LAPORAN PRAKTIKUM
SWITCHING MODUL I
: SIMULASI SWITCHING DIGITAL
MODUL II
: MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS)
MODUL III : PENGENALAN IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM (IMS)
DISUSUN OLEH: Iman Noor Shofi 13101019 PARTNER PRAKTIKUM: Astri Sulasmi Rezky Subarkah Nidia Fentiana P. D
Dikumpulkan Tanggal Asisten Praktikum
(13101007) (13101029) (13101067)
: 1 Juni 2016 : Mega Anggraheni M.D Satrio Adi Wiguno
LABORATORIUM SWITCHING SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2016
LAPORAN PRAKTIKUM
SWITCHING MODUL I
: SUBCRIBER MATCHING UNIT
DISUSUN OLEH: Agung Arahman 13101003 PARTNER PRAKTIKUM: Helmi Nurseha Zabellnur
Tanggal Praktikum Asisten Praktikum
(14101057) (14101118)
: 13 Maret 2017 : Levana Rizky Deanira Nanda Alifa
LABORATORIUM SWITCHING SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2017
MODUL I SUBCRIBER MATCHING UNIT
I.
DASAR TEORI
Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit. System switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange. Dengan adanya sentral, maka diperlukan adanya :
MDF ( Main Distribution Frame) atau RPU (Rangka Pembagi Utama) untuk fleksibilitas sambungan kabel dengan peralatan switching (sentral)
Penandaan atau penomoran komponen secara logic dan fisik. Setiap pelanggan diterminasi (ditambatkan) pada suatu SLTU yang mempunyai nomor fisik peralatan tertentu yang disebut Equipment Number (EN).
Setiap pelanggan mempunyai nomor kabel tertentu (nomor kabel primer, RK, Kabel sekunder maupun Distribution Point /DP).
Setiap pelanggan mempunyai nomor panggilan tertentu yang disebut dengan Directory Number (DN) yang terlepas dari penomoran EN maupun penomoran kabel
Translasi (penerjemahan) antara DN dan EN dilakukan secara wired logic pada sentral elektromekanik atau secara software pada sentral Stored Programme Control (SPC).[1]
Gambar 1.0 : Sistem Sentral
Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan merutekan trafik melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan saluran langsung terpisah ke masing-masing pelanggan lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan dengan hubungan point-to-point antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala ( fully connected network ). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat besar. Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N-1) /2 saluran. Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis. Untuk dapat terwujudnya suatu panggilan, dibutuhkan beberapa komponen, yang dibagi menjadi 4 modul (4 bagian), yaitu Subscriber Matching Unit (SMU), Multifrequency
Reciever (MR),
Multiplexer/
Demultiplexer (MUX/DEMUX), dan Switching Network (SN).[2] Dual Tone Multiple Frequency (DTMF) adalah teknik mengirimkan angka-angka pembentuk nomor telpon yang di-kode-kan dengan 2 nada yang dipilih dari 8 buah frekuensi yang sudah ditentukan. 8 frekuensi tersebut adalah 697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, 941 Hz, 1209 Hz, 1336 Hz, 1477 Hz dan 1633 Hz, seperti terlihat dalam Gambar 1 angka 1 di-kode-kan dengan 697 Hz dan 1209 Hz, angka 9 di-kode-kan dengan 852 Hz dan 1477 Hz. Kombinasi dari 8 frekuensi tersebut bisa dipakai untuk meng-kode-kan 16 tanda, tapi pada pesawat telepon biasanya tombol ‘A’ ‘B’ ‘C’ dan ‘D’ tidak dipakai. Pengertian Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output. Multiplekser berfungsi sebagai data selector. demultiplexer (atau demux) adalah perangkat mengambil sinyal input tunggal dan memilih salah satu dari banyak-output data-baris, yang dihubungkan ke input tunggal. Multiplexer Sebuah sering digunakan dengan demultiplexer pelengkap di ujung penerima. [3]
II. HASIL DATA
Gambar 2.0 : Panel frame beserta modul Pada gambar 2.1, panel frame yang digunakan sebagai wadah modul, diisi oleh modul-modul yang digunakan untuk praktikum dengan tujuan untuk melihat proses penghubungan antara 2 telepon. Berikut Modul yang dibutuhkan : 1. Panel Frame 2. Handset with craddle contact (735-51) 3. Push Button Dialer DTMF (735-54) 4. Subscriber Matching Unit (SMU) (735-80) 5. Multiplexer/Demultiplexer (735-82) 6. Switching System (735-83) 7. Control Unit (735-88) 8. Multifrequency Receiver (735-81) 9. Telephone system Power Supply (726-89)
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum modul 1 ini membahas tentang Subcriber Matching Unit dimana untuk konfigurasi rangkaiannya terlihat seperti pada point II hasil data. Pada simulasi tersebut digunakan beberapa modul seperti SMU (Subcriber Matching Unit ) yang digunakan sebagai SLIC (Subcriber Line Interface Control ) yang merepresentasi dari sirkuit pelanggan. Blok HY atau Hybrid untuk memisahkan jalur bicara dua kabel pada system analog menjadi jalur incoming dan outgoing . Blok A/D dan D/A merupakan converter dari analog ke digital dan sebaliknya. Tone Generator (TG) untuk memberikan nada (tones) ketika handset diangkat, seperti halnya nada bunyi pada telepon konvensional. Ringing Generator (RG) untuk memberikan nada panggil ke telepon yang dipanggil. Pulse Dialing (PD) untuk menkonversi digit yang dikirim pemanggil yang diperlukan. Ada pula CW yaitu Code Word dimana 1 CW = 8 bit. Ada lagi 1 TS (time slot) dimana 1 TS bernilai 64 kbps didapat dari 1 CW dikalikan dengan 8000 sample yang akan menghasilkan 64 kbps. Pada switching control unit push button activation yang terjadi adalah Magnetic Type Devive (MTD) dan Magnetic Disk Device (MDD) akan aktif yang fungsi MTD adalah untuk merekam pembicaraan yang berlangsung sedangkan MDD bertugas untuk menyimpan hasil rekaman yang sudah direkam oleh MTD. Selanjutnya proses kemunculan nomor tujuan pada buffer, buffer tersebut berguna untuk mengidentifikasi nomor tujuan. Pada buffer terdapat 4 bagian yaitu TSI (Time Stage Input ), TSO (Time Stage Output ), SS (Space Stage), dan CLK (Clock ). Pada saat akan melakukan panggilan dari pelanggan 1 ke pelanggan 2, pelanggan 1 mengidentifikasi nomor tujuan, dimana untuk melakukan panggilan ke pelanggan 2 (nomor 2847), pelanggan 1 memencet dial nomor 7482, kemudian melakukan proses Multiplexing dan Demultiplexing , setelah proses tersebut selesai, selanjutnya pelanggan 2 mengidentifikasi nomor pelanggan 1. Pelanggan 1 mencari jalur yang kosong terlebih dahulu, kemudian saat jalur kosong tersebut sudah berhasil dipakai, kemudian proses selanjutnya adalah melakukan Multplexing dan Demultiplexing , setelah proses tersebut selesai maka pelanggan 1 dan pelanggan 2 sudah dapat melakukan komunikasi.
Selanjutnya proses kemunculan nomor tujuan pada buffer , yang berguna untuk mengidentifikasi nomor tujuan. Kemudian proses identifikasi sumber dan tujuan, lalu Time Switch (TS) 1 dan 2 akan muncul yang akan dikirim kepada Switching System (SS), ketika proses pengiriman terjadi, saat itu juga hubungan antara pelanggan 1 dan pelanggan 2 terjadi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
1. Diperlukan Subcriber Matching Unit (SMU), Multifrequency Receiver (RM), Multiplexer atau Demultiplexer dan Switching Network untuk bisa melakukan praktikum Switching Digital. 2. Setiap melakukan pergantian jalur pada rangkaian, dilakukan memencet tombol STEP 1 kali pada tiap bagian agar hasil lebih akurat. 3. MTD ( Magnetic Tape Device), MDD ( Magnetic Disk Device), dan PT ( Printer
Terminal )
masing-masing
berfungsi
untuk
merekam
percakapan, menyimpan percakapan dan mengeprint billing. B. SARAN
1. Sebelum dan sesudah melakukan praktikum, alangkah baiknya berdoa terlebih dahulu. 2. Suasana praktikum agar bisa lebih kondusif lagi 3. Perlengkapan sebaiknya dirapihkan kembali setelah praktikum
V. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonymous. [online]. Available: http://ridhanegara.staff.telkomuniversit
y.ac.id/wp-content/uploads/sites/75/2013/08/Pertemuan-1-sistem-switchin g-dan-evolusinya-Compatibility-Mode.pdf [2] Fachrul, "Modul Praktikum Teknik Switching," 2010. [Online]. Available:
https://www.scribd.com/doc/129545341/Modul-Praktikum-Teknik-Switchi ng-2010. [3] "Modul Praktikum Switching," Purwokerto, Laboratorium Switching dan
Transmisi, 2014.