Orientalisme dan Edward W. Said “Mengenang 10 Tahun Meninggalnya Edward W. Said” Presentasi Kajian Paska Kolonial, 25 September 2013 Oleh: Andre, Titin, Koko Karyanya yang paling berpengaruh, Orientalisme (1978), diperhitungkan membantu perubahan arah berbagai disiplin ilmu dengan membongkar suatu aliansi jahat antara proyek pencerahan dan kolonialisme.1 Tepat sepuluh tahun yang lalu, 25 September 2003, seorang intelektual Amerika, ahli sastra komparatif, kritikus opera, pianis, selebritis, aktifis politik, esai esaist st,, guru guru bang bangsa sa,, tela telah h meni mening ngga gall duni dunia. a. Dia Dia adal adalah ah Edwa Edward rd W. Said Said.. Sebuah Sebuah Surat Surat Kabar Kabar harian harian,, The Guardian Guardian,, menul menulis is obitua obituari ri sehari sehari setela setelah h meni mening ngga galn lnya ya deng dengan an su sung nggu guh h sang sangat at inda indah. h. Dala Dalam m ulas ulasan an obit obitua uari ri itu, itu, dikisahkan bahwa Said mempunyai pengaruh yang besar dalam membongkar cara pandang barat terhadap timur khususnya Islam. Ia dijuluki "Professor of Terror" dalam komentar-komentar dari majalah-majalah yang berhaluan kanan karena cara pandangnya yang kritis. Sketsa Ske tsa rin ringka gkas s ini tid tidak ak ing ingin in me menje njelas laskan kan den denga gan n len lengk gkap ap bag bagaim aimana ana kehi ke hidu dupa pan n da dan n ka kary ryan anya ya ya yang ng se sede demi miki kian an ra raks ksas asa. a. Te Teta tapi pi,, ka kam mi ak akan an memperlihatkan panorama peran Edward W. Said dalam Kajian Paska Kolonial. Kami menyadari bahwa tema ini masih terlalu luas. Beberapa hal-hal akan kami lihat secara lebih detil nantinya. Pembicaraan ini tak bisa dilepaskan dari kisah kis ah hid hidup up Edw Edward ard W. Sa Said id sen sendir diri. i. Ole Oleh h kar karena ena itu itu,, ter terleb lebih ih dah dahulu ulu aka akan n diperl dip erliha ihatka tkan n sec secara ara sin singka gkatt bag bagaim aimana ana per perjal jalana anan n hid hidup up Edw Edward ard W. Sai Said. d. Kemudian Kemu dian setelah itu akan juga diper diperlihat lihatkan kan poin point-poin t-pointt penti penting ng berk berkaitan aitan dengan salah satu bukunya yaitu, Orientalism Orientalism.. Buku-buku Ania Loomba dan Leela Gandhi akan coba ditelaah pula untuk meli me liha hatt ba baga gaim iman ana a me mere reka ka me menc ncob oba a men engi gins nste terp rpre reta tasi sika kan n ga gaga gasa san n orien or iental talism isme e dar darii Sai Said d ini ini.. Dan yan yang g ter terakh akhir, ir, kam kamii aka akan n mem memper perlih lihatk atkan an relevansi gagasan orientalisme ini dalam perdebatan pembentukan identitas kebangsaan di Indonesia di era tahun 1920-an atau 1930-an dalam diskursus berkaitan dengan Wayang.
I. Hidu Hidup p dan dan Kary Karya a Edw Edwar ard d Sai Said d Edwa Edward rd W. Said Said lahi lahirr pada pada tang tangga gall 1 Nove Novemb mber er 19 1935 35 di Yeru Yerusa sale lem, m, Palest Palestina ina.. Ibunya Ibunya berna bernama ma Hilda, Hilda, Orang Orang Lebano Lebanon, n, berasa berasall dari dari Nazar Nazareth eth.. Ayah Ay ahny nya a bern bernam ama a Wadi Wadie. e. Ia adal adalah ah oran orang g kela kelahi hira ran n Yeru Yerusa sale lem. m. Seor Seoran ang g pedagang alat-alat tulis dan buku. Wadie mempunyai bisnis di Kairo, Mesir. Gambarannya tentang ayah dapat dilihat dalam kesan berikut ini: “Kenya “Kenyataa taan n sejara sejarah h apapun apapun yang yang telah telah terjad terjadi, i, ayah ayah telah telah menjad menjadii figur figur dari kombinasi aneh antara kekuasaan dan otoritas, kedisiplinan rasional dan dan emos emosii yang yang tert tertek ekan an;; dan dan semu semua a ini, ini, kela kelak k saya saya sada sadari ri,, tela telah h membeba membebani ni hidup hidup saya saya dan member memberii efek yang yang baik, baik, namun namun sekali sekaligus gus 2 menghambat dan melumpuhkan.”
Dia Dia memp mempun unya yaii dua dua kaka kakak k pere peremp mpua uan n bern bernam ama a Jean Jean dan dan Rocy Rocy.. Ia juga juga mempunyai dua adik perempuan bernama Grace dan Joyce. Pada tahun 1937, keluarga Edward kembali ke Kairo. Sebelum kelahiran 1
2
Malise Ruthven. 2003. “Edward Said; Controversial Literary Critic and Bold Advocate of The Palestinian Cause in America” dalam The Guardian. Guardian. Jumat, 26 September 2013. Edward W. Said. 2000. Out of Place. Place. New York: Vintage Book. Hlm. 19 1
Edward di Yerusalem, keluarga ini tinggal di Kairo. Karena pengalaman ibu Edward yang melahirkan dan ternyata bayinya meninggal, maka keluarga ini memutuskan melahirkan Edward di Yerusalem. Selama perang dunia, keluarga Edward bolak balik dari Kairo ke Palestina mereka tinggal di Yerusalem Utara, di Kota Ramallah. Ada tiga pengaruh dari masa kecilnya yang menyebabkan ia sungguh tertarik terhadap sastra. Pertama, Pertama, Cerita-cerita tentang peri dan cerita Kitab Suci yang dibacakan rutin oleh nenek dan ibunya. Pada usia tujuh tahun ia diperb diperbole olehka hkan n untuk untuk membac membaca a mitos mitos-mi -mitos tos Yunani Yunani.. Kedua, Kedua, Film Film-f -fil ilm m yang yang diperbolehkan oleh orang tuanya pada masa kecilnya adalah film-film untuk anak-anak. Contohnya: film-film seribu satu malam dan film-film Walt Disney. Film Tarzan juga ia sukai pada masa-masa kecil dan remajanya. Ketiga, Ia juga menyukai konser di masa kecil dan remaja. Ia suka menghadiri konser-konser yang diadakan di Kairo. Perjalanan pendidikannya di Kairo secara singkat adalah sebagai berikut. 1941- Mei 1942 ia masuk Gezira Preparatory School (GPS). Antara tahun 1942-1943 ia meninggalkan Kairo sehingga berhenti sekolah. 1943-1946 ia kembali masuk ke sekolah ini. 1946 musim gugur, ia masuk ke Cairo School fo American Children 1949 ia masuk Victoria college Hal yang yang menar menarik ik dari dari pendid pendidika ikan n Said Said adalah adalah bahwa bahwa ia bersek bersekola olah h dalam dalam 3 suasana multi-etnis dan multi-religius dalam komunitas Timur Tengah. Tiga hal menarik muncul sebagai kesadarannya ketika ia bersekolah di Kairo ini yaitu berkaitan dengan strata sosial, musik, dan agama. Demikian ia berujar berkaitan dengan strata sosial: •
• • •
“Kairo pasca perang memberi saya perasaan tersendiri untuk pertama kalinya tentang strata sosial yang begitu dibedakan. Perubahan utama yang ang terj terja adi ada adalah lah terge erges serny ernya a lemb lembag agaa-llemba embaga ga Inggr nggris is dan dan penduduknya oleh orang-orang Amerika yang baru saja menang, kerajaan lama diambil alih oleh kerajaan baru...” 4
Kisah Kisah hidupn hidupnya ya dalam dalam olah olah musik musik berkai berkaitan tan erat erat dengan dengan upayan upayanya ya untuk untuk membaca realita kenyataan hidup sehari-hari. “Hanya Beethoven yang paling mengilhami pengetahuan musik otodidak saya saya secara secara konsis konsisten ten.. Saya Saya diangg dianggap ap bukan bukan pianis pianis yang yang tepat tepat untuk untuk sonata sonatanya nya (saya (saya tidak tidak menyuka menyukaii Mozart Mozart), ), meskip meskipun un saya saya berkal berkali-ka i-kali li berusa berusaha ha memaink memainkan an Sonata Sonata ‘Pathe ‘Pathetiq tique’ ue’ dan dalam proses itu meng mengem emba bang ngka kan n rasa rasa pemb pembac acaa aan n yang yang bera berada da di luar luar kema kemamp mpua uan n 5 saya.”
Pendidikan Kristiani dengan ritus Timur mempengaruhi cara berpikirnya yang berbeda dengan Kristiani dengan ritus Barat. “Saya bersikukuh untuk menjalani Komuni pertama pada minggu awal Juli 1949 1949 dengan dengan Bib Bibii Nabiha Nabiha,, yang yang berdir berdirii berseb bersebela elahan han dengan dengan saya saya di katedral itu. Fedden berada di sana namun hanya dengan peran yang kecil, sementara Uskup Allen memimpin upacara dalam sikap yang nyaris Oriental (lilin-lilin, doa-doa yang dilantunkan, salib-salib, lagu-lagu, organ 3
4 5
Stephen P. Sheehi. 2001. “Edward Said” dalam Encyclopedia of Postcolonial Studies. JOHN C.HAWLEY (Ed). London: GREENWOOD PRESS Edward W. Said. 2000. Out of Place. Place. New York: Vintage Book. hlm. 128 ibid. hlm. 155 2
dan koor, prosesi, dll)” 6
Tahun 1951 pada umur 17 tahun, ia dikeluarkan dari Victoria College karena karena kenaka kenakalan lannya nya.. Edward Edward pindah pindah ke Ameri Amerika ka dan masu masuk k ke Prince Princeton ton University dengan jurusan sejarah dan sastra Inggris. Ia mengatakan bahwa masa pendidikannya selama sebelah tahun hingga ia mendapat gelar doktoral dari Harvard. Selama tahun 1958-1963, Ia menjadi mahasiswa Harvard Jurusan Sastra. Pergulatan intelektualnya terpengaruh gagasan para tokoh-tokoh filsafat besar. Hing Hingga ga pada pada akhi akhirn rnya ya ia menu menuli lisk skan an dise disert rtas asii tent tentan ang g Jose Joseph ph Conr Conrad ad.. Ia menuliskan: “Bacaan-bac “Bacaan-bacaan aan seperti seperti New New Scie Scienc nce e dari dari Vico Vico,, Hist Histor ory y of Clas Class s Consciousness dari dari Lu Luka kacs cs,, Sart Sartre, re, Heid Heideg egge ger, r, dan dan Merle Merleau au-Po -Pont nty, y, semu semuan anya ya memp memper erka kaya ya dise disert rtas asii saya saya tent tentan ang g Conr Conrad ad,, di bawa bawah h bimbin bimbingan gan para dosen dosen yang yang baik hati, yakni Monroe Monroe Engel Engel dan Harry Harry 7 Levin.”
Beberapa catatan karya dan kariernya dapat dilihat dalam daftar berikut ini: 1968, 1968, ia menuli menuliska skan n artike artikell pertam pertamany anya a tentan tentang g Arab Arab dan Palest Palestina ina dengan judul “Arab Portrayed”. 1977 ia terpilih sebagai anggota dari Palestinian National Congress 1975-1976 mulai menuliskan gagasan dari buku Orientalism 1978 menerbitkan Orientalism 1981 menerbitkan Covering Islam 1989 menerbitkan The Question of Palestine 1980-an Said aktif dalam lobi politik di PLO untuk mengevaluasi strategi kebeba kebebasan san nasion nasional. al. Selam Selama a period periode e ini dia adalah adalah target target yang yang jelas jelas untuk gerakan Yahudi dan Zionis. 1990an setelah Ibunya meninggal, ia terkena penyakit leukemia. Pada masa inilah ia menuliskan Out of Place. Place. 1993 ia menerbitkan Culture and Imperalism 1994 ia menerbitkan essay: Representations Representations of the Intellectual 1995 ia menerbit menerbitkan kan The politics of Dispossession and Peace and Its Discontents 1998 Ia menjadi ketua Modern Language Association Pada akhir hidupnya, ia masih menderita Leukimia. Pada tanggal 25 September 2003 di Amerika, Amerika, Edward W. Said meninggal. meninggal. •
• • • • • •
•
• • •
•
II.
Orientalisme
Dalam bukunya Orientalism, Edward Said merekonstruksi ulang istilah Orientalisme. Ada tiga definisi yang ia sebutkan dalam pengantar bukunya. Pertama, Pertama, Orien Oriental talism isme e adalah adalah suatu suatu cara cara untuk untuk member memberii nama nama bagi bagi dunia dunia timur, timur, berdas berdasark arkan an tempat tempat-te -temp mpat at khusus khusus di timur timur menur menurut ut pengal pengalama aman n 8 manusia Barat Eropa. Di sini, dipahami bahwa orientalisme dilihat oleh para akademisi barat yang melihat dunia timur. Kedua, Kedua, Orientalisme adalah suatu gaya berpikir yang berlandaskan pada pembedaan ontologi dan epistemologi antara ‘timur’ dan (hampir selalu) ‘barat’.9 Istilah Istilah ini khusus khusus dipakai oleh para 6 7 8 9
ibid. hlm. 225 ibid. hlm. 461 Edward Said. 1978. Orientalism. London: Penguin Books. Hlm. 1 ibid. hlm. 2 3
akademisi di level universitas. Ketiga, Ketiga, Orientalis Orientalisme me dipahami dipahami sebagai sebagai sesuatu sesuatu yang didefinisikan secara historis dan material dari pada kedua arti yang telah diterangkan sebelumnya. Dengan mengambil konteks akhir abad kedelapan belas sebagai suatu batasan titik tolak yang nyata, Orientalisme dapat dibahas dan dianalisa sebagai lembaga hukum (corporate (corporate institution) institution) yang berurusan dengan dengan dunia dunia Timur Timur – berur berurusa usan n dengan dengannya nya berart berartii juga juga memb membuat uat istila istilahhistilah tentangnya, mempunyai kuasa atas cara pandangnya, mendeskr mendeskripsik ipsikanny annya, a, dengan dengan mengajari mengajarinya, nya, menempat menempatinya, inya, mengatur mengaturnya: nya: singka singkatny tnya, a, Orien Oriental talism isme e sebaga sebagaii gaya gaya barat barat untuk untuk mendo mendomin minasi asi,, menat menata a 10 kemb kembal alii dan dan meng mengua uasa saii duni dunia a timu timur. r. Di sini sini,, dipa dipaha hami mi bahw bahwa a dala dalam m menggu menggunak nakan an istila istilah h orient orientali alism sme e sudah sudah ada pengan pengandai daian an adanya adanya jalinan jalinan kekuasaan-kekuasaan kekuasaan-kekuasaan yang kemudian perlu untuk ditelaah. Said menggunakan pem pemaham ahaman an keti ketiga ga ini ini untu untuk k melan elanju jutk tkan an pem pembaha bahasa sann nnya ya meng mengen enai ai orientalisme. Tujuan dari penulisan buku orientalisme adalah untuk menunjukkan bahw bahwa a buda budaya ya Erop Eropa a mend mendap apat atka kan n keku kekuat atan an dan dan iden identi tita tasn snya ya deng dengan an mene menemp mpat atka kan n diri diri berh berhad adap apan an deng dengan an duni dunia a Tim Timur seba sebaga gaii sem semacam acam 11 pelindung. Hal ini dapat dipahami dipahami bahwa buku ini ingin menunjukkan menunjukkan bahwa upaya “barat” dalam menjelaskan “timur” adalah upaya untuk menerangkan dir diri merek ereka a sendi endirri. Untu ntuk bisa bisa menca encapa paii tuju tujuan an itu itu kemu emudian dian,, Said aid menunjukan bagaimana ia mengumpulkan data-data: “Argum “Arg umen enta tasi si saya saya tida tidakl klah ah berd berdas asar arkan kan pada pada bany banyak akny nya a buku buku-b -buk uku u tentang dunia timur yang dijadikan sumber bacaan, ataupun pada sejumlah terbatas buku-buku, pengarang-pengarang dan ide-ide yang bersama-sama membentuk Kitab orientalis. Alih-alih, saya mendasarkan diri pada alternatif metodo metodolog logii yang yang berbed berbeda a – yang yang tulang tulang punggu punggungn ngnya ya dalam dalam suatu suatu arti arti adal adalah ah seper seperan angk gkat at gene genera ralis lisas asii seja sejara rah h yang yang seja sejauh uh ini ini telah telah saya saya kemukakan pada bagian depan, dan generalisasi inilah yang nantinya akan saya bahas secara lebih detil.” 12
Ada tiga catatan yang perlu untuk disadari bagi orang yang mere mereko kons nstr truk uksi si kemb kembal alii Orie Orient ntal alis isme me a’la a’la Said Said ini: ini: Pertama-tama, Pertama-tama , per perlu dipahami bahwa sangatlah salah jika menarik kesimpulan bahwa dunia timur pada dasarnya adalah sebuah ide, atau suatu ciptaan tanpa bertautan dengan realit realita. a. Pada Pada tahap tahap kedua adalah adalah bahwa bahwa ide-ide, ide-ide, budaya-bud budaya-budaya, aya, sejarahsejarahseja sejara rah h tak tak mung mungki kin n mamp mampu u deng dengan an jeli jeli dita ditang ngka kap p atau atau dipe dipela laja jari ri tanp tanpa a kekuat kekuatan, an, atau atau lebih lebih tepatn tepatnya ya pemben pembentuk tukan an dari dari kekuat kekuatan an itu. itu. Hubung Hubungan an antara antara Barat Barat dan Timur Timur adalah adalah hubung hubungan an kekuat kekuatan, an, domina dominasi, si, hubung hubungan an berbagai derajat hegemoni yang kompleks. Dan yang ketiga, ketiga, seseor seseorang ang tak bisa mengangga menganggap p bahwa bahwa struktur struktur orientalisme orientalisme tidak tidak lebih daripada struktur struktur kebohongan atau mitos-mitos belaka yang, seandainya kebenaran tentangnya diungk diungkapk apkan, an, dengan dengan mudah mudah akan akan lenyap lenyap tertiu tertiup p angin. angin. Said Said sendir sendirii yakin yakin bahwa bahwa orient orientali alism sme e ini khusus khususny nya a lebih lebih berman bermanfaa faatt sebaga sebagaii su suatu atu tanda tanda kekuasaan Atlantik-Eropa atas Dunia Timur daripada sebagai wacana murni mengenai Timur (sebagaimana yang didakwakannya dalam bentuk akademis dan ilmiah).13
III. III. 10 11 12 13
ibid. ibid. ibid. ibid.
Orie Orient ntal alis isme me dan dan Wac Wacan ana a Kol Kolon onia iall hlm. 3 hlm. 3 hlm. 4 hlm. 5-6 4
Pada bagian ini akan diperlihatkan bagaimana Ania Loomba memahami Orientalisme dari Edward Said yang terpengaruh konsep “Wacana” dari Michel Faucoult. Orientalisme memakai konsep wacana untuk menata kembali studi kolonialisme. Buku ini menelaah bagaimana studi formal atas “timur” (yang sekarang di sebut timur tengah), bersama dengan naskah-naskah kunci literer dan dan kult kultur ural al,, meng mengko kons nsol olid idas asii cara cara-c -car ara a tert terten entu tu untu untuk k meli meliha hatt dan dan memiki memikirka rkan n yang yang kemudi kemudian an memban membantu tu berfun berfungsi gsinya nya kekuas kekuasaan aan koloni kolonial. al. Semu Semua a ini ini buka bukanl nlah ah baha bahann-ba baha han n yang yang tela telah h diba dibaha has s oleh oleh para para anal analis isis is tradis tradision ional al tentan tentang g koloni koloniali alism sme, e, tetapi tetapi kini kini bis bisa a diliha dilihatt sangat sangat pentin penting g dan sentral sentral untuk untuk pembentuk pembentukan an dan fungsinya fungsinya masyarak masyarakat-m at-masyar asyarakat akat kolonial, kolonial, berkat adanya buku orientalism dan perubahan perspektif-perspektif tentang ideologi dan budaya yang di jelaskan di atas. Dan said menjelaskan bahwa naskah-naskah tertentu itu diberi: Otorit Otoritas as akadem akademis, is, lembag lembaga-le a-lemba mbaga, ga, pemerin pemerintah tah-pe -pemer merint intah. ah. Yang Yang terp terpen enti ting ng,, nask naskah ah-n -nas aska kah h sepe sepert rtii itu itu bisa bisa menci mencipt ptak akan an buka bukan n saja saja pengetahuan pengetahuan , tetapi tetapi juga realitas yang justru mereka paparkan itu. Pada waktunya nanti pengetahuan dan realitas menghasilkan suatu tradisi, atau yang disebut Michel Foucault suatu wacana , yang kewibawaan atau bobot mate materi rialn alnya ya itula itulah, h, buka bukan n oris orisina inalit litas as penu penulis lisny nya, a, yang yang bena benarr-be bena narr 14 bertanggung jawab untuk naskah-naskah yang dihasilkan darinya.
Orientalism bisa bisa dise disebu butt meng mengan anta tark rkan an satu satu jeni jenis s stud studii baru baru atas atas kolonialisme. Said menyatakan bahwa penggambaran-penggambaran “timur” dalam naskah-naskah literer Eropa, kisah-kisah perjalanan, dan tulisan-tulisan lain membantu terciptanya suatu dikotomi antara eropa dan” pihak-pihak lain”nya, nya, su suat atu u diko dikoto tomi mi yang yang mene menemp mpat atii posi posisi si sent sentra rall dala dalam m pemb pemben entu tuka kan n budaya Eropa, selain mempertahankan dan meluaskan hegemoni Eropa atas negeri-negr negeri-negrii lain. Proyek Proyek said adalah adalah untuk memperli memperlihatka hatkan n “pengetah “pengetahuan” uan” tentang orang-orang non-Eropa yang adalah bagian dari proses mempertahankan mempertahankan kekuasaan Eropa atas mereka; itu jadi status “pengetahuan” didemi didemisti stifik fikasi asi,, dan batasbatas-ba batas tas antara antara yang yang ideolo ideologi gi dengan dengan yang yang objekt objektif if menj menjad adii kabu kabur. r. Jadi Jadi peng penget etah ahua uan n para para Orie Orient ntal alis is yang yang meng menges esan anka kan n itu itu disari dis aring ng melalu melaluii bias bias kultur kultural al mereka mereka,, karena karena “stud “studi” i” atas atas timur timur itu tidak tidak objektif melainkan suatu visi politis atas realitas yang strukturnya mengemukakan perbedaan anta antara ra yang yang dike dikena nall (Ero (Eropa pa,, Bara Barat, t, “kit “kita” a”)) dan dan yang yang asin asing g ( Orient , timur, timur,”me ”mereka reka”), ”), ketika ketika orang orang menggun menggunaka akan n katego kategori-k ri-kate ategor gorii sepert sepertii Oriental dan barat baik sebagai titik awal dan mau pun titik akhir dari ana analis lisis, is, ris riset, et, keb kebijak ijaka an publi ublik k maka maka has hasilny ilnya a bias iasany anya adal adalah ah memorali memoralisas sasii perbed perbedaan aan yang yang timur timur menjad menjadii makin makin timur, timur, yang yang barat barat semaki semakin n barat barat dan membata membatasi si pertem pertemuan uan manusi manusiawi awi antara antara berbag berbagai ai 15 budaya tradisi dan masyarakat yang berbeda.
Analisis wacana, seperti telah kita bahas sebelumnya, memungkinkan kita menel enelus usu uri hubun ubung ganan-hubu hubun ngan gan antar ntara a yang ang tampa ampak k deng engan yang ang tersembunyi, yang dominan dengan yang marginal, gagasan-gagasan dengan lembaga-lembaga. Ini memungkinkan kita melihat bagaimana kekuasaan itu bekerja melalui bahasa, sastra, budaya, dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan kita sehari-hari. Dengan memakai definisi yang diperluas tentang 14
Edward Said. 1978. Orientalism. London: Penguin Books. Hlm. 94 bdk. Ania Loomba. 1998. Colonialism/Postcolonialism. New York: Routledge. Hlm. 44 Colonialism/Postcolonialism. 15 Edward Said. 1978. Orientalism. London: Penguin Books. Hlm. 46-47, bdk. Ania Loomba. 1998. Colonialism/Postcolonialism Colonialism/Postcolonialism.. New York: Routledge. Hlm. 45-46 5
kekuasaan ini, Said bisa meninggalkan pemahaman sempit dan teknis tentang otoritas kolonial dan memperlihatkan bagaimana otoritas ini berfungsi dengan meng mengha hasi silk lkan an su suat atu u ”wac ”wacan ana a tent tentan ang g Timu Timur” r” yait yaitu u deng dengan an mela melahi hirk rkan an struktur-struktur pemikiran yang terlihat dalam produksi literer dan artistik, dalam tulisan-tulisan politis dan ilmiah dan terutama, dalam penciptaan studistudi Timur. Tesis dasar said adalah bahwa Orientalisme, atau “studi” Timur, akhirn akhirnya ya merup merupaka akan n suatu suatu vi visi si po poli liti tis s te tent ntan ang g re real alit itas as ya yang ng st stru rukt ktur urny nya a mengemuk meng emukakan akan suat suatu u perl perlawan awanan an biner antara antara yang dikenal (Eropa, Barat, “kita”) dengan yang asing (Orient (Orient , Timur,”merdeka”). Apa hubungan “Orientalisme” “Orientalisme” dengan kolonialisme kolonialisme dan pengetahuan? pengetahuan? Kolonialisme membentuk kembali struktur-struktur pengetahuan manusia yang yang sudah sudah ada. ada. Tidak Tidak ada cabang cabang penget pengetahu ahuan an yang yang tidak tidak dis disent entuh uh oleh oleh pengalaman kolonial. Prosesnya agak mirip dengan berfungsinya ideologi itu sendiri, dan sekaligus merupakan suatu kekeliruan gambaran tentang realitas sert serta a pena penata taan an ulan ulangg-ny nya. a. Sepe Sepert rtii ideo ideolo logi gi,, kolo koloni nial alis isme me itu itu bera berasa sall dari dari ”keadaan-keadaan material” dan efek-efeknya material. Sebuah aspek penting dari proses ini adalah pengumpulan dan penataan informasi tentang tanahtana tanah h dan dan pend pendud uduk ukny nya a yang yang diku dikunj njun ungi gi,, dan dan kemu kemudi dian an menj menjad adii tund tunduk uk kepada, kepada, kekuasaan kekuasaan-keku -kekuasaan asaan kolonial. kolonial. Pertualang Pertualangan–pe an–pertua rtualanga langan n orangorangorang Eropa abad kelima belas dan enam belas ke Asia, Amerika, dan Afrika bukanlah bukanlah pertemua pertemuan-per n-pertemu temuan an pertama pertama antara antara orang-or orang-orang ang Eropa Eropa dengan dengan non-Eropa, tetapi tulisan-tulisan tentang periode ini memang menandai suatu cara pemikiran baru tentang, malahan memproduksi, kedua kategori rakyat ini sebaga sebagaii lawanlawan-law lawan an biner. biner. Tulisa Tulisan n perjal perjalana anan n merupa merupakan kan sarana sarana pentin penting g untuk memproduksi “konsepsi-konsepsi Eropa tentang dirinya yang berbeda dala dalam m hubu hubung ngan an deng dengan an sesu sesuat atu u yang yang bisa bisa dise disebu butn tnya ya seba sebaga gaii ’dun ’dunia ia 16 selebihnya’ (Pratt, 1992:5;lihat juga, 1993). Penting untuk diingat bahwa produksi pengetahuan kolonialis bukanlah suatu suatu proses proses sederh sederhana ana.. Prose Proses s ini tentu tentu meliba melibatka tkan n konfl konflik ik dengan dengan,, dan marginalisasi terhadap, sistem-sistem pengetahuan pengetahuan dan keyakinan dari mereka yang ditaklukan, selain juga dengan pandangan-pandangan yang bertentangan di nega negara ra asal asal (Ero (Eropa pa). ). Teta Tetapi pi,, jika jika pros proses es pena penakl kluk ukan an itu itu meno menonj njol olka kan n keberutal keberutalan an dan perbedaan perbedaan kultural, kultural, maka bersamaa bersamaan n dengan itu proses ini juga merupakan suatu pengaburan terus- menerus posisi-posisi “murni” dari “diri” dan “pihak lain”( seperti yang akan kita telaah dengan lebih terperinci dalam bagian tentang identitas-identitas kolonial). Pengetahuan-pengetahuan kolonialis dihasilkan juga melalui negosiasi dengan, atau pemasukan, gagasangagasan pribumi untuk memperoleh akses ke tanah-tanah ”baru” dan rahasiarahasia mereka.17 Apa hubungan “Orientalisme” “Orientalisme” dan kolonialisme kolonialisme dan sastra? sastra? Objektifit Objektifitas as bukan satu-sa satu-satuny tunya a dasar yang dipakai dipakai untuk mengklai mengklaim m kepolosan ideologis dan politis. Studi-studi literatur (atau paling tidak literatur yang baik) tidak ada kaitannya dengan perpolitikan, atas dasar-dasar bahwa yang yang pertam pertama a itu terlal terlalu u subjek subjektif tif,, indivi individua dual, l, dan person personal al ataupu ataupun n terlal terlalu u univer universal sal dan transe transende nden n untuk untuk dipeng dipengaru aruhi. hi. Karena Karena itu, itu, hubung hubungan an antara antara kolo koloni nial alis ism me dan dan lite litera ratu turr tida tidak k diba dibaha has s deng dengan an krit kritik ik lite litere rer, r, sam sampai pai 18 belakangan ini. 16 17 18
Ania Loomba. 1998. Colonialism/Postcolonialism Colonialism/Postcolonialism.. New York: Routledge. Hlm. 57 ibid. hlm. 66 ibid. hlm. 68 6
Dalam dewasa ini, situasinya tampak membalik dengan cepat, dengan bany banyak ak,, kala kalaup upun un buka bukan n mayo mayori rita tas, s, dari dari para para peng pengan anal alis isis is atas atas waca wacana na kolonial berasal dari pendidikan, atau afiliasi(kerja sama) profesional dengan, studi-studi sastra. Ini tidak berarti bahwa keortodokan-keortodokan di dalam stud studii-st stud udii lite litere rerr tela telah h hila hilang ng begi begitu tu saja saja:: seri sering ng anal analis isis is-a -ana nali lisi sis s atas atas kolonialisme, atau ras, seperti analisis-analisis atas gender, masih dianggap sebagai topik-topik “minat khusus” yang tidak banyak mengubah pengajaran dan riset dalam disiplin selebihnya. Meski demikian, perhatian belakangan ini terhad terhadap ap hubung hubungan an antara antara sastr sastra a dengan dengan koloni koloniali alisme sme telah telah memanc memancing ing 19 penilaian ulang yang serius atas masing-masing dari istilah-istilah ini. Naskah-n Naskah-naskah askah literer beredar beredar dalam masyrakat masyrakat bukan hanya karena karena nila nilaii intr intrin insi sik k mere mereka ka,, teta tetapi pi kare karena na mere mereka ka adal adalah ah bagi bagian an-b -bag agia ian n dari dari lembaga-lembaga lain seperti pasar, atau sistem pendidikan. Melalui lembagalembag lembaga a ini, ini, mereka mereka mema memaink inkan an peran peran pentin penting g dalam dalam memban membangun gun su suatu atu otoritas kultural bagi para penjajah, baik di metropolis maupun di koloni-koloni. Namun, Namun, naskah-na naskah-naskah skah literer literer tidak hanya hanya mencerm mencerminkan inkan ideologi-id ideologi-ideolog eologii domina dominan, n, tetapi tetapi mengo mengodek dekan an ketega keteganga ngan-k n-kete etegan gangan gan,, komple kompleksi ksitas tas,, dan nuansa-nuansa di dalam budaya-budaya kolonial. Literatur adalah suatu “zona kontak” yang penting, memakai istilah Mary Louse Pratt, di mana “transku “transkultur lturasi” asi” terjadi terjadi dalam segala segala kompleksi kompleksitasn tasnya. ya. Literatur Literatur yang ditulis ditulis baik baik oleh oleh penj penjaj ajah ah maup maupun un oleh oleh yang yang dija dijaja jah h itu itu dala dalam m pros proses esny nya a seri sering ng meny menyer erap ap,, menga engamb mbil il,, dan dan menul enulis is,, aspe aspekk-as aspe pek k dari dari buda budaya ya “lai “lain” n”,, menciptakan genre, gagasan-gagasan, dan identitas-identitas baru. Akhirnya , lite litera ratu turr juga juga meru merupa paka kan n sara sarana na pent pentin ing g untu untuk k ambi ambil, l, memb membal alik ikan an atau atau menant menantang ang sarana sarana-sa -saran rana a domina dominan n pengga penggamb mbara aran n dan ideolo ideologi-i gi-ideo deolog logii 20 kolonial. Kont Kontak ak kolo koloni nial al itu itu buka bukan n hany hanya a ”ter ”terce cerm rmin in” ” dala dalam m baha bahasa sa atau atau gam gambar baran-g an-gam amba bara ran n nask naskah ah-n -nas aska kah h lite litere rer, r, buka bukan n hany hanya a lata latarr atau atau “konteks”untuk pementasan drama-drama manusia, tetapi merupakan suatu aspek sentral dari apa yang dikatakan naskah-naskah ini tentang identitas, hubungan, hubungan, dan budaya. budaya.21 Naskah-n Naskah-naskah askah literer literer penting penting bagi pembentuk pembentukan an wacana-wacana kolonial justru karena mereka bekerja secara imajinatif dan berpengaruh terhadap orang-orang sebagai individu-individu. Tetapi naskahnaskah literer tidak hanya mencerminkan ideologi-ideologi, atau berisi unsurunsur yang bertentangan dengan ideologi-ideologi itu.22
IV. IV.
Orien Orienta talis lisme me seba sebaga gaii Buku Buku Klasik Klasik Kaj Kajia ian n Paska Paska Kolo Koloni nial al
Di awal bab 4 “Edward said and his critics”, Gandhi mencoba mengulas Pandangan Edward Said dalam Orientalism. Said menolak suatu relasi yang tidak mudah mudah dengan dengan Marxisme Marxisme,, khususnya khususnya postruktural postrukturalis is dan anti humanis humanis dalam memahami persinggungan antara kekuatan kolonial dan pemahaman barat, dan keyakinan umum dalam warisan politik dan dunia atas intelektual pask paska a kolo koloni nial al.. Bagi Bagian an ini ini juga juga mem membica bicara raka kan n kont kontek ekss-ko kont ntek eks s untu untuk k memahami bagaimana buku ini bisa diterima sebagai warisan klasik paska koloni kolonial al yang yang membaw membawa a pengar pengaruh uh besar besar bagi bagi pemba pembahas hasan an akadem akademis is dan 23 pembatasan teoritis. Leela Leela Gandhi Gandhi memp memperl erliha ihatka tkan n empat empat tokoh tokoh yang yang member memberii koment komentar ar terhadap Orientalisme-nya Orientalisme-nya Edward Said. Pertama, Gayatri Spivak yang dengan 19 20 21 22 23
ibid. hlm. 69-70 ibid. hlm. 70-71 ibid. hlm. -73 ibid. hlm. 74 Leela Gandhi. 1998. Postcolonial Theory Critical Introduction. Introduction. Sydney: Allen & Unwin. Hlm. 64 7
jelas mengatakan bahwa buku karya Edward Said ini bisa dijadikan sumber primer melalui disiplin ilmu yang mendapatkan status termarjinalkan, seperti kutipan Gandhi atas Spivak: “pembahasan wacana kolonial, secara langsung dimulai dengan karya Said ini, telah menyebar ke berbagai tempat dimana kaum marginal bisa berbicara dan dibicarakan, bahkan berbicara untuk. Ini adalah hal penting dalam suatu disiplin ilmu saat ini.”24 Kedua, Kedua, Zakia Pethak Pethak menyebutkan bahwa Said memberi kontribusi dalam bagiamana memahami teks sastra dengan men-dekonstruksi teks, menguji dan mengidentifikasikaan mitosmitos-mi mitos tos imperi imperiali alisme sme,, dan hal itu ditunj ditunjukk ukkkan kan dan dibang dibangkit kitkan kan oleh oleh 25 kebutu kebutuhan han-ke -kebut butuh uhan an politi politik k dalam dalam momen momentum tum sejara sejarah. h. Ketiga, Partha Chaterjee, Chaterjee, seorang sejarawan sejarawan paska paska kolonial, kolonial, mengatak mengatakan an bahwa bahwa arah dari satu perjuangan anti-kolonialisme yang berhasil, banyak orang paham akan maksud orientalisme namun sangat sulit untuk merumuskan makna-maknanya makna-maknanya 26 secara tepat dalam suatu kalima. Keempat, Tim Brenann mengatakan kepada para pembenci/pencela Said bahwa disiplin keilmuan tersebut sangat penting dan memberi pemahaman inspirasi suatu ciri yang telah terjadi.27 Gandhi memperlihatkan bahwa ternyata Orientalisme adalah salah satu dari Trilogi yang dibuat oleh Edward Said. Kedua yang lain adalah Question of Palestina (1979) (1979) dan Covering Covering Islam (1981). Orientalisme mempunya mempunyaii latar belakang belakang abad ke19 dengan dengan Imperiali Imperialisme sme Inggris Inggris dan Perancis. Perancis. Sedangkan kedua kedua buku buku yang yang lain lain berbic berbicara ara tentan tentang g bahaya bahaya laten laten imperi imperiali alism sme e dalam dalam 28 relasi antara Zionisme dan Palestina dan antara Amerika dan dunia islam. Dalam bukunya bukunya Cultur Culture e and Imper Imperali alism sm,, Edwa Edward rd Said Said meny menyat atak akan an:: “Im “Imperi perial alis ism me atau ataupu pun n kolo koloni nial alis isme me meru merupa paka kan n tind tindak akan an sede sederh rhan ana a mengakumulasi dan merebut. Keduanya didukung dan mungkin juga dipaksa dengan suatu formasi ideologis yang menyertakan gagasan-gagasan tentang wilaya wilayah h dan orang orang membut membutuhk uhkan an dan memoho memohon n kekuas kekuasaan aan,, sepert sepertii juga juga 29 bentuk bentuk pengetahuan yang bergandengan dengan kekuasaan.” Tidak bisa dipungkiri apa yang dikatakan Edward Said dalam bukunya berjudul Orientalisme mendapatkan posisi fenomenal atas nilai imperatif politik dan dan sosi sosial al yang yang mend mendun unia ia.. Dala Dalam m buku bukuny nya a Cultur Culture e and imperi imperiali alism sme, e, ia mengatakan bahwa meskipun teks-teks tersebut mendunia dan bisa dijadikan master piece, sikap sikap struktural menjadi referensi umum terhadap indikasi kemungkinan-kemungkinan kemungkinan-kemungkinan akan batasan-batasan struktural itu sendiri.30 Lain Lain halnya halnya Raymo Raymod d Willia Williams ms yang yang mengun mengungka gkapka pkan n bahwa bahwa teks-t teks-teks eks yang indikatif dan subjunktif, hal tersebut dirangsang secara sosial dan politik dalam dalam tatana tatanan n sosia sosial, l, atas atas batas batasanan-bat batasa asan n dalam dalam bentuk bentuk dan isi produk produksi si ideologi yang sederhana tersebut mendapatkan pencerahan. Bagi Edward Said, kritik Raymond yang adalah kritikus dunia akademik, seperti masa otoriter dan negara yang kapitalis, contoh Stalin, dan juga kegagalan teori marxis 1968.31 Akhi Akhirr 19 1970 70 dian diangg ggap ap mome momen n bahw bahwa a para para anti anti marxi arxis s itu itu sala salah h jala jalan, n, sent sentim imen enti till terh terhad adap ap kaum kaum duni dunia a keti ketiga ga,, kare karena na bagi bagi Said Said hal hal ters terseb ebut ut menunj menunjukk ukkan an batasa batasan-b n-bata atasan san tekana tekanan n hubung hubungan an marxi marxis s dengan dengan histor historis, is, postruktu postrukturalis ralisme me dengan dengan dunia ketiga yang harus harus dilawan dilawan batasan-b batasan-batas atasan an 24 25 26 27 28 29 30 31
ibid. ibid. ibid. ibid. ibid. ibid. ibid. ibid.
hlm. hlm. hlm. hlm. hlm. hlm. hlm. hlm.
65 65 66 66 66 67 68 69 8
form formal al ters terseb ebut ut seca secara ra stru strukt ktur ural al..32 Bagi Bagi said said hal hal ter tersebu sebutt meru merupa paka kan n kegaga kegagalan lan radika radikall dari dari penggo penggolon longan gan marx marxism isme e karen karena a ketida ketidakm kmamp ampua uan n mereka untuk mengakomodasi mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan kebutuhan-kebutuhan politik politik khusus bagi dunia dunia yang terjajah.
V.
Orien Orienta talis lisme me di Jaw Jawa a dal dalam am Perd Perdeb ebat atan an tent tentan ang g Wayang sebagai Pembentuk Identitas Bangsa
Edward Edwa rd Sa Said id me mema mang ng me memb mber erii fo foku kus s ut utam ama a pa pada da pe peri rila laku ku im impe peri rial al Inggris, Perancis dan Amerika, tetapi argumennya bisa diperluas juga kepada perilaku kolonial di Hindia Belanda (Indonesia) dan khususnya perilaku Belanda terh te rhad adap ap Is Isla lam. m. Ba Bagi gian an in inii in ingi gin n me memp mper erli liha hatk tkan an se sebu buah ah co cont ntoh oh kh khus usus us dis di sku kurrsu sus s orie ient ntal alis is da dala lam m te tega gan nga gan n kek eku uat atan an ya yan ng mem empe pen nga garruhi 33 representasi Eropa dan Jawa atas sastra Jawa dan tradisi sejarah. Dengan mengutip Ahmad Aijaz, Laurie Sears melihat bahwa Orientalism mengkaji teks-teks sejarah dunia barat berhadapan dengan dunia timur yang teri teriso sola lasi si berh berhad adap apan an deng dengan an baga bagaim iman ana a teks teks itu itu dite diteri rima ma,, dise disetu tuju jui, i, dimodifika dimodifikasi, si, ditantang, ditantang, dibuang dan kembali kembali diproduksi diproduksi oleh para cendekia negara negara-ne -negar gara a koloni koloni.. Sears Sears memfo memfokus kuskan kan diri diri pada pada bagaim bagaimana ana tindak tindakanantindakan para bangsawan lokal dan para cendekia sebagai “agen-agen sosial yang yang disi disitu tuas asik ikan an” ” yang yang terd terdor oron ong g oleh oleh logi logika ka dan dan kebu kebutu tuha hann nnya ya,, dan dan bagaimana aktifitas mereka terjegal, terhalangi atau kadang kala dihubungkan dengan dengan usaha usaha Belanda Belanda untuk untuk merepres merepresenta entasikan sikan dan mengkont mengkontrol rol produksi produksi 34 sastra dan sejarah Jawa. Pada Pada tahu tahun n 19 1920 20an an dan dan 19 1930 30an an,, para para penu penuli lis s dan dan peme pemerh rhat atii Jawa Jawa memperlihatkan bahwa wayang dan kisah-kisahnya tersampaikan dengan cara mistik mistik karena karena nilainilai-nil nilai ai yang yang berada berada dalam dalam mistis mistisism isme e itu oleh oleh kelom kelompok pok-kelompok kaum intelektual Jawa dan Belanda terpengaruh pemikiran teosofi. Perwak Perwakila ilan n kunci kunci yang yang berper berperan an dalam dalam wayang wayang pada pada tahun tahun 1930an 1930an dituli ditulis s dalam dalam bahasa bahasa Beland Belanda a oleh oleh para para ilmuw ilmuwan, an, pegawa pegawaii milit militer, er, bis bisnis nisma man, n, dan Mangkunegara VII, raja wilayah kecil di Kota Solo, Jawa Tengah. Pangeran ini sangat terpengaruh dengan gagasan teosofi Belanda. Ia menganjurkan supaya setiap pertunjukan wayang di jawa menunjukkan sebuah pencarian spiritual atas pengetahuan mistik.35 Kebangkitan dan secara bersamaan hilangnya kesadaran nasionalisme Jawa diganti nasionalisme pan-Hindi yang kemudian tercermin dalam Proklamasi kemerdekaan indonesia tahun 1945 berkait dan dengan hikayat mahabara mahabarata, ta, pemikiran pemikiran teosofi, teosofi, dan gagasan gagasan tentang tentang subjektifi subjektifitas tas manusia manusia yang dibawa ke Jawa dalam kebangkitan politik etis Belanda pada awal abad ke-20. Berkaitan dengan subjek manusia otonom ini, tentu saja ada pengaruh dari liberalisme Eropa pada abad ke-19 yang mempertanyakan subjek manusia yang otonom dan gagasan perkembangan pada abad ke-19. Gagasan para pengik pengikut ut Freud Freud bahwa bahwa individu individu-in -indiv dividu idu sedikit sedikit banyak banyak dikontro dikontroll oleh oleh Id otonom daripada pemikiran-pemikiran yang ada. Sekali lagi bahwa bagian ini menunjukkan bagaimana kaum intelektual Jawa bernegosiasi berkaitan dengan peruba per ubahan han sub subjek jektif tifita itas s mer mereka eka dan mu muncu nculny lnya a ide identi ntitas tas nas nasion ional al mel melalu aluii 32
ibid. hlm. 70 Laurie J. Sears. 2005. “Intellectuals, “ Intellectuals, Theosophy, and Failed Narratives of the Nation in Late Colonial Java.” dalam A dalam A Companion to Postcolonial Studies. Studies. Henry Schwarz and Sangeeta Ray (ed). Oxford: Blackwell Publishing. Hlm. 333 34 ibid. hlm. 333-334 35 ibid. hlm. 334 33
9
keterhubungan mentalitas Jawa dan Belanda dalam diskursus modernitas.36 Teosofi dan Nasionalisme Jawa Beberapa intelektul bangsa mendapatkan pengaruh yang cukup kuat dari teosofi. Mereka antara lain: Soewardi Soerjaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, H.S. Tjokroaminoto, dan Soekarno. Mereka mendapatkan pengaruh gagasan teosof teosofii dari dari seoran seorang g Teosof Teosofis is Beland Belanda, a, D. van Hinloo Hinloopen pen Lambbe Lambbert rton on dan istierinya istierinya.. Hinloopen Hinloopen adalah adalah Presiden Presiden dari Indies Indies Theosoph Theosophical ical Society Society dari tahun 1912-1913. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teosofi itu? Ricklefs menyebutkan bahwa Teosofi adalah salah satu di antara gerakan-gerakan yang menyat menyatuk ukan an Elite Elite jawa, jawa, orang orang-or -orang ang Indo-E Indo-Erop ropa, a, dan orangorang-ora orang ng Beland Belanda a pada pada masa masa itu, itu, dan sangat sangat berpen berpengar garuh uh di kalang kalangan an banyak banyak anggot anggota a Budi Budi 37 Utomo. Sebagai suatu gerakan keagamaan, Teosofi mulai pada tahun 1875 di Amerika dan secara cepat menyebar di Eropa dan Australia. Para perempuan yang berpengaruh dalam gerakan ini adalah: 1) Helena Blavatsky, 2) Anne Besant, Besant, 3)Dan 3)Dan Alice Bailey. Dikisahkan Dikisahkan bahwa para pemimpin pemimpin ini kemudian kemudian berkelana hingga ke Australia dan India. Krishnamurti dari India terpengaruh dengan aliran pemikiran ini. Ajaran teosofi sendiri adalah sebuah gabungan dari beberapa agamaagam agama a duni dunia a dan dan mene meneka kank nkan an pada pada tole tolera rans nsii terh terhad adap ap selu seluru ruh h prak prakte tekk38 praktek keagamaan. Ramayana dan Mahabarata menjadi teks-teks kunci bagi par para teo teosofi sofis, s, khusu husus snya nya bagia agian n Bhagav agavad ad Git Gita yait aitu kis kisah lege legend nda a pencerahan Arjuna Arjuna oleh Krisna sebagai sebagai inkarnasi dari dari Tuhan pada pada saat Perang Kurusetra. Di sisi lain, Teosofi adalah suatu produk dari Darwinisme Sosial yang kemudian menjadi gerakan keagamaan; hidup manusia bertujuan diarahkan pada pada su suat atu u ranc rancan anga gan n evol evolus usii dima dimana na 7 Akar Akar Bang Bangsa sa atas atas kema kemanu nusi siaa aan n meng mengar arah ah pada pada kese kesemp mpur urna naan an.. semp sempur urna na.. Tana Tanah h At Atla lant ntis is yang yang hila hilang ng memainkan peranan penting dalam pemikiran teosofi, mewakili tahap terakhir dari keagamaan manusia dan perkembangan mistis dan rumah dari keempat akar bangsa. bangsa. Bangsa Bangsa Arya berasal berasal dari Indo-Erop Indo-Eropa a Kuno dipercayai dipercayai sebagai sebagai Akar Akar Ras Ras yang yang keli kelima ma.. Dan Dan Oran Orang g Prib Pribum umii Hind Hindia ia,, adal adalah ah akar akar ras ras yang yang keempat. Di Jawa Jawa,, situ situas asin inya ya sedi sediki kitt berb berbed eda. a. Keti Ketika ka Para Para Teos Teosof ofis is Bela Beland nda a bertemu bertemu dengan dengan kisah-kisa kisah-kisah h Ramayan Ramayana a dan Mahabarat Mahabarata a orang-ora orang-orang ng Jawa, Jawa, mereka menyadari bahwa orang-orang Jawa adalah juga mewarisi pengajaranpengajaran mistik. Sebagian besar orang-orang Jawa adalah anggota dari Akar Bang Bangsa sa yang yang keem keempa pat, t, su suat atu u bang bangsa sa yang yang mamp mampu u meng mengem emba bang ngka kan n inti inti chakra, memus emusat at pada pada rasa rasa pera perasa saan an (ros (roso? o?), ), teta tetapi pi terb terbat atas as dala dalam m perkembangan mental mereka jika dibandingkan dengan para anggota Akar Bangsa kelima, Bangsa Arya. Beberapa anggota dari kelompok sumarah menempatkan bahwa orangoran orang g Jawa Jawa adal adalah ah angg anggot ota a dari dari Akar kar Bang Bangsa sa keem keempa patt dan dan hany hanya a bisa bisa mencempai perkembangan dari rasa atau perasaan. Sedangkan orang-orang Euroamerika yang belajar dalam kelompok adalah anggota akar Bangsa kelima 36
ibid. hlm. 355 M.C. Ricklefs. 1981. A 1981. A History of Modern Modern Indonesia. Indonesia. Hlm. 157 38 Laurie J. Sears. 2005. “Intellectuals, “Intellectuals, Theosophy, Theosophy, and Failed Narratives of the Nation in Late Colonial Java.” dalam A dalam A Companion to Postcolonial Postcolonial Studies. Studies. Henry Schwarz and Sangeeta Ray (ed). Oxford: Blackwell Publishing. Hlm. 337 37
10
dan mencapai kesempurnaan intelektual atau budi. Dalam gagasan teosofi, semua anggota dari kelompok-kelompok bangsa yang berbeda ini mempunyai perbedaan pula dalam kecepatan dalam evolusi. Sangat mungkin bahwa satu orang bisa melampaui orang lain dengan cepat.39 Ketika Mevr. C. Van Hinloopen Labberton menuliskan pemikirannya atas Wayan Wayang g Jawa, Jawa, ia percay percaya a bahwa bahwa ia meliha melihatt suatu suatu bukti bukti kontak kontak Jawa Jawa Kuno Kuno deng dengan an peng penget etah ahua uan n tert tertin ingg ggi. i. Perj Perjum umpa paan an ini ini mem membaw bawa pada pada jam jaman pemujaan Shiva dan kerajaan-kerajaan Budha sebelum periode Islam, ketika koloni-koloni bangsa India dipercaya membawa peradaban tingginya ke Jawa. Di sini sini wayang wayang menja menjadi di semaca semacam m sarana sarana ke arah arah penget pengetahu ahuan an yang yang lebih lebih tinggi, sebuah akses ke arah kebijakan kuno yang kabur. Hanyalah orang-orang Jawa yang mendapatkan pendidikan Belanda mulai sadar adanya potensi atas tradisi-tradisi bangsa Jawa, dasar dari nasionalisme Jawa dengan pembentukan BU pada tahun 1908.40 Wacan Wacana a tentan tentang g wayang wayang diangg dianggap ap mero merosot sot,, maka maka wacana wacana ini harus harus dipulihkan lagi; pemulihan ini harus dilakukan dalam cara “modern” melalui pemban pembangun gunan an sekola sekolah-s h-seko ekolah lah bagi bagi dalang dalang;; pemuli pemulihan han tradi tradisi si yang yang baru baru kemudian kemudian digunakan digunakan sebagai sebagai sarana sarana untuk untuk meningkat meningkatkan kan masyarak masyarakat at Jawa yang yang dibu dibuta taka kan n oleh oleh berb berbag agai ai ritu ritual al di pede pedesa saan an-- sepe sepert rtii waya wayang ng-- dan dan keterkaitan mereka yang salah terhadap Islam. Suatu susunan tradisi wayang baru mungkin bisa membantu untuk menolong para petani jawa yang belum bisa bis a sepenu sepenuhny hnya a memaha memahami mi Islam Islam berhad berhadapa apan n dengan dengan suatu suatu identi identifik fikasi asi tradisi-tradis non-islam yang lampau, dan mengajak mereka memasuki masa depan “modern”. Wala Walaup upun un dem demikia ikian n pada pada tahu tahun n 19 1913 13,, Tjip Tjipto to Mang Mangoe oenk nkoe oeso soem emo o menunjukkan bahwa tidak hanya teosofi yang mengubah cara pandang dan cara cara berbic berbicara ara orangorang-ora orang ng Jawa Jawa berkai berkaitan tan dengan dengan tradis tradisii wayang wayang di Jawa Jawa Tengah pada era abad 20. Pendidikan dan Pengasingan Dala Dalam m pemb pembic icar araa aan n dan dan deba debatt panj panjan ang g tent tentan ang g waya wayang ng pada pada era era 1920 19 20an an dan dan 19 1930 30an an,, tern ternya yata ta para para Nasi Nasion onal alis is Jawa Jawa memp mempun unya yaii inis inisia iati tif f memperluas gagasan tentang wayang dan memanipulasi pertunjukan wayang dan kisah-kisahnya. Sears mengutip Kenji Tsuchiya dan Takashi Shiraishi untuk memper memperlih lihatk atkan an latar latar belaka belakang ng dari dari wayan wayang g purwa purwa sebaga sebagaii posis posisii dasar. dasar. Waya Wayang ng dala dalam m kary karya a para para cend cendek ekia ia menj menjad adii sino sinoni nim m dari dari buda budaya ya jawa jawa,, mengilust mengilustrasik rasikan an gagasan-g gagasan-gagas agasan an dasar tentang tentang konsep-ko konsep-konsep nsep kekuasaan kekuasaan Jawa. Sears mengemukakan mengemukakan bahwa gagasan tentang wayang sebagai inti dari budaya budaya jawa jawa adalah adalah su suatu atu hasil hasil dari dari jalina jalinan n antara antara pandan pandangan gan esteti estetik k dan agen agenda da-a -age gend nda a inte intele lekt ktua uall Jawa Jawa dan dan Bela Beland nda a yang yang meny menyeb ebab abka kan n dan dan 41 disebabkan oleh diskursus modernitas. Keti Ketika ka mene menemp mpat atka kan n waya wayang ng seba sebaga gaii inti inti dari dari buda budaya ya jawa jawa,, para para nasionalis menggunakan wayang untuk berbicara tentang politik di hadapan pemerintah Belanda. Dalam artikel yang ditulis oleh Tjipto Mangoenkoesoemo berjudul “De Wajang” dalam De Indische Gids, yang dipublikasikan di Belanda tahun 1914, Ia menempatkan diri di dalam dan di luar cara pandang dunia wayang dan mulai berbicara tentang wayang dalam cara yang baru. Shiraishi 39 40 41
ibid. hlm. 338 ibid. hlm. 337-338 ibid. hlm. 340 11
melihat bahwa Tjipto melihat dirinya sebagai Satria Jawa. Berbicara tentang wayang, Tjipto kemudian dianggap menjadi dalang. Ia melepaskan diri dari cengkeraman dunia wayang itu sendiri. Dengan sungguh cerdas, ia membawa pembaca Belandanya ke dalam etnografi dan kemudian suatu diskursus teosofi mistik atas wayang sebagai gambaran Ada yang melampaui, kedalaman hidup, kesakitan dan kesengsaraan.42 Dia menuliskan: “...Wayan “...Wa yang g adalah adalah suatu suatu ciptaa ciptaan n asli asli orang orang Jawa Jawa dan telah telah dimunc dimunculka ulkan n sebagai pertunjukan di Keraton Daha kurang lebih tahun 800, diperbaharui pada pada tahun tahun 1500 1500 oleh oleh Sunan Sunan Kali Kali Jaga, Jaga, seoran seorang g mision misionari aris s Islam. Islam. Tepat Tepat karena karena ini adalah adalah suatu suatu ciptaa ciptaan n dari dari orang-o orang-oran rang g Jawa, Jawa, melalu melaluii hal ini seseor seseorang ang bis bisa a mempela mempelajar jarii suatu suatu kesela keselaras rasan an terhad terhadap ap kedala kedalam m hidup hidup orang-orang Jawa. Masyarakat Teosofi cabang Hindia Belanda melakukan pera peran n yang yang tepa tepatt deng dengan an mena menamb mbah ahka kan n (Per (Peran an indi india) a) Saku Sakunt ntal ala a dan dan menuliskan hasil dari penelitian.”
Dua hal yang penting di sini: Pertama, Pertama, Tjipto telah membaca para ilmuwan belanda berkaitan dengan wayang, khususnya gagasan Hazeu tentang orang Jawa, daripada mengambil gagasan dari India, Keaslian dari pertunjukan wayang. Kedua, Kedua, ia memuj memujii pengar pengaruh uh dan us usaha aha masya masyarak rakat at teosof teosofii untuk untuk memberi kontribusi terhadap wayang dengan makna mistik yang baru yang menafsirkan kembali rajutan wayang Jawa dengan ajaran sufi islam.43 Wayang adalah inti dari budaya Jawa dan sebuah jendela dimana orang luar mampu memahami jiwa Bangsa Jawa. Pada Pada awal awalny nya a keya keyaki kina nan n oran orang g jawa jawa tent tentan ang g waya wayang ng berh berhub ubun unga gan n dengan dengan ajaran mistik sufi. Perubahan yang terjadi pada tahun 1920an atau atau 1930an 1930an adalah adalah bahwa bahwa Kekuat Kekuatan an yang yang tersem tersembun bunyi yi diinte diinterpr rpreta etasik sikan an dalam istilah-istilah mistikal-religius Hindu-Budha karena pengaruh dari teosofi. Pad Pada tahu tahun n 195 950a 0an n dan khu khusus usny nya a 196 960 0an, an, keku ekuatan atan terse ersem mbunyi unyi 44 diinte diinterpr rpreta etasik sikan an dalam dalam istila istilah h politik politik partai partai pada pada masa masa itu. itu. Telaah Tjipto Tjipto tentang wayang adalah juga kritiknya terhadap pemerintah Belanda. Orangorang Belanda sebagai danawa, raksasa, orang sabrang dimana para satria harus memeranginya. memeranginya. Teosofi dan Wayang Pada tahun 1919, Java Institute didirikan di Batavia. Pada tahun 1923, dibuka dibuka sekola sekolah h pertam pertama a bagi bagi para para dalang dalang di Solo. Solo. Hal ini dilaku dilakukan kan untuk untuk mening meningkat katkan kan gaya gaya pertun pertunjuk jukkan kan wayang wayang.. Hal ini menan menandak dakan an bagaim bagaimana ana pendid pendidika ikan n Beland Belanda a terhad terhadap ap kaum kaum elite elite Jawa Jawa mengad mengadops opsii evalua evaluasi si para para cendek cendekia ia Beland Belanda a berkai berkaitan tan dengan dengan tradis tradisi-t i-trad radisi isi wayang wayang merek mereka. a. Mevr. Mevr. Hinloo Hinloopen pen Labber Labberton ton dan Tjipto Tjipto Mangoe Mangoenko nkoeso esoemo emo adalah adalah yang yang pertam pertama a menyuarakan cara baru untuk membicarakan tentang wayang melalaui tulisan mere mereka ka pada pada tahu tahun n 19 1912 12 dan dan 19 1914 14.. Hinl Hinloo oope pen n Labb Labber erto ton n memu memunc ncul ulka kan n hubu hubung ngan an-h -hub ubun unga gan n utam utama a yang yang kemu kemudi dian an menj menjad adii perb perbin inca cang ngan an para para akadem akademisi isi tentan tentang g wayang wayang di abad abad 20: ia mengh menghubu ubungk ngkan an wayang wayang Jawa, Jawa, Bhagav Bhagavad ad Gita, Gita, dan penget pengetahu ahuanan-pen penget getahu ahuan an rahasi rahasia a yang yang memb membing ingkai kai jargon teosofi. Apa yang sebenarnya ia singkiri? Tak lain daripada Islam Jawa. Ia menunjukkan bahwa wayang adalah bagian dari hidup rasial, seperti halnya hidup moral masyarakat Jawa. Ia menyimpulkan: “sebag “sebagai ai bangsa bangsa Jawa Jawa sangat sangat mungki mungkin n sekara sekarang ng telah telah meroso merosot, t, bentukbentukbentuk baru yang telah ditambahkan ke wayang adalah sesuatu yang lebih 42 43 44
ibid. hlm. 341 ibid. hlm. 342 ibid. hlm. 342 12
rendah dari pada yang asli.”45
Tjipto Mangoenkoesomo Mangoenkoesomo dan Soetatmo Soeriokoesoemo Soeriokoesoemo sedikit bertentangan. Tjipto Mangoenkoesomo menerima gagasan teosofi yagn dibawa oleh oleh Hinloo Hinloopen pen tetapi tetapi ia menola menolak k gagasa gagasan n tentan tentang g rasial rasial.. Ia menggu menggunak nakan an pem pembaha bahasa san n tent tentan ang g wayan ayang g untu untuk k tuju tujuan anny nya a send sendir iri. i. Ia mener enerap apka kan n Bhagav Bhagavad ad Gita Gita dalam dalam perang perang Dipone Diponegor goro. o. Soeta Soetatm tmo o menga mengangg nggap ap bahwa bahwa waya wayang ng adal adalah ah su suat atu u pert pertun unju juka kan n bang bangsa sa yang yang sakr sakral al.. Ia juga juga menc mencob oba a menghubungkan ajaran teosofi dengan padnangan negara bangsa di Jawa. Deng Dengan an demi demiki kian an perd perdeb ebat atan an gaga gagasa san n meng mengen enai ai indi indivi vidu dual alit itas as dan dan identitas orang jawa dalam wayang dalam dirumuskan demikian: “Nasio “Nasional nalism isme e Bangsa Bangsa jawa jawa didasa didasarka rkan n pada pada indivi individua dualit litas as orang orang jawa, jawa, pada kepribadian orang jawa, dan memperoleh makna-makna nasionalisme yang yang lain lain dari dari bara barat, t, yang yang data datang ng dari dari keci kecint ntaa aan n terh terhad adap ap tana tanah h air. air. Nasionalisme oran gjawa tak bisa dipisahkan dari budaya orang jawa dan tak mungkin dalam kontradiksi kontradiksi dengan teosofi, dimana harus menandakan menandakan yang ilahi. Nasionalisme tertinggi hanya dapat dicapai dalam kealamian, pemaha pemahaman man dan dapat dapat dirasa dirasakan kan mellau mellauii segala segala hal yang yang mendek mendekatk atkan an 46 dengan jantung budaya jawa.”
Seperti Seperti Soetatmo Soetatmo,, Mangkuneg Mangkunegaran aran mengadop mengadopsi si pendekatan pendekatan Orientalis Orientalis Belanda Belanda terhadap terhadap Misteri Misteri dan eksotik eksotik Jawa, Jawa, walaupun walaupun pendengar pendengar Soetatmo buka bukanl nlah ah cend cendek ekia iawa wan n Belan Belanda da teta tetapi pi oran orang g muda muda Jawa Jawa.. Mang Mangku kune nega gara ra memper memperken kenala alan n gagasa gagasan n R.M. R.M. Ir. Sarsit Sarsita a yang yang membed membedaka akan n dengan dengan jelas jelas antara magic dan mistisisme. Magic mengacu pada takhayul dan evolusi yang rendah rendah.. Mistis Mistisism isme e lebih lebih menyua menyuarak rakan an dis diskur kursus sus tingk tingkat at tinggi tinggi pemiki pemikiran ran teosofis. Mangkuneg Mangkunegaran aran mencoba mencoba menghubu menghubungkan ngkan wayang wayang dengan dengan teks-teks teks-teks suci su ci Indi India a dan dan juga juga puis puisii-pu puis isii Bela Beland nda a dan dan juga juga inti inti dari dari buda budaya ya erop eropa. a. Mangkuneg Mangkunegara ara menyataka menyatakan n bahwa bahwa gagasan gagasan Noto Soeroto Soeroto menghubu menghubungkan ngkan kebija kebijaksa ksaan an wayang wayang dengan dengan pandan pandangan gan filsaf filsafat at Plato, Plato, yagn yagn menga mengangg nggap ap bahw bahwa a duni dunia a ini ini adal adalah ah refl reflek eksi si dari dari duni dunia a idea idea.. Deng Dengan an demi demiki kian an kini kini kebijaksanaan dalam wayang dihubungkan dengan gagasan platonic. Seluruh Penjelasan di atas memperlihatkan bahwa Sears ini menganalisis kemu kemunc ncul ulan an cara cara pand pandan ang g dan dan berb berbic icar ara a seca secara ra baru baru berk berkai aita tan n deng dengan an wayang wayang Jawa Jawa dan menel menelaah aah pemben pembentuk tukan an subjek subjektiv tivita itas s baru baru jawa jawa melal melalui ui pengar pengaruh uh dari dari teosof teosofi, i, pengas pengasing ingan, an, dan imaji imajinas nasi. i. Kesimp Kesimpula ulan n yang yang bis bisa a ditarik ditarik dari perdebatan perdebatan di atas adalah bahwa bahwa konstruks konstruksii identitas identitas bergerak antara antara otonom otonomii dan gagasa gagasan n subjek subjektif tifita itas s koloni kolonial. al. Demiki Demikianl anlah, ah, gagasa gagasan n orientalisme mendarat dalam perdebatan-perdebatan perdebatan-perdebatan sengit di tanah koloni.
Daftar Pustaka Gandhi, Leela. 1998. Postcolonial Theory Critical Introduction. Introduction. Sydney: Allen & Unwin 45 46
ibid. hlm. 345 ibid. hlm. 349 13
Malise Malise Ruthv Ruthven. en. 2003. 2003. “Edwar “Edward d Said; Said; Contro Controver versia siall Litera Literary ry Criti Critic c and Bold Bold Advoca Advocate te of The The Palest Palestini inian an Cause Cause in Ameri America” ca” dalam dalam The Guardian Guardian.. Jumat, 26 September September 2013 Laurie J. Sears. 2005. “Intellectuals, “Intellectuals, Theosophy, and Failed Narratives of the Nation in Late Colonial Java.” dalam A dalam A Companion to Postcolonial Studies. Studies. Henry Schwarz and Sangeeta Ray (ed). Oxford: Blackwell Publishing Loomba, Ania. 1998. Colonialism/Postcolonialism Colonialism/Postcolonialism.. New York: Routledge
Ricklefs, M.C.. 1981. A History of Modern Indonesia. Indonesia. London: The Macmillan Press Said, W. Edward. 1978. Orientalism. London: Penguin Books Said, W. Edward. 2000. Out of Place. Place. New York: Vintage Book Sheehi, P. Stephen. 2001. “Edward Said” dalam Encyclopedia of Postcolonial Studies. John. John. C. Hawley (Ed). London: Greedwood Press
14