PEDOMAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT PEMBINAAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu seperti
yang termaktub dalam pasal tersebut adalah tujuan pendidikan nasional
seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum disusun dalam satu kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b.
peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan
pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g.
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama; i.
dinamika perkembangan global; j. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
Selaras dengan komitmen penerapan sistem desentralisasi pendidikan,
muncul tuntutan terhadap pembaharuan sistem pendidikan, termasuk
pembaharuan dalam kurikulum, yaitu 'penganekaragaman' kurikulum
(diversifikasi) untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang
beragam. Untuk mewadahi keberagaman tersebut, kurikulum operasional
dikembangkan oleh satuan pendidikan, atau dikenal dengan pengembangan
kurikulum berbasis lembaga.
Kurikulum berbasis lembaga adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di satuan pendidikan termasuk satuan
pendidikan anak usia dini (PAUD). Dengan merujuk pada kebijakan
tersebut, setiap satuan PAUD memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk
mengembangkan kurikulum di satuannya secara mandiri dengan tetap
mengacu/mempertimbangkan rambu-rambu yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu
keharusan karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya
seluruh kegiatan pendidikan atau pembelajaran di suatu satuan
pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dan seluruh
komponen satuan pendidikan dalam memberikan pengalaman belajar kepada
anak secara positif, bermakna, fungsional, membekas, serta memperlancar
keseluruhan proses pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik yang dilayani.
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum,
pengembangan kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus
dilakukan dengan hati-hati, cermat dan penuh bertanggung jawab. Satuan
pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia potensial
yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden ages). ,
pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak
usia dini harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli,
mencintai, dan bersedia sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal. , cita-cita pembangunan pendidikan
anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang cerdas
komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.
Untuk keperluan itulah, diterbitkan pedoman pengembangan kurikulum
operasional PAUD. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan para
pendidik, pengelola, penyelenggara dalam mengembangkan kurikulum yang
efektif dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak di
satuannya.
B. Tujuan
Pedoman Pengembangan Kurikulum Operasioal PAUD ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam menyusun kurikulum bagi penyelenggara, pengelola,
pendidik (guru) serta para pengembang kurikulum di setiap satuan
pendidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia.
C. Dasar
Penyusunan pedoman pengembangan Kurikulum Operasional PAUD ini
mengacu dan merujuk pada dasar legal formal sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini
D. Sasaran
Sasaran pengguna pedoman pengembangan Kurikulum Operasioal PAUD ini
adalah berbagai pihak yang terlibat, secara langsung maupun tidak
langsung dalam bidang pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini.
Pihak-pihak yang dapat menjadi anggota tim pengembang kurikulum, antara
lain: pendidik, pengelola, penyelenggara, penilik/pengawas, orang
tua/masyarakat, dan pemangku kepentingan lain.
E. Sistematika
Pedoman disusun secara sistematis dan logis agar yang
menggunakannya dapat mengikutinya secara mudah dan terarah. Penyajian
pedoman ini secara berurutan meliputi
Bagian pertama berupa pendahuluan yang menyajikan tentang latar
belakang lahirnya pedoman pengembangan kurikulum operasional satuan
PAUD, tujuan penulisan pedoman, dasar penulisan pedoman sasaran pengguna
pedoman, serta sistematika penyajian pedoman.
Bagian kedua, berisi tentang konsep PAUD Indonesia. Hal ini sengaja
disajikan agar arah pedoman ini menjadi lebih jelas, tegas, dan terarah.
Bagian ini berisi tiga hal utama, yaitu pengertian PAUD, satuan dan
sistem penyelenggaraan PAUD di Indonesia serta pentingnya satuan
pendidikan PAUD memiliki kurikulum berkualitas.
Bagian ketiga berisi tentang pengertian, landasan dan rujukan,
serta prinsip pengembangan kurikulum operasional PAUD. Terdapat tiga hal
yang dipaparkan, yaitu pengertian, landasan dan rujukan kurikulum
operasional PAUD serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
operasional PAUD. Paparan ini sengaja disajikan agar para pengembang
kurikulum operasional PAUD lebih terkendali, terukur, dan tepat sasaran.
Bagian keempat berisi tentang komponen-komponen kurikulum
operasional PAUD yang dapat dikembangkan. Bagian ini memuat dua paparan,
yaitu komponen inti kurikulum operasional PAUD serta komponen
penyempurna kurikulum operasional PAUD.
Bagian kelima berisi tentang langkah-langkah pengembangan kurikulum
operasional PAUD. Bagian ini berisi lima paparan tentang tahapan utama
dalam pengembangan kurikulum operasional PAUD, yaitu tahap persiapan dan
koordinasi, tahap analisis konteks dan potensi, tahap pengembangan
komponen inti kurikulum operasional PAUD, tahap pengembangan komponen
penyempurna kurikulum operasional PAUD, serta tahap pengemasan naskah
akhir kurikulum operasional PAUD.
Bagian keenam merupakan bagian pengambilan keputusan, yaitu berisi
tentang pengesahan dan pemberlakuan kurikulum operasional PAUD. Terdapat
tiga hal yang dipaparkan, yaitu pengesahan kurikulum operasional PAUD,
pemberlakuan kurikulum operasional PAUD serta masa revisi dan perbaikan
kurikulum operasional PAUD yang telah dikembangkan.
Bagian ketujuh merupakan bagian penyempurna pedoman ini, yaitu
penutup. Pada bagian ini mengingatkan kembali betapa pentingnya satuan
pendidikan PAUD memiliki kurikulum operasional yang sempurna karena
dampaknya begitu besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selama
hidupnya. Semoga setiap satuan pendidikan PAUD dapat melahirkan
kurikulum operasional PAUD yang terbaik bagi setiap anak Indonesia.
BAB II
DASAR-DASAR PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
A. Pengertian
Kurikulum Operasional PAUD adalah suatu kurikulum yang dikembangkan
dan dilaksanakan oleh setiap satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi,
serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan di satuan PAUD
masing-masing.
B. Landasan dan Rujukan
Satuan PAUD di mana pun di Indonesia penting memiliki kurikulum yang
komprehensif dan berkualitas sebagai acuan penyelenggaraan, pengelolaan
standar dan patokan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, serta
keseluruhan kegiatan pelaksanaan pembelajaran.
Landasan dan rujukan utama dalam pengembangan kurikulum operasional
PAUD adalah Standar Nasional PAUD sebagaimana yang dituangkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009. Terdapat empat
standar yang harus dipedomani, yaitu (1) Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan (STPP); (2) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SPTK);
(3) Standar Isi, Proses, dan Penilaian (SIPP); serta (4) Standar Sarana
dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan (S2P3).
Standar Nasional PAUD dalam konteks pengembangan kurikulum
operasional PAUD berfungsi sebagai SPM (Standar Pencapaian/Pelayanan
Minimum). Penyelenggara/Pengelola satuan PAUD diharapkan dapat menyusun
kurikulum operasional yang bermutu dengan keunggulan masing-masing sesuai
dengan misi dan misi lembaganya. Penyelenggara/Pengelola dapat melengkapi
atau menambahkan standar atau rujukan lainnya, dengan memperhatikan rambu-
rambu sebagai berikut.
1. Standar atau rujukan lain berfungsi memberi penguatan pencapaian
Standar Nasional PAUD sebagaimana yang dituangkan dalam Permendiknas
Nomor 58 Tahun 2009.
2. Standar atau rujukan lain dapat berupa nilai, kajian filosofis,
kajian teoretis maupun semboyan tertentu yang tidak bertentangan
dengan dasar hukum, kebijakan pengembangan PAUD di Indonesia, kaidah
sosial-budaya, dan perkembangan IPTEK yang diakui dan diterima di
Indonesia. Standar tersebut dapat bersumber dari kitab suci (seperti
Al-Qur'an dan Alkitab, ), dari pandangan filsafat, penggalian nilai
budaya, kajian riset-empiris (best practices), dan sebagainya.
3. Dalam keadaan khusus, satuan PAUD dapat mengakomodasi dan/atau
menggunakan kurikulum yang bersumber dari luar negeri. Kurikulum
hendaklah diselaraskan dengan Standar Nasional PAUD sebagaimana yang
dituangkan dalam Permendiknas Nomor 58/2009 tersebut. Upaya-upaya
penyelarasan dapat dilakukan secara mandiri oleh
penyelenggara/pengelola atau melalui bantuan dan advokasi khusus dari
dinas pendidikan setempat.
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional PAUD
Beberapa prinsip pengembangan kurikulum yang harus dipegang dan
dijunjung tinggi agar lebih terfokus, tepat sasaran, dan terkendali
adalah sebagai berikut.
1. Prinsip Umum Pengembangan
Prinsip-prinsip umum yang harus diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum operasional PAUD di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Menyeluruh (Holistik Integratif)
Komponen kurikulum yang dikembangkan mencakup keseluruhan ranah
perkembangan peserta didik (holistik), minimum sesuai dengan
tuntutan perkembangan yang dituangkan dalam Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak (STPP) yang digariskan dalam
Permendiknas Nomor 58/2009.
Integratif dimaksudkan adalah segala upaya yang dilakukan dengan
menggunakan langkah terpadu, baik pada upaya pemenuhan layanan
pedagogis, layanan kesehatan, layanan gizi maupun layanan
perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi
perkembangan anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-
intelektual dan sosial-emosional; layanan kesehatan dan gizi
terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak, sedangkan
layanan perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal,
yaitu dengan cara dukungan kondisi dan lingkungan nyaman (savety)
dan aman (security), yaitu yang ramah, bersahabat, bebas dari
kecemasan, tekanan, dan rasa takut.
b. Relevan
Pengembangan kurikulum selaras dengan tujuan pendidikan di
Indonesia, nilai (values), moral, dan budaya, serta visi-misi
lembaga, juga selaras dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan
kurikulum juga harus relevan dengan kemajuan perkembangan keilmuan
dan teknologi yang mendukung optimalnya layanan PAUD.
c. Memadai
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum
operasional PAUD yang dikembangkan memenuhi kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia anak (age
appropriateness), memenuhi perkembangan sosial dan budaya anak
(social and cultural appropriateness), serta selaras dengan
karakteristik dan kekhasan perkembangan individu anak (individual
appropriateness).
d. Sistematis
Kurikulum memuat komponen-komponen yang berperan dalam pengembangan
program PAUD. Komponen-komponen dalam kurikulum operasional
membentuk satu keutuhan yang saling terkait dan memberi pengaruh
dalam mendukung terjadinya keutuhan kurikulum operasional PAUD yang
dikembangkan.
e. Kontinuitas
Memiliki kesinambungan dalam pengembangan kurikulum/program
layanan, baik secara vertikal (antarlevel kurikulum dalam melayani
setiap tahapan usia perkembangan, dari usia paling rendah, menuju
usia yang lebih tinggi), maupun secara horizontal (di setiap
level kurikulum atau dalam melayani setiap tahapan/kelompok
perkembangan anak: pada masa bayi, batita, balita, prasekolah, dan
seterusnya. Intinya setiap tahapan terlayani secara
komprehensif/holistik).
f. Konsisten
Konsisten adalah taat asas atau ajek pada kaidah dan rambu-rambu
pengembangan kurikulum PAUD yang semestinya dan telah digariskan.
Kurikulum harus konsisten, baik dengan kebijakan, kerangka
pengembangan maupun kaidah-kaidah yang terkait dengan pendidikan
anak usia dini, seperti Penerapan Layanan yang berpusat pada anak,
penerapan bermain dalam kegiatan anak, penerapan pembelajaran
terpadu (tematik), integrasi pendidikan karakter, pengakuan hak
anak dalam kegiatan, mengakomodasi layanan kesehatan dan gizi,
serta mengintegrasikan dukungan keluarga/orang tua dalam
pengembangan kurikulum operasionalnya.
g. Fleksibel
Yang dimaksud dengan fleksibel adalah bahwa keseluruhan komponen
kurikulum dapat mengakomodasi keragaman konteks dan dinamika yang
ada/terjadi, baik peserta didik, pendidik, potensi satuan PAUD,
lingkungan budaya, harapan masyarakat (orang tua), serta berbagai
perubahan/pembaharuan yang terjadi, baik secara internal di satuan
pendidikan PAUD, maupun secara eksternal dalam lingkup bidang PAUD
pada umumnya.
h. Penerapan Pendekatan Bermain
Bermain dijadikan sarana dan media utama dalam menfasilitasi
pertumbuhan, perkembangan, dan membangun pengetahuan pada setiap
anak. Bermain yang dikembangkan adalah bermain yang memberi dampak
pertumbuhan dan perkembangan pada anak (developmentally impacts)
serta yang membantu berkembangnya potensi belajar setiap anak
(learning impacts). Oleh karena itu, bermain untuk anak usia dini
hendaklah dirancang yang betul-betul dapat menjadi sarana yang
bersifat menyenangkan, fungsional, dan efektif membelajarkan anak
(joyful learning activities). Dengan demikian, kurikulum
operasional PAUD yang dikembangkan dapat menumbuhkan suasana
belajar yang menyenangkan melalui kegiatan bermain.
i. Penggunaan Pendekatan Tematik
Tema adalah gagasan utama atau konsep kunci (key concepts) yang
dapat memayungi keseluruhan 'tindakan kurikulum' yang akan
diberikan kepada anak. Tema merupakan gagasan pengikat, baik untuk
mengikat kemampuan, materi, maupun kegiatan yang akan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum
Operasional PAUD. Tema-tema yang digunakan dalam Kurikulum
Operasional PAUD hendaklah sesuai dengan karakteristik pendidikan
anak usia dini, yaitu menfasilitasi anak usia 0-6 tahun.
Persyaratan secara khusus dapat disimak pada bagian pengembangan
tema pada Bab V.
j. Penerapan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan kunci dari seluruh wujud Kurikulum
Operasional PAUD, dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Kurikulum Operasional PAUD yang dikembangkan hendaklah dikemas dan
diwarnai oleh pendidikan karakter secara bermakna. Dengan demikian,
sasaran pertumbuhan dan perkembangan anak bukan hanya kematangan,
tetapi membangun anak Indonesia yang matang secara komprehenship.
Dengan kata lain, Kurikulum Operasional PAUD menjadi cikal-bakal
mengantarkan anak Indonesia yang cerdas komprehensif. Jika
diterjemahkan secara lebih operasional, cerdas komprehensif di sini
meliputi 1) terjadinya pertumbuhan anak yang sehat, 2) perkembangan
anak yang matang, serta 3) terbentuknya kepribadian anak yang
berkarakter.
2. Prinsip Khusus Pengembangan
Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD
mengacu kepada pengoptimalan prinsip umum, sebagai berikut.
a. Selektif dan Sistematis.
Kurikulum dirancang secara selektif dan sistematis dari merencanakan
hingga evaluasi, baik saat memilih tujuan, teknik, konten, prosedur
maupun metode pembelajarannya, yang diselaraskan dengan cara, gaya,
dan minat belajar anak, serta sejalan dengan sistem
evaluasi/penilaiannya.
b. Jelas, Terukur, dan Mudah Dipahami
Tujuan, teknik, konten, prosedur, metode pembelajaran, serta teknik
evaluasi yang dipilih dalam kurikulum disusun secara jelas dan
terukur serta dipahami oleh semua komponen yang terlibat dalam
pembelajaran di satuan PAUD, bukan hanya dipahami oleh pengelola dan
guru semata tetapi juga oleh pegawai administratif dan orang tua.
c. Membuka Kesempatan Belajar Anak Membangun Pengalamannya
Kurikulum dirancang untuk membuka kesempatan belajar anak membangun
pengalamannya dalam proses transmisi, transaksi, dan transformasi
keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di bawah bimbingan guru.
Proses penerapan kurikulum bersifat aktif ketika anak menjadi
penggagas dan pelaksana kegiatan bermain, menggunakan ide-ide baru
yang diperoleh dari pengalaman untuk belajar pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah sederhana.
d. Berdampak Jangka Panjang
Kurikulum dirancang untuk membangun pengetahuan yang bermakna bukan
hanya sekadar untuk dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau
pengetahuan jangka pendek, melainkan dirancang untuk memberikan
pengalaman pembelajaran yang berdampak jangka panjang dan bersifat
proses aplikasi pengetahuan yang sederhana hingga kompleks, serta
keterampilan fungsional.
e. Berpusat pada Komunitas Lingkungan
Kurikulum dirancang dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke
dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara
pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru tentang
lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Norma lingkungan
harus mendorong anak untuk belajar dari satu sama lain dan mendukung
satu sama lain.
f. Penilaian Berpusat pada Anak Dan Lingkungan
Kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi fokus utama
penilaian. Jenis, prosedur, dan teknik penilaian dipilih selaras
dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran yang nyata. Umpan balik
diberikan secara konsisten sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan
kondisi anak, sehingga kualitas layanan/kurikulum, semakin hari
semakin fungsional dan relevan dengan kondisi anak dan lingkungannya.
BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Komponen Kurikulum Operasional PAUD merupakan hal-hal pokok yang
penting tertuang dalam kurikulum yang dimiliki dan dikembangkan pada
setiap satuan PAUD. Komponen Kurikulum Operasional PAUD, baik yang
penyelenggaraannya dengan model tersendiri maupun dengan model terpadu
jumlah komponen minimalnya sama. Terdapat dua pengelompokan komponen
Kurikulum Operasional PAUD, yaitu 1) komponen inti dan 2) komponen
pelengkap/penunjang. Kedua kelompok komponen tersebut merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kelompok komponen tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
A. Komponen Inti Kurikulum Operasional
Komponen inti adalah komponen utama yang harus ada dan tersedia
dalam Kurikulum Operasional PAUD yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan atau satuan PAUD. Terdapat tujuh komponen inti Kurikulum
Operasional PAUD, seperti berikut ini.
1. Landasan dan Rujukan
Berisi landasan dan rujukan yang dijadikan acuan atau inspirasi dalam
pengembangan Kurikulum Operasional PAUD. Landasan dan rujukan utama
adalah Permendiknas Nomor 58/2009 tentang Standar Nasional PAUD,
sedangkan landasan dan rujukan lainnya dapat digunakan, sesuai dengan
rambu-rambu dan ketentuan sebagaimana yang telah dipaparkan di bagian
awal.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
Berisi paparan dan penyajian tentang visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan PAUD.
a. Visi Lembaga
Visi merupakan cita-cita satuan pendidikan yang bersifat jauh ke
depan, ideal, dan bernilai mulia. Muatan visi biasanya merupakan mimpi
dari para penyelenggara atau pendiri satuan pendidikan PAUD. Visi yang
dirumuskan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD. Secara teknis, rumusan suatu visi
satuan pendidikan PAUD hendaklah padat, bermakna, dan bermuatan nilai
tinggi serta mengandung kekhasan/keunggulan yang dibangun dari potensi
lokal (local wisdom).
b. Misi Lembaga
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam
rangka mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Unsur
misi biasanya menyangkut tiga hal utama, yaitu wujud konkret outcome,
wujud konkret pengelolaan, serta wujud konkret bentuk satuan pendidikan.
Secara teknis, rumusannya lebih banyak dari jumlah rumusan visi,
setidaknya minimal dua rumusan.
c. Tujuan Lembaga
Tujuan lembaga adalah perumusan secara umum tentang gambaran perilaku
dan kemampuan dari anak sebagai peserta didik dan merupakan dampak dari
layanan yang disediakan oleh satuan PAUD. Dampak akhirnya adalah dapat
mengantarkan setiap peserta didik menjadi anak Indonesia harapan,
sebagaimana yang dicita-citakan dalam kerangka pembanguan PAUD di
Indonesia.
3. Struktur dan Muatan
Struktur dan muatan kurikulum berisi bidang pengembangan yang
dikembangkan dan menjadi target pencapaian, baik bidang pengembangan
utama sesuai dengan Permendiknas Nomor 58/2009, maupun bidang
pengembangan penunjang (muatan lokal atau tambahan) yang dikembangkan
secara terintegrasi oleh satuan pendidikan PAUD ke dalam Kurikulum
Operasional PAUD yang dibuatnya.
4. Program dan rencana pembelajaran
Program dan rencana pembelajaran berisi program/perencanaan yang
dikembangkan sesuai dengan jeda kurikulum yang ditentukan oleh satuan
pendidikan atau satuan PAUD yang mengembangkan Kurikulum Operasional.
Sekurang-kurangnya terdapat lima jeda program, yaitu program tahunan,
program semester, program bulanan, program mingguan, dan program harian.
5. Strategi dan Pengelolaan Pembelajaran
Strategi dan pengelolaan pembelajaran berisi tentang segenap upaya
dan cara-cara yang ditempuh dalam pengelolaan pembelajaran atau kegiatan
oleh pendidik dalam memberikan pengalaman, mengenalkan konsep
pengetahuan, keterampilan, serta membentuk perilaku yang sesuai dengan
karakteristik dan tahap perkembangan anak.
6. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin berisi jadwal harian, rangkaian kegiatan yang akan
diterapkan pada satuan PAUD dan diikuti anak selama satu hari serta
memuat materi-materi/nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada peserta
didik secara berulang-ulang sepanjang tahun, dalam rangka pembentukan
perilaku dan pembiasaan yang mendukung melekatnya karakter positif
peserta didik.
7. Evaluasi /Penilaian
Evaluasi/penilaian berisi tentang cara, bentuk/jenis penilaian yang
digunakan, format dan bentuk raport, serta mekanisme penyampaian
perkembangan anak kepada orang-tua dan pemangku kepentingan.
B. Komponen Pelengkap/Penunjang Kurikulum Operasional
Komponen pelengkap/penunjang adalah komponen penyempurna yang
menggenapi kelengkapan naskah Kurikulum Operasional dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam penyajian maupun pengesahan dokumen
Kurikulum Operasional PAUD yang dikembangkan oleh setiap satuan PAUD.
Minimal terdapat empat komponen pelengkap/penunjang yang dapat
digabungkan dengan komponen inti, yaitu: 1) Profil Satuan Pendidikan
(penyelenggara, pengelola dan pendidik), 2) Sejarah Singkat Satuan
Pendidikan, 3) Alamat dan Peta Lokasi Satuan Pendidikan, serta 4) Status
Satuan Pendidikan (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
Keempat komponen tersebut dapat dikembangkan lebih jauh sesuai dengan
kekhasan, potensi, dan cita-cita satuan pendidikan yang bersangkutan.
Jadi, komponennya dapat saja bertambah sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan. Di samping itu, secara teknis, naskah Kurikulum Operasional
PAUD yang telah disusun dapat dilengkapi dengan kata pengantar, lembar
pengesahan, daftar isi, kepustakaan/sumber, dan lampiran-lampiran yang
diperlukan. Yang jelas, komponen penyempurna ini hendaklah selaras
dengan komponen inti dari Kurikulum Operasional PAUD.
BAB IV
LANGKAH PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Dalam pengembangan kurikulum operasional PAUD ditempuh melalui lima
langkah. Kelima langkah dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD,
yaitu: 1) Persiapan dan Koordinasi, 2) Analisis Konteks dan Potensi, 3)
Pengembangan Komponen Inti Kurikulum Operasional PAUD, 4) Pengembangan
Komponen Penyempurna Kurikulum Operasional PAUD, dan 5) Naskah Akhir
Kurikulum Operasional PAUD.
Kelima langkah pengembangan Kurikulum Operasional PAUD tersebut
hendaklah dilakukan secara simultan dan terus-menerus sehingga membentuk
siklus. Tahapan tersebut secara simultan dapat disajikan sebagai berikut.
Secara terperinci setiap langkah pengembangan Kurikulum Operasional
PAUD tersebut dijelaskan sebagai berikut:
A. Persiapan dan Koordinasi
Tahap persiapan diawali dengan pembentukan tim pengembang kurikulum.
Tim pengembang kurikulum di setiap satuan PAUD adalah para guru, staf
dan unsur satuan pendidikan lain (kepala satuan/pengelola,
penyelenggara) yang bekerja di satuan PAUD tersebut. Akan tetapi, untuk
keperluan pengembangan kurikulum yang lebih jauh, tim pengembang dapat
dilengkapi dengan pihak-pihak yang dianggap kompeten dan relevan, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Penilik/pengawas
Penilik atau pengawas sebagai pembina dan pengendali mutu setiap
satuan pendidikan PAUD, perlu menguasai sebaik-baiknya pedoman ini
sehingga arah pembinaan menjadi lebih efektif dalam peningkatan mutu
setiap satuan pendidikan yang berada di bawah binaannya.
2. Orang Tua/Masyarakat
Orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang menitipkan anaknya pada
satuan pendidikan PAUD perlu memahami pedoman ini juga sehingga dapat
memberikan masukan pada saat kurikulum dikembangkan pada suatu satuan
pendidikan atau satuan PAUD.
3. Pemangku Kepentingan Lain
Pemangku kepentingan lain, terutama pihak-pihak yang terkait langsung
dengan peningkatan mutu PAUD hendaklah dapat mempelajari pedoman ini
sebaik-baiknya. Di antara pihak tersebut adalah pimpinan/pejabat
dinas pendidikan, penggiat PAUD, pemerhati PAUD, serta pakar dan
peneliti bidang PAUD.
Agar pengembangan Kurikulum Operasional PAUD dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, maka membutuhkan persiapan dan koordinasi dengan
berbagai pihak. Persiapan berkaitan dengan pengaturan jadwal dan
mengumpulkan bahan informasi yang dibutuhkan, baik berupa
perundangan/peraturan, buku referensi maupun dokumen-dokumen penting
lainnya. Di antara dokumen penting yang harus dipersiapkan adalah:
1. Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini
2. Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di
daerah
3. buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
4. buku-buku terkait dengan dasar teori dan pandangan tentang pendidikan
anak usia dini
5. buku-buku tentang pemenuhan kesehatan dan gizi anak usia dini
6. buku-buku tentang sumber inspirasi tentang nilai dan karakter, baik
berupa kitab suci, seperti Al-Qur'an, Kumpulan Hadits dan Alkitab
7. buku pedoman pengembangan Kurikulum Operasional PAUD
8. buku lain yang dianggap perlu dan dapat dijadikan referensi
Koordinasi dilakukan bertujuan memastikan pihak-pihak yang akan
dilibatkan dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD dapat
menyamakan persepsi, berpartisipasi, dan berkontribusi secara optimal.
B. Analisis Konteks dan Potensi
Analisis terkait dengan konteks dan potensi amat penting untuk
dilakukan dengan cermat. Terkait dengan analisis konteks biasanya
diarahkan pada ruang kebijakan, peraturan, landasan, rujukan, nilai
serta hal yang berkaitan dengan rasional pengembangan Kurikulum
Operasional PAUD. Analisis konteks sangat penting dilakukan agar
kurikulum yang dikembangkan dapat diterima, lebih sesuai dengan kaidah
peraturan serta tidak menyimpang dari landasan, payung kebijakan
pengembangan dan nilai-nilai yang ada dan dijunjung tinggi. Secara
kontekstual hal yang menjadi prioritas untuk dianalisis, di antaranya:
1. Arah Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan PAUD di Indonesia, baik
arah dan kebijakan jangka pendek maupun yang jauh ke depan;
2. standar pendidikan yang akan dijadikan rujukan pengembangan Kurikulum
Operasional PAUD. Untuk saat ini mengacu pada Permendiknas Nomor 58
tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
3. acuan akademik, terutama terkait dengan dasar keilmuan yang terkait
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Acuan akademik
dapat merujuk kepada pandangan ahli perkembangan dan ahli anak usia
dini;
4. analisis filosofis tentang pandangan perilaku, hakikat dan cara
belajar anak. Sama halnya, dengan analisis akademik, analisis
filosofis boleh merujuk pada satu pandangan saja atau pada beragam
pandangan;
5. analisis nilai-nilai dasar yang akan digunakan, baik nantinya akan
mendukung rumusan visi-misi maupun dalam mendukung rumusan setiap
aspek kurikulum secara keseluruhan. Nilai tersebut dapat diturunkan
dari pandangan kitab suci, atau dari sumber lainnya;
6. analisis hasil evaluasi lembaga dan hasil evaluasi perkembangan anak.
Jika analisis konteks telah cukup dilakukan, selanjutnya dilakukan
analisis potensi. Analisis potensi merupakan analisis terhadap
keseluruhan daya dukung yang diperkirakan dapat potensial digunakan
dalam pengembangan dan penyuksesan kurikulum yang dikembangkan. Analisis
potensi menindaklanjuti segala rasional yang telah diputuskan melalui
analisis konteks. Berbagai potensi yang harus dianalisis, di antaranya
potensi sumber daya manusia yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga
lainnya yang terlibat dalam pengelolaan satuan PAUD, potensi anggaran
atau keuangan, potensi material, barang, dan kebendaan, potensi sosial,
budaya dan kemasyarakatan, serta potensi lainnya yang dianggap berharga.
C. Pengembangan Komponen Inti Kurikulum Operasional PAUD
Bagian ini adalah bagian utama dalam keseluruhan penggunaan pedoman
ini. Terdapat tujuh komponen Inti Kurikulum Operasional PAUD yang perlu
dikembangkan, yaitu: 1) landasan dan rujukan, 2) visi, misi, dan tujuan,
3) struktur, konsep, dan strategi pembelajaran, 4) muatan/materi
kurikulum, 5) program rutin, 6) program pembelajaran, serta 7)
evaluasi/penilaian yang digunakan. Komponen-komponen tersebut cara
pengembangannya akan dipaparkan satu per satu.
1. Pengembangan Landasan dan Rujukan
Pengembangan landasan dan rujukan dimaksudkan adalah menentukan
landasan dan rujukan yang dijadikan acuan dan inspirasi dalam
pengembangan Kurikulum Operasional PAUD. Landasan dan rujukan yang
dimaksudkan adalah yang bersifat yuridis, empiris, atau operasional.
Landasan dan rujukan utama dalam pengembangan KTSP PAUD adalah
Standar Nasional PAUD sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009. Terdapat empat standar yang
harus dipedomani, yaitu (1) standar tingkat pencapaian perkembangan
(STPP); (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan (SPTK); (3) standar
isi, proses, dan penilaian (SIPP); dan (4) standar sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan (S2P3). Secara lengkap, rumusannya dapat
dilihat pada lampiran.
Standar Nasional PAUD dalam konteks pengembangan Kurikulum
Operasional PAUD berkedudukan sebagai SPM (Standar Pencapaian/Pelayanan
Minimum). Penyelenggara/Pengelola satuan PAUD diharapkan dapat menyusun
kurikulum operasional yang bermutu dengan keunggulan masing-masing sesuai
dengan visi, misi, dan tujuan lembaganya. Penyelenggara/Pengelola dapat
melengkapi atau menambahkan standar atau rujukan lainnya, dengan
memperhatikan rambu-rambu sebagai berikut.
a. Standar atau rujukan lain yang berfungsi memberi penguatan pencapaian
Standar Nasional PAUD sebagaimana yang dituangkan dalam Permendiknas
Nomor 58 Tahun 2009.
b. Standar atau rujukan lain dapat berupa nilai, kajian filosofis, kajian
teoretis maupun atau semboyan tertentu yang tidak bertentangan dengan
dasar hukum, kebijakan pengembangan PAUD di Indonesia, kaidah sosial-
budaya, dan perkembangan IPTEK yang diakui dan diterima di Indonesia.
Standar tersebut dapat bersumber dari kitab suci (seperti: Al-Qur'an
dan Alkitab, dll), dari pandangan filsafat, penggalian nilai budaya,
kajian riset-empiris (best practices), dan sebagainya.
c. Dalam keadaan khusus, satuan PAUD yang mengakomodasi dan/atau
menggunakan kurikulum yang bersumber dari luar negeri, hendaklah juga
diselaraskan dengan Standar Nasional PAUD sebagaimana yang dituangkan
dalam Permendiknas Nomor 58/2009 tersebut. Upaya-upaya penyelarasan
dapat dilakukan secara mandiri oleh penyelenggara/pengelola atau
melalui bantuan dan advokasi khusus dari dinas pendidikan setempat.
2. Pengembangan Visi, Misi, dan Tujuan
Pengembangan visi, misi, dan tujuan yang dimaksudkan dalam Kurikulum
Operasional PAUD adalah pengembangan visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan atau satuan PAUD.
Visi merupakan cita-cita satuan pendidikan yang bersifat jauh ke
depan, ideal, dan bernilai mulia. Muatan visi biasanya merupakan mimpi
dari para penyelenggara atau pendiri Satuan PAUD. Visi yang dirumuskan
dapat menjadi motivasi bagi semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD. Secara teknis, rumusan suatu visi
satuan pendidikan PAUD hendaklah padat, bermakna, dan bermuatan nilai
yang tinggi. Oleh karena itu, rumusan kalimatnya hendaklah tidak terlalu
panjang dan mudah diingat.
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD
dalam rangka mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan.
Unsur misi biasanya menyangkut tiga hal utama, yaitu wujud konkret
outcome berupa hasil keluaran proses pendidikan, wujud konkret
pengelolaan berupa tercapainya tujuan secara efektif dan efisien, serta
wujud konkret bentuk satuan pendidikan berupa gambaran mutu lembaga yang
hendak dicapai. Secara teknis, rumusannya lebih banyak daripada jumlah
rumusan visi, setidaknya minimal dua rumusan.
Tujuan satuan pendidikan adalah tujuan yang hendak dicapai oleh
satuan pendidikan berkaitan dengan profil akhir output/ keluaran/ hasil
peserta didik yang difasilitasi di satuan pendidikan PAUD. Berarti wujud
profil output yang dirumuskan amat tergantung dari usia anak yang
dilayani. Jika satuan PAUD melayani anak usia 4 – 6 tahun misalnya di TK,
profil output yang dirumuskan adalah profil output untuk anak yang telah
dilayani di TK. Jika satuan pendidikan PAUD adalah Kelompok Bermain
profil output yang dirumuskan adalah profil output untuk anak yang telah
dilayani di Kelompok Bermain. Rumusan tujuan satuan pendidikan dapat
dirumuskan ke dalam dua tingkatan, yaitu rumusan yang bersifat umum atau
yang bersifat khusus.
3. Pengembangan Struktur, Konsep Muatan, dan Strategi Pembelajaran
Pengertian Struktur Kurikulum adalah penjabaran lingkup pengembangan
yang akan dicapai pada bidang pengembangan dalam kurikulum setiap satuan
PAUD.
Struktur dan muatan kurikulum pada pendidikan anak usia dini berbeda
dengan struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah berlandaskan muatan bidang ajar/pelajaran, sedangkan pada
pendidikan anak usia dini berlandaskan pada bidang perkembangan. Hal
tersebut disebabkan pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini
berbasis tumbuh-kembang, atau harus diselaraskan dengan karakteristik
dan perkembangan peserta didik (developmentally appropriate practices).
Selaras dengan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Operasional
yang mengacu kepada pertimbangan karakteristik, kondisi, kebutuhan, dan
kekhasan setiap satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum setiap
satuan pendidikan atau satuan PAUD di kelompokkan menjadi dua bagian
utama, yaitu struktur dan muatan kurikulum inti dan struktur dan muatan
kurikulum khas satuan pendidikan. Struktur dan muatan kurikulum inti
adalah bidang pengembangan yang sesuai dengan Standar Nasional Paud
sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 58/2009, seperti yang
dituangkan dalam STTP (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak).
Sementara itu, struktur dan muatan kurikulum khas satuan pendidikan
adalah muatan plus, lokal, unggulan atau khas yang dianggap selaras
dengan VISI, MISI, TUJUAN satuan pendidikan yang bersangkutan.
Struktur dan muatan kurikulum inti merupakan standar minimal yang
harus dirumuskan dan dicapai oleh setiap satuan pendidikan atau satuan
PAUD yang ada di Indonesia. Sementara itu, struktur dan muatan
kurikulum khas adalah merupakan pengembangan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. selaras dengan struktur kurikulum dan muatan kurikulum inti,
b. merupakan penguatan untuk mewujudkan kurikulum muatan inti,
c. selaras dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan anak;
d. tidak bertentangan dengan landasan dan nilai pengembangan kurikulum
yang ada;
e. tidak memberatkan anak dan orang tua sebagai komponen utama dalam
penerapan kurikulum;
f. mengedepankan potensi dan dukungan lingkungan sekitar serta sumber
daya yang tersedia;
g. dapat diterapkan dengan optimal dan bertanggung jawab.
Untuk mendapatkan struktur kurikulum yang lebih jelas dan terukur,
hendaklah dijabarkan ke dalam sub lingkup perkembangan yang lebih rinci.
Teknis pengembangan struktur dan muatan kurikulum PAUD pada setiap
satuan pendidikan PAUD sebagai berikut.
a. Bidang Perkembangan
Perkembangan Perilaku
Perkembangan Kemampuan Dasar
Perkembangan Bakat dan Minat (penambahan oleh Lembaga sesuai
dengan kekhasan atau unggulan lembaga).
b. Lingkup Perkembangan
Lingkup Perkembangan Nilai Agama dan Moral, dan Sosial-Emosional
termasuk dalam Bidang Perkembangan Perilaku (Pendidikan Karakter).
Lingkup Perkembangan Motorik, Kognitif, Bahasa, dan Seni termasuk
dalam Bidang Perkembangan Kemampuan Dasar.
c. Sub Lingkup Perkembangan
Sub Lingkup Perkembangan merupakan jabaran dari Lingkup Perkembangan.
Sub lingkup perkembangan dalam pedoman ini memperkuat dan melengkapi
Sub Lingkup Perkembangan di dalam Standar PAUD. Penjabaran sub
lingkup perkembangan adalah sebagai berikut:
Sub Lingkup Perkembangan Nilai Agama dan Moral:
Hubungan diri dengan Pencipta
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini
adalah bagaimana anak sejak usia dini mengenal dan memahami
bahwa dirinya adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Pencipta. Tuhan dengan sifat-sifat Nya yang penuh kasih
sayang selalu menuntun ke arah kebaikan dan keselamatan. Dengan
keyakinan ini muncul kerelaan dan kesadaran untuk menjalani
ajaran-ajaran yang ditetapkan dalam agama-Nya.
Hubungan diri dengan sesama
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini
adalah mengenalkan pada anak bahwa ia merupakan bagian dari
lingkungannya. Anak dikenalkan dengan kemajemukan tetapi tetap
saling menghargai perbedaan, termasuk perbedaan dalam
menjalankan ibadah agama. Dengan demikian anak biasa berteman
dengan siapapun yang memiliki keyakinan agama yang berbeda
dengan dirinya.
Sub Lingkup Perkembangan Sosial-Emosional:
Mengenal Diri Sendiri
Sub Lingkup Perkembangan ini memiliki banyak aspek yang perlu
dikembangkan pada anak yakni membangun kemampuan anak memahami
dirinya sendiri (mengetahui apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan, kemauan menolong diri sendiri, kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan, mengelola emosi dan perasaan diri), membangun
keteguhan diri (tidak mudah putus asa, gigih melakukan sesuatu dari
awal hingga akhir, memiliki rasa ingin tahu dan berinisiatif
melakukan hal-hal baru, berani ambil resiko, memiliki
pengaturan/regulasi diri, dan mencari solusi dari setiap masalah).
Perilaku Prososial
Sub Lingkup Perkembangan ini membangun sikap dan perilaku anak
yang dapat diterima (well being), hidup bersama (to be life
together) dalam kelompok dan masyarakat yang lebih luas. Perilaku
yang dimaksud adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, menghargai,
menghormati, sopan santun, , adaptif, toleransi dan cinta damai,
tolong menolong, kerjasama, , partisipatif, kontributif, dan
empati.
Sub Lingkup Perkembangan Motorik:
Kemampuan Motorik Kasar
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah
kemampuan gerakan otot-otot besar untuk dapat melakukan banyak
kegiatan menyenangkan. Latihan gerakan motorik kasar untuk
melatih kekuatan otot besar, kestabilan, keseimbangan, kelincahan,
dan kelenturan tubuh melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.
Kemampuan Motorik Halus
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah
kekuatan otot tangan, yang meliputi kelenturan gerakan pergelangan
tangan jari-jari, koordinasi gerakan tangan dan mata,
koordinasi mata dan kaki. Gerakan-gerakan ini diperlukan untuk
koordinasi dalam melakukan banyak kegiatan yang mendukung
kemandirian dan kesiapan anak masuk sekolah.
Kesehatan Fisik
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah
pembiasaan anak tentang kebiasaan hidup bersih dan kebiasaan
mengkomsumsi makanan bersih, sehat dan bergizi sebagai usaha
menjaga kesehatan diri.
Sub Lingkup Perkembangan Kognitif:
Pengetahuan Umum dan Sains
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini fokus
mengenalkan kepada anak tentang pengetahuan umum dan sains,
terutama terkait dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, baik
lingkungan alam maupun sosial-ekonomi-budaya termasuk mengenal
orang-orang di sekitarnya, mata pencaharian, tempat-tempat
fasilitas umum di sekitarnya dan bagaimana mencapai tempat
tersebut, seni dan atribut budaya.
Sub Lingkup Pengetahuan Umum dan Sains ini juga membangun
pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan (makhluk hidup) yang ada
di sekitarnya antara lain tentang cara hidup, siklus kehidupan,
rantai makanan, ekosistem, gejala alam (iklim, cuaca, siang
malam, perubahan suhu), dan lain-lain). Proses pemerolehan
pengetahuan ini dilakukan dengan cara observasi, memprediksi
(memperkirakan), mencoba, menguji, menguraikan, memanfaatkan,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Pengetahuan Dasar Matematika
Pengenalan pengetahuan dasar matematika berupa logika dan
pemecahan masalah yang mencakup mengenal bentuk, membilang,
mengukur, membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan,
menghubungkan, membuat pola, mengenal waktu, dan mengenal posisi.
Pengenalan Keterampilan Teknologi Sederhana
Pengenalan teknologi untuk membangun pemahaman dan keterampilan
anak tentang kegunaan dan cara kerja berbagai alat yang memudahkan
manusia yang dapat dijumpai di sekitarnya secara tepat, aman, dan
benar.
Sub Lingkup Perkembangan Bahasa:
Kemampuan Menerima Bahasa
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini fokus
pada membangun kemampuan anak dalam memahami percakapan untuk
mendapatkan informasi. yang benar. Kemampuan menerima bahasa
dibangun sejak usia dini yang dimulai dari kemampuan membedakan
bunyi, mendengarkan kosakata memahami arti kata yang berbeda
intonasi, hingga mengerti arahan sederhana.
Mengungkapkan Bahasa
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini fokus
pada membangun kemampuan anak mengungkapkan bahasa, kemampuan
mengkomunikasikan gagasan dengan berbicara yang jelas dan benar.
Mengenal Keaksaraan Awal
Keaksaraan merupakan salah satu keterampilan dasar yang diperlukan
untuk menunjang keberhasilan anak di sekolah. Sub Lingkup
Perkembangan ini tidak diartikan mengajarkan membaca dan menulis
sejak dini, tetapi membangkitkan dan memfasilitasi munculnya
kemampuan keaksaraan awal pada anak. Kemampuan keaksaraan awal
membaca dimulai dari anak mulai tertarik dengan buku bergambar,
pura-pura membaca buku, mengidentifikasi huruf-huruf yang ada pada
namanya, mengenal simbol-simbol benda atau tempat yang dikenalnya,
tertarik dengan tulisan, meminta dibacakan tulisan secara berulang,
hingga akhirnya ia bisa membaca sendiri. Kemampuan keaksaraan
menulis dimulai dengan corat-coret tak beraturan, coretan yang
terarah, tulisan rumput, menjiplak huruf atau simbol, menulis acak,
hingga akhirnya dapat menulis dengan tepat.
Sub Lingkup Perkembangan Seni
.......................
d. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran berisi tentang segenap upaya dan cara-cara
pengelolaan pembelajaran atau kegiatan yang digunakan pendidik untuk
memberi pengalaman, mengenalkan konsep pengetahuan, keterampilan, serta
membentuk perilaku yang sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan
anak. Strategi pembelajaran meliputi model, pendekatan, metode, dan/atau
teknik yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang memungkinkan anak
terlibat secara aktif, eksploratif, konkret, kreatif dan menyenangkan yang
dikemas dalam kegiatan bermain.
4. Pengembangan Muatan/Materi Kurikulum
Muatan dalam kurikulum operasional PAUD adalah penjabaran konsep
pengetahuan dan keterampilan yang akan dikenalkan pada anak selama
melakukan aktivitas di satuan PAUD. Kedalaman dan keluasan muatan
kurikulum mempertimbangkan tingkat perkembangan anak, visi, misi, dan
tujuan lembaga. Muatan kurikulum digali dari Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan yang tertera pada Permendiknas no. 58 tahun 2009 dan dapat
diperkaya oleh satuan PAUD. Dengan demikian, pengembangan muatan/materi
kurikulum sangat terbuka dengan adanya perbedaan keluasan dan kedalaman
muatan kurikulum antar satuan PAUD.
Secara khusus, setiap pengetahuan dan keterampilan yang dipilih dan akan
diberikan kepada peserta didik sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Merupakan bagian dari kehidupan anak,
b. Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
c. Bermakna bagi anak dan kehidupannya
d. Sesuai tahapan perkembangan
e. Mengembangkan istilah atau kosa kata yang bermanfaat.
f. Memungkinkan dieksplorasi oleh anak dengan baik
g. Berupa konsep dan prinsip yang mendasar.
h. Berupa pengetahuan umum yang sering digunakan di lingkungan anak
5. Kegiatan Pembelajaran
Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh satuan PAUD
dikelompokkan ke dalam kegiatan pembelajaran pembiasaan, terprogram dan
spontan. Kegiatan pembelajaran mencerminkan upaya pencapaian visi, dan
misi lembaga Satuan PAUD, yang diimplementasikan dalam Jadwal Kegiatan
Harian Satuan PAUD.
a. Kegiatan Pembelajaran Pembiasaan
Kegiatan pembelajaran pembiasaan adalah kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus selama/sepanjang tahun ajaran berlangsung untuk menanamkan
pembiasaan dan pembentukan karakter pada anak. Pengetahuan dan keterampilan
yang dimasukkan ke dalam kegiatan pembelajaran pembiasaan merupakan bagian
dari muatan/materi kurikulum yang sudah ditetapkan oleh lembaga satuan
PAUD. Contoh pengetahuan dan keterampilan yang dimasukkan ke dalam kegiatan
pembelajaran pembiasaan misalnya mengucapkan salam saat bertemu, berdoa
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama anak, mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan, membuang
sampah di tempatnya, dan lain sebagainya.
b. Kegiatan Pembelajaran Spontan
Kegiatan pembelajaran spontan adalah kegiatan pembelajaran yang berlangsung
tanpa direncanakan disebabkan adanya peristiwa/kejadian khusus.
Peristiwa/kejadian khusus yang mungkin terjadi misalnya, saat terjadi
pembelajaran tiba-tiba ada pawai di jalan, maka anak dapat diajak untuk
melihat dan mendiskusikan sehingga dapat dilanjutkan ke dalam pembelajaran
atau ketika sekelompok anak menemukan ikan mati di bak, maka rasa
keingintahuan anak dapat dikembangkan lebih jauh ke dalam pembelajaran.
Contoh lainnya pada saat anak bermain mengalami suatu kejadian, maka hal
tersebut dapat dijadikan bahan pembelajaran.
c. Kegiatan Pembelajaran Terprogram
Kegiatan pembelajaran terprogram adalah kegiatan yang dirancang secara
khusus dalam bentuk program pada satuan waktu tertentu. Kegiatan
pembelajaran terprogram meliputi kegiatan terprogram rutin dan insidental.
Kegiatan pembelajaran terprogram rutin berupa kegiatan pembelajaran yang
dilakukan anak secara rutin untuk mengembangkan semua kompetensi dasar
anak. Misalnya kegiatan bermain di sentra/area/sudut/kelas. Kegiatan
terprogram insidental adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada
saat tertentu sesuai dengan kebutuhan dan situasi. Meskipun demikian,
kegiatan ini tetap perlu direncanakan dengan baik agar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Kegiatan terprogram insidental misalnya kegiatan
kunjungan lapangan, perayaan hari besar nasional, perayaan hari besar
keagamaan, outbond,dll.
6. Program Pembelajaran
Program pembelajaran dapat disusun dalam rencana kegiatan tahunan,
semesteran, bulanan, mingguan dan harian. Pembuatan rencana kegiatan ini
disesuaikan dengan sifat program dan pendekatan yang ditetapkan lembaga
dalam mencapai visi, misi, dan tujuan.
a. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana kegiatan lembaga untuk menuju visi, misi,
dan tujuan dalam periode satu tahun. Program tahunan ini dibuat menjelang
tahun ajaran baru dimulai. Program tahunan dapat berisi tentang konsep dan
materi yang akan membangun pengalaman belajar, kegiatan pembelajaran,
kalender pendidikan, tema, dll. Program tahunan ini disusun secara bersama
antara pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD, serta
disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
b. Program Semester dimasuki anak bermain di dalamnya harus
Program semester merupakan rencana kegiatan yang merujuk pada program
tahunan yang disusun dalam rentang satu semester atau setara dengan enam
bulan waktu kalender. Program semester setidaknya memuat unsur konsep,
muatan materi, dan rencana kegiatan. . Rencana Kegiatan dalam program
semester berisi berbagai aktivitas yang akan dilaksanakan dari awal
semester hingga akhir semester.
c. Program Bulanan
Program bulanan memuat komponen rencana kegiatan yang lebih spesifik yakni
tema, materi, pengembangan kosa kata dan pengetahuan, serta kegiatan
bermain dan eksplorasi. Program bulanan disusun oleh tim guru yang
menangani anak pada kelompok tertentu.
Tema:
Tema merupakan bingkai keseluruhan kegiatan dan topik yang akan dijadikan
pembahasan dalam bermain dan bereksplorasi bersama anak. Harus diingat
bahwa pembelajaran anak usia dini terintegrasi dengan kehidupan anak. Oleh
karena itu, tema sebaiknya sesuai dengan prinsip-prinsip penentuan . Untuk
satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan untuk anak dengan berbagai
kelompok usia, dapat menggunakan satu tema yang sama, hanya kedalaman dan
keluasan bahasannya disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Tema bisa
bersifat tunggal atau juga dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema. Waktu
pembahasan untuk tema tidak ditentukan satu minggu atau satu bulan
melainkan tergantung pada minat anak dan keluasan pengetahuan yang ingin
dibangun melalui pengalaman bermain anak.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penentuan tema, yakni:
1. Memperhatikan minat atau kecenderungan anak.
2. Dimulai dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan anak
3. Sesuai dengan perkembangan anak
4. Pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak
5. Ketersediaan sumber yang dapat dipelajari dan diamati anak (orang,
tempat yang dapat dikunjungi, buku-buku tentang tema)
6. Ketersediaan berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak
secara mandiri atau dengan sedikit bantuan pendidik.
7. Sesuai dengan nilai, kepercayaan, budaya yang berlaku di masyarakat
D. Materi (muatan):
Materi untuk program kegiatan bulanan diturunkan dari materi semester,
dengan memperhitungkan urutan dan tingkat keluasan materi tersebut.
Kosa Kata dan Pengetahuan:
Jumlah kosa kata yang dikuasai anak sangat membantu kecerdasan anak dalam
mencapai prestasi di sekolah nanti. Dalam setiap tema harus disertai dengan
penambahan jumlah kosa kata yang dapat dikuasai anak. Kosa kata diambil
dari pengetahuan yang terkait dengan tema dan materi/muatan kurikulum. Kosa
kata yang dicantumkan adalah yang belum dikenal/dikuasai anak.
Kegiatan Bermain dan Eksplorasi:
Kegiatan bermain dan eksploratif adalah aktivitas anak untuk membangun
pengalaman belajar melalui bermain yang dilakukan di dalam dan di luar
ruangan secara seimbang dengan menggunakan lingkungan sebagai wahana anak
untuk berekplorasi. Guru menyiapkan berbagai kegiatan yang dapat menarik
minat anak untuk terlibat secara aktif dan membangun kemampuan fokus,
persistensi, kritis, dan problem solving pada anak.
d. Program Mingguan
Program kegiatan mingguan dikembangkan dari kegiatan bulanan, namun
penyajiaannya lebih lengkap dan lebih operasional. Dalam program
kegiatan mingguan berisi sub tema, muatan materi, kosa kata, alat dan
bahan, serta strategi penilaian. Program mingguan juga menjabarkan
rencana kegiatan yang akan difasilitasi guru untuk anak bermain selama
satu minggu.
Sub Tema:
Sub tema merupakan bagian bahasan dari tema. Penentuan sub tema juga
harus memperhatikan persyaratan penentuan tema di atas.
Materi:
Materi diturunkan dari bagian materi yang sudah ditetapkan dalam
materi bulanan.
Kosa Kata:
Kosa kata merupakan penambahan perbendaharaan kata yang disesuaikan
dengan sub tema yang akan di bahas.
Alat dan Bahan:
Alat dan bahan disesuaikan dengan kegiatan bermain yang akan dikuti
anak. Penggunaan alat dan bahan bermain dianjurkan juga mengoptimalkan
bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar anak. Penggunaan
worksheet diupayakan seminimal mungkin, sehingga kesempatan anak untuk
bereksplorasi dengan alat dan bahan bermain sesuai dengan
gagasan/pikiran anak.
Strategi Penilaian:
Strategi penilaian memuat alat dan cara yang digunakan guru untuk
mengamati, memahami apa yang dilakukan dan dikatakan anak selama
kegiatan bermain.
e. Program Harian
Rencana Kegiatan Harian (RKH)
a. Pengertian RKH
Rencana Kegiatan Harian (RKH) adalah unit perencanaan terkecil
dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari atau
satu kegiatan. RKH dikembangkan mengacu kepada rencana kegiatan
mingguan yang telah disusun dengan berbasis bermain atau bernuasa
bermain, sehingga anak-anak dalam menjalani kegiatannya dalam
keadaan nyaman, menyenangkan dan lebih rileks.
Rencana Kegiatan Harian (RKH) dibuat oleh guru dengan dirancang
dan dipersiapkan secara sistematis serta memenuhi kebutuhan
pembelajaran nyata. Seandainya kegiatan yang dipilih menggunakan
kegiatan dengan metode sentra maka perencanaan dikembangkan dengan
mengacu pada kegiatan pembelajaran berbasis sentra tersebut secara
utuh. Tetapi jika kegiatan yang dipilih dengan menggunakan sistem
area, sudut, moving class, moving/rolling activities, proyek,
eksperimen, discovery, Contextual Teaching and Learning (CTL),
cooperative learning/teaching dan sebagainya; maka langkah-langkah
RKH nya mengikuti kekhasan dan ciri-ciri khusus dari metode atau
pendekatan yang yang dipilih tersebut.
b. Komponen RKH:
Kegiatan dan metode apapun yang dipilih oleh guru dalam
mengembangkan RKH hendaklah memenuhi komponen minimum. Komponen
yang sekurang-kurangnya harus terpenuhi adalah sebagai berikut:
a) Identitas Satuan pendidikan dan Program Layanan
b) Waktu Penggunaan RKH (Semester/Bulan/Minggu/Hari)
c) Tema / sub tema Kegiatan Yang Digunakan
d) Materi Kegiatan (Konsep, Fakta dan Kosa-Kata Yang Akan
Diperkenalkan)
e) Kegiatan Yang Dipilih (Strategi/Metode/Pendekatan)
f) Media, Alat, bahan dan lingkungan yang digunakan
g) Pengelolaan Kegiatan:
1) Persiapan Lingkungan Belajar/lingkungan Main
2) Pengelolaan Awal Kegiatan
3) Pengelolaan Selama Kegiatan
4) Pengelolaan Akhir Kegiatan
5) Pengelolaan Kegiatan Makan/Minum
6) Pengelolaan Akhir Kegiatan
Pengelolaan kegiatan disesuaikan dengan aktivitas yang akan
dilakukan anak, tetapi untuk hal-hal yang bersifat baku dan
harus dilakukan oleh setiap mengelola kegiatan, sebaiknya
dituangkan dalam Prosedur Kerja/Prosedur Operasional yang
dibakukan sehingga siapapun guru yang mengelola kegiatan harus
mengikuti prosedur operasional tersebut. Bila lembaga sudah
menuangkan Prosedur Kegiatan ke dalam Prosedur Operasional, maka
tidak perlu lagi memasukkannya ke dalam RKH.
h) Penilaian/Assesmen yang akan dilakukan untuk mengamati
petumbuhan dan perkembangan anak.
c. Prinsip Penyusunan RKH
RKH yang dikembangkan oleh guru hendaklah mengacu dan berlandaskan
pada prinsip-prinsip pengembangan sebagai berikut:
a) Disusun mengacu pada kegiatan mingguan atau rencana yang telah
dikembangkan di atasnya atau sebelumnya.
b) Pilihan kegiatan yang yakin dapat dilaksanakan oleh guru dan
tersedia dukungan untuk melaksanakannya.
c) Dikembangkan dan dirumuskan secara operasional artinya
perencanaan yang langsung dapat diimplementasikan.
d) Materi yang dipilih dan dikembangkan merupakan konsep, fakta dan
kosa kata yang bermakna, fungsional dan membantu perkembangan
anak secara optimal.
e) Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap langkah
kegiatan yang akan diikuti dan dijalankan oleh anak.
f) Mengintegrasikan layanan kesehatan dan perlindungan bagi setiap
anak yang mengikuti pembelajaran dan kegiatan
g) Memperhatikan kebutuhan, kemampuan prasyarat, kemampuan awal,
keragaman tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, serta keragaman latar belakang sosial dan
budaya anak.
h) Mendorong terjadinya pembelajaran dan kegiatan yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan bagi anak.
i) Proses pembelajaran dirancang dengan berfokus pada anak untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar anak.
j) Sebagai acuan guru dalam menyiapkan kegiatan yang menyenangkan,
menantang dan memotivasi anak untuk belajar.
d. Pengembangan Evaluasi/Penilaian yang digunakan
Pada bagian ini pengembang menentukan cara evaluasi dan atau penilian
yang digunakan dalam mengukur keberhasilan kurikuulum operasional PAUD
yang dijalankan.
Hal-hal yang dapat dikembangkan diantaranya adalah:
a. Ruang Lingkup Evaluasi/Penilaian
b. Cara Dan Teknik Evaluasi/Penilaian Yang Digunakan
c. Kerangka Laporan (RAPORT) Perkembangan Anak
d. Intrumen Dan Format Penilaian yang Digunakan
7. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah jadwal kegiatan tahunan di suatu lembaga
pendidikan. Kalender pendidikan yang dibuat lembaga disusun mengacu pada
kalender pendidikan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan setempat. Untuk
memudahkan dan memperlancar kegiatan dan program pembelajaran maka
kalender pendidikan perlu disusun secara rinci baik kegiatan yang
bersifat tetap atau tentatif. Adanya kalender pendidikan akan membantu
kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua serta pihak-
pihak yang berkepentingan melakukan penjadwalan untuk mengatur kegiatan
dalam tahun yang bersangkutan.
(kegiatan mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait
dengan tema, kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, atau lainnya)
maupun kegiatan yang ke-orang tuaan/parenting (pertemuan orang tua, open
house, hari keluarga, dan sebagainya).
.............
E. Pengembangan Komponen Pelengkap Kurikulum Operasional PAUD
Kurikulum Operasional PAUD yang dihasilkan hendaklah juga merupakan
kurikulum yang sempurna dan dapat diandalkan. Untuk itu agar keseluruhan
dokumen kurikulum satuan pendidikan PAUD menjadi lebih bermakna maka
perlu didukung oleh komponen penyempurna. Setidaknya terdapat empat
komponen pelengkap yang dapat dirumuskan oleh para pengembang Kurikulum
Operasional PAUD dan selanjutnya hasilnya disatukan dengan hasil rumusan
dari komponen inti. Keempat komponen pelengkap tersebut adalah: 1) Profil
Satuan pendidikan (penyelenggara, pengelola dan pendidik), 2) Sejarah
Singkat Satuan pendidikan, 3) Alamat Dan Peta Lokasi Satuan pendidikan,
serta 4) Status Satuan pendidikan (negeri/swasta, izin operasional,
akreditasi, dll).
Keempat komponen pelengkap Kurikulum Operasional PAUD tersebut cara
pengembangannya dapat mengikuti sebagaimana yang akan dipaparkan sebagai
berikut:
1. Profil Satuan pendidikan (penyelenggara, pengelola dan pendidik)
Pengembang merumuskan profil satuan pendidikan berkaitan dengan siapa
penyelenggara, siapa pengelola dan siapa saja yang menjadi pendidik.
Kemukakan baik nama maupun kualifikasinya secara eksplisit. Hal ini
penting sebagai bagian dari kondisi obyektif para pelaksana kurikulum
yang akan berdampak pada mutu perencanaan dan rangkaian pelaksanaan
kurikulum yang dijalankan oleh satuan pendidikan PAUD.
2. Sejarah Singkat Satuan pendidikan
Kemukakan rangkaian sejarah singkat pendirian satuan pendidikan PAUD
dan perkembangannya dari waktu ke waktu. Baik secara urutan histori
mamupun terkait dengan momen-momen penting selama perjalanan Satuan
pendidikan PAUD tersebut.
3. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan pendidikan
Kemukakan alamat lengkap dari satuan pendidikan PAUD, baik nama
jalan, nomor tempat, serta identitas alamat lainnya, termasuk kotak
surat dan nomor telepon aktif yang dapat dihubungi. Sertai dengan
peta lokasi menuju satuan pendidikan PAUD tersebut, sehingga pihak-
pihak yang berkepentingan dapat menuju satuan pendidikan dengan
mudah.
4. Status Satuan pendidikan (negeri/swasta, izin operasional,
akreditasi, dll)
Kemukakan status satuan pendidikan baik dari status lembaga
penyelenggara satuan (negeri/swata), status legal formal (perizinan,
atau izin operasional), maupun status mutu (kualifikasi yang
diperoleh dengan akreditasi). Serta stantus lainnya yang dianggap
penting, misalkan status relasi dengan satuan pendidikan pendidikan
lain di luar daerah atau luar Negara (luar negeri). Status luar
daerah, yaitu satuan pendidikan PAUD tersebut merupakan cabang dari
satuan pendidikan PAUD yang didirikan di daerah lain. Sedangkan
status berkait dengan relasi, misalkan satuan pendidikan PAUD
tersebut merupakan franchise (waralaba) atau sister, bencemark
(rujukan, merujuk, rekanan, mitra) dari satuan pendidikan PAUD lain
yang ada di daerah atau Negara lain.
E. Naskah Akhir KTSP PAUD
Keseluruhan langkah yang telah ditempuh di atas, jika dilakukan dengan
baik dan penuh kesungguhan, maka akan menghasilkan rumusan Kurikulum
Operasional PAUD yang komprehenship dan utuh. Semakin tinggi kesungguhan
para pengembang Kurikulum Operasional PAUD akan semakin menghasilkan
kurikulum yang berkualitas.
Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan jika mengikuti seluruh
rangkaian pengembangan adalah sebagai berikut:
Jilid/Cover
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Satuan pendidikan (penyelenggara, pengelola dan pendidik)
B. Sejarah Singkat Satuan pendidikan
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan pendidikan
D. Status Satuan pendidikan (negeri/swasta, izin operasional,
akreditasi, dll)
BAB II KURIKULUM SATUAN PAUD
A. Landasan dan Rujukan
B. Visi, Misi, Dan Tujuan
C. Struktur, Konsep Dan Strategi Pembelajarann
D. Muatan/Materi Kurikulum
E. Program Rutin
F. Program Pembelajaran, serta
G. Evaluasi /Penilain yang digunakan
BAB IIIPENUTUP
A. Harapan pelaksanaan
B. Rambu-rambu penerapan
C. Rencana revisi dan perbaikan
Kepustakaan
BAB IVLAMPIRAN
1. Pemetaan Struktur, Konsep Dan Strategi Pembelajaran
2. Program Tahunan
3. Program Semesteran
4. Program Kegiatan Bulanan (Contoh)
5. Program Kegiatan Mingguan (Contoh)
6. Rencana Kegiatan Harian (Contoh)
7. Kalender Pendidikan
8. Format dan Instrumen Penilaian
9. Dsb yang relevan untuk dilampirkan
Jika suatu satuan PAUD telah merumuskan keseluruhan kurikulum sesuai
dengan komponen di atas, maka satuan PAUD tersebut sudah dianggap layak
memiliki KTSP atau kurikulum operasional yang memadai untuk lembaganya.
BAB VI
PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan
dengan segenap pemangku kepentingan, terutama dengan dinas pendidikan,
orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya di satuan pendidikan
tersebut. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa
revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari pihak-
pihak yang terkait tersebut.
Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
A. Pengesahan Kurikulum Operasional PAUD
Produk Kurikulum Operasional hendaklah dapat disepakati oleh pihak-
pihak yang terkait agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga
dalam penerapannya dapat optimal. Terkait dengan Kurikulum Operasional
PAUD, pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil pengembangannya
dan diminta membubuhkan tandatangannya sebagai tanda bukti pengesahan
diantaranya:
1. Perwakilan Penyelenggara, lebih baik jika ketua penyelenggara,
setidaknya adalah kepala bidang pendidikan yayasan atau satuan
pendidikan penyelenggara.
2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu
maupun pada Satuan PAUD tersendiri.
3. Perwakilan Orang Tua, yaitu orang tua yang diminta dan dianggap
mewakili semua orang tua peserta didik. Secara teknis dapat diwakili
oleh perwakilan atau ketua KPO (Kelompok Pertemuan Orang Tua)
4. Dinas Pendidikan setempat (kecamatan), yaitu pegawai dinas pendidikan
tingkat kecamatan, dapat dilakukan oleh kepala dinas pendidikan
tingkat kecamatan atau oleh penilik/pengawas bidang PAUD.
B. Pemberlakuan Kurikulum Operasional PAUD
Masa pemberlakuan kurikulum operasional PAUD yang telah dikembangkan
oleh para tim pengembang akan diberlakukan sesaat setelah di sahkan oleh
semua pihak sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Tetapi beberapa
alasan yang rasional, pemberlakukan dapat disesuaikan dengan harapan
satuan pendidikan atau para pengembang, misal menunggu tahun pelajaran
baru, menunggu dukungan sarana-prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan,
menunggu dukungan anggaran, dan sebagainya.
Masa berlaku kurikulum operasional PAUD juga amat relatif, tetapi
secara umum di banyak negara pemberlakuan kurikulum yang sudah dibuat,
biasanya tidak melebihi batas waktu lima atau sepuluh tahun. Atau masa
berlakunya kurikulum dapat mengacu pada tenggang waktu masa akreditasi
yang diatur dan diberalakukan di daerah tertentu, baik secara lokal
maupun nasional.
C. Masa Revisi dan Perbaikan Kurikulum Operasional PAUD
Prinsip keabadian tidak berlaku bagi kurikulum. Kurikulum yang telah
dikembangkan harus siap untuk selalu direvieu, bahkan dengan tiba-tiba.
Beberapa pertimbangan dasar untuk merevisi atau memperbaiki kurikulum
diantaranya adalah:
1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD
2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.
3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD
4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD
5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD
6. Perubahan IPTEKs yang signifikan terhadap bidang PAUD
7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat
8. Dan sebagainya
BAB VII
PENUTUP
Pengembangan Kurikulum Operasional PAUD merupakan kegiatan strategis
dan berdampak sangat menentukan terhadap keberlangsungan satuan
pendidikan PAUD. Semua pihak yang terkait dengan satuan pendidikan PAUD,
terutama penyelenggara, pengelola dan pendidik, serta orang tua hendaklah
dapat berperan secara optimal dalam proses pengembangan Kurikulum
Operasional PAUD.
Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini
bahwa kurikulum operasional di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi
dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang
dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak
tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang
cerdas secara komprehenship.
Semoga. Amin.
KEPUSTAKAAN
Bapennas (2008), Strategi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif.
Kerangka Besar Pembangunan PAUD Indonesia 2011-2045
Draft Framework PAUD di Indonesia, 2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak, 2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, 2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Satuan PAUD sejenis, 2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak, 2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengelolaan Dan Standar Sarpras PAUD,
2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Keorang tuaan, 2012
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengembangan Kemitraan, 2012
Undang Undang Dasar 1945.
Undang Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.
Undang Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 2010.
Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Kementrian Negara RepubIik Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Lampiran 1.
STRUKTUR KURIKULUM DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PAUD
"BIDANG "LINGKUP "PROGRAM PENGEMBANGAN "
" "PERKEMBANG" "
" "AN " "
" " "RUANG "MUATAN PEMBELAJARAN "STRATEGI PEMBELAJARAN "
" " "LINGKUP " " "
" " "MATERI " " "
"Pengem-ban"Nilai "Hubungan "Anak mengenal dan memahami"Mengenalkan ciptaan Tuhan yang ada "
"gan "Agama dan "diri dengan"bahwa dirinya adalah "di sekitar anak "
"Perilaku "Moral "Pencipta "makhluk yang diciptakan "Mendorong anak eksplor berbagai "
" " " "oleh Tuhan Yang Maha "benda dan makhluk ciptaan Tuhan dan "
" " " "Pencipta. "buatan manusia. "
" " " "Anak rela dan senang untuk"Mencontohkan sifat Tuhan dalam "
" " " "menjalani ajaran-ajaran "perilaku sehari-hari. "
" " " "yang ditetapkan dalam "Memasukkan kegiatan ibadat dalam "
" " " "agamaNya. "kurikulum dan kegiatan kegiatan "
" " " " "sehari-hari. "
" " " " "Menggunakan doa-doa harian dan "
" " " " "kalimat thoyibah "
" " " " "Membiasakan mensyukuri dan "
" " " " "memelihara ciptaan Tuhan "
" " "Hubungan "Anak mengenal bermacam "Menyediakan APE yang terkait dengan "
" " "diri dengan"ajaran dan kemajemukan "keagamaan "
" " "sesama "tetapi tetap saling "Mengidentifikasi bentuk, ciri, "
" " " "menghargai perbedaan, "penggunaan tempat ibadah "
" " " "termasuk perbedaan dalam "Memasukkan hari-hari besar agama "
" " " "menjalankan ibadah agama. "menjadi tema dalam kurikulum. "
" "Sosial "Mengenal "membangun kemampuan anak "menunjukkan sikap yang tepat saat "
" "Emosio nal"diri "memahami dirinya sendiri/ "anak melakukan kesalahan. "
" " "sendiri "konsep diri: "memberikan balikan yang lebih "
" " " "mengetahui apa yang "spesifik terhadap perilaku anak dari"
" " " "diinginkan dan tidak "pada hanya sekedar memuji secara "
" " " "diinginkan, "umum. "
" " " "beradaptasi dengan "Menyiapkan saat transisi yang "
" " " "lingkungan, "menyenangkan agar anak siap memasuki"
" " " "membangun keteguhan/ "situasi yang baru atau berbeda. "
" " " "kontrol diri: "Membuat aturan bermain bersama anak "
" " " "tidak mudah putus asa, "dan dilakukan berulang setiap "
" " " "gigih melakukan sesuatu "kegiatan bermain akan dilakukan. "
" " " "dari awal hingga akhir, "Mengenalkan situasi yang akan "
" " " "memiliki rasa ingin tahu, "dihadapi anak, atau mengenalkan alat"
" " " "berinisiatif melakukan "yang baru dan bagaimana "
" " " "hal-hal baru, "menggunakannya secara benar. "
" " " "berani ambil resiko, "Memberikan perhatian dan cukup sabar"
" " " "memiliki regulasi diri, "saat meminta anak untuk terlibat "
" " " "dan "memecahkan masalah. "
" " " "mencari solusi dari setiap" "
" " " "masalah. " "
" " "Perilaku "membangun sikap dan "Mendiskusikan bersama anak "
" " "Prososial "perilaku anak yang well "pengertian sikap-sikap yang baik dan"
" " " "being, to be life "bagaimana melakukannya. "
" " " "together: "Membuat jadwal harian rutin yang "
" " " "berdisiplin, "dapat diprediksi oleh anak sehingga "
" " " "jujur, "ia tahu perilaku apa yang diharapkan"
" " " "tanggung jawab, "dari kegiatan-kegiatan tersebut. "
" " " "mengikuti aturan, "Menyiapkan waktu "membereskan" yang "
" " " "kemampuan beradaptasi "cukup sehingga anak dapat telibat "
" " " "dengan lingkungan, "secara aktif di dalamnya. "
" " " "toleransi dan cinta damai,"Memperlakukan anak secara santun "
" " " " "baik dalam perilaku maupun saat "
" " " "tolong menolong, "berbicara. "
" " " "kerjasama, gotong royong, "Memberikan bantuan secara bertahap "
" " " " "bila anak memerlukannya. "
" " " "hormat, "memberikan waktu untuk setiap anak "
" " " "sopan santun, "untuk berpendapat dalam kelompok "
" " " "partisipatif, "kecil. "
" " " "kontributif, dan "Merencanakan kegiatan bermain yang "
" " " "empati. "membangun kerjasama anak. "
" " " " "Menerapkan menejemen konflik di saat"
" " " " "anak menghadapi konflik dengan "
" " " " "temannya. "
"Pengem-ban"Fisik "Kemam-puan "Anak dilatih gerakan kasar"Menyediakan sarana bermain yang "
"gan "Motorik "Gerakan "untuk dapat melakukan "mendukung kestabilan, kekuatan, "
"Kemam-puan" "Kasar "banyak kegiatan yang "keseimbangan, dan kelenturan tubuh. "
"Dasar " " "memerlukan kekuatan otot "Merancang kegiatan out door setiap "
" " " "besar, kestabilan, "hari "
" " " "keseimbangan, kelincahan, "Menyediakan waktu untuk anak "
" " " "dan kelenturan tubuh. "melakukan aktivitas main bebas di "
" " " " "luar "
" " " " "Mendorong semua anak untuk aktif "
" " " " "dalam kegiatan fisik. "
" " "Kemam-puan "Melatih kemampuan gerakan "Menyediakan berbagai sarana yang "
" " "Gerakan "tangan dalam melakukan "mudah diakses dan digunakan anak "
" " "Halus "berbagai gerakan yang "Menyediakan alat dan sarana tulis "
" " " "memerlukan koordinasi "berbagai bentuk dan bahan. "
" " " "gerakan jari, koordinasi "Merancang kegiatan motorik halus di "
" " " "gerakan tangan dengan "setiap sentra/area "
" " " "mata, kordinasi mata dan "Mencatat & mengumpulkan hasil karya "
" " " "kaki, koordinasi mata, "anak untuk melihat setiap kemajuan "
" " " "tangan, pendengaran. "yang dicapainya. "
" " " " "Membiasakan anak untuk mengembalikan"
" " " " "alat dan bahan yang sudah digunakan."
" " "Kesehatan "Pembiasaan anak tentang "Memasukkan kebersihan dan perilaku "
" " "Fisik "kebiasaan hidup bersih dan"hidup sehat dalam kegiatan rutin. "
" " " "kebiasaan mengkomsumsi "Menyediakan sarana untuk anak "
" " " "makanan bersih, sehat dan "mempraktekan kebersihan. "
" " " "bergizi sebagai usaha "Membiasakan makanan sehat untuk "
" " " "menjaga kesehatan diri. "anak. "
" " " " "Mengembangkan kegiatan parenting "
" " " " "untuk membangun kesepahaman dg orang"
" " " " "tua tentang pola hidup sehat. "
" " " " "Pemeriksaan kesehatan secara rutin "
" " " " "dan regular. "
" " " " "Pengukuran tinggi, dan berat badan "
" " " " "secara teratur. "
" "Kognitif "Pengeta-hua"Mengenalkan lingkungan "Membiasakan menggunakan cara kerja "
" " "n Umum dan "sosial budaya yang ada "observasi/ mengamati, membuat "
" " "Sain "disekitarnya: "prediksi (memperkirakan), menguji, "
" " " "orang-orang di sekitarnya,"menguraikan, menyimpulkan, dan "
" " " " "mengkomunikasikan hasil. "
" " " "mata pencaharian, "Memberi dukungan selama anak "
" " " "tempat-tempat fasilitas "bereskplorasi dengan pertanyaan: "
" " " "umum "apa, apa yang terjadi seandainya.., "
" " " "seni dan atribut budaya. "mengapa, bagaimana, mana yang lebih "
" " " "Membangun pengetahuan "baik, dst. "
" " " "lingkungan alam, gejala "Menggunakan ruangan outdoor untuk "
" " " "serta perubahannya: "berbagai kegiatan pengamatan dan "
" " " "tumbuhan dan pohon serta "penelitian sederhana. "
" " " "cara memeliharanya, "mengamati berbagai jenis pohon, "
" " " "binatang "binatang dan cirinya "
" " " "gejala alam (iklim, "mengukur perbedaan suhu udara pagi, "
" " " "perubahan suhu, siang "siang dan sore hari "
" " " "malam, dll), "mengamati siklus kehidupan binatang,"
" " " "siklus kehidupan "pohon, air dst "
" " " "(binatang, air, dll) "membuat berbagai percobaan sederhana"
" " " "rantai makanan, "mendorong anak untuk tertarik dengan"
" " " "ekosistem mahluk hidup "kegiatan penelitian sederhana "
" " " " "menghubungkan kegiatan outdoor ke "
" " " " "dalam berbagai kegiatan indoor. "
" " "Pengeta-hua"Pengenalan pengetahuan "Merancang kegiatan main yang "
" " "n Dasar "dasar matematika: "mengenalkan pengetahuan dasar "
" " "Matemati ka"mengenal bentuk, "matematika "
" " " "membilang, "Menyediakan berbagai alat dan sarana"
" " " "mengelompokkan, "bermain yang mendukung anak untuk "
" " " "membandingkan, "membangun pengetahuan matematika "
" " " "mengukur, "dasar "
" " " "mengurutkan, "Memberikan dukungan selama anak "
" " " "menghubungkan, "bermain dengan pertanyaan terbuka "
" " " "membuat pola "yang memuat pengetahuan dasar "
" " " "mengenal waktu "matematika: "
" " " "mengenal posisi "Bentuk apa saja yang digunakan? "
" " " " "Ada berapa jumlah benda yang "
" " " " "digunakan? "
" " " " "Mari kita letakkan benda yang "
" " " " "memiliki ciri sama di sini dan yang "
" " " " "lainnya di sana "
" " " " "manakah yang yang lebih (besar, "
" " " " "tinggi, berat, panjang) dari dua "
" " " " "benda ini? "
" " " " "Mari kita urutkan yang lebih kecil "
" " " " "diletakkan di sebelah kiri, dan yang"
" " " " "lebih besar di sebelah kanannya. dst"
" " " " "Mengajak anak mengamati berbagai "
" " " " "bentuk dan konsep dasar matematika "
" " " " "yang ada di lingkungan "
" " " " "Mendokumentasikan perkembangan "
" " " " "kemampuan anak "
" " " " "Gunakan permainan dan lagu-lagu yang"
" " " " "terkait dengan pengetahuan "
" " " " "matematika "
" " "Pengenalan "Membangun pemahaman dan "Menyediakan alat-alat sesungguhnya "
" " "Keteram-pil"keterampilan anak tentang "yang sudah tidak terpakai "
" " "an "kegunaan dan cara kerja "Mendiskusikan fungsi, cara kerja, "
" " "Teknologi "berbagai alat yang dapat "dan pemeliharaan alat "
" " "Sederhana "dijumpai di sekitarnya "Memberikan dukungan pada anak untuk "
" " " "secara benar. "terlibat bermain peran dengan "
" " " " "menggunakan alat-alat tersebut. "
" "Pengembang"Kemam-puan "Membangun kemampuan anak "membacakan buku yang memiliki "
" "an Bahasa "Menerima "dalam memahami percakapan "pengulangan kata (predictable book) "
" " "Bahasa "melalui: "mencontohkan cara berbicara yang "
" " " "membedakan bunyi, "jelas pengucapan, intonasi, maupun "
" " " "mendengarkan kosakata dari"ritme "
" " " "bahasa yang diucapkan "menggunakan kalimat yang lebih "
" " " "orang dewasa, "spesifik untuk 2 atau 3 perintah. "
" " " "memahami arti kata yang "Merencanakan pengembangan kosa kata "
" " " "berbeda intonasi, "yang baru setiap harinya "
" " " "hingga mengerti arahan "Bertanya dengan mengguna-kan kata "
" " " "sederhana. "siapa, apa, dimana, mengapa saat "
" " " " "membacakan cerita/buku atau "
" " " " "berkomunikasi dengan anak. "
" " "Mengung-kap"Membangun kemampuan anak "Mengajak anak untuk selalu "
" " "kan bahasa "berbicara yang jelas, "berkomunikasi dengan guru atau "
" " " "menggunakan, "dengan temannya. "
" " " "mengungkapkan, "Merespon perkataan anak yang kurang "
" " " "mengkomunikasikan gagasan"tepat dengan cara mengulang "
" " " "dengan benar. "perkataannya secara benar. "
" " " " "Menggunakan permainan menyempurnakan"
" " " " "kalimat,misalnya"aku pergi ke toko "
" " " " "untuk.." "
" " " " "Meminta anak untuk menceritakan "
" " " " "hasil pekerjaannya. "
" " " " "Menyediakan waktu di setiap akhir "
" " " " "kegiatan untuk setiap anak berbicara"
" " " " "menyampaikan pengalaman bermainnya. "
" " "Mengenal "Memupuk kemampuan "Menggunakan buku bacaan setiap hari "
" " "Keaksaraan "keaksaraan awal membaca: "sebelum kegiatan dimulai. "
" " " "tertarik dengan buku "Menyediakan berbagai ragam buku "
" " " "bergambar, "untuk mudah diakses anak. "
" " " "pura-pura membaca buku, "Menempelkan banyak kata pada setiap "
" " " "mengidentifikasi "benda di ruangan "
" " " "huruf-huruf yang ada di "Menggunakan berbagai permainan untuk"
" " " "namanya, "mengenalkan keaksaraan awal. "
" " " "mengenal simbol-simbol "Menggunakan nyanyian, tepuk tangan, "
" " " "benda atau tempat yang "puisi, tebak-tebakan, berbagai "
" " " "dikenalnya, "permainan yang menggunakan "
" " " "tertarik dengan "keaksaraan, dll. "
" " " "tulisan-tulisan di "Menempatkan kegiatan keaksaraan di "
" " " "sekelilingnya, "semua sentra/area. "
" " " "meminta dibacakan tulisan "Menyediakan berbagai alat untuk "
" " " "secara berulang, "menulis dan kertas di semua "
" " " "membaca sendiri. "sentra/area. "
" " " "Kemampuan keaksaraan "Selalu mencantumkan nama dan tanggal"
" " " "menulis: "pada setiap kertas kerja anak. "
" " " "corat-coret tak beraturan,"Memberi kesempatan anak untuk "
" " " " "membuat coretan dan tulisan. "
" " " "coretan yang terarah, "Merencanakan kegiatan menggunakan "
" " " "tulisan rumput, "berbagai alat dan bahan untuk "
" " " "menjiplak huruf atau "melatih kekuatan otot jari tangan "
" " " "symbol, "anak. "
" " " "menulis acak, "Mengajak anak untuk mengenal simbol "
" " " " "umum: lalu lintas, produk makanan, "
" " " " "dll. "
" "Pengembang"Seni Musik " " "
" "an Seni " " " "
" " "Seni Gerak " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " "Seni Karya " " "
Lampiran 2
KONSEP DAN SILABUS
"KONSEP MUATAN "SILABUS MATERI "
"KURIKULUM " "
" "2-<3 TAHUN "3 - <4 TAHUN "4 - <5 TAHUN "5 – 6 TAHUN "
"Anak mengenal dan "Nama Tuhan, Rosul, "Ciptaan Tuhan "Ciri- ciri agama "Sifat-sifat Tuhan "
"memahami bahwa dirinya"Kitab " "yang dianutnya "Sifat-sifat yang "
"adalah makhluk yang " " "Tempat ibadah "disukai Tuhan "
"diciptakan oleh Tuhan " " " " "
"Yang Maha Pencipta. "Memberi dan "Kalimat Thoyibah " " "
"Anak rela dan senang "menjawab salam "Doa-doa pendek "kalimat Thoyibah "Doa-doa harian/ "
"untuk menjalani " " "Doa-doa harian "Surat-surat pendek "
"ajaran-ajaran yang " " " "beribadah "
"ditetapkan dalam " " " " "
"agamaNya. " " " " "
"Anak mengenal bermacam"Mengikuti perayaan "Mengikuti perayaan"Nama-nama hari-hari"Sejarah yang "
"ajaran dan kemajemukan"hari besar agamanya"hari besar "besar agama yang "terkait dengan hari"
"tetapi tetap saling " "agama-nya "dianutnya "besar Agamanya "
"menghargai perbedaan, " " " "Hari besar agama "
"termasuk perbedaan " " " "lain "
"dalam menjalankan " " " " "
"ibadah agama. " " " " "
"Catatan: (1) Pengelompokkan materi berdasarkan kelompok usia di atas, tidak dilihat kaku. (2) Guru "
"dapat mengenalkan materi lintas usia, keluasan dan kedalamannya disesuaikan tahapan perkembangan "
"anak. "
"membangun kemampuan "ciri-ciri diri "memilih kegiatan "menyampaikan "penerapan teknik "
"anak memahami dirinya "sendiri "main sendiri "keinginan dan yang "manajemen konflik "
"sendiri/ konsep diri: " " "tidak diinginkannya" "
"beradaptasi dengan " " " " "
"lingkungan, " " " " "
"membangun keteguhan/ " " " " "
"kontrol diri: " " "mendiskusikan sikap" "
"tidak mudah putus asa," " "yang disukai " "
" " "kesempatan anak " "mengetahui "
"gigih melakukan "cara menyampaikan "melakukan sendiri " "konsekuensi dari "
"sesuatu dari awal "yang dirasakan oleh" " "perbuatannya "
"hingga akhir, "dirinya " " " "
"memiliki rasa ingin " " " " "
"tahu, " " " " "
"berinisiatif melakukan" " " " "
"hal-hal baru, " " " " "
"berani ambil resiko, " " " " "
"memiliki regulasi " " " " "
"diri, dan " " " " "
"mencari solusi dari " " " " "
"setiap masalah. " " " " "
"membangun sikap dan "membereskan mainan "membereskan mainan"mengikuti aturan "start and finish : "
"perilaku anak yang "menggunakan kata "menggunakan kata "main "merencanakan– "
"well being, to be life"terima kasih dan "terima kasih dan "tugas piket secara "melakukan–menyelesa"
"together: "maaf "maaf "bergilir "ikan-melaporkan–mer"
"berdisiplin, " "bertanggung jawab "menggunakan kata "apikan kembali "
"jujur, " "terhadap benda "terima kasih dan "mainan "
"tanggung jawab, " "pribadi dan mainan"maaf "mengikuti aturan "
"mengikuti aturan, " "sekolah " "main "
"kemampuan beradaptasi " " " "menjadi pemimpin "
"dengan lingkungan, " " " "secara bergilir "
"toleransi dan cinta " " " " "
"damai, " " " " "
"tolong menolong, " " " " "
"kerjasama, gotong " " " " "
"royong, " " " " "
"hormat, " " " " "
"sopan santun, " " " " "
"partisipatif, " " " " "
"kontributif, dan " " " " "
"empati. " " " " "
"Anak dilatih gerakan "melakukan gerakan "melakukan gerakan "melakukan "melakukan gerakan "
"kasar untuk dapat "yang dapat "yang dapat "koordinasi gerakan "dengan mengikuti "
"melakukan banyak "membentuk kekuatan "membentuk "menirukan berbagai "urutan gerak. "
"kegiatan yang "dan keseimbangan "kekuatan, "obyek bergerak. " "
"memerlukan kekuatan "dengan mengguna-kan"keseim-bangan, " " "
"otot besar, "dua kaki. "kelenturan tubuh " " "
"kestabilan, " "dengan menggunakan" " "
"keseimbangan, " "alat. " " "
"kelincahan, dan " " " " "
"kelenturan tubuh. " " " " "
"Melatih kemampuan "Menggunakan kedua "Menggunakan benda "Menggunakan benda "Melakukan kegiatan "
"gerakan tangan dalam "tangan untuk "di tangan untuk "secara sadar dan "yang menggunakan "
"melakukan berbagai "mera-sakan sensasi "merasakan sensasi "sesuai dengan "jari tangan dan "
"gerakan yang "dari bahan/alat "bahan/alat yang "tujuan di "indera lainnya "
"memerlukan koordinasi "yang dimainkan "digunakan. "kepalanya. "untuk melakukan "
"gerakan jari, " " " "percoba-an "
"koordinasi gerakan " " " "sederhana. "
"tangan dengan mata, " " " " "
"kordinasi mata dan " " " " "
"kaki, koordinasi mata," " " " "
"tangan, pendengaran. " " " " "
"Pembiasaan anak "Merasakan aneka "Kebiasaan makan "Memilih makanan "Gizi yang "
"tentang kebiasaan "makanan bergizi "makanan bergizi "yang baik untuk "diperlukan tubuh "
"hidup bersih dan "Mengikuti kebiasaan"Mengikuti "kesehatan "Kandungan gizi "
"kebiasaan mengkomsumsi"hidup bersih "kebiasaan hidup "Kebiasaan yang baik"dalam makanan "
"makanan bersih, sehat " "bersih "untuk kesehatan "menjaga kebersihan "
"dan bergizi sebagai " " " "diri dan lingkungan"
"usaha menjaga " " " " "
"kesehatan diri. " " " " "
"Mengenalkan lingkungan"anggota keluarga "orang-orang yang "Arah dan posisi "Berbagai peran dan "
"sosial budaya yang ada" "di lingkungan PAUD"dari suatu tempat "pekerjaan termasuk "
"disekitarnya: " " "ke tempat yang lain"didalamnya "
"orang-orang di " " "pekerjaan "perlengkapan/ "
"sekitarnya, " " "orang-orang yang "atribut dan "
"mata pencaharian, " " "ada di lingkungan "tugas-tugas yang "
"tempat-tempat " " "PAUD "dilakukan dalam "
"fasilitas umum " " " "pekerjaan tersebut "
"seni dan atribut " " " " "
"budaya. " " " " "
"Membangun pengetahuan " " " " "
"lingkungan alam, " " " " "
"gejala serta " " " " "
"perubahannya: "Menggunakan "mengamati " " "
"tumbuhan dan pohon "benda-benda di "perubahan gejala "Mengeksplorasi "Melakukan percobaan"
"serta cara "lingkungan untuk "alam "benda yang ada di "sederhana terhadap "
"memeliharanya, "bermain " "lingkungan "peristiwa-peristiwa"
"binatang " " " "alam dengan "
"gejala alam (iklim, " " " "mengguna-kan alat "
"perubahan suhu,siang " " " "dan perlengkapan "
"malam, dll), " " " "sederhana "
"siklus kehidupan " " " " "
"(binatang, air, dll) " " " " "
"rantai makanan, " " " " "
"ekosistem mahluk hidup" " " " "
"Pengenalan pengetahuan"konsep bilangan 1-3"konsep bilangan "konsep bilangan "konsep bilangan "
"dasar matematika: "bentuk benda-benda"1-5 "1-10 "1-20 "
"bilangan, "konkrit "bentuk , "bentuk segi "bentuk tiga dimensi"
"berbagai bentuk, " ", "banyak , " "
"mengukur, "mengenalkan ukuran;" " ", "
"membandingkan "panjang-pendek, " "mengukur dengan " "
"mengurutkan, "berat-ringan, "mengukur dengan "menggunakan benda "mengukur dengan "
"pengelompokkan, "banyak-sedikit "menggunakan "misalnya mengukur "menggunakan alat "
"menghubungkan " "dirinya; jengkal, "tinggi dengan tali "ukur baku "
"pola " "langkah dll "rafia " "
"waktu "mengenalkan beragam" " " "
"posisi "benda- benda yang "membandingkan dua "membandingkan 3 "membandingkan dua "
" "berbeda "benda dengan "macam benda atau "benda atau lebih "
" " "menggunakan "lebih dengan "dengan menggunakan "
" " "berbagai panca "menggu-nakan alat "alat ukur baku "
" "mengenalkan beragam"indera " " "
" "benda dengan " "mengurutkan benda "mengurutkan benda "
" "berbagai ukuran "mengurutkan benda "dengan 3 ukuran "dengan 5 ukuran: "
" " "dengan 2 ukuran "misalnya ""paling/ter" "
" "mengenalkan benda "misalnya kecil- "kecil-sedang-besar " "
" "baru atau yang "besar "mengelompokkan "mengelompokkan "
" "berbeda dari yang " "benda berdasarkan 2"benda berdasarkan 3"
" "ada "mengelompokkan "variable yang sama "variable yang sama "
" " "benda berdasarkan "misalnya warna dan "misalnya warna, "
" " "satu variable yang"ukuran "ukuran, dan bentuk."
" "menghubungkan benda"sama, misalnya "menghubungkan anak "menghubungkan anak "
" "dengan anak, "warna atau ukuran "atau benda dengan 2"atau benda dengan "
" "misalnya 5 bangku "menghubungkan "benda pasangannya, "satu set benda "
" "untuk 5 anak "benda dengan "misalnya satu anak "lain, misalnya satu"
" " "pasangannya, "dengan satu piring "anak dengan satu "
" " "misalnya piring "dan satu sendok "set piring, sendok,"
" " "dengan sendok " "garpu, dan gelas "
" " " "menyusun pola AB-AB"menyusun pola "
" "melengkapi pola " "dengan 2 variabel "ABC-ABC dengan 3 "
" "yang tidak sempurna"menyusun pola " "variabel "
" " "AB-AB dengan satu "mengukur waktu "mengenalkan waktu "
" "mengenalkan urutan "variabel "dengan ukuran lain,"dengan ukuran jam "
" "hari dalam seminggu"mengenalkan urutan"misalnya lagu, " "
" " "waktu kemarin- "hitungan, dll " "
" " "hari ini-besok "memunculkan "mengenalkan urutan "
" "mengenalkan posisi " "kesadaran posisi "posisi dengan "
" "kanan-kiri-depan-be"mengenalkan arah "suatu obyek dalam "menggunakan "ter "
" "lakang "gerak "ruangan atau "atau paling, atau "
" " "kekanan-kiri-depan"situasi tertentu "diantara" "
" " "-belakang " " "
"Membangun pemahaman "mengenalkan "cara menggunakan "menggunakan alat "diperkenalkan cara "
"dan keterampilan anak "berbagai nama alat "alat sehari-hari "yang terkait dengan"kerja dan "
"tentang kegunaan dan "yang digunakan "secara tepat "pekerjaan misalnya "menggunakan alat "
"cara kerja berbagai "sehari-hari " "pertukangan, "elektronik "
"alat yang dapat " " "perbengkelan, "sederhana secara "
"dijumpai di sekitarnya" " "penjahit, dll "tepat. "
"secara benar. " " " " "
"Membangun kemampuan "penambahan kosa "penambahan kosa "penambahan kosa "penambahan kosa "
"anak dalam memahami "kata setiap tema "kata setiap tema "kata setiap tema "kata setiap tema "
"percakapan melalui: "menggunakan kata "menggunakan kata "menggunakan kata "menggunakan kata "
"membedakan bunyi, "tanya apa? "tanya apa, siapa, "tanya apa, siapa, "tanya apa analisis "
"mendengarkan kosakata " "kapan? "kapan, mengapa? "(bagaimana), dan "
"dari bahasa yang " " " "evaluatif (menurut "
"diucapkan orang " " " "mu?) "
"dewasa, " " " " "
"memahami arti kata " " " " "
"yang berbeda intonasi," " " " "
" " " " " "
"hingga mengerti arahan" " " " "
"sederhana. " " " " "
"Membangun kemampuan "Mengulang kalimat "Mengulang kalimat "Mengulang kalimat "Mengulang kalimat "
"anak berbicara yang "anak untuk "anak untuk "anak untuk "anak untuk "
"jelas, menggunakan, "mempertegas atau "mempertegas atau "mempertegas atau "mempertegas atau "
"mengungkapkan, "mengoreksi maksud "mengoreksi maksud "mengoreksi maksud "mengoreksi maksud "
"mengkomunikasikan "atau gagasan anak "atau gagasan anak "atau gagasan anak "atau gagasan anak "
"gagasan dengan benar. "menggunakan kata "menggunakan kata "menggunakan kata "menggunakan kata "
" "tanya apa? "tanya apa, siapa, "tanya apa, siapa, "tanya analisis "
" " "kapan? "kapan, mengapa? "(bagaimana), dan "
" " " " "evaluatif (menurut "
" " " " "mu?) "
"Memupuk kemampuan "menggunakan buku "menggunakan buku "menggunakan buku "menggunakan buku "
"keaksaraan awal "dan alat keaksaraan"dan alat "dan alat keaksaraan"dan alat keaksaraan"
"membaca: "di setiap "keaksaraan di "di setiap "di setiap tempat/ "
"tertarik dengan buku "tempat/sentra/area "setiap "tempat/sentra/area "sentra/area "
"bergambar, "memanggil nama anak"tempat/sentra/area"mengenalkan tulisan"anak menuliskan ide"
"pura-pura membaca "dengan mengejanya "menggunakan "nama anggota "atau gagasannya "
"buku, "memberi kesempatan "symbol-simbol yang"keluarga, atau "sesuai dengan "
"mengidentifikasi "kepada anak setiap "familiar dilihat "teman-temannya "kemampuannya. "
"huruf-huruf yang ada "hari untuk membuat "anak, misalnya "memberi kesempatan "memberi kesempatan "
"di namanya, "tulisan "merek susu, merek "kepada anak setiap "kepada anak setiap "
"mengenal simbol-simbol" "makanan kesukaan, "hari untuk membuat "hari untuk membuat "
"benda atau tempat yang" "dll "tulisan "tulisan "
"dikenalnya, " "memberi kesempatan" " "
"tertarik dengan " "kepada anak setiap" " "
"tulisan-tulisan di " "hari untuk membuat" " "
"sekelilingnya, " "tulisan " " "
"meminta dibacakan " " " " "
"tulisan secara " " " " "
"berulang, " " " " "
"membaca sendiri. " " " " "
"Kemampuan keaksaraan " " " " "
"menulis: " " " " "
"corat-coret tak " " " " "
"beraturan, " " " " "
"coretan yang terarah, " " " " "
"tulisan rumput, " " " " "
"menjiplak huruf atau " " " " "
"symbol, " " " " "
"menulis acak, " " " " "
Lampiran 3
CONTOH
PROGRAM TAHUNAN PAUD ANANDA CERIA
Tahun : 2013
Kelompok : TK B MAWAR (usia 5-6 tahun)
"NO "KONSEP "SILABUS "MUATAN/MATERI "
" " " "(DIKEMBANGKAN OLEH SATUAN PAUD) "
"1. "Anak mengenal dan memahami bahwa "Sifat-sifat Tuhan "Maha Esa, Maha Pengasih, Maha pencipta "
" "dirinya adalah makhluk yang " "Ciptaan Tuhan, benda hasil karya "
" "diciptakan oleh Tuhan Yang Maha " "manusia. "
" "Pencipta. "Sifat-sifat yang " "
" "Anak rela dan senang untuk "disukai Tuhan "Jujur, sopan, bersih, sabar, dll "
" "menjalani ajaran-ajaran yang " " "
" "ditetapkan dalam agamaNya. "Doa-doa "Doa sebelum dan sesudah belajar, sebelum"
" "Anak mengenal bermacam ajaran dan "harian/Surat-surat "dan sesudah makan, sebelum dan sesudah "
" "kemajemukan tetapi tetap saling "pendek "tidur, dll "
" "menghargai perbedaan, termasuk " "kalimat thoyibah: Alhamdulillah, "
" "perbedaan dalam menjalankan ibadah " "Subhanallah, dll "
" "agama. "beribadah "Mengucapkan salam: Assalamu alaikum, "
" " " "selamat pagi. dll "
" " "hari besar agama "Cara-cara beribadah: cara berwudlu, cara"
" " " "sholat, "
" " " "Mengenal berbagai tempat ibadah "
" " " "hari besar agamanya dan agama lain "
"2 "membangun kemampuan anak memahami "penerapan teknik "Yang disukai dan tidak disukai anak "
" "dirinya sendiri/ konsep diri: "manajemen konflik "(makanan, mainan) "
" "mengetahui apa yang diinginkan dan "pemecahan masalah "Cara mengungkapkan keinginan. "
" "tidak diinginkan, "mengetahui "Cara meminta pertolongan "
" "beradaptasi dengan lingkungan, "konsekuensi dari "Cara menyampaikan terima kasih "
" "membangun keteguhan/ kontrol diri: "perbuatannya " "
" "tidak mudah putus asa, "start and finish : "Membangun kemampuan anak untuk focus, "
" "gigih melakukan sesuatu dari awal "merencanakan– "start and finish. "
" "hingga akhir, "melakukan–melapor-kan" "
" "memiliki rasa ingin tahu, "–merapikan kembali " "
" "membangun sikap dan perilaku anak "mainan "Sikap yang disukai (sabar, suka "
" "yang well being, to be life "mengikuti aturan main"menolong, berbagi, jujur). "
" "together: "menjadi pemimpin "aturan bermain "
" "berdisiplin, "secara bergilir "aturan makan "
" "jujur, " "aturan menggunakan mainan "
" "tanggung jawab, " " "
" "mengikuti aturan, " " "
"3 "Anak dilatih gerakan kasar untuk "melakukan gerakan "Kekuatan Otot: berlari, menarik, "
" "dapat melakukan banyak kegiatan "dengan mengikuti "mendorong, melompat, naik-turun tangga, "
" "yang memerlukan kekuatan otot "urutan gerak dan atau"dll "
" "besar, kestabilan, keseimbangan. "music. "Kestabilan: berjalan mundur, berjalan "
" " " "zigzag, gallop, melompat satu kaki, dll "
" " " "Keseimbangan: berjalan di titian, "
" " " "berdiri satu kaki, dll "
" " "Melakukan kegiatan "koordinasi mata-tangan-kaki: "
" " "yang menggunakan jari"menangkap-melempar bola, melempar bola "
" "Melatih kemampuan gerakan tangan "tangan dan indera "ke tempat/sasaran, menendang bola, "
" "dalam melakukan berbagai gerakan "lainnya untuk "menendang bola ke gawang, dll. "
" "yang memerlukan koordinasi gerakan "melakukan percobaan " "
" "jari, koordinasi gerakan tangan "sederhana "Gerakan koordinasi tangan-mata, tangan "
" "dengan mata, kordinasi mata dan "Gizi yang diperlukan "mata kaki: berbagai kegiatan membantu "
" "kaki, koordinasi mata, tangan, "tubuh "diri sendiri: memakai baju, menalikan "
" "pendengaran. "Kandungan gizi dalam "sepatu, menggulung selimut, dll. "
" "Pembiasaan anak tentang kebiasaan "makanan " "
" "hidup bersih dan kebiasaan "menjaga kebersihan "Kebiasaan hidup bersih: mencuci tangan, "
" "mengkomsumsi makanan bersih, sehat "diri dan lingkungan "membuang sampah, menggosok gigi, dll "
" "dan bergizi sebagai usaha menjaga " "Kebiasaan makan sehat: mengenal berbagai"
" "kesehatan diri. " "makanan, makanan bergizi. "
"4 "Mengenalkan lingkungan sosial "Berbagai peran dan "Lingkungan sosial: anggota keluarga, "
" "budaya yang ada disekitarnya: "pekerjaan termasuk "orang di satuan PAUD, profesi di "
" "orang-orang di sekitarnya, "didalamnya "lingkungan, kebiasaan dalam keluarga, "
" "mata pencaharian, "perlengkapan/ atribut"dll "
" "Membangun pengetahuan lingkungan "dan tugas-tugas yang " "
" "alam, gejala serta perubahannya: "dilakukan dalam " "
" "tumbuhan dan pohon serta cara "pekerjaan tersebut "Pengetahuan alam lingkungan: warna, "
" "memeliharanya, " "jenis pohon / binatang dan cirri-cirinya"
" "binatang "Melakukan percobaan "yang ada di lingkungan, benda hidup dan "
" "gejala alam (iklim, perubahan suhu,"sederhana terhadap "mati yang ditemukan di kebun, menanam "
" "siang malam, dll), "peristiwa-peristiwa "dan memelihara tanaman. "
" "Pengenalan pengetahuan dasar "alam dengan "Percobaan sederhana: terapung tenggelam,"
" "matematika: "mengguna-kan alat dan"membeku, mencair, siang-malam, mengukur "
" "berbagai bentuk, "perlengkapan "suhu udara, suhu tubuh, dll "
" "bilangan, "sederhana "Bilangan 11-15 "
" "pengelompokkan, "konsep bilangan 1-20 "Bentuk: tabung, kubus "
" "membandingkan, "bentuk tiga dimensi "mengukur tinggi badan, mengukur berat "
" " " "benda dengan timbangan. "
" " ", " "
" "Membangun pemahaman dan "mengukur dengan "membandingkan berat, panjang, isi "
" "keterampilan anak tentang kegunaan "menggunakan alat ukur"benda/mainan "
" "dan cara kerja berbagai alat yang "baku "menghubungkan benda sesuai fungsi, "
" "dapat dijumpai di sekitarnya secara"membandingkan dua "tempat, bahan "
" "benar. "benda atau lebih "urutan: terkecil-lebih "
" " "dengan menggunakan "kecil-kecil-besar-lebih besar-paling "
" " "alat ukur "besar "
" " "mengurutkan benda "mengelompokkan benda berdasarkan warna, "
" " "dengan 5 ukuran: "bentuk, ukuran, bahan, sifat, dengan 3 "
" " ""paling/ter" "variabel "
" " "mengelompokkan benda " "
" " "berdasarkan 3 "Cara kerja alat sederhana: pertukangan, "
" " "variable yang sama "memasak, dan alat yang digunakan "
" " "misalnya warna, "sehari-hari. "
" " "ukuran, dan bentuk. " "
" " "menghubungkan anak "l "
" " "atau benda dengan " "
" " "satu set benda lain, " "
" " "misalnya satu anak " "
" " "dengan satu set " "
" " "piring, sendok, " "
" " "garpu, dan gelas " "
" " "pola dengan 3 " "
" " "variabel " "
" " "mengukur waktu dengan" "
" " "ukuran jam " "
" " "mengenalkan urutan " "
" " "posisi dengan " "
" " "menggunakan "ter atau" "
" " "paling" " "
" " "diperkenalkan cara " "
" " "kerja dan menggunakan" "
" " "alat elektronik " "
" " "sederhana secara " "
" " "tepat " "
"5 "Membangun kemampuan anak dalam "Bunyi "Berbagai sumber bunyi sesuai tema "
" "memahami percakapan melalui: "penambahan kosa kata "Tempo suara: lambat, cepat, sedang "
" "membedakan bunyi, "setiap tema "Nada: tinggi, rendah, sedang "
" "mendengarkan kosakata dari bahasa "menggunakan kata "kalimat tanya apa, siapa, kapan, dimana "
" "yang diucapkan orang dewasa, "tanya apa analisis "arahan dua perintah, tiga perintah "
" "memahami arti kata yang berbeda "(bagaimana), dan "Kosa kata baru sesuai tema. "
" "intonasi, "evaluatif (menurut "Melengkapi kalimat sederhana sesuai "
" " "mu?) "pengalaman anak. "
" "Membangun kemampuan anak berbicara "mengenalkan simbol "Mengenalkan huruf vokal dan konsonan "
" "yang jelas, menggunakan, "mengenalkan huruf "dari nama anak. "
" "mengungkapkan, mengkomunikasi-kan "menggunakan kata "Simbol-simbol umum : lalu lintas, "
" "gagasan dengan benar. "tanya analisis "keamanan. "
" " "(bagaimana), dan "Membaca simbol makanan/minuman yang "
" "Memupuk kemampuan keaksaraan awal "evaluatif (menurut "sudah dikenal. "
" "membaca: "mu?) " "
" "tertarik dengan buku bergambar, "menggunakan buku dan " "
" "pura-pura membaca buku, "alat keaksaraan di "Menuliskan isi pikiran ke dalam kertas "
" "mengidentifikasi huruf-huruf yang "setiap tempat/ "pencil. "
" "ada di namanya, "sentra/area "Menuliskan nama sendiri. "
" " "anak menuliskan ide " "
" "Kemampuan keaksaraan menulis: "atau gagasannya " "
" "corat-coret tak beraturan, "sesuai dengan " "
" "coretan yang terarah, "kemampuannya. " "
" "tulisan rumput, "memberi kesempatan " "
" " "kepada anak setiap " "
" " "hari untuk membuat " "
" " "tulisan " "
Lampiran 3
CONTOH
PROGRAM SEMESTERAN PAUD ANANDA CERIA
Smester : I
Kelompok : TK B MAWAR (usia 5-6 tahun)
"NO "KONSEP "MATERI "TEMA dan Sub Tema "
"1 "Anak mengenal dan memahami "Sifat-sifat Tuhan: Maha Esa, Maha "Kebun Paud "
" "bahwa dirinya adalah makhluk "Pengasih "tanaman di kebun "
" "yang diciptakan oleh Tuhan "Ciptaan Tuhan dan buatan manusia: "benda di kebun "
" "Yang Maha Pencipta. "bentuk-bentuk ciptaan Tuhan, benda"binatang di kebun "
" "Anak rela dan senang untuk "hasil karya manusia. " "
" "menjalani ajaran-ajaran yang "Cara-cara beribadah: cara "Kendaraan "
" "ditetapkan dalam agamaNya. "berwudlu, cara sholat, "roda dua "
" "Anak mengenal bermacam ajaran"doa-doa harian: sebelum dan "roda empat "
" "dan kemajemukan tetapi tetap "sesudah belajar, sebelum dan "kendaraan tradisional "
" "saling menghargai perbedaan, "sesudah makan, " "
" "termasuk perbedaan dalam "kalimat thoyibah: Alhamdulillah, "Buah-buahan "
" "menjalankan ibadah agama. "Subhanallah, dll "macam-macam buah "
" " "Mengucapkan salam: Assalamu "macam-macam umbi "
" " "alaikum, dll " "
" " " "air "
" " " "air bersih "
" " " "sumber air "
" " " " "
" " " "Sayuran "
" " " "sayuran daun "
" " " "sayuran buah "
" " " " "
" " " "dst "
" " " " "
" " " " "
"2 "Anak dilatih gerakan kasar "Kekuatan Otot: berlari, menarik, " "
" "untuk dapat melakukan banyak "mendorong, melompat, naik-turun " "
" "kegiatan yang memerlukan "tangga. " "
" "kekuatan otot besar, "Kestabilan: berjalan mundur, " "
" "kestabilan, keseimbangan. "berjalan zigzag, gallop, melompat " "
" " "satu kaki. " "
" " "Keseimbangan: berjalan di titian, " "
" " "berdiri satu kaki, dll " "
" " "koordinasi mata-tangan-kaki: " "
" " "menangkap-melempar bola, melempar " "
" " "bola ke tempat/sasaran. " "
" "Melatih kemampuan gerakan " " "
" "tangan dalam melakukan " " "
" "berbagai gerakan yang "Kebiasaan hidup bersih: mencuci " "
" "memerlukan koordinasi gerakan"tangan, membuang sampah, menggosok" "
" "jari, koordinasi gerakan "gigi, dll " "
" "tangan dengan mata, kordinasi"Kebiasaan makan sehat: mengenal " "
" "mata dan kaki, koordinasi "berbagai makanan, makanan bergizi." "
" "mata, tangan, pendengaran. " " "
" "Pembiasaan anak tentang " " "
" "kebiasaan hidup bersih dan " " "
" "kebiasaan mengkomsumsi " " "
" "makanan bersih, sehat dan " " "
" "bergizi sebagai usaha menjaga" " "
" "kesehatan diri. " " "
"3. "Mengenalkan lingkungan sosial"Lingkungan sosial: anggota " "
" "budaya yang ada disekitarnya:"keluarga, orang di satuan PAUD, " "
" "orang-orang di sekitarnya, "profesi di lingkungan. " "
" "mata pencaharian, " " "
" "Membangun pengetahuan " " "
" "lingkungan alam, gejala serta"Pengetahuan alam lingkungan: jenis" "
" "perubahannya: "pohon / binatang dan cirri-cirinya" "
" "tumbuhan dan pohon serta cara"yang ada di lingkungan, benda " "
" "memeliharanya, "hidup dan mati yang ditemukan di " "
" "binatang "kebun " "
" "gejala alam (iklim, perubahan" " "
" "suhu, siang malam, dll), "Bentuk: lingkaran, persegi, " "
" "Pengenalan pengetahuan dasar "persegi panjang, segi tiga. " "
" "matematika: "membilang benda 1-20 " "
" "berbagai bentuk, "mengelompokkan benda berdasarkan " "
" "bilangan, "warna, bentuk, ukuran, bahan, " "
" "pengelompokkan, "sifat, 1 atau 2 variabel. " "
" "membandingkan, "membandingkan berat, panjang, isi " "
" " "benda/mainan " "
" " "menghubungkan benda sesuai fungsi," "
" "Membangun pemahaman dan "tempat, bahan " "
" "keterampilan anak tentang " " "
" "kegunaan dan cara kerja "Cara kerja alat sederhana: " "
" "berbagai alat yang dapat "pertukangan, memasak, dan alat " "
" "dijumpai di sekitarnya secara"yang digunakan sehari-hari. " "
" "benar. " " "
"4. "Membangun kemampuan anak "Berbagai sumber bunyi sesuai tema " "
" "dalam memahami percakapan "Tempo suara: lambat, cepat, sedang" "
" "melalui: "Nada: tinggi, rendah, sedang " "
" "membedakan bunyi, " " "
" "mendengarkan kosakata dari " " "
" "bahasa yang diucapkan orang " " "
" "dewasa, " " "
" "memahami arti kata yang " " "
" "berbeda intonasi, "kalimat tanya apa, siapa, kapan, " "
" " "dimana " "
" "Membangun kemampuan anak "arahan dua perintah, tiga perintah" "
" "berbicara yang jelas, "Kosa kata baru sesuai tema. " "
" "menggunakan, mengungkapkan, "Melengkapi kalimat sederhana " "
" "mengkomunikasi-kan gagasan "sesuai pengalaman anak. " "
" "dengan benar. " " "
" " "Mengenalkan huruf vokal dan " "
" " "konsonan dari nama anak. " "
" " "Simbol-simbol umum : lalu lintas, " "
" "Memupuk kemampuan keaksaraan "keamanan. " "
" "awal membaca: " " "
" "tertarik dengan buku " " "
" "bergambar, " " "
" "pura-pura membaca buku, " " "
" "mengidentifikasi huruf-huruf " " "
" "yang ada di namanya, "Menuliskan isi pikiran ke dalam " "
" " "kertas pencil. " "
" "Kemampuan keaksaraan menulis:"Menuliskan nama sendiri. " "
" "corat-coret tak beraturan, " " "
" "coretan yang terarah, " " "
" "tulisan rumput, " " "
"5. "membangun kemampuan anak "Cara mengungkapkan keinginan. " "
" "memahami dirinya sendiri/ "Cara meminta pertolongan " "
" "konsep diri: "Cara menyampaikan terima kasih " "
" "mengetahui apa yang " " "
" "diinginkan dan tidak " " "
" "diinginkan, " " "
" "beradaptasi dengan "aturan bermain " "
" "lingkungan, "aturan makan " "
" "membangun keteguhan/ kontrol "aturan menggunakan mainan " "
" "diri: " " "
" "tidak mudah putus asa, " " "
" "gigih melakukan sesuatu dari " " "
" "awal hingga akhir, " " "
" "memiliki rasa ingin tahu, " " "
" "membangun sikap dan perilaku " " "
" "anak yang well being, to be " " "
" "life together: " " "
" "berdisiplin, " " "
" "jujur, " " "
" "tanggung jawab, " " "
" "mengikuti aturan, " " "
Lampiran 4
CONTOH
KEGIATAN RUTIN PAUD ANANDA CERIA
"No "KEGIATAN "MATERI "
"1. "Penyambutan "Ucapan salam "
" " "Kalimat Thoyibah "
"2. "Pembukaan bermain "Kekuatan Otot: berlari, menarik, mendorong, "
" "outdoor "melompat, naik-turun tangga, dll "
" " "Kestabilan: berjalan mundur, berjalan "
" " "zigzag, gallop, melompat satu kaki, dll "
" " "Keseimbangan: berjalan di titian, berdiri "
" " "satu kaki, dll "
" " "koordinasi mata-tangan-kaki: "
" " "menangkap-melempar bola, melempar bola ke "
" " "tempat/sasaran, menendang bola, menendang "
" " "bola ke gawang. "
"3. "Transisi setelah "Disiplin antri ke kamar mandi "
" "bermain out door "Doa sebelum dan sesudah dari kamar kecil "
" " "Tertib masuk ruangan "
"4. "Sholat dhuha "Tata cara berwudhu "
" " "Gerakan sholat "
" " "bacaan sholat "
" " "surat-surat pendek "
"5. "Bermain di sentra/area "doa sebelum dan sesudah belajar "
" " "aturan bermain "
" " "membereskan mainan "
"6. "Kebiasaan makan sehat: "Kebiasaan mencuci tangan "
" " "doa sebelum dan sesudah makan "
" " "tata cara makan "
" " "kandungan makanan bergizi "
" " "tertib membereskan alat makan "
" " "disiplin kebersihan, membuang sampah pda "
" " "tempatnya "
" " "menggosok gigi "
" "dst. " "
Lampiran 5
CONTOH
PROGRAM KEGIATAN BULANAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : Juli
Kelompok : TK B (MAWAR)
"Tema "Materi "Pengembangan Kosa Kata, dan "Kegiatan Bermain dan "
" " "pengetahuan "Eksplorasi "
" " " " "
"Kebun PAUD "Ciptaan Tuhan "Kosa Kata: tanaman besar, "Mengamati ekosistem "
" "Warna: hijau, "tanaman perdu, rumput, "kebun PAUD: "
"Sub tema: "kuning, coklat "binatang melata, serangga, "mengamati jenis "
"Tanaman di "bentuk: segi "daun tunggal, daun majemuk, "tanaman "
"kebun "tiga, persegi "daun muda, daun tua, daun "mengamati benda-benda"
"Benda-benda "empat, persegi "kering, . " "
"di kebun "panjang. " "mengamati binatang "
"binatang di "ukuran: besar, "Pengetahuan: " "
"kebun "kecil "ciptaan oleh Tuhan. "Menanam dan "
" "mengelompokkan "Macam-macam tanaman: tanaman "memelihara tanaman: "
" "benda "besar, tanaman perdu, rumput "tanaman dengan stek "
" "bilangan 1-10 "Macam-macam benda: benda "dan daun "
" "huruf: a, I, u, "hidup, benda mati, gas "memelihara kebun "
" "e, o "Macam-macam binatang: " "
" " "serangga, binatang melata "Kegiatan di "
" " " "sentra/area: "
" " " "balok "
" " " "Main peran "
" " " "bahan alam "
" " " "persiapan "
PROGRAM KEGIATAN BULANAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : AGUSTUS
Kelompok : TK B (MAWAR)
"(Kolom Opsi) "Tema "Materi "Pengembangan Kosa Kata, dan "Kegiatan Bermain dan"
"Msh perlu " " "pengetahuan "Eksplorasi "
"pembahasan.. " " " " "
"Memahami perilaku " " " "Mengunjungi bengkel "
"mulia "Tema: "Kendaraan Buatan "Kosa Kata: roda, jok, "motor: "
"Melakukan "Kendaraan "manusia "bensin, solar, gerobak, "mengamati "
"koordinasi gerakan " "Warna: merah, "delman, montir, sais, sopir,"bagian-bagian "
"kaki-tangan-kepala "Sub Tema: "kuning, hijau "masinis. "kendaraan motor "
"dalam meniru-kan "kendaraan "bentuk: bulat, " "mengamati cara kerja"
"tarian atau senam "roda dua "kubus, balok "Pengetahuan: "montir "
"Mengenal "kendaraan "ukuran: kecil, "Nama-nama jenis kendaraan " "
"sebab-akibat "roda empat "sedang, besar, "Bagian-bagian kendaraan "Merawat kendaraan: "
"tentang "kendaraan "pendek, sedang, "Cara kerja kendaraan "membersihkan "
"lingkungannya "tradisional "panjang " "kendaraan "
"Mengenal perbedaan " "huruf: b,p,l,m " " "
"berdasarkan ukuran:" " " "Kegiatan di "
""lebih " " " "sentra/area: "
"dari";"kurang " " " "balok "
"dari"; dan " " " "Main peran "
""paling/ter". " " " "bahan alam "
"Mencocokkan " " " "Persiapan "
"bilangan " " " " "
"denganlambang " " " " "
"bilangan " " " " "
"Berkomunikasi " " " " "
"secara lisan, " " " " "
"Mengenal " " " " "
"simbol-simbol untuk" " " " "
"persiapan membaca, " " " " "
"menulis dan " " " " "
"berhitung " " " " "
"Bersikap kooperatif" " " " "
"dengan teman " " " " "
Lampiran 6
CONTOH
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : Juli 2013
Minggu : ke 1 dan 2
Tema : Kebun PAUD
Sub Tema : Tanaman di kebun
Kelompok : TK B (MAWAR)
"Muatan/Materi "Pengembangan "Hari "Kegiatan Bermain dan "Alat dan Bahan "Penilaian "
" "Kosa Kata, " "Eksplorasi " " "
" "afektif, dan " " " " "
" "pengetahuan " " " " "
"Ciptaan Tuhan "Kosa Kata "Senin "Sentra balok: "balok dan "Teknik: "
"Warna: hijau, "tanaman " " "aksesorisnya yang "Pengamatan "
"kuning, coklat "tahunan, akar " " "berwarna hijau, "Pencatatan "
"bentuk: segi "tunggang, akar " " "kuning, coklat. "pengolahan "
"tiga "serabut, daun " " " "hasil "
"ukuran: besar, "tunggal, daun " " " " "
"kecil "majemuk, daun " " " "Alat: "
"mengelompokkan "muda, daun tua," " " "Lembar "
"benda "daun kering " " " "Catatan "
"bilangan 1-10 "Tanaman Buah " " " "harian "
"huruf: a, i "Ciptaan Tuhan " " " "Cheklist STPP"
" "Macam-macam " " " "Waktu: "
" "tanaman " " " "Setiap hari "
" "buah-buahan: " " " "secara "
" "Buah " " " "bergilir, "
" "nama buah " " " "saat anak "
" "warna buah " " " "datang hingga"
" "bentuk buah " " " "pulang. "
" "Daun " " " " "
" "bentuk daun " " " " "
" "jenis daun " " " " "
" "tekstur daun " " " " "
" "bau daun " " " " "
" "Akar " " " " "
" "akar " " " " "
" " " " " " "
" "Cara menanam " " " " "
" "biji, stek, " " " " "
" "cangkok, daun. " " " " "
" " "Selasa "Sentra main peran: "setting: " "
" " " " "pedagang: (1) " "
" " " " "bermacam jenis " "
" " " " "sayuran yang " "
" " " " "berwarna, hijau " "
" " " " "kuning, coklat. (2) " "
" " " " "Alat timbangan. (3) " "
" " " " "alat pembayaran. (4) " "
" " " " "bungkus sayuran. (5) " "
" " " " "tempat belanjaan. " "
" " " " "dapur: (1) alat untuk" "
" " " " "menempatkan sayuran ," "
" " " " "(2) alat untuk " "
" " " " "memasak, (3) alat " "
" " " " "untuk menghidangkan " "
" " " " "masakan, (4) alat " "
" " " " "makan, (5) tempat " "
" " " " "mencuci alat kotor. " "
" " " " " " "
" " "Rabu "Sentra persiapan: "berbagai macam gambar" "
" " " "Menjiplak, menggambar, "sayuran berwarna, " "
" " " "menggunting, membuat "kertas, pencil, " "
" " " "poster kebunku. "crayon, gunting, lem," "
" " " " "kertas manila, kartu " "
" " " " "huruf. " "
" " "Kamis "Sentra bahan alam: "bibit tanaman, alat " "
" " " "menanam, menyiram, "menyiram, cat air, " "
" " " "melukis, pinger "bahan pinger " "
" " " "painting, membentuk "painting, kertas " "
" " " "dengan tanah liat, "gambar, tanah liat, " "
" " " "kolase dengan "berbagai jenis daun, " "
" " " "dau-daunan. "lem. " "
" " "Jumat "sentra memasak: "alat untuk menyimpan " "
" " " "mencuci, memotong, "sayuran mentah, alat " "
" " " "memasak kue berbentuk "untuk menyimpan " "
" " " "bunga atau daun "sayuran bersih, alat " "
" " " " "untuk mencuci " "
" " " " "sayuran, alat untuk " "
" " " " "memasak, dan alat " "
" " " " "untuk menyajikan " "
" " " " "masakan sayuran. " "
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : September 2013
Minggu : ke 3 dan 4
Tema : Tanaman
Sub Tema : tanaman sayuran
Kelompok : TK B (MAWAR)
"Muatan/Materi "Pengembangan "Hari "Kegiatan Bermain dan "Alat dan Bahan "Penilaian "
" "Kosa Kata, " "Eksplorasi " " "
" "afektif, dan " " " " "
" "pengetahuan " " " " "
"Ciptaan Tuhan "Sayuran Ciptaan"Senin "Sentra balok: "balok dan "Teknik: "
"Warna: hijau, "Tuhan " "membangun Pasar sayur "aksesorisnya yang "Pengamatan "
"kuning, coklat "Ciri-ciri " " "berwarna hijau, "Pencatatan "
"bentuk: bulat, "tanaman " " "kuning, coklat. "pengolahan "
"oval, persegi "sayuran: " " " "hasil "
"empat, persegi "batang, akar, " " " " "
"panjang. "daun, bunga, " " " "Alat: "
"mengelompokkan "buah, cara " " " "Lembar "
"benda "menanam, dan " " " "Catatan "
"huruf: l,m "cara memelihara" " " "harian "
" "Manfaat sayuran" " " "Cheklist STPP"
" " " " " "Waktu: "
" " " " " "Setiap hari "
" " " " " "secara "
" " " " " "bergilir, "
" " " " " "saat anak "
" " " " " "datang hingga"
" " " " " "pulang. "
" " "Selasa "Sentra main peran: "setting: " "
" " " "Kegiatan jual-beli "pedagang: (1) " "
" " " "sayuran di pasar, dan "bermacam jenis " "
" " " "memasak sayur. "sayuran yang " "
" " " " "berwarna, hijau " "
" " " " "kuning, coklat. (2) " "
" " " " "Alat timbangan. (3) " "
" " " " "alat pembayaran. (4) " "
" " " " "bungkus sayuran. (5) " "
" " " " "tempat belanjaan. " "
" " " " "dapur: (1) alat untuk" "
" " " " "menempatkan sayuran ," "
" " " " "(2) alat untuk " "
" " " " "memasak, (3) alat " "
" " " " "untuk menghidangkan " "
" " " " "masakan, (4) alat " "
" " " " "makan, (5) tempat " "
" " " " "mencuci alat kotor. " "
" " " " " " "
" " "Rabu "Sentra persiapan: "berbagai macam gambar" "
" " " "Menjiplak, menggambar, "sayuran berwarna, " "
" " " "menggunting, membuat "kertas, pencil, " "
" " " "poster kebun sayur. "crayon, gunting, lem," "
" " " " "kertas manila, kartu " "
" " " " "huruf. " "
" " "Kamis "Sentra bahan alam: "bibit tanaman, alat " "
" " " "menanam, menyiram, "menyiram, cat air, " "
" " " "melukis, pinger "bahan pinger " "
" " " "painting, membentuk "painting, kertas " "
" " " "dengan tanah liat, "gambar, tanah liat, " "
" " " "kolase dengan daun "berbagai jenis daun, " "
" " " "sayur. "lem. " "
" " "Jumat "sentra memasak: "alat untuk menyimpan " "
" " " "mencuci, memotong, "sayuran mentah, alat " "
" " " "memasak sayur. "untuk menyimpan " "
" " " " "sayuran bersih, alat " "
" " " " "untuk mencuci " "
" " " " "sayuran, alat untuk " "
" " " " "memasak, dan alat " "
" " " " "untuk menyajikan " "
" " " " "masakan sayuran. " "
lampiran 7
CONTOH
RENCANA KEGIATAN HARIAN PAUD ANANDA CERIA
Lampiran 8
Contoh
PROSEDUR PENYIAPAN KEGIATAN BERMAIN PAUD ANANDA CERIA
1. Pastikan bahwa area di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih dan
aman.
2. Kegiatan bermain yang akan dimainkan anak mencakup main sensori motor,
main peran, dan main pembangunan.
3. Alat permainan edukatif yang akan digunakan anak dapat dijangkau anak
dan dikembalikan atau dirapikan kembali oleh anak.
4. Pastikan setiap anak memiliki kesempatan bermain di 3 tempat dengan
kegiatan bermain yang berbeda.
5. Alat main ditata dalam kelompok kecil yang dapat dimainkan secara
berpasangan atau dalam kelompok sedang yang dapat dimainkan beberapa
anak.
6. Alat permainan edukatif dan buku ditata pada tempat yang mudah
dijangkau oleh anak.
7. Hasil karya anak dipajang setara dengan ketinggian mata anak.
Lampiran 9
Contoh
PROSEDUR PIJAKAN SEBELUM BERMAIN PAUD ANANDA CERIA
1. Pastikan anak sudah ada dan duduk dengan tenang dalam lingkaran
2. Awali selalu dengan berdoa.
3. Biasakan anak untukmemperhatikan temannya yang tidak masuk.
4. Pendidik mengajak anak untuk bernyanyi atau mendengarkan cerita
sebagai peralihan agar lebih tenang.
5. Pastikan air minum dan glas bersih untuk semua anak tersedia..
6. Biasakan selalu berbicara dengan lembut .
7. Biasakan mengawali kegiatan dengan membacakan buku sesuai tema.
8. Selalu menyampaikan tema, materi dan kosa kata di awal kegiatan.
9. Mendiskusikan kembali harapan guru, dan aturan bermain.
10. Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih kegiatan main dan teman
main.
11. Gunakan selalu kegiatan transisi agar tidak berebut mainan.
Lampiran 10
Contoh
PROSEDUR PIJAKAN SELAMA ANAK BERMAIN PAUD ANANDA CERIA
Memberikan waktu main (45 – 1 jam) untuk pengalaman main anak
Mengembangkan komunikasi yang tepat
Memperkuat dan memperluas bahasa anak
Memperluas gagasan main anak
Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman
sebaya
Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak
Lampiran 11
Contoh
PROSEDUR PIJAKAN SETELAH BERMAIN
– Membereskan alat main dan memasukkan ke tempatnya
– Membentuk lingkaran bersama semua anak
– Menanyakan apa perasaan anak setelah main
– Menanyakan kegiatan main yang telah dilakukan anak
– Menanyakan konsep yang telah ditemukan anak selama main (sesuai
dengan rencana pembelajaran yang disusun)
– Menegaskan perilaku yang telah dimunculkan anak (berterimakasih
untuk perilaku yang diharapkan, dan mendiskusikan untuk perilaku
yang belum tepat)
– Menghubungkan dengan kegiatan yang akan datang
– mTransisi ke kegiatan berikutnya
LAMPIRAN 12
Contoh
KALENDER PENDIDIKAN
Semester 1
"JULI 2013 " "AGUSTUS 2013 " "SEPTEMBER 2013 "
"Minggu " "7"14 "21 "2" "Minggu "
" " " " " "8" " "
"29-31 "Libur Idulfitri " "17 " HUT RI " " " "
Catatan:
Kalender pendidikan disesuaikan dengan ketentuan Dinas Pendidikan
setempat.