PAPARAN
DIRLANTAS
POLDA
SULTENG
TENTANG
ROAD
SAFETY
PARTNERSHIP ACTION Latar Belakang Dalam setiap tahun terdapat lebih dari 32.000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp.210 trilyun (2,9-3,1%) GDP. Data yang diperoleh pun belum akurat, kemungkinan jumlah tersebut sedikit ketimbang data real di lapangan. Kecelakaan dapat dicegah oleh pengendara. RUNK dan DoA. Akibat kecelakaan, kesejahteraan keluarga pun berubah. Keluarga korban yang mengalami luka berat sebanyak 13 persen mengalami pemiskinan, 67 persen tingkat kesejahteraan mengalami penurunan, 13 persen lainnya tidak mengalami perubahan ekonomi dan tujuh persen ekonomi dapat dipulihkan. Sedangkan untuk keluarga korban yang meninggal dunia sebanyak 62,50 persen mengalami pemiskinan dan sebanyak 37,50 persen tidak mengalami pemiskinan. Analisa faktor penyebab kecelakaan adalah faktor manusia atau pengguna, penyelenggara dan pengusahaan sebanyak 95,4 persen sedangkan faktor jalan dan lingkungan sebanyak 44,2 persen serta faktor kendaraan 14,8 persen. Dari sumber Korlantas Polri periode Januari hingga Juli 2012 data kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami penurunan. Pada jumlah kejadian dibanding tahun 2011 yang mencapai 109.776 kejadian pada tahun 2012 terjadi 69.345 kejadian. Korban meninggal pada 2011 sebanyak 31.185 korban sedangkan pada 2012 sebanyak 15.612 korban. Luka berat pada 2011 sebanyak 36.767 korban dan pada 2012 sebanyak 23.677 korban. Sedangkan luka ringan pada 2011 sebanyak 108.811 sedangkan pada 2012 sebanyak 73.791. Sementara kerugian materil justru terjadi
kenaikan pada 2012 dibanding 2011 yaitu 286.099.076.289 sedangkan 2012 mencapai 371.240.324.358. Sedangkan jumlah kendaraan bermotor diseluruh Indonesia kecuali ranmor, TNI/Polri pada tahun 2012 dilaporkan untuk mobil penumpang sebanyak 9.184.427, mobil bus 1.079.172, mobil barang 4.406.593, sepeda motor 75.361.143 sedangkan kendaraan khusus sebanyak 151.928 dengan jumlah total sebanyak 90.183.263. Penyebab kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor pengemudi tahun 2012 adalah dikarenakan lengah sebanyak 21.073, karena lelah 1.790, karena mengantuk 1.424, karena sakit sebanyak 263, karena tidak tertib 27.035, karena tekanan psikologi sebanyak 694, pengaruh obat 155, pengaruh alkohol 924 dan melewati batas kecepatan sebanyak 9.278 dengan total 62.601. Penyebab laka lantas berdasarkan faktor teknologi penyebab tertinggi adalah menelpon mennggunakan HP sebanyak 517 kejadian, menerima telpon sebanyak 322 kejadian, mengirim SMS sebanyak 193, menerima SMS sebanyak 161, menonton TV di mobil sebanyak 118, menyetel tape/CD/radio sebanyak 101 kejadian dan melihat reklame atau LCD sebanya 109 kejadian. Sedangkan pada data 2010 kejadian meninggal, accident anatomy nya sebagai berikut. Waktu kejadian pada jam sibuk pagi sebanyak 34,48 persen, siang hari 10,34 persen, jam sibuk sore 24,14 persen, malam hari 13,79 persen dan tidak menentu 17,24 persen. Jenis kendaraan yangg terlibat adalah sepeda motor sebanyak 52,5 persen, mobil pribadi 20 persenm truk 17,5 persen dan bus 10 persen. Jenis kecelakaan yang terjadi antara depan-depan sebanyak 36,67 persen, depan-belakang sebanyak 10 persen, depan-samping 16,67 persen, samping-samping 3,33 persendan kecelakaan tunggal sebanyak 33,33 persen. Sementara itu, dari usia korban pada 0-14 tahun sebanyak 8,79 persen, 15-29 tahun sebanyak 46,89 persen,
30-50 tahun sebanyak 21,52 persen dan usia diatas 50 tahun sebanyak 22,80 persen. Prediksi