ROMUSHA, KERJA PAKSA SOEKARNO UNTUK JEPANG YANG MEMBUNUH 300.000 JIWA
Kerja paksa di era penjajahan jepang yang biasa disebut dengan Romusha adalah termasuk buah tangan kebijakan Presiden Soekarno. Para pekerja tersebut di himpun langsung oleh Presiden Soekarno sebagai konsekuensi langsung dari kebijakan politik terkait kesepakatannya dengan Kaisar Jepang, Tenno Heika, untuk mempercepat dan mendukung proses kemerdekaan Indonesia. Bagian 1 ( Kedatangan Kedatangan Jepang ) Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit jepang mulai mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetah (Jawa Barat) dan Kragen (Jawa Tengah). Pendaratan ini di sambut antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia.
ndonesia a sedang sedang bek beker j a di bawa bawah h peng pengaw awasa asan n pra praj uri ur i t Rakyat & Belanda : ( R akyat i ndonesi B elanda ) Prajurit Jepang : Serang !!! ( P r aj uri ur i t Je J epang datang tang,, dan menye menyerr ang pr aj uri ur i t Be B eland landa a) Rakyat : Akhirnya kita selamat, hore, hore !!! Prajurit Jepang : Tenang semua Kami dari pihak Jepang datang kesini untuk menyelamatkan dan melindungi kalian semua. Mari kita bersama sama mengusir belanda dari negeri ini. akyat I ndonesia ndonesia be ber sorak ) Rakyat : Iyaaa ayo, hore !!! ( R akyat ) Setelah merebut kekuasaan dari pihak Belanda di tiga tempat di pulau Jawa, dan meyakinkan rakyat Indonesia bahwa Jepang melindungi mereka, serangan Jepang kepada Belanda berlanjut ke daerah lain. Salah satunya adalah Bandung. Bagian 2 ( Belanda menyerah menyerah pada Jepang ) Pada tanggal 5 Maret 1942 tentara Jepang menyerang daerah Bandung dari arah utara.
Ketika Ciater digempur oleh Jepang, tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang. Hingga pada 7 Maret 1942 Lembang berhasil dikuasai. Pihak Belanda meminta penyerahan lokal, tetapi Jendral Imamura menuntut penyerahan total dari semua pasukan Serikat di Indonesia.
Panglima Imamura
: “Ada urusan apa kamu datang kemari ?”
angun dar dar i tem tempat pat duduk duduk,, dan mengham ng hampi pirr i pihak pihak belanda belanda ) ( B angun Pihak Belanda
: “Maksud kedatangan saya kesini iyalah meminta penyerahan lokal dari Jepang untuk pihak Belanda”
Panglima Imamura Pihak Belanda
: ”Hmm.. Baiklah.. Akan tetapi ada syaratnya” : “Apa syaratnya?”
Panglima Imamura
: “Pihak Belanda harus menyerahkan total dari semua pasukan serikat di Jawa.”
Pihak Belanda
: “Tidak, saya tidak setuju dengan syarat itu”
Panglima Imamura:
:"Semua terserah kamu, jika pihak Belanda tidak mau memenuhi persyaratan itu, tidak ada jalan lain dari pada meneruskan pertempuran. Bandung akan kami hujani bom oleh kapal-kapal terbang. Walaupun begitu
saya
masih
memberikan
kesempatan
terakhir
untuk
mempertimbangkan kembali persyaratan itu. Pihak Belanda
: “Baiklah kalau begitu, kami pihak Belanda menyetujui pers yaratan itu. Kami pihak Belanda mengaku kalah dan akan memberikan se rah terima kekuasaan pangkalan udara Kalijati serta penyerahan total semua pasukan serikat di Jawa kepada Jepang”
Panglima Imamura
: “Terimakasih”
Bagian 3 ( Jepang Menarik Simpatik Bung Karno dan Rakyat Indonesia) Menyerahnya Belanda kepada Jepang dianggap sebagai akhir penjajahan Belanda dan
dimulainya era baru dimana bangsa-bangsa Asia yang dipelopori Jepang dapat berdiri di atas kakinya sendiri, Keyakinan itu bertambah kuat ketika Jepang memperkenalkan diri sebagai Saudara Tua bangsa-bangsa Asia serta mengumandangkan propaganda Gerakan Tiga A pada tanggal 29 April 1942
Jepang
: “Kami Jepang akan mengikuti Perang Pasifik dan jika kami menang maka bangsa-bangsa Asia akan mendapatkan kemerdekaannya dan kami berjanji untuk menciptakan kemakmuran bersama di antara bangsa-bangsa Asia. Oleh karena itu saudara-saudara Indonesia, saya minta pada kalian semua untuk bergabung dengan kami dan berikan semangat serta tenaga kalian agar kami dapat mencapai kemenangan dalam peperangan ini.
Indonesia
: “Alasan itu belum cukup bagi kami…………………………….”
Jepang
:“Kami sudah membebaskan tokoh-tokoh yang ditahan dan dibuang oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kami juga akan memberikan kemudahan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah-putih berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, serta membolehkan bangsa Indonesia untuk menyanyikan lagu kebangsaan bersama dengan lagu kebangsaan Jepang.”
Indonesia
: “ Baiklah kalau begitu kami percaya, lalu organisasi apa yang k alian maksud dengan Gerakan Tiga A itu? Dan apa tujuannya?
Jepang
: “Organisasi ini akan membuat kalian menuju kepada kemerdekaan. Kami akan mengutamakan kepentingan kalian dan kami akan mencoba membantu. Maka dari itu, himpunlah semua orang untuk mengik uti organisasi ini.”
Indonesia
: “Baiklah…………………….
Selain meyakinkan rakyat indonesia Jepang juga meyakinkan Bung Karno untuk merekrut rakyat Indonesia bergabung membantu Jepang dengan menjadi Romusha. Bung Karno yang di iming-imingi dengan janji kemerdekaan tersebut akhirnya setuju dengan perjanjian tersebut. Bagian 4 ( Bungkarno Mempelopori Romusha ) Bung Karno yang telah termakan iming-iming Jepang, kemudian berpidato mengajak
masyarakat indonesia untuk menjadi Romusha. Bung Karno menghimpun hampir kurang lebih 300.000 jiwa rakyat indonesia untuk di jadikan romusha dan di kiri m ke berbagai daerah untuk bekerja membangun jalan dan menjadi penambang. Tak main-main Bung Karno pun ikut Menjadi Romusha dengan mengenakan pita yang bernomor 970.
Bung Karno
: ( Berpidato ) Wahai saudara saudara ku, apakah kalian semua ingin merdeka !!!. Jika saudara saudara semua ingin merdeka mari kita bantu jepang untuk memenangkan perang Pasifik. Mari kita bergabung menjadi romusha dan kita bantu jepang. Demi kemerdekaan kita
Rakya
: “Ayok ayok …………………………….”
Bung Karno
: Sudah lama kita dijajah oleh Belanda inilah saatnya kita bangkit untuk merdeka.
Bung Karno
: Merdeka !!!
Rakyat
: Merdeka !!
Setelah mendengarkan pidato Soekarno kurang lebih 300.000 rakyat Indonesia bergabung menjadi romusha dan di kirim ke berbagai daerah untuk di perbudak, bekerja paksa membangun jalan dan fasilitas untuk Jepang.
Bagian 5 ( Romusha )
Setelah merebut hati pribumi, Jepang pun manfaatkan simpati pribumi. Mereka memperbudak pribumi melalui romusha. Pnindasan kjam ini bahkan lebih kejam dari Blanda.
Tentara 1
: “ Jangan malas dasar kau bodoh” (mencambuk omuda lusuh)
Rakyat
: “...” (merangkak)
Tentara 2
: “Ayo Kerja!”(mnndang rakyat)
Tentara 3
: dasar bangsa berkulit hitam pemalas, pantas saja bangsa kalian bodoh”(sambil meludah kan rakyat)
Anak gadis
: “Bapak ! Jangan sakiti bapak !” (Berusaha menolong bapaknya)
Tentara1
: “Pergi kau bocah ingusan ! “ (menghempaskan tubuh anak sampai terjatuh)
Tentara 2
: “Bawa pergi sampah k ecil ini !
Anak gadis
: Bapak.......
Tentara 3
: “Diam !” (membentak anak dan menyertainya prgi)
Tentara 1
: “Cepat selesaikan ini atau, kau tidak akan makan hari ini” (Trngahngah)
Tentara 2
: “Persetan dasar kau rakyat jelata” (Memukul rakyat dengan senapan)
Tentara 3
: “Makanan apa ini, sangat tidak enak !” (melemparkan singkong busuk ketanah)
Rakyat
: (Berbut singkong, memungutnya dari tanah dan memakannya)
Tentara 1
: Siapa yang mengizinkanmu makan. (menampar rakyat hingga terjungkur)
Rakyat
:”Tapi tuan kami sudah tidak makan selama 2 hari dan trus bekerja siang dan malam !
Tentara 1
:”Siapa yang pduli (Menembak rakyat hingga tewas)
Begitulah kekejaman para tentara jepang menyiksa para romusha seperti binatang hingga mati, dan kesalahan Soekarno yang turut menjerumuskan rakyat menjadi romusha. Soekarno sangat menyesal karna kesalahan tersebut dan penyesalan tersebut di bawa hingga ia meninggal.