri merupakan hasil perbandingan antara diri ideal dan citra diri, sehingga bila citra diri mendekati diri ideal maka harga diri akan meningkat. Semakin menyukai dan menghargai diri sendiri, akan semakn baik dalam mengerjakan sesuatu. Pengaruh harga diri terhadap hidup seseorang, dapat diringkas sbb: Pengaruh harga diri rendah
Tidak percaya diri Prestasi rendah Menghindari tanggung jawab Takut sukses Tidak disiplin Prilaku tidak produktif,takut, marah, merasa bersalah, cemburu, tertekan, menghindari resiko Tidak ada tujuan/ arah Tingkat energi rendah
Pengaruh harga diri tinggi Keyakinan diri besar Prestasi tinggi Penuh tanggung jawab Berani sukses Disiplin Perilaku produktif, ramah, pemaaf, sopan, mendukung, berani mengambil resiko Arah jelas/ tujuan spesifik Tingkat energi tinggi
KEPERCAYAAN Apa yang dipercaya dengan sungguh-sungguh akan menjadi kenyataan dalam diri seseorang, tidak peduli apakah itu berakibat baik atau buruk bagi dirinya, disebut hukum kenyataan (Adi Gunawan, 06-65). Kepercayaan merupakan bagian dari program mental yang terletak pada pikiran bawah sadar . Belief (kepercayaan) bukanlah jaminan sukses tapi tidak punya belief adalah jaminan gagal. 8
-
Dengan demikian kepercayaan meliputi hal-hal: a. Segala sesuatu yang diyakini sebagai hal yang benar b. Kepercayaan seseorang selalu benar menurut dirinya c. Kepercayaan bisa mendukung atau menghambat d. Tidak ada kepercayaan yang baik atau buruk e. Kepercayaan adalah sesuatu yang dipelajari sehingga dapat membuang atau menggantinya. Kepercayaan manusia pada umumnya merupakan generalisasi mengenai apa yang terjadi di masa lalu, didasarkan pada arti yang diberikan oleh pikiran sadar terhadap kejadian itu. Seringkali kepercayaan itu didasarkan pada pemberian makna atau penerjemahan yang kurang tepat atas suatu kejadian masa lalu. Untuk memperkuat pandangan ini kita dapat mengambil contoh dari satu hal yang dirasakan sangat sulit melakukannya, misalnya berbicara di depan umum. Banyak orang yang begitu takut bicara di depan umum, hanya karena pengalaman masa lalu yang pahit yakni kegagalan karena tiada satu patah katapun yang keluar sehingga mendapat malu luar biasa. Hal itu membuktikan bahwa pikiran bawah sadar ”salah” memberikan arti pada kejadian itu. Lain halnya bila makna atas kejadian dimaksud berbunyi: ”belum bisa bicara di depan publik karena belum ada pengalaman atau belum terlatih”, maka ketika orang mau berlatih kemampuan public speakingnya meningkat. Bila makna yang salah tadi terlanjur dipercaya, maka setiap kali diminta bicara di depan umum yang muncul selalu rasa tidak berdaya. Pada prinsipnya kepercayaan terbagi menjadi Nilai (Value), Keprcayaan global dan Aturan (Rule). Nilai atau value , merupakan : a. Sesuatu yang kita percayai sebagai hal yang penting, karena itu nilai bersifat Pribadi dan subyektif. b. Suatu emosi yang dipandang penting untuk kita alami atau hindari Beberapa prinsip penting mengenai Nilai, adalah : Nilai merupakan filter yang beroperasi di bawah sadar yang menentukan fokus kita dan bagaimana kita memanfaatkan waktu Nilai merupakan alat evaluasi suatu tindakan setelah usai dilakukan Nilai sebagai sumber motivasi Nilai tersusun dalam suatu hierarki Nilai dapat berubah Nilai dapat menimbulkan konflik diri Setiap area kehidupan memiliki nilai sendiri. Kepercayaan Global, merupakan generalisasi mengenai berbagai hal dalam kehidupan Aturan atau Rule, adalah kepercayaan yang menetapkan apa yang harus terjadi agar kita merasa bahwa nilai kita terpenuhi.
KONSEP DIRI PNS Sebelum membahas tentang konsep diri PNS, terlebih dahulu kita akan kita bicarakan apa itu Konsep diri.
9
Indikator Konsep diri PNS yang Ideal, antara lain : - Bekerja sebagai ibadah - Budaya kerja produktif - Menghindari hal tak terpuji - Pelayan dan pengayom masyarakat - Sesuai aturan yang berlaku - Meningkatkan kompetensi - Tidak rentan terhadap perubahan - Terbuka dan realistis - Bekerja secara sistem - Bekerja profesional, ditandai dengan berfikir sitemik, analitik dan integralistik) Sebagai PNS yang beriman, setiap ihtiar haruslah diniati karena Allah. Oleh karena itu setiap indikator konsep diri dicoba dicari dukungan moral spritualnya dari ajaran agama, sbb: - Wamaa kholaqtuljinna wal insa illa liya buduun (tidak semata-mata kami menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku)- S.Adzariyat 56 - Fa idzaa farogtafanshob (apabila telah selesai satu pekerjaan, rencanakan pekerjaan selanjutnya. (Q.S. Al-Insyirrah ayat 7) -Yaa bunayya innahaa intaku mitskola habbatin min kordalin fatakun fii shochrotin aufissamaawaati au filardli ya tibihallah (Wahai anakku, sesungguhnya bila engkau melakukan sesuatu walau sebesar biji sawi apakah itu berada dalam batu atau di langit atau di bumu maka pasti Allah akan mendatangkan kembali (Q.S.-Luqman ayat 16) -Man amila solihan min dzakari au untsa wa huwa mukminun falanuhyiyannahu hayaatan toyyibatin.. (Barangsiapa beramal soleh kaum laki-laki atau perempuan dan dia beriman kepada Allah maka akan kami hidupkan dalam kehidupan yang terbaik.. Q.S. An Nahlu ayat 97) -Wa qoluu sami’na wa attona gufroonaka robbanaa wa ilaikal masiir ( Mereka berkata, kami mendengar dan kami mentaatinya dan kami memohon ampunan Mu dan kepada Mu lah kami akan kembali ; Q.S.Al Baqoroh ayat 285) -Idzdzaa wusidal amru li goeri ahli fantadhiru sa’atan (Apabila menyerahkan sesuatu bukan kepada ahlinya maka tunggulah kehancurannya; Al hadits) - Udkhuluu fissilmi kaaffah (Masuklah ke dalam agama Ku secara holistik; Q.S. Al Baqoroh ayat 208) -Walladziina adzdzaa fa’aluu faahisatan au dzolamuu zakarullaha fastagfaruu lidunuubihim (Dan orang-orang jika mengerjakan kesalahan, murka, nista atau mendolimi dirinya sendiri maka dia ingat kepada Allah dan memohon ampunan terhadap dosa-dosanya.. Q.S. Al Imran ayat 135) -Innalooha laa yugoyyiru maa bikaumin hattaa yugoyyiru maa bi anfusihim ( Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubahnya sendiri ; Q.S. Ar-Rodlu ayat 11) -Yarfa’illahu alladziina amanu minkum walladziina utul ’ilma darojatin .. (Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu beberapa tingkat.. Q.S. AlpMujadalah ayat 11)
10
5. 6.
1. 2. 3. 4.
Panca prasetia Korpri sebagai Nilai bagi PNS 1. Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan pemerintah RI yang berdasrkan Pancasila dan UUD 1945 2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Negara 3. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan 4. Bertekad terus memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan KORPRI 5. Berjuang dengan jujur, menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme. Untuk memelihara dan memperlancar pelaksanaan tugas, PNS perlu memiliki pola pikir sebagai prasyarat, antara lain : 1. Kerja berdasarkan Nilai 2. Kerja berlandaskan hukum 3. Memuaskan pelanggan 4. Kooperatif Optimistik Pengabdian 7. Kerja adalah ibadah Beberapa hal di bawah ini, kerap dirasakan sebagai pola pikir yang menghambat PNS dalam pelaksanaan tugas, yaitu: Senioritas Prilaku ABS Under Estimate Ambtenar 11
5. 6. 7. 8. 9.
Like and Dislike Kurang percaya diri Individualistis Menunda waktu Ketergantungan Faktor-faktor penghambat diatas senantiasa harus dikikis habis oleh setiap PNS masa depan dengan mengembangkan pola pikir yang harus diyakini, yaitu : 1. Hasil bukanlah diperoleh dari pemecahan masalah tapi dari ekploitasi peluang. Hal ini berarti bahwa PNS harus bersifat pro aktif, pandai membaca tanda-tanda zaman berfikir ke depan dan memanfaatkan peluang yang ada tidak reaktif yakni baru bertindak setelah terjadi masalah. 2. Resistensi terhadap perubahan berhenti pada saat ada manfaat nyata. Seperti telah dikemukakan di belakang tadi bahwa terhadap setiap ide perubahan, setiap individu akan bersikap hati-hati. PNS harus yakin akan perlunya perubahan dan harus pula punya keyakinan akan berhentinya penentangan manakala perubahan tersebut telah menampakkan hasil. 3. Beruntung karena tidak harus selalu benar. Pola pikir ini mendorong orang untuk meningkatkan kreativitas, orang tidak terbelenggu dengan ketakutan berbuat salah karena kesalahan akan menuntun orang akan kebenaran. 4. Masa depan tertanam di masa kini merupakan inspirasi bagi seseorang unuk senantiasa bekerja dan berfikir saat ini untuk kepentingan masa yang akan datang. 5. Biasakan dengan kebenaran jangan membenarkan kebiasaan, merupakan suatu dorongan kepada seseorang untuk mau berubah 6. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, merupakan pandangan optimistis yang akan menggerakkan orang untuk tidak berhenti berfikir dan tidak cepat puas dengan yang telah dicapai . Bagi setiap orang yang mendambakan terciptanya perubahan kearah yang lebih baik, perlu didukung oleh semangat pengembangan kebiasaan hidup efektif, seperti dikemukakan oleh Steven Covey. (8 habits of highly effective people) Kebiasaan merupakan titik pertemuan dari pengetahuan, keterampilan dan keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya dan Keinginan adalah motivasi untuk mau melakukan, seperti nampak pada gambar berikut:.
12
Steven Covey mengategorikan kebiasaan efektif tersebut sebagai 8 kebiasaan, yaitu: a. Penguasaan diri yang akan melahirkan kemenangan pribadi, meliputi Kebiasaan : 1). Jadilah Pro Aktif 2). Mulai dengan akhir dalam pikiran 3). Dahulukan yang Utama b. Mengupayakan kemenangan publik (Public victory) yang lebih berorientasi pada kepribadian dalam kerja tim, kerja sama dan komunikasi dalam kebiasaan : 4). Berfikir menang-menang 5). Berusaha mengerti terlebih dulu baru dimengerti 6). Wujudkan Sinergi c. Pembaharuan diri, kebiasaan yang melingkari dan memadukan kebiasaan lain berupa kebiasaan perbaikan terus menerus dalam ujud kebiasaan: 7). Asahlah Gergaji 8). Mendengarkan suara panggilan jiwa , sebagai wujud kecerdasan spiritual.
keteramp 13
VII. PERUBAHAN Perubahan merupakan sesuatu hal yang pasti (terjadi dan akan terjadi), dengan demikian berarti bahwa manusia senantiasa perlu berubah baik dalam hal prilaku, nilai dan penilaian, perubahan dalam metode dan cara bekerja, perubahan dalam peralatan yang digunakan, perubahan dalam cara berfikir dan perubahan dalam hal bersikap. Para ahli mengatakan tidak ada satupun yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu bisa terjadi secara evolusioner dapat pula berlangsung secara revolusioner. Dengan demikian manusia perlu senantiasa menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntutan perubahan. Perubahan mengandung makna bergesernya keadaan sebelumnya (the before condition) menjadi keadaan setelahnya (the after condition), baik karena direncanakan ( Planned Change) ataupun tidak direncanakan (Unplanned Change). Setiap upaya perubahan menurut Kurt Lewin (dalam Winardi, 4) , dapat dipandang sebagai sebuah proses yang terdiri dari tiga macam fase. Fase pertama disebut fase Pencairan (unfreezing), fase kedua disebut fase Perubahan (Changing) dan fase ketiga merupakan fase Pembentukan Kembali (Refreezing). Fase pertama pencairan merupakan tahapan dimana orang mempersiapkan sebuah situasi untuk perubahan. Fase ini mencakup kegiatan membantu orangorang memahami bahwa diperlukan adanya perubahan, mengingat bahwa situasi yang berlaku tidak kuat (tidak memadai) lagi. Perlu diubah sikap dan perilku yang ada agar dengan demikian tentangan terhadap perubahan dapat diminmalisir. Para manajer perlu menerangkan bagaimana kiranya peubahan tersebut dapat meningkatkan produktivitas disatu sisi dan kepuasan social disisi lain tidak akan berkurang. Tahapan perubahan mencakup tindakan modifikasi actual dalam manusia – tugas tugas – struktur dan atau teknologi . Fase ini meliputi tindakan 14
membiasakan para karyawan melepaskan cara-cara lama mereka bekerja dan dibentuknya hubungan-hubungan baru. Fase ketiga pembekuan kembali merupakan tahapan final dari proses perubahan. Fase ini mencakup kegiatan memperkuat perubahan-perubahan yang telah dilaksanakan demikian rupa, hingga cara-cara baru berprilaku dstabilisasi. Andaikata menurut persepsi orang-orang , perubahan yang berlangsung bersifat menguntungkan mereka, maka hasil positif yang dicapai akan bermanfaat sebagai perkuatan (reinforcement), tapi bila persepsi mereka sebaliknya, maka sang manajer perlu mengadakan tenaga-tenaga perkuatan eksternal yang bersifat positif atau negative, bahkan ada kalanya pada situasi dan kondisi tertentu, mungkin diperlukan suatu pendekatan perkuatan yang lebih bersifat memaksakan (more coercive). Ketiga macam fase proses perubahan tersebut dapat disajikan dalam bentuk model sebagai berikut: (Lewin, l951)
Fase I: Pencarian Menciptakan kebutuhan akan perubahan. Meminimasi tantangan terhadap perubahan
Fase II : Mengubah Mengubah orangorang (individuindividu dan kelompok – kelompok): tugastugas struktur; teknologi.
Fase III: Pembekuan kembali Memperkuat hasilhasil. Mengevaluasi hasilhasil. Membuat modifikasimodifikasi Konstruktif
` Disamping itu, Kurt Lewin juga menyajikan sebuah model yan dinamakan teori medan kekuatan yang berkaitan dengan perubahan (Lewinn’s Force-Field Theory of Cange) Penolakan terhadap perubahan
Penolakan terhadap perubahan
Tingkat Kinerja
Perubahan
P2
PI
Kekuatan yang membantu perubahan
Kekuatan yang membantu perubahan Waktu
Gambar 1 : Teori Medan Kekuatan yang Dikaitkan dengan Perubahan dari Kurt Lewin 15
Adapun ketiga macam fase perubahan menurut Lewin tersebut, nampak seperti model berikut: Kondisi yang berlaku
Kondisi Transisional
• Peranan dan struktur-struktur yang berlaku. • Komfortabel, terbiasa dan pasti. • Terkontrol, pasti dan terbukti
• Melepaskan pekerjaan lama.
• Peranan dan struktur baru.
• Memulai pekerjaan baru.
• Pekerjaan dan rutin baru.
• Mengubah tugastugas, rutin-rutin, tuntutan-tuntutan, dan hubungan hubungan • Mengubah manusia dan kelompokkelompok; Tugas-tugas; struktur-struktur dan teknologi
• Belum dikenal dan penuh resiko
Mengubah
Membekukan kembali
• Menciptakan kebutuhan akan perubahan. • Meminimasi tantangan terhadap perubahan Pencarian
Kondisi baru
• Memperkuat hasil-hasil. • Mengevaluasi hasil-hasil. • Membuat modifikasimodifikasi • Konstruktif
Gambar 6: 3 Macam Fase Perubahan yang Direncanakan di Dalam Organisasiorganisasi Hal- hal yang Perlu Diubah Empat kelompok perubahan penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu: a. Perubahan Strategi b. Perubahan Teknologi c. Perubahan Struktural d. Perubahan Manusia. Tipe-tipe perubahan keorganisasian diatas, dapat dilihat pada table berikut: Perubahan Strategis: . Postur pertumbuhan Pendekatan berbalik arah Penarikan diri Stabilitas
Perubahan Struktural -
Reorganissi fungsional Mendatarkan hieraki Struktur tim Desntralisasi kekuasaan
16
Perubahan Teknologi - Otomasi proses - Networking - Memutahirkan piranti keras - Aplikasi baru piranti lunak
Perubahan Manusia -
Sikap atau isu-isu tentang komitmen Dampak-dampak kinerja Inisiatif-inisiatif Redesain pekerjaan
Keempat macam tipe perubahan keorganisasian diatas sangat erat kaitannya (berinterrelasi) satu sama lain. Sebuah perubahan dalam bidang tertentu dapat menimbulkan perubahan pada bidang lain. Perubahan teknologikal dapat meluber ke bidang structural bahkan perubahan kecil dalam teknologi dapat menimbulkan perubahan yang berdampak besar atas manusia. Dalam praktek, perubahan gampang diucapkan tapi sulit dilakukan. Dinosaurus punah, rezim orba runtuh, sepak bola di Indonesia ribut terus tanpa prestasi karena tak mampu berubah sementara tantangan zaman terus berubah. Untuk menjadi pemenang, manusia perlu menciptakan perubahan sebelum manusia itu diubah. Kadang-kadang kita menyaksikan orang yang kehidupannya tidak bahagia, sepanjang hari ia menyalahkan orang lain, barang-barang disekitarnya atau bahkan Tuhan. Ia selalu bermimpi seharusnya dunia berubah untuk kebahagiannya. Ia selalu membual bahwa seandainya ia punya uang banyak, seluruh dunia akan diubah untuk kebahagiannya. Padahal semakin kita menyalahkan orang lain atas hasil buruk kita semakin buruk hasilnya. Jadi perubahan dalam tindakan akan menyebabkan perubahan pada hasil yang diperoleh seseorang. Turbulensi lingkungan menimbulkan iklim persaingan yang tidak lagi berujung ”menang-kalah malah berakhir pada ”kalah-kalah”. Pilihan yang dihadapi adalah maju mengikuti perubahan atau punah ditelan zaman. Nokia mampu mengalahkan Motorolla di bisnis telepon genggam sebagai pemimpin pasar di industri telepon seluler , karena Nokia mampu merubah diri untuk mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Ini berarti perubahan tindakan menciptakan hasil yang yang berubah pula. Michell Suharly menyebutkan lima karkter perubahan, yaitu : - Perubahan terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja; - Perubahan menyebabkan reaksi, baik penerimaan maupu8n penolakan; - Perubahan melibatkan emosi orang-orang sekitar; - Perubahan memerlukan pengorbanan - Perubahan memiliki sisi keras maupun lunak. Dalam beberapa hal, perubahanpun memerlukan agent of change. Perubahan perlu dilakukan sebagai perubahan pribadi dan perubahan bisnis. Perubahan pribadi berupa perubahan penampilan, perubahan pola pikir, perubahan kompetensi, cara bicara dsb. Ronald Reagan dan Arnold Schwarzenegger merupakan contoh pribadi yang sukses dengan perubahan diri yang berani banting setir dari aktor ke dunia politik. Seseorang tidak akan bertahan menghadapi perubahan bila mengandalkan pikiran dan tindakan yang tidak berubah. Tuntutan perubahan pribadi meliputi : 1. Mulailah berfikir positip dan besar
17
2. 3. 4. 5.
Temukan hikmah di setiap bencana dan peluang di setiap tantangan Perubahan bisnis butuh tekad bulat Kendalikan yang ada dalam hati anda Trial and Error adalah proses menjadi agen perubahan. VIII. Perubahan dan Konflik Konflik dan perubahan merupakan dua hal yang berkaitan erat satu sama lain. Konflik dapat melahirkan perubahan sebaliknya perubahan dapat pula menimbulkan konflik. Pengertian konflik menurut Robbins adalah : “.. we define conflict to be a process in wich an effort is purposely made by A to offset the efforts of B by some form of blocking that will result in frustrating B in attaining his or her goals of furthering his or her interests.” Sedangkan menurut Don Hellriegel dan John W. Slocum Jr :”.. conflict is defined as any situation in which there are incompatible goals, cognitions or emotions within or between individuals or groups and that leads to opposition or antagonistic interaction”. Mazhab pemikiran tentang Konflik 1. Pandangan tradisional, dimana konflik dipandang sebagai hal yang negatif karenanya harus dihindari karena dapat membahayakan keutuhan organisasi 2. Pandangan Hubungan Antarmanusia (Humaniora), memandang konflik sebagai suatu yang wajar dan manusiawi. Konflik tak dapat ditiadakan bahkan pada saat tertentu konflik dapat menguntungkan kinerja organisasi. 3. Pandangan Interaksionis, menganjurkan konflik berdasarkan alasan bahwa sebuah kelompok yang harmonis cenderung berkembang menjadi kelompok statik, apatik dan tidak memberikan reaksi apa-apa terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi. Proses Konflik Proses konflik dapat dipandang sebagai proses yang terdiri dari empat tahapan, yaitu : Oposisi Potensial, Kognisi dan personalisasi, Perilaku dan Hasil, seperti terlihat pada gambar berikut:
18
P TAHAPAN I Oposisi Potensial
TAHAP
Kogni Perso
Penanganan Konflik Orientasi Penanganan Konflik Persaingan (Competition)
Situasi-situasi yang Tepat 6. Bila tindakan desisif cepat bersifat vital 7. Terhadap persoalan-persoalan penting,dimana tidakan tidak populer, perlu diterapkan 8. Terhadap persoalan-persoalan yang vital bagikesejahteraan organisasi ybs,dan apabila kita mengetahui bhwa kita benar 9. Terhadap orang-orang yang mengambil kesempatan thd perilaku nonkompetitif 1. untuk mencapai sebuah pemecahan integratif, apabila kedua macam kepentingan dianggap terlampau penting untuk dikompromi 2. Apabila sasaran kita adalah untuk belajar 3. Untuk mempersatukan pemahaman orang-orang yang memiliki persepektif yang berbeda-beda 4. Untuk mencapai suatu komitmen dengan jalan melebur kepentingan-
Kondisi-kondisi Kondisi-kondisi Anteseden: Anteseden: -Komunkasi -Komunkasi -Struktur -Struktur -Variabel-variabel -Variabel-variabel pribadi pribadi
Kolaborasi (Colaboration)
Konflik diperse
Konflik dirasak 19
5. Menghindari (avoidance)
1.
2. 3. 4. 5.
6. 7. Akomodasi (accomodation)
1.
2.
3. 4. 5. 6.
kepentingan dalam wujud suatu konsensus Untuk mengatasi perasaanperasaan yang telah memengaruhi suatu hubungan Apabila persoalan tertentu kurang,artinya atau sewaktu persoalan-persoalan lebih penting perlu dihadapi. Apabila kita merasa tidak adanya kemungkinan untuk memenuhi kepentingan-kepentingan kita. Apabila kekacauan potensial melebihi manfaat dari suatu pemecahan Untuk menyuruh orang-orang menjadi tenang dan mencapai kembali perspektif Apabila tindakan mengumpulkan informasi dianggap lebih penting dibandingkan dengan pengambilan keputusan segera Apabila pihak lain dapat menyelesaikan konflik yang ada yang lebih efektif Apabila isu-isu yang ada berkaitan atau bersifat simtomatik bagi isuisu lain Apabila ternyata bahwa kita salah (keliru)- atau untuk memungkinkan didengarnya saran lebih baik, untuk belajar, dan untuk menunjukkan bahwa kita cukup terbuka menerima pendapatpendapat lain Apabila isu-isu lebih penting bagi pihak lain daripada untuk kita sendiri- guna memuaskan pihak lain, dan untuk mempertahankan kerja sama pihak lain Untuk membentuk kredit-kredit sosial untuk isu-isu masa mendatang Untuk meminimasi kerugian apabila kita terdesak dan kalah Apabila kondisi harmoni dan stabilitas dianggap sangat penting Untuk memungkinkan para bawahan belajar dari kesalahan-
20
kesalahan mereka 1. Apabila tujuan-tujuan memang penting, tetapi tidak sebanding dengan upaya untuk mencapainya 2. Apabila para oponen dengan kekuatan sebanding terikat pada tujuan-tujuan yang saling menguntungkan 3. Untuk mencapai penyelesaian sementara bagi isu-isu yang kompleks 4. Untuk mencapai pemecahanpemecahan cepat karena desakan waktu 5. Digunakan sebagai suatu landasan apabila kolaborasi atau persaingan tidak berhasil
Kompromis (compromise)
Persaingan Asertif
TIF(ASSERTIVENESS)
DIMENSI-DIMENSI O (K. T. Thom
IX. Teknik Mengubah Pola Pikir A. Potensi Otak dan Kaitannya dengan Pola Pikir Salah satu organ tubuh yang luar biasa sebagai alat perekam paling cermat diyakini merupakan faktor penggerak perilaku manusia, adalah otak. Berdasarkan penelitian para ahli, otak memiliki sel-sel syaraf otak yang hampir tidak dapat dihitung jumlahnya. Memliki dua
21
sisi bagian yaitu otak kiri dan otak kanan yang masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri. Kita sering salah beranggapan bahwa menguasai otak dapat dilakukan dengan mengendalikan fisik atau tubuh kita dengan baik. Memang kemampuan mengelola tubuh yang baik akan berpengaruh pada kemampuan mengelola cara /pola pikir yang efektif. Dalam mengelola pola pikir ini sebenarnya kita mengoptimalkan semua kekuatan yang ada pada diri kita sebagai anugerah Sang Pencipta kepada manusia. Konon menurut para ahli pada umumnya manusia baru memanfaatkan kurang dari satu persen kekuatan diri, karena kita tidak menyadari bahwa masih banyak sumber daya dalam diri kita yang belum dimanfaatkan secara optimal. Mengelola pola pikir pada dasarnya mengubah pola pikir yang membuat kita mampu mengoptimalkan berbagai sumber daya kita yang muncul dalam perilaku sehari-hari. Salah satu teknik yang dikembangkan dalam mengelola pola pikir ini adalah NLP ( NeuroLinguistik- Programming).
B. Mengapa perlu perubahan Pola pikir? Adanya image negatif tentang PNS yang tertanam dalam diri CPNS seperti PNS cenderung korup, indisipliner, PBPS akan membentuk pola pikir CPNS yang negatif sehingga perlu perubahan agar mampu mengemban peran PNS yang bebas KKN. Hal lain yang mendorong adanya perubahan pola pikir adalah perbedaan latar belakang baik pendidikan MAUPUN PENGALAMAN CPNS membawa konsekwensi bervariasinya pola pikir, maka untuk mendukung agar mampu melaksanakan tupoksi, diperlukan perubahan pola pikir dirinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pola pikir. 1. Faktor Internal, antara lain : a. Blok Persepsi karena pengaruh human memory system memungkinkan kita mengartikan sesuatu seperti yang ada dalam memory kita serta adanya kecendrungan keterbatasan melihat masalah dari berbagai aspek sehingga hanya akan melihatnya dari apa yang akan dilihat sehingga menimbulkan prasangka. b. Blok Ego, dimungkinkan terjadi diantaranya karena : Selalu menyalahkan orang lain atau melihat diri paling sempurna. c. Blok Intelektual, berfikir hanya mengandalkan logika, berpegang pada pendapatnya sendiri. d. Blok Emosi: takut membuat kesalahan, tidak berani membedakan realita dan fantasi, kuatir yang berkelebihan, tidak mampu memandang secara objektif dan belajar dari pengalaman. 2. Faktor Eksternal, antara lain : a. Faktor Lingkungan b. Faktor teman sejawat yang kurang mendukung c. Faktor anak buah
22
d. Iklim kerja yang kurang mendukung Bentuk Perubahan Pola Pikir PNS Arah perubahan pola pikir PNS, diharapkan tertuju pada : a. Prinsip bekerja mencari uang, jabatan, pangkat dan kedudukan berubah menjadi prinsip bekerja adalah ibadah. Rezeki tidak akan pernah tertukar karena sang pencipta telah menentukan takdir setiap hamba Nya. b. Berfikir linier menjadi berfikir Si stem . Para ahli mendefinisikan tentang berfikir, antara lain :”Suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak serta melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga perasaan maupun kehendak.” (Alex Sobur, Psikologi Umum). Dalam berfikir linier hanya memperhatikan faktor-faktor indipenden serta memperhatikan hubungan sebab dan akibat, sedangkan berfikir sistem mengandung arti sebagai :”Kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian sebagai suatu sistem.” Beberapa kaidah berfikir serba sistem , antara lain sbb.: 1. Permasalahan hari ini berasal dari solusi kemarin, oleh karena itu dalam mengambil keputusan perlu berhati-hati dan melihatnya dari berbagai sudut pandang. 2. Semakin keras anda mendorong semakin keras pula sistem itu mendorong balik 3. Perilaku berkembang lebih baik, sebelum memburuk. Usahakan agar selalu mengembangkan perilaku positif semaksimal mungkin. 4. Anda dapat memiliki kue anda dan juga memakannya, tapi jangan sekaligus. 5. Membelah seekor gajah tidak akan menghasilkan dua ekor gajah kecil. Kenapa perlu berfikir serba sistem? 1. Meningkatkan kompleksitas dalam kehidupan membawa konsekwensi logis perlunya berfikir sistem agar dapat menangani permasalahan yang timbul secara komprehensif. 2. Meningkatnya kesadaran global, mendorong setiap individu berfikir serta menjalin jejaring kerja secara global meski dalam pelaksanaan kerjanya diseuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan lokal (”Think globally act locally”). 3. Meningkatnya kesadaran pembelajaran sebagai kunci kapabilitas organisasi (”When you not change you will be die”). Untuk dapat berubah manusia perlu belajar berbagai aspek. c. Berfikir parsial menjadi berfikir holistik, mengapa demikian ? Sesuai dengan pandangan sistem, kekayaan utama dari sistem kehidupan dari sebuah organisasi adalah kekayaan menyeluruh dan bukan bagianbagian. Terkadang kita memerhatikan diskusi yang berkembang cenderung saling menyalahkan antara satu bagian dengan bagian lainnya tatkala terjadi sesuatu. Hal ini terjadi karena masing-masing bagian hanya memikirkan bagiannya sendiri dan kurang berfikir secara menyeluruh. Inilah makna dari berfikir bagian yang harus diubah menjadi berfikir menyeluruh (holistik), karena sejatinya ”menyeluruh” memberikan makna
23
berbeda dari hanya sekedar menjumlahkan bagian-bagian sistem. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam tabel berikut : Kecendrungan Prilaku/ Kejadian Banyak Pegawai Membolos
Kecendrungan Berfikir Bagian Pemalas
Komputer Mati
Petugas Bodoh
Rajin Bekerja
Pimpinan selalu menyuruh sehingga semua pekerjaan diserahkan padanya
Kecendrungan Berfikir Menyeluruh Banyak pegawai membolos karena motivasi kerja rendah, gaji kecil atau pimpinan tidak adil. Perawatan kurang, petugas kurang terampil atau program rusak Pimpinan puas dengan pekerjaan kita, efisien dan efektif sehingga kinerja organisasi akan optimal.
d. Berfikir pasif menjadi berfikir Kreatif Untuk pemberdayaan kemampuan berfikir, Bobby de Portert (l999) dalam buku Quantum Learning mengemukakan kiat-kiat jitu untuk berfikir kreatif, sbb : 1. Ingatlah kesuksesan anda masa lalu, pada saat anda menghadapi suatu tantangan 2. Yakinlah bahwa hal ini bisa menjadi terobosan. Jalani hari anda dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah segalanya. 3. Latihlah kreatifitas anda dengan permainan mental. Otak anda seperti bagian tubuh anda lainnya, berfungsi lebih baik dan lancar bila selalu dijaga dalam keadaan prima. Berikut ini disajikan beberapa saran untuk melakukan permainan mental sbb : - Pikirkan penggunaan kembali barang-barang lama yang sudah tidak dipakai; - Lihatlah kejadian sehari-hari dan susunan uraian kisah tentang peristiwa-peristiwa yang memunculkannya - Isilah teka-teki silang dan permainan kata lainnya - Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat anda gunakan untuk menjelaskan sesuatu kepada orang lain. - Pikirkanlah berbagai macam cara untuk mengatakan hal yang sama - Tontonlah acara TV dan matikan suaranya dan cobalah bayangkan apa yang dikatakan orang dalam acara itu; 4. Ingatlah bahwa kegagalan dapat mengantarkan kita pada keberhasilan. Beranilah untuk mengambil resiko salah agar menggapai keberhasilan. 5. Biarkan kesenangan memasuki anda 6. Ubahlah posisi anda sesering mungkin. 24
e. Berfikir hierarki menjadi berfikir jaringan. Bahwa di dalam setiap organisasi senantiasa terdapat hubungan, baik antar sesama maupun antar tingkatan atau level yang berbeda. Mencukupkan diri pada hubungan yang sudah terjalin belaka akan menjebak kita dalam rutinitas yang akan membelenggu kreativitas serta hubungan yang lebih luas. Maka dalam upaya memperluas hubungan dimaksud serta pengembangan diri PNS yang bersangkutan, perlu menciptakan jejaring kerja yang lebih luas guna memberikan perspektif baru dalam jenjang herarki alamiah. f. Berfikir struktur menjadi berfikir proses. PNS harus fleksibel, PNS tidak boleh kaku. PNS tidak hanya berkata tidak tapi harus berfikir dan berkata mengapa tidak dan mencoba memberi solusi.
C. NLP (NEURO-LINGUISTIK PROGRAM) Illustrasi: Adi mengetik surat perintah sambil bersenandung riang serta mkengangguk-anggukkan kepalanya, wajahnya cerah dan pekerjaannya dalam sekejap sudah selesai. Teman-teman di ruangannya selalu ikut tersenyum melihat cara Adi bekerja, sehingga seorang temannya yang pemarahpun lambat laun merasa malu apabila mau marah.
Illustrasi diatas sebenarnya menggambarkan bahwa sebenarnya Adi telah menerapkan teknik NLP dalam bekerja. Apakah NLP itu? NLP mulai dikenal pada awal 1970 an dari John Grinder seorang ahli bahasa dan Richard Bandler seorang ahli matematik, psikoterapi dan komputer. Metode yang dikembangkan Grinder dan Bandler telah diterapkan dalam bidang olahraga, bisnis dan pemerintahan serta pengembangan pribadi sehingga banyak menari minat dan berkembang pesat di berbagai belahan dunia pada saat ini. NLP merupakan singkatan dari dari tiga kata Neuro, Lnguistik dan Programming.
25
Neuro mengacu pada proses neurology dari lima indera manusia sebagai lima pintu yang berhubungan langsung dengan otak. Kata Linguistik menggambarkan adanya keterlibatan bahasa dalam komunikasi dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Programming dipergunakan karena mengacu pada bagaimana memprogram cara berfikir dan perilaku kita sendiri. Dengan kata lain NLP adalah suatu cara untuk menyaring melalui lima indera berbagai pengalaman atau hal-hal yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Grinder dan Bandler , melihat ada tiga pintu yang harus dipergunakan untuk dapat meningkatkan secara optimal daya saing seseorang melalui kemampuan menghasilkan kinerja dengan kualitas tinggi, yaitu : 1. Beliefs (Keyakinan dasar). Apa yang diyakini seseorang akan menentukan apa yang akan dicapainya. Ungkapan ”dimana ada keemauan disana ada jalan” merupakan contoh bagaimana keyakinan dasar dapat menjadi pendorong utama aktifitas seseorang. Kebanyakan keyakinan merupakan generalisasi masa lalu melalui interpretasi pengalaman-pengalaman yang menyakitkan ataupun menyenangkan. Pada umumnya orang tidak menyadari dalam memutuskan apa yang akan diyakininya. Tidak jarang keyakinan pengalaman masa lalunya. Sekali kita meyakini sesuatu, kita lupa bahwa keyakinan tersebut sebenarnya hanyalah hasil dari suatu interpretasi, selanjutnya kita memperlakukan keyakinan tersebut sebagai suatu kenyataan. 2. Sintaksis Mental Taufik Bahaudin dalam bukunya Brainware Management mengemukakan bahwa sintaksis mental adalah bagaimana cara mengorganisasi pikiran kita, sintaksis dapat disamakan seperti kode yang direkam oleh otak. Kemampuan mengorganisasi kode yang kita pergunakan akan sangat mempermudah otak menanggapi apa yang diinginkan yang terekam oleh otak. Contoh bila kita merekam nomor telepon genggam yang terdiri dari sepuluh digit akan lebih mwngingatnya bila dibagi dalam tiga kelompok angka, misalnya xxxx- xx – xxxx atau xxx-xxxx-xxx. Bila suatu saat kita mengubah pengelompokkan nomor tersebut kita akan mengalami kesulitan mengigatnya, sebab otak bukan merekam kesepuluh angka dimaksud tapi kombinasi tiga kelompok angka sehingga bila susunan berubah, akan menjadi lain bagi otak. Kesulitan yang sama akan terjadi dalam berkomunikasi dengan orang lain, manakala terjadi perbedaan mental sintaxnya sebab setiap orang disadari atau tidak mempunyai mental sintaxnya sendiri. 3. Tubuh atau fisik otak dan tubuh terkait secara menyeluruh satu sama lain . Karenanya cara kita menggunakan tubuh, bernafas, expresi muka, gerak tubuh dll, secara langsung menggambarkan bagaimana perasaan kita atau posisi otak kita saat itu.
26
Pada dasarnya ada dua posisi otak, yaitu posisi positif: yakin diri, cinta, kegembiraan dan lainnya yang memberikan kekutan pada kita dan posisi negatif berupa rasa galau, takut, depresi, sedih, frustasi yang membuat kita menjadi lemah.
Menurut NLP kita berfikir dengan tiga cara, yaitu : 1. Berfikir visual (membuat gambar dalam fikiran) 2. Berfikir Auditori (membuat dialog internal) 3. Berfikir Kinestetik (melibatkan perasaan atau emosi) disingkat V/A/K Contoh: Bila anda tergolong orang yang suka menunda-nunda pekerjaan Kita akan masukkan program ”menunda” kedalam komponenkomponen V/A/K, sbb: Bila yang dimaksud adalah menunda membersihkan kamar, maka kita akan melihat bahwa kamar perlu dibersihkan (Visual), mendengar suara dalam yang menatakan ”harus melakukan membersihkan” (A) , mendengar suara lainnya ”saya tidak melakukan hal itu” (A), menggambarkan semua kerja yang berat yang harus dilakukan (V) dan akhirnya merasa tidak berdaya dan tidak mau melakukan (K). Ai Mendengar suarasehat dalam:”Anda harus membersihkannya”.
Ai Mendengar suara dalam:”Saya tidak mau membersihkannya”.
Pogram Menunda Ve : Melihat kamar yang berantakan
Ve : Menggambarkan pekerjaan yang berat
K l: Merasa tidak berdaya
27
Kenapa ”Program Menunda” mampu secara efektif membuat kita menunda, adalah karena program ini tidak koheren artinya ada bagian dalam diri kita yang saling bertentangan atau konflik. ( Koheren = konsisten secara logika dan estetika, bersatu secara harmonis atau kredibel).
Seperti halnya tubuh, tatkala
pikiran sehat maka semua unsur pikiran akan bekerja secara harmonis dan sempurna menjalankan semua fungsinya. Program-program pikiran (belief) yang tidak kondusif untuk kemajuan yang bersifat menghambat diri kita perlu dibereskan. Beberapa pemikiran dasar dalam NLP sebagai sikap-sikap dan prinsipprinsip inti yang melandasi semua pendekatan dan teknik yang digunakan dalam NLP. 1. ”PETA BUKANLAH WILAYAHNYA.” 2. JIKA SESEORANG BISA MELAKUKANNYA, KITAPUN BISA BELAJAR MELAKKANNYA. 3. OTAK DAN TUBUH ADALAH BAGIAN TAK TERPISAHKAN 4. ORANG SEBENARNYA MEMILIKI SEGALA SUMBER YANG DIBUTUHKAN 5. ANDA TIDAK BISA TIDAK BERKOMUNIKASI 6. MAKNA KOMUNIKASI ADALAH RESPONS YANG DIDAPAT 7. SETIAP PRILAKU PUNYA MAKSUD POSITIF 8. TIDAK ADA HAL YANG DIPANDANG SEBAGAI KEGAGALAN, HANYA SEBAGAI UMPAN BALIK 9. SETIAP PRILAKU BISA COCOK BAGAI BEBERAPA KONTEKS, TIDAK ADA YANG COCOK UNTUK SETIAP KONTEKS 10. MENGHORMATI CARA ORANG LAIN MEMBENTUK DUNIANYA 11. SETIAP PENGALAMAN MEMILIKI STRUKTUR SENDIRI 12. SAYA BERTANGGUNG JAWAB TENTANG PEMIKIRAN SAYA KARENA ITU SAYA BERTANGGUNG JAWAB AKAN HASIL YANG DIPEROLEH 13. MANUSIA MEMPUNYAI DUA TINGKATAN KOMUNIKASI 14. PERUBAHAN MENGAKIBATKAN PERUBAHAN.
28
MIND SETTING
BACAAN ALTERNATIF UNTUK PESERTA DIKLAT PRAJABATAN
Oleh : Lukman Hermawan Widyaiswara Utama
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2008
29
Daftar Pustaka Dweck, Carol, C, 2006, Change your Mindset Change your Life, Serambi, Jakarta. Gunawan, Adi W, 2006, Manage your mind for success, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gunawan, Adi W, 2008, The Secret of Mindset, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Hayes, Philip, 2007, NLP for The Quantum Change, Baca, Yogyakarta. Naisbitt, John, 2007, Mind Set, Daras, Jakarta Suprapti, Wahyu, 2006, Pola Pikir PNS, LAN Jakarta Wibowo, 2005, Managing Change, Alfabeta, Jakarta Winardi, 2006, Manajemen Perubahan, Kencana Prenada Media, Jakarta.
30