REFERAT
ORAL CORTICOSTEROID
OLEH: Husni Maftuhah (H1A003020) ( H1A003020) Taufik Abidin (HIA003048)
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPNITERAAN KLINIK MADYA DI BAGIAN SMF PPENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSU MATARAM/FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM MARET 2009
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
PENDAHULUAN
Kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas. Mamfaat dari preparat ini cukup besar tetapi karena efek samping yang tidak diharapkan cukup banyak, maka dala m penggunaannya dibatasi. Berdasarkan khasiatnya, kortikosteroid dibagi menjadi mineralokortikoid dan glukokortikoid. Mineralokortikoid mempunyai efek terhadap metabolisme elektrolit Na dan K, yaitu menimbulkan efek retensi Na dan deplesi K, maka mineralokortikoid jarang digunakan dalam terapi. Sedangkan glukokortikoid mempunyai efek terhadap metabolisme glukosa, anti imunitas, efek neuroendokrinologik dan efek sitotoksik. Sebagian besar khasiat yang diharapkan dari pemakaian kortikosteroid adalah sebagai antiinflamasi antiinflamasi,, antialergi antialergi atau imunosupr imunosupresif. esif. Karena khasiat khasiat inilah kortikostero kortikosteroid id banyak digunakan dalam bidang dermatologi.
BIOSINTESIS DAN KIMIA
Korteks Korteks adrenal adrenal mengubah mengubah asetat menjadi kolesterol, kolesterol, yang kemudian dengan bantuan berbagai enzim diubah lebih lanjut menjadi kortikosteroid dengan 21 atom karbon dan androgen lemah dengan 19 atom karbon. Androgen ini juga merupakan sumber estradiol. Sebagian besar kolesterol yang digunakan untuk steroidogenesis ini beras berasal al dari dari luar luar (eksog (eksogen) en),, baik baik pada pada keadaan keadaan basal basal maupun maupun setelah setelah pember pemberian ian ACTH. Sedangkan Sedangkan sumber sumber steroid steroid farmaseutik farmaseutik biasanya biasanya disintesis disintesis dari cholic acid (diperoleh dari hewan ternak) atau steroid sapogenin dalam diosgenin dan hecopenin tertentu yang ditemukan dalam tumbuhan. Dalam korteks adrenal kortikosteroid tidak disimpan sehingga harus disintesis terus menerus. Bila biosintesis berhenti, meskipun hanya untuk beberapa menit saja, jumlah yang tersedia dalam kelenjar adrenal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan normal normal.. Oleh Oleh karenan karenanya ya kecepat kecepatan an biosin biosintes tesisny isnyaa disesu disesuaik aikan an dengan dengan kecepa kecepatan tan sekresinya.
MEKANISME KERJA
Kortik Kortikos ostero teroid id bekerja bekerja dengan dengan mempen mempengar garuhi uhi kecepa kecepatan tan sintes sintesis is protein protein.. Molekul hormon memasuki sel melewati membran plasma secara difusi pasif. Hanya
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini yang akan menghasilkan efek fisiologik steroid. Pada Pada bebe beberap rapaa jarin jaringa gan, n, misa misalny lnyaa hepa heparr, horm hormon on ster steroi oid d meran merangs gsan ang g transkripsi transkripsi dan sintesis sintesis protein protein spesifik; spesifik; pada jaringan jaringan lain, misalnya misalnya sel limfoid dan fibroblast hormon steroid merangsang sintesis protein yang sifatnya menghambat atau toksik terhadap sel-sel limfoid, hal ini menimbulkan efek katabolik.
FARMAKOKINETIK
Metabol Metabolism ismee kortik kortikost ostero eroid id sinteti sintetiss sama sama dengan dengan kortik kortikost osteroi eroid d alami. alami. Kortisol Kortisol (juga disebut disebut hydrocortison ) memilik memilikii berbag berbagai ai efek fisiol fisiolog ogis, is, termasu termasuk k regulasi metabolisme perantara, fungsi kardiovaskuler, pertumbuhan dan imunitas. Sintesis dan sekresinya diregulasi secara ketat oleh sistem saraf pusat yang sangat sensitif terhadap umpan balik negatif yang ditimbulkan oleh kortisol dalam sirkulasi dan glukokortikoid eksogen (sintetis). Pada orang dewasa normal, disekresi 10-20 mg kortisol setiap hari tanpa adanya stres. Pada plasma, kortisol terikat pada protein dalam sirkulasi. Dalam kondisi normal sekitar 90% berikatan dengan globulin- α2 (CBG/ corticosteroi sedangkan kan sisany sisanyaa sekitar sekitar 5-10% 5-10% terikat terikat corticosteroid-binding d-binding globulin ), sedang lemah atau bebas dan tersedia untuk digunakan efeknya pada sel target. Jika kadar plasma kortisol melebihi 20-30%, CBG menjadi jenuh dan konsentrasi kortisol bebas bertambah dengan cepat. Kortikosteroid sintetis seperti dexamethason terikat dengan albumin dalam jumlah besar dibandingkan CBG. Waktu paruh kortisol dalam sirkulasi, normalnya sekitar 60-90 menit, waktu paruh dapat meningkat apabila hydrocortisone (prefarat farmasi kortisol) diberikan dalam jumlah besar, atau pada saat terjadi stres, hipotiroidisme atau penyakit hati. Hanya 1% kortisol diekskresi tanpa perubahan di urine sebagai kortisol bebas, sekitar 20% kortisol diubah menjadi kortison di ginjal dan jaringan lain dengan reseptor mineralokortikoid sebelum mencapai hati. Perubahan Perubahan struktur struktur kimia sangat mempengaruh mempengaruhii kecepatan kecepatan absorpsi, absorpsi, mula kerja kerja dan lama lama kerja kerja juga juga mempen mempengaru garuhi hi afinitas afinitas terhada terhadap p resept reseptor or,, dan ikatan ikatan protein. Prednisone adalah prodrug yang dengan cepat diubah menjadi prednisolon
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Glukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus konjungtiva, dan ruang sino sinovi vial. al. Peng Penggu guna naan an jangk jangkaa panj panjan ang g atau atau pada pada daera daerah h kuli kulitt yang yang luas luas dapa dapatt menyebabkan efek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal.
FARMAKODINAMIK
Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak; dan mempengaruhi juga fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem saraf, dan dan orga organ n lain lain.. Kort Kortek ekss adren adrenal al berfu berfung ngsi si home homeos osta tatik tik,, artin artinya ya pent pentin ing g bagi bagi orga organi nism smee untu untuk k dapa dapatt mempe mempert rtaha ahank nkan an diri diri dalam dalam meng mengha hada dapi pi peru peruba baha han n lingkungan. Efek kortikosteroid kebanyakan berhubungan dengan besarnya dosis, makin besar besar dosis dosis terapi terapi makin makin besar besar efek yang yang didapat didapat.. Tetapi etapi disamp disamping ing itu juga juga ada keterkaitan keterkaitan kerja kortikoster kortikosteroid oid dengan dengan hormon-horm hormon-hormon on lain. Peran kortikosteroid kortikosteroid dalam kerjasama ini disebut permissive effects, yaitu kortikosteroid diperlukan supaya terjadi terjadi suatu suatu efek efek hormon hormon lain, lain, diduga diduga mekani mekanismen smenya ya melalu melaluii pengar pengaruh uh steroid steroid terhadap pembentukan protein yang mengubah respon jaringan terhadap hormon lain. Misalnya otot polos bronkus tidak akan berespon terhadap katekolamin bila tidak ada kortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid dosis fisiologis akan mengembalikan respon tersebut. Suat Suatu u
dosi dosiss
kort kortik ikos oste tero roid id
dapa dapatt
memb member erik ikan an
efek efek
fisi fisiol olog ogik ik
atau atau
farmakologik, tergantung keadaan sekitar dan aktivitas individu. Misalnya, hewan tanpa tanpa kelenj kelenjar ar adrena adrenall yang yang berada berada dalam dalam keadaan keadaan optima optimall hanya hanya membut membutuhk uhkan an korti kortiko kost stero eroid id dosi dosiss kecil kecil untu untuk k dapa dapatt mempe mempert rtaha ahank nkan an hidu hidupn pnya ya.. Mesk Meskip ipun un kortik kortikos ostero teroid id mempu mempunya nyaii berbaga berbagaii macam macam aktivi aktivitas tas biolog biologik, ik, umumny umumnyaa potens potensii sediaan alamiah maupun yang sintetik, ditentukan oleh besarnya efek retensi natrium dan penyimpanan glikogen di hepar atau besarnya khasiat antiinflamasinya. Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan atas dua golongan besar, yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Efek utama glukokortikoid ialah pada penyimpanan glikogen hepar dan efek anti-inflamasi, sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil. Prototip untuk golongan ini adalah kortisol. Sebaliknya golongan mineralokortikoid efek utamanya adalah terhadap keseimbangan
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
mineralokorti mineralokortikoid koid tidak mempunyai mempunyai khasiat anti-inflamasi anti-inflamasi yang berarti, kecuali kecuali 9 αfluorokortisol. Sediaan kortikosteroid dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan masa kerjanya, antara lain kerja singkat (<12 jam), kerja sedang (12-36 jam), dan kerja lama (>36 jam). Tabel perbandingan potensi relatif dan dosis ekuivalen beberapa sediaan kortikosteroid Potensi Dosis Lama Kortikosteroid ekuivalen Retensi Antikerja (mg)* natrium inflamasi Kortisol 1 1 S 20 (hidrokortison) Kortison 0,8 0,8 S 25 Kortikosteron 15 0,35 S 6-α-metilprednisolon 0,5 5 I 4 Fludrokortison 125 10 I (mineralokortikoid) Prednisone 0,8 4 I 5 Prednisolon 0,8 4 I 5 Triamsinolon 0 5 I 4 Parametason 0 10 L 2 Betametason 0 25 L 0,75 Deksametason 0 25 L 0,75 Keterangan: * hanya berlaku untuk pemberian oral atau IV. IV. S = kerja singkat (t1/2 biologik 8-12 jam); I = intermediate, kerja sedang (t1/2 biologik 12-36 jam); L = kerja lama (t1/2 biologik 36-72 jam). Pengaruh kortikosteroid terhadap fungsi dan organ tubuh ialah sebagai berikut: Metabolisme. Metabolisme karbohidrat dan protein. protein . Glukokortikoid meningkatkan kadar glukosa
darah sehingga merangsang pelepasan insulin dan menghambat masuknya glukosa ke dala dalam m sel sel otot otot.. Gluk Glukok okor orti tiko koid id juga juga mera merang ngsa sang ng lipa lipase se yang yang sens sensit itiv ivee dan dan menyebabkan lipolisis. Peningkatan kadar insulin merangsang lipogenesis dan sedikit menghambat menghambat lipolisis lipolisis sehingga sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan peningkatan deposit deposit lemak, peningkatan pelepasan asam lemak, dan gliserol ke dalam darah. Efek ini paling nyata pad padaa kond kondis isii puas puasa, a, dima dimana na kada kadarr gluk glukos osaa otak otak dipe diperta rtaha hank nkan an deng dengan an cara cara glukon glukon
sis katabo katabolis lis
tein
mele
amin
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Hormone ini menyebabkan glukoneogenesis di perifer dan di hepar. Di perifer stero steroid id memp mempun unya yaii efek efek katab katabol olic. ic. Efek Efek katab katabol olik ik inil inilah ah yang yang meny menyeb ebab abka kan n terjad terjadiny inyaa atro atrofi fi jarin jaringa gan n limfo limfoid id,, peng pengur uran anga gan n mass massaa jarin jaringa gan n otot otot,, terja terjadi di osteoporosis tulang, penipisan kulit, dan keseimbangan nitrogen menjadi negative. Asam amino tersebut dibawa ke hepar dan digunakan sebagai substrat enzim yang berperan dalam produksi glukosa dan glikogen. Metabolisme lemak . Pada penggunaan glukokortikoid dosis besar jangka panjang
atau pada pada sindro sindrom m cushin cushing, g, terjad terjadii ganggu gangguan an distri distribus busii lemak lemak tubuh tubuh yang yang khas. khas. Lemak akan terkumpul secara berlebihan pada depot lemak; leher bagian belakang (buffalo hump ), daerah supraklavikula dan juga di muka ( moon face), sebaliknya lemak di daerah ekstremitas akan menghilang. Keseimbangan air dan elektrolit . Mineralokortikoid dapat meningkatkan reabsorpsi
Na+ serta ekskresi K+ dan H+ di tubuli distal. Dengan dasar mekanisme inilah, pada hiperkortisisme terjadi: retensi Na yang disertai ekspansi volume cairan ekstrasel, hipo hipoka kalem lemia ia,, dan dan alkalo alkalosi sis. s. Pada Pada hipo hipoko korti rtisi sism smee terjad terjadii kead keadaa aan n seba sebali likn knya ya:: hiponatremia, hiperkalemia, volume cairan ekstrasel berkurang dan hidrasi sel. System kardiovaskular kardiovaskular . Kortikosteroid dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular
secar secaraa langs langsun ung g dan dan tida tidak k langs langsun ung. g. Peng Pengaru aruh h tida tidak k langs langsun ung g ialah ialah terh terhad adap ap keseimbangan air and elektrolit; misalnya pada hipokortisisme, terjadi pengurangan volume yang diikuti peningkatan viskositas darah. Bila keadaan ini didiamkan akan timbul hipotensi dan akhirnya akhirnya kolaps kolaps kardiovask kardiovaskular ular.. Pengaruh Pengaruh langsung langsung steroid steroid terhadap sistem kardiovaskular antara lain pada kapiler, arteriol, dan miokard. Defis Defisien iensi si kort kortik ikos oster teroi oid d dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n hal-h hal-hal al seba sebaga gaii beri beriku kut: t: permeabilitas dinding kapiler meningkat, respons vasomotor pembuluh darah kecil menurun, fungsi jantung dan curah jantung menurun, sehingga pasien harus dimonitor untuk gejala dan tanda-tanda edema paru. Pada Pada aldos aldoster teron onis isme me prime primerr gejal gejalaa yang yang menc mencol olok ok ialah ialah hipe hiperte rtens nsii dan dan hipokalemia. Hipokalemia diduga disebabkan oleh efek langsung aldosteron pada ginj ginjal al,, seda sedang ngka kan n hipe hipert rten ensi si didu diduga ga akib akibat at rete retens nsii Na yang ang berl berleb ebih ihan an dan dan berlangsung lama yang dapat menimbulkan edema antara dinding arteriol, akibatnya diameter lumen berkurang dan resistensi pembuluh perifer akan bertambah.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
diakibatkan oleh gangguan sirkulasi. Pada keadaan ini tidak terjadi kerusakan otot maup maupun un
samb ambunga ungan n
sara saraff
otot. tot.
Pemb Pember eria ian n
tran transsfuse fuse
atau atau
kort kortis isol ol
dapat apat
mengembalikan kapasitas kerja otot. Kelemahan otot pada pasien aldosterisme primer, terutama karena adanya adanya hipokalemia. hipokalemia. Pada pemberian pemberian glukokortik glukokortikoid oid dosis dosis besar untuk waktu lama dapat timbul wasting otot rangka yaitu pengurangan massa otot, diduga diduga akibat akibat efek katabo katabolik lik dan antian antianabo abolik likny nyaa pada pada protein protein otot otot yang yang diserta disertaii hilangnya hilangnya massa otot, penghambata penghambatan n aktivitas aktivitas fosforilase, fosforilase, dan adanya adanya akumulasi akumulasi kalsium otot yang menyebabkan penekanan fungsi mitokondria. Susunan saraf pusat . Pengaruh kortikosteroid terhadap SSP dapat secara langsung
dan tidak langsung. Pengaruhnya secara tidak langsung disebabkan efeknya pada metabolisme karbohidrat, sistem sirkulasi, dan keseimbangan elektrolit. Adanya efek steroid pada SSP ini dapat dilihat dari timbulnya perubahan mood, tingkah laku, EEG, dan kepekaan otak, terutama untuk penggunaan waktu lama atau pasien penyakit Addison. Pengunaan glukokortikoid dalam waktu lama dapat menimbulkan serangkaian reaksi yang berbeda-beda. Sebagian besar mengalami perbaikan mood yang mungkin disebabkan hilangnya gejala penyakit yang sedang diobati; yang lain memperlihatkan keadaan euphoria, insomnia, kegelisahan, dan peningkatan aktivitas motorik. Kortisol juga juga dapat dapat menimb menimbulk ulkan an depres depresi. i. Pasien Pasien yang yang pernah pernah mengal mengalami ami ganggu gangguan an jiwa jiwa sering memperlihatkan reaksi psikotik. Elemen pembentuk darah. Glukokortikoid dapat meningkatkan kadar hemoglobin
dan jumlah sel darah merah, hal ini terbukti dari seringnya timbul polisitemia pada sindrom cushing. Sebaliknya pasien Addison dapat mengalami anemia normokromik, normositik yang ringan. Glukok Glukokort ortiko ikoid id juga juga dapat dapat mening meningkatk katkan an jumlah jumlah leukos leukosit it PMN, PMN, karena karena
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
yang telah lanjut yaitu proliferasi kapiler dan fibroblast, pengumpulan kolagen dan pemben pembentuk tukan an sikatri sikatriks. ks. Hal ini karena karena efekny efeknyaa yang yang besar besar terhadap terhadap konsen konsentra trasi, si, distrib distribusi usi dan fungsi fungsi leukos leukosit it perife periferr dan juga juga diseba disebabka bkan n oleh oleh efek efek supre supresiny sinyaa terhada terhadap p cytoky cytokyne ne dan chemok chemokyn ynee imflama imflamasi si serta serta mediato mediatorr inflama inflamasi si lipid lipid dan glukolipid lainnya. Inflamasi, tanpa memperhatikan penyebabnya, ditandai dengan ekstra ekstravas vasasi asi dan infiltr infiltrasi asi leukos leukosit it kedalam kedalam jaring jaringan an yang yang mengal mengalami ami inflama inflamasi. si. Peristi Peristiwa wa tersebu tersebutt dipera diperantar ntarai ai oleh oleh serang serangkaia kaian n interak interaksi si yang yang komple komplek k dengan dengan moleku molekull adhesi adhesi sel, sel, khusun khusunya ya yang yang berada berada pada pada sel endote endotell dan dihamb dihambat at oleh oleh glukokortikoid. Sesudah pemberian dosis tunggal glukokortikoid dengan masa kerja pendek, konsentrasi neutrofil meningkat , sedangkan limfosit, monosit dan eosinofil dan basofil dalam sirkulasi tersebut berkurang jumlahnya. Per ubahan tersebut menjadi maksimal dalam 6 jam dan menghilang setelah 24 jam. Peningkatan neutrofil tersebut disebabkan disebabkan oleh peningkatan peningkatan aliran masuk ke dalam darah dari sum-sum sum-sum tulang dan penurunan migrasi dari pembuluh darah, sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel pada tempat inflamasi. Glukokortikoid juga menhambat fungsi makrofag jaringan dan sel penyebab antigen antigen lainny lainnya. a. Kemamp Kemampuan uan sel tersebu tersebutt untuk untuk bereak bereaksi si terhad terhadap ap antigen antigen dan mitogen mitogen dituru diturunka nkan. n. Efek terhad terhadap ap makrof makrofag ag tersebu tersebutt terutam terutamaa menand menandai ai dan membatasi kemampuannya untuk memfagosit dan membunuh mikroorganisme serta menghasilkan tumor nekrosis factor-a, interleukin-1, metalloproteinase dan activator plasminogen. Selain efeknya terhadap fungsi leukosit, glukokortikoid mempengaruhi reaksi inflamasi dengan cara menurunkan sintesis prostaglandin, leukotrien dan platelet-
aktivating factor. factor. Gluk Glukok okor orti tiko koid id
dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
vaso vasoko kons nstri triks ksii
apab apabil ilaa
digu diguna naka kan n
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Glukokortikoid oid tidak menyebabka menyebabkan n lisis Jaringan Jaringan limfoid limfoid dan sistem sistem imunolog imunologi i . Glukokortik jaringan limfoid yang masif, golongan obat ini dapat mengurangi jumlah sel pada leukemia limfoblastik akut dan beberapa keganasan sel limfosit. Kortikosteroid bukan hanya mengurangi mengurangi jumlah limfosit tetapi juga respons imunnya. Kortikosteroid Kortikosteroid juga menghambat inflamasi dengan menghambat migrasi leukosit ke daerah inflamasi. Penggunaan glukokortikoid glukokortikoid dalam waktu lama dapat menghambat menghambat Pertumbuhan. Pertumbuhan . Penggunaan pertumbuhan anak, karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon pertumbuhan di perife periferr. Terhada erhadap p tulang tulang,, glukok glukokort ortiko ikoid id dapat dapat mengha menghamba mbatt matura maturasi si dan proses proses pertumbuhan memanjang. Penghambatan pertumbuhan pada pemakaian kortikosteroid disebabkan oleh kombin kombinasi asi berbag berbagai ai faktor faktor:: hambat hambatan an somato somatomed medin in oleh oleh hormon hormon pertum pertumbuh buhan, an, hambatan hambatan sekresi sekresi hormon hormon pertumbuhan pertumbuhan,, berkurangny berkurangnyaa proliferasi proliferasi sel di kartilago kartilago epifisis dan hambatan aktivitas osteoblas di tulang.
INDIKASI
Dari pengalaman klinis dapat diajukan minimal 6 prinsip terapi yang perlu diperhatikan sebelum obat ini digunakan: Untuk tiap penyakit pada tiap pasien, dosis efektif harus ditetapkan dengan trial and error, dan harus dievaluasi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan penya penyakit. kit. Suatu Suatu dosis dosis tungg tunggal al besar besar kortik kortikost osteroi eroid d umumny umumnyaa tidak tidak berbah berbahaya aya.. Penggunaan kortikosteroid untuk beberapa hari tanpa adanya kontraindikasi spesifik, tidak membahayakan kecuali dengan dosis sangat besar. besar. Bila pengob pengobatan atan diperpa diperpanja njang ng sampai sampai 2 minggu minggu atau lebih lebih hingga hingga dosis dosis melebih melebihii dosis dosis subst substitus itusi, i, inside insidens ns efek sampin samping g dan efek letal letal potens potensial ial akan akan bertambah. bertambah. Kecuali Kecuali untuk insufisiensi insufisiensi adrenal, adrenal, penggunaan penggunaan kortikostero kortikosteroid id bukan bukan
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
keadaan yang mengancam pasien, maka dosis awal haruslah cukup besar. Bila dalam beberapa hari belum terlihat efeknya, dosis dapat dilipatgandakan. Untuk keadaan yang tidak mengancam jiwa pasien, kortikosteroid dosis besar dapat diberikan untuk waktu singkat selama tidak ada kontraindikasi spesifik. Untuk mengur mengurang angii efek supres supresii hipofi hipofisis sis-ad -adren renal al ini, ini, dapat dapat dilaku dilakukan kan modifik modifikasi asi cara pemberian obat, misalnya dosis tunggal selang 1 atau 2 hari, tetapi cara ini tidak dapat diterapkan untuk semua penyakit. Terapi substitusi . Terapi ini bertujuan memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi
sekr sekres esii korte korteks ks adre adrena nall akib akibat at gang ganggu guan an fung fungsi si atau atau stru strukt ktur ur adren adrenal al send sendir irii (insufisiensi primer) atau hipofisis (insufisiensi sekunder). Terapi kortikosteroid digunakan antara antar a lain untuk: •
Insu Insufi fisi sien ensi si adre adrena nall akut akut.. Bila Bila insu insufi fisi sien ensi si prim primer er,, dosi dosisny snyaa 20-3 20-30 0 mg hidr hidrok okor ortis tison on haru haruss dibe diberi rika kan n setia setiap p hari hari.. Perlu Perlu juga juga dibe diberi ri prep prepara aratt mineralokortikoid yang dapat menahan Na dan air.
•
Insufisiensi adrenal kronik. Dosisnya 20-30 mg per hari dalam dosis terbagi (20 mg pada pagi hari dan 10 mg pada sore hari). Banyak pasien memerlukan juga mineralokortikoid fluorokortison asetat dengan dosis 0,1-0,2 mg per hari; atau cukup dengan kortison dan diet tinggi garam.
•
Hyperplasia adrenal congenital.
•
Insufisiensi adrenal sekunder akibat insufisiensi a denohipofisis.
Terapi non-endokrin.
Dibawa Dibawah h ini dibaha dibahass beberap beberapaa penyak penyakit it yang yang bukan bukan merupa merupakan kan kelaina kelainan n adrenal atau hipofisis, hipofisis, tetapi diobati diobati dengan dengan glukokort glukokortikoid ikoid.. Dasar pemakaian disini adalah adalah efek anti-in anti-inflam flamasi asiny nyaa dan kemamp kemampuan uanny nyaa meneka menekan n reaksi reaksi imun. imun. Berikut Berikut
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
•
Karditis reumatik.
•
Penyakit ginjal. Kortikosteroid dapat bermanfaat pada sindrom nefrotik yang disebabkan disebabkan lupus eritematus eritematus sistemik sistemik atau penyakit penyakit ginjal ginjal primer, primer, kecuali kecuali amiloidosis.
•
Penyakit Penyakit kolagen. kolagen. Pemberian Pemberian dosis besar bermanfaat bermanfaat untuk untuk eksaserbasi eksaserbasi akut, sedang sedangkan kan terapi terapi jangka jangka panjan panjang g hasilny hasilnyaa bervar bervariasi iasi.. Untuk Untuk sclero scleroder derma ma umumnya obat ini kurang bermanfaat.
•
Asma bronchial dan penyakit saluran napas.
•
Penyakit alergi.
•
Penyakit mata (konjungtivitis alergika, uveitis akut, neuritis optika, koroiditis).
•
Penyakit hepar. hepar.
•
Keganasan.
•
Ganggu Gangguan an hemato hematolog logik ik lain (anemia (anemia hemoli hemolitik tik acquair acquaired ed dan autoim autoimun, un, leukemia, purpura alergika akut dll).
•
Syok.
•
Edema serebral.
•
Trauma sumsum tulang belakang.
Indikasi kortikosteroid yang lain adalah pada dermatosis alergik atau penyakit yang dianggap mempunyai mempunyai dasar alergik (dermatitis atopik, pemfigus, pemfigus, dermatitis seboroik, dll). Yang harus diperhatikan adalah kadar kandungan steroidnya. Erupsi eksematosa biasanya diatasi dengan salep hidrokortison 1%. Pada penyakit kulit akut dan berat serta pada eksaserbasi penyakit kulit kronik, kortikosteroid diberikan secara
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Eritrodermia Reaksi lepra DLE Pemfigoid bulosa Pemfigus vulgaris Pemfigus foliaseus Pemfigus eritematosa Psoriasis pustulosa Reaksi Jarish-Herxheimer Jarish-Herxheimer
Prednison 3x10 mg atau 4x10 mg Prednison Prednison 3x10 mg Prednison Prednison 3x10 mg Prednison Prednison 40-80 mg Prednison 60-150 mg Prednison Prednison 3x20 mg Prednison Prednison 3x20 mg Prednison Prednison 4x10 mg Prednison Prednison 20-40 mg
Mengurangi Dosis Steroid Sistemik
Jangan berhenti tiba-tiba penggunaan steroids sistemik; terutama penting jika Anda telah menggunakan selama lebih dari enam bulan. Sebagai contoh: •
Tidak diperlukan penurunan jika penggunaan steroids telah kurang dari satu minggu.
•
Setel Setelah ah meng mengamb ambil il dosi dosiss 30 mg atau atau lebih lebih per per hari hari untu untuk k 3-4 3-4 ming minggu gu,, mengurangi dosis 10 mg atau kurang per hari, butuh beberapa hari hingga beberapa bulan untuk menghentikan semuanya.
•
Pengurangan dosis lambat mungkin diperlukan jika obat yang telah dilakukan selama beberapa bulan.
EFEK SAMPING
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dan lemak 11. Elektr Elektrolit olit 12. Siste Sistem m immunitas
Retens Retensii Na/air Na/air,, keh kehila ilanga ngan n kalium kalium (asten (astenia, ia, parali paralisis sis,, tetani, aritmia kor) Menurun, Menurun, rentan rentan terh terhadap adap infeksi infeksi,, reaktivas reaktivasii Tb dan herpes simplek, keganasan dapat timbul.
Efek Samping Dari Penggunaan Singkat Steroids Sistemik
Jika sistemik steroids telah ditetapkan untuk satu bulan atau kurang, efek samping yang serius jarang. Namun masalah yang mungkin timbul berikut: •
Gangguan tidur
•
Meningkatkan nafsu makan
•
Meningkatkan berat badan
•
Efek psikologis, termasuk peningkatan atau penurunan energi Jarang tetapi lebih mencemaskan mencemaskan dari efek samping penggunaan penggunaan singkat dari
kortik kortikos ostero teroids ids termasu termasuk: k: mania, mania, kejiwa kejiwaan, an, jantun jantung, g, ulkus ulkus peptik peptik,, diabet diabetes es dan nekrosis aseptik yang pinggul.
Efek Samping Penggunaan Steroid dalam Jangka Waktu yang Lama •
Pengurangan produksi cortisol sendiri. Selama dan setelah pengobatan steroid, maka kelenjar adrenal memproduksi sendiri sedikit cortisol, yang dihasilkan
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
•
Jaran Jarang, g, nekr nekros osis is avas avascul cular ar pada pada capu caputt tula tulang ng paha paha (pem (pemus usna naha han n send sendii pinggul).
•
Meningkatkan diabetes mellitus (gula darah tinggi).
•
Kenaikan lemak darah (trigliserida).
•
Redistribusi lemak tubuh: wajah bulan, punuk kerbau dan truncal obesity.
•
Retensi Retensi garam: garam: kaki bengkak, menaikkan tekanan darah, meningkatka meningkatkan n berat badan dan gagal jantung.
•
Kegoyahan dan tremor.
•
Penyakit mata, khususnya glaukoma (peningkatan tekanan intraocular) dan katarak subcapsular posterior. posterior.
•
Efek psikologis psikologis termasuk insomnia, insomnia, perubahan perubahan mood, mood, peningkatan peningkatan energi, kegembiraan, delirium atau depresi.
•
Sakit kepala dan menaikkan tekanan intrakranial.
•
Peningkatan resiko infeksi internal, terutama ketika dosis tinggi diresepkan (misalnya tuberkulosis).
•
Ulkus peptikum, terutama pada pengobatan yang menggunakan anti-inflamasi.
•
Ada juga juga efek samping samping dari dari mengur mengurang angii dosis dosis;; termasu termasuk k kelelah kelelahan, an, sakit sakit kepala, nyeri otot dan sendi dan depresi.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
1)
Djuanda, A. 2007. “Pengobatan dengan Kortikosteroid Sistemik dalam Bidang Dermatovenereologi”. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Balai penerbit FK UI. Jakarta.
2)
Katzung, B.G. 2002. “Farmakologi Dasar dan Klinik”. Sale mba Medika. Jakarta.
3)
Suherman, S.K. 1999. “Farmakologi dan Terapi”. FKUI. Jakarta.
4)
http://allergies.about.com/od/medicationinformation/a/systemicsteroid.htm.
5)
http://www.cchs.net/health/health-info/docs/0200/0215.asp?index=4812.