No. Dokumen Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM ORNITHOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
I. Tujuan A.
Mengetahui dan memahami struktur tubuh yang menjadi ciri burung pada struktur bulu, struktur tengkorak, struktur paruh, struktur alat gerak belakang dan struktur pelvis.
II. Metode A. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini, digunakan cranium dan mandibula dari beberapa perwakilan hewan unggas berupa spesimen taksidermi dari Centropus sinensis, Dicrurus sp., Lanius schach, Gallus varius, Anas sp. (Paruh kuning), Anas sp. (Paruh hitam), Gallus gallus (Kerangka), Columba livia dan Sterna bergii. Sedangkan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera telepon genggam untuk menangkap gambar dan kertas milimeter block yang sudah dilaminating sebagai alas. B. Cara kerja
Spesimen disiapkan. Setelah itu secara satu persatu, spesimen taksideri dil etakan diatas alas kertas milimeter block yang telah dilaminating dengan latar belakang bahan yang sama. Lalu diambil gambar pada bagian Paruh, Sayap dan Tungkai belakang. Setelah itu karakter yang dicatat secara kualitatif tersebut dimasukan kedalam tabel untuk dibandingkan dan dibahas selanjutnya.
III. Hasil dan Pembahasan Burung atau unggas adalah kelompok hewan dari classis Aves. Umumnya diketahui memiliki tubuh yang ditutupi oleh bulu, memiliki paruh pada moncong mulutnya, bertelur, memiliki laju metabolisme tinggi, memiliki jantung empat lobus dan tulang ringan yang dilengkapi rongga udara (Lovette et al , 2016). Kingdom Filum Subfilum Superkelas Kelas
: Animalia : Chordata : Vertebrata : Gnathostomata : Aves
1
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM ORNITHOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
Tabel 1. Hasil pengamatan paruh, bentuk kaki dan bulu spesimen yang digunakan.
No
Ordo
Species
Bentuk
Bentuk kaki
paruh
bulu
1
Cuculiformes
Centropus sinensis
Zygodactyla
2
Passeriformes
Dicrurus sp.
Passerine
3
Passeriformes
Lanius schach
Passerine
4
Galliformes
Gallus varius
Kokoh
Bentuk
Anisodactyla
melengkung 5
Anseriformes
Anas sp. (Paruh
Berlamela
Palmate
Berlamela
Palmate
kuning) 6
Anseriformes
Anas sp. (Paruh hitam)
7
Galliformes
Gallus gallus
Anisodactyla
8
Columbiformes
Columba livia
Anisodactyla
9
Charadriformes
Sterna bergii
Meruncing
Anisodactyla
A. Paruh
Paruh, atau sering disebut juga rostrum adalah struktur pada mulut burung, akan tetapi istilah yang sama juga digunakan pada hewan lain seperti penyu dan mulut berudu. Paruh digunakan sebagai alat untuk makan, memegang benda, memberi makan dan berbagai aktivitas sosial lainnya. Paruh memiliki struktur dan ukuran yang sangat beragam, paruh terbagi menjadi dua bagian yaitu mandibula atas dan bawah dan dilapisi oleh keratin pada bagian epidermis. Bagian keras ini disebut juga rhamphotheca (Pettingill, 2013).
Pada penelitian ini dianalisis tiga macam paruh yaitu pada jenis Gallus varius, Anas sp. dan Sterna bergii. Gallus varius atau dikenal dengan nama Ayam hutan hijau diketahui memiliki paruh kokoh melengkung. Anas sp. atau dikenal dengan nama Bebek domestik diketahui memiliki paruh berlamela, sedangkan Sterna bergii atau Dara laut jambul diketahui memiliki meruncing. 2
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM ORNITHOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
Gambar 1. Paruh pada ayam hutan hijau, Bebek domestik dan Dara laut.
Perbedaan struktur paruh dapat menggambarkan perbedaan cara hidup unggas tersebut, terutama dalam makanan. Pada ayam hutan, paruh yang kokoh dan melengkung menandakan gaya makan generalist memakan serangga dan biji-bijian. Pada bebek, paruh berlamela memiliki duri kecil seperti sisir didalamnya digunakan untuk menyaring makanan dari dalam a ir. Sedangkan pada dara laut, paruh meruncing diketahui digunakan untuk meng ambil ikan di dalam air, akan tetapi berbeda dengan pinguin yang menyelam, dara laut mencari ikan dengan menukik dari ketinggian (Weiner, 2014). B. Kaki
Unggas memiliki struktur tungkai belakang yang rumit dan beragam sebagai akomodasi dari tungkai depannya yang menjadi sayap, sehingga tungkai belakang ini berfunsi sebagai alat lokomosi, bertengger, menggenggam benda dan bahkan senjata seperti pada elang. Unggas menapak secara digitigrade, atau pada kuku saja. Beberapa tulang pada tungkai menyatu menjadi tarsometatarsal dan pada bagian pangkal terdapat tibiotarsus (Britannica, 20 12).
Gambar 2 Bentuk kaki pada Bubut, Bebebek dan Merpati Pada jenis Centropus sinensis diketahui memiliki bentuk kaki Zygodactyla. Pada Dicrurus sp. dan Lanius schach memiliki bentuk kaki Passerine. Pada bebek Anas sp. (Paruh kuning) dan Anas sp. (Paruh hitam) memiliki bentuk kaki Palmata. Sedangkan pada Ayam hutan Gallus varius, Ayam domestik Gallus gallus (Kerangka), Merpati Columba livia dan Dara laut Sterna bergii diketahui memiliki bentuk kaki Anisodactyl. 3
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM ORNITHOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
Kaki zygodactyle pada Centropus sinensis memiliki bentuk 2 jari di t (2, 3) dan dua dibelakang (1, 4) dengan jari keempat berada di posisi terbalik, kaki jenis ini umumnya dimiliki oleh jenis burung pemanjat pepohonan seperti gaya hidup burung bubut di hutan. Kaki bentuk passerine sebenernya identik dengan bentuk anisodactyl yaitu tiga jari (2, 3, 4) dan satu jari di belakang (1), akan tetapi bentuk passerine memiliki cakar yang panjang dan cengkraman kuat untuk bertengger seperti pada burung srigunting Dicrurus sp. dan bentet kelabu Lanius schach. Bentuk kaki palmata ditandai dengan adanya selaput pada celah jari-jari untuk memudahkan dayung saat di air dan saat berjalan di lumpur, pada varian palamata selaput terdapat diantara jari (2-4) seperti pada burung bebek pada percobaan ini. Bentuk kaki Anisodactyl pada Ayam hutan Gallus varius, Ayam domestik Gallus gallus (Kerangka), Merpati Columba livia dan Dara laut Sterna bergii tiga jari (2, 3, 4) dan satu jari di belakang (1), bentuk ini adalah bentuk paling dasar/primitif sehingga cenderung merupakan generalist tanpa ciri tertentu yang kakinya hanya digunakan untuk berjalan atau melangkah saja.
C. Bulu
Bulu adalah penutup tubuh unggas yang khas, terdiri dari calamus di pangkal, lalu memanjang pada rachis dan bercabang pada barb dan barbulae. Bulu sendiri tumbuh dari epidermis layaknya sisik pada reptil. Bulu berfungsi sebagai insulator panas, alat bantu terbang dan sebaga media kamuflase. Terdapat 2 jenis bulu yaitu bulu luar yang menutupi bagian luar tubuh dan bulu dalam yang menyerupai rambut (Chatterjee, 2015). Pada pengamatan ini seharusnya dilakukan perbandingan bulu dari preparat yang ada, namun pengamatan dengan mikroskop tidak memberikan gambaran yang jelas . IV. Kesimpulan
Paruh pada burung merupakan refleksi dari cara hidup terutama perilaku makannya sedangkan bentuk kaki menunjukan lokomosi dan habitat. Untuk bulu belum dapat dilakukan pengamatan karena keterbatasan alat.
4
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM ORNITHOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
V. Daftar Pustaka
Chatterjee, Sankar. 2015. The Rise of Birds: 225 Million Years of Evolution . JHU Press; Baltimore Encyclopaedia Britannica. 2012. Birds. Encyclopedia Britannica, Inc; Edinburg Lovette, Irby J. John W Fitzpatrick. 2016. Handbook of Bird Biology. John Willey & Sons: Sussex Pettingill, Olin Sewall. 2013. Ornithology in Laboratory and Field . Elsevier; Amsterdam Weiner, Jonathan. 2014. The Beak of the Finch: A Story of Evolution in Our Time. Knopf Doubleday Publishing Group; New York
5