BAB I PENDAHULUAN
Bioteknologi secara umum dapat digolongkan menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi bioteknologi modern. modern. Ciri-ciri Ciri-ciri bioteknologi bioteknologi konvensional konvensional adalah kurang steril, jumlah sedikit sedikit (terbatas), (terbatas), kualitas belum terjamin. terjamin. Contohnya Contohnya produk fermentasi fermentasi seperti : tempe, tempe, tape, anggur, anggur, yoghurt, kimchi, dsb. edangkan ciri-ciri bioteknologi modern adalah steril, produksi dalam jumlah banyak (massal), kualitas standar dan terjamin. elain itu, it u, bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi aplikasi metode-meto metode-metode de mutakhir mutakhir bioteknolo bioteknologi gi ( current current methods methods of biotecnolog biotecnologyy ) sepert seperti: i: !ultur !ultur jaringan, "eknologi "eknologi #$% rekombinan ( recom recombin binant ant DNA techno technolog logyy ), &ibrid &ibridom oma, a, !lonin !loning, g, Polymerase chains reaction ('C), ('C), dan &ibridisasi &ibridisasi #$%. %dapun %dapun aplikasi aplikasi bioteknolog bioteknologii meliputi meliputi bidang pangan, pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan, farmasi dan lingkungan ($urcahyo, *++). &epatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh irus &epatitis B (&B), suatu anggota famili &epadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagi sebagian an kecil kecil kasus kasus dapat dapat berlan berlanjut jut menjad menjadii sirosis sirosis hati hati atau atau kanker kanker hati. hati. nfek nfeksi si hepati hepatitis tis B merupa merupakan kan proble problem m keseha kesehatan tan masyarak masyarakat at di seluruh seluruh dunia. dunia. #iperk #iperkira irakan kan ada /* juta juta carrier (pengi (pengidap dap)) di dunia. dunia. 'ada 'ada pender penderita ita hepati hepatitis tis B kronis kronis,, bisa bisa timbul timbul komplik komplikasi asi sepert sepertii sirosi sirosiss (pengerasan hati) dan kanker hati. 'revalensi rata-rata hepatitis B di ndonesia +* persen. ariasi berkisar ,0-*, persen di setiap daerah. #i luar 1a2a, kecuali 3ombok dan umba2a, umumnya prevalensi rendah (%stuti, *+0). munisasi atau vaksinasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh agar tubuh terhadap penyakit yang sedang me2abah atau berbahaya bagi seseorang imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi (4uliasti, **5). "ujuan dari diberikannya suatu imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan biasa menyababkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc dan lain sebagainya (4uliasti, **5). aksinas ksinasii hepati hepatitis tis B merup merupaka akan n imunisa imunisasi si yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menceg mencegah ah terjad terjadiny inyaa penyakit hepatitis. !andungan vaksin ini adalah &bs%g dalam bentuk cair. 6rekuensi pemberian
1
imunisasi hepatitis sebanyak kali dan penguatnya dapat diberikan pada usia 7 tahun. munisais hepatitis ini diberikan melalui intramuscular (&idayat, **8). #i ndonesia terdapat jenis yang di2ajibkan oleh pemerintah (imunisasi dasar) dan ada juga yang hanya dianjurkan. munisasi 2ajib di ndonesia sebagaimana telah di2ajibkan oleh 9& ditambah dengan hepatitis B. edangkan imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah dapat digunakan untuk mencegah suatu kejadian yang luar biasa atau penyakit endemik atau untuk kepentingan tertentu (bepergian) misalnya jemaah haji yang disuntikkan imunisasi meningitis (&idayat, **8). "ujuan pembuatan paper ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah dari dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan dan lebih memahami hasil produk bioteknologi yaitu vaksin khususnya produk vaksin &epatitis B.
BAB II 2
PEMBAHASAN
A. VAKSIN aksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). #unia sudah
selayaknya mengucapkan terima kasih untuk pionir-pionir seperti 1enner dan 'asteur. ;ereka telah menemukan vaksin yang mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian. $amun demikian, kondisi masih memprihatinkan, bahkan dirasakan tragis, karena menurut laporan Badan !esehatan #unia (9&), hampir dua juta anak-anak masih menjadi korban penyakit tiap tahun. ;enutup tahun-tahun pada abad ke-+5 dan memasuki abad ke-* ditandai dengan munculnya achievements of great vaccine scientist seperti 'asteur. ejak 1enner vaccinia ** tahun yang lalu diperkenalkan, sembilan penyakit utama manusiatelah dapat dikendalikan dengan penggunaan vaksin: smallpo< (+=58), rabies(+88/), plague (+85=), difteri (+5), pertusis (+57), tuberculosis>BC? (+5=), tetanus(+5=), dan yello2 fever (+5/). Beberapa vaksin digunakan secara individu di daerah dengan resiko penyakit seperti rabies dan plague, tetapi tidak pernah digunakan secara sistematis dalam skala global. %ntara lain pada vaksin BC? pada tanggal 0 %pril +5=, dokter %lbert Calmette dan seorang peneliti bernama Camille ?uerin berhasil menemukan vaksin untuk mengobati penyakit "BC, yang dinamakan vaksin bacilluscalmette ?uerin (BC?). aksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau @liarA. aksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit.aksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (Chang, **5). aksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau he2an untuk
bertahan
terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. aksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk mela2an sel-sel degeneratif (kanker). 'emberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. %da beberapa jenis vaksin, namun apapun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit. !etika seorang individu divaksinasi terhadap penyakit atau infeksi, mengatakan difterinya sistem kekebalan tubuh siap untuk mela2an infeksi. etelah divaksinasi ketikaorang terkena bakteri yang menyebabkan tubuh persneling untuk mela2an infeksi. aksin memanfaatkan kemampuan alami tubuh untuk belajar bagaimana untuk menghilangkan hampir semua penyebab penyakit kuman, atau mikroba, yang menyerang itu. etelah divaksinasi tubuh mengingat bagaimana melindungi diri dari mikroba yang dialami sebelumnya (Chang, **5). aksinasi merupakan usaha untuk menggunakan bentuk antigen non-patogen guna menimbulkan respons imun primer dengan pembentukan sel memori yang tepat untuk 3
memproduksi antibody yang efektif. #engan cara ini, ketika terjadi infeksi yang sesungguhnya, respon imun primer yang lambat dapat dipintas dan respons imun sekunder yang lebih cepat dan efisien akan dihasilkan (Chang, **5). 'ada dasarnya, vaksin dapat dibagi menjadi jenis yaitu (anuh, *++) : Live attenuated (bakteri atau virus hidup yang dilemahkan) • Inactivated (bakteri, virus atau komponennya yang dibuat tidak aktif) • aksin hidup attenuated diproduksi dilaboratorium dengan cara melakukan modifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit. aksin mikroorganisme yang dihasilkan masih memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi banyak (replikasi) dan menimbulkan kekebalan tetapi tidak menyebabkan penyakit (anuh, *++). aksin inactivated dapat terdiri atas seluruh tubuh virus atau bakteri, atau komponen (fraksi) dari kedua organism tersebut. aksin komponen dapat berbasis protein atau berbasis polisakarida. aksin yang berbasis protein termasuk toksoid (toksin bakteri yang inactivated) dan produk sub-unit atau sub-vision. ebagaian besar vaksin berbasis polisakarida terdiri atas dinding sel polisakaridaasli bakteri. aksin konjugasi (conjugate vaccine) polisakarida adalah vaksin polisakarida yang secrara kimia2i dihubungkan dengan protein, dengan konjugasi membuat polisakarida tersebut menjadi lebih baik menghasilkan antibody (anuh, *++).
Macam-Macam Vaksinasi : Vaksinasi Rotavirus aksin rotavirus merupakan vaksin kuman hidup yang diberikan pada usia , 0, dan 7 bulan
untuk mencegah infeksi ratavirus gastroenteritis. !ontradiksi antara lain perubahan imunitas, alergi terhadap komponen vaksin, gastroenteritis akut, dan penyakit demam derajat sedang sampai berat. aksin rotavirus tidak boleh diberikan pada anak-anak dari ibu yang terinfeksi & kevuali anak telah teruji & negatif. aksin rotavirus telah dihilangkan dari pasaran pada akhir tahun +555. ekarang vaksin ini tidak lagi digunakan (;uscari, **/). Vaksinasi In!u"n#a aksin virus influena memberikan perlindungan terhadap strain influena. #ianjurkan pada
anak berusia lebih dari 7 bulan, yang memiliki penyakit kronis (seperti, gangguan pernapasan atau jantung, penyakit ginjal, dan diabetes melitus), penyakit &, dan anak-anak yang menerima terapi aspirin jangka panjang (risiko terhadap sindrom eye). aksin diberikan pada saat musim gugur dan harus diulangi setiap tahunD dua dosis diberikan 0 minggu secara terpisah untuk anak yan gberusia diba2ah + tahunD satu dosis untuk semua anak yan gberusia di atas + tahun. #ikontradiksikan pada anak-anak yang alergi terhadap telur. aksin dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi anak lainnya (;uscari, **/). Vaksinasi Pn"umokokus 4
aksin pneumokokus memberikan perlindungan terhadap beberapa strain Streptococcus pneumoniae. aksin dianjurkan untuk anak-anak usia + tahun atau lebih yang menderita amnesia sel sabit, asplenia, &, dan limfoma &odgkin. Caksin dapat diberikan melalui jalur subkutan (E) atau intramuskular (;)D vaksinasi ulang tidak dianjurkan. aksin harus ditunda pada kehamilan (;uscari, **/). Vaksinasi HPV $ Human Papilloma Virus% aksin adalah obat yang berisi protein &' (cangkang &') yang dapat merangsang
pembentukan antibodi dan dapat mematikan kuman>virus penyebab penyakit yang tidak mengandung #$%-&'. aksin &' akan mencegah terjadinya infeksi &' tipe +7 dan +8 sehingga tidak terjadi kanker serviks karena infeksi &' +7 dan +8. "idak semua jenis infeksi &' dapat dicegah dengan vaksin. aksinasi saat ini dengan vaksin tipe +7 dan tipe +8. "etapi dalam penelitian ternyata vaksin +7 dan +8 dapat mencegah pula infeksi &' tipe + dan 0/ (tipe onkogenik) jadi ada efek silang. aksin diberikan dengan suntikan, suntka kali yaitu disuntik sekarang, bulan depan dan bulan keenam. untikan vaksin dilakukan di lengan, di paha. aksin ?ardasil dan Cervari< mempunyai efek samping yang sering terjadi seperti nyeri dan bengkak di lengan tempat bekas suntikan. !adang-kadang ditemukan efek samping dengan keluhan sakit kepala, mual dan demam setelah diberi vaksin. Ffek sampin gyan gpaling serius dan sangat jarang terjadi adalah kematian, cacat permanen berupa kelumpuhan dan penyakit yan gmengancam ji2a. ejak eptember **5 telah dilaporkan ada 00 kematian di %merika akibat vaksin. %da juga laporan bah2a vaksin kanker serviks ini membentuk pembekuan darah di jantung, paru-paru dan kaki. #engan demikian mereka mendapat stroke akibat kombinasi suntikan vaksin kanker serviks dan mengonsumsi pil !B ($ur2ijaya, *+*). Vaksinasi B&' aksinasi BC? (basillus calmette guerin) merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit "BC yang berat sebab terjadinya penyakit "BC yang primer atau yang ringan dapat terjadi 2alaupun sudah dilakukan imunisasi BC?. "BC yang berat contohnya adalah "BC pada selaput otak, "BC milier pada seluruh lapangan paru, atau "BC tulang. aksin BC? merupakan vaksin yang mengandung kuman "BC yang telah dilemahkan. aksin BC? diberikan melalui intradermal. Ffek samping pemberian imunisasi BC? adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi panas (&idayat, **8). aksinasi BC? penting bagi anak balita dalam pencegahan "BC milier, otak, dan tulang karena masih tingginya kejadian "BC pada anak. ;enurut penelitian yang dilakukan oleh ;uchlastriningsih (**/) terhadap sejumlah pasien tuberkulosis paru B"% (G) ra2at jalan selama tahun ***-**: pada tahun **+ ditemukan sebanyak /* anak di ba2ah + tahun menderita tuberkulosis B"% (G) dan tahun ** turun menjadi ++= anak. !eadaan ini menimbulkan keprihatinan karena pasien balita akan mengalami hambatan ertumbuhan yang tentu akan memengaruhi perkembangannya. Balita biasanya tertular dari lingkungan, misalnya keluarga atau 5
tetangga. ;engingat mobilitas balita belum jauh sehingga dapat diprediksi ada kasus tuberkulosis di sekitarnya (&idayat, **8). Vaksinasi H"(atitis B aksinasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis. !andungan vaksin ini adalah &bs%g dalam bentuk cair. 6rekuensi pemberian imunisasi hepatitis sebanyak kali dan penguatnya dapat diberikan pada usia 7 tahun. munisais hepatitis ini diberikan melalui intramuskular. %ngka kejadian hepatitis B pada anak balita juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian balita. &asil penelitian ;uchlastriningsih (**/) menunjukkan bah2a jumlah pasien hepatitis yang dira2at jalan dan ra2at inap paling banyak dari golongan usia +/-00 tahun (/*,/0H) (&idayat, **8). Vaksinasi Po!io aksinasi polio merupakan imunisasi yang digunakan ntuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. !andungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. munisasi polio diberikan melalui oral. #i ndonesia, program eradikasi polio dilaksanakan sesuai kesepakatan pada 9&% ke-0+ (+588) yang sebenarnya mengharapkan eradikasi polio di dunia sebelum tahun ***. %da empat strategi untuk pencapaian tujuan tersebut, yaitu imunisai rutin ' (oral polio virus) dengan cakupan tinggi, imunisasi tambahan, surveilans %6' dan investigasi laboratorium, serta mop-up untuk memutus rantai penularan terakhir (&idayat, **8). Vaksinasi DP) aksinasi #'" (diphteria pertussis tetanus) merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit difter, pertusis, dan tetanus. aksin #'" ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yan telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pemberian at anti (toksoid). 'emberian pertama at anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat at anti. 'ada pemberian kedua dan ketiga terbentuk at anti yang cukup. munisasi #'" diberikan melalui intramuskular. 'emberian #'" dapat berefek samping ringan atau berat. Ffek samping ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan demam. Ffek berat misalnya terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebh empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok. Ipaya pencegahan penyakit difteri, pertusis, dan tetanus perlu dilakukan sejak dini melalui imunisasi karena penyakit tersebut sangat cepat serta dapat meningkatkan kematian bayi dan anak balita (&idayat, **8). Vaksinasi &am(ak aksinasi campak merupakan imunisais yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena termasuk penyakit menular. !andungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. munisasi campak diberikan melalui subkutan. munisasi ini memiliki efek samping 6
seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas. %ngka kejadian campak juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian anak (&idayat, **8).
B. VAKSIN HEPA)I)IS B *. Virus H"(atitis B
irus &epatitis B (&B), termasuk hepadnavirus, berukuran 0-nm double stranded #$% virus dengan terdiri dari nucleocapsid core (&Bc %g) berukuran = mm, dikelilingi oleh lapisan lipoprotein di bagian luarnya yang berisi antigen permukaan (&Bs%g). &Bs%g adalah antigen heterogen dengan suatu common antigen.
?ambar irus &epatitis B aksin hepatitis B yang efektif sudah ada sejak tahun +58. %da dua jenis vaksin hepatitis B yan diberi lisensi untuk dipakai di %merika erikat dan !anada. !edua jenis vaksin tersebut aman dan mempunyai daya perlindungan tinggi terhadap semua jenis subtipe &B. "ipe pertama dibuat dari plasma seseorang dengan &Bs%g positif, tidak lagi diproduksi di %merika erikat tetapi masih digunakan secara luas. "ipe kedua dibuat dengan teknologi rekombinan #$% (r#$%)D vaksin ini dibuat dengan menggunakan sintesa &Bs%g dengan menggunakan accharomyces cerevisiae (ragi yang biasa dipakai untuk membuat kue), kedalam ragi ini di insersi plasmida yang berisi gen &Bs%g. !ombinasi imunoprofilaksis pasif-aktif antara hepatitis B immunoglobulin (&B?) dengan vaksin terbukti dapat merangsang terbentuknya anti-&Bs sebanding dengan vaksin yang diberikan sendiri.
7
?ambar Bakteri acaromicces sereviciae
+. Vaksin H"(atitis B
atu produk rekayasa genetika adalah aksin &epatitis B yang dihasilkan oleh yeast (accharomyces cereviceae) melalui tehnik rekombinan #$% menggunakan hepatitis B surface antigen (&Bs%g). 'enggunaan vaksin ini telah meluas di seluruh dunia dan terbukti efektif dalam menekan jumlah infeksi virus &epatitis B (&B). 1enis vaksin rekombinan yang paling umum digunakan adalah ecombiva< &B
dan Fnergi<-B, diberikan secara
intramuscular pada bayi yang baru lahir, anak-anak, dan de2asa. #osis pemberian vaksin sebanyak kali. 'emberian vaksin telah dikembangkan dengan menyisipkannya ke dalam tanaman, misalnya pada pisang. "eknologi #$% rekombinan atau sering juga disebut rekayasa genetika merupakan teknologi yang memanfaatkan proses replikasi, transkripsi dan translasi untuk memanipulasi, mengisolasi dan mengekspresikan suatu gen dalam organisme yang berbeda. Biasanya gen dari organisme yang lebih tinggi diekspresikan pada organisme yang lebih rendah. "eknologi ini juga memberikan kesempatan yang tidak terbatas untuk menciptakan kombinasi barudari gen yang tidak ada pada kondisi normal. ;elalui rekayasa genetika, akan dihasilkan kombinasi baru dari materi genetik melalui penyisipan molekul asam nukleat kedalam suatu sistem #$% vektor (plasmid bakteri, virus dan lain-lain) dan kemudian memasukkan vektor ini kedalam suatu inang sehingga akan dihasilkan suatu produk gen dalam jumlah banyak (u2andi, +55*). &onto, "tai! (rouk vaksin H"(atitis B (222.biofarma.co.id) :
8
Vaksin H"(atitis B R"kominan $Bioarma%
aksin &epatitis B
rekombinan
mengandung antigen virus &epatitis B, &Bs%g,
yang tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa #$%. aksin &epatitis B rekombinan berbentuk suspensi steril ber2arna keputihan dalam prefill injection device, yang dikemas dalam aluminum foil pouch, and vial.
Kom(osisi :
•
"iap +,* m3 mengandung * mcg &Bs%g yang teradsorpsi pada *,/ mg %lG.
•
"iap *,/ m3 mengandung +* mcg &Bs%g yang teradsorbsi pada *,/ mg %lG.
•
eluruh formulasi mengandung *,*+ 2>vH thimerosal sebagai penga2et.
Inikasi :
aksin &epatitis B rekombinan diindikasi- kan untuk imunisasi aktif pada semua usia, untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus &epatitis B, tetapi tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus &epatitis %, &epatitis C atau virus lain yang dapat menginfeksi hati.
9
Boost"r $Vaksinasi U!an/an% :
•
#osis ulang diperlukan setiap / tahun setelah vaksinasi primer.
•
aksin &epatitis B rekombinan dapat diberikan bersamaaan dengan imunoglobulin &epatitis B pada tempat penyuntikan yang terpisah (pada bayi yang lahir dari ibu dengan &Bs%g positif )
E"k Sam(in/ :
eaksi lokal yang umumnya
sering dilaporkan adalah rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. eaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya berkurang dalam hari setelah vaksinasi. !eluhan sistemik seperti demam, sakit kepala, mual, pusing dan rasa lelah belum dapat dibuktikan karena pemberian vaksin.
Kontrainikasi :
•
&ipersensitif terhadap komponen vaksin.
•
aksin &epatitis B ekombinan sebaiknya tidak diberikan pada orang yang terinfeksi demam berat.
•
%danya infeksi trivial bukan sebagai kontra indikasi
P"rin/atan 0 P"r,atian :
•
"idak
direkomendasikan pada 2anita hamil, meskipun efek antigen terhadap janin
belum diketahui, kecuali dapat dipertimbangkan pada yang beresiko tinggi.
•
aksin &epatitis B rekombinan jangan diberikan pada daerah gluteal, atau intra-dermal, karena tidak akan memberikan respon yang optimal dan dapat merusak saraf gluteal atau intradermal.
•
aksin &epatitis B rekombinan jangan diberikan secara intravena.
•
aksinasi
•
'erhatikan petunjuk pemakaian vaksin
ulangan
diperlukan
pada pasien dialisis dan defisiensi sistem kekebalan.
10
Int"raksi 1at :
"idak ada interaksi obat
P"n2im(anan :
•
aksin &epatitis B rekombinan dapat disimpan sampai 7 bulan setelah tanggal produksi pada suhu antara GJC s>d G8JC
•
1%$?%$ #BF!I!%$.
K"masan :
•
#us : +* pouch K + Prefilled injection device (!niject ) K + m3
•
#us : +* pouch K + Prefilled injection device "!niject) K *,/ m3
•
#us : +** pouch K + Prefilled injection de- vice "!niject) K *,/ m3
•
#us : + vial K + dosis K + m3 #us : +* vialK+ dosis K + m3 #us : + vial K ,/ m3
3. &ara P"muatan Vaksin H"(atitits B
aksin &Bs%g yang dimumikan dari plasma karier dan inaktifasi formalin>panas telah diproduksi di beberapa laboratorium. $amun dengan terbatasnya persediaan plasma, perlunya seleksi dan kontrol yang ketat untuk mendapatkan vaksin murni dan bebas sumber infeksi lain, maka pendekatan lain terus dicari. 'roblem ini akhirnya dapat teratasi dengan pendekatan rekombinan #$%. alah satu sintesis &bs%g yang telah berhasil dari sel ragi (yeast) rekombinan. 'artikel ini memperlihatkan sifat imunogenik pada binatang percobaanD pengujian pada manusia telah berhasil menginduksi anti &Bs dan melindungi dar iinfeksi virus hepatitis B. aat ini setidaknya ada sumber partikel &Bs%g yang digunakan untuk vaksinasi hepatitis B. "erutama &bs%g dimumikan dari plasma karier. ;etode ini telah berhasil dan efikasinya tidak disangsikan. #ua sumber lain yaitu melalui pendekatan teknologi rekombinan #$%, dengan memasukan gen virus hepatitis B pengkode &Bs%g ke dalam sel ragi dan sel mamalia. elain itu, &Bs%g juga dapat disekresi oleh F coli, namun jumlahnya relatif kecil, demikian juga sifat antigeniknya (u2andi, +55*).
11
)a,a(an ("muatan vaksin
irus yang dilemahkan (imunisasi). Intuk menghasilkan vaksin dibutuhkan &Bs%g yang berasal dari virus &epatitis B, virus diperbanyak dalam medium tertentu sehingga nantinya dihasilkan virus yang tidak menyebabkan penyakit namun mampu merangsang sistem imun. train ini selanjutnya dikultur pada kondisi yang sesuai dan virusnya diinaktifkan melalui pemanasan dan proses kimia. "ahapan berikutnya virus yang telah dilemahkan ini diinjeksikan ke dalam tubuh.
Vaksin DNA r"kominan
aksin hepatitis B yang diproduksi sel ragi rekombinan telah menjalani pengujian keamanan, imunogenisitas dan evaluasi klinis. &asil menunjukkan bah2a vaksin ini aman, antigenik dan relatif bebas efek samping yang merugikan, bahkan vaksin ini telah dilisensikan dan diproduksi diberbagai negara. alah satu keuntungan vaksin dari sel ragi
12
dibanding dari plasma yaitu siklus produksinya dapat dikurangi, dan konsistensi dari batch ke batch lebih mudah diperoleh.
&Bs %g dilepaskan dari sel dengan homogeniser atau disruption menggunakan glass bead. 'emurnian melalui tahap klarifikasi, ultrafiltrasi, kromatografi dan ultrasentrifugasi serta diabsorbsi dengan alum hidroksidaD sebagai penga2et ditambahkan thiomerosal. !arakterisisasi partikel dilakukan dengan membandingkan &Bs %g dari plasma antara lain meliputi berat molekul, komposisi asam amino, densitas dalam CsC+ dan sebagainya. %nalisis imunologis menggunakan antibodi monoklonal memperlihatkan vaksin dari plasma dan ragi mengandung epitop yang berperan menginduksi antibodi s etelah vaksinasi.
aksin &epatitis B rekombinan (ecombiva< &B) ecombiva< &BL vaccine mengandung antigen &epatitis B, amorphous aluminum hidroksiphosfat, yeastprotein yang 13
diberi formaldehid, dan thimerosal sebagai penga2et. aksin &epatitis B rekombinan ini berasal dari &epatitisB surface antigen (&Bs%g) yang diproduksi dalam sel yeast. Bagian virus yang mengkode &Bs%g dimasukkan kedalam yeast, dan selanjutnya dikultur. %ntigen kemudian dipanen dan dipurifikasi dari kultur fermentasi yeast accharomyces cereviceae, antigen &Bs%g mengandung gen ad2 subtype. 'roses fermentasi meliputi pertumbuhan accharomyces cereviceae pada medium kompleks yang mengandung ekstrak 4east, soy pepton, de
+
%lumunium, logam ini ditambahkan kepada vaksin dalam bentuk gel atau garam untuk mendorong anti body. 3ogam ini dikenal sebagai kemungkinan penyebab kejang, penyakit %lheimer, kerusakan otak, dan dementia (pikun). ;enurut pemerhati vaksin %ustralia bahan ini dapat meracuni darah, syaraf pernafasan, mengganggu sistem imun
dan syaraf seumur hidup. %lumunium digunakan pada vaksin #'" dan &epatitis B. Benetonium klorida, yaitu bahan penga2et yang belum dievaluasi untuk konsumsi
manusia dan banyak digunakan untuk vaksin anthra<. Ftilen ?likol, merupakan bahan utama anti beku yang digunakan pada beberapa vaksin
0
yaitu #'", 'olio, &epatitis B sebagai bahan penga2et. 6ormaldehida>6ormalin, bahan ini menimbulkan kekha2atiran besar karena dipakai sebagai karsinogen (at pencetus kanker). Bahan ini dikenal sebagai bahan
pembalseman. / ?elatin, biasanya digunakan pada aksin Cacar %ir dan ;;. 7 ?lutamat, digunakan untuk menstabilkan beberapa vaksin panas, cahaya dan kondisi =
lingkungan lainnya. Bahan ni banyak ditemukan pada aksin aricella. $eomicin, antibiotik ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman di dalam perkembangbiakan vaksin. Bahan ini dapat menyebabkan gatal pada sebagian orang dan
biasanya terdapat pada aksin ;; dan 'olio. 8 6enol, bahan yang berasal dari tar batubara ini digunakan dalam produk bahan pe2arna. 5
Bahan ini sangat berbahaya dan beracun. treptomisin, antibiotika ini dikenal menimbulkan reaksi alergi dan ditemukan pada
aksin 'olio. +* "imerosal, bahan ini adalah penga2et yang mengandung /*H etil merkuri. 8. Manaat Vaksin #alam hal penyakit, lebih bijaksana untuk mencegah daripada mengobati. alah satu
caranya adalah dengan memberikan vaksinasi. aksinasi sangat membantu untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi yang menular baik karena virus atau bakteri, misalnya polio, 14
campak,
difteri,
pertusis
(batuk
rejan),
rubella
(campak
1erman), meningitis,
tetanus, &aemophilus influenae tipe b (&ib), hepatitis, dan lain-lain. ebenarnya setiap anak lahir dengan sistem kekebalan penuh terdiri dari sel, kelenjar, organ, dan cairan yang berada di seluruh tubuhnya untuk mela2an bakteri dan virus yang menyerang. istem kekebalan mengenali kuman yang memasuki tubuh sebagai penjajah @asingA, atau antigen, dan menghasilkan at protein yang disebut antibodi untuk mela2an mereka. uatu sistem kekebalan tubuh yang sehat dan normal memiliki kemampuan untuk menghasilkan jutaan antibodi untuk membela serangan terhadap ribuan antigen setiap hari. ;ereka melakukannya-secara alami sampai-sampai orang bahkan tidak menyadari mereka sedang diserang dan membela diri. !etika serangan sudah terlalu banyak dan tubuh tidak mampu bertahan, barulah orang akan merasakan sakit atau berbagai gejala penyakit. Banyak antibodi akan menghilang ketika mereka telah menghancurkan antigen menyerang, tetapi selsel yang terlibat dalam produksi antibodi akan bertahan dan menjadi @sel memoriA. el memori ini dapat mengingat antigen asli dan kemudian mempertahankan diri ketika antigen yang sama mencoba untuk kembali menginfeksi seseorang, bahkan setelah beberapa dekade kemudian. 'erlindungan ini disebut imunitas. aksin mengandung antigen yang sama atau bagian dari antigen yang menyebabkan penyakit, tetapi antigen dalam vaksin adalah dalam keadaan sudah dibunuh atau sangat lemah. !etika mereka yang disuntikkan kedalam jaringan lemak atau otot, antigen vaksin tidak cukup kuat untuk menghasilkan gejala dan tanda-tanda penyakit, tetapi cukup kuat bagi sistem imun untuk menghasilkan antibodi terhadap mereka. el-sel memori yang menetap akan mencegah infeksi ulang ketika mereka kembali lagi berhadapan dengan antigen penyebab penyakit yang sama di 2aktu-2aktu yang akan datang. #engan demikian, melalui vaksinasi, anak-anak mengembangkan kekebalan tubuh terhadap penyakit yang mestinya bisa dicegah. $amun perlu juga diingat bah2a karena vaksin berupa antigen, 2alaupun sudah dilemahkan, jika daya tahan anak atau host sedang lemah, mungkin bisa juga menyebabkan penyakit. !arena itu pastikan anak>host dalam keadaan sehat ketika akan divaksinasi. 1ika sedang demam atau sakit, sebaiknya ditunda dulu untuk imunisasi>vaksinasi.
15
BAB III PENU)UP A. KESIMPULAN aksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif
terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau @liarA. aksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. 'emberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. 'roses pembuatan vaksin terdiri dari tiga tahap yaitu penyiapan @benihA virus, penumbuhan virus, dan pemisahan dan pemilihan strain virus. 1enis-jenis vaksin antara lain yaitu vaksin toksoid, aksin %cellular dan ubunit, vaksin idiotipe, vaksin rekombinan, vaksin #$%, vaksin &epatitis B, dan aksin 'neumokokus. ;anfaat dari vaksin antara lain yaitu, vaksinasi sangat membantu untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi yang menular baik karena virus atau bakteri, misalnya polio, campak, difteri, pertusis (batuk rejan), rubella (campak 1erman), meningitis, tetanus, &aemophilus influenae tipe b (&ib), hepatitis, dan lain-lain. aksinasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis. !andungan vaksin ini adalah &bs%g dalam bentuk cair. 6rekuensi pemberian imunisasi hepatitis sebanyak kali dan penguatnya dapat diberikan pada usia 7 tahun. munisais hepatitis ini diberikan melalui intramuskular.
DA9)AR PUS)AKA
%nonim. *+/. #a$sin %epatitis & 'e$ombinan dalam 222.biofarma.co.id diakses pada + %pril *+= 'ukul .*= 9"%. 16
%stuti, &utari, et al. *+0. (ajian fe$tivitas Pemberian #a$sinasi %epatitis & terhadap Pembentu$an Antibodi Anti %bs. 1urnal !es;a#aka. Chang, **5. Patofisiologi Apli$asi pada Pra$ti$ (epera*atan+ 1akarta : F?C. &idayat, %. **8. Pengantar Ilmu (esehatan Ana$ !ntu$ Pendidi$an (ebidanan . 1akarta : alemba ;edika. ;uscari, ;ary F. **/. Panduan &elajar, (epera*atan Pediatri$ . 1akarta: F?C. $urcahyo, &eru. *++. Di$tat &iote$nologi. 4ogyakarta : 6;'% I$4. $ur2ijaya, &artanti. *+*. egah Dan Dete$si (an$er Servi$s. 1akarta : Fle< ;edia !omputindo. anuh. **8. Imunisasi Di Indonesia disi .. 1akarta : atgas munisasi katan #okter %nak ndonesia. u2andi, I. +55*. Per$embangan Pembuatan #a$sin. 1akarta : '" !albe 6arma. 4uliasti, Fka. **5. &u$u Sa$u Penuntut Imunisasi Dasar . 4ogyakarta : 6itramaya.
17