22
PELABUHAN SEMAYANG BALIKPAPAN
PENGERTIAN UMUM
Pelabuhan semayang adalah pelabuhan umum untuk kedatangan dan keberangkatan kapal laut di kota balikpapan. Berdiri pada tahn 1970. Beralamatkan di Jalan Yos Sudarso No. 30, Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kodya Balikpapan.
Pelabuhan Semayang memiliki kelas sebagai pelabuhan kelas 25. Nomor telepon yang bisa di hubungi telepon : 0541-741615, 744935, untuk nomor Faximile : 0541-74109
Pelabuhan semayang merupakan pelabuhan kelas 1 (satu), dengan status pemanduan yaitu pelabuhan wajib pandu dengan koordinat perairan pandu adalah Tunggu Pandu di Bouy pada posisi 01º 21' 31' LS/ 116º 56' 41' BT, sedangkan posisi Rede 01º 16' 12' LS,116º 48' 00'. Peta No. 157.
SEJARAH PELABUHAN
Sebelum Perang Dunia II Pelabuhan Balikpapan dipergunakan untuk kepentingan perusahaan minyak BPM. Selama Perang Dunia II (tahun 1942-1945) Pelabuhan Balikpapan dikuasai Jepang. Oleh pihak Sekutu dibombardir, sehingga instalasi minyak dan dermaga banyak yang rusak dan hancur.
Pasca Perang Dunia II (1945-1949) Kota Balikpapan masih dalam keadaan kacau. Dalam rangka mewujudkan situasi yang aman, pelabuhan sebagai pintu gerbang perekonomian untuk mendistribusikan barang kebutuhan masyarakat serta untuk menunjang keamanan supply minyak ke daerah Balikpapan dan sekitarnya, maka pengendaliannya dikuasai oleh militer.
Pada tahun 1949 Pelabuhan Balikpapan diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Republik Indonesia. Sejak tahun 1950, Pelabuhan Balikpapan mulai dibenahi kembali termasuk pembangunan dan penambahan dermaga, sarana gudang, dan peralatan pelabuhan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan kebutuhan sehari-hari dan makin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada saat itu, maka dipandang perlu untuk membangun sebuah pelabuhan umum yang dapat melayani bongkar muat barang dan penumpang.
Pada sekitar tahun 1957 dibangunlah dermaga umum sepanjang 84 meter dan sebuah gudang lini I yang berdekatan dengan pelabuhan minyak pertamina. Pelabuhan Balikpapan saat itu dikelola oleh Jawatan Pelabuhan, setelah keluar Peraturan Pemerintah No. 01 tahun 1969 berubah sistem pengelolaan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) yang dipimpin oleh seorang Administrator Pelabuhan (ADPEL) kelas III.
Sejak perubahan status menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan setahap demi setahap mulai nampak peningkatan pendapatan yang sejalan dengan makin bertambahnya barang kebutuhan masyarakat Balikpapan baik kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder.
Dari peningkatan pendapatan tentunya perlu diimbangi dengan penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang seperti dermaga, gudang serta peralatan kantor yang memadai, dan yang tidak kalah penting perumahan para karyawan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan berubah fungsi menjadi Perusahaan Umum (Perum) yang dikepalai seorang Kepala Cabang sampai dengan tahun 1991. Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 1991 berubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) hingga saat ini.
PETA LOKASI
LAYOUT PELABUHAN
POSISI DAN WILAYAH KERJA PELABUHAN
Kantor Pelabuhan dan Wilayah/ Satuan Kerja
PT. PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) cabang Balikpapan. Jl. Yos Sudarso no.30, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Duks
Duks PT. INNE DONG HWA = Plywood
Duks PT. PERTAMINA (PETROSEA) = Minyak
Duks PT. PERTAMINA = Minyak
Duks PT. UNOCAL CHEVRON = Minyak
Duks PT. BAKAL MAKMUR SEJAHTERA = Batu Bara
Duks PT. DERMAGA PERKASA PRATAMA = Batu Bara
FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN
Dermaga I
Nama : Dermaga Semayang I
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 84 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.764 T/M2
Tahun Pembuatan : 1958
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 60%
Dermaga II
Nama : Dermaga Semayang II
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 60 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.260 T/M2
Tahun Pembuatan : 1973
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 65%
Dermaga III
Nama : Dermaga Semayang III
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 50 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.050 T/M2
Tahun Pembuatan : 1975
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 65%
Dermaga IV
Nama : Dermaga Semayang IV
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 75 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.575 T/M2
Tahun Pembuatan : 1980
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 70%
Dermaga V
Nama : Dermaga Semayang V
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 60 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.260 T/M2
Tahun Pembuatan : 1990
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 85%
Dermaga VI
Nama : Dermaga Semayang VI
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 50 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.050 T/M2
Tahun Pembuatan : 1992
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 90%
Dermaga VII
Nama : Dermaga Semayang VII
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 50 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.050 T/M2
Tahun Pembuatan : 1995
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 90%
Dermaga VIII
Nama : Dermaga Semayang VIII
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 60 Mˈ
Lebar : 21 M
Kedalaman : 13 MLWS
Kontruksi : Tiang pancang, beton, balok dan lantai balok.
Kapasitas : 1.260 T/M2
Tahun Pembuatan : 1997
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 90%
Pinggiran Talud
Panjang : 445,50 Mˈ
Alur Pelayaran
Panjang : ± 12 Mil Km
Lebar : 150 Meter
Kedalaman : 13 MLWS
Pasang Tertinggi : 2.70 MLWS
Pasang Terendah : 0.40 MLWS
Kolam Pelabuhan
Luas : 3.032 Ha (Annual Report 2005)
Kedalaman : 15-30 MLWS
Pasang Tertinggi : 2.70 MLWS
Pasang Terendah : 0.40 MLWS
Lapangan Penumpukan Semayang I (EX YUKAI)
Luas : 1.000 M2
Kapasitas : 600 T/M2
Tahun Pembuatan : 1994
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 80%
Konstruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block
Lapangan Penumpukan Semayang II (EX SHIPPING CENTRE)
Luas : 1.200 M2
Kapasitas : 720 T/M2
Tahun Pembuatan : 1996
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 85%
Konstruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block
Lapangan Penumpukan Semayang III (EX KONTRAK 8)
Luas : 8.613 M2
Kapasitas : 5.168 T/M2
Tahun Pembuatan : 1992
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 80%
Konstruksi : Lapisan dasar sirtu, lap permukaan beton, aspal dan paving block
Lapangan Penumpukan Semayang IV (EX KONTRAK 7)
Luas : 1.850 M2
Kapasitas : 1.100 T/M2
Tahun Pembuatan : 1990
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Kondisi : 80%
Konstruksi : Lapisan dasar sirtu, lantai hotmix
Terminal Penumpang
Luas : 2.500 M2 (Kekuatan alat produksi)
Kapasitas : 1150 orang
Tahun Pembuatan : 1990
Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV
Konstruksi : Lantai beton, dinding batu bata dan kayu atap sirap
Kondisi : 70%
Gedung Kantor
Luas : 1.507 M2
Tahun Pembuatan : 1982
Pemilik : PT.Pelabuhan Indonesia IV
Konstruksi : Beton, dinding batu bata dan atap ternik
Kondisi : 65%
Masterplan Pelabuhan
Daerah lingkungan kerja pelabuhan
Perairan : 10.395.208 Ha
Daratan : 4,8 Ha (dikuasai)
4,8 Ha (hak pengolahan)
Daerah lingkungan kepentingan pelabuhan
Perairan : 65.862.840 Ha
Ditetapkan dengan SK KM 22 Tahun 1998 Tgl 27/02/1998
Jalan Masuk Pelabuhan
Jalan dari/ke sentra-sentra industry/perdagangan
Kelas Jalan : 1 (satu)
Panjang : 2 KM
Lebar : 14 meter
Lapisan permukaan :Hotmix
Jalan yang berada di lokasi pelabuhan
Kelas Jalan : 1 (satu)
Panjang : 50 m (batas masuk pelabuhan s/d dermaga pos)
Lebar : 7m
Lapisan permukaan : Hotmix
Fasilitas Listrik
PLN : 240 Va
Fasilitas Air
Instalasi sendiri : 240 Ton/Jam
Peralatan Bongkar Muat
Mobil Crane : -Kapasitan 35 ton 1 unit merk IHI
-Kapasitas 25 ton 1 unit merk LBS
Forklift : -Kapasitas 5 ton 1 unit merk NISSAN
-Kapasitas 3 ton 1 unit merk TOYOTA
-Kapasitas 2 ton 1 unit merk DATSUN
Mobil PMK : 1 unit merk NISSAN
Tronton : 1 unit merk NISSAN
Truck loader : 1 unit merk TOYOTA
Alat Apung
Kapal Tunda : -Bima VII Kapasitas 2400 HP: 1 unit
-Selat Makassar Kap. 1700 HP: 1 unit
-Anggada XV kap. 980 HP: 1 unit
Kapal Pandu : -MPC Semayang I : 1 unit
-MPC Semayang II : 1 unit
-MPI. 027 : 1 unit
-MPI. 039 : 1 unit
HIDRO OCEANOGRAFI
Keadaan hidro oceanografi pelabuhan Semayang dipaparkan sebagai berikut:
Keadaan pantai landai berpasir, daratan daerah lingkungan kerja pelabuhan 100 m dari pantai hingga masuk. Jalan raya terletak di pinggir tebing bukit terjal dimana terdapat manara suar (Tukong Hill) untuk memandu kapal memasuki pelabuhan Balikpapan.
Gelombang tertinggi 1,43 m (bulan Juni-September). Rata-rata gelombang tertinggi 1,30 m.
Arus kecepatan maksimal 4mil/jam, arah utara bergantian.
Alur pelayaran 12 mil laut dari buoy 1 sampai kolam pelabuhan dengan kedalaman 13,5 m LWS (Low Water Spring).
Luas Kolam pelabuhan = 3.032 Ha.
Kedalaman minimum Kolam pelabuhan = 13 m.
Kedalaman maksimum Kolam pelabuhan = 30 m.
Kedalaman di depan-dermaga = 8-13 m.
Kedalaman di sekitar kolam pelabuhan = 15-30 m.
PELAYANAN KAPAL
Pelayanan kapal PT Pelindo IV Cabang Balikpapan meliputi 4 (empat) segmen bidang usaha, yaitu:
Jasa Pandu
Jasa Tunda
Jasa Labuh
Jasa Tambat
Jasa Pandu
Jasa pandu merupakan pemanduan kapal saat memasuki alur pelayaran menuju dermaga atau kolam pelabuhan untuk berlabuh dan untuk menjaga keselamatan kapal, penumpang dan muatannya ketika memasuki alur pelabuhan.
Ada 2 (dua) jenis perairan pandu, yaitu perairan wajib pandu dan perairan pandu luar biasa. Perairan wajib pandu diperuntukkan bagi kapal dengan Gross Tonnage 500 GT. Sedangkan perairan pandu luar biasa merupakan kapal dengan Gross Tonnage dibawah 500 GT yang mana dengan sepengetahuan Captain/Nahkoda kapal menghendaki pemanduan kapal dikarenakan suatu hal tertentu.
Di bawah ini merupakan gambar MT. Medelin Master yang nampak dari kejauhan.
Gambar 1. MT. Medelin Master Nampak dari Kejauhan
MT. Medelin Master mengangkut MFO (Marine Fuel Oil) dari Cilacap menuju Balikpapan dengan DWT (Dead Weight) 13.000 ton. Kapal ini akan melakukan bongkar di dermaga Pertamina. Waktu yang diperlukan untuk memandu kapal ini hingga berlabuh yaitu 1 (satu) jam. Di bawah ini merupakan gambir MT. Medelin Master yang telah memasuki alur Pelabuhan Semayang.
Gambar 2. MT. Medelin Master Memasuki Alur Pelabuhan Semayang
Jasa Tunda
Jasa tunda merupakan kegiatan mendorong/menarik kapal-kapal yang berolah gerak akan bersandar atau bertolak dari atau satu dermaga, jembatan, pelampung, dolphin dan lain-lain. Ketentuan untuk jasa tunda antara lain:
Kapal dengan panjang 70-100 m ditunda dengan 1 (satu) kapal tunda dengan daya minimum 600 PK;
Panjang lebih dari 100-150 m ditunda dengan 2 (dua) kapal tunda dengan daya 1.600-3.400 PK;
Panjang lebih dari 150-200m ditunda dengan 2 (dua) kapal tunda dengan daya 3.400-5.000PK.
Gambar di bawah ini merupakan MV. Sinar Papua yang sedang ditunda untuk bersandar di dermaga KKT (Kaltim Kariangau Terminal) untuk melakukan proses bongkar.
Gambar 3. MV. Sinar Papua sedang Ditunda untuk Bersandar di Dermaga
Jasa Labuh
Jasa labuh merupakan jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh dengan aman selama menunggu pelayanan tambat, bongkar muat atau menunggu pelayanan lainnya (docking, pengurusan dokumen dan lain-lain). Selain itu juga untuk menghindari kemungkinan bertabrakan dengan kapal lain yang sedang berlabuh, memastikan kedalaman air agar kapal tidak kandas dan tidak mengganggu alur pelayaran. Masa 1 (satu) waktu berlabuh yaitu selama 10 (sepuluh) hari. Sedangkan untuk waktu labuh yang melebihi masa 1 (satu) merupakan masa 2 (dua).
Saat kapal akan memauki area kolam labuh terdapat kendala yaitu banyaknya kapal-kapal nelayan yang sedang menjaring ikan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Kapal-Kapal Nelayan di Sekitar Kolam Labuh
Jasa Tambat
Jasa tambat merupakan jasa yang diberikan utuk kapal yang akan bertambat pada tambatan dalam kondisi yang aman untuk dapat melakukan bongkar muat dengan lancar. Sebelum kapal dapat bertambat terlebih dahulu dilakukan pengaturan/plot posisi kapal yang akan tambat di Pelabuhan Semayang. Gambar di bawah ini merupakan contoh plotting posisi kapal tambat.
Gambar 5. Plotting Posisi Kapal Tambat di Pelabuhan Semayang
Dokumen Pelayanan Kapal
Terdapat 5 (lima) dokumen layanan kapal agar kapal bisa mendapatkan layanan kapal, antara lain:
Bentuk 1 A : Permintaan jasa kapal dan barang
Bentuk 2 A : Bukti pemakaian jasa kapal
Bentuk 3 A : Daftar perhitungan jasa kapal
Bentuk 4 A : Nota tagihan jasa kapal
Dokumen pendukung :
Surat ukur kapal
Manifest
Loading list
PPKA (Pemberitahuan Pengoperasian Kapal Asing)
Master cable
Daftar barang berbahaya
PROSEDUR PROSES BONGKAR/MUAT KAPAL DI PELABUHAN SEMAYANG
Balikpapan merupakan kota yang dipenuhi oleh berbagai macam industri minyak dan gas. Kebutuhan akan spareparts dan alat berat untuk kebutuhan industri sangatlah banyak dan beragam. Sehingga moda yang paling tepat untuk mengangkut kebutuhan tersebut adalah kapal. Oleh karena itu, muatan di pelabuhan Semayang kebanyakan merupakan alat-alat berat, spareparts, bahan kimia, curah kering, curah cair/drum dan pallet cargo.
Prosedur Proses Bongkar/Muat
Prosedur proses bongkar/muat kapal adalah sebagai berikut:
Pengguna jasa melakukan permohonan pelayanan jasa ke Divisi PBAU (1B = General Cargo, 1D = Peti Kemas). 1B/1D merupakan form permohonan yang diajukan.
Setelah 1B/1D disetujui, akan dilakukan pelayanan barang yang di ajukan dan timbul form 2B/2D. Form ini merupakan bukti bahwa telah dilakukan pelayanan terhadap barang.
Setelah penanganan terhadap barang dilakukan dan mendapatkan form 2B/2D, akan dibuatkan time sheet dan akan menghasilkan nota 3B/3D.
Setelah itu bagian administrasi akan melakukan perhitungan tarif jasa barang untuk mendapatkan nota 4B/4D.
Lalu, nota tersebut ditagihkan kepada pengguna jasa.
Gambar 6. Palkah MV. Kelanis Express
Prosedur Peminjaman Alat
Alat-alat yang terdapat pada Pelabuhan Semayang antara lain:
1 buah Reach Stacker
3 buah Tronton
1 buah Forklift
2 buah Crane
Berikut merupakan prosedur peminjaman alat-alat tersebut untuk proses bongkar/muat.
Prosedur Peminjaman Reach Stacker
Reach stacker adalah alat untuk mengangkat dan memindahkan peti kemas. Kapasitas angkutnya adalah 45 ton. Untuk meminjam alat, adapun surat-surat yang harus dilengkapi, yaitu:
Membuat surat permohonan 1C/lampiran SPK (Surat Perintah Kerja), dengan syarat harus ada DO (Delivery Order), RO (Relies Order), LAB (Laporan Arus Barang)
2C (Job Slip/Lift On Lift Off )
3C (Perhitungan pembayaran)
4C (Bentuk Nota)
Surat-surat tersebut harus diurus ketika peti kemas sudah ada di lapangan penumpukan. Di bawah ini merupakan gambar reach stacker yang dimiliki PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan. Alat ini telah dimiliki sejak tahun 2009 dan kondisinya masih baik.
Gambar 7. Reach Stacker Milik PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan
Prosedur Peminjaman Tronton
Tronton digunakan untuk mengangkut peti kemas. Dengan kapasitas 35 ton. Prosedur peminjaman tronton sama seperti reach stacker. Terkadang tronton tersebut perlu dipasarkan kepada pemilik kapal/agen, karena tidak semua kapal menggunakan alat ini. Di bawah ini merupakan gambar tronton yang dimiliki PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan.
Gambar 8. Tronton Milik PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan
Prosedur Peminjaman Forklift
Forklift digunakan untuk memindahkan dan mengangkat muatan yang berada di dalam gudang maupun di kapal. Kapasitas alat ini adalah 5 ton. Prosedur peminjamannya masih sama dengan reach stacker dan tronton. Pemasaran alat ini berbeda dengan tronton, karena ada kapal yang memiliki forklift sendiri. Di bawah ini merupakan gambar forklift yang sedang mengangkut pelat baja. Dapat terlihat bahwa keadaannya sudah kurang baik dan perlu diganti.
Gambar 9. Forklift Milik PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan
Prosedur Peminjaman Crane
Crane digunakan untuk mengangkat muatan dan peti kemas selama proses bongkar/muat. Kapasitas angkutnya adalah 35 ton. Prosedur peminjamannya sama seperti alat yang lainnya. Apabila dalam masa peminjaman, alat mengalami masalah dan membutuhkan perbaikan, maka tarif peminjaman dikurangi berapa hari perbaikan yang dibutuhkan. Di bawah ini merupakan gambar crane yang dimiliki PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan.
Gambar 10. Crane Milik PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan
Prosedur Keselamatan Alat
Keselamatan alat merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Karena dengan penggunaan alat yang baik dan benar, maka proses bongkar/muat dapat berjalan dengan lancer. Prosedur keselamatan alat yang akan diulas berikut mengenai reach stacker.
Hal pertama yang dilakukan untuk menggunakan reach stacker adalah operator meminjam/meminta ijin untuk memakai alat kepada supervisor dengan membawa SPK (Surat Perintah Kerja) sebagai bukti. Operator yang akan menjalankan alat harus mempunyai SIO (Surat Ijin Operator), jika yang menjalankan alat tidak mempunyai SIO maka tidak diperbolehkan untuk menbawa alat. Setiap alat mempunyai minimal 2 (dua) operator. Jam kerja untuk masing-masing operator selama 8 (delapan) jam. Setiap alat mempunyai log book. Log book berfungsi untuk memonitor kerja alat tersebut, yang mana di dalamnya terdapat rincian berupa waktu kerja alat dan konsumsi bahan bakar yang digunakan. Perawatan alat seperti cek oli, radiator, aki, kebersihan kabin dan tekanan angin pada ban harus dilakukan setiap alat akan digunakan. Servis berkala reach stacker dilakukan setelah pemakaian 250 jam. Jika terdapat kerusakan pada alat, maka operator harus membuat nota dinas yang ditujukan untuk supervisor yang isinya berupa rincian kerusakan, kemudian diajukan ke Divisi Teknik atas persetujuan General Manager.
DATA OPERASIONAL PELABUHAN BALIKPAPAN TAHUN 2002-2006